UU 10/2004
• UU No. 10/ 2004 dianggap
• Amanat Pasal 22 A pd tgl 22 Juni 2004 telah masih memiliki kekurangan
UUDNRI 1945 disahkan UU No. 10 Th dan blm dapat menampung
“Ketentuan lebih 2004. perkembangan kebutuhan
lanjut ttg tata cara UU No. 10 Th 2004, masyarakat mengenai
pembentukan UU mencabut bbrp aturan pembentukan
diatur dengan UU peraturan perundang- peraturan perundang-
undangan lain yang undangan yg baik.
terkait dengan tatacara • Ditetapkan tgl 12 Agt 2011,
pembentukan peraturan mencabut UU 10/2004
• Dilakukan penyempurnaan
perundang-udangan
substansi dan sistematika.
Pasal 22A
UUDNRI Th 1945
UU 12/2011
PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN adalah pembuatan Peraturan
Perundang-undangan yang mencakup tahapan
perencanaan, penyusunan, pembahasan,
pengesahan atau penetapan, dan
pengundangan.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
adalah peraturan tertulis yang memuat norma
hukum yang mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
Negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan.
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
TAHAPAN:
• PERENCANAAN Perpres
UU No. 12 1.
No. 87 Th 2014
Tahun 2011
• PENYUSUNAN
2.
• PEMBAHASAN
3.
Tahapan pembentukan tsb
dilaksanakan sesuai dengan
• PENGESAHAN atau kebutuhan atau kondisi serta jenis
dan hierarki PUU yang
4. PENETAPAN pembentukannya tidak diatur
dalam UUP3.
• PENGUNDANGAN
5.
1. PERENCANAAN
6
a. Perintah UUDNRI Tahun 1945
c. Perintah UU lainnya
d. Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
e. RPJPN
1. Naskah Akademik;
2. surat ket penyelarasan NA
dari Menkum;
3. RUU;
4. surat keterangan telah
selesai pelaksanaan rapat
PAK dari Pemrakarsa; dan
5. surat keterangan telah
selesai pengharmonisasian
RUU dari Menkum.
Keputusan DPR RI No; 1/DPR RI/IV/2020-2021 tentang Program Legislasi Nasional Rancangan Undang-
Undang Prioritas Tahun 2021 dan Program Legislasi Nasional Rancangan Undang-Undang Perubahan Tahun
2020-2024
PERENCANAAN PENYUSUNAN
UNDANG-UNDANG … (4)
Penyusunan Prolegnas antara DPR dan Pemerintah dikoordinasikan
oleh DPR melalui alat kelengkapan DPR yg khusus menangani bidang
legislasi (Ps. 21 (1) UUP3).*
*Berdasarkan Putusan MK No. 92/PUU/x/2013 tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat.
Penyusunan Prolegnas di lingk DPR dengan mempertimbangkan usulan
fraksi, komisi, anggota DPR, DPD, dan/atau masyarakat.
Penyusunan Prolegnas di lingkungan Pemerintah dikoordinasikan oleh
Menkum.
Hasil penyusunan Prolegnas antara DPR, DPD, dan Pemerintah
disepakati menjadi Prolegnas dan ditetapkan dlm rapat paripurna DPR.
Ditetapkan dgn Keputusan DPR (Keputusan DPR RI No; 1/DPR
RI/IV/2020-2021 tentang Program Legislasi Nasional Rancangan Undang-
Undang Prioritas Tahun 2021 dan Program Legislasi Nasional Rancangan
Undang-Undang Perubahan Tahun 2020-2024)
9
DAFTAR KUMULATIF TERBUKA & RUU DI LUAR
PROLEGNAS
Dalam Prolegnas dimuat Daftar Kumulatif Terbuka terdiri
atas:
Pengesahan perjanjian internasional tertentu;
Akibat Putusan MK;
APBN;
Pembentukan pemekaran, dan penggabungan daerah
Prov dan/atau Kab/Kota; dan
Penetapan / pencabutan Perppu.
Dalam keadaan tertentu dapat diajukan RUU di luar
Prolegnas, mencakup:
Untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana
alam; dan
Keadaan tertentu lainnya yg memastikan adanya urgensi nasional
atas suatu RUU yg dpt disetujui bersama Baleg dan Menkum.
Ps. 45 UU
NASKAH AKADEMIK
• Setiap RUU yang berasal dari DPR atau Presiden harus
disertai dengan NA.
• Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau
pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya
terhadap suatu masalah tertentu yang dapat
dipertanggung-jawabkan secara ilmiah mengenai
pengaturan masalah tersebut dalam suatu RUU.
• Penyertaan NA dikecualikan untuk RUU mengenai:
APBN;
Penetapan Perppu menjadi Undang-Undang; atau
Pencabutan UU atau pencabutan Perppu.
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK
(Dalam rangka Penyusunan RUU)
4
Penyusunan RPP di Luar Program
(Non-Keppres)
Dalam keadaan tertentu, Pemrakarsa dapat menyusun RPP di
luar program penyusunan PP.
KEADAAN TERTENTU:
berdasarkan kebutuhan Undang-Undang atau
putusan Mahkamah Agung.
Pemrakarsa harus terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
prakarsa kepada Presiden disertai penjelasan mengenai alasan
perlunya disusun PP.
Dalam hal Presiden memberikan izin prakarsa penyusunan PP,
Pemrakarsa melaporkan penyusunan RPP tersebut kepada
Menkumham
14
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERATURAN PRESIDEN
16
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERATURAN
DAERAH PROVINSI
Perencanaan penyusunan Proledga Prov memuat program
Peraturan Daerah Prov dilakukan pembentukan Perda Prov dgn
dalam PROLEGDA Provinsi judul Raperda, materi yg diatur
dan keterkaitannya dengan PUU
lainnya (konsepsi)
Konsepsi Raperda meliputi:
1. Lt blkng & tujuan penyusunan;
2. Sasaran yg ingin diwujudkan; Penyusunan Prolegda Prov
3. Pokok pikiran, lingkup, objek yg diatur; dilaksanakan oleh DPRD Prov
4. Jangkauan & arah pengaturan
dan Pemda Prov.
b. Rencana Pembangunan
Daerah
19
PROLEGDA PROVINSI
Daftar Kumulatif Terbuka
Akibat Putusan
MA APBD
*DKT jg dapat juga memuat Perda yang dibatalkan, diklarifikasi, atau atas
perintah PUU yang lebih tinggi.
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA Psl 8 UUP3
Dasar
Penyusunan
• merupakan • ditetapkan dengan
disusun berdasarkan keputusan
kewenangan & perintah PUU yang pimpinan instansi
disesuaikan dgn masing-masing
kebutuhan lebih tinggi atau
untuk jangka
lembaga, berdasarkan waktu 1 (satu)
komisi, instansi kewenangan tahun
masing-masing
. Penetapan
Pemrakarsa
2. PENYUSUNAN
Pembentukan Panitia Antarkementerian dan/atau
Antarnonkementerian
Dalam penyusunan RUU, RPP, dan Rperpres, - Pemrakarsa mengajukan surat permintaan +
Pemrakarsa membentuk PAK Konsepsi Rancangan/ Gambaran umum substansi
Rapat PAK
- Menitikberatkan pembahasan pada permasalahan - Anggota PAK memberi masukan sesuai dengan lingkup
yang bersifat prinsipil tugas masing-masing
- Meliputi penyiapan, pengolahan, dan perumusan - Melaporkan perkembangan
Penyebarluasan untuk
Pengharmonisasian, memberikan informasi
pembulatan, dan pemantapan
konsepsi dikoord/dilakukan oleh dan/atau memperoleh
Baleg DPR masukan dari masyarakat
dilakukan oleh Baleg DPR
PENYUSUNAN RUU dari PRESIDEN
untuk dapat dibahas bersama-
RUU yg diajukan Presiden sama dengan DPR, RUU
disiapkan Menteri/ pimp LPNK diajukan dgn surpres kpd
sesuai dgn lingkup tugas dan pimpinan DPR, yg juga berisi
tanggung jawabnya penunjukan menteri yg
mewakili dlm proses
pembahasan
Proses pengharmonisasian,
Penyusunan RUU dilakukan pembulatan, dan pemantapan
dengan membentuk PAK konsepsi RUU dikoordinasikan
oleh Menkumham
PENYUSUNAN RUU dari DPD
Hasil pengharmonisasian
RUU yg diajukan DPD kpd RUU dr DPD dilaporkan
DPR disusun berdasarkan secara tertulis kpd
Prolegnas Pimpinan DPR untuk
selanjutnya diumumkan
dlm rapat Paripurna
31
c. PENYUSUNAN PERATURAN PEMERINTAH
atau PERATURAN PRESIDEN
Penyusunan RPP atau RPERRES
oleh Pemrakarsa dilakukan
berdasarkan Perencanan Program
Penyusunan PP/PERPRES yang
telah ditetapkan dalam Keppres Pemrakarsa membentuk PAK
dan/atau LPNK dalam melaksanakan
rapat PAK
Penyusunan RPP/ PERPRES
dilakukan sesuai dengan teknik
penyusunan Peraturan PUU
sebagaimana dimaksud dlm Lamp.
II UU 12/2011 Hasil perumusan akhir naskah
rancangan yg tlh diparaf
persetujuan oleh slrh anggota
Pengharmonisasian, pembulatan, dan PAK
pemantapan konsepsi
RPP/RPERPRES dikoordinasikan oleh
Menkumham.
PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN,
DAN PEMANTAPAN KONSEPSI
Menkum menyampaikan kpd
Pemrakarsa menyampaikan kpd Pemrakarsa hasil
Menkumham Permohonan
pengharmonisasian, pembulatan, dan pengharmonisasian yg telah
pemantapan konsepsi RUU, RPP, dan mendapatkan paraf
RPerpres yg telah mendapat paraf persetujuan untuk disampaikan
persetujuan anggota PAK kpd Presiden.
Penyebarluasan Raperda
Proses pengisasian, yang berasal dari
pembulatan dan Gubernur dilaksanakan
pemantapan konsepsi oleh Sekda
Kanwil Kemenkumham
e. PENYUSUNAN RAPERDA KAB/KOTA
Persiapan Pembahasan
Pemrakarsa menyampaikan Presiden menyampaikan Rancangan
RUU kepada Presiden disertai Undang-Undang kepada Pimpinan Pemrakarsa memperbanyak
dengan penjelasan gambaran DPR dengan Surat Presiden memuat RUU
substansi RUU menteri yg ditugasi mewakili
Persiapan Pembahasan
Presiden menugaskan Menteri yang ditugasi
menteri dan Mensekneg melakukan menyiapkan:
mengeluarkan Surpres koord dgn Menkum dan
dalam waktu max 60 a. Pandangan dan
hari sejak tanggal surat menteri terkait pendapat Presiden
DPR diterima b. DIM
PENGESAHAN PENGUNDANGAN
• RUU yg tlh • Mensesneg
disetujui bersama Naskah RUU disahkan • Menkum
membubuh mengundangkan
disampaikan ke Presiden
kan no + thn dalam LN/TLN
Presiden dengan membubuhkan
• Paling lama 7 hr tandatangan
Paling lama 30 hr sjk
PENYAMPAIAN tgl persetujuan bersama PENOMORAN
3
PENOMORAN
• Presiden • Menkum
menetapkan • Mensesneg atau mengundang
RPerppu, RPP/ Seskab kan dlm
RPerpres membubuhi LN/TLN
PENETAPAN
nomor + tahun
PENGUNDANGAN
4
C. PENETAPAN PERDA
PENETAPAN REGISTER
• Raperda • SekDa
disampaikan
pimp DPRD membubuh
• Ditetapkan oleh kan nomor • Raperda
kpd Gub/Bup Gub/Bup/Wal dlm diampaikan kpd
/Wal paling dan thn Mendagri untuk
waktu 30 hr
lama 7 hr sejak mndptkan no
tgl persetujuan sejak mndpt register sblm
bersama persetujuan diundangkan Sekda
bersama
PENYAMPAIAN PENOMORAN
e. Lembaran Daerah
g. Berita Daerah
a. Undang-Undang / PERPU
b. Peraturan Pemerintah
c. Peraturan Presiden
Permohonan diajukan
secara tertulis
Ditujukan kpd Menkumham
oleh Mensesneg atau
Pimp. Lembaga disampaikan secara melalui Dirjen PP
langsung
oleh Petugas yg ditunjuk
UU 12 Th 2011 tidak merinci mengenai jenis PUU yang harus
diundangkan dalam BNRI
Permohonan diajukan
secara tertulis
oleh Pejabat yg Ditujukan kpd Menkumham
berewenang dr instansi ybs Disampaikan secara melalui Dirjen PP
(Sekjen/ Es I tusi PUU) langsung
oleh Petugas yg
ditunjuk
PENGUNDANGAN PERDA
• LEMBARAN DAERAH
Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota.
• TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH
Memuat penjelasan Peraturan Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang dimuat dalam Lembaran Daerah.
• BERITA DAERAH
Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati/Walikota.
TATA CARA PENGUNDANGAN PERDA
PENDOKUMENTASIAN
• Sekda • Pendokumentasian
• Dilakukan oleh
menandatangani naskah asli disimpan Karo Hukum
naskah oleh DPRD; Sekda, Prov
• Dibuat rangkap 4 biro hukum dan
pemrakarsa
PENANDATANGANAN PENOMORAN
1
PENYEBARLUASAN
Untuk memberikan informasi atau masukan dari masyarakat
dan pemangku kepentingan -- Prolegnas, Prolegda, RUU, dan
Raperda yg sdg disusun, dibahas, dan yg telah diundangkan --
harus disebarluaskan kepada masyarakat.
Penyebarluasan dilakukan melalui media elektronik dan/atau
media cetak.
Penyebarluasan Prolegnas dilakukan oleh DPR dan Pemerintah
dengan dikoordinasikan oleh Baleg
Penyebarluasan RUU dari DPR dilaksanakan oleh
Komisi/Panitia/badan/ Baleg.
Penyebarluasan RUU dari Presiden dilaksanakan oleh instansi
Pemrakarsa.
PENYEBARLUASAN … 2
Sedangkan DPD dapat ikut melakukan penyebarluasan
Undang-Undang sepanjang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Penyebarluasan Prolegda dilakukan bersama oleh DPRD dan
Pemda Provinsi atau Kab/Kota yang dikoordinasikan oleh
Balegda.
Penyebarluasan Raperda yang berasal dari DPRD
dilaksanakan oleh Balegda.
Penyebarluasan Raperda yang berasal dari Gubernur atau
Bupati/Walikota dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah.
9/6/2021 65
Manfaat PARTISIPASI MASYARAKAT