Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325472636

Landasan dan Asas-Asas Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan


yang Baik

Preprint · May 2018

CITATIONS READS

0 14,343

3 authors, including:

Winda Oktavia
Lampung University
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Winda Oktavia on 31 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


LANDASAN DAN ASAS-ASAS PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
BAIK
Nanda Novia Putri, Rahmat Hidayat, dan Winda Oktavia1

Abstrak
Pembentukan peraturan perundang-undangan merupakan syarat dalam rangka pembangunan
hukum nasional yang hanya dapat terwujud apabila didukung oleh metode yang baik, yang
mengikat semua lembaga yang berwenang membuat peraturan perundang-
undangan.Indonesia merupakan Negara hukum yang mempunyai kewajiban melaksanakan
pembangunan hukum nasional yang baik, yang dilakukan secara terencana, terpadu, dan
berkelanjutan dalam sistem hukum nasional.Asas dan landasan peraturan perundang-
undangan merupakan dasar untuk menentukan sikap dan perilaku bagi pembentukan
peraturan perundang-undangan dan penentu kebijakan dalam membentuk peraturan
perundang-undangan, peraturan perundang-undangan yang baik harus mengedepankan asas
equality before the law. Semua asas-asas harus sesuai dalam diri penentu kebijakan yang
akan membentuk peraturan perundang-undangan. Didalam pembentukan peraturan
perundang-undangan membutuhkan asas atau dasar dalam membentuk suatu peraturan
perundang-undangan NKRI yang berasaskan Pancasila sebagai dasar fundamentalnya.Konsep
Negara hukum pancasila merupakan konsep Negara hukum asli Indonesia yang menajadi
asas utama dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Kata kunci: Asas, Landasan, Peraturan Perundang-Undangan.

A. Pendahuluan

Memahami Ilmu Perundang-undangan sangatlah penting, seperti salah satunya


memahami tentang asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan, karena di
dalamnya terdapat acuan bagaimana cara melahirkan sebuah produk hukum dalam hal ini
undang-undang yang sesuai dengan kebutuhan publik pada saat itu. Jika kita tidak
berpedoman kepada asas-asas tersebut maka kemungkinan besar kita akan mendapatkan
banyak kekeliruan dalam penetapan dalam sebuah hukum, seperti halnya salah satu asasnya
adalah peraturan yang bersifat khusus menyampingkan peraturan yang bersifat umum.2

Dan sesungguhnya orang-orang yang telah melahirkan asas-asas tersebut sangat


membantu sekali dalam penetapan peraturan hukum dikemudian hari. Banyak pakar

1
Ketiga Penulis Adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung dengan NPM: 1542011051
, NPM: 1542011055 , NPM: 1542011037
2
Rudy, Hukum Pemerintahan Daerah (Buku Ajar) , Bandar Lampung:PKKPU Unila, 2013.

1
melahirkan asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan, yang pada hakikatnya
tujuannya sama. Intinya walaupun banyak pakar yang memikirkan tetang asas-asas
pembentukkan ini adalah sama. Menginginkan melahirkan produk hukum yang efisien dan
efektif.3

Peraturan perundang-undangan sebagai suatu sistem atau sub sitem dari sistem yang lebih
besar atau sama lain yang saling keterkaitan dan saling ketergantungan sehingga merupakan
suatu kedaulatan yang utuh, oleh karenanya materi muatan rancangan peraturan perundang-
undangan harus diselaraskan, bila tidak akan terjadi disharmonisasi peraturan perundang-
undangan baik secara vertical maupun secara horizontal yang saling tumpang tindih satu
sama lain, bila hal ini terjadi maka tidak ada jalan lain kecuali melakukan pengujian
peraturan perundang-undangan baik melalu yudicial riview, ekscutive riview, maupun
melalui legislative riview.4 Untuk membentuk peraturan perundangan-undangan yang baik
diperlukan berbagai ketentuan yang salah satunya berkaitan dengan landasan dan asas
pembentukan peraturan perundangan-undangan.

Secara umum Undang-Undang No 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan ini memuat materi-materi pokok yang disusun secara sistematis sebagai
berikut: asas pembentukan Peraturan Perundang-undangan; jenis, hierarki, dan materi muatan
Peraturan Perundang-undangan; perencanaan Peraturan Perundangundangan; penyusunan
Peraturan Perundang-undangan; teknik penyusunan Peraturan Perundang-undangan;
pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang; pembahasan dan penetapan
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
pengundangan Peraturan Perundang-undangan; penyebarluasan; partisipasi masyarakat dalam
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; dan ketentuan lain-lain yang memuat
mengenai pembentukan Keputusan Presiden dan lembaga negara serta pemerintah lainnya.5

B. Pembahasan

1. Landasan Peraturan Perundang-undangan

Indonesia adalah Negara berdasarkan atas hukum, berarti semua peraturan perundang-
undangan harus bersumberkan kepada UUD 1945 sebagai hukum dasar tertinggi. Semua
peraturan perundang-undangan dibawah UUD 1945 merupakan penjelasan dari asas-asas
ideology, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum yang adalah UUD 1945, oleh sebab itu
maka peraturan perundang-undangan mempunyai aspek formil dan aspek materil.
Landasan formal konstitusional dimaksud untuk memberikan legitimasi procedural
terhadap pembentukan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Landasan materil

3
Tim Pengajar Hukum Tata Negara, Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Lampung,
Bandar Lampung:Justice Publisher, 2014

4
Budiyono, dan Rudi ,Konstitusi dan Ham (Buku Ajar), Bandar Lampung:PKKPU Unila, 2015.
5
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

2
konstitusional dimaksudkan untuk memberikan sinyal bahwa peraturan perundang-undangan
yang dibentuk merupakan penjabaran dari pasal-pasal UUD 1945. Pembentukan peraturan
perundang-undangan haruslah memperhatikan kaidah-kaidah pembentukannya, yaitu:6

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu peraturan


perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan filosofis apabila rumusannya ataupun
normanya mendapatkan pembenaran setelah dikaji secara filosofis.

b. Landasan Sosiologis

Landasan sosiologis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu suatu


peraturan perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan sosiologis bila sesuai
dengan keyakinan umum, kesadaran hukum masyarakat, tata nilai dan hukum yang hidup di
masyarakat.

c. Landasan Yuridis

Landasan yuridis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu peraturan


perundang-undangan bisa dikatakan memiliki landasan yudiris bila terdapat dasar hukum,
legalitas atau landasan yang terdapat dalam ketentuan hukum yang lebih tinggi derajatnya.

d. Landasan Politis

Landasan politik merupakan garis kebijakan politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi
kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintah Negara.

Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Pada umumnya terdapat berbagai asas-asas hukum umum atau prinsip hukum
(general printciples of law) harus diperhatikan dan diperlukan dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan yaitu:7
1. Asas lex superiot derogate legi inferiori, yaitu peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi tingkatannya didahulukan berlakunya daripada peraturan perundang-
undangan yang lebih rendah dan sebaliknya.
2. Asas lex specialis derogate legi generali, yaitu peraturan perundangan-undangan
khusus didahulukan berlakunya daripada peraturan perundang-undangan yang umum.
3. Asas lex posterior derogate legi priori, peraturan perundang-undangan yang baru
didahulukan berlakunya dsripada yag terdahulu.

6
Yasir, Armen, Hukum Perundang-Undangan, Fakultas Universitas Lampung, 2015

7
Hasyimzoem Yusnani, M Iwan satriawan, Ade Arif Firmansyah, dan Siti Khoiriyah, Hukum
Pemerintahan Daerah, Jakarta:Rajawali Pers, 2017.

3
4. Asas lex neminem cogit ade impossobilia, yaitu peraturan perundang-undangan yang
tidak memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan
atau disering disebut sebagai asas kepatutan.
5. Asas lex perfecta, yaitu peraturan perundang-undangan tidak saja melarang suatu
tindakan tetapi juga menyatakan tindakan terlarang itu batal.
6. Asas non retroactive, yaitu peraturan perundang-undangan tidak dimaksukan untuk
berlaku surut karena akan menimbulkan kepastuan hukum.

Peraturan perundang-undangan dibagi menjadi dua golongan, yaitu :


1. Asas-asas formal dengan perimcian
a. asas tujuan yang jelas
b. asas asas perlunya pengaturan
c. asas organ atau lembaga yang tepat
d. asas materi muatan yang tepat
e. asas dapat dilaksanakan
f. asas dapat dikenali
2. Asas-asas material dengan perincian
a. asas sesuai cita hukum Hukum Indonesia dan Norma Fundamental Negara
b. asas sesuai dengan Hukum Dasar
c. asas sesuai prinsip-prinsip Negara berdasarkan atas hukum
d. asas sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi.8
Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peratura Perundang-undangan sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5, menyatakan bahwa
dalam mebentuk peraturan perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas
pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik, meliputi:
1. asas kejelasan tujuan
2. asas kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat
3. asas kesesuian antara jenis dan materi muatan
4. asas kedayagunaan dan kehasilgunaan
5. asas kejelasan rumusan
6. asas keterbukaan
Sementara itu asas-asas yang harus dikandung dalam materi muatan peraturan
perundang-undangan di Negara Republik Indonesia dirumuskan dalam pasal 6 sebagi berikut:
1. asas pengayoman
2. asas kemanusiaan
3. asas kebangasaan
4. asas kekeluargaan
5. asas kenusantaraan
6. asas bhineka tunggal ika

8
Abdullah, Abdul Gani, Artikel Ilmiah, Pengantar Memahami Undang-Undang tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 1 No.2.

4
7. asas keadilan
8. asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
9. asas ketertiban dan kepastian hukum
10. asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

C. Simpulan
Asas Peraturan perundang-undangan merupakan asas formal tentang bagaimananya
peraturan perundang-undangan yang lahir dari asas Negara hukum, yang berarti suatu
penetapan penggunaan kekuasaan yang secara formal dibatasi dalam dan berdasarkan hukum
dasar (konstitusi tertulis).Semua peraturan perundang-undangan di bawah UUD 1945 harus
merupakan penjabaran dari sistem dan asas-asas ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan hukum yang ada dalam UUD 1945 sehingga sebagai penjabaran dari UUD maka
peraturan Perundang-undangan memiliki aspek formil dan aspek materil. Landasan peraturan
perundang-undangan pada dasarnya, meliputi Landasan filosofis, sosiologis, politis, dan
yuridis.

Reference

Abdullah, Abdul Gani, Artikel Ilmiah, Pengantar Memahami Undang-Undang tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 1
No.2.
Attamimi, A Hamid S. Desertasi Doktor, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara. Universitas Indonesia, Jakarta , 1990
Budiyono, dan Rudi ,Konstitusi dan Ham (Buku Ajar), Bandar Lampung:PKKPU Unila,
2015.
Hasyimzoem Yusnani, M Iwan satriawan, Ade Arif Firmansyah, dan Siti Khoiriyah, Hukum
Pemerintahan Daerah, Jakarta:Rajawali Pers, 2017.
Maria Farida Indrati S. Ilmu Perundang-Undangan (Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan) Jld 1.
Yogyakarta: Kanisius, 2007.
Maria Farida Indrati S. Ilmu Perundang-Undangan (Proses dan Teknik Pembentukannya) Jld
2. Yogyakarta: Kanisius, 2007.
Rudy, Hukum Pemerintahan Daerah (Buku Ajar) , Bandar Lampung:PKKPU Unila, 2013.
Tim Pengajar Hukum Tata Negara, Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas
Lampung, Bandar Lampung:Justice Publisher, 2014
Yasir, Armen,Hukum Perundang-Undangan, Fakultas Universitas Lampung, 2015

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-


Undangan.

www.academia.edu/6837442/pembentukan_peraturan_perundang-undangan
https://www.scribd.com/document/329505333/LANDASAN-PERATURAN-PERUNDANG-
UNDANGAN-PERSPEKTIF-ILMU-HUKUM

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai