Anda di halaman 1dari 32

PERENCANAAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

FEBRI SUGIHARTO
(KA.SUB.BID. PENYUSUNAN PROLEGNAS)

Pusat Perencanaan Hukum Nasional


BPHN - KEMENKUMHAMJakarta, Februari 2014
PEMBANGUNAN HUKUM

Perencanaan
Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan

Perencanaan
Pembangunan Hukum

Sistem Hukum Nasional


TAHAP PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pengundangan

Penetapan/
Pengesahan
Pembahasan

Penyusunan

PERENCANAAN
PERENCANAAN PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Program Legislasi Nasional (Rancangan Undang-Undang)


Ditetapkan dengan
Program Penyusunan PP
Keputusan DPR
Ditetapkan dengan Program Penyusunan Perpres
Prolegnas Jangka Keputusan
Menengah 5 (lima) Presiden Program Legislasi Daerah/Program
tahunan Ditetapkan dengan Pembentukan Peraturan Daerah
Prolegnas Pioritas Ditetapkan untuk Keputusan Perencanaan
Tahunan jangka waktu 1 Presiden
Prolegda Provinsi Per-UUan lainnya
(satu) tahun dan
Ditetapkan untuk Kabupaten/Kota
jangka waktu 1 Ditetapkan oleh
(satu) tahun Ditetapkan dengan lembaga, komisi,
Keputusan DPRD atau instansi
Provinsi atau sesuai dengan
Kabupaten/Kota kewenangan dan
Ditetapkan untuk kebutuhan
jangka waktu 1 masing-masing
(satu) tahun Ditetapkan untuk
jangka waktu 1
(satu) tahun
TUJUAN
PERENCANAAN PEMBENTUKAN PUU

menentukan skala prioritas pembentukan PUU

memberikan gambaran obyektif kebutuhan


pembentukan PUU

memastikan rencana pembentukan PUU selaras


dengan RPJMN & RKP atau program prioritas nasional

memberikan pedoman bagi lembaga yang berwenang dalam


membentuk PUU
PERENCANAAN PEMBENTUKAN
UNDANG-UNDANG
PROGRAM LEGISLASI NASIONAL
Prolegnas adalah instrumen perencanaan program pembentukan undang-
undang yang disusun secara terencana, terpadu dan sistematis

penyusunan Prolegnas merupakan usaha yang sengaja


dilakukan untuk menyusun skala prioritas pembentukan
Terencana undang-undang bagi pemenuhan kebutuhan hukum
masyarakat dan kepentingan negara.

penyusunan Prolegnas dilakukan secara


terkoordinasi, baik di internal lingkungan
Terpadu Pemerintah dan DPR maupun antara
Pemerintah dan DPR

penyusunan Prolegnas
Sistematis dilakukan dengan parameter
dan metode tertentu
PROGRAM LEGISLASI NASIONAL
Prolegnas
Skala Prioritas program pembentukan
undang-undang yang Memuat: Materi yang diatur dan keterkaitannya dengan
peraturan perundang-undangan lainnya
merupakan keterangan mengenai konsepsi
Raperda yang meliputi:
 Latar belakang dan tujuan penyusunan
Judul RUU  Sasaran yang ingin diwujudkan;
 pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan
diatur; dan
 Jangakuan dan arah pengaturan

Materi yang diatur

Keterkaitannya dengan
Peraturan Perundang-
Undangan lainnya  Memahami Materi Muatan PUU
 Memahami Hierarki dan Keterkaitan
PUU
 Memahami Teori dan Asas Terkait
MEKANISME PENYUSUNAN PROLEGNAS

MENTERI HUKUM DAN BALEG DPR PANITIA PERANCANG


HAM (KOORDINATOR DI UNDANG UNDANG
LINGKUNGAN DPR
(KOORDINATOR DI SEKALIGUS (KOORDINATOR DI
LINGKUNGAN KOORDINATOR ANTARA LINGKUNGAN DPD)
PEMERINTAH) DPR, PEMERINTAH, dan
DPD )

PROLEGNAS
Ditetapkan dengan
Keputusan DPR
PENYUSUNAN PROLEGNAS

1 • perintah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Prolegnas • perintah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Jangka 2
Menengah
3 • perintah Undang-Undang lainnya
(5 Tahun)
4 • sistem perencanaan pembangunan nasional

5 • rencana pembangunan jangka panjang nasional

6 • rencana pembangunan jangka menengah

7 • rencana kerja pemerintah dan rencana strategis DPR; dan

Prolegnas 8 • aspirasi dan kebutuhan hukum masyarakat


Prioritas
Tahunan

 Penyusunan dan penetapan Prolegnas jangka menengah dilakukan pada awal masa
keanggotaan DPR;
 Prolegnas jangka menengah dapat dievaluasi setiap akhir tahun bersamaan dengan
penyusunan dan penetapan Prolegnas prioritas tahunan;
 Penyusunan dan penetapan Prolegnas prioritas tahunan sebagai pelaksanaan
Prolegnas jangka menengah dilakukan setiap tahun sebelum penetapan RUU APBN
KEGIATAN PRIORITAS YANG AKAN DIPANTAU

