Anda di halaman 1dari 19

Prolegnas dan Prolegda

Perencanaan RUU melalui


Prolegnas
Sistem Hukum Nasional
Dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum, negara berkewajiban melaksanakan pembangunan hukum nasional
yang dilakukan secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan dalam sistem hukum nasional yang menjamin
perlindungan hak dan kewajiban segenap rakyat Indonesia berdasarkan UUDNRI Tahun 1945

Kebutuhan Hukum Pembentukan Hukum Sistem Hukum Nasional


Negara berkewajiban memenuhi Diperlukan pembentukan PUU yang Sistem hukum nasional adalah keseluruhan
kebutuhan masyarakat atas dilaksanakan dengan cara dan kaedah-kaedah hukum yang merupakan
Peraturan Perundang-undangan metode yang pasti, baku, dan satu kesatuan yang teratur, dan terdiri dari
(PUU) yang baik. standar yang mengikat semua sejumlah sub sistem (misal-nya sub sistem
lembaga yang berwenang HTN, HAN, HK Pidana, HK Perdata,
membentuk PUU Hukum Dagang dll), yang saling berkaitan
dan saling pengaruh mempengaruhi.
Pasal 1 angka 1
UU No. 15 Tahun 1 Perencanaan
2019

Pembentukan PUU adalah 2 Penyusunan


pembuatan PUU yang
mencakup tahapan
perencanaan, penyusunan, 3 Pembahasan
pembahasan, pengesahan
atau penetapan,
pengundangan.
4 Pengesahan atau penetapan

5 Pengundangan
1. Penyusunan NA

5. Perencanaan 2. Penyusunan
Penyusunan RUU di Prolegnas Jangka
Luar Prolegnas Menengah

PERENCANAAN
RUU

3. Penyusunan
4. Penyusunan RUU
Prolegnas Prioritas
Kumulatif Terbuka
Tahunan
Prolegnas adalah instrumen perencanaan program
pembentukan Undang-Undang yang disusun secara terencana,
terpadu dan sistematis
(Ps 1 angka 9 UU No. 12 Th 2011)

Prolegnas merupakan skala prioritas program pembentukan


Undang-Undang dalam rangka mewujudkan sistem hukum
nasional.
(Ps 17 UU No. 12 Th 2011)

Prolegnas Prolegnas RUU


Jangka Prioritas
Menengah Tahunan
Daftar RUU 5 Daftar RUU
Tahunan Tahunan

Daftar
Kumulatif
Terbuka
mien-2015
Fungsi Prolegnas
• Memberikan gambaran obyektif tentang kondisi umum dibidang
pembentukan undang-undang.
1

• Menyusun skala prioritas penyusunan RUU sebagai program yang


berkesinambungan dan terpadu sehingga dapat menjadi pedoman bagi
2 lembaga yang berwenang membentuk undang-undang.

• Sebagai sarana untuk mewujudkan sinergi antarlembaga dalam


pembentukan undang-undang.
3

• Sebagai deteksi dini untuk mencegah tumpang tindih peraturan perundang-


undangan.
4

6
DASAR PENYUSUNAN PROLEGNAS

 Penyusunan dan penetapan


1. Perintah UUDNRI Tahun
5. RPJPN Prolegnas jangka menengah
1945
dilakukan pada awal masa
keanggotaan DPR;
 Prolegnas jangka menengah
2. Perintah TAP MPR 6. RPJMN dapat dievaluasi setiap akhir
tahun bersamaan dengan
penyusunan dan penetapan
Prolegnas prioritas tahunan;
3. Perintah UU lainnya 7. RKP  Penyusunan dan penetapan
Prolegnas prioritas tahunan
sebagai pelaksanaan Prolegnas
8. Aspirasi dan kebutuhan jangka menengah dilakukan
4. SPPN
hukum masyrakat setiap tahun sebelum
penetapan RUU APBN
Penyusunan Prolegnas
Mekanisme Penyusunan Prolegnas
Penyusunan RUU Kumulatif Terbuka

1. Pengesahan perjanjian internasional tertentu

2. Akibat Putusan Mahkamah Konstitusi

3. APBN

4. Pembentukan, pemekaran, dan penggabungan


daerah Provinsi dan/atau Kab/Kota

5. Penetapan/ Pencabutan Perppu


Penyusunan RUU Di Luar Prolegnas

1. Untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan


konflik, dan bencana alam

2. keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya


urgensi nasional atas suatu RUU yang dapat
disetujui bersama Baleg dan Menkum

Pemrakarsa mengajukan izin Pemrakarsa menyampaikan Menkum mengajukan usul


prakarsa kpd Presiden + kpd Menkum usulan RUU di RUU di luar Prolegnas kpd
disertai dgn penjelasan luar Prolegnas Pimpinan DPR melalui Baleg
konsepsi pengaturan RUU  dgn melampirkan izin untuk dimuat dlm Prolegnas
 Jika disetujui RUU prakarsa + dokumen kesiapan Prioritas Tahunan
disusun teknis
Perencanaan Raperda
melalui Prolegda
PASAL 40 UU NO. 12 TAHUN
2011
Ketentuan mengenai perencanaan penyusunan
Peraturan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32 sampai dengan Pasal 38 berlaku
secara mutatis mutandis terhadap perencanaan
penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Pengertian Prolegda

instrumen perencanaan program pembentukan Peraturan


Daerah Provinsi atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang
disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis.
(Ps 1 angka 10 UU No. 12 Th
2011)

mien-2015
DASAR PENYUSUNAN PROLEGDA

1. Perintah PPU lebih tinggi;

 Penyusunan Prolegda dilaksanakan


2. Rencana Pembangunan Daerah; oleh DPRD dan Pemerintah Daerah.
 Prolegda ditetapkan untuk jangka
waktu 1 tahun berdasarkan skala
prioritas pembentukan Raperda.
3. Penyelenggaraan otda dan tugas pembantuan  Penyusunan dan penetapan Prolegda
dilakukan setiap tahun sebelum
penetapan Raperda tentang APBD.

4. Aspirasi masyarakat daerah.


Penyusunan Prolegda
Prolegda memuat:
• judul Raperda,
• materi yang diatur,
• keterkaitannya dengan PPU lainnya.

Materi Raperda meliputi:


• latar belakang dan tujuan penyusunan
• sasaran yang ingin diwujudkan
• pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur
• jangkauan dan arah pengaturan
Penyusunan Raperda Kumulatif Terbuka
Provinsi:
• Akibat putusan Mahkamah Agung
• APBD Provinsi

Kabupaten/Kota
• Akibat putusan Mahkamah Agung
• APBD Kabupaten/Kota
• pembentukan, pemekaran, dan penggabungan Kecamatan
atau nama lainnya dan/atau pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan Desa atau nama lainnya
Penyusunan Raperda Di Luar Prolegda

1. untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan


konflik, atau bencana alam;

2. akibat kerja sama dengan pihak lain

3. keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya


urgensi atas suatu Raperda yang dapat disetujui
bersama oleh alat kelengkapan DPRD yang
khusus menangani bidang legislasi dan biro
hukum.
Terima kasih
Wasslamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai