Abstrak
11 22
Ahmad Redi, Hukum Pembentukan Peraturan Ibid hal. 1-2
Perundang-Undangan, Sinar Grafika, Jakarta Timur,
2018, Hlm 1
3
Saifudin, Partisipasi Publik dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, Yogyakarta, FHUII
Pres, 2009, hal. 33.
4
Proses penyampaian rancangan dari
presiden/gubernur/bupati/walikota atau DPR/DPD
setelah melalui tahap perencanaan.
5
Yaitu pengetahuan mengenai tatacara pembuatan
judul, pembukaan, batang tubuh, penutup,
penjelasan, dan lampiran.
pengundangan itu sudah diatur secara baku bidang perekonomian kurang tepat menjadi
dalam UU 12 Tahun 2011 dan aturan pemerakarsa Undang Undang Cipta kerja.
pelaksanaanya. Hal inilah yang menjadi Undang-Undang harus memenuhi
pertimbangan mengapa konsideran dalam azas lainnya yaitu dapat dilaksanakan.
UU No 12 Tahun 2011 menyebutkan Sehingga setiap pembentukan peraturan
bahwa tujuan dibentuknya sebuah perundang undangan harus
peraturan perundang-undangan adalah memperhitungkan efektivitas dalam
dibentuk secara sistematis dan baku. masyarakat dan azas keterbuakaan guna
Melihat dari kondisi peraturan perundang- memberikan kesempatan pada publik untuk
undangan di Indonesia, dari sisi materi, dan memberi masukan. Dalam perubahan
persoalan yang sering kali timbul, seperti Undang-undang Cipta Kerja pasca disetujui
persoalan multi tafsir, potensi konflik, dan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
tidak operasional. Dalam norma peraturan bersama pemerintah, membuat Undang
perundang-undangan ini seingkali kabur, Undang ini inkonstitusional dikarenakan
jika dilihat kekaburan ini bisa jadi karena tidak memenuhi tahapan peraturan
kesengajaan sejak proses pembentukannya pembentukan perundang-undangan.
ataupun memang karena ketidaksengajaan. Proses pembentukan omnibus law
Selain dari hal itu, peraturan perundang Undang-Undang Cipta Kerja bertentangan
undangan itu bisa menimbulkan konflik. dengan prosedur dan prinsip
Undang-Undang Nomor 11 tahun ketatanegaraan. Indikasinya adalah
2020 tentang Cipta Kerja dianggap pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi
bertabrakan dan banyak terjadi penolakan Undang-Undang yang dipercepat dan
dari berbagai pemangku kepentingan utama setelah pengesahan, draf final UU Cipta
seperti buruh dan kelompok lainnya. Dalam kerja berubah rubah. Hal ini melanggar
proses pembentukannya Undang-Undang moralitas dari demokrasi. Sebuah Negara
Cipta Kerja ini tidak sejalan dengan demokrasi, paripurna adalah persetujuan
ketentuan dalam peraturan perundang- bersama, perwujudan dari pasal 20 ayat (2)
undangan, namun tetap saja disahkan. UUD 1945. Proses pembahasan RUU Cipta
Semua pembentukan Undang-Undang Kerja yang terburu-buru dan menabrak
seharusnya mengikuti ketentuan yang ada ketentuan Undang-Undang Nomor 12
dalam Undang-Undang No 12 tahun 2011. Tahun 2011 tentang pembentukan
Perlu diingat bahwa semua proses, teknik, peraturan perundang undangan, salah
dan pembentukan suatu Undang-Undang satunya ialah asas keterbukaan. 6Oleh
harus mengacu pada UU No 12 tahun 2011 karena itu, seluruh lapisan masyarakat
tersebut. Pembentukan Undang Undang mempunyai kesempatan yang seluas-
Cipta Kerja ini tidak memenuhi azas-azas luasnya untuk memberikan masukan dalam
yang diatur dalam peraturan perundang pembentukan peraturan perundang-
undangan yang baik. undangan.
Setiap peraturan perundang-undangan harus
dibuat oleh pejabat berdasarkan pembagian 2. Pembentukan Undang Undang Cipta
kewenangan yang jelas, menteri sebagai Kerja Berdasarkan Asas Pembentukan
pembantu presiden dengan portofolio. Peraturan Perundang-Undangan
Belum pernah menteri tanpa portofolio
menjadi pemerakarsa Undang-Undang. Indonesia merupakan negara
Dan dari hal itu, menteri koordinator hukum yang memiliki peraturan
7
Lawrence M. Friedman,1975, The Legal System,
Asocial Secience Perspective, Russel Sage
Foundation, New York
9 11
Bagir Manan, Dasar-dasar Perundang-undangan Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto,
Indonesia, Penerbit IND-HILL.CO, Cetakan Pertama, Bahan P.T.H.I: Perundang-undangan dan
Jakarta, 1992, hlm 13-15 Yurisprudensi, Penerbit Alumni, Bandung, 1986,
10 hlm 16.
Natabaya, HAS , Sistem Peraturam Perundang
12 Ibid, hal. 17
undangan Indonesia, Penerbit Konstitusi Press dan
Tatanusa, Jakarta, 2008, hlm 23-32. 13 Ibid, hal. 253
undang lt506c3ff06682e
Tsarina Maharani “Pakar Hukum :
Pembentukan UU cipta kerja
merupakan proseslegislsi terburuk”
Di akses dari
https://amp.kompas.com/nasional
/read/2020/10/17/11113141/pakar
-hukum pembentukan-uu-cipta-
kerja merupakan-proses-legislasi
terburuk