Janji RPJMN
Prioritas Tim RKP
Pres- 2015-
431 Transisi 2015
Wapres 2019

11
KLASTER PRIORITAS NASIONAL

Pangan
Energi
Maritim
Infrastruktur
Pendidikan
Kesehatan
Kemiskinan
Reformasi
Birokrasi
Pariwisata
Industri

12
KEBUTUHAN HUKUM MASYARAKAT

AE
• Existing (Pelaksanaan)

• Baru
• Existing
PENELITIAN
Dan
PENGKAJIAN

• Existing (Bertentangan
PUTUSAN MK dengan konstitusi)
PENYUSUNAN PROLEGNAS PRIORITAS TAHUNAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

PROLEGNAS JANGKA MENENGAH


1. Menteri
PPN/Bappenas
2. Mendagri Kementerian/
Menkumham
3. Mensetneg LPNK
4. Menkeu

Prolegnas Prioritas Tahunan


(Judul RUU)

SYARAT TEKNIS: 1 • sudah ada naskah akademiknya;


Kebijakan dalam • sudah ada draft RUUnya;
2
penyusunan Prolegnas
prioritas tahunan di 3 • sudah selesai rapat antarkementerian;
lingkungan Pemerintah • Sudah selesai harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM; dan
4
• Sudah mendapatkan izin prakarsa dari Presiden untuk RUU Non Prolegnas
5 Jangka Menengah
DAFTAR KUMULATIF TERBUKA
PENGAJUAN RUU DI LUAR PROLEGNAS

 Untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan


konflik, atau bencana alam.
 Keadaan tertentu lainnya yang memastikan
adanya urgensi nasional atas suatu RUU yang
dapat disetujui bersama oleh Baleg DPR dan
Menkumham.
PERENCANAAN PENYUSUNAN
PERATURAN PEMERINTAH DAN
PERATURAN PRESIDEN
MAKSUD DAN TUJUAN

Menetapkan skala prioritas penyusunan RPP


dan RPerpres
Memastikan agar sebuah peraturan
pelaksanaan yang didelegasikan dari sebuah
Undang-Undang dapat tersusun, dan
menjadikan pelaksanaan dari sebuah Undang-
Undang tersebut dapat berjalan efektif
PENYUSUNAN PROGSUN PP DAN PERPRES

Didasarkan atas UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang Undangan jo. Perpres No. 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang Undangan

 Perencanaan penyusunan PP/Perpres dilakukan dalam suatu program


penyusunan PP/Perpres (Pasal 24 dan 30 UU No. 12 Tahun 2011).
 Perencanaan penyusunan PP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum. (Pasal 26 ayat (1) UU No. 12 Tahun
2011)
 Ketentuan mengenai tata cara perencanaan program penyusunan PP
berlaku secara mutatis mutandis terhadap perencanaan program
penyusunan Peraturan Presiden. (Pasal 31 UU No. 12 Tahun 2011 dan
Pasal 31 Perpres No. 87 Tahun 2014
 Dalam penyusunan Progsun PP dan Perpres, Menteri Hukum dan HAM
melakukan penyiapan penyusunan Progsun PP dan Perpres dengan
didasarkan pada hasil inventarisasi pendelegasian UU. (Pasal 27
Perpres No. 87 Tahun 2014)
MEKANISME KOORDINASI
PENYUSUNAN
PROGSUN PP DAN PERPRES

Disampaikan
kepada
Daftar Kementerian/ Finalisasi Penyampaian
Inventarisasi perencanaan LPNK untuk pembahasan kepada
pendelegasian Program mendapatkan (Rapat Presiden
UU Penyusunan PP masukan/ Pembahasan untuk
atau Perpres tanggapan serta ditetapkan *
usulan Tahunan)
RPP/RPerpres

* Ditetapkan dengan
Tahap penyiapan Keputusan Presiden
yang dilakukan Menteri Hukum dan Hak untuk jangka waktu 1
Asasi Manusia/BPHN (satu) tahun
Tahap Penyiapan Perencanaan
Program Penyusunan PP dan
Penyiapan Perpres
Perencanaan
Pembentukan
PP/PERPRES
Pasal 27 Perpres No. 87 Tahun 2014
Judul
(1) Menteri menyiapkan perencanaan program
RPP/RPerpres penyusunan Peraturan Pemerintah.
(2) Perencanaan program penyusunan Peraturan
Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pokok Materi memuat daftar judul dan pokok materi muatan
Muatan Rancangan Peraturan Pemerintah yang disusun
berdasarkan hasil inventarisasi pendelegasian
Undang-Undang.

Pokok Materi Muatan RPP atau


RPerpres

Hasil inventarisasi Pasal Pendelegasian UU yang


memerintahkan ketentuan lebih lanjut dalam
PP/Perpres
INVENTARISASI PENDELEGASIAN UU UNTUK
PERENCANAAN PEMBENTUKAN PP DAN PERPRES

INVENTARISASI PENDELEGASIAN PP UNTUK


PERENCANAAN PEMBENTUKAN PERPRES

Undang- Peraturan
Undang Pemerintah

Rancangan Rancangan
Peraturan Peraturan
Pemerintah Presiden

Rancangan
Peraturan
Presiden Jangka waktu sebuah peraturan
pelaksanaan harus dibentuk, juga
menjadi dasar inventarisasi
CONTOH
UU NO. 11 TAHUN 2012

 I Pembentukan UU “-” (nihil)


 II Pembentukan PP
NO MATERI YANG DIATUR AMANAT PASAL KETERANGAN

1. Ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan proses Diversi, tata Pasal 15


cara, dan koordinasi pelaksanaan Diversi
PP No. 65 Tahun 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara Pasal 21 ayat (6) Diversi dan Penanganan Anak
pengambilan keputusan serta program pendidikan, pembinaan,
yang Belum Berumur 12 (Dua
dan pembimbingan terhadap Anak belum berumur 12 (dua
belas) tahun yang melakukan atau diduga melakukan tindak Belas) Tahun
pidana
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman register perkara anak Pasal 25 ayat (2)  RPP tentang pelaksanaan
wajib dibuat secara khusus oleh lembaga yang menangani UU No. 12 Tahun 2011
perkara Anak tentang SPPA
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara Pasal 71 ayat (5)
 RPP masuk dalam
pelaksanaan pidana anak
Program Penyusunan PP
5. Ketentuan mengenai tindakan yang dapat dikenakan kepada Pasal 82 ayat (4) Tahun 2017
anak
6. Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan koordinasi, Pasal 94 ayat (4)
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
UU NO. 11 TAHUN 2012

 III Pembentukan Perpres


NO MATERI YANG DIATUR AMANAT PASAL KETERANGAN

1. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan hak Pasal 90 ayat (2)  RPerpres tentang
Anak Korban dan Anak Saksi hak Anak Korban
dan Anak Saksi
 RPP masuk dalam
Program
Penyusunan Perpres
Tahun 2017
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Pasal 92 ayat (2) Perpres No. 175
pendidikan dan pelatihan bagi penegak hukum
dan pihak terkait
Tahun 2014 tentang
Pendidikan dan Pelatihan
Terpadu Bagi Penegak
Hukum dan Pihak Terkait
Mengenai SPPA
RPerpres dalam rangka melaksanakan
penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan, dapat dimasukan dalam
Program Penyusunan Perpres dengan
terlebih dahulu pemrakarsa mengajukan
permohonan Ijin Prakarsa ke Presiden
MEKANISME PENYUSUNAN
PERATURAN PEMERINTAH DI LUAR
PROGRAM PENYUSUNAN PP/PERPRES

•Kementerian/LPNK menyampaikan surat


permohonan penyusunan RPP/RPerpres
Penyusunan kepada Presiden melalui Mensetneg

diluar Program Ijin Prakarsa •Surat permohonan disertai penjelasan


mengenai alasan perlunya disusun
PP/Perpres dan pokok materi muatan

Kebutuhan UU/
Keperluan bersifat mendesak
Perintah/arahan
langsung • Risalah rapat sidang kabinet
Presiden
Putusan MA
PERENCANAAN PEMBENTUKAN
PERATURAN DAERAH
PROGRAM LEGISLASI DAERAH/
PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN
Prolegda/
DAERAH
Propemperda

Materi yang diatur dan keterkaitannya dengan


Judul RUU peraturan perundang-undangan lainnya merupakan
keterangan mengenai konsepsi Raperda yang
meliputi:
 Latar belakang dan tujuan penyusunan
 Sasaran yang ingin diwujudkan;
 pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan
Materi yang diatur diatur; dan
 Jangakuan dan arah pengaturan

Keterkaitannya dengan
Peraturan Perundang-
Undangan lainnya
 Memahami Materi Muatan PUU
 Memahami Hierarki dan Keterkaitan
PUU
 Memahami Teori dan Asas Terkait
MEKANISME PENYUSUNAN
PROLEGDA/PROPEMPERDA

1 • Perintah Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi

2 • Penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan

3 • Perencanaan Pembangunan Daerah

4 • Aspirasi dan Kebutuhan Hukum Masyarakat

KEPALA DAERAH DPRD


(Gubernur/Walikota/Bupati Provinsi/Kabupaten/Kota

Biro Hukum Provinsi/ BALEG DPRD


Bagian Hukum (Koordinator di lingkungan
Kabupaten/Kota DPRD Prov/Kab/Kota,
sekaligus koordinator
(Koordinator di antara Pemerintah Daerah
lingkungan Pemerintah dan DPRD)
Daerah)

PROLEGDA/PROPEMPERDA
Ditetapkan dengan
Keputusan DPRD Prov/Kab/Kota
DAFTAR KUMULATIF TERBUKA

*Catatan: Hanya untuk Prolegda Kabupaten atau Kota


PENGAJUAN RUU DI LUAR PROLEGDA

 Untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan


konflik, atau bencana alam.
 Keadaan tertentu lainnya yang memastikan
adanya urgensi nasional atas suatu Ranperda
yang dapat disetujui bersama oleh Baleg DPRD
Prov/Kab/Kota dan Biro Hukum Provinsi/ Bagian
Hukum Kabupaten/Kota
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai