Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, Taufiq dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Pedoman PROMKES Puskesmas
Kebondalem Tahun 2017 ini.
Pembuatan pedoman ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pedoman ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kebondalem tahun 2017.
Kami berharap semoga Pedoman PROMKES ini memberikan manfaat dalam pelaksaan
kegiatan PROMKES di UPTD Puskesmas Kebondalem tahun 2017 dengan baik dan dapat
meningkatan mutu pelayanan Puskesmas Kebondalem di tahun berikutnya.
4. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk
komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi
penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan, menjual ide agar
memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat
publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran, pengembangan pesan,
membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta pemantauan-
penilaian upaya advokasi.
STANDAR FASILITAS
Standar Ruang
Jenis ruang Fungsi dan persyaratan khusus (m2)
Tempat pendaftaran Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet yang bisa
dipasang didepan loket pendaftaran. Adapun jenis informasi
yang disediakan, yaitu :
Informasi kesehatan yang menjdi isu pada saat itu
Peraturan kesehatan seperti larangan merokok, dilarang
meludah sembarangan, membuang sampah pada
tempatnya, dll.
Ruang BP Petugas menjawab pertanyaan pelanggan berkenaan dengan
penyakitnya atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini
belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khusus
bagi pasien rawat jalan yang memerlukan konseling.(sudah
dirujuk ke klinik bagian konsultasi) Disediakan pula media
promosi : lembar balik, poster, gambar atau model anatomi atau
leaflet yang bisa dibawa pulang pasien
Ruang tunggu Dipasang media poster, leaflet, media penyuluhan lain tentang
penyakit dan pencegahannya dan kotak saran.
Kantin/kios di kawasan Ditampilkan pesan terkait konsumsi gizi seimbang, dll bisa dalam
Puskesmas bentuk poster
4. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun
bersama.
Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan.
5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan suatu
upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan umpan balik pada pengelolaan upaya
promosi kesehatan untuk perbaikan dan optimalisasi pelaksanaan upaya promosi
kesehatan.
Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
6. Penilaian dan Evaluasi
Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran upaya promosi
kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan upaya promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi setelah upaya promosi kesehatan dilakukan
7. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi, penanggungjawab upaya membuat RTL untuk perbaikan
kegiatan dan penyusunan rencana kegiatan yang akan datang. Laporan kegiatan, hasil
evaluasi dan RTL dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
6.2 Risiko yang mungkin terjadi pada sasaran pelayanan upaya Promkes
1. Risiko yang terkait dengan sasaran program
2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
3. Risiko financial
4. Risiko lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/ alat transportasi,
misalnya Pusling, sepeda motor dan lain-lain
Untuk mencegah terjadinya kasus maka pelayanan Puskesmas dalam melaksanakan
pelayanannya harus senantiasa memperhatikan keselamatan sasaran program.
Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja dicatat dan dilaporkan kepada
pimpinan.
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan UPTD Puskesmas Kebondalem dan lintas
sektor terkait dalam pelaksanaan promosi kesehatan dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya promosi kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat
dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta
aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pelaksanaan upaya Promkes yang baik merupakan salah satu tolok ukur kinerja
Puskesmas dan diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Kebondalem.
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2013).
Standar Puskesmas, Surabaya
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2013). Buku Petunjuk Teknis UKBM, Surabaya Dinas
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2011), Buku Pedoman Pengembangan Desa
Siaga Aktif Bagi Kader, Surabaya
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2012), Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas Di
Jawa Timur, Surabaya
Ket:lihat
SKOR
buku
PENC
NO PARAMETER STANDAR PENGUKURAN standar
APAI
Puskes
AN
mas
SKOR 2 SKOR 1 SKOR 0
1 2 3 4 6 7
C PELAYANAN KESEHATAN
1 Upaya Promosi
Kesehatan
* Input
1 Upaya Promosi
Kesehatan
a Input
b) Proses
19) Pelaporan
Total skor pencapaian (e) ……
Skor tertinggi (f)
Skor Upaya Promosi Kesehatan ……
= (e) : (f)
2 KPM/Kader teknis Sudah ada, Sudah ada, Sudah ada, Sudah ada, 9
min 2 orang 3-5 orang 6-8 orang orang atau
lebih
3 Kemudahan akses Ya Ya Ya Ya
pelayanan
kesehatan
4 Posyandu dan Posyandu ya, Posyandu Posyandu Posyandu & 4
UKBM aktif UKBM dan 2 dan 3 UKBM lainnya
lainnya tidak UKBM UKBM aktif
aktif lainnya aktif lainnya aktif
5 Dukungan dana Sudah ada Sudah ada Sudah ada Sudah ada
untuk kegiatan dari dari pemerintah dari
kesehatan di desa pemerintah pemerintah desa dan pemerintah
dan kelurahan desa dan desa dan kelurahan desa dan
kelurahan kelurahan serta dua kelurahan
serta belum serta satu sumber serta dua
ada sumber sumber lainnya yaitu sumber
lainnya lainnya baik masyarakat lainnya yaitu
masyarakat dan dunia masyarakat
ataupun usaha dan dunia
dunia usaha usaha
Desa Siaga Belum aktif : jika dari semua indikator Desa Siaga Aktif Pratama ada
yang belum terpenuhi
Desa Siaga Aktif : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Pratama Pratama meskipun indikator lainnya sudah di Madya s/d
Mandiri
Desa Siaga Aktif Madya : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Madya meskipun indikator lainnya sudah di Purnama s/d
Mandiri
Desa Siaga Aktif : jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap
Purnama Purnama meskipun indikator lainnya sudah di Mandiri
Desa Siaga Aktif : jika semua indikator berada pada tahap Mandiri
Mandiri
Adalah jumlah rumah tangga yang sehat di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibagi jumlah seluruh rumah tangga yang dikaji di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama dikali 100 %. Rumah tangga sehat adalah jumlah rumah tangga yang memenuhi 10
indikator PHBS, sebagai berikut :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
Untuk menentukan skor rumah tangga sehat bisa dilihat pada lampiran formulir Kuesioner
Kajian rumah tangga sehat .
Dari hasil skor rumah tangga sehat per KK yang disurvei direkap menjadi satu desa
( formulir rekapan satu desa/kelurahan terlampir ) sehingga jumlah rumah tangga yang
memenuhi 10 indikator PHBS dapat dihitung.