Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN

STROKE

LILIK FARIDA TRI HASTUTI ,S.Kep. Ns


UNIT STROKE RSUD Dr Moewardi
Surakarta
PENGERTIAN STROKE

Menurut EUSI 2003, stroke atau serangan


otak (brain attack) adalah defisit
neurologis yang mendadak dari susunan
saraf pusat yang disebabkan oleh
peristiwa iskemik atau hemoragik.
OTAK/BRAIN
• Organ yang paling vital
• Dilindungi bangunan
yang kokoh: tulang,
selaput, cairan. dll
• Fungsi terpenting
adalah mengatur
kesadaran
• Memiliki Fungsi Luhur
sebagai ciri khas
manusia
Epidemiologi stroke

• Angka kematian di berbagai negara


bergeser dari kematian akibat infeksi ke
penyakit-penyakit degeneratif dan
vaskuler.
• Tiga penyebab kematian terbesar saat
ini adalah: Penyakit kanker, penyakit
jantung dan stroke
STROKE is
PROSENTASE PASIEN RAWAT INAP ANGGREK I
TAHUN 2010

7%

4%

36%

CVA
SARAF
JANTUNG

32% PSYKIATRI
LAIN-LAIN

21%
STROKE IS A BRAIN ATTACK

• Merupakan kedaruratan medik


• Intervensi dini dpt mengurangi “sequel”
• M’butuhkan penanganan yg komprehensif
dan terkoordinir dari tim stroke.
• Starting with pre hospital and emergency
department care
In acute stroke care….
• Time is of the utmost importance
• “therapeutic window”
• Perlu keterlibatan pasien, klg & tim kes
KLASIFIKASI

• Patologi: perdarahan, penyumbatan/ iskemik

• Perjalanan penyakit: TIA, RIND, stroke in


Evolution,Completetd stroke

• Lokasi: hemisfer, batang otak


OTAK/BRAIN
• Organ yang paling vital
• Dilindungi bangunan
yang kokoh: tulang,
selaput, cairan. dll
• Fungsi terpenting
adalah mengatur
kesadaran
• Memiliki Fungsi Luhur
sebagai ciri khas
manusia
CT Scan Stroke
INTRACEREBRAL HEMORRHAGE
Ischemia & hemorrhagic stroke
Penyebab
Sumbatan aliran darah oleh ateroma, emboli, trombus
(Aterosklerosis)
TANDA DAN GEJALA
• Penurunan tingkat kesadaran
• Gangguan penglihatan
• Gangguan memori
• Gangguan menelan
• Gangguaan sensori persepsi
TANDA DAN GEJALA

• Gangguan bicara dan bahasa


• Gangguan sensibilitas
• Gangguan fungsi kandung kemih
• Gangguan keseimbangan
Penatalaksanaan pasien
stroke…..
Fase hiperakut

Fase akut

Fase subakut (pemulihan)


Pengkajian Primer:

• Airway

• Breathing

• Circulation

• Disability
Airway
• Kemampuan bicara verbal
• Tingkat kesadaran menurun
• Tanda-tanda sumbatan jalan nafas:
Stridor, bunyi slim, apnoe
• Kaji adanya sisa muntah, sisa makanan,
saliva, atau darah di mulut
• Pastikan tdk sadar:angkat dagu topang
kepala
• Pasang oropharangeal
/nasopharangeal,intubasi bila perlu
Breathing
• Lihat, dengar dan rasakan
• Perhatikan gerakan dinding dada,
penggunaan otot-otot asesoris, retraksi
tulang iga, nafas cuping hidung, pola
nafas, warna kulit.
• Auskultasi :Wheezing,ronkhi
• Kualitas batuk
• Cek saturasi oksigen,cek AGD
• Beri oksigen sesuai indikasi
Circulation
• Palpasi nadi: kekuatan, frekuensi, dan
irama
• Kaji warna dan temperatur kulit
• Kaji “capillary return“
• Kaji adanya diaphoresis
Disability
• Merujuk pada neuroassessment secara
cepat
• Gunakan GCS
• Kaji bentuk, ukuran, dan reaksi pupil thd
cahaya langsung
• Kaji adanya defisit neurologis,fungsi
sensorik ,motorik
MANAJEMEN STROKE
PERDARAHAN
Pedoman penatalaksanaan
• Hilangkan faktor yang berisiko meningkatkan tekanan
darah  retensi urine, nyeri, febris, peningkatan tekanan
intrakranial, emosional stress, dll
• Bila tekanan darah tinggi berikan dosis dan cara
pemberian sesuai dengan tabel jenis-jenis obat untuk
terapi emergensi
• Pada fase akut tekanan darah tak boleh diturunkan lebih
dari 20% - 25% dari tekanan darah arteri rerata dalam 1
jam pertama
• Bila tekanan darah rendah, harus diberikan obat
menaikkan tekanan darah (vasopresor)
PENATALAKSANAAN STROKE
ISKEMIK
• Pengobatan terhadap hipertensi pada stroke akut :
Pemberian obat yang dapat menyebabkan hipertensi
tidak direkomendasikan diberikan pada kebanyakan
pasien stroke iskemik (Tingkat Evidensi A)
• Pengobatan terhadap hipoglikemia atau hiperglikemia
• Strategi untuk memperbaiki aliran darah dengan
mengubah reologik darah secara karakteristik dengan
meningkatkan tekanan perfusi tidak direkomendasi
(Tingkat Evidensi A)
Kemungkinan diagnosa
keperawatan pada klien stroke
• Risiko/ aktual: tidak efektifnya jalan nafas b.d
penumpukan slym sekunder terhadap
penurunan tingkat kesadaran, gangguan
menelan atau disfagia.

• Perubahan perfusi serebral b.d iskemik,


edema, peningkatan tekanan intra kranial.

• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


b.d penurunan intake cairan sekunder terhadap
penurunan tingkat kesadaran, disfagia.
• Perubahan pemasukan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan tingkat kesadaran, disfagia.

• Perubahan eliminasi urin: inkontinensia urin


berhubungan dengan penurunan tingkat
kesadaran, gangguan fungsi kognisi,
immobilisasi.

• Perubahan eliminasi bowel: konstipasi


berhubungan dengan immobilisasi
• Perubahan sensori persepsi: audio, visual,
sentuhan b.d adanya penurunan fungsi
serebral sekunder terhadap kerusakan struktur
serebri.

• Gangguan mobilisasi fisik b.d penurunan


tingkat kesadaran, hemiparese.

• Gangguan komunikasi verbal berhubungan


dengan penurunan tingkat kesadaran, afasia
Penatalaksanaan fase akut
• Tujuan:
• 1. M’pertahankan fs vital
• 2. Fasilitasi perbaikan neuron
( reperfusi jaringan serebral )
Standar praktek keprwtn
pasien stroke fase akut
• Monitor & Perthnkn jalan nafas lancar
• Monitor & pethnkn tanda vital stabil
• Atur posisi neutral & tinggikan kep tt 300
• monitor AGD dan elektrolit
• Kaji status neurologik secara periodik:
GCS, pupil, fs motorik,fs sensorik & fs
saraf kranial
Fase akut
• Berikan oksigen sesuai kebutuhan 1-2 L/menit

• Monitor intake & output, perthnkan kadar gula

darah stabil
• Lakukan pencegahan kejang bila perlu
• Tes kemampuan menelan
• Monitor fungsi saluran cerna
Fase akut
• Monitor fungsi kandung kemih
• Cek pemeriksaan penunjang lain
• Memberikan informasi/edukasi kepada
pasien dan keluarga
Fase Pasca akut/ Sub akut
• Tujuan:
1. M’pertahankan fs tubuh
2. Mencegah komplikasi
( peningkatan TIK & disuse syndrome )
Standar praktek keprwtn
fase subakut

• Lakukan prwt personal hygiene secara rutin


• Monitor tanda vital, status neurologis & fs
luhur
• Libatkan pasien dlm prwtn diri
• Lakukan ROM pasif
• Lakukan prwtn kulit
• Rubah posisi tiap 2 jam, ganjal bantal daerah
yg lemah
Fase subakut
• Tinggikan kepala tt 30 derajat
• Pertahankan bersihan jalan nafas
• Lakukan fisioterapi dada
• Kenakan stocking elastik bila perlu
• Monitor fs bowel
• Lepaskan dhower catheter
• Monitor keseimbangan intake & output
Fase subakut
• Lakukan bladder training
• Kaji kemampuan menelan
• Kaji kemampuan bicara & bahasa
• Reorientasikan pasien
• Evaluasi visus & lapang pandang
Fase subakut

• Berikan prwtn mata bila perlu


• Lakukan pencegahan kejang jika perlu
• Observasi adanya komplikasi
• Monitor dan identifikasi penyakit
penyerta

Anda mungkin juga menyukai