Anda di halaman 1dari 25

Pelaksanaan Penyeliaan Fasilitatif

Kesehatan Ibu dan Anak (PF-KIA)


DEFINISI

Penyeliaan fasilitatif Kesehatan Ibu dan Anak (PF-KIA)


adalah suatu model peningkatan kualitas pelayanan
dasar KIA yang fokus pada pemenuhan standar input
dan proses dengan memuat proses pembimbingan,
pelatihan, perbantuan, penyuluhan dan peningkatan
motivasi petugas kesehatan di lapangan.
TUJUAN

Pendekatan PF-KIA bertujuan :


Meningkatkan kinerja Pelayanan Dasar KIA sesuai standar
di Polindes, Poskesdes dan BPM serta kinerja Puskesmas
dengan cara memaksimalkan tugas pokok dan fungsi Tim
PF- KIA di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota.
SASARAN
Sasaran kegiatan PF-KIA :
• Tim PF- KIA di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sebagai

Tim Penyelia bagi Puskesmas dan Puskesmas Perawatan,


• Tim Penyeliaan KIA Puskesmas sebagai Tim Penyelia bagi

Polindes, Poskesdes, Bidan Praktek Mandiri, dll


• Pusat dan Dinas Kesehatan Propinsi dapat bertindak

sebagai pemantau (monitoring) dan evaluator bagi


pelaksanaan kegiatan Penyeliaan Fasilitatif KIA.
RUANG LINGKUP
Ruang
Lingku
p PF-
KIA
Aspek Aspek Klinis
Manajemen

Penilaian pemenuhan terhadap aspek struktur fisik,


perlengkapan, pelayanan dasar seperti ANC, persalinan,
nifas, KB, Gizi dan pelayanan manajemn balita sakit
KERANGKA PIKIR

  PF - KIA Pendekatan
peningkatan
kualitas layanan
dengan
peningkatan
kinerja melalui :

1.Standar
Kualitas 3. Upaya Perbaikan
(Quality Kualitas (Quality
Standard) 2. Penilaian Improvement)
Kualitas
(Quality
Measurement)
Tingkatan kegiatan PF

PROV • Orientasi PF ke kab


• Monev pelaksanaan PF

• Orientasi PF ke Pusk
KAB • PF ke Pusk
• Monev pelaksanaan PF

PUSK • Orientasi Daftar Tilik ke BDD


• PF ke BdD dan BPM
MODEL SIKLUS
PENYELIAAN FASILITATIF
Siklus model Peningkatan Kualitas di Puskesmas
PUSKESMAS

PUSKESMAS
(2) (3) (4)
SELF- ASSESSMENT VERIFIKASI RENCANA
(KAJIAN MANDIRI) DAN REKAP PERBAIKAN
BIDAN OLEH MANDIRI OLEH
PENYELIA OBJEK SELIA
PUSKESMAS

(5)
(1) PELAKSANAAN PENINGKATAN
ORIENTASI MUTU (DO)
PENYELIAAN EVALUASI HASIL ( CHECK )
Dan TINDAKAN PERBAIKAN (ACTION)
DAFTAR TILIK

PTMN RUTIN DI KAB PTMN RUTIN DI KAB


MODEL SIKLUS
PENYELIAAN FASILITATIF
Siklus Model Peningkatan Kualitas Polindes/Poskesdes/ BPM

IN D O N ESIA
SIKLUS PENYELIAAN FASILITATIF TINGKAT
POLINDES/ POSKESDES/ BPM
P O L IN D E S

P O L IN D E S
(2) (3) (4)
KAJIAN MANDIRI VERIFIKASI PENGISIAN
OLEH BIDAN - REKAPITULASI MATRIKS
DI DESA DAN PENYELIAAN RENCANA
OLEH TIM PF-KIA AKSI KOREKSI

Tim Puskemas (1)


(5)
RENCANA DAN TINDAKAN
ORIENTASI AKSI KOREKSI
DAFTAR TILIK EVALUASI STATUS KINERJA

PERTEMUAN syahrizal/jsi/05
BULANAN DI PUSKESMAS

Pelaksanaan Siklus Penyeliaan Fasilitatif minimal 2 kali dalam setahun


Penetapan Standar Kualitas

 
Daftar Tilik Puskesmas komponen pelayanan
KIA

{ Daftar Tilik Puskesmas Perawatan Pelayanan


KIA & Asuhan Persalinan
Daftar Tilik Polindes/Poskesdes/BPM 
Pelayanan KIA & Asuhan Persalinan

Standar Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dalam Daftar Tilik mencakup :
pelayanan Imunisasi, ISPA, Diare, ANC , Pelayanan Nifas, KB, Kesehatan
Bayi dan Balita serta gizi.
Standar Asuhan Persalinan dalam daftar tilik mencakup :
komponen prosedur Klinis Persalinan, Asuhan Bayi Baru Lahir, Bayi
dengan BBLR, Bayi dengan Asfiksia dan Prosedur Pencegahan Infeksi.
Secara umum daftar tilik ini pada dasarnya memuat aspek manajerial dan
aspek klinis.
Penilaian Kualitas

Penilaian Kualitas diterapkan dengan 2 pendekatan yang telah


teruji dalam penerapan penyeliaan yang moderen :
 Kajian Mandiri (self assessement)  menilai diri sendiri dan
mencoba memperbaiki secara mandiri.
 Verifikasi oleh penyelia (supervisor)  memastikan penilaian
terhadap standar telah dilakukan dengan benar
Kemampuan yang harus dimiliki
seorang Penyelia

 Kepemimpinan
 Komunikasi efektif
 Coaching
 Memahami dan menguasai pelayanan sesuai standar
 Mampu melaksanakan Penyeliaan Fasilitatif sesuai
pedoman
 Mampu memfasilitasi kegiatan kelompok kecil
Cara- cara Penilaian dalam melakukan
Verifikasi :

1. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung :
untuk menilai aspek input yang ada pada daftar tilik misalnya; aspek fasilitas/
sarana/ peralatan/ bahan habis pakai dan obat.
untuk melakukan verifikasi proses. Misalnya, untuk prosedur klinis,
sebenarnya penilaian yang ideal adalah dengan melakukan pengamatan langsung
ketika petugas kesehatan sedang membantu persalinan.Dapat dinilai apakah petugas
kesehatan telah menjalankan semua langkah prosedur klinis sesuai standar.

NOTES :
Jika pengamatan langsung terhadap prosedur klinis yang dijalankan tenaga kesehatan tidak
memungkinkan, verifikasi juga dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
terhadap praktek atau peragaan keterampilan dengan menggunakan alat peraga atau phantom.
II. Kajian Dokumen

Verifikasi penilaian daftar tilik juga dapat dilakukan dengan


melakukan telaah terhadap dokumen yang ada di fasilitas
yang disupervisi.Pemenuhan standar di daftar tilik dilakukan
dengan melihat basis bukti dokumen yang ada, misalnya
dengan menelaah dokumen rekam medis, status ibu,
partograf, status bayi, kohort ibu, kohort bayi, kohort anak
balita dan anak prasekolah serta laporan lainnya.
III. Wawancara 
Metode Tanya jawab juga dapat digunakan
penyelia untuk melakukan verifikasi -
memastikan bahwa bidan atau petugas
kesehatan yang diselia menguasai
keterampilan klinis yang diharapkan.
Misalnya, bidan yang diselia diminta untuk
menyampaikan urutan cuci tangan dengan
sabun, atau urutan tindakan pada persalinan
kala-2 atau tindakan stabilisasi kasus bayi
BBLR. Jawaban bidan ini dapat digunakan
sebagai dasar verifikasi atas isian daftar tilik
yang telah dinilai secara kajian mandiri.
Siklus Penyeliaan Fasilitatif
Kajian
mandiri

Perbaikan Verifikasi

Pertemua
n rutin
Kegiatan dalam siklus penyeliaan
fasilitatif
Kajian • Mengisi Daftar Tilik secara mandiri
mandiri dan memperbaiki sacara mandiri

• Memastikan hasil kajian mandiri secara selektif

Verifikasi
• Rekapitulasi hasil kajian mandiri
• Motivasi dan bimbingan teksnis
• Pengisian matrix rencana aksi – koreksi

Pertemuan •

Pertemuan di Puskesmas
Pertemuan di Kabupaten

pembahasan
• Hasil dari pembahasan menghasilkan solusi perbaikan
tingkat puskesmas maupun di tingkat kab/kota

•Mandiri
Perbaikan •Perlu bantuan external (Puskesmas / Dinkes
Kab)
Matrix Aksi - Koreksi

No Deskripsi Solusi Penanggung Jawab Ket


  (4)
  Kode Item   Bidan Puskes Kab/ Kota  
(1) (2) (3)

               
Matrix ini diisi sesuai dengan hasil dari verifikasi dan hasil
kajian mandiri yang belum memenuhi standar
Perbaikan Kualitas

Pembahasan
Daftar Tilik yang
belum
memenuhi
standar

Pembahasan hasil PF
bisa dilakukan :
1. Lokmin Puskesmas Solusi &
2. Pertemuan rutin penetapan
Dinkes Kab/Kota tanggung jawab
terkait KIA
Simulasi Pengisian Daftar Tilik

 Seluruh peserta kelas diminta mengisi daftar tilik dalam waktu


30 menit.
 Daftar Tilik yang diisi :
 Daftar Tilik Tingkat Puskesmas (1.0) dan 2.0)
 Daftar Tilik Asuhan Persalinan (3.0) dan Bahan Habis Pakai (4.0)
 Daftar Tilik Tingkat Polindes/Poskesdes/BPM (8.0)
 Pemahaman daftar tilik dengan update program didalamnya
 Dilakukan kajian mandiri
Simulasi Verifikasi Daftar Tilik Penyeliaan
Fasilitatif KIA
 Pengisian daftar tilik dilihat
 Cara merekap hasil verifikasi daftar tilik –> melihat
Compliance rate melalui tabel nilai aktual dan nilai
harapan
 Nilai persentase kepatuhan dianggap baik minimal 85%.
• Bermain peran : 5 orang menjadi Bidan dan tim Penyeliaan
Fasilitatif
Simulasi Menilai keberhasilan pelaksanaan
Penyeliaan Fasilitatif
 Hasil dari Matrix Aksi Koreksi dibahas dalam Pertemuan
di Puskesmas dan di Kab/kota.
 Untuk Pertemuan di Puskesmas bermain peran sebagai
Kapus, dokter puskesmas, bidan koordinator dan Bidan di
desa.
 Untuk Pertemuan di Kab/Kota bermain peran sebagai
Kabid Kesga, Bidan Koordinator Kab/kota, Kepala
puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas
Contoh Hasil pengisian daftar tilik/instrumen
penyeliaan fasilitatif pelayanan KIA di bawah ini

1) Persentase kepatuhan secara umum


90.32% dari standar daftar tilik
penyeliaan fasilitatif program pelayanan
KIA, cukup baik
2) Secara fasilitas, stuktur fisik ruangan
persentase kepatuhan 100%, dengan
tersedia ruangan-ruangan yang cukup
besar luasnya dan dioptimalkan
penggunaan dan penempatan layanan
oleh Puskesmas hanya saja masih ada
akses yang berputar/tidak langsung
terutama dari pintu IGD ke ruang VK
3) Perlengkapan dalam ruangan
persentase kepatuhan 88.89%, sudah
di atas nilai standar yatu 60%,. Untuk
kekurangan peralatan yang harus
dengan segera dipenuhi adalah
peralatan untuk pelayanan
kegawatdaruratan neonatal
4) Untuk pelayanan imunisasi dengan
persentase kepatuhan 97.50% dengan
kulkas/refrigerator dan termometer di
lemari pendingin rusak. Bahan - bahan
dan prosedur imunisasi, rantai dingin
untuk vaksinasi tersedia lengkap dan
sesuai standar.
5) Pelayanan ISPA persentase
kepatuhan hanya 86.6%
dengan peralatan masih ada
yang belum tersedia yaitu
alat pemeriksaan RR
6) Prosedur klinis ISPA
dikerjakan oleh dokter
7) Untuk pelayanan Diare,
persentase kepatuhan sudah
95.12%
8) Pelayanan ante dan
postnatal serta anak sudah
88.93%
9) Program kemitraan dukun
pada masa pandemi tidak
Puskesmas melaporkan hasil penyeliaan ada
fasilitatifnya berjenjang ke Dinas Kesehatan 10) Protap untuk tatalaksana
Kabupaten dan berkoordinasi lintas program secara neonatal belum ada
internal untuk pemenuhan layanan sesuai standar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai