Anda di halaman 1dari 33

JOURNAL READING

Comparison of Intraoperative Blood Loss


During Spinal Surgery Using Either
Remifentanyl or Fentanyl as An Adjuvant
to General Anesthesia
IDENTITAS JURNAL
Judul : Perbandingan Kehilangan Darah Intraoperatif Selama
Operasi Spinal Baik Menggunakan Remifentanyl atau Fentanyl
Sebagai Adjuvant Untuk Anestesi Umum

Penulis: Hiroaki Kawano, Sawa Manabe, Tomomi Matsumoto,


Eisuke Hamaguchi, Michiko Kinoshita, Fumihiko Tada dan Shuzo
Oshita

Tanggal terbit : 2013

Dipublikasikan oleh : BioMed Central Anesthesiology


LATAR BELAKANG
Remifentanyl  agen analgesik phenylpiperidine ultra-short-
acting opioid -- > banyak digunakan untuk anestesi umum

Dosis besar  untuk melemahkan respon stres endokrin dan


meningkatkan stabilitas hemodinamik intraoperatif tanpa
keterlambatan dalam pemulihan anestesi umum

Selama operasi  Pasien dengan remifentanyl telah dilaporkan


menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik intraoperatif
yang lebih rendah, dan juga dapat menurunkan kehilangan
darah intraoperatif dibandingkan pasien dengan fentanyl.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama
 membandingkan perkiraan kehilangan darah
intraoperatif selama operasi spinal antara pasien yang
diberikan remifentanyl atau fentanyl sebagai opioid
adjuvant untuk anestesi umum

Tujuan sekunder
 membandingkan denyut jantung dan perubahan
tekanan darah selama onset anestesi, sayatan kulit,
laminoplasty atau laminectomy dan pemulihan anestesi
INKLUSI EKSKLUSI

 Semua pasien yang  Pasien yang menjalani


menjalani operasi spinal operasi fusi spinal
(laminoplasty atau  pasien hemodialisis
laminectomy) dengan  pasien yang menerima
anestesi umum di Organisasi anestesi dan terjadi
Rumah Sakit Nasional, hipotensi
Rumah Sakit Zentsuji antara
April 2010 sampai Maret
2011
METODE PENELITIAN (1)
Disetujui oleh Komite Etika Organisasi Rumah Sakit
Nasional, Rumah Sakit Zentsuji

Semua operasi dilakukan oleh ahli bedah yang sama

Tidak ada premedikasi terhadap semua pasien tersebut

Semua pasien yang diteliti, baik kelompok remifentanyl


atau fentanyl di kombinasikan dengan sevoflurane (dengan
atau tanpa nitrous oxide) untuk anestesi umum

Tidak ada opioid lainnya yang diberikan kecuali


remifentanyl dan fentanyl
METODE PENELITIAN (2)
Dicatat

Data demografi
 usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, status fisik ASA, dan
riwayat hipertensi

Data bedah
 durasi anestesi dan waktu operasi, jenis operasi, jumlah segmen
dekompresi, jumlah dosis remifentanyl dan fentanyl, jumlah dosis
efedrin dan nicardipine, volume cairan intravaskular, urin, suhu, dan
indeks hemodinamik : denyut jantung (HR), tekanan darah sistolik
(SBP), rata-rata tekanan darah (MBP), dan tekanan darah diastolik
(DBP)
METODE PENELITIAN (3)
Dicatat

Parameter hemodinamik
 Tb (sebelum induksi anestesi), T0 (saat sayatan kulit), T30 (30 menit
setelah sayatan kulit), T60 (60 menit setelah sayatan kulit), T90 (90 min
setelah sayatan kulit), dan Te (akhir anestesi)

Hasil laboratorium pra operasi dan pasca operasi 


hemoglobin, hematokrit, dan jumlah platelet
METODE PENELITIAN (3)
Pasien

Kelompok Remifentanyl Kelompok Fentanyl

remifentanyl diberikan fentanyl diberikan dengan


dengan infus kontinu infus kontinu untuk
untuk analgesia analgesia transisi
intraoperatif
dengan dosis bolus untuk
analgesia intraoperatif
 Perkirakan kehilangan darah intraoperatif  dihitung
berdasarkan faktor volume suction darah dan berat dari
kasa saat operasi.

 Perkiraan darah pada lantai dan darah pada kain yang


digunakan saat pembedahan tidak disertakan.
Statistik
 Variabel kontinyu dibandingkan dengan t-tes berpasangan.

 Variabel mutlak dianalisis dengan χ 2 atau tes eksak Fisher.

 Variabel hemodinamik menggunakan varians dua arah


berulang (ANOVA) dilanjutkan oleh Bonferroni post hoc tes
dilakukan untuk mengevaluasi efek waktu analgesia,
kelompok anestesi, dan waktu × interaksi kelompok.
HASIL
Tidak ada perbedaan yang signifikan intraoperatif dalam durasi anestesi, waktu
operasi, tempat operasi (cervical vs lumbar tulang belakang), jumlah segmen
dekompresi, volume cairan intravaskular, dan suhu tubuh antara kedua kelompok.
 Jumlah dosis fentanyl intraoperatif secara signifikan lebih
besar pada kelompok fentanyl dibandingkan kelompok
remifentanyl (272±79mg vs 112±74 mg, P<0,001).

 Kehilangan darah intraoperatif secara signifikan lebih rendah


dalam kelompok remifentanyl dibandingkan pada kelompok
fentanyl (125±67mL vs 165±82 mL, P=0,035).
 Total jumlah efedrin diberikan lebih tinggi pada kelompok
remifentanyl dibandingkan dengan kelompok fentanyl
(8,3±7,3mg vs 3,3±4,6mg, P=0,002).
 Nicardipine lebih banyak digunakan pada kelompok fentanyl
dibandingkan kelompok remifentanyl (0,3±0,7mg vs 0±0mg,
P=0,005)
• Variabel laboratorium praoperasi sebanding diantara kedua
kelompok
• Hemoglobin dan kadar hematokrit pascaoperasi lebih rendah pada
kelompok remifentanyl dibandingkan dengan kelompok fentanyl,
namun jumlah platelet tidak berbeda nyata.
DISKUSI
Penelitian ini  pemilihan analgesik opioid ajuvan secara
signifikan mempengaruhi kehilangan darah intraoperatif
selama operasi spinal .

Philip et al. & Twersky et al.  Remifentanyl memiliki


beberapa keunggulan dibandingkan opioid lainnya
(fentanyl, alfentanyl, sufentanyl) digunakan selama
anestesi umum, termasuk stabilitas hemodinamik, onset
yang sangat cepat dan pemulihan
 Stabilitas hemodinamik intraoperatif dapat dicapai dengan
pemberian dosis yang relatif besar  dapat menunda
ekstubasi atau pemulihan  dapat menunda pasien
terbangun dari anestesi pasca operasi dan dapat mempersulit
penilaian neurologis setelah operasi tulang belakang.
 Waktu respon pasien, ekstubasi dan inisiasi spontan ventilasi
semua signifikan lebih pendek pada pasien remifentanyl
dibandingkan pada pasien yang diobati dengan opioid lain 
remifentanyl dihilangkan lebih cepat dari darah  menstabilkan
intrahemodinamik operasi tanpa menunda pemulihan.
Kelemahan
 data yang diperoleh dari catatan medis tidak secara khusus
dirancang untuk mengetahui hubungan antara administrasi
anestesi opioid intraoperatif dan kehilangan darah.

 tingkat laboratorium pasca operasi seperti hemoglobin,


hematokrit, dan trombosit idealnya diukur setelah operasi.

 Waktu pengambilan sampel darah tidak teratur, sehingga


dapat mencerminkan kehilangan darah baik intraoperatif
maupun postoperatif.
KESIMPULAN
Kehilangan darah intraoperatif selama operasi
spinal dapat dikurangi dengan menggunakan
remifentanyl dibandingkan menggunakan
fentanyl sebagai opioid adjuvan selama anestesi
umum

Pentingnya penurunan perdarahan intraoperatif


pada hasil klinis, efek remifentanyl pada
kehilangan darah dibenarkan pada percobaan
prospektif acak terkontrol skala besar
CRITICAL APPRAISAL (1)

JUDUL:
Comparison of Intraoperative Blood Loss During
Spinal Surgery Using Either Remifentanil or
Fentanyl as An Adjuvant to General Anesthesia

• Judul tidak sesuai ketentuan > 12 kata


• Tidak ada kalimat yang disingkat, dan
• Mewakili isi penelitian
CRITICAL APPRAISAL (2)
• Penulis
Hiroaki Kawano, Sawa Manabe, Tomomi
Matsumoto, Eisuke Hamaguchi, Michiko Kinoshita,
Fumihiko Tada dan Shuzo Oshita

• Positif
Format penulisan penulis dilengkapi dengan identitas
penulis

• Publicator
BioMed Central Anesthesiology
ABSTRACT
 Abstrak terdiri dari
222 kata  > 250
kata dan
menggambarkan isi
jurnal.
 Terdiri dari 4
paragraf
 Latar Belakang
 Metode
 Hasil
 Kesimpulan
 Mencantumkan kata
kunci.
METODE PENELITIAN
DAN SAMPLING
Sampling

Metode Penelitian
 Semua pasien yang
menjalani operasi spinal
• Retrospektif (laminoplasty atau
laminectomy) dengan
anestesi umum

Sampel penelitian jelas, alat analisis jelas disebutkan, outcome


yang diukur jelas
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembahasan
• Disertai tabel yang
disajikan sesuai dengan
 Ada uji pembanding dari
format penulisan jurnal
penelitian sebelumnya
internasional (tanpa garis
dan juga dari teori
vertikal dan horizontal
dalam) dengan nomor  Ada implikasi penelitian
urut dan judul tabel dan  Disebutkan kelemahan
penjelasan isi tabel dari hasil penelitian yang
• Nilai-nilai hasil statistik telah dicapai
dituliskan
• POPULATION
• Semua pasien yang menjalani operasi spinal
(laminoplasty atau laminectomy) dengan anestesi
umum

• INTERVENTION
• Remifentanyl.

• COMPARATION
• Fentanyl

• OUTCOME
• Remifentanyl dapat menurunkan kehilangan darah
intraoperatif dengan menginduksi penurunan BP
berkelanjutan selama periode intraoperatif
BUKTI VALID
Pertanyaan
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan Ya
secara acak?

Apakah pengamatan pasien dilakukan secara Ya


cukup panjang dan lengkap?

Apakah semua pasien dalam kelompok yang Ya


diacak, dianalisis?
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam Ya
melakukan terapi, selain dari terapi yang diuji?

Apakah kelompok terapi dan kontrol sama? Ya


BISA DITERAPKAN
Dapat Diterapkan
Apakah pada pasien kita terdapat Ya
perbedaan bila dibandingkan dengan
yang terdapat pada penelitian
sebelumnya?

Apakah terapi tersebut mungkin Ya


dapat diterapkan pada pasien kita?

Apakah pasien memiliki potensi yang Menguntungkan


menguntungan atau merugikan bila
terapi tersebut diterapkan?
KESIMPULAN

• Uji klinis valid

• Uji klinis applicable

• Uji klinis penting

Anda mungkin juga menyukai