Anda di halaman 1dari 135

TUMBUH KEMBANG ANAK

dr. Mery Susantri Sp.A


Tumbuh Kembang Anak
PERTUMBUHAN : peningkatan ukuran tubuh
1. tinggi badan
2. berat badan
3. lingkar kepala

PERKEMBANGAN : peningkatan fungsi-fungsi individu


1. sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
2. motorik (gerak kasar, halus)
3. kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
4. komunikasi / berbahasa
5. emosi - sosial
6. kemandirian
Faktor Penentu Tumbuh Kembang Anak
 internal : genetik + proses sejak kehamilan
 eksternal : gizi, penyakit, aktifitas fisik, kualitas
pengasuh /keluarga, teman, sekolah
Definisi Anak
Beberapa patokan penetapan umur anak :
 UU RI No. 4/ 1979 : 0-21 tahun dan belum
menikah
 Konvensi Hak Anak PBB : 0-18 tahun
 UU RI No.23 / 2002 Perlindungan Anak :
0-18 tahun, termasuk yang dalam kandungan
Kurun waktu masa Anak
TUMBUH KEMBANG ANAK & REMAJA
FAKTOR-FAKTOR YANG DOMINAN
LINGKUNGAN MASYARAKAT LUAS
KEBIJAKAN SARANA IBU
PEMERINTAH PENDIDIKAN • Gizi
KELUARGA • Pendidikan
SARANA • KB
ORGANISASI PELAYANAN
KESEHATAN SUASANA NUTRISI
PROFESI RUMAH • ASI
SARANA • PASI
ORGANISASI PELAYANAN • MPASI
KEMASYARA LINGKUNGAN • Mikronutrient
UMUM NON
SEKITAR
KATAN KESEHATAN

MAKRO MESO MINI MIKRO

KEBUTUHAN DASAR ANAK


ASUH ASIH ASAH

FAKTOR RISIKO GANGGUAN TUMBUH KEMBANG


PRENATAL ANTENATAL NEONATAL

PRENATAL  NEONATUS  BAYI  BALITA  ANAK  REMAJA


TUMBUH - KEMBANG
Kebutuhan-kebutuhan Dasar untuk
Tumbuh Kembang Optimal
I. FISIS- BIOLOGIS ( ASUH ):
Nutrisi, immunisasi, kebersihan badan &
lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain
II. KASIH SAYANG ( ASIH ): menciptakan rasa
aman + nyaman, dilindungi, diperhatikan
(minat, keinginan, pendapat), diberi contoh
(bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai,
penuh kegembiraan, koreksi (bukan ancaman /
hukuman)  pola asuh demokratik
III. STIMULASI ( ASAH ): sensorik,
motorik, emosi-sosial, bicara,
kognitif, mandiri, kreativitas,
kepemimpinan, moral
DETEKSI
DINI
POTENSI GENETIK TUMBUH
+ KEMBANG
LINGKUNGAN OPTIMAL
STIMULASI

DETEKSI DINI  KEMAMPUAN / BAKAT ANAK


GANGGUAN / KELAINAN
PENYAKIT
KETERBATASAN
•ORANG TUA/KELUARGA
•PETUGAS KESEHATAN
•GURU
•KMS (KARTU MENUJU SEHAT)
•MASYARAKAT
Skrining perkembangan pediatri
Dilakukan usia 9 bulan,
  skrining lanjutan pendengaran dan penglihatan
pada saat lahir.
 Menilai kemampuan komunikasi dini
18 bulan  diagnosis autism sudah dapat ditegakkan

30 bulan  menjaring kasus kasus yang tidak terjaring


pada usia 9 bulan dan 18 bulan
Pengukuran Anthropometri
 Berat Badan

 Tinggi Badan

 Lingkaran Kepala

 Lingkaran dada

 Lingkaran lengan Kiri

 Skinfold

10
11
BB/U = <-2 SD (kurus/underweight)
Pengukuran Lingkar Kepala
 Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun
 Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
 Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn
NORMAL : bila garis pertumbuhan LK SEJAJAR
dengan garis grafik di dekatnya, dan di dalam
“jalur hijau”
TIDAK NORMAL : bila garis pertumbuhan LK
TIDAK SEJAJAR dengan garis grafik didekatnya
atau di luar “jalur hijau”  segera rujuk ke
Rumah Sakit
Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
15
HAL-HAL PENTING
DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

1. CARA memasang timbangan (dacin) dan cara


menimbang berat badan (BB)

2. Cara mengukur tinggi badan (TB) dan lingkar


kepala (LK)

3. CARA menghitung umur (U)

4. CARA menandai BB, TB, LK


dan menarik garis pertumbuhan dalam grafik
BB, TB, LK

5. CARA menilai status pertumbuhan anak


Cara mengukur tinggi badan (TB)
Pengukuran lingkar kepala
Pengukuran Lingkar Kepala (LK)

• Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun


• Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
• Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn

NORMAL : bila garis pertumbuhan LK sejajar


dengan garis grafik didekatnya, dan di dalam
“jalur hijau”
TIDAK NORMAL : bila garis pertumbuhan LK
sejajar dengan garis grafik didekatnya atau di
luar “jalur hijau”
 segera rujuk ke Rumah Sakit
19

CARA MENIMBANG ANAK YANG BENAR


20
PENGGUNAAN BATHROOM SCALE
(TIMBANGAN INJAK ORANG DEWASA)

TIDAK DIANJURKAN,
SKALA KASAR (1 KG ), PER (PEGAS) MENJADI LEMAH
SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
21
PEMBULATAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:

1. Umur lebih atau kurang 16 s/d 30 hari,


dibulatkan menjadi 1 bulan.

contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan


19 bulan – 16 hari = 18 bulan

2. Umur lebih atau kurang 1 s/d 15 hari,


dibulatkan menjadi 0 bulan

Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan


19 bulan – 14 hari = 19 bulan
Pemantauan bayi prematur
Koreksi prematuritas
 Umur koreksi : umur kronologis – prematuritas
 Batas aterm : 40 minggu
 Konvensi : s/d umur 2 tahun
 Antropometri : BB : s/d 2 tahun
PB : s/d 3 ½ tahun
LK : s/d 1 ½ tahun
Contoh koreksi
 Bayi A, lahir dg masa gestasi 32 minggu,
datang ke klinik pada umur 5 bulan.
 Umur koreksi = umur kronologis – prematuritas
Umur koreksi = 5 bulan – (40 – 32 mgg)
= 5 bulan – 8 minggu
= 3 bulan
Pertumbuhan bayi prematur
 Awal : BB turun secara fisiologis atau penyakit
 Tumbuh kejar: lingkar kepala,
berat badan, panjang badan
 Terjadi dalam 2-3 tahun pertama
 IUGR tanpa tumbuh kejar : risiko keterlambatan +
kelainan medis 
Jadwal Pemantauan
 Jadwal pemantauan : tgt kondisi medis
 Umur PM < 40 minggu : tiap 2 minggu
Aterm : tiap bulan
 Indikator : berat badan
panjang badan
lingkar kepala
 Kurve pertumbuhan : ~ bayi prematur
Kurve pertumbuhan
1. Babson dan Benda 1976

2. Fenton 2003

3. CDC-WHO 2000
Kurve pertumbuhan BB, PB, LK bayi prematur (Babson & Benda , 1976)
Kurve Fenton
 Untuk pemantauan bayi prematur di NICU
 Mulai dari 22 minggu, berat badan 300 g
 Kenaikan berat badan : 100 g

 Data :
Kramer 2001; data: 676.605
Nicklasson 1991; data: 376.000
Beeby 1996; data LK: 29.090 , PB: 26.973
CDC 2000; BB: 82 juta, PB: 900.000, LK: 400.


Skrining pertumbuhan

30
Perkembangan
 Perkembangan  bertambahnya
kemampuan / fungsi semua sistem
organ tubuh; akibat bertambahnya
kematangan fungsi-fungsi sistem organ
tubuh

31
PENGLIHATAN
MOTORIK DAN
GERAKAN HALUS

POKOK-POKOK
PERKEMBANGAN

PENDENGARAN PERILAKU SOSIAL


DAN DAN
BICARA KEMANDIRIAN
32
Perkembangan Anak
 Peningkatan fungsi-fungsi individu
1. sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
2. motorik (gerak kasar, halus)
3. kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
4. komunikasi / berbahasa
5. emosi - sosial
6. kemandirian
7. kreativitas
8. kerjasama dan kepemimpinan
9. etika, budi pekerti, moral-spiritual

 Faktor Penentu Perkembangan Anak


 internal : genetik + proses sejak kehamilan
 eksternal : gizi, penyakit, kualitas pengasuh
/keluarga, teman, sekolah
Tahapan perkembangan anak
Perkembangan Gerak kasar (Persentil 90
Denver II)

Tengkurap bolak balik 5.4 bulan


Duduk tanpa pegangan 6.8 bulan
Berdiri berpegangan 8.5 bulan
Berdiri tanpa berpegangan 11.6 bulan
Berdiri sendiri 13.7 bulan
Berjalan lancar 14.9 bulan
Lari 19.9 bulan
Perkembangan P90
Bahasa / bicara / Denver II
komunikasi

Tertawa 3.1 bln


Berteriak, mengoceh 4.3 bln
Memanggil mama, papa 13.3 bln
Bicara 2 kata 16.5 bln
Bicara 6 kata 21.4 bln
Menunjuk gambar 23.6 bln
Personal-sosial P 90
Denver II
Tersenyum spontan 2.1 bln
Memasukan mainan/ kue ke mulut 6.5 bln
Bertepuk tangan 11.4 bln
Melambaikan tangan (da-da) 14 bln

Gerak halus
Memegang mainan 33 3.9 bln
Memasukan mainan ke cangkir 10.9 bln
Mencoret-coret 16.3 bln
Menumpuk mainan 20.6 bln
DETEKSI DINI
GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG

I. Anamnesis (+ observasi)
II. Pemeriksaan fisik rutin
(+ pemeriksaan neurologis dasar)

III. Pemeriksaan penunjang


 Skrining perkembangan

37
DETEKSI DINI Tumbuh Kembang
PERTUMBUHAN :
 Timbang berat badannya (BB)
 Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
 Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
PERKEMBANGAN
 Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP
(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
 Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes
Daya Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya
Lihat),
 Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME, autis
dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian dgn
kuesioner Conners
Revisi ke
Umur koreksi = umur kronologis- (40-umur kehamilan)
Umur koreksi disajikan dalam bulan
Cara menghitung usia anak berdasarkan perhitungan

Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari


2001 03 02

Tanggal lahir 2000 10 15

Konversi bulan ke 2001-1= 2000 03 – 1 =02 02+30=32


hari dan tahun ke 02 +12=14
bulan
2000-2000=0 14 – 10 = 4 32-15=17

Umur sekarang 4 bulan 17 hari

41
Menilai hasil pertumbuhan
 Dalam menilai pertumbuhan diperlukan beberapa kali
pengukuran, hal ini untuk melihat arah pertumbuhan.
Pada neonatus sebaiknya dilakukan pada minggu ke-1,
ke-2 dan ke-4, selanjutnya dianjurkan melakukan
pengukuran antropometri setiap bulan satu kali.

42
Penyimpangan pertumbuhan
 Perawakan pendek (variasi normal,

malnutrisi, kelainan endokrin, kelainan genetik)


 Perawakan tinggi (variasi normal,sindroma Marfan,
Gigantisme)
 Obesitas

 Kelainan kongenital lainnya

43
Gangguan berbahasa
DETEKSI DINI

PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN ANAK
49 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU

1. DATANG KE 2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG 4. BB ANAK DICATAT


POSYANDU & DI PLOT KE KMS

KONSELING
PELAYANAN GIZI N = NAIK
DAN KESEHATAN
6.

DASAR 5. DINILAI STATUS


T = TIDAK PERTUMBUHAN
NAIK BERDASARKAN
KURVA BB ANAK
TIDAK
GIZI
BURUK KONFIRMASI BGM, PERTAMA
DITIMBANG

DIRUJUK GIZI BURUK


BERAT BADAN NAIK, SESUAI GRAFIK, BERARTI PERTUMBUHAN NORMAL,

PERTUMBUHAN NORMAL,
PERTUMBUHAN TERGANGGU
52
Berat Badan TIDAK NAIK

3 4 5

1. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu


2. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
3. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya
PERTUMBUHAN TERGANGGU,
BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
54
Berat badan di bawah garis merah (BGM)

a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
55
Pengukuran Berat Badan (BB)

PENGGUNAAN BATHROOM SCALE


(TIMBANGAN INJAK ORANG DEWASA)

TIDAK DIANJURKAN,
SKALA KASAR (1 KG ), PER (PEGAS) MENJADI LEMAH
SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
56

CARA MENIMBANG ANAK YANG BENAR


57 1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat

2. Tali penggantung
dacin yang kuat

3. Gantungkan dacin dengan


posisi batang dacin sejajar
dengan mata penimbang
4. Sarung atau celana
timbang tempat 5. Bandul geser
anak diletakkan di angka NOL
6. Bandul penyeimbang
dapat berupa kantong/
plastik berisi kerikil
atau pasir

CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR


58

7. Posisi kedua paku


timbangan harus
lurus
59 MEMASANG DACIN YANG SALAH

Batang dacin tidak


datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang
sudah dipasang
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan,
 minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
 minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.
2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya
dengar) mulai umur 3 bln
 minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
 minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat)
mulai umur 3 tahun, tiap 6 bulan.
4. Tanya gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner
masalah mental emosional), CHAT (checklist for
autisme in toddler) dan Conners untuk Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
DENVER II
 Denver II merupakan salah
satu alat skrining
perkembangan untuk
mengetahui sedini
mungkin penyimpangan
perkembangan yang terjadi
pada anak sejak lahir
sampai berumur 6 tahun
LANGKAH PERSIAPAN
1. Tempat
• Tempat yang tenang/ tidak bising, dan bersih.
• Sediakan meja tulis dg kursinya dan matras.

2. Perlengkapan Test:
 Gulungan benang wool warna merah  Bola tenis
(diameter 10 cm)  Pinsil merah
 Kismis  Boneka kecil dengan
 Kerincingan gagang yang kecil botol susu
 10 buah kubus berwarna 2,5x 2,5 cm  Cangkir plastik yang
 Botol kaca kecil dengan diamater lubang berpegangan
1,5 cm  Kertas kosong
 Bel kecil
3. Formulir Denver II
• Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak
umur < 6 th, berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam
formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi
berikut :
BIDANG/ASPEK YANG DINILAI
1. Personal social (Personal sosial)
Penyesuaian diri dengan masyarakat dan
perhatian terhadap kebutuhan perorangan
2. Fine motor adaptive (Adaptif-Motorik halus)
Koordinasi mata tangan, memainkan,
menggunakan benda-benda kecil
3. Language (Bahasa)
Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa.
4. Gross motor (Motorik kasar)
Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot
besar
• Skala umur tertera pada bagian atas formulir
terbagi dari bulan dan tahun, sejak lahir sampai 6
tahun.
• Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan,
sampai anak berumur 24 bulan. Kemudian
mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun.
• Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah
125, terdapat batas kemampuan perkembangan
yaitu 25%; 50% dan 90% dari populasi anak lulus
pada tugas perkembangan tersebut.
6 9 12 15
_______________________________________________
25% 50% 75%
90%
Berjalan dg baik

