Anda di halaman 1dari 19

310

Myeloradiculopathy Cervical Pro


Laminectomy + Stabilisasi Posterior
Nama : Tn S.
IDENTITAS
PASIEN Umur : 60 tahun

Diagnosis : Myeloradiculopathy Cervical + Asthma Bronchial

Tindakan :Laminectomy + Stabilisasi Posterio


 Leher terasa nyeri menjalar ke tangan, disertai kebas
pada sampai kaki kiri. Mobilisasi leher (+) terbatas.
Tangan kiri terasa lebih lemah ketimbang sisi kanan

• Alergic : Tidak ada


• Medication : Tidak ada
• Past Ilness : asma bronkial, serangan terakhir 3 hari
ANAMNESIS SMRS, membaik dengan minum Teosal tab
• Last Meal : 6 jam pre operasi
• Event : Myeloradiculopathy cervical
KU : kompos mentis
Tekanan darah : 134/81 mmhg
Nadi : 68 x/m
Respirasi : 20 x/m
SpO2 : 98% Udara bebas
PEMERIKSAAN Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 165 cm
BMI : 22,03 kg/m2
FISIK
Mata : konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Cervical : terpasang collar neck, mobilisasi terbatas
Thorak :Vesikular Breath Sound Dextra = Sinistra,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : datar & lembut, Nyeri Tekan (-), murphy sign (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, motorik 5 / 4, hyposthesia selevel C3-C6
laboratorium (04-01-2022)
Hb Ht L Tr PT INR APTT GDS
15,4 47,1 7380 344000 14,3 1,01 32,10 105

Na K SGOT SGPT Ur Cr
PEMERIKSAAN
PENUNJANG 137 4,3 21 29 25,0 0,95

 TFP  Restriktif Sedang


 EKG  Normal sinus rhytme HR 92x/menit
Rontgen
Thorax
04/01/2022

KESAN :
- Gambaran Bronchitis
- Tidak tampak Kardiomegali
Rontgen
Thorax
16/12/2021

KESAN :
- Spondylosis vertebrae cervicalis
- Spondylolisthesis C4-C5 pada posisi fleksi
KESAN :
- Protruded Disc pada intervertebrae cervical 2-3, 3-4, 4-5, 5-
6, dan 6-7 disertai herniasi nucleus pulposus ke arah posterior
MRI scanning
difus yang menyebabkan penekanan saccus thecalis bagian
Vertebrae
Cervical dengan anterior dan radix spinalis bilateral yang menyebabkan
kontras stenosis spinalis setinggi Cervicalis 3-4 dan 5-6.
13/12/2021
- Spondyloartrosis Cevicalis 3-4, 4-5, dan 5-6
- Spondylolisthesis C4-C5
 Myeloradiculopathy Cervical ec HNP Cervical
C4 - C6 + Asma bronchial
DIAGNOSIS  ASA III
 Teknik anestesi: General anesthesia
• Inform consent dan edukasi
• Pasang jalur intravena, cairan rumatan dengan
Kristaloid Ringer lactate 60 mL/jam
PRE • Puasa 6 jam pre operasi
OPERATIF • Premedikasi : systemic corticosteroid (MP 125
mg IV) + Nebulisasi dengan Combivent
• Persiapan darah intraoperative
• Persiapan monitoring EtCO2
• Ruangan Post opoerasi ruang intensif
Potential Problem
- Myeloradiculopathy Cervical
Konsiderasi - Posisi prone
Anestesi - Perubahan hemodinamik saat
perubahan posisi
-POVL

Actual Problem
- Cidera Pressure point prone
- Riwayat asma bronkial
Pengaruh pada pusat nafas, kardiovaskular, atau saraf kranialis dapat menetap
hingga pascabedah

Permasalahan Emboli udara vena (Venous air embolism, VAE)

yang mungkin
terjadi Posisi saat tindakan operasi

Teknik monitoring intraoperatif


 Persiapan:
 Manajemen jalan nafas : ETT spiral
 Akses jalur IV cath besar (16/18G)
 Pemasangan alat monitoring: EKG, NIBP, pulse oxymetri SpO2, Pemasangan
arterial line, dan EtCO2
 Blanket warmer untuk mencegah hipitermia
 Posisi prone Bantalan pada mata, kepala, bahu, dan panggul
INTRA Induksi:

OPERATIF •

Mencegah bronkokonstriksi akibat hiperreaktif jalan napas
fentanyl 120 mcg, propofol 120 mg,Rokuronium 50 mg
• Pemberian Lidokain 90 mg IV (1,5 mg/kg) sebelum intubasi + Fenoterol inhalasi 4 puff 15
menit sebelum intubasi
• Intubasi dengan manual inline cervical spine stabilization: ETT spiral no. 7,5, fiksasi, packing
• Maintenance : Sevofluran 2-3 vol%, O2 : air = 50% : 50%.
• Monitoring selama perubahan posisi supine ke prone  Venous return menurun,
• menjaga hemodinamik agar penurunan tidak >25% dari hemodinamik awal
• Hipotensi diatasi secara agresif ( pemberian cairan dan Efedrin)
• 1 dari 5 Pasien dengan spine surgery akan mengalami
postoperative complication (esp hematoma, edema
Post formation s/d 36 jam post op)

operative care • Multimodal analgesia management opioid,


gabapentin, dexamethasone
• Pain score 3-8
• Monitoring  Ruang Intensif (ICU)

POST
OPERATIF
• Neurological deterioration
• Myelopathy
Complicatio • Nerve root injury

n •

CSF leak
Post op instability
• infection
Atracurium
Obat-obatan Pethidine
yang bersifat Morphine
melepaskan
histamin Thiopental
Desflurane
BRONKOSPASME
Penanganan
• Memperdalam anestesi
dengan volatile atau obat
Bronkospasme saat intravena
operasi • Pemberian SABA (Salbutamol)
• Desaturasi via ETT

• VT ekspirasi menurun Masih


ASMA BRONKIAL • Peak Airway Pressure berlanjut
tinggi
• Gelombang ETCO2
seperti gambaran gergaji Pilihan terapi:
• Wheezing • Kortikosteroid
• Epinefrin
• Magnesium
Yang harus diperhatikan:
• Neuropati optic iskemik. Faktor risiko:
tekanan pada mata, perdarahan massif,

POSISI •
anemia, hipotensi
Memastikan kepala tersangga dengan baik
PRONE •

Memastikan ETT tidak tercabut
Memastikan tidak terjadi penekanan pada
lengan untuk mneghindari cedera saraf

Ideal untuk lesi pada garis tengah cerebellum dan


mendapatkan exposure ventrikel IV
Pressure Point Prone
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai