1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
Edisi III, 2002), hal. 70.
2
Febriansyah, F. I. (2016). Konsep pembentukan peraturan perundang-undangan di
Indonesia. Perspektif, 21(3), 220-229.
3
Hanum, C. (2017). Analisis Yuridis terhadap Asas-Asas Pembentukan dan Asas-Asas Materi Muatan
Peraturan Daerah: Kajian Perda Syariah di Indonesia. IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi
Manusia, 7(1).
4
A.Hamid S.Attamimi, 1990, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia Dalam penyelenggaraaan
Pemerintahan Negara, Suatu studi analisis mengenai Keputusan Presiden yang berfungsi Pengaturan
dalam kurun waktu Pelita I-Pelita IV,untuk memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Hukum pada Fakultas
Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta.
5
AR, A. B. I. (2019). Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dalam Penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah. Jurnal Restorative Justice, 3(1), 1-13. Hal.7
memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki Peraturan
Perundang-undangan.6
Kemudian Dalam Pasal 7 ayat (1) UU N0.12 Tahun 2011 menyebutkan jenis
dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d) Peraturan Pemerintah;
e) Peraturan Presiden;
f) Peraturan Daerah Provinsi; dan
g) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
6
Penjelasan Pasal 5 UU No.12 Tahun 2011
7
Perundang, M. F. I. S. I. (2007). Undangan: Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan. Yogyakarta, Penerbit
Kanisius. Hal 6-7
Materi muatan peraturan perundangan diperkenalkan oleh A. Hamid
S.Attamimi, yang disampaikan secara lisan dalam Lokakarya mengenai Pengembangan
Ilmu Hukum, di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tanggal 22 Pebruari 1979.
Naskahnya diselesaikan sesudahnya, dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan,
Nomor 3 Tahun 1979.8 A.Hamid S Attamimi secara tidak langsung mengartikan materi
muatan peraturan perundang-undangan sebagai materi yang harus dimuat dalam
masing-masing jenis peraturan perundang-undangan. Sedangkan dalam Pasal 1 angka
13 UU NO.12 Tahun 2011 disebutkan bahwa : Materi Muatan Peraturan Perundang-
undangan adalah materi yang dimuat dalam Peraturan Perundang-undangan sesuai
dengan jenis, fungsi, dan hierarki Peraturan Perundang-undangan. Dengan demikian apa
yang merupakan materi suatu peraturan perundang-undangan adalah berbeda-beda
tergantung jenis, fungsi dan materinya. Dalam menyusun materi muatan peraturan
perundang-undangan ada beberapa asas yang harus dipenuhi yaitu:9
a. pengayoman;
b. kemanusiaan;
c. kebangsaan;
d. kekeluargaan;
e. kenusantaraan;
f. bhinneka tunggal ika;
g. keadilan;
h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau
j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
8
A. Hamid S. Attamimi, 1982, “Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan”, BPHN, Himpunan
Bahan Penataran Latihan Tenaga Teknis Perancang Peraturan Perundang-undangan Tanggal 1 s/d 20
Juni 1981, Diterbitkan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, Jakarta,
,hlm.282-292.
9
Pasal 6 UU No.12 Tahun 2011
DAFTAR PUSTAKA