ASRIANDINI 201801008
DEFINISI
• Stroke adalah gangguan peredaran darah otak
yang menyebabkan defisit neurologis mendadak
sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi
saraf otak.
• Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak
yang pecah sehingga menghambat aliran darah
yang normal dan darah merembes ke dalam
suatu daerah di otak dan kemudian merusaknya.
• Stroke hemoragik ada dua jenis yaitu:
1. Hemoragik intra serebral
2. Hemoragik sub arachnoid
ETIOLOGI • Kekurangan suplay oksigen
yang menuju otak.
• Pecahnya pembuluh darah di
otak karena kerapuhan
pembuluh darah otak.
• Adanya sumbatan bekuan
darah di otak.
PATOFISIOLOGI
• Perdarahan intra serebral : Pecahnya pembuluh
darah otak terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan
otak membentuk massa atau hematoma yang
menekan jaringan otak dan menimbulkan edema
disekitar otak
• Perdarahan sub arachnoid : Pecahnya pembuluh
darah karena aneurisma atau AVM. Aneurisme
paling sering didapat pada percabangann
pembuluh darah besar di sirkulasi willisi. AVM
dapat dijumpai pada jaringan otak dipermukaan
piameter dan ventrikel otak, ataupun di dalam
ventrikel otak dan ruang sub arachnoid
PENATALAKSANAAN
• Penatalaksanaan Medis :
1. Menurunkan kerusakan iskemik serebral.
2. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
3. Pengobatan
4. Pembedahan
– Penatalaksanaan Keperawatan
Pre Op:
• Ketidakefektifan berfusi jaringan serebral berhubungan
dengan peningkatan TIK ( tekanan intra cranial)
• hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neouromuskuler
• Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan neuromuskuler
Post Op:
• nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
• Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif
• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka post op
INTERVENSI
Pre Op:
1. Monitor TIK:
Monitor tanda tanda peningkatan TIK
Berikan informasi kepada pasien atau keluarga pasien mengenai bentuk
peningkatan TIK
2. Monitor neurologis:
pantau ukuran pupil, kesimetrisan dan reaktivitas
Monitor tingkat kesadaran dengan GCS
Monitor gangguan visual: diplopia, nistagmus, penyempitan lapang
pandang, penglihatan kabur dan ketajaman visual
Monitor balutan drainase kraniotomi
Monitor gerakan motorik
Monitor tanda tanda vital
Monitor neurologis
Terapi latihan ambulasi
Pengaturan posisi neurologis
Bantuan perawatan diri
Peningkatan latihan
3. Identifikasi resiko
monitor tanda tanda vital
Menejemen lingkungan keselamatan
Terapi latihan ambulasi
Post Op:
1. Lakukan menejemen nyeri
monitor tanda tanda vital
Manajemen lingkungan kenyamanan
2. kontrol infeksi:
Monitor tanda tanda infeksi
cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
perawatan
jaga lingkungan aseptik yang optimal
Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
Anjurkan pengunjung untuk cuci tangan sebelum
dan sesudah keluar dari ruangan pasien
3. Perawatan daerah sayatan:
periksa daerah sayatan (luka) terhadap Kemerahan,
bengkak,
Monitor proses penyembuhan luka
Bersikan daerah sekitar sayatan dengan pembersihan yang
tepat (perawatan luka) dan bersikan area selang Drainase
Gunakan kapas steril untuk Pembersihan luka jahitan
Jelaskan prosedur pada keluarga pasien mengenai kondisi
kulit / luka Post Op
Pemberian obat kulit:
Berikan obat di atas kulit sesuai kebutuhan
EVALUASI
1. S: Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas op
P: nyeri bertambah pada saat bergerak
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk jarum, terasa panas
R: Kepala kiri atas
S: 7
T: Hilang timbul
O: pasien nampak kesakitan
pasien nampak memegang kepala
pasien mendapatkan terapi tramadol 50 mg per
delapan jam
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Kaji karakteristik nyeri
ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
monitor tanda tanda vital
kolaborasi dengan pemberian Analgesik
berikan pengetahuan kepada pasien
mengenai nyeri
2. S: -
O: -
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Monitor tanda tanda infeksi
cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan
jaga lingkungan aseptik yang normal
pastikan teknik perawatan luka yang tepat
anjurkan pengunjung untuk cuci tangan sebelum dan
sesudah keluar dari ruangan pasien
berikan terapi antibiotik yang sesuai
3. S: -
O: Keadaan luka nampak baik
tidak ada perdarahan
Terdapat 11 Jahitan
tidak ada pus
luka nampak tertutup kasa steril
tidak ada kemerahan pada luka
Tidak ada pembengkakan
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Periksa kondisi luka bekas op
periksa daerah sayatan (luka) terhadap kemerahan dan bengkak
monitor proses penyembuhan luka
bersikan daerah sekitar sayatan dengan pembersihan yang tepat
gunakan kapas steril untuk Pembersihan luka jahitan
jelaskan kondisi muka atau keadaan kulit pada keluarga pasien
berikan terapi obat yang sesuai indikasi
monitor jahitan pada luka (hasil pemeriksaan lab)
Pasien mendapat terapi antibiotik caffriaxone 2gr/12 jam