PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal yang dicari bagi setiap manusia. Menurut World
Health Organization (WHO) kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh
secara fisik, mental, dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit .
salah satu cara menjaga agar tubuh tetap dalam keadaan sehat adalah dengan gaya
(2015-2030).
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Hal ini ditegaskan pada
1
promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Indonesia baru mencapai 32,3% dan di provinsi Lampung (2015) sebesar 59,98%.
Ber-PHBS memang merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
Kementerian Kesehatan.
faktor determinan terjadinya sebuah masalah kesehatan. Menurut teori H.L. Blum,
kesehatan. Hal ini nyata bahwa terdapat hubungan antara perilaku yang baik dan
taraf kesehatan masyarakat. Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar
dapat membantu penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat tersebut.
2
penimbangan balita, penggunaan air bersih, perilaku mencuci tangan dengan air
nyamuk di rumah, perilaku makan sayur dan buah setiap hari, perilaku melakukan
aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku tidak merokok di dalam rumah.
didalam rumah belum mencapai target pada triwulan I tahun 2019, maka dari itu
1.3 Tujuan
Sukabumi.
I tahun 2019.
3
3) Mengetahui prioritas masalah yang paling utama yang menjadi penyebab
1.4 Manfaat
Bagi Evaluator :
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara
bidang kesehatan.
4
1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program Perilaku Hidup
optimal.
program.
optimal.
1.5 Sasaran
tahun 2019.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti: Pendidikan kesehatan,
atau pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak
aman atau paling tidak beresiko rendah. Program promosi kesehatan tidak
6
Promosi Kesehatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
atau “membeli” (dalam arti menerima perilaku kesehatan) atau “mengenal” pesan-
pesan kesehatan tersebut, yang akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri,
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
(Depkes, 2014).
7
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut
2.1.2 Tujuan
kesehatan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu tujuan program, tujuan pendidikan, dan
tujuan perilaku.
fase sosial dan epidemiologi, berupa pernyataan tentang apa yang akandicapai
dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan ini
harus mencakup who will in how much of what by when. Tujuan program juga
8
sering disebut sebagai tujuan jangka penjang.
pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan
tindakan.
9
pembuatan peraturan, dukungan suasana, dan lain-lain di berbagai
(Community empowerment).
10
pelatihan yang memadai. Upaya ini akan lebih efektif dan efisien bila
kesehatan. Bina suasana ditujukan kepada pembentuk opini atau pihak-pihak yang
2.2.1 Pengertian
perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga oleh
11
karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap anggota
rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah tangga sehat berarti
tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif
rumah tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk
penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat
12
2.2.3 Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga
pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga
2. Bayi diberi ASI ekslusif, adalah bayi termuda usia 0-6 bulan mendapat ASI
4. Ketersediaan air bersih, adalah rumah tangga yang memiliki akses terhadap
dari air dalam kemasan, air leding, air sumur terlindung dan penampungan
air hujan. Sumber air pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak
6. Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai
13
Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan
mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air,
dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan
Mengubur, Menutup).
10. Makan buah dan sayur setiap hari, adalah anggota rumah tangga umur 10
tahun keatas yang mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran
14
b. Bina Suasana (Social Support) Upaya menciptakan lingkungan sosial yang
1) Pendekatan individu
2) Pendekatan kelompok
informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain sebagainya dapat
yaitu:
pemecahan masalah
pemecahan masalah
15
BAB III
METODE EVALUASI
3.1 Metode
Evaluasi program ini dilaksanakan sesuai dengan Kepmenkes RI
pelaksanaan program yang terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun akhir
Sukabumi periode triwulan I tahun 2019 terhadap tolak ukur PHBS yang telah
sistem.
oleh kader.
- Pendataan pemberian ASI eksklusif kepada setiap rumah tangga oleh kader.
- Pendataan penggunaan air bersih rumah tangga kepada setiap rumah oleh
kader.
