Anda di halaman 1dari 35

RENCANA KERJA

(RENJA)
PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2019

DINAS PEMADAM KEBAKARAN


DAN PENYELAMATAN
KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan


(DPKP) Kota Banda Aceh dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Dalam Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa Perangkat
Daerah adalah unsur pembantu kepala Daerah dan dewan
Perwakilan Rakyat dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah. Pembentukan Perangkat Daerah
dilakukan berdasarkan asas: a. Urusan Pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Daerah; b. intensitas Urusan Pemerintahan dan Potensi
Daerah; c. efisiensi; d. efektivitas; e. pembagian habis tugas;
f. rentang kendali; g. tata kerja yang jelas; dan h. fleksibilitas.
Berdasarkan Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 45 Tahun 2016
tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Tata
Kerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda
Aceh, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mempunyai
tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang Ketentraman
dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat sub
Kebakaran yang menjadi kewenangan Kota dan Tugas Pembantuan
yang diberikan kepada Kota.

Untuk mendukung pencapaian tujuan perencanaan


pembangunan pada Tahun 2019 perlu disusun Rancangan Rencana
Kerja (RENJA) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP)
Kota Banda Aceh Tahun 2018 sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Rencana Kerja (RENJA) yang disusun ini
merupakan acuan dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan
perencanaan pembangunan Kota Banda Aceh Tahun 2019.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan


dalam penyajian rancangan Rencana Kerja (RENJA) ini, sehingga
akan kami lakukan perubahan-perubahan demi kesempurnaan di
masa yang akan datang. Untuk itu, kepada semua pihak yang
terlibat diharapkan hendaknya dapat memberikan masukan dan

ii
saran yang konstruktif sehingga dapat tercapainya kesempurnaan
dari penyusunan rancangan Rencana Kerja (RENJA) ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah turut memberikan


bantuan dan saran-saran dalam penyelesaian penyusunan Rencana
Kerja (RENJA) ini kami mengucapkan terima kasih.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang


tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perencanaan
pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah
daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan
kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki
masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan.
Tujuan dari dilaksanakannya pembangunan suatu daerah
yaitu untuk mencapai tujuan dan secara makro untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat sebagai penerima
manfaat dari setiap program pembangunan yang dijalankan tersebut.
Pencapaian pembangunan harus benar-benar tepat sasaran sehingga
dapat dihindari terjadinya pemborosan pengalokasian anggaran.
Untuk tercapainya sasaran tersebut terlebih dahulu harus dilakukan
pengidentifikasian masalah, menentukan alternatif solusi pemecahan
masalah, menentukan kebijakan pembangunan, dan menentukan
sasaran yang akan dicapai. Program pembangunan yang dijalankan
tersebut harus dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.
Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode
satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat.
Penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD
merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum
1

disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD definitif.


Page
Dalam prosesnya, penyusunan Renja SKPD mengacu pada
kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD.
Oleh karena itu penyusunan Renja SKPD dapat dikerjakan secara
simultan/paralel dengan penyusunan rancangan awal RKPD, dengan
fokus melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi
eksisting SKPD, evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun
sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra SKPD.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) , Bahwa setiap daerah
harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis,
terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan,
dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang,
perencanaan jangka menengah, dan perencanaan tahunan. Setiap
daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Dokumen
perencanaan yang ditetapkan menjadi pedoman bagi setiap SKPD
dalam menentukan program pembangunan yang dijalankan
sehingga dapat menjadi koridor bagi SKPD untuk terciptanya
perencanaan pembangunan SKPD yang sinergi dengan dokumen
perencanaan diatasnya.
Provinsi Aceh, yang melalui status khusus melalui Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahanan Aceh,
memberikan keleluasaan kepada Pemerintah Aceh untuk mengatur
pelaksanaan pembangunan Aceh/Kabupaten/Kota disusun secara
komprehensif sebagai bagian dari system Perencanaan
Pembangunan Nasional dalam Kerangka Negara kesatuan Republik
Indonesia, dengan memperhatikan :
 Nilai-nilai Islam;
 Sosial Budaya;
 Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
 Keadilan dan Pemerataan; dan
 Kebutuhan.
2
Page
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah beserta perubahannya, dan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberi implementasi
luas pada berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan Pemerintahan
didaerah baik dalam hal perencanaan, penyelenggaraan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan maupun pembiayaan
pembangunan. Dengan adanya otonomi daerah, sehingga memiliki
hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Dalam upaya mencapai
keberhasilan pembangunan di Kota Banda Aceh dihadapkan pada
banyak tantangan dan hambatan.
Pada umumnya resiko bencana alam meliputi bencana akibat
faktor Geologi (Gempa bumi Tsunami) bencana akibat Hydro
Meteorologi (banjir, angin puting beliung), beberapa akibat faktor
biologi (wabah penyakit manusia, penyakit tanaman/tanah, hama
tanaman) bencana akibat ulah manusia seperti kebakaran konflik
antar manusia dengan alasan idiologi, religi serta politis.
Kompleksitas dari masalah bencana tersebut memerlukan suatu
penataan atau perencanaan yang matang dalam penanggulangannya
sehingga dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu, dan
menyeluruh, tepat sasaran sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mempunyai
tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang Ketentraman
dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat sub Kebakaran
yang menjadi kewenangan Kota dan Tugas Pembantuan yang
diberikan kepada Kota.
3
Page
1.2. Landasan Hukum

