Anda di halaman 1dari 16

SABTU, 20 MARET 2021

DISELENGGARAKAN OLEH ADVOKAT KONSTITUSI

PROLEGNAS &
FUNGSI LEGISLASI
Allan Fatchan Gani Wardhana
Direktur Pusat Studi Hukum Konstitusi (PSHK)
Fakultas Hukum
Universitas Islam Indonesia
Pembahasan

Pengaturan dan Perkembangan


Prolegnas
Kedaulatan rakyat dan Fungsi
Legislasi
Catatan terhadap Pelaksanaan
Prolegnas
UU 12/2011; UU 15/2019; PER-DPR
2/2020
Program Legislasi Nasional yang selanjutnya
disebut Prolegnas adalah instrumen
perencanaan program pembentukan Undang-
Undang yang disusun secara terencana,
terpadu, dan sistematis.
Prolegnas merupakan skala prioritas program
pembentukan Undang-Undang dalam rangka
mewujudkan sistem hukum nasional

WHAT?
DASAR
PENYUSUNAN UU 12/2011 jo UU 15/2019
perintah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
perintah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
perintah Undang-Undang lainnya;
sistem perencanaan pembangunan nasional;
Rencana pembangunan jangka panjang nasional;
rencana pembangunan jangka menengah;
rencana kerja pemerintah dan rencana strategis DPR; dan
aspirasi dan kebutuhan hukum masyarakat

Peraturan DPR 2/2020


Rencana kerja pemerintah dan rencana strategis
DPR dan DPD
Daftar RUU dalam prolegnas jangka menengah
periode anggota DPR sebelumnya
Hasil pemantauan dan peninjauan UU yg
dilaksanakan oleh DPR, DPD, Pemerintah
DPD

Prolegnas ditetapkan untuk

jangka menengah dan

tahunan berdasarkan skala

prioritas pembentukan RUU


WHO?
JANGKA MENENGAH
Penyusunan dan Penetapan dilakukan pada masa
awal keanggotan DPR sbg prolegnas utk jangka
waktu 5 tahun

PRIORITAS TAHUNAN
Penyusunan dan penetapan Prolegnas prioritas
tahunan sebagai pelaksanaan Prolegnas jangka
menengah dilakukan setiap tahun sebelum
penetapan RUU tentang APBN

WHEN?
KELENGKAPAN DOKUMEN
PRIORITAS TAHUNAN
JANGKA MENENGAH
Gambaran umum hukum
Judul yang dilengkapi
nasional dengan keterangan
Arah dan kebijakan mengenai konsep RUU
pembangunan hukum nasional meliputi: Latar belakang dan
dalam 5 tahun tujuan penyusunan; sasaran
Judul yang dilengkapi dengan
yang ingin diwujudkan;
keterangan mengenai konsep
jangkauan dan arah
RUU meliputi latar belakang
dan tujuan penyusunan; b.
pengaturan.
sasaran yang ingin diwujudkan;
dan c. jangkauan dan arah Disertai dengan Naskah
pengaturan. Akademik
Bagian Pembentukan UU
Bagian dari proses perencanaan pembentukan
Disiplin Hukum
diaturnya prolegnas sedemikian rupa adalah sebagai
Undang-Undang dalam rangka memenuhi pedoman dalam pembentukan prolegnas yang terencana
kebutuhan masyarakat atas peraturan perundang- dan terarah, sehingga memberikan kesempatan kepada
undangan yang baik publik untuk dapat mencermati dokumen dengan
maksimal

Pembangunan Hukum Sistem Hukum Nasional


pembangunan hukum nasional yang dilakukan secara Prolegnas bagian dari pembentukan hukum dalam
terencana, terpadu, dan berkelanjutan dalam sistem rangka mengantisipasi dan mengatasi permasalahan
hukum nasional yang menjamin pelindungan hak dan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
kewajiban segenap rakyat Indonesia berdasarkan dan bernegara
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

WHY?
RUU DI LUAR PROLEGNAS
Dalam Keadaan Tertentu
untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan
konflik, atau bencana alam; dan
keadaan tertentu lainnya yang memastikan
adanya urgensi nasional atas suatu Rancangan
UndangUndang yang dapat disetujui bersama
oleh alat kelengkapan DPR yang khusus
menangani bidang legislasi dan menteri atau
kepala lembaga yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan
PROLEGNAS PRIORITAS 2021

ada keterlambatan dalam pengesahan


prolegnas
tarik ulur RUU tertentu
UU yang diusulkan dalam Prolegnas prioritas
tahun 2021 sebanyak 33 RUU yang terdiri
dari 22 RUU yang diusulkan DPR, dengan
catatan dua RUU diusulkan bersama DPR
dan pemerintah, sembilan RUU usulan
pemerintah, dan dua RUU usulan DPD RI,”
SCOPE OF POWER
1. DALAM HUBUNGAN DENGAN LINGKUP KEGIATANNYA,
IDE KEDAULATAN RAKYAT MELIPUTI PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, BAIK DI BIDANG LEGISLATIF
MAUPUN DI BIDANG EKSEKUTIF.
2. ARTINYA, RAKYAT MEMPUNYAI OTORITAS TERTINGGI
UNTUK MENETAPKAN BERLAKU TIDAKNYA SUATU
KETENTUAN HUKUM DAN MEMPUNYAI OTORITAS
TERTINGGI UNTUK MENJALANKAN DAN MENGAWASI
PELAKSANAAN KETENTUAN HUKUM ITU.
3. DENGAN PERKATAAN LAIN, RAKYAT BERDAULAT, BAIK
DALAM PERENCANAAN, PENETAPAN, PELAKSANAAN,
MAUPUN EVALUASI DAN PENGAWASAN TERHADAP
PELAKSANAAN PRODUK HUKUM YANG MENGATUR
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DINAMIKA
PENYELENGGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN
YANG BERKAITAN DENGAN NASIB DAN MASA DEPAN
MEREKA SENDIRI SEBAGAI RAKYAT NEGARA YANG
BERSANGKUTAN.

DOMAIN OF POWER KEDAULATAN


SIAPA ATAU APA YANG BERDAULAT DAN YG
DIDAULAT RAKYAT
KEDAULATAN
RAKYAT

Immanuel Kant: UU merupakan penjelmaan


daripada kemauan atau kehendak rakyat.
Rakyatlah yg mewakili kekuasaan tertinggi atau
kedaulatan.
Kedaulatan rakyat sesuai dengan hakikatnya,
tidaklah berkurang sedikitpun hanya karena
ada lembaga perwakilan rakyat.
Badan-badan perwakilan itu hanyalah sarana
atau bahkan salah satu bagi rakyat untuk
menjalankan kedaulatannya.
LEGISLASI-REPRESENTASI
Konsekuensi Demokrasi Perwakilan

REPRESENTATION IN REPRESENTASI IN KORELASI KEDUANYA


PRESENCE IDEAS •Perwakilan formal
Kehadiran Fisik di Memperjuangkan ide dan dianggap penting, tetapi
Parlemen gagasan yg nyata tidak mencukupi (it’s
(berangkat dari aspirasi necessary, but not
masyarakat) sufficient) untuk
menjamin keterwakilan
rakyat secara sejati dalam
demokrasi perwakilan.
BUTUH PERAN PUBLIK

Prolegnas harus Bahkan tak hanya setiap Rancangan Dalam penyusunan


mendapatkan masukan prolegnas, masyarakat Peraturan Perundang- prolegnas, Baleg DPR
dari masyarakat. dapat memberikan undangan harus dapat membuka kesempatan
masukan secara lisan diakses dengan mudah yang luas untuk
dan/atau tertulis dalam oleh masyarakat menjaring masukan
Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Kepatuhaan dan Kedisiplinan
mewujudkan Prolegnas yang
baik: preseden pengesahan
prolegnas yg terlambat

Problem kelengkapan

Catatan
dokumen: beberapa RUU ada
yg tidak lengkap dokumennya,
atau ada dokumen tapi tidak

sekaligus
sesuai pedoman

Pemilihan UU dalam prolegnas

Tantangan
prioritas yang sesuai dengan
kebutuhan hukum masyarakat

problem partisipasi baik


formal maupun substansi

problem perwakilan baik


formal maupun ide. ini
dapat di optimalkan
Terimakasih

ALAMAT KANTOR & SURAT


Kantor Pusat Studi Hukum Konstitusi (PSHK)
Fakultas Hukum UII, Jalan Lawu, Nomor 01,
Kotabaru, Yogyakarta

ALAMAT SUREL
allanfgwardhana@uii.ac.id

Anda mungkin juga menyukai