 25% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada


usia 11 bulan lebih,
 50% pada usia 12 1/3 bulan.
 Pada ujung sebelah kiri dari daerah hitam menunjukkan
bahwa 75% populasi sudah dapat berjalan dengan baik
pada usia 13 ½ bulan
 Pada ujung kanan dari daerah hitam menunjukkan 90%
populasi anak sudah dapat berjalan dg baik pada usia 15
bulan kurang.
• Pada beberapa tugas perkembangan terdapat
huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri:
 R (Report)=(L:laporan): tugas perkembangan
tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari
orang tua/ pengasuh. Tetapi bila
memungkinkan penilai dapat memperhatikan
apa yang bisa dilakukan oleh anak.
 Angka kecil menunjukkan tugas yang harus
dikerjakan sesuai dengan nomor yang ada pada
formulir.

R
1
LANGKAH PELAKSANAAN
1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan, bukan
untuk mengetahui IQ anak.
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur
Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan
tanggal pemeriksaan pada formulir.

Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan


dikurangi tanggal lahir.
(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
Contoh 1.
Tahun Bulan Hari
Tgl periksa (11-3-2004) 2004 3 11
Tgl lahir (5-1- 2003) 2003 1 5 -
1 2 6
5. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas
 Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal
 perkiraan dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan
 koreksi.
Tahun Bulan Hari
Tanggal pemeriksaan (11/3-03) ……………03….……3………….11
Tanggal lahir (4/2-02)......……………………02……….2…………..4
Umur anak:.........................…………………..1……….1…………..7
Prematur 6 minggu .....................……………………...-1……..…-14
Umur yang sudah dikoreksi ……………… 11……..…23
6. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan
cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas garis
umur. 9-9-2004
6 9 12
15
-----------------------------------------------------------------
--------------------------
Umur anak 13 ½ bulan, tgl pemeriksaan 9 Sept 2004
7. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor
perkembangan, mulai dari yang paling mudah dan yang
terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian
dilanjutkan sampai ke kanan garis umur
i. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas
perkembangan yang paling dekat di sebelah kiri garis
umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus
garis umur
ii. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu
ujicoba pada langkah i (“gagal”; “menolak”; “tidak ada
kesempatan”), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri
garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat
“lulus” 3 tugas perkembangan.

iii.Bila anak mampu melakukan salah satu tugas


perkembangan pada langkah i, lakukan tugas
perkembangan tambahan ke sebelah kanan garis umur
pada sektor yang sama sampai anak ”gagal” pada 3 tugas
perkembangan.
8. Beri skor penilaian
Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat.
P: Pass/ lulus. Anak melakukan ujicoba dengan baik,
atau ibu/ pengasuh anak memberi laporan anak dapat
melakukannya.
F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba
dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi laporan
anak tidak dapat melakukannya dengan baik
No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba
karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada
ujicoba dengan tanda R
R: Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan
ujicoba
Interprestasi Penilaian Individual
1. Lebih (advanced)
Bilamana lewat pada ujicoba yang terletak di kanan garis
umur, dinyatakan perkembangan anak lebih pada ujicoba
tsb.
garis umur
P

2. Normal
Bila gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan
disebelah kanan garis umur, dikatagorikan sebagai normal.
garis umur garis umur
F R

Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak
(R) pada tugas perkembangan dimana garis umur terletak
antara persentil 25 dan 75, maka dikatagorikan sebagai
normal.
P F R
garis umur garis umur garis umur
3. Caution/ peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas
perkembangan, dimana garis umur terletak pada atau
antara persentil 75 dan 90.
F C R C R C F C

4. Delayed/keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan
ujicoba yang terletak lengkap disebelah kiri garis umur.
F R

5. No Opportunity/ tidak ada kesempatan.


Pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan,
orang tua melaporkan bahwa anaknya tidak ada
kesempatan untuk melakukan tugas perkembangan tsb.
Hasil ini tidak dimasukkan dalam mengambil kesimpulan.
NO NO
9. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah
ada perilaku yang khas, bandingkan dengan anak
lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada
orang tua/ pengasuh, apakah perilaku tsb merupakan
perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tsb. Bila tes
perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa
lapar, dll dapat memberikan perilaku yang menghambat
tes perkembangan

TEST PERILAKU
Khusus
Patuh
Tertarik sekeliling
Ketakutan
Lama perhatian
LANGKAH MENGAMBIL KESIMPULAN
Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu
caution.
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
Suspect/ Suspek
Bila didapatkan > 2 caution dan/atau > 1 keterlambatan.
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan
faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau
kelelahan
Untestable/ Tidak dapat diuji
Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri
garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus
garis umur pada daerah 75-90%
Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu.
TINDAK LANJUT
SKRINING PERKEMBANGAN

SUSPEK/CURIGA ADA GANGGUAN NORMAL

EVALUASI UNTUK DIAGNOSTIK


MONITORING/
(Developmental Assessment) STIMULASI

MASALAH PERKEMBANGAN NORMAL

INTERVENSI DINI MONITORING/


STIMULASI
PENUTUP
• Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas
tindakannya membawa anak untuk dilakukan tes
perkembangan.
• Beri penjelasan mengenai hasil tes
perkembangan, kapan harus kembali, anjuran di
rumah dan apabila ada anjuran tindak lanjut.
• Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
GANGGUAN TUMBUH-KEMBANG YANG SERING DIKETEMUKAN

1. Gangguan bicara dan bahasa


Kemampuan berbahasa : indikator seluruh
perkembangan anak.
Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap
keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya.
2. Cerebral Palsy
Kelainan gerakan dan postur tubuh
yang tidak progresif, oleh karena suatu
kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada
susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum
selesai pertumbuhannya.
84
3. Sindrom Down
Anak dengan sindrom Down adalah individu
yang dapat dikenal dari fenotipnya dan
mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang
terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21
yang berlebih.
Perkembangannya lebih lambat dari anak
yang normal.

85
4. Autisme
Gangguan perkembangan pervasif pada anak yang
gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun.
Gangguan perkembangan yang ditemukan pada
autisme mencakup bidang interaksi sosial,
komunikasi dan perilaku.

5. Global developmental delayed

86
6. Retardasi Mental
Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh
intelegensia yang rendah (IQ < 70) yang menyebabkan
ketidakmampuan individu untuk belajar dan
beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas
kemampuan yang dianggap normal.
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH)
Gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan
hiperaktifitas.
87
Deteksi Dini Gangguan Perilaku
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan
petugas / guru / kader (tidak rutin)
1. Kuesioner daftar tilik untuk autisme (Checklist for
autism in toddlers / CHAT) bagi anak umur 18 bulan
s/ 3 tahun.
2. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi
anak 3 - 6 tahun.
3. Kuesioner Abreviated Conner Rating Scale untuk
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH) bagi anak umur 3 tahun ke atas.
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH)
 Gagal memusatkan perhatian pada hal kecil atau membuat
kesalahan sembrono dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan atau
aktivitas lain.
 Sukar mempertahankan perhatian apa tugas atau aktivitas
bermain. Seolah tidak mendengar bila di ajak berbicara langsung.
 Tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan pekerjaan
sekolah, tugas atau kewajiban ditempat bekerja.
 Mengalami kesukaran dalam mengatur tugas dan aktivitas
Menghindar atau tidak suka terikat pada tugas yang
membutuhkan dukungan mental terus menerus, seperti
pekerjaan sekolah atau PR/
 Sering kehilangan benda yang diperlukan untuk tugas atau
kegiantannya misalnya mainan, tugas sekolah, pensil atau buku.
 Perhatian mudah teralihkan oleh rangsang dari luar.
 Sering melupakan kegiatan sehari-hari.
Kuesioner Deteksi dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru /
kader (tidak rutin) umur > 3 thn
 10 pertanyaan
 Terjadi di mana saja, kapan saja
 Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering); 3
(selalu)
Interpretasi (penafsiran)
 Nilai > 13 kemungkinan GPPH

Intervensi :
 Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
 < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
Kuesioner deteksi GPPH……

1. Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan


2. Mudah gembira, impulsif
3. Mengganggu anak lain
4. Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
5. Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
8. Mudah menangis
9. Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
PENDAHULUAN
DETEKSI DINI MENTAL EMOSIONAL

APABILA DILAKUKAN DI TEMPAT PRAKTEK

Membutuhkan piranti yang sederhana dan dapat dilakukan dengan cepat


Mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang cukup baik
Tersedia berbagai piranti untuk orangtua dan profesional
Anjuran : memakai standar dalam Buku Pedoman Pelaksanaan SDIDTK,
Depkes – IDAI, 2005 (revisi).

93
PENDAHULUAN
DETEKSI DINI MENTAL EMOSIONAL

PIRANTI YANG DIGUNAKAN

Masalah mental emosional  KMME


(Kuesioner Masalah Mental Emosional)
Autisme  CHAT (Checklist for Autism in
Toddlers)
Gangguan pemusatan perhatian –
hiperaktivitas  Formulir Deteksi Dini GPPH
(Abbreviated Conner Rating Scale)

94
DETEKSI DINI MASALAH
MENTAL EMOSIONAL
Piranti : KMME
12 pertanyaan untuk mengenal
problem mental emosional
Jadwal :
Dilakukan secara rutin
Mulai umur 36 bulan sampai 72 bulan

95
DETEKSI DINI MASALAH MENTAL EMOSIONAL
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL
(KMME)
No Pertanyaan Ya Tidak
1 seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas?
2 menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya?
3 berperilaku merusak dan menentang terhadap lingkungan di
sekitarnya?
4 perasaan ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat
dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain
seusianya?
5 konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya
6 menunjukkan perilaku kebingungan sehingga mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi dan membuat keputusan?

96
DETEKSI DINI MASALAH MENTAL EMOSIONAL
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL
(KMME)
No Pertanyaan Ya Tidak
7 menunjukkan adanya perubahan pola tidur?
8 mengalami perubahan pola makan?
9 seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan
fisik lainnya?
10 seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan untuk
mengakhiri hidupnya?
11 menunjukkan adanya kemunduran perilaku atau kemampuan yang
sudah dimilikinya?
12 melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa alasan yang
jelas?

97
DETEKSI DINI MASALAH MENTAL EMOSIONAL
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL
(KMME)
Cara :
Tanyakan satu persatu pertanyaan dengan jelas, lambat dan
nyaring
Catat dan hitung jawaban YA

Interpretasi & Tindak lanjut :


Bila ada jawaban YA  kemungkinan anak mengalami MME
Bila YA hanya 1  konseling, periksa ulang 3 bulan
Bila YA > 2  Rujuk

98
Seorang anak dianggap mengalami
keterlambatan bicara bila perkembangan bicara
anak tersebut secara bermakna di bawah
perkembangan anak seusianya. Perkembangan
bicara sama seperti anak normal, hanya
kecepatannya lebih lambat dibanding anak normal.
Sedangkan anak dengan gangguan /
penyimpangan bahasa/ bicara bila pola bahasa/
bicara tidak seperti anak normal, misalnya ekolalia
(kata yang diulang-ulang) atau bahas “ planet” pada
anak autisme. Masalah bicara meliputi gagap
(suttering), gangguan artikulasi, kesulitan dalam
grammer (syntax), kata atau kosakata (sematics),
produksi suara (fonologi), arti kata (morfologi),
penggunaan bahasa dalam kontek sosial
(pragmatik).
RETARDASI MENTAL RM

◆ Banyak definisi

◆ DSM IV:

1. Inteligensi di bawah rata-rata / IQ di bawah 70


2. Terdapat kelainan fungsi adaptif minimal 2 area
3. Onset sebelum umur 18 tahun

102
Tabel 1. Subklasifikasi RM

Derajat American Association WHO


Mental Deficiency

Ringan 55-69 50-70


Sedang 40-54 35-49
Berat 25-39 20-34
Sangat berat 0-24 0-20

103
RETARDASI MENTAL
RINGAN

◆ Bagian terbesar dari RM


◆ Tipe sosial budaya
◆ Mampu didik  kelas 4-6 SD
◆ Mampu latih  ketrampilan tertentu 
agar mandiri
◆ Kurang mampu menghadapi stres
104
RETARDASI MENTAL SEDANG

◆ 12 % penderita RM
◆ Mampu latih, tidak mampu didik
(Kelas 2 SD)
◆ Bekerja  perlu pengawasan
◆ Kurang mampu menghadapi stres
105
RETARDASI MENTAL BERAT

◆ 7 % penderita RM
◆ Diagnosis mudah  sejak awal ada
kelainan motorik dan bahasa
◆ Sering disertai gejala fisik lainnya
◆ Latih kebersihan dasar, bahasa
sederhana
◆ Perlu pengawasan dan bimbingan
selama hidupnya
106
RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT

◆ 1 % penderita RM
◆ Gejala sangat jelas

107
Diagnostic and Statistic Manual edisi IV (DSM-IV) mendefinisikan
RM sebagai:
•Fungsi intelektual yang berada di bawah rata-rata, dengan IQ
rata-rata 70 atau kurang
•Terdapat defisit atau gangguan fungsi adaptif pada minimal 2
area: komunikasi, perawatan diri sendiri, hidup berkeluarga,
kemampuan sosial/interpersonal, kemampuan bermasyarakat,
kemampuan akademik fungsional dan pekerjaan
•Timbula sebelum umur 18 tahun.
Penyebab RM bisa dikelompokkan sebagai berikut:
•Selama kehamilan:
•Kelainan bawaan: kelainan kromosom, sindrom down, dll
•Kelainan genetik (single gene dan polygenic), seperti
tuberoussclerosis, penyakit-penyakit metabolik, fragile-X
syndrome dll.
•Didapat: gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan,
seperti infeksi, keracunan, insufisiensi placenta
-Perinatal: prematuritas, infeksi perinatal, asfiksia,
ensefalopati hipoksik-iskemik, trauma lahir, hipoglikemia
•Setelah persalinan: hiperbilirubinemia, infeksi, trauma berat pada
kepala atau susunan saraf pusat, neurotoksin (misalnya tembaga
lead poisoning), CVA (cerebrovascular accident), anoksia serebri,
keganasan susunan saraf pusat, gangguan metabolik, gizi buruk,
kelainan hormonal (misalnya hipotiroid)
•Masalah psikososial, seperti penyakit kejiwaan atau penyakit
kronis lain pada ibu, keminskinan, malnutrisi, penyiksaan (abuse),
penelantaran, dan lain-lain.
Prevalensi RM meningkat pada anak dengan kelainan
kejang (seizures disorder), mikrosefal, makrosefal,
riwayat gagal tumbuh intrauterin ataupun postnatal,
prematuritas dan kelainan kongenital.

Bila dicurigai RM, perlu dievaluasi keadaan motorik,


persepsi dan kemampuan kognitif. Dilakukan semua
parameter pertumbuhan. Untuk diagnosis keterlambatan
perkembangan, perlu dilakukan pemeriksaan lengkap,
termasuk penilaian kognitif dan uji psikologis.
Penatalaksanaan RM :
•Perawatan umum:
•Meningkatkan kesehatan dengan memberikan gizi yang
baik, mengajarkan cara hidup sehat
•Memberikan perlindungan terhadap penyakit
(imunisasi)
•Mendeteksi penyakit sedini mungkin
•Diagnosis dini PKU dan hipotiroid (kalau ada), untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut
•Koreksi defek sensoris, kemudian dilakukan stimulasi
dini (stimulasi sensoris, terapi wicara)
•Terapi medikamentosa:
1.Pemberian neurotropik, vitamin masih kontroversial
2.Pemberian prikotropik diberikan jika ditemukan
komorbiditas spesifik, sesuai dengan DSM IV antara
lain kelainan perkembangan pervasif (termasuk
autisme), attention deficit hyperactivity disorder,
kelainan tic, gerakan stereotipik, skizofrenia atau
kelainan psikotik lain, kelainan mood, gangguan
cemas, post-traumatic stress disorder (PTSD),
kelainan obsesif-kompulsif, kelainan makan (eating
disorder) serta kondisi medis umum lainnya.A
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Memanfaatkan periode emas dari ‘brain plasticity’


Bila terdeteksi terdapat penyimpangan  intervensi
lebih awal dengan hasil lebih optimal
Meliputi kegiatan :
Deteksi dini pertumbuhan
Deteksi dini perkembangan
Deteksi dini mental - emosional

113
Definisi autisme
 Gangguan perkembangan pervasif pada anak yang muncul
sebelum anak berumur 3 tahun.
 Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme
terutama mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi
dan perilaku.
Masalah :
 Insiden meningkat
 Diagnosis sering terlambat
 Obat terbatas dengan indikasi yang kuat
 Banyak teknis diagnosis dan terapi tidak memiliki landasan
ilmiah yang kuat.
Red flag…
 Sejak kecil dapat normal tetapi regresi
 Gejala sudah mulai tampak sejak kecil
Red flag : gejala yang dicurigai berhubng dengan autism,
1. Tidak ada babbling, tidak menunjuk atau tidak
menunjukkan mimic wajah wajar dalam usia 12 bln
2. Tidak ada kata berarti dalam usia 16 bulan
3. Tidak ada kalimat berarti pada usia 24 bulan
4. Hilangnya kemampuan berbahasa atau kemampuan
sosial pada usia berapapun.
Daftar Tilik Deteksi Dini Autis (CHAT)
 Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan.
 Bila ada keluhan / kecurigaan dari orang tua/ pengasuh / petugas
karena ada 1 (satu) atau lebih
 Keterlambatan bicara.
 Gangguan komunikasi/ interaksi sosial.
 Perilaku yang berulang-ulang.
 Tanyakan dan amati perilaku anak
 9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh (A): ya/ tidak
 5 perintah bagi anak (B) : ya / tidak
 Interpretasi (penafsiran) CHAT
 Risiko tinggi menderita Autis : tidak A5, A7, B2-4  rujuk
 Risiko rendah menderita Autis : tidak A7, B4
 Kemungkinan ggn perkembangan lain : tidak 3 atau lebih A1-4,
A6, A8-9, B1, B5
 Normal
 Skrining terbaru  M-CHAT-R/F
 Memenuhi kriteria DSM – V (Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorder)
 Istilah PDD-NOS, gangguan autistic dan sindrom
aspergertidak digunakan lagi  semuanya disebut
Autism Spectrum Disorder
Gejala autisme
A. Defisit menetap dalam komunikasi social dan interaksi social.
1. Kesulitan dalam berhubungan social-emosional timbal balik.
2. Kesulitan dalam komuniksi non verbal
3. Kesulitan dalam memulai, memelihara dan memahami hubungan
antar manusia
B. Perilaku, minat dan aktifitas terbatas (stereotipik) dan berulang (
repetitive)
Stereotipik dalam menggunakan benda atau beribicara
Cenderung terikat dalam rutinitas
Minat yang terbatas
Reaksi yang berlebihan
Gejala
 C. gejala sudah mulai terlihat dalam fase
perkembangan dini, namun kadang belum tampak
sampai tuntutan social melebihi kapasitasnya
 Gejala bukan karena GDD atau DI
 Jangan salah mendiagnosis antara ADHD dengan autis
karena ADHD tidak mengalami masalah interaksi dan
komunikasi. Perilaku hiperaktif pada ADHD tidak
stereotipik.
Pemeriksaan penunjang
 Tidak rutin dikerjakan
 EEG hanya pada anak yang kejang
 AAP  tes pendengaran terhadap semua anak yang
speech delayed
DETEKSI DINI AUTISME
Piranti : CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
Kel A : 9 pertanyaan untuk orangtua
Kel B : 5 tugas pengamatan

Jadwal :
Dilakukan pada anak umur 18 – 36 bulan
Atas indikasi / bila ada keluhan :
Keterlambatan bicara
Gangguan komunikasi / interaksi sosial
Perilaku berulang-ulang

122
DETEKSI DINI AUTISME
Checklist for Autism in Toddlers
(CHAT)
A. ALO ANAMNESIS Ya Tidak

1 Apakah senang diayun-ayun atau diguncang-guncang ?

2 Apakah tertarik (memperhatikan) anak lain?

3 Apakah suka memanjat-manjat benda ?

4 Apakah suka bermain ”ciluk ba”, ”petak umpet”?

Apakah pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh menggunakan


5
mainan berbentuk cangkir dan teko, atau permainan lain?

6 Apakah pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan jari?

Apakah pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda


7
melihat ke sana?

8 Apakah dapat bermain dengan mainan yang kecil ?

9 Apakah pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu?

123
DETEKSI DINI AUTISME
Checklist for Autism in Toddlers
(CHAT)
B PENGAMATAN Ya Tidak
1 apakah anak menatap (kontak mata) dengan pemeriksa?
Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk
sesuatu di ruangan pemeriksaan sambil mengatakan: ” Lihat itu ada
2 bola (atau mainan lain)”!.
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk,
bukan melihat tangan pemeriksa?
Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/ cangkir
3 dan teko. Katakan pada anak: ”Buatkan secangkir susu buat
mama”!
Tanyakan pada anak: ”Tunjukan mana gelas”! (gelas dapat diganti
dengan nama benda lain yang dikenal anak dan ada disekitar kita).
4
Apakah anak menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau
sambil menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu benda?
Dapatkah anak anda menumpuk kubus/ balok menjadi suatu
5
menara?

124
DETEKSI DINI AUTISME
Checklist for Autism in Toddlers
(CHAT)

A ALO ANAMNESIS Ya Tidak B PENGAMATAN Ya Tidak

1 1

2
2
3
3
4
4 B4
5
5
6

7 A7

JAWABAN “TIDAK”
RISIKO RENDAH AUTIS
A7 dan B4

125
DETEKSI DINI AUTISME
Checklist for Autism in Toddlers
(CHAT)

A ALO ANAMNESIS Ya Tidak B PENGAMATAN Ya Tidak

1 1

2
2 B2
3
3 B3
4
4 B4
5 A5
5
6

7 A7

JAWABAN “TIDAK”
A7 , A5 RISIKO TINGGI AUTIS
B2 , B3 , B4
126
DETEKSI DINI AUTISME
Checklist for Autism in Toddlers
(CHAT)

A ALO ANAMNESIS Ya Tidak B PENGAMATAN Ya Tidak

1 1

2
2
3
3
4
4
5
5
6

Tidak terdapat
NORMAL
JAWABAN “TIDAK”

127
Global Developmental Delayed
 Delay ?
 Keadaan tersebut belum tentu merupakan suatu
gangguan disebabkan patologi tertentu dan anak
dapat menyusul keterlambatan
 Disorder?
 Anak telah mengalami suatu diagnosis yang dilandasi
suatu patologi yang mungkin dapat bersifat
permanen.
Definisi GDD
 Apabila menunjukkan keterlambatan perkembangan
dalam dua bidang atau lebih, termasuk
 Gerak kasar
 Gerak halus
 Bicara atau Bahasa
 Kognitif
 Personal sosial
 Suatu disorder, buka delay
 Hanya untuk anak < 5 thn
 Etiologi  multifactor
 Genetik, malformasi SSP,
prenatal/neonatal,pasca/tidak diketahui

 Jangan lupa pemeriksaan thyroid (FT4, TSH)


TERIMA KASIH

131
Latihan 1
Hitung umur Adinda! Tanggal pemeriksaan
15 Desember 2004. Tanggal lahirnya 10 September 2004
 Tgl pemeriksaan 2004 12 15
 Tgl lahir 2004 9 10 -
 Umur Adinda 3 5
(3 bulan 5 hari)
Latihan 2
2. Hitung umur Ani. Tanggal pemeriksaan
12 Juni 2004. Tanggal lahir 26 Desember
2003.
 Tgl pemeriksaan 2004 6 12
• Tgl lahir 2003 12 26 -
 Umur Ani 5 16
 (5 bulan 16 hari)
Latihan 3
3. Hitung umur Ali. Tgl pemeriksaan 28
Maret 2004. Tanggal lahir 30 April 2001.
Anak lahir dengan masa gestasi 35
minggu.
 Tgl pemeriksaan 2004 3 28
 Tgl lahir 2001 4 30 -
 Umur Ali 2 10 28
(2 tahun 10 bulan 28 hari)

 Oleh karena umur Ali lebih dari 2 tahun, tidak diperlukan


koreksi terhadap faktor prematur.
LATIHAN 5
Interprestasikan hasil Test (Normal, Suspect,
Untestable)
a. Masing-masing 1 Caution pada 2 sektor yang
 berbeda:……..........
b. Terdapat 1 Delay pada 1 sektor :.........................
c. Terdapat 1 Delay dan 1 Caution pada sektor
 yang berbeda:...................
d. Terdapat 1 Refusal pada 1 sektor:.......................

Anda mungkin juga menyukai