Dasar-dasar hukum yang dapat menjadi acuan dalam


penyusunan Dokumen Rencana Kerja Dinas Pemadam Kebakaran
dan Penyelamatan Kota Banda Aceh yaitu:
1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, Tentang
Penanggulangan Bencana;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang
Pemerintahan Aceh;
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang
Sistem Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
4

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah


Page

Kabupaten /Kota;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 45 Tahun 2016
Tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan
dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Banda Aceh;

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rancangan Rencana Renja Dinas


Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun
2018 adalah sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan program
pembangunan Tahun 2019 .
Adapun yang menjadi tujuan penyusunan Rancangan Renja
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh
adalah :
 Sebagai pedoman dalam penyusunan rancangan rencana
kegiatan dan anggaran Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2019.
 Merumuskan kebijakan pembangunan Kota Banda Aceh
Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh.
 Memberikan gambaran tentang Program Kerja terkait
Penanggulangan Bencana Kebakaran meliputi unsur
5
Page
pencegahan, pengendalian, pemadaman dan penyelamatan,
penanganan bahan berbahaya dan beracun.

1.4. Sistematika Penulisan

Rancangan Rencana Kerja Dinas Pemadam Kebakaran dan


Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2018 menggambarkan Visi,
Misi, Tujuan, Strategi, Program dan Kegiatan SKPD, Renja berfungsi
sebagai dokumen tahunan perencanaan taktis dan strategis sesuai
kebutuhan yang mengacu kepada program pembangunan Kota
Banda Aceh.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan


Capaian Renstra SKPD
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
SKPD
2.4. Review terhadap Rancangan Awal
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional


3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
3.3. Program dan Kegiatan

BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN SKPD


6

BAB IV PENUTUP
Page
BAB II
HASIL EVALUASI RENJA
Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan
Tahun Lalu

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pemadam Kebakaran dan


Penyelamatan Tahun Lalu dan Capaian Renstra Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mempunyai


tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang Ketentraman
dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat sub Kebakaran
serta tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda
Aceh telah menjalankan tupoksinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Perencanaan yang dilakukan sudah
memenuhi bottom-up planning dengan melibatkan unsur terbawah
dari SKPD sehingga dapat diketahui secara persis apa yang menjadi
kebutuhan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Banda Aceh khususnya juga masyarakat sebagai stakeholder utama.
Rancangan Renja Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Banda Aceh adalah penjabaran perencanaan
tahunan dan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Kota Banda Aceh. Renja juga merupakan sebagai alat ukur untuk
menilai tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan atau program yang
telah disusun melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang
dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Renja
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh
7
Page

menyajikan dasar Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran


Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan
oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh.
Realisasi program dan Kegiatan pada Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh telah memenuhi
target kinerja hasil/keluaran yang telah direncanakan.
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh dan
Pencapaian Renstra Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
s/d Tahun 2017 Kota Banda Aceh terdapat pada tabel 2.1.

8
Page
Page 9
Page 10
Page 11
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda


Aceh sesuai dengan azas pendiriannya dan salah satu tugas pokok,
fungsi dan kewenangannya adalah sebagai lembaga yang berfungsi
untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang
diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota serta sumber
penerimaan lainnya. Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri dalam Negeri nomor
62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota di mana pada Jenis
Pelayanan Dasar Penanggulangan Bencana Kebakaran terdapat 4
Indikator Standar Pelayanan Minimal yaitu :
1. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten/Kota
dengan rumus: Σ Luas WMK (Luas Lingkaran) di bagi Σ Luas
potensi kebakaran di kali 100 %.
2. Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) dengan rumus:
Σ kasus kebakaran di WMK yang tertangani dalam waktu
tanggap di bagi Σ kasus kebakaran dalam jangkauan WMK
dikali 100%.
3. Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang Memenuhi
Standar Kualifikasi, dengan rumusan: Σ Satgas Damkar
memiliki sertifikasi sesuai standar kualifikasi di bagi Σ satgas
damkar dikali 100%.
4. Jumlah mobil Pemadam Kebakaran diatas 3000-5000 Liter
pada WMK dengan rumusan: Σ WMK memiliki mobil/mesin
damkar yang laik pakai dibagi Σ WMK/Lingkungan
dan/kawasan berpotensi kebakaran dikali 100%.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran dan


Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022 terdapat pada
12

Tabel 2.2 berikut: :


Page
Page 13
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 11


Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Banda Aceh (Lembaran Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2016
Nomor 11 Tambahan Lembaran Daerah Kota Banda Aceh Nomor 11)
memutuskan dan menetapkan Peraturan Walikota Banda Aceh
Nomor 45 Tahun 2016 tentang Susunan, Kedudukan, tugas, Fungsi,
Kewenangan dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Banda Aceh yaitu untuk melaksanakan Urusan
Pemerintahan di bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat sub Kebakaran yang menjadi kewenangan
Kota dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kota.
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih
terbatasnya sumber daya aparatur bidang penanggulangan bencana
Kebakaran, baik dari aspek kuantitas di sebabkan karena sudah
bertambahnya pos-pos pembantu penanggulangan bencana maupun
aspek kualitas. Masih rendahnya Sumber Daya Aparatur Pemadam
Kebakaran yang disebabkan minimnya anggaran yang disediakan
untuk mengirimkan aparatur pemadam kebakaran mengikuti
pelatihan di Jakarta/Pusdiklat Ciracas. Masih terbatasnya sarana
dan prasarana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
Kebakaran, belum maksimalnya kepedulian masyarakat untuk ikut
serta secara aktif dalam upaya penyelenggaraan penanganan
bencana Kebakaran dan kurang tersedianya anggaran yang memadai
dalam rangka penanggulangan bencana Kebakaran, sehingga
terjadinya hambatan-hambatan dalam penanggulangan bencana
Kebakaran dan juga berdampak terhadap pencapaian Visi dan Misi
dan Program Walikota Banda Aceh sebagaimana tertuang pada point
6 (enam) yaitu membangun Infrastruktur Kota yang Ramah
Lingkungan dan Berkelanjutan.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda


Aceh telah menjalankan tugas dan fungsi dibidang Ketentraman dan
14

Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat sub Kebakaran,


Page

namun dalam pelaksanaannya masih banyak menemukan kendala-


kendala. Hal ini bisa dilihat dari segi proses, pelaksanaan yang
masih mengalami permasalahan. masih kurangnya aparatur dari segi
kualitas sumber daya manusia, juga kurangnya sarana dan
prasarana yang dimiliki. Kedepannya diharapkan Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh harus dapat
memanfaatkan peluang menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga
pelatihan maupun organisasi non pemerintah. Meningkatkan
Sosialisasi pada masyarakat, dunia usaha/swasta maupun
pemerintah tentang pencegahan bencana kebakaran. Meningkatkan
pemahaman masyarakat akan upaya sigap dan tindak pada
penanganan bencana kebakaran.

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPK

Rancangan awal RKPD merupakan langkah awal ataupun dasar


bagi setiap SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD. Dalam
rancangan awal RKPD tercantum program-program yang dijadikan
pedoman pelaksanaan penanggulangan bencana kebakaran di
wilayah Kota Banda Aceh, dengan membandingkan antara program
dari Pemerintah Kota dengan kebutuhan masyarakat setelah
dilakukan analisis kebutuhan sehingga akan menghasilkan program-
program prioritas untuk dijadikan renja kerja.

Program-program yang disusun oleh Dinas Pemadam Kebakaran


dan Penyelamatan Kota Banda Aceh perlu dilakukan sinkronisasi
dengan ranwal RKPK sehingga dapat dirumuskan program/kegiatan
definitif untuk dijadikan rencana kerja. (lihat tabel 2.4 Review
Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2019 Kota Banda Aceh)
15
Page
Page 16
Page 17
Page 18
1.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan
Masyarakat

Melalui pelaksanaan Musrenbang diperoleh berbagai usulan


terhadap kebutuhan masyarakat terhadap program pembangunan
yang akan dijadikan rencana pembangunan kota.

Tugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota


Banda Aceh yaitu melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
sub Kebakaran yang menjadi kewenangan Kota dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada Kota.

Program/kegiatan yang diusulkan para pemangku


kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung
dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi
maupun dari Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang langsung
ditujukan kepada Perangkat Daerah Provinsi maupun berdasarkan
hasil pengumpulan informasi Perangkat daerah provinsi dari
penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang
kabupaten/kota, tersaji pada tabel 5.2 berikut: 19
Page
Page 20
BAB III
Tujuan dan Sasaran
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Kota Banda Aceh

3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik


Indonesia Nomor: 25/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008
tentang Pedoman Teknis Penyusunan rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran menyebutkan bahwa keselamatan jiwa dan harta benda
masyarakat pengguna lingkungan bangunan dan bangunan gedung
di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta/Kabupaten/Kota harus
menjadi pertimbangan utama khususnya mengenai perlindungan
terhadap bahaya kebakaran, agar dapat melakukan kegiatannya, dan
meningkatkan produktivitas serta kualitas hidupnya.

Perlindungan terhadap ancaman bahaya kebakaran


merupakan nilai tambah yang sangat penting bagi citra suatu
daerah secara keseluruhan atau lingkungan bangunan dan
bangunan gedung secara individu sehingga diharapkan dapat
memberikan rasa aman, nyaman dan mampu menarik minat
investor, sehingga sangat diperlukan Penyusunan Rencana Induk
Sistem Proteksi Kebakarandi Kota Banda Aceh.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri dalam Negeri nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota di mana pada Jenis Pelayanan Dasar
Penanggulangan Bencana Kebakaran terdapat 4 Indikator Standar
Pelayanan Minimal yaitu : Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran
Kabupaten/Kota, Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate),
Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang Memenuhi Standar
Kualifikasi, dan Jumlah mobil Pemadam Kebakaran diatas 3000-
21

5000 Liter pada WMK, semua hal tersebut di atas merupakan tugas
Page
pokok dan Fungsi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Kota Banda Aceh.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada indentifikasi


faktor-faktor kunci kebersihan (Critical Succes Factor) yang
ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan
mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi. Sedangkan
sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui
tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur
dan dapat dicapai. Perumusan tujuan dan sasaran dilakukan untuk
mencapai visi dan misi organisasi guna mencapai tujuan akhir visi
dan misi kota. Visi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Kota Banda Aceh 2017-2022 adalah:

“Terwujudnya Kota Banda Aceh Gemilang Melalui


Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
dan Penyelamatan”.

Untuk mewujudkan Visi tersebut maka ditetapkan Misi:

1. Membangun system penanggulangan Kebakaran yang handal,


terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh
2. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Serta
Penyelamatan Lainnya Kepada Masyarakat.
3. Menciptakan kondisi yang aman/melindungi masyarakat
melalui pengurangan risiko bencana kebakaran

Sesuai dengan visi dan misi tersebut, maka yang menjadi


tujuan dan sasaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Kota Banda Aceh adalah:
22
Page
a. Tujuan I
1. Meningkatkan keamanan dan perlindungan terhadap
masyarakat
2. Terimplementasinya rencana tata ruang sebagai acuan
kebijakan spasial setiap sektor pembangunan.

Sasaran

1. Terlindunginya masyarakat dari bahaya kebakaran


2. Terwujudnya mitigasi kebencanaan yang tangguh dan
handal

Sebagai tolak ukur keberhasilan sasaran tersebut, ditetapkan


indikator sasaran sebagai berikut:

1. Berkurangnya risiko kebakaran


2. Tingkat waktu tanggap daerah layanan kawasan

Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi serta Tujuan dan


Sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh adalah sebagai
berikut:

1. Meningkatkan kesiapsiagaan petugas penanggulangan


bencana kebakaran
2. Penggalian potensi dan sumber-sumber PAD
3. Mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia
penanggulangan bencana kebakaran yang professional

3.3 Program dan Kegiatan

Program merupakan sekumpulan kegiatan yang sistematis dan


terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan
beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama
23

dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Dalam


Page

mengimplementasikan perencanaan, pada penjabarannya dilakukan


prioritisasi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Prioritas
program dan kegiatan tersebut menjadi pedoman pelaksanaan fungsi
SKPD dalam merealisasikan perencanaan pembangunan.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh
satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (SDM),
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau
kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa. (lihat Tabel 3.1. Rumusan Rencana
Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2019 dan Prakiraan Maju tahun
2020 Kota Banda Aceh.

24
Page
Page 25
Page 26
Page 27
Page 28
BAB IV
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Program Dinas Pemadam Kebakaran dan


Penyelamatan Kota Banda Aceh merupakan
program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas
dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan. Rencana Program dan prioritas
beserta indikator keluaran program sebagaimana
tercantum dalam RPJMD. Selanjutanya dijabarkan
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
kedalam rencana kegiatan untuk setiap program
prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk
masing-masing program prioritas ini didasarkan
atas strategi dan kebijakan Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan. Kegiatan yang dipilih
untuk setiap program prioritas diharapkan dapat
menunjukkan akuntabilitas kinerja sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan. Rencana Kerja Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Tahun 2019 seperti
terlihat pada table di bawah ini:
29
Page
Program/Kegiatan Pagu Indikator
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.774.600.370
Penyediaan Jasa Komunikasi, SAD dan Listrik 175.606.000
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 4.963.750
Penyediaan Alat Tulis Kantor 18.366.140
Penyediaan Barang Cetak dan Pengadaan 6.345.780
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan 5.643.200
Kantor
Penyediaan Makanan dan Minuman 388.425.500
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 90.000.000
Penyediaan Jasa Pelelangan/Pengadaan Barang 3.600.000
Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Teknis 1.081.650.000
Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 887.469.570
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 34.098.760
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 210.431.760
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 626.871.450
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 16.067.600
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 103.945.000
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 103.945.000
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya 221.912.000
Kebakaran
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan 51.270.000
Pencegahan Kebakaran
Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran 47.242.000

Pemeliharaan Sarana Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran 100.000.000

Peningkatan Pelayanan Penanggulangan bahaya kebakaran 23.400.000


30
Page
BAB V
PENUTUP

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2019 merupakan acuan dasar

atau pedoman dalam penyusunan renja berdasarkan kepada RKPK

Banda Aceh 2019. Rancangan renja ini bersifat konseptual dalam

melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Banda Aceh. Renja menjadi sangat penting

artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait

dengan perencanan pembangunan daerah sebagai wujud nyata dari

tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan

masyarakat yang mengedepankan perencanaan pembangunan yang

berbasis pada masyarakat. Community Base Development (CBD)

dengan keterikatan lebih banyak para pelaku (stakeholders) dalam

menciptakan Good Governance sesuai dengan tuntutan paradigma

baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan

yang dampaknya merembes kebawah (trickle down effect) sehingga

keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar di kedepankan.

Output Rancangan Rencana Kerja Dinas Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan Kota Banda Aceh adalah program tahunan Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh yang

sesuai dengan tupoksi dan sasaran Program Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh. Rancangan Renja

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh


31

selain menjadi pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2019 berfungsi


Page
pula sebagai sarana peningkatan kinerja Dinas Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan Kota Banda Aceh. Renja juga memberikan umpan

balik yang sangat di perlukan dalam pengambilan keputusan dan

penyusunan rencana dimasa mendatang oleh para pimpinan

manajemen dan seluruh staf Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Banda Aceh, sehingga akan di peroleh

peningkatan ke arah yang lebih baik di masa datang.

Semua hal yang di hasilkan dalam penyelenggaraan kegiatan

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh

adalah dalam rangka mewujudkan visi dan misi sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya yang telah di selaraskan dengan visi Pemerintah

Kota Banda Aceh.

Banda Aceh , 4 Juni 2018

32
Page

Anda mungkin juga menyukai