Anda di halaman 1dari 30

SINDROM

TRANSURETHRAL RESECTION OF
THE PROSTATE
(TURP)

dr. Indah Suhety


TURP SYNDROME
TURP SYNDROME:
ANATOMY OF PROSTATE
TURP SYNDROME:
DEFINISI

 TURP syndrom: kumpulan tanda &


gejala disebabkan banyakanya
absoprsi cairan irigasi isotonic
melalui vena prostatic atau tembus ke
kapsul prosta
 Ciri-cirinya
• hipervolemia,
• hiponatremia
• hipo-osmolar
TURP SYNDROME:
DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding of hypotension meliputi :


TURP harus ada :
1. Hemorrhage
2. TURP syndrome
3. Perforasi Vesika Urinaria
4. Infark miokard atau iskemia
5. Disseminated intravascular coagulation (DIC).
6. Anafilaksis
TURP SYNDROME:
CAIRAN IRIGASI

 Cairan irigasi memasuki aliran darah sinus


venosus prostatikum
 Sebanyak 8L cairan irigasi dapat diarbsobsi
selama TURP.
 Rata-rata 20mL/min dan dapat mencapai
200mL/min
 Berat meningkat rata-rata 2 kg post op.
TURP SYNDROME:
CAIRAN IRIGASI

Cairan irigasi ideal:


 Isotonik
 Nontoksik
 Transparan
 Tidak mahal
TURP SYNDROME:
MANAGEMENT PREOPERATIF

 Pasien TURP : orang tua


dengan penyakit penyerta.
• Penyakit jantung 67%
• ECG abnormal 77%
• PPOK 29%
• DM 8%
TURP SYNDROME:
MANAGEMEN PREOPERATIF

 Cairan dan imbalan elektrolit harus dikoreksi


• Konsentrasi Na >130 mEq/L aman GA.
• Kurang dari itu bermanifestasi pada intraoperative
karena MAC turun
 Obstruksi kemih berkepanjangan  gangguan fungsi
ginjal & ISK kronis
• 30% pasien TURP mengalami infeksi urin
intraoperatif.
TURP SYNDROME:
TEKNIK ANESTESI

Anesthesi Regional merupakan pilihan utama:


 Monitor kondisi mental pasien
 Vasodilatasi dan pooling perifer
 Mengurangi blood loss
 Efek analgesic postop.
 Infark kambuh < 1%, dibanding 2% - 8%
untuk GA.
 Homeostatis system endokrin.
TURP SYNDROME:
MANAGEMEN PREOPERATIF

 Normal saline merupakan pilihan utama karena


mengandung natrium (154mEq/L)
 Darah harus dicrossmatch pada pasien anemia dan
pasien dengan pembesaran kalenjer (> 40 g).
• Catatan : kecepatan transfusi untuk pembedahan TURP
sebesar 6%.

Malhotra V. Transurethral resection of the prostate. Anesthesiol Clin North Am 2000 Dec;18(4);883-897
TURP SYNDROME:
TEKNIK ANESTESI

 Spinal Anestesi  SA pakai Bupivacaine


merupakan pilihan utama 0.75% 1.6 ml
 Persarafan kandung
kemih mulai dari T10-
T12.
 Persarafan urethra, prostat
and bladder neck dari S2 -
S4.
 for satisfactory
anesthesia, a block to T10
is required.
TURP SYNDROME:
ANESTESI REGIONAL

 Subarakhnoid anesthesia lebih dipilih dibandingkan


epidural
• Gampang dilakukan pada orang tua
• Blok inkomplit saraf sacrum yang jarang muncul
dengan teknik ekstradural dapat dihindari dengan
subarachnoid anesthesia.
 Anestesia regional tidak menghilangkan reflex obturator.
• Reflek tsb dapat di blok karena paralisis otot selama
GA atau dengan blok saraf obturator
TURP SYNDROME:
GENERAL ANESTHESIA

 Keuntungan
• Pasien tidak kooperatif
atau membutuhkan
support
hemodinamik/ventilator.
• Menghilangkan reflek
obturator
 Kerugian
• tidak bisa menilai keadaan
mental pasien.
TURP SYNDROME:
TANDA & GEJALA
TURP SYNDROME: PATOFISIOLOGI
TURP SYNDROME: PATOFISIOLOGI
TURP SYNDROME:
CARDIAC SIGNS AND SYMPTOMS

 <120mEq/L :
• Depresi cardiovaskular
 <115mEq/L:
• bradikardia, QRS complex lebar, elevasi ST segmen,
ventricular ectopic beats, dan inversi gelombang T.
 <110 mEq/L :
• VT or VF
• Dapat menjadi respiratori/cardiac arrest
TURP SYNDROME:
MANIFESTASI SAAT GA

 TD naik  turun, henti napas, dan bradikardi.


 EKG : sinus, perubahan segmen ST &
gelombang U, pelebaran kompleks QRS.
 Recovery dari GA biasanya telat.
TURP SYNDROME: PATOFISIOLOGI
TURP SYNDROME:
MANIFESTASI NEUROLOGIS

 Disfungsi SSP karena hipoosmolaritas.


• blood brain barrier tidak dapat ditembus natrium but
freely permeable to water.
 Cerebral edema yang disebabkan hipoosmolalitas
akut dpt meningkatkan TIK:
• Bradikardi + hipertensi oleh refleks Cushing.
 Peningkatan TIK berkaitan erat dengan
penambahan BB selama TURP.
TURP SYNDROME:
MANIFESTASI NEUROLOGIS

Pada beberapa kasus, hyponatremia sedang berkaitan


dengan gejala neurologis berat; semantara hyponatremia
berat tidak menunjukkan gejala.
• Faktor penentu laju serum natrium turun melebihi
jumlah total.
• Semakin cepat jatuh, semakin tinggi insiden SSP.
Bisa disertai dengan abnormalities EEG
• Hilangnya gelombang alpha dan pelepasan gelombang
amplitude tinggi yang irreguler.
TURP SYNDROME:
MANIFESTASI NEUROLOGIS

 Na <120 meq/L:
• gelisah
 Na <115 meq/L:
• Somnolen & mual
 Na <110 meq/L:
• Kejang tonik-klonik & koma
TURP SYNDROME:
PENCEGAHAN
TURP SYNDROME:
FAKTOR RISIKO

1. Tekanan hidrostatis larutan irigasi


terlalu tinggi.
2. Kandung kemih mengembang
hebat
3. Pembesaran kalenjer prostat.
4. Kapsul prostat terluka saat
pembedahan.
5. Durasi operasi (>60min)
TURP SYNDROME:
DETEKSI DINI

 30 pasien dengan ASA I–III (rerata 62 yr) dinilai kadar


etanol pada napas dan kaitannya dgn sindrom TURP
 Cairan irigasi: 30 L cairan mannitol 5% + ethanol 1%
 Kadar alkohol saat napas (alcolmeter) dimonitor dengan
interval 5–15-min.
 Mereka menyimpulkan, tambahan etanol ke cairan irigasi
dan follow up konsentrasi etanol pernapasan merupakan
cara simple mendeteksi dini sindrom TURP (P < 0.05)
TURP SYNDROME:
TREATMENT

 Memastikan oksigenasi dan dukungan sirkulasi


 Ingatkan sang ahli bedah dan hentikan operasi
 Pertimbangkan monitor invasive bila muncul gangguan
sirkulasi
 Periksa darah elektrolit, kreatinin, glukosa, AGD
 12 lead EKG
 Kejang
• Gunakan antikonvulsan short acting (midazolam),
barbiturat atau fenitoin dapat ditambahkan. Lini akhir :
relaxan otot
 Gelisah and inkoherensi merupakan tanda perburukan:
• GA pada sindrom TURP dapat menyebabkan
komplikasi berat hingga kematian.
TURP SYNDROME:
TREATMENT

 Obati gejala ringan: Na>120 mEq/L


• Restriksi cairan dan loop diuretik (furosemide
20mg)
 Obati gejala berat: Na< 120 mEq/L
• 3% NaCl IV pada kecepatan <100ml/h
• Hentikan 3% NaCl ketika Na > 120 mEq/L
 Kecepatan peningkatan Na tidak boleh melebihi
12 mEq/L dalam 24 jam
TURP SYNDROME:
TREATMENT

 Pemberian cepat cairan hipertonik berhubungan


dengan mielinolisis pontin sentral
 Untuk mengurangi bahaya pemberian cairan,
osmolaritas serum harus di monitor & di koreksi
secara agresif hanya sampai gejala mulai
membaik
• Hiponatremi harus di koreksi dengan kecapatan < 1.5
mEq/L per jam
TURP SYNDROME:
TREATMENT

 contoh. 100-kg pria


• Na 118 mEq/L.
• Berapa NaCl harus diberikan utk menaikkan Na hingga
130 mEq/L?
• (100 x 0.6) x (130-118) = 720 mEq
• 720 mEq/ 154 mEq = 4.7 Liter NaCl

Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, ed. Clinical Anesthesia,  2nd ed.. Philadelphia: JB Lippincott; 1992:1125-1156.

Anda mungkin juga menyukai