MAKALAH
ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Legislasi di
Indonesia Fakultas Syariah dan Hukum Islam program Studi Hukum Tata Negara
Oleh:
Muh. Ihsan
742352021181
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asas-
Asas Hukum Di Indonesia”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Penyusun
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I ..............................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................2
A. Latar Belakang......................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
BAB II ...........................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................4
A. Pengertian Asas Hukum.......................................................................6
B. Perbedaan Asas Hukum, Norma/Kaidah..............................................6
C. Keduddukan dan Fungsi Asas Hukum.................................................7
D. Asas Hukum dan Sistem Hukum Nasional...........................................7
BAB III............................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................10
A. KESIMPULAN.....................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu dipahami bahwa setiap peraturan hukum itu berakar atau bertumpu
pada asas hukum, yakni sustu nilai yang diyakini berkenaan dengan penataan
materiil dari suatu tata hukum yang menjadi landasan formal suatu sistem hukum
aturan hukum yang berlaku sebagai hukum positif yang harus ditaati di negara
mana diberlakukan.
Asas hukum yang menjadi fondasi hukum positif itu sesungguhnya adalah
abstraksi sebuah kaidah yang lebih umum yang penerapannya lebih luas dari
ketentuan norma-norma hukum positif. Asas-asas hukum itu lahir dari kandungan
akal budi dan nurani manusia yang menyebabkan manusia dapat membedakan
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa Penting Asas Hukum dalam sistem hukum serta fungsinya bagi
penegak hukum?
C. Tujuan
1
Bernard Arief Sidharta, “Penemuan Hukum Kajian Filsafat Hukum”, Dalam Pendulum
Antinomi Hukum, Antologi 70 Tahun
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut terminologi bahasa, yang dimaksud dengan istilah asas ada dua
pengertian. Arti asas yang pertama adalah dasar, alas, fundamen. Sedangkan
arti asas yang kedua adalah suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau
dasar yang juga ddapat dimaknai sebagai cita-cita pun juga merupakan suatu
sifatnya atau merupakan latar belakang dari “hukum positif” yang terdapat
dalam dan di belakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan
perundang-undangan.3
pikiran dasar yang umum dan abstrak, atau merupakan latar belakang
yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berpikir. Asas hukum adalah
diperlukan.6
tuntutan-tuntutan etis.7
asas-asas hukum bersifat umum, asas-asas hukum dalam penerapan, dan asas-
Bruggink tidak benar, karena seperti halnya aturan hukum positif lainnya juga
usaha negara.
Dalam kaitan perbedaan pandangan bahwa di satu pihak ada ahli hukum
kaidah perilaku, karena itu asas hukum tidak dapat diterapkan saecara
asas hukum meskipun bebeda dengan kaidah perilaku, namun karena asas
kaidah perilaku, sehingga asas hukum juga dapat diterapkan secara langsung
meskipun sifat asas itu tetap lebih umum daripada norma/kaidah perilaku,
pandang, yakni: Sudut pandang ilmu hukum, asas hukum hanya bersifat
tidak normatif, karena itu tidak termasuk hukum positif, tentu tidak dapat
penafsiran hakim.10
bersebrangan tersebut di atas dapat dipahami bahwa dari sudut pandang ilmu
kemsyarakatan. Di balik itu dari sudut pandang hukum positif, asas-asas itu
9
Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum Dalam Sistem Hukum, Volume 12, Nomor 2,
2018, H. 147
10
Sidharta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, Alumni,
Bandung, 2006, hal. 204.
6
kegunannya.11
Mahadi (Guru Besar Ilmu Hukum USU) berpendapat bahwa sumber asas
hukum kita telah sepakat, bahwa Pancasila sumber dari segala sumber hukum
bahwa sumber dari segala asas hukum adalah Pancasila juga. Pancasila
terdiri atas tiga unsur yang memiliki kemandirian tertentu, identitas yang
relatif jelas yang saling berkaitan adalah: unsur idiil, unsur operasional, dan
dalam sistem hukum sifatnya ganda. Sebagaimana Fondasi atau landasan dari
sistem hukum positif, tatanan asas-asas yang terletak pada landasan (basis)
dari bidang hukum tertentu. Batu uji kritis terhadap sistem hukum positif,
kedalam bahasa yuridis dan juga dalam hal hakim melakukan interpretasi
asas-asas hukum berperan. Fondasi atau landasan dari sistem hukum positif,
tatanan asas-asas yang terletak pada landasan (basis) dari bidang hukum
tertentu. Batu uji kritis terhadap sistem hukum positif, berkenaan dengan
11
Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum Dalam Sistem Hukum, Volume 12, Nomor 2,
2018, H. 148
12
Mahadi, Op.Cit., Beginsel Rechtsideologie Dipahami Bahwa Pancasila Dalam Sistem
Hukum Indonesia Selain Sebgai “Norma Dasar” Juga Sebagai “Asas Idelogi Hukum”. Hal. 142
7
kaidah hukum atas fakta-fakta yang dirumuskan kedalam bahasa yuridis dan
undang. Legislator perlu meneliti dasar-pikiran dari asas hukum seraya dapat
baik
2. Bagi hakim
Hal a quo, demikian dapat ditarik suatu hipotesa bahwasanya asas hukum
yang dapat diterima oleh setiap elemn masyarakat. Sebagaiamana asas huikum
13
Notohamidjojo, O. Demi Keadilan Dan Kemanusiaan Beberapa Bab Dari Filsafat
Hukum, BPK. Gunung Mulia, Jakarta. (1975),, Liat Juga Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum
Dalam Sistem Hukum, Volume 12, Nomor 2, 2018, H. 149
8
Pancasila, asas konstitusional yang terdapat dalam UUD 1945 dan asas
konsisten dan tidak terintegrasi, maka dapat dikatakan tidak ada suatu tatanan,
yang secara teoritis tidak ada sistem hukum dalam kesatuan sistem hukum
nasional.14
taat asas, yang dijiwai Pancasila dan bersumber pada UUD 1945. Dengan
14
Kusnu Goesnadhie, Harmonisasi Hukum, Cet. 1, (Surabaya: JP. Books, 2006), hal. 49-50.
15
Kusnu Goesnadhie, Harmonisasi ….hal. 49-50.
9
undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum bila dibuat oleh
sosiologis.
16
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum dalam Pembangunan, (Bandung:
Alumni, 2002), hal. 187-188
17
Pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan
10
sistematika dan pilihan kata atau terminologi, serta bahasa hukumnya jelas
telah sepakat, bahwa Pancasila sumber dari segala sumber hukum negara,
sumber dari segala asas hukum adalah Pancasila, Pancasila dipegang teguh
sebagai kaidah dasar, sebagai suatu beginsel rechtsideologie atau asas ideologi
hukum Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL :
Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum Dalam Sistem Hukum, Volume 12,
Nomor 2, 2018, H. 148
Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum Dalam Sistem Hukum, Volume 12,
Nomor 2, 2018, H. 147
Dewa Gede Atmadja, Asas-Asas Hukum Dalam Sistem Hukum, Volume 12,
Nomor 2, 2018, H. 148
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung: Alumni Bandung, 1986), hal. 89.
UNDANG-UNDANG
Pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan