Jakarta, 13 Agustus
2019 Oleh :
Hendra W. Prabandani
Biro Hukum Kementerian PPN/Bappenas
FOKUS PAV-2
2
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN/KEBIJAKAN
TERKAIT PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
PEMBANGUNAN
3
Arsitektur Dasar Regulasi Perencanaan dan Penganggaran
UU dan PP
Kementerian PPN/Bappenas
Permen No. 5/2018 Tata Cara Penyusunan RKP JUKLAK Pertemuan Para Pihak Dana Tranfer Khusus dan Dana Desa
Permen No. 6/2019 Penyusunan Kebijakan Pengendalian
1. Menurut MK, pembahasan terinci sampai UU No. 27/2009 Ps. 71 huruf g, Ps. 156 huruf a dan huruf b,
pada tingkat kegiatan dan jenis belanja kdapat
menimbulkan persoalan konstitusional apabila dinyatakan bertentangan dengan UUD
dilihat dari kewenangan konstitusional DPR. sepanjang dimaknai masih ada lagi proses
pembahasan setelah RUU APBN
2. Kegiatan dan jenis belanja merupakan urusan diundangkan menjadi UU APBN
penyelenggaraan pemerintahan negara yang (conditionally cotitution).
dilaksanakan oleh Presiden sebagai Ps. 107 ayat (1) frasa “dan kegiatan”, Ps.
perencana dan pelaksana APBN. 156 huruf c angka 2, frasa antar kegiatan
3. Ketika DPR melalui Badan Anggaran memiliki dan antar jenis belanja dinyatakan tidak
kewenangan untuk membahas RAPBN secara berlaku mengikat (unconstitusional
terperinci sampai dengan kegiatan dan jenis
belanja maka pada saat itu DPR telah
melewati
kewenangannya dalam melakukan fungsi Perkara Hukum Terkait
anggaran dan telah terlalu jauh
memasuki pelaksanaan perencanaan
anggaran yang merupakan ranah
kekuasaan eksekutif. Wa Ode Nurhayati
4. Sedangkan praktek pemblokiran anggaran
“bintang”, dinyatakan konstitusional bersyarat sepanjang tidak ada lagi pembahasan diluar
mekanisme APBN, M. Nazarudin Angelina Sondakh Dana Penyesuaian
Wisma Atlet dan Infrastruktur Daerah
Wisma Atlet Hambalang Pembangunan PTN (DPID) Aceh
KEWENANGAN DPR DALAM MENGUSULKAN ANGGARAN
1. Pendahuluan Mei Pasal 157 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)
1. Pembicaraan Pendahuluan RAPBN untuk membahas:
a. KEM dan PPKF
b. Kebijakan Umum dan Prioritas Anggaran
c. Rincian unit, organisasi, fungsi dan program
2. KEM dan PPKF harus disampaikan pada tanggal 20 Mei, Perpres RKP
atau satu hari sebelumnya apabila jatuh pada hari libur
3. Rapat Kerja komisi dan Rapat Badan Anggaran
2. Pidato 16 Agustuus Penyampaian Pidato pengantar RUU APBN dan Nota
Kenegaraan Keuangan, Pandangan Umum dan Jawaban
Pemerintah
3. Pembicaraan Sept-Okt Pembicaraan tingkat I dan Nota Keuangan
Tingkat I RUU
APBN
4. Pembicaraan akhir Okt Pasal 159 ayat (4)
Tingkat II RUU Pengambilan keputusan DPR atas RUU APBN dilakukan
APBN paling lambat 2 bulan sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan berjalan
5. Pelaksanaan 1 Jan-Des 31 Pelaksanaan
APBN RUU Pertanggungjawaban APBN (akhir Juli T-0)
Pembahasan RUU APBNP (Juli T-0)
PP Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
SUBSTANSI PP NO. 17 TAHUN 2017
BAB IX
PENGENDALIAN, PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
BAB X
SISTEM INFORMASI BAB XI
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KETENTUAN PENUTUP
Perubahan Paradigma Perencanaan Pembangunan Pasca Terbitnya P
Sesuai amanat Presiden, Bappenas ke depan akan berperan sebagai Sistem Integrator dalam mengintegrasikan prog
menggunakan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial (THIS) dalam proses sinkronisasi perencanaan dan
Kerangka Pendanaan, Kerangka Regulasi dan Kerangka Pela
PERENCANAAN
KERANGKA REGULASI
Semestinya merupakan
Intervensi Langsung penerjemahan dari peran
pengaturan pemerintah dalam
1. Barang/Jasa Publik kegiatan ekonomi masyarakat.
2. Inovasi/inisiatif
Pembangunan Nasional
strategis Dalam ekonomi pasar, barang dan
INPUT PEMERINTAH
Resource
Envelope RUU APBN, Nota APBN
RUU APBN, Nota Keuangan, Keuangan, dan (maksimal DIPA (maksimal
(maksimal
dan Himpunan RKA K/L Himpunan RKA K/L akhir 31 Desember)
pertengahan
diajukan kepada DPR diajukan kepada DPR Oktober)
Februari)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Tema, Kemenkeu & Bappenas Pertemuan Tiga
sasaran membahas rincian Rancangan RKP Pihak Penelaahan Penetapan
dan arah Pagu Indikatif Renja K/L Pagu Daftar Proyek
Perpres RKP Alokasi Anggaran
kebijakan Anggaran Prioritas
Pasca PP No. 17 Tahun 2017 ttg Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
1. Evaluasi kinerja pembangunan dan anggaran November T-2 s/d Bappenas, Hasil evaluasi tahun sebelumnya serta kebijakan tahun
tahun sebelumnya serta kebijakan tahun minggu ke-3 Kemenkeu berjalan disampaikan kepada Menteri sebagai bahan
berjalan (Evaluasi) (Ps.11) Januari T-1 penyusunan tema, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Prioritas
Pembangunan
2. Pembahasan rancangan Kerangka Desember T-2 Bappenas, Koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan beberapa
Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kemenkeu K/L terkait
Kebijakan Fiskal (Ps.12)
3. Temu Konsultasi Publik (Ps.13) Minggu ke-2 Bappenas Pertemuan dengan Pemerintah Pusat dan daerah, BUMN, Dunia
November T-2 Usaha, dan unsur masyarakat (asosiasi profesi, perguruan tinggi,
LSM dan Pemuka adat dan pemuka agama.
4. Koordinasi Internal Penyiapan Rancangan Minggu ke-3 Bappenas hasil Koordinasi Internal dengan Deputi terkait dan Staf Ahli
Tema, Sasaran, arah Kebijakan, dan November T-2 Menteri digunakan untuk menjadi bahan rapat pimpinan dalam
Prioritas Pembangunan (Ps.14) rangka penentuan rancangan Tema, Sasaran, Arah Kebijakan,
dan Prioritas Pembangunan
5. Rapim Penentuan Rancangan Tema, Paling lambat akhir Bappenas Berdasarkan Hasil Pembahasan Rapim, Menteri
Sasaran, Arah Kebijakan, Prioritas bulan November T-2 menetapkan rancangan Tema, Sasaran, Arah Kebijakan,
Pembangunan (Ps.15) Prioritas Pembangunan, dan KEM, serta penunjukan PJ PN
6. Rapim Penentuan Usulan Arah Kebijakan Paling lambat Bappenas Berdasarkan hasil Rapim, Menteri menetapkan arah kebijakan
dan Rencana Pemanfaatan Dana Minggu ke-4 dan bidang yang dibiayai Dana Transfer Khusus serta bidang yang
Transfer Khusus dan Dana Desa (Ps.16) Desember T-2, diprioritaskan dibiayai dengan Dana Desa
2. Penyusunan Rancangan Awal RKP
9. pertemuan Kementerian PPN/Bappenas Februari T-1 Bappenas dalam Rangka Penyampaian Arah kebijakan RKP
dengan K/L, pemerintah daerah, BUMN, swasta dan Rencana Proyek Prioritas
dan pihak terkait lainnya (Ps. 19)
10. Pertemuan Para Pihak untuk Pelaksanaan • Minggu ke-2 Bappenas, • Serangkaian koordinasi dengan Kementerian
Dana Transfer Khusus dan Dana Desa (Ps.20- Januari T-1 Kemenkeu, Keuangan, Kementerian Dalam Negeri,
22) Sampai Kemendagri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
a. penyusunan rencana pelaksanaan dan dengan Kemendes DT dan Transmigrasi, dan kementerian/lembaga terkait
pembahasan alokasi Dana Transfer Khusus ditetapkannya • Pertemuan para pihak menghasilkan antara lain
dan Dana Desa dilakukan hingga Perpres RKP target dan sasaran, ruang lingkup/menu kegiatan,
penetapan Peraturan Presiden tentang RKP • Minggu ke- lokasi prioritas, kriteria penilaian, kebutuhan
b. pertemuan Para Pihak membahas dan 2 Februari pendanaan, dan kelembagaan pengelola masing-
menyepakati kebijakan pengalokasian T-1 masing bidang Dana Transfer Khusus
dan penggunaan Dana Desa
2. Penyusunan Rancangan Awal RKP (2)
12. Pembahasan ketersediaan anggaran Koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan beberapa
berdasarkan Kerangka Ekonomi K/L terkait
(Ps.24)
a. pembahasan ketersediaan anggaran • Bappenas,
dengan mempertimbangkan Kemenkeu
Kerangka Ekonomi Makro serta
arah kebijakan fiskal;
b. penyampaian hasil
perhitungan ketersediaan
anggaran kepada Deputi • M2 Feb • Bappenas
Bidang Pendanaan
Pembangunan dan pelaporan
kepada Menteri
2. Penyusunan Rancangan Awal RKP (3)
No. TAHAPAN WAKTU PENANGGUNG KETERANGAN
JAWAB
13. Penyusunan Rancangan Pagu Indikatif (Ps.25-28) Bappenas, Deputi Bidang Pendanaan
a. Tinjau ulang angka Kemenkeu Pembangunan secara intensif
dasar • Februari T-1 berkoordinasi dengan Koordinator
kementerian/lembaga penyusunan RKP dalam rangka
b. penyusunan rencana Program Prioritas, menyampaikan hasil pembahasan
Kegiatan Prioritas, Proyek Prioritas, lokasi dengan Kementerian Keuangan.
dan keluaran (output) beserta indikasi
pendanaannya sesuai Prioritas Nasional yang • hingga
telah ditetapkan penetapan
c. pengalokasian ketersediaan anggaran Peraturan
ke dalam program Presiden
d. penyusunan rencana pemanfaatan dan tentang
indikasi pendanaan Belanja Non K/L RKP
14. Penyampaian Rancangan Awal RKP Maret T-1 Kemenko Rancangan Awal RKP dan
dan Penetapan Pagu Indikatif (Ps.29- Perekonomian, rancangan Pagu Indikatif
31) Bappenas, disampaikan bersama sama antara
a. Penyampaian Rancangan Awal RKP Kemenkeu Menteri PPN dengan Menteri
kepada Menteri Keuangan melalui Menteri
b. Penyampaian Pagu Indikatif kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
c. Penyampaian Rancangan Awal RKP dan
Penetapan Pagu Indikatif kepada Presiden
3. Penetapan Rancangan RKP dan Pendanaannya
• Dimulai setelah
penetapan Pagu Indikatif
4. Pembicaraan Pendahuluan
1. Pembahasan RAPBN dengan September – Bappenas, Kemenkeu, K/L Pertemuan dengan Dewan
Dewan Perwakilan Rakyat Oktober Perwakilan Rakyat dilaksanakan
berdasarkan ketentuan UU No.
17/2003 tentang Keuangan Negara
dan UU MD3
CATATAN
1. Apakah pembagian tugas dan kewenangan dalam penyusunan RKP telah memberikan
kepastian hukum (Koordinator 1 dan Koordinator 2, PJ PN, PJ PP, PJ KP, dst)?
2. Apakah tata cara penyusunan RKP mampu meningkatkan kualitas (substansi) dokumen perencanaan:
a. Penatapan PN (sudahkah didukung alur pikir yang jelas)?
b. Penetapan Proyek Prioritas/output prioritas?
2. Apakah pedoman tata cara penyusunan RKP membantu/malah menjadi beban dalam
penyusunan dokumen perencanaan?
a. Ketersediaan SDM?
b. Manajemen kinerja?
c. Pekerjaan tambahan vs pekerjaan utama?
3. Bagaimana pengaruh proses eksternal terhadap Proses Penyusunan RKP?
a. SBPI/SBPA?
b. Pembahasan anggaran di DPR?
c. Proses dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/Setneg/Setkab?
4. Seberapa efektif pelaksanaan forum-forum pertemuan (rakor internal, pertemuan triwulanan,
rokorbangpus, musrenbangnas, BM/TM) dalam penyusunan dan meningkatkan kualitas dokumen
perencanaan?
Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor 9 tahun 2017 tentang
Tata Cara Penyusunan dan Penelaahan Renja K/L
Regulasi Rencana Kerja K/L
menuangkan
menyampaikan /memasukkan (input)
menyusun
/mengunggah
Semua K/L
Rancangan Awal
Renja K/L
Bappenas
menyampaikan
informasi dan
arahan kepada
K/L, yang
meliputi:
menuangkan
disampaikan /memasukkan (input)
/mengunggah
Penelaahan
K/L
Rancang
+
asaran dan
Rancangan
Keluaran (Output)
program, Kegiatan,
Kegiatan diarahkan
Rancangan Renja K/L
untuk mendukung sasaran pembangunan
an PPNKEMKEU
L menggunakan SB Pagu
terdiri atas usulan Indikatif
Program, sebagai
Kegiatan, batas atas;
Keluaran (Output) Kegiatan, Sub Output, Komponen, dan Lokasi yang bersifat prioritas maupun reguler.
K/L Input based on Catatan Hasil TM Approval
PPNKEMKEU
Trilateral Meeting I
Trilateral Meeting II
Disahkan dan
K/L Renja K/L ditandatangani
menghasilkan
SB Pagu
Anggaran
+
kegiatan;
c. hasil sinkronisasi pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan tusi; Menteri PPN Menteri
d. kesiapan pelaksanaan PPN KEMKEU /Ka Bappenas Keuangan
kegiatan. K/L Input based on Approval
Catatan Hasil TM
Kebijakan Presiden;
perubahan DIPA;
perubahan yang
terkait dengan
pencapaian sasaran
RKP; dan/atau
perubahan yang
terkait dengan
sumber pendanaan
PHLN, SBSN, PDN
dan/atau PNBP
Sumber: Dit. Sisdur Bappenas
43
PEMERINTAHAN DAERAH
Ketentuan Agenda yang terkait dengan Daerah
• Ada 4 Agenda yang Masuk dalam Permen PPN No. 5 Tahun 2018 tentang
Tata Cara Penyusunan RKP terkait pelibatan Pemerintah Daerah :
1. Rakortek Pembangunan
2. Rakorbangpus Acuan UU No 23/2014 dan Pemendagri 86/2017
3. Musrenbang Provinsi
4. Musrenbang Nasional Acuan UU No. 25/2004
• Pasal 43 ayat (3) Permen PPN No. 5 Tahun 2018 mengatur bahwa setiap unit
kerja di Bappenas wajib memastikan penyusunan RKPD sesuai dengan
sasaran pokok dan prioritas RKP.
• Pemendagri 86/2017 mengatur Kewajiban Pemerintah Daerah untuk
menjadikan Perpres tentang RKP sebagai Referensi dalam Penyusunan
RKPD.
Dokumen Perencanaan Pusat dan Daerah
UU 25/2004
Rincian
Renstra K/L pedoman Renja K/L RKA
APBN
Pemerintah
pedoman
K/L
pedoman bahan diacu bahan
RPJP RPJM
dijabarkan RKP pedoman RAPBN APBN
Nasional pedoman
Nasion
diserasikan
diacu diperhatikan melalui
Musrenbang
Pemerintah Daerah
RPJP RPJM RKP RAPBD APBD
Daera pedoman Daerah dijabarkan Daera pedoman
h
Pemerinta
masukan UU 6/2014
RPJM
RKP RAPBDes APBDes
Desa dijabarkan Desa pedoman
46
4
Sumber: Paparan Direktur PDTT Bappenas, 2018 6
BEBERAPA BAHAN DISKUSI
CATATAN NORMATIF TERKAIT PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
3. Pasal 178 UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD mengatur
bahwa pemerintah KEM dan PPKF pada tanggal 20 Mei Tahun sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, KEM yang telah disetujui oleh Presiden merupakan bagian
dari dokumen RKP.
• Permen No. 9 Tahun 2018 tentang Rancangan RKP tahun 2019 diundangkan
tanggal 16 Mei 2018 (meskipun dengan proses formal pengundangan yang
tidak standar di Kementerian Hukum dan HAM). Seharusnya Permen Rancangan
RKP tahun 2019 diundangkan lewat dari tanggal 20 Mei 2018.
• Permen No. 2 Tahun 2019 tentang Rancangan RKP tahun 2020 diundangkan
tanggal 17 Mei 2019 dengan tidak menyertakan hasil pembahasan
Musrenbangnas 2019 dan hasil TM pasca Musrenbangnas.
Apa dampaknya apabila dokumen KEM terlambat disampaikan ke DPR atau
dokumen yang disampaikan ke DPR belum merupakan dokumen yang mutakhir?
4. Permen PPN/Kepala Bappenas No. 5 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Penyusunan RKP diundangkan pada tanggal 26 Maret 2018, dan menyisakan
beberapa peraturan pelaksana sebagai berikut:
a. Juklak tentang Penyusunan Kerangka Pendanaan, Kerangka Regulasi, dan
Kerangka Pelayanan Umum dan Investasi
b. Juklak tentang Tata Cara Pertemuan Para Pihak untuk Pelaksanaan Dana
Desa
c. Juklak tentang Tata Cara Penyelenggaraan Sistem Informasi Perencanaan
Berbasis Elektronik
Sampai saat ini aturan pelaksana tersebut belum disusun/diselesaikan. Apa
dampaknya terhadap kualitas perencanaan dan penganggaran di Bappenas?
Terima Kasih
52