Anda di halaman 1dari 38

Format Laporan Aplikasi Komdat Promkes

Bulan :
Nama Posyandu :

Kegiatan Rutin
Buka (Hari Buka)
Buka (layanan)
Tutup

Kader Posyandu
Jumlah Kader :
Status SK 1. Ada 2. Tidak Ada
Nomor SK :

Cakupan Sasaran
KIA (%) GIZI (%) Imunisasi (%) KB (%)

Alat Pemantauan
Alat Ukur Panjang Bayi
Alat Ukur Tinggi Badan
Alat Ukur BB Bayi
Timbangan Dacing dan Perlengkapannya
Alat Ukur BB Dewasa
Alat Pemantau Perkembangan

Kegiatan Pengembangan
Jenis Kegiatan Ada Tidak Ada
Pos PAUD
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Usia Kerja
Kesehatan Lanjut Usia
TOGA
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Bina Keluarga Balita (BKB)
Pos UKK/Kesehatan Kerja
POSBINDU
Lainnya
Jenis Periode
No Unit Kerja Indikator Definisi Cara Perhitungan
Indikator Pelaporan
1 Promkes dan RPJMN Persentase Kabupaten /Kota Kabupaten/kota menerapkan Germas Jumlah Kabupaten/Kota yang Tahunan
Pemberdayaan yang menerapkan kebijakan bila memiliki regulasi terkait Germas, menerapkan kebijakan Gerakan
Masyarakat gerakan masyarakat hidup dan melaksanakan 2 dari 3 kegiatan Masyarakat Hidup Sehat dibagi
sehat berikut: 1. Melaksanakan kampanye jumlah total Kabupaten/Kota, dikali
Germas tema prioritas 2. Memiliki 100%
kegiatan skrining kesehatan di tempat
kerja 3. Memiliki kegiatan pembinaan
kesehatan tradisional

2 Promkes dan RPJMN Jumlah Pedoman/Regulasi/Rekomendasi Jumlah dokumen


Pemberdayaan pedoman/regulasi/rekomend Germas bidang kesehatan yang Pedoman/Regulasi/Rekomendasi
Masyarakat asi kebijakan penerapan diadopsi oleh Kementrian/Lembaga GERMAS bidang yang diadopsi oleh
GERMAS sebagai acuan Kementrian/Lembaga Kementerian Lembaga dalam
dalam menerbitkan kebijakan Germas menerbitkan kebijakan GERMAS
sesuai tugas dan fungsinya ( Inpres no. sesuai tugas dan fungsinya.
1 tahun 2017 ). Dilaporkan setiap 3 ( tiga) bulan
sekali.

3 Promkes dan RPJMN Persentase Kabupaten/Kota Kabupaten/kota yang memiliki Posyandu Jumlah Kabupaten/Kota yang
Pemberdayaan dengan Minimal 80% aktif minimal 80% dengan kriteria: 1) memiliki sekurang - kurangnya 80%
Masyarakat Posyandu Aktif Melakukan kegiatan rutin posyandu Posyandu aktif dibagi jumlah seluruh
(pelayanan kesehatan ibu Kabupaten/Kota dikali 100%.
hamil/balita/remaja/usia produktif/lansia)
1 kali dalam satu bulan minimal 10
kali/tahun 2) Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk ibu hamil dan
atau balita dan atau remaja 3) Memiliki Bulanan
minimal 5 orang kader Memiliki minimal
5 orang kader adalah memiliki kader
sekurang-kurangnya 5 orang yang
disahkan dengan Surat Keputusan
Kepala Desa/Kelurahan
4 Promkes dan RPJMN Persentase Kabupaten/Kota Kabupaten/kota yang melaksanakan Jumlah Kabupaten/kota yang
Pemberdayaan Melaksanakan Pembinaan pembinaan Posyandu Aktif dengan melakukan pembinaan Posyandu
Masyarakat Posyandu Aktif kriteria : 1. Memiliki Pokjana yang aktif dibagi total Kabupaten/Kota
disahkan melalui keputusan dikali 100%
Bupati/walikota Memiliki Pokjanal yang
keanggotaannya terdiri dari sektor terkait
pengembangan Posyandu tingkat
Kabupaten/Kota. 2. Melakukan
pertemuan Pokjanal Posyandu minimal
2 kali setahun. 3. Melakukan
peningkatan kapasitas bagi petugas
Puskesmas dan kader. 4. Memiliki
sistem pelaporan kegiatan Posyandu. 5.
Posyantu aktif minimal 50%.

5 Gizi & KIA RPJMN Angka Kematian Ibu (AKI) kematian perempuan selama kehamilan Jumlah kematian ibu di bagi jumlah Tahunan
atau dalam periode 42 hari setelah lahir hidup dikali 100.000
berakhirnya kehamilan (tanpa
memandang usia gestasi), akibat semua
sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau
penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan/cedera
atau kejadian insidental

6 Gizi & KIA RPJMN Angka Kematian Bayi (AKB) Banyaknya bayi yang meninggal Jumlah kematian bayi dibagi jumlah Tahunan
sebelum mencapai umur 1 tahun pada lahir hidup dikali 1.000
waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup
pada periode waktu yang sama.

7 Gizi & KIA RPJMN Angka Kematian Neonatal Banyaknya bayi baru lahir usia 0-28 hari Jumlah kematian bayi baru lahir usia Tahunan
(AKN) yang meninggal di suatu wilayah pada 0-28 hari dibagi jumlah lahir hidup
waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup dikali 1.000
pada periode waktu yang sama
8 Gizi & KIA RPJMN Prevalensi Stunting (pendek Persentase anak umur 0 - 59 bulan Jumlah balita pendek dan sangat
dan sangat pendek) dengan kategori status gizi berdasarkan pendek dibagi jumlah balita diukur
indeks Panjang Badan menurut Umur panjang atau tinggi badan dikali 100
(PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur
(TB/U) memiliki Zscore kurang dari -2SD

9 Gizi & KIA RPJMN Prevalensi Wasting (kurus persentase anak yang berumur 0 Jumlah balita gizi kurang dan gizi
dan sangat kurus) pada sampai 59 bulan 29 hari dengan kategori buruk dibagi jumlah balita yang
Balita status gizi berdasarkan indeks Berat diukur berat badan dan panjang
Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau tinggi badan dikali 100%
atau Berat Badan menurut Tinggi Badan
(BB/TB) dengan z- score kurang dari -2
SD

10 Gizi & KIA RPJMN Persentase Persalinan di Ibu bersalin yang mendapatkan Jumlah ibu yang melakukan Bulanan
Fasilitas Pelayanan pertolongan persalinan oleh tim persalinan di faskes dibagi total
Kesehatan penolong persalinan minimal 2 (dua) sasaran ibu bersalin dikali 100%
orang terdiri dari : a) Dokter dan bidan
atau b) 2 orang bidan, atau c) Bidan dan
perawat

11 Gizi & KIA RPJMN Cakupan Kunjungan Persentase ibu hamil yang telah Jumlah ibu hamil yang telah Bulanan
Antenatal memperoleh pelayanan antenatal memperoleh pelayanan antenatal
minimal 4kali sesuai dengan standar (K4) sesuai dengan standar di suatu
(10T) dengan ketentuan : minimal 1 kali wilayah kerja pada kurun waktu
pada trimester 1 Minimal 1kali pada tertentu dibagi jumlah sasaran
trimester 2 Minimal 2 kali pada trimester seluruh ibu hamil yang ada di
3 wilayah tersebut pada kurun waktu
yang sama dikali 100%.
12 Gizi & KIA RPJMN Cakupan Kunjungan bayi baru lahir usia 0-28 hari yang Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari Bulanan
Neonatal mendapatkan pelayanan sesuai standar yang mendapatkan pelayanan
paling sedikit tiga kali dengan distribusi kesehatan sesuai standar dibagi
waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada jumlah seluruh bayi baru lahir usia
hari ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali pada hari 0-28 hari di suatu wilayah pada
ke 8 – hari ke 28 setelah lahir di suatu kurun waktu tertentu, dikali 100%
wilayah pada kurun waktu tertentu

13 Gizi & KIA RPJMN Jumlah tenaga kesehatan Jumlah tenaga kesehatan yang terdiri Jumlah tenaga kesehatan yang Bulanan
yang dilatih dari dokter, bidan dan perawat yang terdiri dari dokter, bidan dan
kegawatdaruratan maternal telah dilatih kegawatdaruratan maternal perawat yang telah dilatih
dan neonatal dan neonatal maupun stabilisasi pra kegawatdaruratan maternal dan
rujukan oleh institusi pelatihan yang neonatal maupun stabilisasi pra
terakreditasi BBPK/Bapelkes/ institusi rujukan, dalam kurun waktu 1 tahun
lain, dinas kesehatan, RS maupun oleh
organisasi profesi

14 Gizi & KIA RPJMN Persentase Ibu Hamil Jumlah Ibu hamil dengan risiko kurang Jumlah ibu hamil dengan hasil ukur Bulanan
Kurang Energi Kronik (KEK) energi kronik (KEK) yang ditandai pita LILA < 23,5 cm dibagi jumlah
dengan ukuran lingkar lengan atas ibu hamil yang di ukur LiLA dikali
(LiLA) kurang dari 23,5 cm / 100%.

15 Gizi & KIA RPJMN Persentase Balita yang Jumlah Balita usia 0-59 bulan yang Jumlah balita yang dipantau Bulanan
dipantau Pertumbuhan dan mendapat pelayanan : Penimbangan pertumbuhan dan
Perkembangannya sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, perkembangannya dibagi jumlah
Pengukuran panjang badan atau tinggi sasaran balita dikali 100%
badannya sedikitnya 2 kali dalam satu
tahun Pemantauan perkembangan
sedikitnya 2 kali dalam satu tahun
(dengan cek list buku KIA atau KPSP
atau instrument lainnya)
16 Gizi & KIA RPJMN Persentase Kabupaten/Kota kabupaten/kota yang minimal 70% dari Jumlah kabupaten/kota yang
yang Melaksanakan jumlah puskesmas melakukan kegiatan melaksanakan surveilans gizi dibagi
Surveilans Giz pengumpulan data, pengolahan dan jumlah seluruh kabupaten/kota dikali
analisis data, serta diseminasi 100%.
informasi . 1) Pengumpulan data adalah
puskesmas di wilayah kerja
kabupaten/kota melakukan entri data
sasaran balita dan ibu hamil serta data
pengukuran melalui Sistem Informasi
Gizi Terpadu, rerata setiap bulan
mencapai minimal 60% sasaran ibu
hamil dan balita 2) Pengolahan dan
analisis data adalah puskesmas di
wilayah kerja kabupaten/ kota
melakukan konfirmasi dan identifikasi
penyebab masalah gizi pada seluruh
balita gizi buruk 3) Diseminasi informasi
adalah puskesmas di wilayah kerja
Kabupaten/Kota melakukan penyusunan
rencana kegiatan berdasarkan hasil
surveilans gizi dan di-upload ke dalam
sistem setiap triwulan/
17 Gizi & KIA RPJMN Jumlah Balita yang Jumlah balita usia 6-59 bulan dengan Jumlah anak usia 6-59 bulan Tahunan
Mendapatkan Suplementasi kategori berat badan kurang dengan kategori berat badan kurang
Gizi Mikro (underweight) berdasarkan indeks Berat (underweight) berdasarkan indeks
Badan menurut Umur (BB/U) dengan Z- Berat Badan menurut Umur (BB/U)
score kurang dari -2 SD dan tidak dengan Z-score <-2 SD dan tidak
termasuk kategori wasting berdasarkan termasuk kategori wasting
indeks BB/PB atau BB/TB <-2SD yang berdasarkan indeks BB/PB atau
mendapat taburia BB/TB <-2SD yang mendapat
taburia di suatu wilayah tertentu
pada kurun waktu tertentu

18 Gizi & KIA RENSTRA Persentase kabupaten/kota Persentase kabupaten/kota yang telah Jumlah kabupaten/kota yang Bulanan
yang melaksanakan mencapai target indikator kesehatan melaksanakan intervensi keluarga
intervensi kesehatan keluarga (minimal 4 dari 7 indikator dibagi total seluruh Kabupaten/Kota
keluarga berikut: capaian ANC 6 kali, persalinan dikali 100%
di fasilitas kesehatan, bayi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan,
balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya, Puskesmas
melaksanakan pelayanan kesehatan
reproduksi untuk calon pengantin, lansia
mendapatkan pelayanan kesehatan, dan
usia ? 15 tahun dengan risiko masalah
kesehatan jiwa yang mendapatkan
skrining)

19 Gizi & KIA RENSTRA Persentase ibu hamil yang Persentase ibu hamil yang telah Jumlah ibu hamil yang Bulanan
mendapatkan pemeriksaan memperoleh pelayanan antenatal mendapatkan pemeriksaan
kehamilan 6 kali (ANC 6 kali) minimal 6kali sesuai dengan standar kehamilan 6 kali (ANC 6 kali) dibagi
(10T) dengan ketentuan : minimal 1 kali sasaran ibu hamil dikali 100%.
pada trimester 1 dengan dokter Minimal
2kali pada trimester 2 Minimal 3 kali
pada trimester 3 , dengan minimal 1 kali
pemeriksaan dengan dokter
20 Gizi & KIA RENSTRA Persentase bayi yang Persentase bayi baru lahir usia 0 - 28 Jumlah bayi yang mendapatkan Bulanan
mendapatkan pelayanan hari yang mendapatkan pelayanan pelayanan Kesehatan dibagi
Kesehatan sesuai standar paling sedikit tiga kali sasaran bayi dikali 100%.
dengan ketentuan : Minimal 1 kali pada
6-48 jam, Minimal 1 kali pada hari ke 3 –
hari ke 7, Minimal 1 kali pada hari ke 8 –
hari ke 28 setelah lahir / suatu wilayah
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama 

21 Gizi & KIA RENSTRA Persentase Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan Jumlah Puskesmas yang Bulanan
yang melaksanakan pembinaan ke sekolah di wilayahnya melaksanakan pembinaan ke
pembinaan ke sekolah 4 kali sebanyak 4 kali/tahun ( minimal 50% sekolah 4 kali setahun dibagi jumlah
setahun jumlah sekolah SD, SMP, SMA / seluruh Puskesmas dikali 100%
sederajat ) untuk mengaktifkan Trias
UKS/M (pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat)

22 Gizi & KIA RENSTRA Persentase remaja putri Jumlah siswi SMP dan SMA sederajat Jumlah siswi SMP dan SMA Bulanan
yang mengonsumsi tablet yang mengonsumsi TTD sesuai standar sederajat yang mengonsumsi tablet
tambah darah (TTD) (mengandung zat besi setara dengan 60 tambah darah dibagi total sasaran
mg besi elemental dan 0,4 mg asam jumlah siswi SMP dan SMA
folat atau TTD lainnya dengan sederajat dikali 100%.
kandungan yg sesuai standar WHO) dan
diminum secara rutin 1 tablet setiap
minggu minimal 26 tablet setahun dibagi
jumlah siswi SMP dan SMA/sederajat

23 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Hamil ANC Persentase ibu hamil yang memperoleh Jumlah ibu hamil yang memperoleh Bulanan
K1 pelayanan antenatal pertama pelayanan antenatal pertama/ dibagi
seluruh sasaran ibu hamil di suatu
wilayah kerja kurun waktu dalam 1
tahun yang sama
24 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Hamil ANC Jumlah ibu hamil yang telah Jumlah ibu hamil yang telah Bulanan
K1 dengan USG memperoleh pelayanan antenatal memperoleh pelayanan antenatal
dengan pemeriksaan USG oleh dokter dengan pemeriksaan USG oleh
pada trimester 1 dokter pada trimester 1/ dibagi
seluruh sasaran ibu hamil di suatu
wilayah kerja dalam 1 tahun yang
sama  

25 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Hamil ANC Jumlah ibu hamil yang telah Jumlah ibu hamil yang telah Bulanan
K5 dengan USG memperoleh pelayanan antenatal memperoleh pelayanan antenatal
dengan pemeriksaan USG oleh dokter dengan pemeriksaan USG oleh
pada trimester 3 dokter pada trimester 3/ dibagi
seluruh sasaran ibu hamil di suatu
wilayah kerja dalam 1 tahun yang
sama  

26 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Hamil KEK Jumlah ibu hamil dengan Lingkar Jumlah ibu hamil dengan Lingkar Bulanan
Mengkonsumsi PMT Lengan Atasnya (LiLA) kurang dari 23,5 Lengan Atasnya (LiLA) kurang dari
cm yang menkonsumsi PMT 23,5 cm yang menkonsumsi PMT/
dibagi seluruh ibu hamil KEK di
suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
yang sama

27 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Hamil Persentase ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang Bulanan
Konsumsi TTD mengkonsumsi TTD selama kehamilan mengkonsumsi TTD selama
kehamilan/ dibagi seluruh sasaran
ibu hamil di suatu wilayah kerja
dalam 1 tahun yang sama …

28 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Hamil Persentase ibu hamil yang memiliki Jumlah ibu hamil yang memiliki Bulanan
memiliki Buku KIA Buku KIA/ Buku KIA/ dibagi seluruh sasaran
ibu hamil di suatu wilayah kerja
dalam 1 tahun yang sama
29 Gizi & KIA Program Persentase Ibu hamil yang Persentase ibu hamil yang telah Jumlah ibu hamil yang telah Bulanan
mengikuti kelas ibu hamil mengikuti minimal 4 (empat) kali kelas mengikuti minimal 4 (empat) kali
ibu hamil kelas ibu hamil dibagi seluruh
sasaran ibu hamil di suatu wilayah
kerja dalam 1 tahun yang sama

30 Gizi & KIA Program Persentase Ibu hamil Persentase ibu hamil yang mengalami Persentase ibu hamil yang Bulanan
komplikasi (preeklampsia, komplikasi preeklampsia atau obesitas, mengalami komplikasi preeklampsia
obesitas, anemia, KEK, atau anemia, atau KEK, atau atau obesitas, atau anemia, atau
pendarahan) perdarahan KEK, atau perdarahan / dibagi
seluruh ibu hamil dalam 1 tahun
yang sama

31 Gizi & KIA Program Persentase Ibu hamil Persentase ibu hamil yang mengalami Jumlah ibu hamil yang mengalami Bulanan
komplikasi dirujuk ke rumah komplikasi preeklampsia atau obesitas, komplikasi preeklampsia atau
sakit (preeklampsia, atau anemia, atau KEK, atau obesitas, atau anemia, atau KEK,
obesitas, anemia, KEK, perdarahan dirujuk ke RS atau perdarahan dirujuk ke RS/
pendarahan) dibagi seluruh ibu hamil yang
mengalami komplikasi preeklampsia
atau obesitas, atau anemia, atau
KEK dalam 1 tahun yang sama

32 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Nifas Persentase ibu bersalin yang mendapat Jumlah ibu bersalin yang mendapat Bulanan
mendapat pelayanan nifas pemeriksaan nifas oleh tenaga pemeriksaan nifas oleh tenaga
lengkap 4 kali KF4 kesehatan dengan ketentuan : Minimal 1 kesehatan dengan ketentuan :
kali pada 6-48 jam setelah melahirkan Minimal 1 kali pada 6-48 jam setelah
Minimal 1 kali pada hari ke 3-7 setelah melahirkan Minimal 1 kali pada hari
melahirkan Minimal 1 kali pada hari ke ke 3-7 setelah melahirkan Minimal 1
8-28 setelah melahirkan Minimal 1 kali kali pada hari ke 8-28 setelah
pada hari 29-42 setelah melahirkan melahirkan Minimal 1 kali pada hari
29-42 setelah melahirkan/ Dibagi
jumlah sasaran ibu bersalin di suatu
wilayah kerja dalam dalam 1 tahun
yang sama
33 Gizi & KIA Program Persentase Ibu Nifas Persentase ibu nifas mendapat vitamin Jumlah ibu nifas mendapat vitamin Bulanan
mendapat Vit A A di suatu wilayah kerja dalam kurun A di suatu wilayah kerja dalam
waktu tertentu  kurun waktu tertentu / dibagi seluruh
sasaran ibu hamil di suatu wilayah
kerja dalam 1 tahun yang sama

34 Gizi & KIA Program Jumlah Puskesmas dengan Jumlah Puskesmas yang memiliki dokter Jumlah Puskesmas yang memiliki Bulanan
dokter terlatih USG/ Blended terlatih USG obstetric dasar terbatas / dokter terlatih USG obstetric dasar
Learning KIA Blended Learning KIA terbatas / Blended Learning KIA

35 Gizi & KIA Program Jumlah Puskesmas dengan Jumlah Puskesmas yang memiliki bidan Jumlah Puskesmas yang memiliki Bulanan
bidan terlatih Blended terlatih Blended Learning KIA bidan terlatih Blended Learning KIA
Learning KIA
36 Gizi & KIA Program Persentase Bayi baru lahir Persentase Bayi Baru Lahir yang Jumlah Bayi Baru Lahir yang Bulanan
komplikasi (BBLR, prematur, mengalami komplikasi (BBLR, mengalami komplikasi (BBLR,
asfiksia) prematur , asfiksia, panjang < 48 cm prematur , asfiksia, panjang < 48
cm)/ Dibagi seluruh bayi baru lahir di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1
tahun yang sama

37 Gizi & KIA Program Persentase Bayi baru lahir Persentase Bayi Baru Lahir yang Jumlah Bayi Baru Lahir yang Bulanan
dengan komplikasi yang mengalami komplikasi yang dirujuk ke mengalami komplikasi yang dirujuk
dirujuk ke RS RS di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 ke RS di suatu wilayah kerja dalam
tahun yang sama kurun 1 tahun yang sama dibagi
seluruh bayi baru lahir di suatu
wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama
38 Gizi & KIA Program Persentase Bayi baru lahir Persentase bayi baru lahir usia 0 - 28 Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 Bulanan
mendapat pelayanan hari yang mendapatkan pelayanan hari yang mendapatkan pelayanan
lengkap (KN 3) sesuai standar paling sedikit tiga kali sesuai standar paling sedikit tiga kali
dengan ketentuan : Minimal 1 kali pada dengan ketentuan : Minimal 1 kali
6-48 jam, Minimal 1 kali pada hari ke 3 – pada 6-48 jam, Minimal 1 kali pada
hari ke 7, Minimal 1 kali pada hari ke 8 – hari ke 3 – hari ke 7, Minimal 1 kali
hari ke 28 setelah lahir / suatu wilayah pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama  lahir / suatu wilayah kerja dalam
kurun 1 tahun yang sama Dibagi
seluruh bayi baru lahir di suatu
wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama

39 Gizi & KIA Program Persentase Bayi Baru Lahir Persentase bayi baru lahir yang Jumlah bayi baru lahir yang Bulanan
yang dilakukan SHK dilakukan SHK di suatu wilayah kerja dilakukan SHK di suatu wilayah
dalam kurun 1 tahun yang sama  kerja dalam kurun 1 tahun yang
sama dibagi seluruh bayi baru lahir
di suatu wilayah kerja dalam kurun 1
tahun yang sama

40 Gizi & KIA Program Persentase Bayi Baru Lahir Persentase bayi baru lahir yang Jumlah bayi baru lahir yang Bulanan
positif Hipotiroid Kongenital terkonfirmasi Hipotiroid Kongenital terkonfirmasi Hipotiroid Kongenital
/dibagi jumlah seluruh bayi baru lahir dibagi jumlah seluruh bayi baru lahir
yang dilakukan SHK di suatu wilayah yang dilakukan SHK di suatu
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama   wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama  

41 Gizi & KIA Program Persentase Bayi Baru Lahir Persentase bayi baru lahir terkonfirmasi Jumlah bayi baru lahir terkonfirmasi Bulanan
positif Hipotiroid Kongenital Hipotiroid Kongenital yang mendapatkan Hipotiroid Kongenital yang
yang mendapat terapi terapi di suatu wilayah kerja dalam kurun mendapatkan terapi di suatu wilayah
1 tahun yang sama  kerja dalam kurun 1 tahun yang
sama dibagi seluruh bayi baru lahir
di suatu wilayah kerja dalam kurun 1
tahun yang sama
42 Gizi & KIA Program Persentase Anak 6-23 bulan Persentase anak usia 6-23 bulan Jumlah anak usia 6-23 bulan Bulanan
mendapatkan MPASI dengan status gizi baik dan tidak dengan status gizi baik dan tidak
menderita penyakit yang memerlukan menderita penyakit yang
diet khusus yang: a. Sehari sebelumnya memerlukan diet khusus yang: a.
mengonsumsi minimal 5 dari 8 kelompok Sehari sebelumnya mengonsumsi
makanan (ASI; sereal, akar dan umbi; minimal 5 dari 8 kelompok makanan
kacang-kacangan; susu dan produk (ASI; sereal, akar dan umbi; kacang-
olahannya; daging, ikan; telur; buah dan kacangan; susu dan produk
sayur sumber vitamin A; buah atau olahannya; daging, ikan; telur; buah
sayur lainnya) b. Frekuensi minimal 3 dan sayur sumber vitamin A; buah
kali sehari (kecuali 2 kali sehari untuk atau sayur lainnya) b. Frekuensi
perkenalan MP-ASI pada bayi usia 6 minimal 3 kali sehari (kecuali 2 kali
bulan)/ sehari untuk perkenalan MP-ASI
pada bayi usia 6 bulan)/ dibagi
jumlah seluruh anak usia 6-23 bulan
dengan status gizi baik dan tidak
menderita penyakit yang
memerlukan diet khusus yang
dilakukan recall 24 jam di suatu
wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama

43 Gizi & KIA Program Persentase balita ditimbang Persentase anak yang berusia 0 bulan Jumlah anak yang berusia 0 bulan Bulanan
berat badannya (D/S) sampai 59 bulan yang ditimbang berat sampai 59 bulan yang ditimbang
badannya/ Dibagi jumlah seluruh anak berat badannya/ Dibagi jumlah
yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan di seluruh anak yang berusia 0 bulan
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun sampai 59 bulan di suatu wilayah
yang sama kerja dalam kurun 1 tahun yang
sama

44 Gizi & KIA Program Persentase balita stunting Persentase balita stunting yang dirujuk Jumlah balita stunting yang dirujuk Bulanan
dirujuk Puskesmas ke RS oleh puskesmas ke RS/ Dibagi jumlah oleh puskesmas ke RS/ Dibagi
seluruh balita stunting di suatu wilayah jumlah seluruh balita stunting di
kerja dalam kurun 1 tahun yang sama suatu wilayah kerja dalam kurun 1
tahun yang sama
45 Gizi & KIA Program Persentase balita berat Persentase balita dengan berat badan Jumlah balita dengan berat badan Bulanan
badan kurang (underweight) kurang berdasarkan indeks BB/U <-2 SD kurang berdasarkan indeks BB/U <-
mendapat MT yang mendapat tambahan asupan gizi 2 SD yang mendapat tambahan
(baik Pabrikan maupun berbasis pangan asupan gizi (baik Pabrikan maupun
lokal) / Dibagi jumlah seluruh balita di berbasis pangan lokal) / Dibagi
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun jumlah seluruh balita di suatu
yang sama wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama

46 Gizi & KIA Program Persentase balita gizi kurang Persentase Balita Gizi Kurang Jumlah Balita Gizi Kurang Bulanan
mendapat MT berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB berdasarkan indeks BB/PB atau
dengan nilai z-score < -2 SD sampai BB/TB dengan nilai z-score < -2 SD
dengan -3 SD atau LiLA berada di sampai dengan -3 SD atau LiLA
antara 11,5 cm sampai kurang dari 12,5 berada di antara 11,5 cm sampai
cm yang mendapat tambahan asupan kurang dari 12,5 cm yang mendapat
gizi (baik Pabrikan maupun berbasis tambahan asupan gizi (baik
pangan lokal) Dibagi jumlah seluruh Pabrikan maupun berbasis pangan
balita yang diukur BB dan TB/PB di lokal) Dibagi jumlah seluruh balita
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang diukur BB dan TB/PB di suatu
yang sama wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama
47 Gizi & KIA Program Persentase balita gizi buruk Persentase anak usia 0-59 bulan yang Jumlah anak usia 0-59 bulan yang Bulanan
mendapat pelayanan tata memiliki tanda klinis gizi buruk dan atau memiliki tanda klinis gizi buruk dan
laksana gizi buruk Indeks Berat Badan menurut Panjang atau Indeks Berat Badan menurut
Badan (BB/PB) atau Berat Badan Panjang Badan (BB/PB) atau Berat
menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan Badan menurut Tinggi Badan
nilai Z-score kurang dari -3 SD atau LiLA (BB/TB) dengan nilai Z-score kurang
,11.5 cm pada balita usia 6-59 bulan dari -3 SD atau LiLA ,11.5 cm pada
yang dirawat inap mauoun rawat jalan di balita usia 6-59 bulan yang dirawat
fasilitas pelayanan kesehatan dan inap mauoun rawat jalan di fasilitas
masyarakat sesuai dengan tata laksana pelayanan kesehatan dan
gizi buruk. masyarakat sesuai dengan tata
laksana gizi buruk dibagi jumlah
seluruh balita usia 0 – 59 bulan di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1
tahun yang sama

48 Gizi & KIA Program Persentase Balita usia 6-59 Persentase Bayi umur 6 sampai 11 Jumlah bayi umur 6 sampai 11 Bulanan
bulan mendapatkan vitamin bulan yang mendapat kapsul vitamin A bulan yang mendapat kapsul vitamin
A pada bulan berwarna biru dengan kandungan A berwarna biru dengan kandungan
Febuari/Agustus vitamin A sebesar 100.000 Satuan vitamin A sebesar 100.000 Satuan
Internasional (SI) dan anak umur 12 Internasional (SI) dan anak umur 12
sampai 59 bulan yang mendapat kapsul sampai 59 bulan yang mendapat
vitamin A berwarna merah dengan kapsul vitamin A berwarna merah
kandungan vitamin A sebesar 200.000 dengan kandungan vitamin A
SI/ sebesar 200.000 SI/ Dibagi jumlah
seluruh balita usia 6 – 59 bulan di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1
tahun yang sama
49 Gizi & KIA Program Jumlah balita mendapat Jumlah anak usia 6-59 bulan dengan Jumlah anak usia 6-59 bulan Tahunan
suplementasi gizi mikro kategori berat badan kurang dengan kategori berat badan kurang
(Taburia) (underweight) berdasarkan indeks Berat (underweight) berdasarkan indeks
Badan menurut Umur (BB/U) dengan Z- Berat Badan menurut Umur (BB/U)
score kurang dari -2 SD dan tidak dengan Z-score kurang dari -2 SD
termasuk kategori wasting berdasarkan dan tidak termasuk kategori wasting
indeks BB/PB atau BB/TB <-2SD yang berdasarkan indeks BB/PB atau
mendapat taburia BB/TB <-2SD yang mendapat
taburia

50 Gizi & KIA Program Persentase Balita Memiliki Persentasenanak yang berusia 0 bulan Jumlah anak yang berusia 0 bulan
buku KIA sampai 59 bulan yang memiliki buku sampai 59 bulan yang memiliki buku
berisi catatan kesehatan ibu (hamil, berisi catatan kesehatan ibu (hamil,
bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru bersalin dan nifas) dan anak (bayi
lahir, bayi dan anak balita) serta baru lahir, bayi dan anak balita)
berbagai informasi cara memelihara dan serta berbagai informasi cara
merawat kesehatan ibu serta grafik memelihara dan merawat kesehatan
pertumbuhan anak yang dapat dipantau ibu serta grafik pertumbuhan anak
setiap bulan atau kartu yang memuat yang dapat dipantau setiap bulan
kurva pertumbuhan normal anak atau kartu yang memuat kurva
berdasarkan indeks antropometri berat pertumbuhan normal anak
badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan indeks antropometri
berdasarkan jenis kelamin/ berat badan menurut umur yang
dibedakan berdasarkan jenis
kelamin/ Dibagi jumlah seluruh balita
usia 0 – 59 bulan di suatu wilayah
kerja dalam kurun 1 tahun yang
sama
51 Gizi & KIA Program Persentase Kabupaten/kota Persentase Kabupaten/kota yang Jumlah Kabupaten/kota yang
melaksanakan surveilans melaksanakan surveilans gizi adalah melaksanakan surveilans gizi adalah
gizi kabupaten/kota yang minimal 70% dari kabupaten/kota yang minimal 70%
jumlah puskesmas melakukan kegiatan dari jumlah puskesmas melakukan
pengumpulan data, pengolahan dan kegiatan pengumpulan data,
analisis data, serta diseminasi pengolahan dan analisis data, serta
informasi . 1) Pengumpulan data adalah diseminasi informasi . 1)
puskesmas di wilayah kerja Pengumpulan data adalah
kabupaten/kota melakukan entri data puskesmas di wilayah kerja
sasaran balita dan ibu hamil serta data kabupaten/kota melakukan entri
pengukuran melalui Sistem Informasi data sasaran balita dan ibu hamil
Gizi Terpadu, rerata setiap bulan serta data pengukuran melalui
mencapai minimal 60% sasaran ibu Sistem Informasi Gizi Terpadu,
hamil dan balita 2) Pengolahan dan rerata setiap bulan mencapai
analisis data adalah puskesmas di minimal 60% sasaran ibu hamil dan
wilayah kerja kabupaten/ kota balita 2) Pengolahan dan analisis
melakukan konfirmasi dan identifikasi data adalah puskesmas di wilayah
penyebab masalah gizi pada seluruh kerja kabupaten/ kota melakukan
balita gizi buruk 3) Diseminasi informasi konfirmasi dan identifikasi penyebab
adalah puskesmas di wilayah kerja masalah gizi pada seluruh balita gizi
Kabupaten/Kota melakukan penyusunan buruk 3) Diseminasi informasi
rencana kegiatan berdasarkan hasil adalah puskesmas di wilayah kerja
surveilans gizi dan di-upload ke dalam Kabupaten/Kota melakukan
sistem setiap triwulan penyusunan rencana kegiatan
berdasarkan hasil surveilans gizi
dan di-upload ke dalam sistem
setiap triwulan/ Dibagi jumlah
kab/kota di wilayah kerja

52 Gizi & KIA Program Jumlah Kader terorientasi Jumlah kader yang mendapatkan Jumlah kader yang mendapatkan Tahunan
ASI Eksklusif orientasi tentang ASI eksklusif orientasi tentang ASI eksklusif
53 Gizi & KIA Program Jumlah Puskesmas yang Jumlah Puskesmas dengan tenaga Jumlah Puskesmas dengan tenaga Tahunan
memiliki nakes terlatih kesehatan yang terlatih SDIDTK, PMBA kesehatan yang terlatih SDIDTK,
SDIDTK, PMBA atau atau SDIDTK terintegrasi PMBA PMBA atau SDIDTK terintegrasi
SDIDTK terintegrasi PMBA PMBA

54 Gizi & KIA Program Jumlah Nakes terlatih Jumlah tenaga kesehatan yang dilatih Jumlah tenaga kesehatan yang Tahunan
konseling menyusui konseling menyusui dilatih konseling menyusui
55 Gizi & KIA Program Posyandu mempunyai alat Jumlah posyandu yang memiliki set alat Jumlah posyandu yang memiliki set Tahunan
antropometri antropometri lengkap (baby scale, alat antropometri lengkap (baby
standing weight, infantometer, scale, standing weight, infantometer,
stadiometer, pita LiLA, dan tas) stadiometer, pita LiLA, dan tas)

56 Gizi & KIA Program Puskesmas memiliki alat Jumlah puskesmas yang memiliki set Jumlah puskesmas yang memiliki Tahunan
antropometri alat antropometri lengkap (baby scale, set alat antropometri lengkap (baby
standing weight, infantometer, scale, standing weight, infantometer,
stadiometer, alat ukur LiLA /lingkar stadiometer, alat ukur LiLA /lingkar
kepala) kepala)

57 Gizi & KIA Program Jumlah puskesmas yang Rumah sakit yang memiliki stok pangan Rumah sakit yang memiliki stok Bulanan
memiliki set alat olahan untuk keperluan gizi khusus pangan olahan untuk keperluan gizi
antropometri lengkap (baby (PKGK) untuk kebutuhan 3 bulan khusus (PKGK) untuk kebutuhan 3
scale, standing weight, kedepan bulan kedepan
infantometer, stadiometer,
alat ukur LiLA /lingkar
kepala)

58 Gizi & KIA Program RS memiliki SOP Persentase RSUD yang memiliki SOP Jumlah RSUD yang memiliki SOP Tahunan
penanganan balita stunting penanganan balita stunting dibagi penanganan balita stunting dibagi
jumlah RSUD yang ada di satu provinsi jumlah RSUD yang ada di satu
dalam kurun 1 tahun yang sama provinsi dalam kurun 1 tahun yang
sama

59 Gizi & KIA Program Puskesmas punya mineral Jumlah Puskesmas dengan perkiraan Jumlah Puskesmas dengan Tahunan
mix cukup ketersediaan mineral mix cukup untuk 3 perkiraan ketersediaan mineral mix
bulan kedepan cukup untuk 3 bulan kedepan
60 Gizi & KIA Program Persentase Rematri Persentase siswi SMP dan SMA Jumlah siswi SMP dan SMA Bulanan
mengonsumsi tablet tambah sederajat yang mengonsumsi TTD sederajat yang mengonsumsi TTD
darah sesuai standar (mengandung zat besi sesuai standar (mengandung zat
setara dengan 60 mg besi elemental dan besi setara dengan 60 mg besi
0,4 mg asam folat atau TTD lainnya elemental dan 0,4 mg asam folat
dengan kandungan yg sesuai standar atau TTD lainnya dengan
WHO) dan diminum secara rutin 1 tablet kandungan yg sesuai standar WHO)
setiap minggu minimal 26 tablet setahun dan diminum secara rutin 1 tablet
dibagi jumlah siswi SMP dan setiap minggu minimal 26 tablet
SMA/sederajat setahun dibagi jumlah siswi SMP
dan SMA/sederajat

61 Gizi & KIA Program Persentase Remaja putri Persentase siswi SMP/sederajat kelas 7 Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 Bulanan
yang di skrining anemia dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dan siswi SMA/sederajat kelas 10
dilakukan skrining anemia dengan yang dilakukan skrining anemia
pemeriksaan hemoglobin dibagi jumlah dengan pemeriksaan hemoglobin
siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi dibagi jumlah siswi SMP/sederajat
SMA/sederajat kelas 10 kelas 7 dan siswi SMA/sederajat
kelas 10

62 Gizi & KIA Program Persentase Remaja putri Persentase siswi SMP/sederajat kelas 7 Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 Bulanan
anemia dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dan siswi SMA/sederajat kelas 10
dari hasil pemeriksaan hb anemia dibagi yang dari hasil pemeriksaan hb
jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan anemia dibagi jumlah siswi
siswi SMA/sederajat kelas 10 yang SMP/sederajat kelas 7 dan siswi
dilakukan pemeriksaan hb SMA/sederajat kelas 10 yang
dilakukan pemeriksaan hb

63 Gizi & KIA Program Jumlah Puskesmas memiliki Jumlah Puskesmas memiliki alat Jumlah Puskesmas memiliki alat Tahunan
Hb meter pemeriksaan Hb portable pemeriksaan Hb portable
64 Gizi & KIA Program Jumlah sekolah Jumlah sekolah yang mempunyai Tim Jumlah sekolah yang mempunyai Bulanan
melaksanakan UKS/M Pelaksana UKS/M dan melaksanakan Tim Pelaksana UKS/M dan
Trias UKS/M (pendidikan kesehatan, melaksanakan Trias UKS/M
pelayanan kesehatan, pembinaan (pendidikan kesehatan, pelayanan
lingkungan sekolah sehat) kesehatan, pembinaan lingkungan
sekolah sehat)

65 Gizi & KIA Program Jumlah sekolah penjaringan Jumlah sekolah yang mendapatkan Jumlah sekolah yang mendapatkan Tahunan
kesehatan penjaringan kesehatan bagi siswa penjaringan kesehatan bagi siswa
sekolah kelas 1 SD, 7 SMP. 10 sekolah kelas 1 SD, 7 SMP. 10
SMAsederajat oleh Puskesmas SMAsederajat oleh Puskesmas

66 Gizi & KIA Program Jumlah sekolah Jumlah sekolah SMP dan SMA / Jumlah sekolah SMP dan SMA / Bulanan
melaksanakan skrining sederajat yang melaksanakan skrining sederajat yang melaksanakan
anemia anemia dengan pemeriksaan hb skrining anemia dengan
pemeriksaan hb
67 Gizi & KIA Data Jumlah Kematian Ibu Jumlah kematian perempuan selama Jumlah kematian perempuan Bulanan
Kematian kehamilan atau dalam periode 42 hari selama kehamilan atau dalam
setelah berakhirnya kehamilan (tanpa periode 42 hari setelah berakhirnya
memandang usia gestasi), akibat semua kehamilan (tanpa memandang usia
sebab yang terkait dengan atau gestasi), akibat semua sebab yang
diperberat oleh kehamilan atau terkait dengan atau diperberat oleh
penanganannya, tetapi bukan kehamilan atau penanganannya,
disebabkan oleh kecelakaan/cedera tetapi bukan disebabkan oleh
atau kejadian incidental kecelakaan/cedera atau kejadian
incidental

68 Gizi & KIA Program Penyebab Kematian Ibu Penyebab yang mendasari kematian Ibu Penyebab yang mendasari kematian Bulanan
Ibu
69 Gizi & KIA Data Tempat Kematian Ibu Tempat terjadinya Kematian Ibu Tempat terjadinya Kematian Ibu Bulanan
Kematian
70 Gizi & KIA Data Kab/kota melakukan audit Jumlah kab/kota yang melakukan Jumlah kab/kota yang melakukan Bulanan
Kematian kematian ibu bayi pengkajian kematian ibu bayi minimal 4x pengkajian kematian ibu bayi
dalam 1 tahun minimal 4x dalam 1 tahun
1 Gizi & KIA Data RS melakukan audit Jumlah RS yang melakukan pengkajian Jumlah RS yang melakukan Bulanan
Kematian kematian ibu bayi kematian ibu bayi minimal 4x dalam 1 pengkajian kematian ibu bayi
tahun minimal 4x dalam 1 tahun
72 Gizi & KIA Data Jumlah Kematian Neonatus Jumlah bayi yang meninggal sebelum Jumlah bayi yang meninggal Bulanan
Kematian mencapai umur 28 hari karena sebab sebelum mencapai umur 28 hari
apapun karena sebab apapun
73 Gizi & KIA Data Penyebab Kematian Penyebab yang mendasari kematian Penyebab yang mendasari kematian Bulanan
Kematian Neonatus bayi sebelum mencapai umur 28 hari bayi sebelum mencapai umur 28
karena sebab apapun hari karena sebab apapun

74 Gizi & KIA Data Tempat Kematian Neonatus Tempat terjadinya Kematian bayi Tempat terjadinya Kematian bayi Bulanan
Kematian sebelum mencapai umur 28 hari sebelum mencapai umur 28 hari
75 Gizi & KIA Data Jumlah Kematian Bayi Jumlah bayi yang meninggal sebelum Jumlah bayi yang meninggal Bulanan
Kematian mencapai umur 1 tahun karena sebab sebelum mencapai umur 1 tahun
apapun karena sebab apapun
76 Gizi & KIA Data Penyebab Kematian Bayi Penyebab yang mendasari Kematian Penyebab yang mendasari Bulanan
Kematian Bayi sebelum mencapai umur 1 tahun Kematian Bayi sebelum mencapai
karena sebab apapun umur 1 tahun karena sebab apapun

77 Gizi & KIA Data Tempat Kematian Bayi Tempat terjadinya Kematian Bayi Tempat terjadinya Kematian Bayi Bulanan
Kematian sebelum mencapai umur 1 tahun sebelum mencapai umur 1 tahun
78 Gizi & KIA Data Jumlah kematian anak balita Jumlah anak balita yang meninggal Jumlah anak balita yang meninggal Bulanan
Kematian umur 1-5 tahun karena sebab apapun umur 1-5 tahun karena sebab
apapun
79 Gizi & KIA Data Penyebab kematian anak Penyebab yang mendasari kematian Penyebab yang mendasari kematian Bulanan
Kematian balita balita usia 1-5 tahun karena sebab balita usia 1-5 tahun karena sebab
apapun apapun
80 Gizi & KIA Data Tempat Kematian anak Tempat terjadinya Kematian balita usia Tempat terjadinya Kematian balita Bulanan
Kematian balita 1-5 tahun usia 1-5 tahun
81 Usia Produktif & RPJMN Jumlah Kabupaten/kota Kabupaten/Kota menyelenggarakan Jumlah Kabupaten/Kota yang Bulanan
Lansia yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia reproduksi menyelenggarakan pelayanan
pelayanan kesehatan usia adalah: a) Minimal 50% Puskesmas di kesehatan usia reproduksi
reproduksi wilayah kerja memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi calon pengantin
(kespro catin) Puskesmas yang
memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi calon pengantin (kespro
catin) b) Seluruh Puskesmas di wilayah
kerja mampu dan memberikan
pelayanan KB Pasca Persalinan

82 Usia Produktif & RPJMN Jumlah kab/kota yang Kabupaten/kota yang melaksanakan Jumlah kumulatif kabupaten/kota Bulanan
Lansia melaksanakan kesehatan kesehatan kerja, adalah: 1) Minimal 30% yang melaksanakan kesehatan kerja
kerja Puskesmas di wilayah kerjanya dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
melaksanakan kesehatan kerja 2)
Tersedianya surat keputusan (SK) atau
surat edaran (SE) yang mendukung
pelaksanaan upaya kesehatan di tempat
kerja 3) Pembinaan kesehatan kerja di
sektor formal .

83 Usia Produktif & RPJMN Persentase kabupaten/kota 'Kabupaten/Kota yang Jumlah Kabupaten/kota yang Bulanan
Lansia yang menyelenggarakan menyelenggarakan pelayanan menyelenggarakan pelayanan
pelayanan kesehatan Lanjut kesehatan lansia adalah meliputi: a) kesehatan lanjut usia (lansia) dibagi
Usia Seluruh Puskesmas membina posyandu jumlah seluruh kabupaten/kota di
lansia di 50% desa di wilayah kerjanya kali 100% dalam kurun waktu 1
b) Minimal 50% Puskesmas yang ada di tahun
kabupaten/kota menyelenggarakan
pelayanan kesehatan santun lansia '
84 Usia Produktif & RENSTRA Persentase Puskesmas Jumlah Puskesmas yang memberikan Jumlah Puskesmas yang Bulanan
Lansia yang melaksanakan pelayanan: (1) konseling/komunikasi, melaksanakan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
reproduksi bagi calon reproduksi calon pengantin dan (2) dibagi total Puskesmas dikali 100%.
pengantin skrining kesehatan bagi calon pengantin,
minimal pemeriksaan status gizi
meliputi: penentuan Indeks Massa
Tubuh (IMT) atau pemeriksaan Lingkar
Lengan Atas (LiLA) dan tanda anemia
(pemeriksaan konjungtiva dan
pemeriksaan Hb).

85 Usia Produktif & RENSTRA Persentase Lansia yang Lansia yang berumur 60 tahun ke atas Jumlah Lansia yang mendapat Bulanan
Lansia Mendapatkan Pelayanan yang dibina/yang mendapat pelayanan pelayanan kesehatan dibagi total
Kesehatan kesehatan/diskrining kesehatannya sasaran Lansia ? 60 tahun yang ada
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 di wilayah tersebut dalam kurun
tahun. Pelayanan Kesehatan/skrining waktu 1 tahun dikali 100%
kesehatan yang dilakukan seperti
pengukuran tekanan darah, pengukuran
berat badan dan tinggi badan,
pengukuran LILA, dsb.

86 Usia Produktif & RENSTRA Persentase Puskesmas Puskesmas yang mampu membina Jumlah Puskesmas yang Bulanan
Lansia yang Meningkatkan Aktifitas kebugaran jasmani minimal sasaran meningkatkan aktifitas fisik dibagi
Fisik anak usia sekolah di total Puskesmas dikali 100%
sekolah/madrasah/pesantren dan usia
produktif di Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) /Calon Jamaah
haji/Kelompok Olahraga)
87 Usia Produktif & Program Jumlah puskesmas yang Puskesmas melaksanakan pembinaan Puskesmas melaksanakan Bulanan
Lansia menyelenggarakan pada posyandu lansia sedikitnya di 50% pembinaan pada posyandu lansia
pelayanan kesehatan santun desa di wilayah kerjanya sehingga sedikitnya di 50% desa di wilayah
lansia posyandu lansia buka minimal 4 kali kerjanya sehingga posyandu lansia
dalam satu tahun pada setiap desa buka minimal 4 kali dalam satu
tersebut tahun pada setiap desa tersebut
dibagi Jumlah seluruh puskesmas
yang ada di wilayah tersebut pada
kurun waktu yang sama x 100

88 Usia Produktif & Program Jumlah puskesmas yang "Puskesmas menyelenggarakan Puskesmas menyelenggarakan Bulanan
Lansia menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lansia pelayanan kesehatan santun lansia
pelayanan kesehatan santun yaitu: - Memberikan pelayanan yang dibagi Jumlah seluruh puskesmas
lansia baik dan berkualitas, terdapat petugas yang ada di wilayah tersebut pada
pelayanan yang terlatih atau memahami kurun waktu yang sama x 100
pelayanan kesehatan lansia dan geriatri
- Memberikan prioritas pelayanan
kepada lanjut usia, minimal dengan
mendahulukan lansia di loket, poliklinik,
laboratorium dan apotik -
Mengkondisikan sarana yang ada
semaksimal mungkin, sehingga aman
dan mudah diakses oleh lansia -
Melakukan koordinasi dengan lintas
program dengan pendekatan siklus
hidup

89 Usia Produktif & Program Jumlah puskesmas yang Kabupaten kota telah mulai Kabupaten kota telah mulai Bulanan
Lansia menyelenggarakan melaksanakan Program Perawatan melaksanakan Program Perawatan
pelayanan kesehatan santun Jangka Panjang bagi Lansia di minimal Jangka Panjang bagi Lansia di
lansia 10% puskesmas dalam bentuk kegiatan: minimal 10% puskesmas dalam
orientasi Program Perawatan Jangka bentuk kegiatan: orientasi Program
Panjang bagi Lansia dan panduan Perawatan Jangka Panjang bagi
praktis bagi caregiver informal Lansia dan panduan praktis bagi
caregiver informal
90 Usia Produktif & Program Lansia ? 60 tahun Yang Lansia (umur ? 60 tahun) yang dibina / "Jumlah Lansia (umur ? 60 tahun) Bulanan
Lansia Dilayani yang mendapat pelayanan kesehatan / yang dibina / yang mendapat
skrining kesehatan dibandingkan pelayanan kesehatan/di skrining
dengan jumlah seluruh sasaran Lansia DIBAGI Jumlah sasaran Lansia
di wilayah kerja Puskesmas minimal 1 (umur ? 60 tahun) di wilayah kerja
kali dalam kurun waktu 1 tahun dalam kurun waktu 1 tahun DIKALI
100%

91 Usia Produktif & Program Lansia ? 60 tahun Yang Di Lansia (umur ? 60 tahun) yang "Jumlah Lansia (umur ? 60 tahun) Bulanan
Lansia skrining mendapat skrining kesehatan sesuai yang di skrining kesehatan DIBAGI
standar minimal 1 kali dalam kurun Jumlah sasaran Lansia (umur ? 60
waktu 1 tahun tahun) di wilayah kerja dalam kurun
waktu 1 tahun DIKALI 100%

92 Usia Produktif & Program Lansia Risti (? 70 tahun) Lansia Risiko Tinggi (umur ? 70 tahun) "Jumlah Lansia Risti (umur ? 70 Bulanan
Lansia Yang Dilayani yang dibina / yang mendapat pelayanan tahun)yang dibina / yang mendapat
kesehatan / skrining kesehatan di pelayanan kesehatan/di skrining
wilayah kerja Puskesmas minimal 1 kali DIBAGI Jumlah sasaran Lansia
dalam kurun waktu 1 tahun (umur ? 70 tahun) di wilayah kerja
dalam kurun 1 tahun DIKALI 100

93 Usia Produktif & Program Lansia Mandiri A Lansia ? 60 tahun yang masih mampu Jumlah Lansia (? 60 tahun) Mandiri Bulanan
Lansia melakukan aktifitas hidup sehari-hari A DIBAGI Jumlah Lansia (? 60
tanpa bantuan sama sekali dari orang tahun) yang diskrining DIKALI 100%
lain : Mandiri (Skor ADL : 20)

94 Usia Produktif & Program Lansia Mandiri B Lansia ? 60 tahun yang mengalami Jumlah Lansia (? 60 tahun) Mandiri Bulanan
Lansia gangguan dalam melakukan aktifitas B DIBAGI Jumlah Lansia (? 60
hidup sehari-hari sendiri, sehingga tahun) yang diskrining DIKALI 100%
kadang-kadang perlu bantuan orang
lain: Ketergantungan Ringan (skor ADL :
12 - 19) atau Ketergantungan Sedang
(skor ADL : 9 - 11
95 Usia Produktif & Program Lansia Mandiri C Lansia ? 60 tahun yang sama sekali Jumlah Lansia (? 60 tahun) Mandiri Bulanan
Lansia tidak mampu melakukan aktifitas hidup C DIBAGI Jumlah Lansia (? 60
sehari-hari, sehinga sangat tergantung tahun) yang diskrining DIKALI 100%
bantuan orang lain : Ketergantungan
Berat (skor ADL : 5 - 8) atau
Ketergantungan Total (skor ADL : 0 - 4)

96 Usia Produktif & Program Jumlah puskesmas "Jumlah puskesmas yang memberikan Jumlah puskesmas yang Bulanan
Lansia memberikan pelayanan pelayanan : - konseling / komunikasi, memberikan pelayanan kesehatan
kesehatan reproduksi calon informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro
pengantin (kespro catin) reproduksi calon pengantin dan - catin) dibagi Jumlah seluruh
skrining kesehatan bagi calon pengantin, puskesmas yang ada di wilayah
minimal pemeriksaan status gizi meliputi tersebut pada kurun waktu yang
: (penentuan IMT/pemeriksaan Lingkar sama x 100%
Lengan Atas/LiLa) dan tanda anemia
(pemeriksaan konjungtiva dan
pemeriksaan Hb) Pelayanan diberikan
oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau
bidan dan atau perawat dan atau
petugas gizi)"

97 Usia Produktif & Program Jumlah puskesmas mampu "Jumlah Puskesmas yang : 1. Mampu Jumlah puskesmas yang mampu Bulanan
Lansia dan memberikan pelayanan dan memberikan pelayanan KB Pasca dan memberikan pelayanan KB
KB pasca persalinan (KBPP) Persalinan dengan metoda cara modern Pasca Persalinan dalam kurun
(AKDR/ pil/ suntik/ kondom/ MAL/ waktu 0-42 hari setelah ibu
implan/ vasektomi) dilakukan dalam melahirkan dengan metoda modern
kurun waktu 0-42 hari setelah ibu (AKDR/pil/suntik/kondom/MAL/impla
melahirkan 2. Mempunyai minimal 2 n/vasektomi) dibagi Jumlah seluruh
(dua) orang tenaga kesehatan yang puskesmas yang ada di wilayah
kompeten yaitu :dokter dan atau bidan tersebut pada kurun waktu yang
yang sudah mendapatkan pelatihan sama x 100%
Contraceptive Technolgy Update (CTU)/
pelatihan kontrasepsi bagi dokter dan
bidan "
98 Usia Produktif & Program Pasangan Catin terdaftar di Pasangan calon pengantin laki-laki dan Jumlah absolut pasangan catin yang Bulanan
Lansia KUA dan Lembaga Agama perempuan yang akan melangsungkan sudah mendaftarkan pernikahan di
Lain pernikahan dan sudah mendaftarkan KUA/Lembaga agama lain/PTSP di
pernikahan di KUA/Lembaga agama wilayah kerja Puskesmas
lain/PTSP di wilayah kerja Puskesmas

99 Usia Produktif & Program Catin Dilayani Kespro Calon pengantin individu (catin laki-laki "Jumlah absolut catin individu (laki- Bulanan
Lansia dan catin perempuan) yang laki/perempuan) yang mendapatkan
mendapatkan pelayanan kespro catin pelayanan kespro catin di fasyankes
(KIE kespro catin dan pemeriksaan / Jumlah pasangan catin yang
kesehatan minimal pemeriksaan Hb dan sudah mendaftarkan pernikahan di
status gizi) di fasyankes KUA/Lembaga agama lain/PTSP
dikali 2 x 100%"

100 Usia Produktif & Program Catin Perempuan Dengan Calon pengantin perempuan yang "Jumlah absolut catin perempuan Bulanan
Lansia Anemia mengalami Anemia (Hb < 12 mg/dL) yang mengalami Anemia / Jumlah
catin perempuan yang dilayani
terdaftar di KUA/Lembaga agama
lain/PTSP x 100%"

101 Usia Produktif & Program Catin Perempuan Dengan Calon pengantin perempuan yang "Jumlah absolut catin perempuan Bulanan
Lansia Kekurangan Gizi mengalami kekurangan gizi (IMT < 18,5 yang mengalami kekurangan gizi /
dan/atau LiLA < 23,5 cm) Jumlah catin perempuan yang
dilayani terdaftar di KUA/Lembaga
agama lain/PTSP x 100%"

102 Usia Produktif & Program PUS Pasangan suami istri yang terikat dalam Jumlah absolut pasangan suami istri Bulanan
Lansia perkawinan yang sah yang istrinya yang terikat dalam perkawinan yang
berusia antara 15-49 tahun sah yang istrinya berusia antara 15-
49 tahun
103 Usia Produktif & Program PUS 4T PUS yang istrinya memenuhi minimal Jumlah absolut PUS yang istrinya Bulanan
Lansia salah satu kriteria "4 Terlalu": (1) berusia memenuhi minimal salah satu
< 20 tahun, (2) berusia > 35 tahun, (3) kriteria "4 Terlalu"
telah memiliki anak hidup ? 3 orang,
atau (4) usia anak terakhir < 2 tahun

104 Usia Produktif & Program PUS ALKI PUS yang istrinya mengalami salah satu Jumlah absolut PUS yang istrinya Bulanan
Lansia dari gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit mengalami salah satu dari gejala:
kronis, atau IMS anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis,
atau IMS
105 Usia Produktif & Program PUS 4T Ber-KB PUS yang istrinya memenuhi minimal "Jumlah absolut PUS 4T yang Bulanan
Lansia salah satu kriteria "4 Terlalu" yang saat sedang memakai alokon dan masih
ini sedang memakai alat dan obat terlindungi oleh alokon / Jumlah
kontrasepsi (alokon) untuk PUS 4T x 100%"
menjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan, dan masih
terlindungi oleh alokon

106 Usia Produktif & Program PUS ALKI Ber-KB PUS yang istrinya mengalami salah satu "Jumlah absolut PUS ALKI yang Bulanan
Lansia dari gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit sedang memakai alokon dan masih
kronis, atau IMS, yang saat ini sedang terlindungi oleh alokon / Jumlah
memakai alat dan obat kontrasepsi PUS ALKI x 100%"
(alokon) untuk menjarangkan kehamilan
atau mengakhiri kesuburan, dan masih
terlindungi oleh alokon

107 Usia Produktif & Program Peserta KB Aktif PUS peserta KB baru dan lama yang "Jumlah absolut peserta KB baru Bulanan
Lansia masih aktif memakai alokon dan masih dan lama yang masih aktif memakai
terlindungi oleh alokon hingga saat ini alokon dan masih terlindungi oleh
untuk menjarangkan kehamilan atau alokon hingga saat ini / Jumlah PUS
mengakhiri kesuburan x 100%"

108 Usia Produktif & Program Kondom Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan kondom menggunakan metode kondom /
Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
109 Usia Produktif & Program Pil Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan pil menggunakan metode Pil / Jumlah
Peserta KB Aktif x 100%
110 Usia Produktif & Program Suntik Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan suntik menggunakan metode Suntik /
Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
111 Usia Produktif & Program AKDR Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan AKDR menggunakan metode AKDR /
Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
112 Usia Produktif & Program Implan Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan implan menggunakan metode Implan /
Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
113 Usia Produktif & Program MOW Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan MOW menggunakan metode MOW /
Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
114 Usia Produktif & Program MOP Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan MOP menggunakan metode MOP /
Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
115 Usia Produktif & Program MAL "Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan MAL. menggunakan metode MAL /
MAL: Ibu yang menyusui secara Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
eksklusif segera setelah melahirkan
tanpa tambahan makanan dan minuman
apapun selama maksimal 6 bulan dan
ibu belum mendapatkan haid"
116 Usia Produktif & Program Komplikasi KB Peserta KB baru atau lama yang "Jumlah absolut peserta KB yang Bulanan
Lansia mengalami gangguan kesehatan mengalami gangguan
mengarah pada keadaan patologis, kesehatan/komplikasi sebagai akibat
sebagai akibat dari proses dari proses
tindakan/pemberian/pemasangan alat tindakan/pemberian/pemasangan
kontrasepsi yang digunakan seperti: alat kontrasepsi yang digunakan /
perdarahan, infeksi/abses, fluor albus Jumlah peserta KB aktif x 100%
bersifat patologis, perforasi, translokasi,
hematoma, tekanan darah meningkat,
perubahan HB, ekspulsi

117 Usia Produktif & Program Kegagalan KB Kasus terjadinya kehamilan pada "Jumlah absolut kasus terjadinya Bulanan
Lansia peserta KB aktif yang pada saat tersebut kehamilan pada peserta KB aktif
menggunakan metode kontrasepsi yang pada saat tersebut
menggunakan metode kontrasepsi /
Jumlah peserta KB aktif x 100%"

118 Usia Produktif & Program Efek Samping KB Peserta KB yang mengalami efek "Peserta KB yang mengalami efek Bulanan
Lansia samping yang tidak diinginkan akibat samping yang tidak diinginkan
penggunaan alat kontrasepsi tetapi tidak akibat penggunaan alat
menimbulkan akibat yang serius kontrasepsi / Jumlah peserta KB
aktif x 100%"

119 Usia Produktif & Program DropOut KB Peserta KB yang tidak melanjutkan "Jumlah absolut peserta KB yang Bulanan
Lansia penggunaan alokon (drop-out), tidak tidak melanjutkan penggunaan
termasuk mereka yang ganti cara alokon (drop-out) / Jumlah peserta
KB aktif x 100%"
120 Usia Produktif & Program Peserta KB Pasca Pasangan usia subur yang mulai "Jumlah absolut ibu Bulanan
Lansia Persalinan (KBPP) menggunakan alat kontrasepsi segera bersalin/pasangan yang mulai
setelah melahirkan (0-42 hari pasca menggunakan alat kontrasepsi
melahirkan) dengan semua metode segera setelah melahirkan (0-42
modern hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern / Jumlah ibu
bersalin x 100%"
121 Usia Produktif & Program Kondom Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan kondom menggunakan metode Kondom
/Jumlah peserta KBPP x 100%
122 Usia Produktif & Program Pil Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan pil menggunakan metode Pil / Jumlah
Peserta KBPP x 100%
123 Usia Produktif & Program Suntik Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan suntik menggunakan metode Suntik /
Jumlah Peserta KBPP x 100%
124 Usia Produktif & Program AKDR Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan AKDR menggunakan metode AKDR /
Jumlah Peserta KBPP x 100%
125 Usia Produktif & Data Implan Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia Kematian kontrasepsinya menggunakan implan menggunakan metode Implan /
Jumlah Peserta KBPP x 100%
126 Usia Produktif & Program MOW Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan MOW menggunakan metode MOW /
Jumlah Peserta KBPP x 100%
127 Usia Produktif & Program MOP Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan MOP menggunakan metode MOP /
Jumlah Peserta KBPP x 100%
128 Usia Produktif & Program MAL "Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP Bulanan
Lansia kontrasepsinya menggunakan MAL menggunakan metode MAL /
MAL: Ibu yang menyusui secara Jumlah Peserta KBPP x 100%
eksklusif segera setelah melahirkan
tanpa tambahan makanan dan minuman
apapun selama maksimal 6 bulan dan
ibu belum mendapatkan haid"
129 Usia Produktif & Program Peserta KB Pasca Pasangan usia subur yang mulai "Jumlah absolut ibu pasca Bulanan
Lansia Keguguran menggunakan alat kontrasepsi segera keguguran/pasangan yang mulai
setelah keguguran (0-14 hari pasca menggunakan alat kontrasepsi
keguguran) dengan semua metode segera setelah keguguran (0-14 hari
modern pasca keguguran) dengan semua
metode modern / Jumlah Ibu Hamil
Mengalami Keguguran x 100%"

130 Usia Produktif & Program Kondom Peserta KB Pasca Keguguran yang Jumlah peserta KB Pasca Bulanan
Lansia metode kontrasepsinya menggunakan Keguguran menggunakan metode
kondom Kondom / Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%

131 Usia Produktif & Program Pil Peserta KB Pasca Keguguran yang Jumlah peserta KB Pasca Bulanan
Lansia metode kontrasepsinya menggunakan Keguguran menggunakan metode
pil Pil / Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%
132 Usia Produktif & Program Suntik Peserta KB Pasca Keguguran yang Jumlah peserta KB Pasca Bulanan
Lansia metode kontrasepsinya menggunakan Keguguran menggunakan metode
suntik Suntik / Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%
133 Usia Produktif & Program AKDR Peserta KB Pasca Keguguran yang Jumlah peserta KB Pasca Bulanan
Lansia metode kontrasepsinya menggunakan Keguguran menggunakan metode
AKDR AKDR / Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%
134 Usia Produktif & Program Implan Peserta KB Pasca Keguguran yang Jumlah peserta KB Pasca Bulanan
Lansia metode kontrasepsinya menggunakan Keguguran menggunakan metode
implan Implan / Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%
135 Usia Produktif & Data MOW Peserta KB Pasca Keguguran yang Jumlah peserta KB Pasca Bulanan
Lansia Kematian metode kontrasepsinya menggunakan Keguguran menggunakan metode
MOW MOW / Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%
136 Usia Produktif & Program MOP Peserta KB Pasca Keguguran yang Jumlah peserta KB Pasca Bulanan
Lansia metode kontrasepsinya menggunakan Keguguran menggunakan metode
MOP MOP / Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%
137 Usia Produktif & Program Posyandu Lansia Posyandu yang melayani kesehatan Jumlah Posyadu Lansia di wilayah Semesteran
Lansia Lansia kerja dalam kurun waktu 1 Tahun

138 Usia Produktif & Program Posyandu Lansia Posyandu Lansia yang melaksanakan Jumlah Posyandu Lansia yang Semesteran
Lansia Aktif/Kelompok Lansia kegiatan secara rutin minimal 4 kali melaksanakan kegiatan secara rutin
dalam kurun waktu 1 tahun minimal 4 kali di wiilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun

139 Usia Produktif & Program RS Menyelenggarakan Rumah Sakit yang menyelenggarakan Jumlah Rumah Sakit yang Semesteran
Lansia Pelayanan Geriatri Terpadu pelayanan kesehatan bagi Lansia sesuai menyelenggarakan pelayanan
konsep pelayanan Geriatri dengan tim Geriatri terpadu di suatu wilayah
terpadu (interdisiplin) dalam kurun waktu 1 tahun

140 Usia Produktif & Program RS Memiliki PPT-PKT RS yang memiliki unit pelayanan Jumlah absolut RS/RSUD/RS
Lansia kesehatan yang terpadu 1 pintu/one stop Bhayangkara yang memiliki
services (Pusat Pelayanan PPT/PKT di kab/kota
Terpadu/Pusat Krisis Terpadu) bagi
perempuan dan anak korban kekerasan

141 Usia Produktif & Program RS Melaksanakan PP- KtPA RS yang mempunyai tenaga terlatih atau Jumlah absolut RS/RSUD/RS
Lansia terorientasi PP-KtPA atau mempunya Bhayangkara yang memberikan
spesialis forensik dan memberikan pelayanan kesehatan bagi
pelayanan kesehatan bagi perempuan perempuan dan anak korban
dan anak korban kekerasan, termasuk kekerasan di kab/kota termasuk
yang memiliki PPT/PKT yang memiliki PPT/PKT
142 Usia Produktif & Program Rumah Sakit yang Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Jumlah absolut Rumah Sakit yang
Lansia menyelenggarakan Kementerian Kesehatan atau Dinas ditetapkan oleh Kemenkes/Dinkes
pelayanan aborsi atas Kesehatan untuk menyelenggarakan untuk menyelenggarakan pelayanan
indikasi kedaruratan medis aborsi atas indikasi kedaruratan medis aborsi atas indikasi kedaruratan
dan atau kehamilan akibat dan kehamilan akibat perkosaan medis dan atau kehamilan akibat
perkosaan perkosaan

143 Usia Produktif & Program Kabupaten Kota mempunyai Jumlah Kabupaten Kota mempunyai Jumlah absolut Kabupaten Kota
Lansia minimal 4 puskesmas minimal 4 puskesmas melaksanakan PP yang mempunyai minimal 4
melaksanakan PP KtPA KtPA puskesmas melaksanakan PP KtPA

144 Usia Produktif & Data Puskesmas Melaksanakan Puskesmas melaksanakan Perawatan Jumlah puskesmas melaksanakan Bulanan
Lansia Kematian perawatan jangka panjang Jangka Panjang (PJP) adalah Perawatan Jangka Panjang (PJP) di
(PJP) puskesmas yang memberikan suatu wilayah DIBAGI Jumlah
pelayanan PJP kepada Lansia dengan Puskesmas yang ada di wilayah
ketergantungan sedang, berat dan total, tersebut pada kurun waktu 1 tahun
melalui koordinasi tim PJP, pelatihan DIKALI 100%
dan penguatan Caregiver
(pengasuh/pelaku rawat) informal, serta
kunjungan rumah

145 Usia Produktif & Program Puskesmas yang telah Puskesmas yang telah mendapatkan Jumlah Puskesmas yang telah Semesteran
Lansia mendapat pelatihan pelatihan/orientasi pelayanan kesehatan mendapatkan pelatihan/orientasi
pelayanan kesehatan lansia lansia dan geriatri bagi petugas pelayanan kesehatan lansia dan
dan geriatri bagi petugas puskesmas geriatri bagi petugas puskesmas di
puskesmas suatu wilayah DIBAGI jumlah
puskesmas yang ada di wilayah
tersebut pada kurun waktu 1 tahun
DIKALI 100%
146 Usia Produktif & Program Puskesmas yang Puskesmas yang menyelenggarakan Jumlah Puskesmas yang Bulanan
Lansia menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia santun menyelenggarakan pelayanan
pelayanan santun lansia lansia sesuai standar santun lansia sesuai standar di
suatu wilayah DIBAGI jumlah
puskesmas yang ada di wilayah
tersebut pada kurun waktu 1 tahun
DIKALI 100%

147 Usia Produktif & Program Puskesmas yang telah Jumlah puskesmas yang telah Jumlah Puskesmas yang telah Semesteran
Lansia mendapatkan orientasi mendapatkan orientasi/pe;atihan mendapatkan orientasi/pelatihan
perawatan jangka panjang perawatan jangka panjang (PJP) bagi perawatan jangka pangjang (PJP)
(PJP) bagi lansia lansia sesuai standar sesuai standar di suatu wilayah
DIBAGI jumlah puskesmas yang
ada di wilayah tersebut pada kurun
waktu 1 tahun DIKALI 100%

148 Usia Produktif & Program Kab/Kota yang memiliki Jumlah kab/kota yang memiliki Jumlah kab/kota yang memiliki Tahunan
Lansia peraturan terkait kesehatan peraturan seperti Perda, Perbup, peraturan seperti Perda, Perbup,
lanjut usia Perwali, SK Gubernur, SE, dll terkait Perwali, SK Gubernur, SE, dll terkait
kesehatan lanjut usia kesehatan lanjut usia
149 Tata Kelola RPJMN Jumlah Pelayanan Pelayanan kesehatan bergerak yang Jumlah Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan Bergerak (PKB) dilakukan di daerah terpencil dan sangat Bergerak (PKB) adalah jumlah lokus
Masyarakat yang dilakukan di daerah terpencil oleh Dinkes Provinsi, dan atau yang telah ditetap kan setiap
terpencil dan sangat Dinkes kabupaten di lokasi yang tahunnya yang memberikan
terpencil sesuai standar membutuhkan PKB dengan pelayanan pelayanan minimal 4 kali dalam
minimal sebanyak 4 kali dalam periode 1 setahun.
tahun

150 Tata Kelola RPJMN Jumlah kabupaten/kota yang Kabupaten/kota yang melaksanakan Jumlah kabupaten/kota yang
Kesehatan telah melaksanakan PIS-PK Program Indonesia Sehat dengan melaksanakan Program Indonesia
Masyarakat dengan 100% intervensi Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan Sehat dengan Pendekatan Keluarga
keluarga cakupan kunjungan keluarga dan (PIS-PK) dengan cakupan
intervensi 100% keluarga di wilayahnya kunjungan keluarga dan intervensi
pada akhir tahun berjalan terhadap seluruh sasaran keluarga
di wilayahnya
151 Tata Kelola RPJMN Persentase Puskesmas Puskesmas yang menyelenggarakan Jumlah Puskesmas dengan tata
Kesehatan dengan tata kelola perencanaan, pelaksanaan dan kelola kesehatan masyarakat yang
Masyarakat kesehatan masyarakat yang pemantauan evaluasi secara rutin oleh baik dibagi jumlah sasaran
baik tenaga Puskesmas dan jaringannya. Puskesmas dikali 100%
Perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan evaluasi diukur melalui
Penilaian Kinerja Puskesmas yang
mencakup unsur pelayanan kesehatan
dan hasil manajemen. Unsur pelayanan
kesehatan terdiri atas cakupan indikator
program di puskesmas baik UKM
maupun UKP, sedangkan hasil
manajemen terdiri atas cakupan
manajemen umum, alat kesehatan,
sarana dan prasarana, keuangan, SDM,
dan kefarmasian.

152 Tata Kelola RENSTRA Persentase Puskesmas Persentase Puskesmas yang memenuhi Jumlah Puskesmas yang Bulanan
Kesehatan yang menerapkan BLUD persyaratan penetapan BLUD yaitu yang menerapkan BLUD dibagi total
Masyarakat memenuhi kriteria substantif, kriteria jumlah Puskesmas di Kawasan
teknis, dan kriteria administratif. Perkotaan dan Perdesaan dikali
Pemenuhan kriteria substantif dan teknis 100%
pada institusi puskesmas tidak perlu
dilakukan perhitungan, sebab
puskesmas merupakan penyedia jasa
layanan umum yang mengelola dana
khusus layanan kepada masyarakat dan
memiliki spesifikasi teknis kesehatan
(sesuai Permendagri Nomor 79 Tahun
2018)
153 Tata Kelola RENSTRA Persentase Puskesmas Puskesmas yang melakukan Jumlah Puskesmas yang melakukan Bulanan
Kesehatan yang melakukan perencanaan tingkat Puskesmas melalui perencanaan puskesmas melalui
Masyarakat perencanaan tingkat lokakarya mini sehingga menghasilkan lokakarya mini dibagi total
Puskesmas melalui RUK (Rencana Usulan Kegiatan) dan puskesmas dikali 100%
lokakarya mini RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan).

154 Tata Kelola RENSTRA Persentase Puskesmas Puskesmas yang melakukan pelaporan Jumlah Puskesmas yang Bulanan
Kesehatan yang melaksanakan indikator Puskesmas setiap bulan melaksanakan pemantauan wilayah
Masyarakat pemantauan wilayah kerja dibagi jumlah seluruh Puskesmas
dikali 100%
155 Kesehatan Jiwa RENSTRA Persentase penduduk usia Penduduk usia >= 15 tahun dengan Penduduk usia >= 15 tahun dengan
>= 15 tahun dengan risiko risiko masalah kesehatan jiwa, yang risiko masalah kesehatan jiwa, yang
masalah kesehatan jiwa dilakukan skrining dengan dilakukan skrining dibagi Jumlah
yang mendapatkan skrining menggunakan instrumen SDQ (untuk proyeksi penduduk >= 15 tahun
usia 15-18 tahun) dan/ atau SRQ-20 dengan risiko masalah kesehatan
(usia diatas 18 tahun), dan/ atau jiwa dikali 100
ASSIST, yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan/ atau guru terlatih.

156 Kesehatan Jiwa RENSTRA Persentase penyandang Persentase penyandang gangguan Penyandang gangguan jiwa (depresi
gangguan jiwa yang depresi dan/atau ansietas dan/atau dan/atau ansietas dan/atau
memperoleh layanan di gangguan campuran cemas dan depresi gangguan campuran cemas dan
Fasyankes dan/atau skizofrenia (termasuk psikotik depresi dan/atau skizofrenia
akut) yang memperoleh layanan di (termasuk psikotik akut)) yang
fasyankes dengan kriteria: sesuai mendapat layanan dibagi Jumlah
dengan Pedoman Penggolongan dan estimasi penyandang gangguan jiwa
Diagnosis Ganguan Jiwa Edisi III (1981) berdasarkan Riskesdas terbaru
Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang dikali 100
Tenaga Kesehatan terlatih Membuat
pencatatan dan pelaporan
157 Kesehatan Jiwa RENSTRA Jumlah penyalahgunaan Jumlah kumulatif penyalahguna NAPZA Jumlah kumulatif penyalahguna
napza yang mendapatkan baru yang datang secara sukarela dan/ NAPZA baru yang datang secara
pelayanan rehabiltasi medis atau pembantaran, dan/ atau kasus sukarela dan/ atau pembantaran,
putusan pengadilan dan/ atau dan/ atau kasus putusan pengadilan
mendapatkan layanan rehabilitasi medis dan/ atau mendapatkan layanan
rawat jalan dan/ atau rawat inap di IPWL rehabilitasi medis rawat jalan dan/
(Institusi Penerima Wajib Lapor). atau rawat inap di IPWL (Institusi
Penerima Wajib Lapor).

158 Kesehatan Jiwa RPJMN Persentase Orang dengan ODGJ berat yang mendapatkan Jumlah Penderita ODGJ Berat yang
Gangguan Jiwa (ODGJ) pelayanan sesuai standar di fasilitas mendapat layanan dibagi Jumlah
Berat yang Mendapatkan pelayanan kesehatan, berupa: estimasi penderitra ODGJ di
Pelayanan Sesuai Standar pemeriksaan kesehatan jiwa wilayahnya berdasarkan angka
(wawancara psikiatrik dan pemeriksaan prevalensi Riskesdas terbaru dikali
status mental), memberikan informasi 100.
dan edukasi, tatalaksana pengobatan
dan atau melakukan rujukan bila
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai