Anda di halaman 1dari 22

REFARAT

Anestesi Spinal
Oleh: dr.Albert
Pembimbing: dr.Wulan Fadinie,M.Ked(An),Sp.An

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
2019
Pendahuluan

• Anestesi terbagi atas 2 anestesi umum dan anestesi regional

• Salah satu teknik anestesi regional yang sering digunakan


anestesi spinal

• Prinsip anestesi spinal menggunakan obat analgetik lokal untuk


menghambat hantaran saraf sensorik dan motorik yang bersifat
reversible, dimana pada saat tindakan berlangsung, pasien akan
tetap sadar
Anatomi Tulang Belakang (Spine)

Tersusun atas 33 tulang vertebra


• 7 tulang servikal
• 12 tulang torakal
• 5 tulang lumbal
• 5 tulang gabungan sakral /
sakrum
• 4 tulang gabungan koksigeus
Medulla spinalis berjalan di dalam
kolumna vertebralis; terdiri dari
31 pasang nervus spinalis
• 8 pasang saraf servikal (C)
• 12 pasang saraf torakal (T)
• 5 pasang saraf lumbal (L)
• 5 pasang saraf sakral (S)
• 1 pasang saraf koksigeal (Co)
Lapisan yang harus dilalui oleh
jarum pada saat tindakan
anestesi spinal:
1. Kulit
2. Jaringan subkutan
3. Lig. Supraspinosum
4. Lig. Interspinosum
5. Lig. Flavum
6. Epidural space
7. Duramater
8. Subarachnoid
Dermatom
Jenis Jarum dalam Anestesi Spinal
Efek Obat Anestesi Lokal terhadap Tubuh

Sistem Kardiovaskular
• Penurunan denyut jantung
• Penurunan kontraktilitas jantung
• Penurunan curah jantung
• Disritmia (bila diberikan dosis besar)
• Reaksi kardiotoksik seperti AV-block, VT, VF (bupivacaine IV)
Sistem Pernapasan
• Relaksasi otot polos bronkus
• Penurunan aktivitas otot interkostalis
• Penurunan kapasitas vital paru
Sistem Pencernaan
• Peningkatan kerja saraf parasimpatis:
• Sekresi >>
• Relaksasi sfingter
• Konstriksi usus
• Peningkatan aktivitas vagal:
• Mual
• Muntah
Ginjal dan Hepar
• Penurunan aliran darah ke ginjal
• Hipotensi arterial
• Bila tidak terjadi hipotensi berat, maka aliran darah ginjal
serta urine output akan tetap berada dalam batas normal
sampai tekanan arteri rata-rata mencapai < 50mmHg
• Penurunan aliran darah ke hepar
Sistem Neuroendokrin
• Produksi mediator inflamasi lokal sehingga meningkatkan aktivitas:
• Adrenocortocotropic
• Kortisol
• Epinefrin
• Norepinefrin
• Vasopresin
• Renin-angiotensin-aldosteron
Sistem Saraf Pusat
• Kebas
• Parestesi lidah
• Pusing
• Tinnitus
• Pandangan kabur
• Tanda eksitasi (agitasi, gelisah, paranoid)
• Depresi sistem saraf pusat (bicara tidak jelas, mudah mengantuk,
kejang, depresi pernapasan, hingga koma)
Sistem Termoregulasi
• Menghambat sistem termoregulasi normal dengan vasodilatasi
perifer sehingga menyebabkan meningkatnya proses kehilangan
panas
Indikasi Anestesi Spinal

• Tindakan pembedahan pada ekstremitas inferior


• Bedah panggul
• Tindakan pembedahan di daerah rektum dan perineum
• Bedah urologi
• Tindakan pembedahan obstetri dan ginekologi
• Tindakan pembedahan abdomen bagian bawah
Kontraindikasi Anestesi Spinal

Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif


• Pasien menolak • Infeksi sistemik (sepsis,
bakteremia)
• Infeksi pada lokasi suntikan
• Infeksi di sekitar lokasi suntikan
• Hipovolemia berat (syok)
• Hipovolemia ringan
• Koagulopati / mendapat terapi
antikoagulan • Kelainan neurologis
• TIK meningkat • Kelainan psikologis
• Tindakan pembedahan yang lama
• Fasilitas resusitasi minim
• Riwayat penyakit jantung
• Kurang pengalaman
• Nyeri punggung kronis
Teknik Anestesi Spinal

Midline approach

• Teknik yang paling sering


digunakan
• Jarum diposisikan di tengah
(midline), tegak lurus dengan
prosesus spinosus, mengarah
sedikit ke arah cephalad (10-15
derajat)
Paramedian approach

• Diindikasikan pada pasien yang tidak


dapat memfleksikan tubuhnya atau
pada pasien dengan kalsifikasi
ligamen
• Jarum dimasukkan sekitar 1-2cm ke
lateral dari lokasi yang ditentukan
dan diarahkan menuju bagian tengah
dari sela tulang dengan sudut 45
derajat ke arah cephalad dan
angulasi medial (sekitar 15 derajat)
untuk mengompensasi insersi dari sisi
lateral
Lumbosacral approach (Taylor)

• Merupakan pendekatan
paramedian yang diarahkan pada
celah antara L5-S1
• Jarum diinsersikan pada 1cm
medial dan 1cm ke inferior dari
spina iliaca posterior superior,
diarahkan ke cephalad dengan
sudut 45-55 derajat, dan cukup
medial untuk mencapai prosesus
spinosus L5
Obat-Obat yang Digunakan dalam Anestesi
Spinal
Komplikasi Anestesi Spinal

• Hipotensi
• Retensi urin
• Nyeri punggung
• Nyeri kepala (Postdural puncture headache)
• Hematoma spinal
• Transient neurological symptoms
• Sindroma kauda equina
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai