Anda di halaman 1dari 3

JOURNAL READING

“Intravenous Valproate versus Subcutaneous Sumatriptan


in Acute Migraine Attack”

Disusun oleh:

Fitria Dita Savira 6120019048

Pembimbing:

dr.Dian Anggia, Sp.S

Departemen / SMF Ilmu Penyakit Saraf

Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

RSI Jemursari Surabaya

2020
Judul : Intravenous Valproate versus Subcutaneous Sumatriptan in Acute Migraine
Attack
Penulis : Fahmida Ghaderibarmi; Nader Tavakkoli; Mansoureh Togha
Penerbit : Acta Medica Iranica, Vol. 53, No. 10
Tahun : 2015
Population
• Sebanyak 44 pasien dengan migraine akut dan rentang usia 20-60 tahun.
• Kriteria inklusi: tidak ada riwayat komorbid seperti hipertensi, penyakit arteri
coroner, penyakit ginjal, penyakit liver, sakit kepala selain migraine, migraine
dengan aura dan pasien hamil.
• Kriteria eksklusi : Pasien yang minum obat oral valproate, sumatriptan, ergotamine,
analgesik injeksi, Mono Amino Oksidase (MAO) -inhibitor, dan Serotonin Selektif
Inhibitor Reuptake (SSRI), bersama dengan pasien yang memiliki reaksi
hipersensitif terhadap intravena sumatriptan valproate atau subkutan dikeluarkan
dari penelitian ini.
Intervention
• Pasien yang datang kerumah sakit rujukan dari April 2012 sampai juli 2013 dengan
migraine akut (sesuai kriteria ICHD 2). Secara acak mendapat injeksi 6mg
sumatriptan secara subkutan atau 15 mg/kg valproate intravena. Analisis data
dilakukan diantara 37 pasien 7 dai 44 pasien dikeluarkan karena tidak lengkap
mengisi kuesioner dan 3 pasien telah menggunakan obat lain sebelum pengobatan
dijadwalkan.
• Yang dinilai dalam penelitian ini adalah derajat keparahan nyeri dan efek kinerja
obat pada gejala penyerta (Fonofobia, mual, muntah), dibandingkan antara kedua
kelompok. Durasi efek obat dan tanda-tanda vital juga di catat selama penelitian.
Comparison
Tatalaksana Migrain (Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf, 2011):
• Abortif non spesifik (Aspirin 600-900mg; Metoclopramid 10 mg; Asetaminofen
1000mg; Ibuprofen 200-400mg)
• Abortif spesifik (obat golongan triptan ex: sumatriptan dosis awal 50 mg dengan
dosis maksimal dalam 24 jam 200 mg)

Output
• Penulis telah berhipotesis bahwa valproate lebih efektif sebagai obat anti migraine
akut karena memiliki onset yag cepat. Penurunan tingkat derajat nyeri terlihat 87%
pada kelompok valproate dan 50% pada kelompok sumatriptan. Fonofobia dan
fotofobia merupakan gejala penyerta yang paling umum, kelompok valproate dalam
waktu 0,5 jam setelah pemberian telah mengurangi gejala tersebut dengan baik
sedangkan kelompok sumatriptan cenderung gejela relatif tetap/berkurang tapi
hanya sangat sedikit. Secara teoritis valproate memiliki banyak efek samping mulai
dari perubahan mood, pengelihatan kabur, diplopia, perdarahan, nyeri perut dll tapi
dalam penelitian ini tidak ada efek samping yang terlihat pada pasien. Jadi dalam
penelitian ini valproate memiliki keamanan yang baik. Tidak ada pasien pada kedua
kelompok yang dikeluarkan akibat penghentian obat karena memiliki efek samping.

Anda mungkin juga menyukai