OLEH:
DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP
DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
1
GRAND STRATEGY
PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN
3
FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA
DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS
Usia 16 – 30 th
Fase Pertumbuhan dan Undang-Undang
Perkembangan yang memerlukan: Tentang Kepemudaan
Penyadaran, Pemberdayaan, dan
Pengembangan
Terdiri dari:
1. Siswa SMA atau sederajat;
2. Mahasiswa S1, S2, atau S3;
3. Pekerja Pemula;
4. Pekerja Profesional (Pegawai Pemerintah, Non Pemerintah,
Wiraswasta, Seniman dll);
5. Anggota Legislatif;
6. Anggota TNI/POLRI;
7. Pengangguran Tidak Terdidik, Kurang Terdidik, dan Terdidik;
8. Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS, Preman, Warga Binaan,
dll);
9. Aktivis (LSM, Ormas, Orpol, dll).
6
ARSITEKTUR PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN
PEMUDA MAJU
SASARAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
INDIVIDU KELOMPOK LEMBAGA
PELAYANAN PELAYANAN
POTENSI KEPEMUDAAN
8
PROBLEMATIKA
ORGANISASI KEPEMUDAAN
9
PERAN STRATEGIS ORGANISASI KEPEMUDAAN
YANG DIHARAPKAN
1. Organisasi Kepemudaan dapat memainkan peran strategis sebagai mitra Pemerintah
dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan nasional serta mengantisipasi dan
menanggulangi perubahan dan perkembangan global;
2. Organisasi Kepemudaan dapat menempa pemuda bersikap sensitif dan menjadi
wahana memperkuat empati sosial serta memiliki kepedulian terhadap masalah-
masalah nasional dan internasional;
3. Organisasi Kepemudaan menjadi kawah candradimuka untuk menempa para pemuda
sebagai kader-kader pemimpin bangsa pada masa kini dan masa yang akan datang;
4. Organisasi Kepemudaan menjadi sarana konglomerasi pemikiran, gagasan dalam
upaya mencapai kemajuan bangsa;
5. Organisasi Kepemudaan dapat memanfaatkan KNPI sebagai wadah berhimpun agar
menjadi ujung tombak dalam pembangunan kepemudaan untuk menciptakan pemuda
yang maju yakni pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing.
10
REVITALISASI ORGANISASI KEPEMUDAAN
Koordinasi Kemitraan
Penetapan Strategi Pelayanan
Kepemudaan Menyiapkan
PENYADARAN PEMUDA MAJU,
LANDASAN
Menyiapkan Pendanaan
ARAH
Pembangunan
Pembangunan kepemudaan
kepemudaan bertujuan
bertujuan untuk
untuk terwujudnya
terwujudnya pemuda
pemuda yangyang beriman
beriman dan dan
bertakwa
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif,inovatif,
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif,
mandiri,
mandiri, demokratis,
demokratis, bertanggung
bertanggung jawab, berdaya
jawab,dan berdaya saing,
saing, serta
serta memiliki
memiliki jiwa
jiwa
kepemimpinan, kewirausahaan,
kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan,
kepeloporan, kebangsaan
dan kebangsaan berdasarkan
berdasarkan Pancasila
Pancasila dan
dan
Undang-Undang
Undang-Undang Dasar
Dasar Negara
NegaraRepublik
Republik Indonesia
Indonesia Tahun
Tahun 1945
1945 dalam
dalam kerangka
kerangka Negara
Negara
12 Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Kesatuan
KesatuanRepublik
RepublikIndonesia.
Indonesia.(UU
(UUNo.
No.4040Tahun
Tahun2009
2009tentang
tentangKepemudaan
KepemudaanPasalPasal3)3)
Pemberdayaan Pemuda
TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
(Pasal 3 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)
13
INTI TUJUAN
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
1. Pemuda yang beriman dan bertakwa; (Karakter)
2. Berakhlak mulia; (Karakter)
3. Demokratis; (Karakter)
4. Bertanggungjawab; (Karakter)
5. Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri; (Kapasitas)
6. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan
kebangsaan. (Karakter & Kapasitas)
7. Berdaya saing; (Daya Saing)
14
Pembangunan kepemudaan
dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan kepemudaan.
(Pasal 4)
15
TUJUAN PEMBANGUNAN
KEPEMUDAAN
16
PERAN AKTIF PEMUDA
17
PERAN AKTIF PEMUDA
SEBAGAI KEKUATAN MORAL
18
PERAN AKTIF PEMUDA
SEBAGAI KONTROL SOSIAL
1. Memperkuat wawasan kebangsaan;
2. Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak, dan
kewajiban sebagai warga negara;
3. Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan
penegakan hukum;
4. Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik;
5. Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik; Memberikan
kemudahan akses informasi.
19
PERAN AKTIF PEMUDA
SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
1. Pendidikan politik dan demokratisasi;
2. Sumber daya ekonomi;
3. Kepedulian terhadap masyarakat;
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi;
5. Olahraga, seni, dan budaya;
6. Kepedulian terhadap lingkungan hidup;
7. Pendidikan kewirausahaan;
8. Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
20
TANGGUNG JAWAB PEMUDA
Tanggung jawab pemuda dalam pembangunan nasional:
1. Menjaga Pancasila sebagai ideologi negara;
2. Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
3. Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa;
4. Melaksanakan konstitusi, demokrasi, dan tegaknya hukum;
5. Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat;
6. Meningkatkan ketahanan budaya nasional; dan/atau
7. Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa.
21
HAK PEMUDA
1. Pemuda berhak mendapatkan:
a. Perlindungan, khususnya dari pengaruh destruktif;
b. Pelayanan dalam penggunaan prasarana dan sarana
kepemudaan tanpa diskriminasi;
c. Advokasi;
d. Akses untuk pengembangan diri; dan
e. Kesempatan berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, dan pengambilan keputusan strategis
program kepemudaan.
22
INTI PELAYANAN KEPEMUDAAN
1. PENYADARAN
2. PEMBERDAYAAN
3. PENGEMBANGAN
23
PENYADARAN
Penyadaran pemuda adalah kegiatan yang
diarahkan untuk memahami dan menyikapi
perkembangan dan perubahan lingkungan.
(Pasal 1 Angka 5)
24
24 24
PENYADARAN
(Pasal 23)
25
25 25
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan pemuda
adalah kegiatan membangkitkan
potensi dan peran aktif pemuda.
(Pasal 1 Angka 6)
26
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan pemuda dilakukan melalui:
27
PENGEMBANGAN
(Pasal 30, 31, 32, 33, dan 34)
1. Pengembangan kepemimpinan
2. Pengembangan kewirausahaan
3. Pengembangan kepeloporan
28
PENGEMBANGAN
1. Pengembangan kepemimpinan pemuda adalah
kegiatan mengembangkan potensi keteladanan,
keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda.
2. Pengembangan kewirausahaan pemuda adalah
kegiatan mengembangkan potensi keterampilan
dan kemandirian berusaha.
3. Pengembangan kepeloporan pemuda adalah
kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan,
melakukan terobosan, menjawab tantangan,
dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah.
(Pasal 1 Angka 7, 8, dan 9)
29
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN,
KEWIRAUSAHAAN, DAN KEPELOPORAN
DILAKSANAKAN MELALUI:
30
3. ORGANISASI KEPEMUDAAN
(Pasal 40)
32
BENTUK ORGANISASI KEPEMUDAAN
(Pasal 44)
34
KETENTUAN PERALIHAN
(Bab XV Pasal 52)
36
37
LAMPIRAN - LAMPIRAN
38
ASUMSI JUMLAH UNIT
ORGANISASI KEPEMUDAAN (OK) DI INDONESIA
NO ORGANISASI KEPEMUDAAN (OK) JUMLAH
1 DPP KNPI 1 1
2 DPD KNPI Provinsi (33*) 33 33
3 DPD KNPI Kab/Kota (497*) 497 497
4 OK Tingkat Nasional (sudah berhimpun di KNPI) 82 82
5 OK Tingkat Nasional (tdk/blm berhimpun di KNPI) ± 77 77
6 OK Tingkat Provinsi (berhimpun di KNPI) 40 (rata2) 1.320
7 OK Tingkat Provinsi (tdk/blm berhimpun di KNPI) 10 (rata2) 330
8 OK Tingkat Kab/Kota (berhimpun di KNPI) 20 (rata2) 9.940
9 OK Tingkat Kab/Kota (tdk/blm berhimpun di KNPI) 5 (rata2) 2.485
10 OK Tingkat Kecamatan (6.579**) 5 (rata2) 32.895
11 OK Tingkat Kel/Desa (76.546**) 3 (rata2) 229.638
TOTAL 277.298 Unit
Sumber Data :
* = Badan Pusat Statistik, Des 2009
** = Badan Pusat Statistik, Juni 2009
INSTANSI DAERAH TINGKAT PROVINSI
YANG MENANGANI KEPEMUDAAN
NO PROVINSI INSTANSI
1 Aceh Dinas Pemuda dan Olahraga
2 Sumatera Utara Dinas Pemuda dan Olahraga
3 Riau Dinas Pemuda dan Olahraga
4 Kepulauan Riau Dinas Pemuda dan Olahraga
5 Bengkulu Dinas Pemuda dan Olahraga
6 Jambi Dinas Pemuda dan Olahraga
7 Sumatera Selatan Dinas Pemuda dan Olahraga
8 Kepulauan Bangka Belitung Dinas Pemuda dan Olahraga
9 Lampung Dinas Pemuda dan Olahraga
10 Banten Dinas Pemuda dan Olahraga
11 Jawa Tengah Dinas Pemuda dan Olahraga
12 Kalimantan Barat Dinas Pemuda dan Olahraga
13 Kalimantan Tengah Dinas Pemuda dan Olahraga
14 Kalimantan Timur Dinas Pemuda dan Olahraga
40
Lanjutan …
NO PROVINSI INSTANSI
41
TOKOH-TOKOH KEBANGKITAN NASIONAL
1. dr. Soetomo
2. dr. Wahidin Sudirohusodo
3. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
4. R. M. Suwardi Suryoningrat (Ki Hadjar Dewantara)
5. dr. Douwes Dekker
6. Radjiman Wedyodiningrat
7. M. Soelaiman
8. RAA Tirtokusumo
9. dr. Goembrek
10. dr. Angka
11. dr. Gunawan
42
Dr. Soetomo (lahir di Ngepeh, Nganjuk, 30 Juli 1888 (20 Tahun pada 1908), wafat Surabaya, 30 Mei
1938) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1930, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche
Artsen, Jakarta. Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo mendirikan perkumpulan yang
bernama Budi Utomo, pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter
pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan
seorang perawat Belanda. Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di
Belanda.
43
Ki Hadjar Dewantara (Yogyakarta, 2 Mei 1889 (19 Tahun pada 1908) –
Wafat 26 April 1959) adalah seorang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi
Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.
Lahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat, beliau mendirikan
perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi para pribumi
untuk bisa memperoleh pendidikan seperti halnya para priyayi maupun
orang-orang Belanda.
Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama
Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi; lahir di Pasuruan, 8 Oktober 1879 (29
Tahun pada 1908) – wafat di Bandung, 28 Agustus 1950 dalam umur 70 tahun) adalah
seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Ia adalah anak ketiga (dari empat bersaudara) pasangan Auguste Henri Edouard
Douwes Dekker (Belanda asli), seorang broker bursa efek dan agen bank, yang
menikahi Louisa Margaretha Neumann, seorang indo dari ayah Jerman dan ibu Jawa.
Dengan pekerjaannya itu, Auguste termasuk orang yang berpenghasilan tinggi. Ernest,
biasa dipanggil Nes oleh orang-orang dekatnya atau DD oleh rekan-rekan
seperjuangannya, masih terhitung saudara dari pengarang buku Max Havelaar, yaitu
Eduard Douwes Dekker (Multatuli), yang merupakan adik kakeknya. Olaf Douwes
Dekker, cucu dari saudaranya, menjadi penyair di Breda, Belanda.
44
TOKOH-TOKOH SUMPAH PEMUDA
Kongres Pemuda Pertama tanggal 30 April s.d. 2 Mei 1926
Panitia Kongres:
Ketua : Mohammad Tarbani (Jong Java) 21 tahun
Wakil Ketua : Soemarto (Jong Java) 21 tahun
Sekretaris : Djamaluddin Adinegoro (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara : Soewarso (Jong Java)
Anggota:
• Bahder Djohan (Jong Sumatranen Bond) 25 tahun
• Jan Toule Soulehuwij (Jong Ambon)
• Paul Pinontoan (Jong Celebes)
• Achmad Hamami (Sekar Rukun)
• Sanoesi Pane ( Jong Bataks Bond) 20 tahun
• Sarbaini (Jong Sumatranen Bond)
Sumber : Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda 2007.
45
Kongres Pemuda Kedua tanggal 27 s.d. 28 Oktober 1928
Panitia Kongres:
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI) 23 tahun
Wakil Ketua : R. M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) 25 tahun
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond) 21 tahun
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjaja (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III : R. C. L. Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon) 23 tahun
Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemuda Kaum Betawi)
Pencipta dan Pengiring Lagu Indonesia Raya : WR Soepratman, 19 tahun
Sumber : Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda 2007 .
46
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN
OLEH ORGANISASI KEPEMUDAAN
DALAM RANGKA REVITALISASI
47
Lanjutan …
48
Biodata Singkat
Nama : DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 17 September 1956
NIP : 19560917 198403 10 01
Jabatan : Deputi Menpora RI Bidang Pemberdayaan Pemuda
Agama : Islam
Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya (IV/d)
Status Pernikahan : Menikah (dikaruniai 3 orang anak)
Alamat Rumah : Perumahan Tanjung Barat Indah, Teratai II, A1. No. 3,
Jakarta Selatan.
Alamat Kantor : Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga,
Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta, Telp. 021-5738152
Nomor Ponsel/HP : 0811645346
E-Mail : sakhyanmara@yahoo.com, website: kemenpora.go.id