- Pendataan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun kepada setiap rumah
- Pendataan penggunaan jamban sehat kepada setiap rumah tangga oleh kader.
16
- Pendataan pemberantasan jentik nyamuk kepada setiap rumah oleh kader
- Pendataan perilaku makan buah dan sayur kepada setiap rumah tangga oleh
kader.
- Pendataan perilaku aktivitas fisik harian kepada setiap rumah tangga oleh
kader.
- Pendataan perilaku merokok kepada setiap rumah tangga oleh kader dan
petugas promkes.
elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi
sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah
17
ditetapkan. Bagian atau elemen tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur,
yaitu :
1) Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem dan dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari
tenaga (man), dana (money), sarana (material), metode (method), mesin atau
2) Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam
3) Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari
5) Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang
merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem
rapat bulanan.
6) Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu
sistem.
18
3.3 Pengumpulan Data
hasil output adalah dengan menetapkan tolak ukur atau standar yang ingin dicapai.
Nilai standar atau tolak ukur ini dapat diperoleh dari Departemen Kesehatan RI
Sukabumi 2018.
19
Puskesmas (output) dengan tolak ukur tersebut. Bila pencapaian keluaran
Puskesmas tidak sesuai dengan tolak ukur, maka ditetapkan sebagai masalah.
prioritas masalah yang akan dicari solusi untuk memecahkannya. Salah satu
maka dibuatlah kerangka konsep masalah. Hal ini bertujuan untuk menentukan
faktor-faktor penyebab masalah yang telah diprioritaskan tadi yang berasal dari
komponen sistem yang lainnya, yaitu komponen input, proses, lingkungan dan
penyebab masalah dapat diketahui dan diidentifikasi sehingga tidak ada yang
tertinggal.
20
diagram fishbone. Diagram fishbone merupakan suatu alat visual untuk
kanan dari diagram atau pada bagian kepala dari kerangka tulang ikannya.
7M. Dalam analisis penyebab masalah pada tulisan ini digunakan kategori 5 M
Severity (S) yaitu berat tingginya masalah yang dihadapi, serta seberapa jauh
Prevalence (P) jumlah suatu masyarakat yang terkena masalah, semakin besar
Rate of increase (RI) yaitu jumlah kenaikan angka penyakit dalam periode
waktu tertentu.
21
Social Benefit (SB) sejauh mana keuntungan sosial yang diperoleh dari
suatu masalah.
masalah.
Dari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang telah dibuat, maka
masalah) yang dianggap paling baik dan memungkinkan. Pertama ditetapkan nilai
efektifitas untuk setiap alternatif jalan keluar, yakni dengan memberikan angka 1
(paling tidak efektif) sampai angka 3 (paling efektif). Prioritas jalan keluar adalah
22
yang nilai efektifitasnya paling tinggi. Untuk menilai efektifitas jalan keluar,
jalan keluar. Nilai efisiensi biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang
diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang diperlukan
makin tidak efisien jalan keluar tersebut. Beri angka 1 (biaya paling sedikit)
sampai angka 5 (biaya paling besar). Nilai prioritas (P) dihitung untuk setiap
alternatif jalan keluar. Dengan membatasi hasil perkalian nilai MxIxV dengan C.
jalan keluar dengan nilai P tertinggi, adalah prioritas jalan keluar terpilih.
23
BAB IV
4.1 Puskesmas
24
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 pasal 5,6 dan 7
25
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
penyakit.
Rujukan.
26
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
sebagaimana meliputi:
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang
27
3. Pelayanan kesehatan ibu dan anak / KB
4. Pelayanan gizi
satu puskesmas yang terletak di daerah perkotaan sebagai puskesmas rawat jalan.
Rawat Inap diresmikan pada tanggal 10 Maret 2009, yang meliput Tiga
Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Sukabumi
3. Kelurahan Nusantara
sebagai tanah pertanian. Sarana pembangunan pada dasarnya sudah lancar hanya
terbatas kelancarannya masih pada siang hari, sedangkan pada malam hari
28
2. Tahun 1985 sampai 1986 dipimpin oleh dr. Gatot
10. Bulan September 2005 sampai Juli 2006 dipimpin oleh dr. Novita Fitriati
11. Bulan Agustus 2006 sampai November 2013 dipimpin drg. Arthur Sagala
12. November 2013 sampai juni 2014 dipimpin oleh Plh puskesmas Mersiana
SKM
13. Juni 2014 sampai dengan sekarang dipimpin oleh dr. Nurfatonah
Visi
Misi
sesuai SOP
29
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah
masyarakat.
Kota Bandar Lampung yang terletak diujung timur berasal dari sebagian wilayah
30
dengan Kecamatan
Kedamaian
Jumlah 7,92
penduduk asli dan penduduk pendatang yang berasal dari jawa, lampung,
sumatera selatan, sumatera barat dan lain-lain yang menurut perkiraan 40%
31
TOTAL 16.043 15.827 31.870
32
Tabel 4. Keadaan UKBM di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi
Jumlah
No Jenis Fasilitas
2017 2018 2019
1. Poskeskel 3 3 3
2. Posyandu 20 21 21
3. BKB 3 3 3
4. Posyandu Usila 2 2 2
5. POD 0 0 0
6. Pos UKK - - -
7 Toga - - -
33
BAB V
Program pelayanan promosi kesehatan, dalam hal ini PHBS tatanan rumah
yang telah dilakukan, terdapat kesenjangan antara target dan pencapaian yang
menjadi sebuah masalah pelayanan promosi kesehatan. Hal ini tertuang dalam
form laporan triwulan I yang meliputi data jumlah rumah tangga yang melakukan
persalinan di tenaga kesehatan, ASI eksklusif, bayi atau balita di timbang per
34
bulan, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, jamban sehat, sarana air
bersih, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur, melakukan aktifitas
fisik dan tidak merokok dalam rumah. Data pencapaian semua indikator tertuang
Tabel 6. Data Program PHBS Tatanan Rumah Tangga Sehat Di Puskesmas Sukabumi
Bulan Januari-Maret 2019
Target Cakupan Kesenjangan
No Indikator PHBS Rumah Tangga (%) (%) (%)
1 Persalinan Nakes 70 100 -
2 ASI Ekslusif 70 67 3
3 Bayi/Balita Di Timbang 70 93 -
4 Mencuci Tangan Pakai Sabun Dan Air Mengalir 70 100 -
5 Jamban Sehat 70 90 -
6 Sarana Air Bersih 70 100 -
7 Memberantas Jentik Nyamuk 70 94 -
8 Makan Buah Dan Sayur 70 93 -
9 Melakukan Aktivitas Fisik 70 100 -
10 Tidak Merokok Dalam Rumah 70 52 18
perubahan prilaku masih belum tercapai. Hal ini terlihat pada masih adanya
kesenjangan pada indikator PHBS rumah tangga yaitu pemberian ASI eksklusif
35
5.3 Menentukan Prioritas Masalah
seriousness dan growth). Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun
dengan skala/ skoring 1 sampai dengan 5. Semakin besar tingkat urgensi atau
1. Urgency
2. Seriousness
serius/fatal.
3. Growth
36
sebesar 3% di wilayah kerja
puskesmas Sukabumi pada bulan
januari sampai maret 2019.
Terdapat kesenjangan presentase
cakupan tidak merokok di dalam
rumah dengan pencapaian
2 3 5 5 13
sebesar 18% di wilayah kerja
puskesmas Sukabumi pada bulan
januari sampai maret 2019.
Dari data diatas, prioritas masalah dengan hasil skoring terbanyak adalah
tidak merokok dalam rumah dengan jumlah hasil perkalian Urgency, Seriousness,
Growth bernilai 13. Prioritas masalah berikutnya adalah pemberian ASI eksklusif
dengan skoring USG 8. Maka dapat disimpulkan prioritas masalah sesuai dengan
diagram sebab akibat dari ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan/ fish bone).
37
38