Anda di halaman 1dari 19

KONSIDERASI ANESTESI

SOL SELLAR REGION


SUSPEK MACROADENOMA HIPOFISE

Tim Kamar 313


Antidiuretic
hormone(ADH)

Oxytocin
IDENTITAS
 Nama : Ny. H
 Usia : 44 tahun
 No. RM : 0001829382
 MRS : 23/9/2022
 Diagnosa : SOL at Supratentorial Sellar
Region Suspek Macro Adenoma Hipofisis
 Rencana : Transfenoid Tumor Removal
ANAMNESA
 Sejak 2,5 tahun SMRS, pasien mengeluhkan
pandangan kabur yang dirasakan bertambah
berat.
 Nyeri kepala hilang timbul sejak 6 bulan
sebelumnya
 Tidak ada penurunan kesadaran, kejang atau
muntah
 Riwayat operasi tidak ada
 Riwayat penyakit lainnya tidak ada
 BAB dan BAK normal
PEMERIKSAAN FISIK
 Kesadaran : compos mentis
 GCS : 15
 TB : 154 CM BB : 60 kg
 Tanda Vital :

TD : 103/68 mmHg RR : 18 x/mnt


HR : 82 x/mnt SaO2 : 99% udara bebas
 Mata : Hemianopsia Bitemporal
 Thorax :
Pulmo : vbs ka=ki, rh -/-, wheezing -/-
Cor : BJ I-II reguler
 Abdomen : supel, BU (+)N
 Ekstremitas: CRT < 2 dtk, motorik dbn
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Lab tgl 7/04/2022
Hb Ht Leu Tr PT APTT INR
13,7 41,8 7170 287000 13,6 34,90 0,96
Ur Cr OT PT Na K GDS
10,8 0,67 39 32 142 3,4 97

 EKG : SR, HR 74 x/mnt


 Rontgen thorax : tak ada kelainan
 TFP : Restriktif ringan
 MRI tgl 6/10/2015 :

T1 : massa hiperintens di sellar region yang


menyangat homogen dengan pemberian kontras
T2 : massa hiperintens di sellar region Snow man
appearance (+)
EVALUASI PREOPERATIF
Pemeriksaan
 fungsi penglihatan 
Pasien ini dgn keluhan gangguan penglihatan berupa
Hemianopsia Bitemporal  penekanan massa pd chiasma
optikum  pada tumor nonfunctioning berupa
makroadenoma.
TTIK  Pasien ini tidak ada tanda peningkatan intra kranial

Pemeriksaan endokrin : Pasien ini tdk ada tanda hipersekresi
atau hiposekresi
Co-morbidities, terutama in acromegaly
 atauCushing’s
syndrome
 Pasien ini tidak ada riwayat penyakit lain atau gangguan
hormonal
CT Scan dan MRI
INTRAOPERATIVE MANAGEMENT
General Endotracheal Anesthesia
Is Indicated.
 Airway management.
 Anesthetic techniques
 Operative techniques
 Intraoperative complications.
 Emergence and recovery
MANAJEMEN ANESTESI
 Manajemen airway
 Persiapan difficult airway pada pasien dgn
akromegali , pd pasien ini tdk ada
akromegali
 Setelah intubasi , diberikan pack di mulut
dan faring posterior  utk mencegah
perdarahan yg masuk ke glotis dan
lambung yg dpt mencetuskan muntah post
OP.
MANAJEMEN INTRA OP
 Exposure :
 Controlled hipercapnia ( max PaCO2 60 mmHg),
namun lebih baik dipilih mempertahankan high
normocapnia ( 40-45 mmHg)
 Drain Lumbar : kateter intratekal di L3-4 
5-10 cc NaCl 0,9% bolus utk meningkatkan
tekanan  prolaps tumor yg ukuran besar ke
daerah OP intrasellar  exposure yg lebih baik
 Valsava Maneuver
MANAJEMEN INTRA OPERATIF
 Posisi
 Semirecumbent dengan elevasi kepala di atas
jantung untuk memfasilitasi drainage vena, leher
sedikit menengok ke sisi operator utk
memfasilitasi akses ke rongga nasal
 ETT dan breathing tubes hrs dicegah jgn smp
kinking/ dislogement
 Komplikasi intraoperatif

 Venous Air Embolism


 Melibatkan struktur sekitar  A.Carotis, Nervus
Cranial II-VI, sinus venosus, nervus optikus dan
chiasma optikum, anosmia krn lesi N. Olfaktorius
MANAJEMEN INTRA OP
 Emergence :
 Di akhir operasi, pack faringeal hrs
dikeluarkan dan rongga mulut disuction smp
bersih
 Dipasang tampon nasal  pernafasan
menjadi lewat mulut
 Ekstubasi fully awake
 Hindari mengejan dan batuk pd saat
ekstubasi dapat memicu perdarahan,
kebocoran CSF dan perubahan posisi tampon
nasal
MANAJEMEN POST OP
 Perawatan Post Op :
Airway Management ( pd pasien akromegali dgn
OSA resiko obstruksi jalan nafas)
 Analgesia (VAS 2-4 : Paracetamol 4 x1 gram drip)
 Pemeriksaan neurologis dan endokrin (gannguan
endokrin  Hipopituitarism, Diabetes insipidus,
SIADH
 Kontrol balans cairan
 Monitor komplikasi surgical : perdarahan,
kebocoran CSF, gangguan penglihatan dan
meningitis
DIABETES INSPIDUS (DI)
 Failure of ADH release from the posterior pituitary.
 Hallmark of DI is dilute urine in the face of hypertonic plasma.
 Aqueous vasopressin (5 units sc every 4h)
 Vasopressin in oil (0.3 ml IM per day)(cause water intoxication)
 Desmopressin (DDAVP),
• A synthetic analogue of ADH
• 12-to 24-hour duration of action,
• intranasal preparation (5-10 mg qd or bid)
• Used both in the ambulatory and perioperative settings,
SYNDROME OF INAPPROPRIATE ANTIDIURETIC HORMONE (SIADH)
VERSUS DIABETES INSIPIDUS (DI).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai