DI SUSUN OLEH :
Pengkajian
▪ Identitas Klien
▪ Keluhan utama
▪ Riwayat penyakit sekarang
▪ Riwayat penyakit dahulu
▪ Riwayat penyakit keluarga
▪ Pengkajian psikososiospiritual
▪ Pemeriksaan fisik
✓ B1 s/d B6
▪ Pengkajian Fungsi Serebral
▪ Status mental
▪ Fungsi Intelektual
▪ Kemampuan Bahasa
▪ Pengkajian Saraf Kranial
✓ Saraf 1 s/d 12
▪ Pengkajian Sistem Motorik
➢ Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (Kode 0001)
2. Penurunan Kapasitas Adaptif Intracranial (Kode 0066)
3. Nyeri Akut (Kode 0077)
4. Gangguan Mobilitas Fisik (Kode 0054)
5. Resiko Jatuh (Kode 0143)
6. Defisit Perawatan Diri (Kode 0108)
7. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (Kode 0017)
8. Risiko Defisit Nutrisi (Kode 0032)
Intervensi Keperawatan
Manajemen jalan nafas
Observasi :
a. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
b. Monitor bunyi nafas tambahan (misalnya gurgling, mengi, wheezing dan
ronkhi kering)
c. Monitor spetum (jumlah, warna dan aroma)
Terapeutik :
a. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head tilt dan chin tilt (jaw thrust jika
curiga trauma servikal)
b. Posisikan semi-flower atau flower, Berikan minum air hangat
c. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu, Lakukan penghisapan lendir
d. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
e. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep Mc Gill, Berikan oksigen, jika
perlu
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Manajemen peningkatan tekanan kranial
Observasi :
a. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (misalnya lesi gangguan metabolism,
edema serebral)
b. Monitor tanda/gejala peningakatan TIK (misalnya ketekanan darah meningkat,
tekanan nadi melebar, bradikardia, pola nafas ireguler, kesadaran menurun)
c. Monitor status pernafasan, Monitor intake dan output cairan
Teraputik :
a. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
b. Berikan posisi semifowler, Hindari maneuver valsava, Cegah terjadinya kejang
c. Hindari pemberian cairan IV hipotonik, Atur ventilator agar PaCO2 optimal
d. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsi, jika perlu, Kolaborasi pemberian
diuretic osmosis, jika perlu
Manajemen nyeri
Observasi :
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
c. Identifikasi respon nyeri non verbal
d. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
e. Monitor efek samping pengguanaan analgetik
Terapeutik :
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri,
b. Control lingkungan yang memperberat nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Dukungan Mobilisasi
Observasi :
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
d. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik :
a. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. pagar tempat
tidur)
b. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
c. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Pencegahan jatuh
Observasi :
a. Identifikasi factor resiko jatuh (mis. usia .65 tahun, penurunan tingkat
kesadaran, deficit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan, neuropati).
b. Identifikasi risiko jatuh Identifikasi factor lingkungan yang meningkatkan risiko
jatuh
c. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala
d. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tigur ke kursi roda dan sebaliknya
Terapeutik :
a. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
b. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
c. Pasang handrail tempat tidur
d. alur tempat tidur mekanisme pada posisi terendah
e. Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Dukungan Perawatan Diri
Observasi :
a. Identifikasi kebiasan aktivitas perawatan diri sesuai usia
b. Monitor tingkat kemandirian
c. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian,
berhias, dan makan
Terapeutik :
a. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. suasana hangat,
rileks, privasi)
b. Siapkan keperluan pribadi (mis.parfum, sikat gigi, dan sabun
mandi)
c. Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
d. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Manajemen Nutrisi
Observasi :
a. Identifikasi status nutrisi, Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
b. Identifikasi makanan yang disukai, Identifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrient
c. Monitor asupan makanan
Terapeutik :
a. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
b. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
c. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemasangan akses vena sentral, jika perlu
Informasi dan Edukasi
1. Minum obat teratur
2. Memberi tahu keluarga tanda-tanda stroke jika serangan ber ulang
3. Rutin melakukan fisioterapi
4. Menghindari strees dan istirahat yang cukup
5. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
6. Anjurkan melakukan mobbbilisasi dini
7. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. duduk
ditempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur
ke kursi)
8. Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian nutrisi parenteral
Evaluasi