Anda di halaman 1dari 14

PROGNOSIS

 Prognosis Baik → Semakin cepat penanganan, semakin baik


dan juga semakin muda maka recovey semakin baik
Prognisis Buruk → Bila gejala stroke awal sudah
memperlihatan tetra paralisis, koma ataupun defisit neurologis
lain yang buruk
6 Variabel mudah untuk menentukan prognosis,
dilihat pada 1 jam pertama setelah onset stroke :
1. Usia
2. Adanya ketergantungan sebelum stroke
3. Apakah pasien tinggal sendiri
4. Apakah pasien bisa berbicara
5. Apakah pasien bisa berjalan secara mandiri
6. apakah pasien dapt mengangkat tangannya dari tempat tidur.
Faktor- faktor yang mempengaruhi prognosa
stroke
• Usia
• Jenis kelamin, pengaruhnya belum jelas
• Riwayat stroke sebelumnya dan atrial fibrilasi berpengaruh negatif
terhadap prognosa pasien stroke
• Berat stroke dan lokasi lesi
• Penyakit penyerta
Sumber
• Norrving. O. (2014). Oxford Textbook Stroke and Cerebrovascular
Disease. UK: Oxford University Press.
• Bahrudin. M. (2017). Neurologi Klinis. Malang: UMM Press.
EDUKASI
Saat Pasien Pasien Pasca
Mengalami Stroke
Serangan Stroke

KELUARGA
DAN PASIEN

STROKE STROKE
PERDARAHAN SUBARAKHNOID
INTRASEREBRAL (PIS) (PSA)
STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL
(PIS)
• Saat Pasien Mengalami Serangan Stroke
• Menjelaskan tindakan awal yang akan dilakukan saat pasien datang kerumah sakit
1. Anamnesis → jika pasien tidak kooperatif, dapat melakukan alloanamnesis. sebelumnya perlu dijelaskan bahwa
segala hal yang diinformasikan kepada pihak rumahsakit akan membantu penegakan diagnosis dan kesembuhan
pasien serta penatalaksanaan selanjutnya
2. Pemeriksaan Fisik → memberitahukan bahwa tujuan pemeriksaannya untuk menegakkan diagnosis
• Palpasi dan auskultasi di daerah arteri dan cabang arteri karotis → untuk mengetahui adakan abnormalitas pada
arterinya
• mengukur tekanan darah → adakah hubungannya dengan jenis stroke
• mengukur tekanan arteri optalmika
• melihat pembuluh darah di retina dengan optalmoskop.
3. Pemeriksaan Penunjang → memberitahukan bahwa tujuan pemeriksaannya untuk menegakkan diagnosis
• Foto Thorax → menjelaskan tujuannya untung mengetahui bagaimana keadaan jantung dan paru parunya dan
adakah hubungan dengan stroke
• Test darah, elektrolit serum dan faal ginjal, kadar gula darah→ untuk mengetahui jumlah komponen darah,
pembekuan darah, kolestrol dan elektrolit guna penatalaksanaan
• EKG → dapat mengetahui keadaan jantung saat waktu tersebut
• CT-Scan → untuk memastikan adakah perdarahan di otak dan mengetahui letak dari perdarahannya
Terapi Umum
4. Terapi Awal → untuk memastikan kestabilan pasien dan mencegah/
membatasi kematian neuron yang akan berdampak buruk pada kondisi pasien
• Melakukan stabilisasi jalan napas → untuk melancarkan jalur nafas (bagi
pasien yang mengalami hipoksia, syok, atau beresiko gangguan pernapasan)
• Stabilisasi hemodinamik
• Pengendalian TIK
• Nutrisi enteral paling lambat diberikan 48 jam, jika tidak bisa menelan
dipasang NGT
• Pemasangan kateter urine → membantu pasien, jika tidak bisa berjalan sama
sekali
• Hati hati dengan suction, menggerakkan dan memandikan pasien karena
dapat mempengaruhi TIK
Terapi Khusus PIS
5. Terapi Khusus → untuk mengobati secara spesifik jenis stroke
• Pengobatan faktor koagulasi (antikoagulan oral dan vit. K i.v) →
memberitahu bahwa fungsi transfusi adalah untuk mengobati
perdarahan dan menjelaskan jika terjadi timbulnya tanda tanda
hipersensitif
Terapi Khusus PSA
5. Terapi Khusus → untuk mengobati secara spesifik jenis stroke
• Terapi antifibrinolitik →untuk mencegah perdarahan
ulang
• Operasi Clipping atau endovaskular coiling →
menjelaskan indikasi, untuk mengurangi perdarahan ulang
setelah ruptur aneurisma serta menjelaskan hasil akhir
serta efeknya
• Menjelaskan tindakan selanjutnya
1. Tindakan Pembedahan sesuai indikasi
2. Pencegahan dan penanganan komplikasi
• ISK → Efek samping penggunaan kateter urine
• Bronkopneumoni → akibat disfagia atau gangguan refleks menelan
erat hubungannya dengan aspirasi penumonia
• Stress Ulcer → pemberian nutrisi makanan jernih
• Ulkus Dekubitus → Efek samping dari berbaring yang terlalu lama
• Disfagia
• Depresi
• Malnutrisi
• Nyeri
• Penurunan kognitif
• Gangguan Komunikasi Akut
• Pasien Pasca Stroke (Rehabilitasi)
• Meminta keluarga pasien atau pasien untuk menyimpan daftar obat obat
yang digunakan, terutama obat hipertensi, sehingga menjelaskan cara
kerja obat serta efek samping obat
• Menjelaskan perubahan yang akan terjadi pada pasien, seperti menurunya
fungsi kognitif, inkontenensia urine, dan perubahan kepribadian
• Meminta untuk kontrol kedokter secara teratur
• Fisioterapi (unit stroke)
• Mengajari keluarga pasien untuk melakukan perawatan (mengatur pola
makan, penanganan stres dan beristrahat yang cukup)
• Menggunakan alat alat bantu terapi

Prinsip dasar Rehabilitasi :


Mulai rehabilitasi sedini mungkin
Harus secara sistematis
Meningkat secara bertahap
Mengatur Pola Makan
• Makanan kolesterol yang membantu menurunkan kadar
kolesterol
• Serat larut yang terdapat dalambiji bijian
• beta glucan (oat) akan menurunkan kadar kolesterol total dan LDL
• kacang kedelai dan olahannya dapat menurunkan lipid serum
• Makanan lain yang berpengaruh terhadap prevensi stroke
• makanan yang mencegah peningkatan homosistein (asam foalt,
vitamin B6, B12)
• buah buahan dan sayur
• Anjuran lain tentang makanan
• Menambah asupan kalium dan mengurangi asupan natrium
• meminmalkan makanan tinggi lemak jenuuh
Sumber

• Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline


Stroke. 2011. Jakarta: Fakultas Kedokteran UR
• American Stroke Association, a Division of the American Heart
Association. Patient & Caregiver Hemorrhagic Stroke Education
Booklet. Texas
• Bahrudin. M. 2017. Neurologi Klinis. Malang: UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai