Anda di halaman 1dari 55

CBD

PLASENTA PREVIA
disusun oleh:
AMALIA DWI ARISKA
30101206829

pembimbing :

DR. H.M. TAUFIQY SETYABUDI, SP.OG (K)

K EPA NI TE R AA N K LI NI K B A G I A N K EB I D AN A N DA N K AN D U N G A N
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I S S U L A
R S I S L A M S U TA N A G U N G
2017
IDENTITAS PASIEN
– Nama penderita : Ny. S.M.
– Umur : 33 tahun
– Jenis kelamin : Perempuan
– No CM : 01157xxx
– Agama : Islam
– Pekerjaan : Ibu rumah tangga
– Alamat : Purwosari, Sayung, Demak
– Pendidikan : SMA
– Status : Kawin
– Nama suami : Tn. M.A
– Tanggal Masuk : 11 Oktober 2017
– Ruang : VK
– Kelas : JKN Non-PBI
ANAMNESIS

Keluhan Utama
keluar darah dari
jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
 Keluhan Utama : keluar darah dari jalan lahir
 Onset : 1 hari SMRS
 Kualitas : keluar darah dari jalan lahir berwarna merah
segar, tidak ada lendir, tidak nyeri
 Kuantitas : darah keluar sedikit demi sedikit.
 Gejala Penyerta : keluhan terkadang disertai dengan kenceng
kenceng yang jarang
KRONOLOGI :

1 hari SMRS
• Keluar darah segar tidak nyeri, tanpa
lendir dari jalan lahir secara tiba-tiba saat
istirahat.

IGD RSISA
•Faktor memperberat : -
•Faktor memperingan: -
•Riwayat pengobatan : -
•Keluhan lain :-
RIWAYAT HAID
Menarche • 16 tahun
Siklus Haid • Teratur (28 hari)
Lama Haid • 7 hari
HPHT • 22 Februari 2017
HPL • 29 November 2017
UK • 33 minggu
RIWAYAT PERNIKAHAN

•Menikah 1x , usia pernikahan 12 tahun


RIWAYAT OBSTETRI
G5P2A2
• I : Perempuan, BBL 2400 gram, kelahiran SC, meninggal
usia
5 tahun.
• II : Abortus 6 minggu, tidak dikuret
• III : Perempuan, BBL 3100 gram, kelahiran SC, usia
sekarang 6 tahun, sehat.
• IV : Abortus 12 minggu, kuret.
• V : Hamil ini
RIWAYAT ANC RIWAYAT KB

• tiap bulan di dokter • KB suntik 3 bulan


RPD
Kencing Manis • Disangkal

Darah tinggi • Disangkal


Penyakit Jantung • Disangkal

Asma • Disangkal

Alergi • Disangkal

Keluhan yang sama • diakui pada usia kehamilan


29 minggu
RPK

Kencing Manis • Disangkal


Darah tinggi • Disangkal
Penyakit Jantung • Disangkal

Asma • Disangkal
Penyakit Paru • Disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi dan lingkungan:

Pasien merupakan pasien BPJS Non PBI, pasien tidak bekerja dan
tinggal bersama suami dan anaknya.
Suami bekerja sebagai pegawai swasta.
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

◦ Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang, Lemah


◦ Kesadaran : Komposmentis
◦ Status Antropometrik :

TB = 150 cm,

BB = 60 kg
BMI = 26,67
 Vital Sign
o Tekanan Darah : 110/60 mmHg
o Nadi : 90 x/menit
o Laju Pernapasan: 22x/menit

o Suhu : 36o C
• Kepala : Mesocephal
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterus (-/-)
• Telinga : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
• Hidung : Simetris, nafas cuping hidung (-), epistaksis (-), sekret (-)
• Mulut : Sianosis (-), kering (-), deviasi lidah (-), stomatitis (-), perdarahan gusi (-),
• Tenggorokan : Nyeri menelan (-), radang tenggorokan (-), Faring hiperemesis (-),
pembesaran tonsil (-)
• Leher : Deviasi trachea (-), pembesaran kelenjar thiroid (-), pembesaran kelenjar getah
bening (-)
• Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
• Mamae : Simetris, benjolan abnormal (-/-)
Pemeriksaan Thorax - Cor
Inspeksi
• Ictus cordis tidak terlihat.

Palpasi
• Ictus cordis tidak teraba

Perkusi
• Batas atas jantung : ICS II linea sternalis sinistra
• Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
• Batas bawah kanan jantung : ICS V linea sternalis dextra
• Apeks jantung : ICS V linea mid clavicula sinistra 2 cm ke medial

Auskultasi
• BJ I-II reguler, bising (-), gallop (-)
Pemeriksaan Thorax - Pulmo
Inspeksi
• datar, simetris, retraksi dada

Palpasi
• Pergerakan paru simetris, sterm fremitus kanan=kiri, nyeri tekan (-)

Perkusi
• Kanan: sonor
• Kiri : sonor

Auskultasi:
• Kanan : Suara dasar vesikuler (+), suara tambahan wheezing (-), ronki (-)
• Kiri : Suara dasar vesikuler (+), suara tambahan wheezing (-), ronki (-)
STATUS
OBSTETRI&
GYNECOLOGY
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi

• membesar sesuai usia kehamilan (+), striae


gravidarum (+), linea nigra (+), bekas operasi (+)

Auskultasi

• BU (+), DJJ 11-11-11

Perkusi

• Timpani, Pekak sisi (-), Pekak alih (-)


Palpasi

• bentuk memanjang,kontraksi(-),TFU 26 cm
• Leopold 1 : TFU setinggi pertengahan pusat
dengan proc xyphoideus, pada fundus teraba
massa bulat besar lunak
• Leopold II : teraba bagian memanjang di
sebelah kiri
• teraba bagian kecil-kecil di sebelah kanan
• Leopold III: teraba bagian bulat besar keras
• Leopold IV: konfigurasi kedua tangan
konvergen. Kepala turun/ masuk PAP (-)
Externa • air ketuban (-), lendir darah (-), darah
segar (+), vulva oedem (-), pus (-),
: ulcus(-)

Interna : • VT tidak dilakukan

Inspikulo • dinding vagina dbn, tampak darah segar


keluar ostium uteri eksternum, portio

: terbuka 1 cm, tampak plasenta menutupi


seluruh ostium uteri
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hematology Examination
(11 Oktober 2017 )

Hematology Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 11,8 11,7- 15,5 g/dL
Hematokrit 33 33-45 %
Leukosit 9,67 3,6 – 11,0 ribu/uL
Trombosit 207 150-440 ribu/uL
Gol Darah/Rh AB/ positif  

Imunoserologi    
HbsAg Kualitatif Non Reaktif  

Kimia    
GDS 85 75-110 mg/dL
USG:
Kesan: janin tunggal hidup berat sesuai
umur kehamilan intrauterine letak kepala
U dengan plasenta previa totalis
RESUME
• Pasien G5P2A2 usia 33 tahun, hamil 33 minggu 3 hari, datang ke Poli Obsgyn RS Islam Sultan Agung
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir, sedikit-sedikit, tidak ada lendir, warna merah segar, sejak
satu hari SMRS. Darah yang keluar darah segar, dan tidak terasa nyeri. Darah keluar tiba-tiba saat pasien
istirahat. Pasien mengaku tidak mengalami trauma fisik baik itu jatuh ataupun kecelakaan. Keluhan
terkadang disertai kenceng-kenceng.. Keluhan serupa diakui pasien aat usia kehamilan 29 minggu.
Status Present :
• Keadaan Umum : baik
• Tanda vital : dbn
• Indeks Masa Tubuh : overweight
Status internus: dbn
Status Obstetri : G5P2A2 hamil 33 minggu 3 Status Ginekologi :
hari
• Genitalia
• HPHT : 22/02/2017
• HPL : 29/11/2017
• Externa : darah segar (+)
• UK : 33 minggu 3 hari • Interna : VT tidak
Inspeksi: perut membesar sesuai usia dilakukann
kehamilan (+), striae gravidarum (+), linea • Inspikulo : dinding vagina
nigra (+)
dbn, tampak darah segar,
Palpasi : bentuk memanjang, TFU 26 cm,
keluar ostium uteri
kontraksi (-), letak kepala, punggung kiri,
kepala belum masuk PAP eksternum, portio terbuka 1
• TBJ : 2170 g cm, tampak plasenta
Auskultasi: Bising usus (+), DJJ = 11 – 11 - menutupi seluruh ostium
11 uteri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• USG: Kesan: janin tunggal
hidup berat sesuai umur
kehamilan intrauterine letak
kepala U dengan plasenta previa
totalis
DIAGNOSIS

• Pasien usia 33 tahun G5P2A2 hamil 33 minggu 3 hari, janin tunggal,


hidup intra uterin, letak kepala, PUKI, belum inpartu dengan PPV
e.c plasenta previa.
SIKAP
– Pengawasan
– KU dan vital sign
– DJJ
– Evaluasi His
– Evaluasi Perdarahan pervaginam

– Initial Plan Therapy


• Rawat inap
• Bed rest total
• Pemasangan infus RL 20 tpm
• Inj Kalnex 2x500mg
• Inj. Dexametason 2x5 mg
• P/O Ferofort 2x1
• P/O Vit C 2x1
• P/OVit B6 2x1
– Pertahankan kehamilan sampai aterm dan pengawasan perdarahan yang keluar
PROGNOSA
• Kehamilan : dubia ad bonam
• Persalinan : dubia ad bonam

EDUKASI
1. Memberitahu kondisi pasien kepada keluaga.
2. Memberitahu kondisi bayi kepada keluarga.
3. Memberitahu tujuan terapi yang diberikan.
4. Memberi edukasi mengenai pengawasan perdarahan.
FOLLOW UP
Date Subjective Objectivive Assessment Plan
11/10/2017 keluar darah TD: 106/60 G5P2A2 hamil 33ming Inf RL 20tpm
dari jalan N:103x/menit dengan plasenta previa Cek lab : darah rutin 1, HBsAg,
02.50
lahir dan RR: 20x/menit   GDS, PT APTT
(IGD) tidak nyeri, T: 36 C USG: placenta previa
Pindah ke VK
kenceng” (+), DJJ: 12-12-12
ngepyok (-) TFU: 26cm
VT: tidak
 
dilakukan
HIS: -
11/10/2017 mengeluarkan TD: 106/60 G5P2A2 33mg dengan  Inf RL 20tpm
03.00 darah dari N:103x/mnt plasenta previa  Inj Kalnex 2x500mg
(VK) jalan lahir, RR: 20x/mnt  Ferofort 2x1
merah segar, T: 36 C  Vit C 2x1
tidak nyeri DJJ:12-12-12  Vit B6 2x1
TFU: 26cm  Monitor PPV,KU & DJJ
VT: tidak
dilakukan
HIS: jarang
Date Subjective Objectivive Assessment Plan

12/10/2017 flek(+), TD: 100/60 G5P2A2 hamil 33ming  Inf RL 20tpm


nyeri (-) N:84x/mnt 1hari dengan plasenta  Inj Kalnex
RR: 20x/mnt previa 2x500mg
T: 36 C    Ferofort 2x1
DJJ:11-12-11  Vit C 2x1
HIS: -  Vit B6 2x1
   Monitor PPV,KU &
DJJ
13/10/2017 flek(+), TD: 110/70 G5P2A2 hamil 33ming  Inf RL 20tpm
nyeri (-) N:84x/mnt 2hari dengan plasenta  Inj Kalnex
RR: 20x/mnt previa 2x500mg
T: 36 C    Ferofort 2x1
DJJ: 11-12-12  Vit C 2x1
HIS: -  Vit B6 2x1
   Duvadilan 2x1
 Monitor PPV,KU &
DJJ
14/10/2017 flek (+), tidak nyeri TD: 110/70 G5P2A2 hamil 33ming  Inf RL 20tpm
N:84x/mnt 2hari dengan plasenta  Kalnex 3x500mg
RR: 20x/mnt previa  Ferofort 2x1
T: 36 C  Vit C 2x1
DJJ: 12-12-12  Vit B6 2x1
HIS: -  Duvadilan 2x1
   
PLACENTA PREVIA
DEFINISI
Plasenta previa adalah plasenta yang
berimplantasi pada bagian Segmen Bawah
Rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh jalan lahir yang ditandai dengan
perdarahan uterus yang dapat keluar melalui
vagina tanpa adanya rasa nyeri (Chalik, 2008).
KLASIFIKASI

apabila seluruh ostium uteri internum tertutup oleh
totalis
jaringan plasenta


apabila sebagian ostium uteri internum tertutup oleh
parsialis
jaringan plasenta


apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
marginalis
ostium uteri internum


plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim, sehingga tepi
letak rendah bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
ETIOLOGI
Penyebab blastokista berimplantasi pada segmen bawah
rahim belum diketahui dengan pasti.

Secara kebetulan blastokista menimpa desidua di


daerah SBR tanpa latar belakang lain yang mungkin

Vaskularisasi desidua yang tidak memadai SBR akibat


proses radang atau atrofi

Usia lebih dari 35 tahun.

Multiparitas.
Riwayat operasi / pembedahan uterus sebelumnya
misalnya bekas bedah sesar, kuretase, miomektomi.

Jarak antar kehamilan yang pendek.

Plasenta yang terlalu besar (kehamilan ganda) 


plasenta melebar ke SBR sehingga menutupi sebagian
atau seluruh OUI.

Perokok  Hipoksemia akibat karbonmonoksida hasil


pembakaran rokok menyebabkan plasenta menjadi
hipertrofi sebagai upaya kompensasi
PATOFISIOLOGI
• Pada usia kehamilan lanjut (trimester ketiga) mulai
terbentuk segmen bawah rahim. Dengan melebarnya
isthmus uteri menjadi segmen bawah rahim, maka
plasenta yang berimplantasi di daerah tersebut akan
mengalami laserasi akibat pelepasan pada desidua.
Pada tempat laserasi tersebut akan terjadi perdarahan
yang berasal dari sirkulasi maternal, yaitu ruang
intervillus plasenta. Elemen otot pada segmen bawah
rahim dan servik sangat minimal sehingga perdarahan
akan lebih mudah terjadi dan sulit berhenti.
• Darah yang keluar berwarna merah segar tanpa rasa nyeri. Pada
plasenta yang menutupi OUI, perdarahan terjadi lebih awal dalam
kehamilan karena segmen bawah rahim terbentuk lebih dahulu pada
bagian terbawah yaitu OUI.
• Sebaliknya pada plasenta parsialis atau letak rendah,
perdarahan baru terjadi pada waktu mendekati atau
mulai persalinan. Oleh karena tempat perdarahan dekat
dengan OUI, maka perdarahan lebih mudah mengalir
keluar rahim dan tidak membentuk hematom
retroplasenta yang mampu merusak jaringan lebih luas.
• Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dinding
segmen bawah rahim yang tipis mudah diinvasi
oleh pertumbuhan villi dari trofoblas, akibatnya
plasenta melekat lebih kuat pada dinding uterus.
Lebih sering terjadi plasenta akreta dan inkreta,
bahkan plasenta perkreta yang pertumbuhan
villinya sampai menembus buli-buli dan ke rektum
bersama plasenta previa.
GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS
• Gejala klinis
Janin biasanya
masih baik.
Perdarahan pertama
tidak banyak dan
tidak fatal, kecuali
bila tidak dilakukan
Bagian terdepan
pemeriksaan dalam
janin tinggi sebelumnya,
(floating). Sering sehingga pasien
pendarahan tanpa
dijumpai sempat dikirim ke
sebab, tanpa rasa kelainan letak rumah sakit. Tetapi
nyeri dan biasanya perdarahan
berulang. Darah janin. berikutnya biasanya
berwarna merah
segar.
lebih banyak.
• Diagnosis

perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 28


Anamnesis minggu berlangsung tanpa nyeri, tanpa alasan,
terutama pada multi gravida.

bagian bawah janin biasanya


Pemeriksaan luar
belum masuk pintu atas panggul.

untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri


eksternum atau dari kelainan cervix dan vagina
Pemeriksaan inspekulo Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya
plasenta harus dicurigai.
Penentuan radiografi, radioisotop dan ultrasonografi. Akan

tetapi pada pemeriksaan radiografi dan


radioisotop, ibu dan janin dihadapkan pada
letak plasenta bahaya radiasi sehingga cara ini ditinggalkan.
USG tidak menimbulkan bahaya radiasi dan rasa

tidak langsung
nyeri sehingga cara ini dianggap sangat tepat
untuk menentukan letak plasenta.

Penentuan letak

untuk menegakkan diagnosis yang tepat tentang adanya dan
jenis plasenta previa adalah secara langsung meraba plasenta
melalui kanalis cervicalis. Akan tetapi pemeriksaan ini sangat

plasenta secara berbahaya karena dapat menimbulkan perdarahan banyak.


Oleh karena itu pemeriksaan melalui kanalis servikalis hanya
dilakukan apabila penanganan pasif ditinggalkan, dan

langsung ditempuh penanganan aktif. Pemeriksaannya harus dilakukan


dalam keadaan siap operasi.
DIAGNOSIS BANDING
No. Klinis Plasenta Previa Solusio Placenta Ruptura Uteri
1 Terjadinya Sewaktu hamil Sewaktu hamil & In partu
inpartu
2 Cara Mulainya Perlahan-lahan Tiba-tiba Dimulai RUI
3 Perdarahan Recurrent Non-recurrent Bergantung pada
pembuluh darah
yang pecah
4 Warna Darah Darah baru Darah tua + darah Darah baru
beku
5 Anemia Sesuai dengan Tak sebanding Perdarahan keluar
darah yang keluar dengan darah yang dan di dalam
keluar
6 Toksemia - Bisa ada -
Gravidarum
7 Nyeri Perut Tidak ada Ada + di SBR
8 Palpasi Biasa dan floating Uteri in bois bagian- Defans muskuler,
bagian anak sulit meteorismus
diraba
9 His Biasa Kuat Hilang
10 DJJ (+) (-) (-)
11 Periksa Dalam Jaringan plasenta Ketuban tegang, Robekan
menonjol
KOMPLIKASI
• Karena pembentukan segmen rahim terjadi secara ritmik, maka pelepasan
plasenta dari tempat melekatnya di uterus dapat berulang dan semakin banyak,
dan perdarahan yang terjadi tidak dapat dicegah sehingga penderita menjadi
anemia bahkan syok.
• Karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan sifat
segmen ini yang tipis, maka jaringan trofoblas dengan kemampuan invasinya
menerobos ke dalam miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan menjadi
sebab dari kejadian plasenta inkreta dan bahkan plasenta perkreta.
• Serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat
potensial untuk robek disertai perdarahan yang banyak. Oleh karena itu, harus
sangat berhati-hatipada semua tindakan manual di tempat ini misalnya pada
waktu mengeluarkan anak melalui insisi pada segmen bawah rahim ataupun
waktu mengeluarkan plasenta dengan tangan pada retensio plasenta.
• Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering
terjadi. Hal ini memaksa lebih sering diambil tindakan
operasi dengan segala konsekuensinya.
• Kelahiran premature dan gawat janin sering tidak
terhindarkan sebagian oleh karena tindakan terminasi
kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan
belum aterm.
• Berisiko tinggi untuk solusio plasenta (risiko  relative
13,8), seksio sesarea (risiko relative 1,7), kematian
maternal akibat perdarahan (50 %), dan disseminated
intravascular coagulation (DIC) 15,9 %.
50%dengan
malf
previa
dan
wanita
ormation
extreme
hambatan
dapat men
PROGNOSIS
Kasus-kasus tersebut dipersulit
I nsiden malf ormasi janin (fetal
dengan
perdarahan
) yang
memiliki
plasenta
vagina
lebih besar
kehamilan
pertprematurity
umbuhan
dan
yathng
(grow
restrict ion ) haruslah diwaspadai pada
ingkatkan
kasuspreterm . risiko
plasent a previa.
kematian  perinatal.
PENANGANAN
Penangan Ekspektif
Kriteria:
- Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
- Perdarahan sedikit
- Belum ada tanda-tanda persalinan
- Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih

Rencana penanganan:
Istirahat baring mutlak
Infuse D 5% dan elektrolit
Periksa Hb, Ht, golongan darah, USG
Awasi perdarahan terus-menerus, TTV dan DJJ
Apabila ada tanda-tanda plasenta previa, ditunggu
sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya
penanganan secara aktif
Penanganan aktif
Kriteria
Umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ =
2500 gram.
Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
Ada tanda-tanda persalinan.
Keadaan umum pasien tidak baik, ibu anemis Hb
< 8 gr%.

Rencana penanganan:

Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau


partus pervaginam, dilakukan pemeriksaan dalam
kamar operasi, infus transfusi darah terpasang.

1. Plasenta previa totalis.

2. Plasenta previa pada primigravida.

Indikasi Sectio

3. Plasenta previa janin letak lintang atau sungsang.

4. Anak berharga dan fetal distres .

5. Plasenta previa lateralis jika :

Caesarea • Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.



• Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.

• Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).

6. Profuse bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.


Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis
pada multipara dan anak sudah meninggal atau prematur.

Partus pervaginam 1. Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm),

ketuban dipecah (amniotomi). Jika his lemah, diberikan


oksitosin drips.

2. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC

Anda mungkin juga menyukai