Anda di halaman 1dari 13

60

JURNAL META-YURIDIS
No. P-ISSN : 2614-2031 / NO. E-ISSN : 2621-6450
Fakultas Hukum Universitas PGRI Semarang
Homepage: http://journal.upgris.ac.id/index.php/meta-yuridis/

Article History: Received: 2021-06-22 Accepted: 2022-02-22


Published: 2022-03-01

POLITIK HUKUM PEMBENTUKAN HUKUM YANG RESPONSIF DALAM


MEWUJUDKAN TUJUAN NEGARA INDONESIA

Kendry Tan
Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam, Indonesia
1851009.kendry@uib.edu

Hari Sutra Disemadi


Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam, Indonesia
hari@uib.ac.id

Abstrak
Hukum merupakan produk yang muncul dari sebuah proses dan tahapan yang
panjang. Proses yang panjang tersebut akan melewati sebuah forum politik sehingga
hukum merupakan produk dari politik. Politik hukum dapat diartikan sebagai kegiatan
dalam membentuk suatu peraturan perundang-undangan. Dalam mewujudkan tujuan
hukum Negara Indonesia politik hukum memainkan peran yang penting. Sehingga
dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai keterkaitan antara politik
hukum dengan pembentukan hukum yang responsif dalam mewujudkan tujuan negara
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pemikiran peneliti guna untuk
menjawab permasalahan yang ada berkaitan dengan politik hukum. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan konseptual. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa dalam mewujudkan tujuan negara Indonesia secara
langsung akan berhubungan dengan hukum responsif ditinjau dari perspektif politik
hukum. Politik hukum berperan penting dalam membuka ruang bagi masyarakat untuk
turut serta dalam berpartisipasi dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
yang responsif.

Kata Kunci: Hukum Responsif, Politik Hukum, Pembentukan Hukum

Abstract
Law is a product that emerges from a long process and stages. This long process will
pass through a political forum so that the law is a product of politics. Legal politics can
be interpreted as an activity in forming a statutory regulation. In realizing the legal
objectives of the State of Indonesia, legal politics plays an important role. So in this
study, researchers will discuss the relationship between legal politics and the formation
of responsive laws in realizing the goals of the Indonesian state. This study aims to
describe the thoughts of researchers in order to answer existing problems related to
legal politics. This study uses a normative juridical research method with a conceptual
approach. The results of this study indicate that in realizing the goals of the Indonesian
state, it will directly relate to responsive law in terms of legal politics perspective. Legal
politics plays an important role in opening up space for the public to participate in the
formation of responsive laws and regulations.

Keywords: Responsive Law, Political Law, Legal Formation

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


61

sehingga dalam mewujudkan tujuan dan


PENDAHULUAN cita-cita yang telah dicantum dalam
Negara merupakan sebuah Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945
organisasi, badan atau institusi akan dilakukan melalui sebuah sarana
kekuasasaan dimana badan tersebut yaitu hukum. Hukum dijadikan sebagai
merupakan bagian dari alat-alat prinsip yang harus dijalankan dalam
kelengkapan negara yang akan tahap persiapan, perwujudan, dan
melakukan tugasnya dengan cara pengawasan pembangunan agar
tertentu, dimana tugas yang diberikan penyelenggaraan pembangunan dapat
tersebut merupakan klasifikasi dari hak berjalan dengan efektif, efisien dan tertib
dan kewajiban antara masing-masing sehingga dapat mewujudkan tujuan
alat-alat pelengkap negara dalam negara Indonesia yang sudah
mencapai suatu tujuan tertentu.[1] dicitakan.[4] Secara umum, hukum di
Emmanuel Kant, seorang filsuf modern Indonesia dibedakan menjadi 2 yaitu
asal Jerman pada abad ke-18, hukum tidak tertulis dan dan hukum
mengungkapkan tujuan dari sebuah tertulis. Hukum tidak tertulis merupakan
negara adalah untuk membentuk dan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan
mempertahankan hukum, yang menjadi berkembang dalam kehidupan
kedudukan dari orang-perorangan dalam bermasyarakat dan praktek-praktek
masyarakat, hal ini berarti pula setiap peradilan seperti kebiasaan profesi,
warga negara memiliki kedudukan yang praktek administrasin negara dan lain-
sama didepan hukum dan tidak boleh lain. [5] Sedangkan yang dimaksud
diperlakukan sewenang-wenang oleh dengan hukum tertulis adalah hukum
aparat hukum.[2] yang dapat dijumpai secara tertulis
Tujuan Negara Indonesia telah seperti Undang-Undang, Peraturan
dicantumkan dalam Alinea keempat Daerah dan lain-lain, yang sifatnya kaku,
Pembukaan Undang-Undang Dasar menjamin kepastian hukum, ada
Negara Republik Indonesia tahun 1945 hukuman yang jelas.[6]
(selanjutnya disingkat UUD 1945) yang Hukum merupakan produk dari
berisi melindungi segenap bangsa sebuah proses tahap yang panjang.
Indonesia dan seluruh tumpah darah Proses tersebut dimulai dengan muncul
Indonesia, memajukan kesejahteraan ide untuk mengatur sebuah
umum, mencerdaskan kehidupan permasalahan dengan hukum. Dimana
bangsa dan melaksanakan ketertiban gagasan tersebut mendapat banyak
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, komentar dari masyarakat dan berujung
perdamaian abadi dan keadilan sosial. pada proses pengujian terhadap ide
Tujuan nasional Indonesia yang tersebut melalui diskusi-diskusi dan pada
tercantum dalam UUD 1945 dijiwai oleh akhirnya masyakat sendiri yang akan
pancasila sebagai dasar negara yaitu menentukan lolos atau tidaknya ide
pada sila kelima dan kedua. Hubungan tersebut. Hasil dari kelolosan ide
yang dapat dicerminkan dalam sila tersebut berupa ide yang sudah
kelima adalah dalam mewujudkan dipertajam sehingga ide tersebut dapat
kesejahteraan umum dan sila kedua dirumuskan oleh aparat pembentuk
dapat dicerminkan dalam jaminan atas peraturan perundang-undangan dalam
Hak Asasi Manusia (Selanjutnya sebuah forum politik sehingga lahirlah
disngkat HAM) dengan diperlakukan hukum sebagai peraturan perundang-
secara adil dan manusiawi.[3] undangan.[7]
Negara Indonesia merupakan Melihat proses pembentukan
negara hukum hal ini telah diamanahkan hukum yang melalui forum politik maka
dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3), perlu diketahui pengertian dari politik

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


62

hukum itu sendiri. Mochtar pengembangan politik. Sehingga prinsip-


Kusumaadmadja, mengartikan politk prinisp yang digunakan dalam
hukum sebagai kebijakan hukum dan pengembangan politik juga akan
perundang-undangan yang mana digunakan dalam politik hukum dalam
berkaitan dengan pembentukan, pembentukan hukum.[12]
perbaharuan, dan mengganti serta Politik hukum merupakan bagian
hukum yang perlu dipertahankana agar penting dalam mewujudkan cita-cita
dapat mewujudkan tujuan negara.[8] negara Indonesia karena keadilan dan
Moh. Mahfud MD membagikan politik kepastian hukum akan terwujud dalam
hukum menjadi 3 bagian, yaitu tujuan produk politik hukum apabila kegiatan
dan manfaat hukum yang akan politik tersebut dilakukan dan memihak
diberlakukan, latar belakang politik dan pada nilai-nilai keadilan.[13] Apabila
sub-sistem kemasyarakatan lainnya produk politik hukum yang dibentuk tidak
pembentukan hukum dan permasalahan sesuai dengan nilai keadilan dan
- permasalahan penegakan hukum, kepastian hukum dalam masyarakat
teutama dalam implementasi atas politik maka akan berpengaruh pada tujuan
hukum yang telah digariskan.[9] yang akan dicapai negara tidak akan
Padmo mendefiniskan politik terwujud dan berpengaruh secara
hukum sebagai suatu kebijakan yang langsung terhadap pelaksanaan
menentukan tujuan, bentuk maupun peraturan tersebut. Berbagai
susbtansi hukum yang akan permasalahan yang sering timbul akibat
dibentuknya.[10] Sedangkan Satjipto proses pembentukan peraturan
Rahardjo mengartikan politik hukum perundang-undangan yang kurang
sebagai kegiatan memilih dan meotde maksimal adalah tumpang tindih, multi-
yang akan digunakan guna mencapai tafsir, tidak sesuai dengan permasalahan
tujuan sosial dan hukum dalam yang timbul dalam masyarakat dan lain-
masyarakat.[11] Dari beberapa lain.
pengertian diatas dapat disimpulkan Perlu diketahui bahwa peraturan
bahwa politik hukum merupakan perundang-undangan merupakan alat
kegiatan dalam pembentukan suatu untuk untuk rekayasa masyarakat. Hal ini
peraturan perundang-undangan berarti dalam penerapannya hukum
termasuk didalamnya menentukan dapat berfungsi untuk memengaruhi dan
tujuan, bentuk dan isi dari suatu hukum mengubah perilaku masyarakat, dalam
guna untuk mewujudkan tujuan dari hukum digunakan aparat hukum dalam
suatu negara. pembangunan sosial ekonomi di
Hukum perwujudan dari politik Indonesia guna meningkatkan taraf
agar gagasan-gagasan hukum yang hidup masyarakat sehingga terwujud
penting dalam kehidupan berbangsa masyarakat yang adil dan makmur[14]
seperti kepastian, keadilan dan lain-lain Saat ini Indonesia mengalami krisis
dalam dituangkan dalam hukum positif penegakan hukum karena efektifitas
dan pelaksanaan dair hukum positif penerapannya hanya berlaku bagi
tersebut merupakan tujuan dari politik masyarakat kecil sedangkan untuk
serta alat politik. Politik menggunakan masyarakat yang memiliki kekuasaan
hukum sebagai alat dalam menentukan sangat sulit untuk diterapkan hukum.[15]
arah masyarakat dalam memecahkan Hukum yang dapat mewujudkan cita-cita
permasalahan yang timbul. Politik dan tersebut adalah hukum yang responsif,
hukum adalah dasar dari politik hukum dimana hukum yang responsif tersebut
dengan syarat bahwa pelaksanaan harus dibentuk berdasar kepentingan
pengembangan hukum tidak dapat masyarakat itu sendiri.[16] Namun
dipisahkan dengan pelaksanaan kenyataannya hukum sering sekali

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


63

digunakan oleh oknum-oknum yang tidak merupakan pendekatan yang dilakukan


beritikad baik guna untuk memenuhi dengan menganalisis data agar dapat
kepentingan diri atau pihaknya saja. ditemukan pengertian, asas, prinsip dan
Hukum dan pejabat pembentuk lain-lain yang berkaitan dengan pokok
hukum yang tidak sesuai dengan permasalahan guna untuk menjawab
kepentingan masyatakat tentunya tidak pokok permasalahan yang diangkat.[19]
akan efektif dalam penerapannya dalam Data yang digunakan dalam
masyarakat sehingga menyebabkan melakukan penelitian adalah data
tidak terwujudnya cita-cita yang sekunder, yaitu berupa Pancasila,
diharapkan oleh Negara Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 dan
Hukum yang baik merupakan aspek Undang-Undang Republik Indonesia
esensial dalam sebuah negara maju Nomor 15 Tahun 2019 tentang
dalam menjalani kehidupan Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
berbangsanya. Hukum yang baik sangat 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
dipengaruhi oleh politik hukum pada saat Peraturan Perundang-Undangan, buku-
proses pembentukannya. buku, artikel ilimiah, pendapat para ahli
serta media elektronik yang
POKOK PERMASALAHAN berhubungan dengan pokok
Beralasakan pada latar belakang permasalahan yang diangkat. Data-data
yang dipaparkan, maka rumusan yang digunakan untuk menunjang
masalah yang akan dibahas adalah penelitian ini dikumpul dengan metode
sebagai berikut: penelitian kepustakaan atau Library
1. Bagaimana hukum responsif dalam Research. Data-data yang sudah
mewujudkan tujuan negara dikumpulkan tersebut kemudian
Indonesia?; dilakukan analisis dengan menggunakan
2. Bagaimana dampak politik hukum metode analisis data secara deskriptif
terhadap pembentukan hukum di kualitatif. Metode ini digunakan untuk
Indonesia?; dan mengkaji secara rinci terhadap pokok
3. Bagaimana peranan politik hukum permasalahan yang telah diangkat guna
dalam mewujudkan hukum yang untuk menjawab dan memberikan solusi
responsif? terhadap permasalahan yang ada.[20]

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian merupakan kegiatan A. Hukum Responsif dalam
yang dilakukan dengan menganalisis Mewujudkan Tujuan Negara
data yang ada sehingga diperoleh solusi Indonesia
atas suatu permasalahan yang Satjipto Rahardjo berpendapat
diangkat.[17] Dalam melakukan hubungan antara subsistem politik
penelitian terhadap pokok permasalahan dengan subsistem hukum maka politik
yang diangkat menggunakan jenis memiliki posisi yang lebih tinggi
penelitian yuridis normatif. Jenis dibanding dengan hukum. Hal ini berarti
penelitian merupakan penelitian bersifat politik sangat berpengaruh pada
kepustakaan yang dilakukan dengan bekerjanya hukum. Pengaruh politik
mengkaji bahan-bahan yang sudah dalam hukum terdapat dalam beberapa
dikumpulkan.[18] Pokok permasalahan aspek yaitu penegakannya, karakteristik
yang diangkat tersebut akan diteliti produk serta proses pembuatannya.[15]
dengan menggunakan metode Indonesia pada era Seoharto menganut
pendekatan konseptual. Pendekatan konfigurasi politik otoriter, hal ini berarti
konseptual atau conceptual approach Indonesia menempatkan pemerintah

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


64

pada posisi yang sangat dominan prinsip dan tujuan serta pentingnya
dengan campur tangan atas urusan kerakyatan baik sebagai tujuan hukum
dalam negeri suatu negara dalam maupun cara untuk mencapainya.
kebijakan yang diterapkan, sehingga Hukum yang responsif adalah hukum
aspirasi tidak terwujudkan secara baik. yang berorientasi pada hasil. Tatanan
Peran pemerintah yang besar tersebut hukum akan dinegosiasikan dan bukan
menyebabkan tidak dapat berjalan melalui paksaan. Ciri utama dari hukum
dengan baik perwakilan rakyat dan partai responsif adalah menyelidik dan
politik.[21] Pada era Soeharto menganalisa nilai-nilai yang terkandung
pemerintahan Indonesia memiliki sifat dalam sebuah peraturan perundang-
kepemimpinan yang otoriter sehingga undangan.[15] Hukum responsif tidak
produk hukum yang dihasilkan bersifat memandang hukum hanya dari sisi
ortodoks dan konservatif.[22] Namun yuridis namun memandang hukum dari
dengan turunnya Soeharto yang dikenal berbagai sudut pandang guna untuk
dengan era reformasi, Indonesia mewujudkan keadilan substantif. Hukum
sekarang berada pada konfigurasi politik responsif berguna dalam turut serta
demokratis yang menghasilkan produk memenuhi kebutuhan sosial dengan
hukum yang responsif.[21] memperluas cakupan hukum dalam
Sifat responsif berarti bahwa kehidupan masyarakat. Perluasan
hukum melakukan fungsinya dipandang tersebut akan memberikan pengaruh
dari sudut pandang ‘konsumen’. Hal ini terhadap tindakan-tindakan lembaga
berarti hukum berfungsi sebagai hukum dalam menjalankan tugasnya.[24]
pemenuhan kebutuhan dan kepentingan Teori Nozet Selznick menyatakan
sosial yang dialami oleh rakyat dalam hukum dapat berfungsi dengan
kehidupan berbangsa. Pengungkapan sebagaimana mestinya yaitu untuk
permasalahan yang timbul dalam kepentingan sosial apabila substansi
masyarakat tentunya diperlukan cara hukum menjunjung tingggi nilai keadilan
yang khusus, dengan demikian dapat dan kepentingan umum, hukum tersebut
terwujud suatu partisipasi masyarakat dijalankan lembaga hukum yang baik
dalam pembentukan suatu peraturan dengan aparat penegak hukum dengan
perundang-undangan. Namun hal ini moral yang tinggi pula serta ditaati oleh
tidak berarti bahwa hukum merupakan masyarakat dengan kesadaran dan
suatu sarana yang terbuka untuk pemahaman terhadap hukum yang
memenuhi tuntuan rakyatnya semata. cukup. Menurut teori ini hukum yang
Keterbukaan yang berlebih juga akan ingin berfungsi dengan baik harus
berpengaruh terhadap integritas terdapat keselarasan dan kesimbangan
lembaga pembentuk hukum. Diperlukan antara lembaga hukum dan masyarakat
keseimbangan antara integritas dan yang menaatinya. Lembaga-lembaga
keterbukaan dalam membentuk suatu hukum yang berperan dalam hukum
peraturan perundang-undangan agar responsif adalah hakim, jaksa, polisi dan
hukum yang dibuat dapat menampung lembaga-lembaga lain yang berkaitan.
aspirasi rakyatnya dengan tetap Dalam menjalankan tugasnya aparat-
mempertahankan integritas lembaga aparat hukum harus dibina dan dilakukan
pembentuk hukum.[23] pengawasan dengan baik dan diatur
Hukum responsif memberikan secara tegas sanksi yang akan
kelembagaan yang tertib, didapatkan apabila melanggar kode etik
berkepanjangan dan stabil menurut yang ada. Selain itu masyarakat juga
Nonet dan Selznick. Hukum yang merupakan unsur yang penting dalam
responsif memiliki ciri-ciri pergeseran mewujudkan hukum yang responsif.
penekanan dari aturan-aturan ke prinsip- Apabila substansi dan aparat hukum

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


65

sudah baik dalam menjalankan kepentingan sosial yang sekaligus


tugasnya, hukum tetap tidak dapat melindungi kepentingan masyarakat.[28]
mewujudkan tujuan dan cita-cita dari Ketaatan masyarakat akan
negara Indonesia.[25] hukum tersebut akan melahirkan
Penulis beranggapan bahwa budaya-budaya yang merupakan unsur-
hukum yang responsif akan membuat unsur penting dari keberhasilan
masyarakat cenderung untuk menaati penerapan peraturan tersebut yaitu
peraturan yang ada karena hal-hal yang ketertiban, ketentram, kepastian,
diatur adalah permasalahan- kemanfaatan dan keadilan. Unsur-unsur
permasalahan yang timbul dalam tersebutlah yang mendorong masyarakat
masyarakat itu sendiri sehingga secara untuk taat terhadap undang-undang
langsung maupun tidak langsung akan sehingga undang-undang dapat berjalan
turut serta dalam mewujudkan tujuan sesuai dengan tujuan pembentukannya.
negara. Oleh sebab itu dalam Tujuan hukum yang paling utama adalah
pembentukan hukum yang responsif keadilan, kemanfaatan dan kepastian.
diperlukan aspirasi masyarakat guna Sehingga menurut hemat penulis untuk
untuk menyampaikan kepentingan mewujudkan cita-cita Negara Indonesia
masyarakat. Aspirasi tersebut dapat yang tersirat dalam Alinea Keempat
disalurkan melalui berbagai media yang Pembukaan UUD 1945 maka diperlukan
telah disediakan baik media cetak sebuah kolaborasi antara masyarakat
maupu media elektronik sebagai dan lembaga hukum dalam membentuk
perwujudan dari kebebasan suatu hukum yang responsif.
berpendapat. Aspirasi masyarakat yang
dipahami secara menyeluruh oleh B. Pengaruh Politik Hukum Terhadap
lembaga pembentuk hukum, maka Pembentukan Hukum di Indonesia
substansi dari hukum tersebut akan Daniel S. Lev berpendapat
ditujukan untuk kepentingan rakyat.[26] bahwa dalam proses pembentukan
Aspirasi masyarakat tersebut hukum hal yang sangat berpengaruh
akan dikristalisasi menjadi sebuah adalah politik, hal ini berarti hukum
peraturan perundang-undangan dengan merupakan alat politik dan
segenap anjuran, larangan serta sanksi perkembangan, pembangunan dan
yang akan diberikan apabila rakyatnya kedudukan hukum dalam suatu negara
tidak menaati hukum itu sendiri. Dengan sangat bergantung pada keseimbangan
menuangkan aspirasi masyarakat dalam politik, definisi kekuasaan, ideologi
peraturan perundang-undnagan maka politik, ekonomi, dan lain-lain.[29]
akan terbentuk sebuah kecenderungan Interaksi antara hukum dan politik dalam
masyarakat untuk taat dan tertib proses pembentukan hukum memiliki
terhadap peraturan yang ada baik itu hubungan timbal-balik, memberi dan
karena takut akan sanksi yang ada menerima dan saling bercampur tangan
maupun karena menyadari akan manfaat antara lembaga eksekutif dan legislatif,
akan hukum itu sendiri. Ketaatan sehingga hukum merupakan produk
masyarkat terhadap hukum akan politik.[30] Dalam praktek pembentukan
berpengaruh terhadap keberlakuan hukum sering terjadi kekuasaan politik
hukum yang diharapkan dalam yang menentukan terbentuknya suatu
mewujudkan tujuan hukum dalam hukum. Dampak politik dalam suatu
kehidupan bermasyarakat.[27] Hukum peraturan perundang-undangan akan
merupakan instrumen yang digunakan sangat terpampang apabila terdapat
untuk menata masyarakat agar sesuai kekuasaan politik yang besar yang ikut
dengan tujuan yang dikehendaki hukum. campur tangan dalam pembentukan
Hukum memiliki makna esensial pada hukum tersebut.

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


66

Lembaga yang memiliki tugas pendapatnya secara lisan maupun


untuk melakukan pembentukan hukum di tertulis dalam proses pembentukan
Indonesia adalah lembaga eksekutif dan rancangan undang-undangan dan
legislatif dimana Presiden dan DPR rancangan peraturan daerah. Beberapa
berwenenang dalam membuat undang- kalangan yang biasanya ikut
undang. Anggota DPR dan Presiden memberikan pandangannya terhadap
dipilih melalui suatu pemilihan umum, rancangan peraturan perundang-
dimana calon anggota DPR dan undangan adalah kalangan pengusaha,
Presiden harus berasal dari suatu partai lembaga swadaya masyarakat,
poltik yang telah diverifikasi oleh Komisi organisasi profesi, tokoh agama,
Pemilihan Umum (Selanjutnya disingkat akademisi dan lain sebagainya. Apabila
KPU). DPR dan Presiden yang dipilih suatu peraturan perundang-undangan
melalui suatu partai politik sudah cukup yang tidak diusungi oleh aspirasi
untuk membuktian bahwa terdapat masyarakat maka akan terjadi penolakan
kekuasaan politik dalam pembentukan oleh masyarakat karena tidak dipenuhi
suatu undang-undang.[31] Menurut asas kepastian hukum dan keadilan.
Peneliti, hal ini memberikan tanggung Oleh karena akan terjadi pemberontakan
jawab yang besar kepada lembaga dengan demo secara massal untuk
kekuatan politik formal tersebut dalam melakukan penolakan maupun melalui
melakukan pembentukan hukum. Hal ini pengujian ulang kepada lembaga
dikarenakan apabila lembaga kekuatan yudisial. Beberapa faktor penyebab
politik formal menggunakan munculnya masalah itu adalah tidak
kekuasaannya dengan sewenang- terpenuhi asas pembentukan peraturan
wenang dan menggunakan hukum perundang-undangan yang baik, naskah
sebagai alat untuk mengedapankan akademis yang kurang mendalam akan
kepentingan sendiri dan kalangannya hal yang dikaji, Program Legislasi
maka hukum tersebut menjadi sebuah Nasional yang tidak sesuai dengan
kerisauan bagi masyarakat dan tentunya keresahan dan aspirasi masyarakat dan
tidak akan ditaati. Ketidaktaat terhadap lain-lain.[32]
peraturan tersebut hanya akan Kedua kekuatan tersebut
menimbulkan kekacuan pada publik merupakan kekuatan yang membentuk
yang tentunya tidak akan membawa suatu peraturan perundang-perundanga.
Indonesia menjadi lebih maju. Oleh Lembaga eksekutif dan legislatif
sebab itu diperlukan kekuatan lain dalam merupakan lembaga yang berada dalam
proses pembentukan suatu produk institusi politik sedangkan kekuatan
hukum. masyarakat merupakan kekuatan yang
Kekuatan-kekuatan lain yang lahir dari produk hukum institusi politik itu
dimaksud adalah kekuatan masyarakat. sendiri. [33] Sehingga dari hal tersebut
Keberadaan masyarakat dalam dapat dilihat bahwa pemegang
partisipasinya untuk memberikan kekuasaan pembuat hukum memiliki
kontribusi terhadap suatu produk hukum jenjang sosial yang lebih tinggi dibanding
diakui oleh Undang-Undang Republik kebanyakan masyarakatnya.
Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Apabila melihat kondisi yang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor terjadi sekarang maka dapat dilihat
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan politik dalam produk hukum sehingga
Peraturan Perundang-Undangan mengakibatkan hukum merupakan
(Selanjutnya disingkat UU Pembentukan kristalisasi dari negosiasi antara kaum
Per-UU). Pasal 53 UU pembentukan politikus. Ilmu hukum hanya digunakan
Per-UU telah menjamin hak rakyat sebagai pengetahuan pembantu dalam
Indonesia untuk memberikan dalam ilmu politik. Setiap tahapan

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


67

pembentukan peraturan perundang- tentang Informasi dan Teknologi


undangan tidak lepas dari pengaruh Elektronik. Hal ini menyebabkan terdapat
politik yang tentunya akan memberikan sejumlah peraturan perundang-
pengaruh terhadap produk yang undangan yang dimintakan untuk
dihasilkannya. Peraturan perundang- dilakukan pengujian kepada Mahkamah
undangan adalah hukum tertulis yang Konstitusi dan Mahkamah Agung.
memuat norma-norma hukum yang Hukum pada negara Indonesia
bersifat mengikat dan memaksa yang sangat dipengaruhi oleh kekuasaan
dibentuk oleh lembaga-lembaga yang politik yang ada, sehingga karakter suatu
berwenang berdasarkan peraturan produk hukum di Indonesia akan sangat
perundang-undangan.[31] Lembaga dipengaruhi oleh kondisi politik hukum
pembentukan peraturan perundang- yang ada pada saat itu. Hal ini sesuai
undang diatur oleh peraturan perundang- dengan pernyataan bahwa hukum
undangan sedangkan peraturan merupakan keputusan politik[34]
perundang-undangan sendiri dibuat oleh sehingga parameter pemenuhan aspirasi
suatu lembaga kekuasaan politik, hal masyarakat dan terimplementasi dengan
yang telah menjadi sebuah siklus ini baik atau tidak suatu produk hukum akan
akan menyebabkan kekuasaan politik sangat dipengaruhi oleh lembaga-
menjadi penguasa tertinggi dalam suatu lembaga pemegang kekuasaan politik
siklus pembentukan peraturan tersebut dalam menjalani tugasnya.
perundang-undangan. Walaupun yang
dapat mengatur suatu perundang- C. Peranan Politik Hukum Dalam
undangan hanyalah peraturan Mewujudkan Hukum Yang
perundang-undangan itu sendiri, karena Responsif
apabila terdapat suatu hal yang Politik hukum memiliki peran
mengatakan suatu peraturan perundang- yang penting dalam pembentukan dan
undangan memiliki hierarki tertinggi pemilihan hukum yang akan digunakan
maka hal tersebut akan menduduki sebagai tumpuan dalam sistem hukum
piramida tertinggi dari suatu hierarki nasional guna untuk mencapai tujuan
peraturan perundang-undangan, namun dan cita-cita negara Indonesia. Politik
hal ini tetap melahirkan keganjalan hukum yang baik akan turut mewujudkan
dalam produk hukum yang dihasilkan cita-cita Negara Indonesia yang
akan memenuhi aspirasi masyarakat terkandung dalam Alinea keempat
atau hanya untuk kepentingan politikus Pembukaan UUD 1945. Politik hukum
semata. yang baik akan digunakan sebagai solusi
Jenis-jenis peraturan perundang- dalam menyelesaikan permasalahan
undangan yang telah diatur dalam Pasal yang timbul dalam suatu negara. Politik
7 UU Pembentukan Per-UU pada hukum yang baik harus bertumpu pada
prakteknya belum terlalu mencerminkan hal-hal sebagai berikut:[35]
pembentukan peraturan perundang- a. Politik hukum yang baik harus dapat
undangan yang baik dalam landasan, mewujudkan cita-cita bangsa
asas dan proses pembentukannya. Indonesia yang adil dan makmur
Sehingga banyak produk hukum yang sesuai dengan Pancasila;
dihasilkan memiliki banyak b. Politik hukum harus mencapai tujuan
permasalahan setelah disahkan negara Indonesia sesuai dengan
terutama dalam hal penegakan Alinea Keempat Pembukaaan UUD
hukumnya salah satu contoh peraturan 1945;
tersebut adalah Undang-Undang Nomor c. Politik hukum harus didasarkan oleh
19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas nilai-nilai yang terkandung dalam
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


68

Pancasila sebagai ideologi bangsa; dengan demikian akan memberikan rasa


dan keadilan, kepastian dan kepentingan
d. Politik hukum harus turut serta yang tinggi dalam masyarakatnya.
dalam membangun sistem hukum Namun hukum yang responsif tersebut
pancasila, yang merupakan juga harus mencerminkan kompeten
perpaduan nilai-nilai keadilan, dalam pelaksanaannya.[37] Hukum
kepentingan, sosial yang baik responsif yang ditekankan oleh peneliti
kemudian nilai-nilai tersebut disini adalah hukum yang memberikan
dikristalisasi ke dalam hubungan rasa keadilan kepada masyarakat tanpa
keseimbangan. menghilangkan wibawa hukum itu
Negara Indonesia melalui politik sendiri.
hukum sedang membawa Indonesia Peran politik hukum dalam
menuju ke proses pembangunan hukum mewujudkan hukum yang responsif
yang lebih baik. Perkembangan hukum adalah dalam membuka ruang sebesar-
di Indonesia sudah mulai terlihat dengan besarnya kepada masyarakat untuk
ada berbagai perubahan dan disahkan memberikan pandangan, opini, masukan
peraturan perundang-undangan yang yang berupa aspirasi terhadap suatu
baru setiap tahunnya. Namun politik peraturan perundang-undangan. Pada
hukum dalam melakukan pembentukan pembahasan-pembahasan diatas sudah
hukum harus tetap mendengar aspirasi diketahui bahwa kunci utama bagi
masyarakat dan hukum yang dibentuk sebuah peraturan perundang-undangan
juga harus sesuai dengan untuk dapat berjalan sebagaimana
perkembangan zaman. Produk hukum mestinya adalah dengan menampung
yang tidak dapat mengikuti aspirasi masyarakat karena hukum akan
perkembangan zaman tentunya tidak berfungsi sebagai alat untuk
akan memberikan manfaat yang besar menyelesaikan permasalahan yang
terhadap masyarakat dalam timbul tersebut. Dengan semakin
pelaksanaanya. Perkembangan yang majunya perkembangan zaman maka
dimaksud tidak hanya terbatas pada permasalahan yang timbul, hal ini tentu
materi muatan produk hukum namun akan memerlukan sebuah peraturan
juga terhadap kelembagaan hukum. perundang-undangan yang dibentuk
Hanya lembaga hukum yang bermoral melalui sebuah proses politik untuk
tinggi dan mementingkan kepentingan membatasi dan mengakomodir tingkah
pubik saja yang dapat menghasilkan laku manusia serta mencerminkan
sebuah produk hukum yang dapat keadilan dan kepastian hukum itu
menampung aspirasi dan sebagai solusi sendiri. Peran serta masyarakat dalam
permasalahan yang ada.[36] proses politik hukum tentunya akan
Hukum responsif mengharuskan meningkatkan kualitas dari suatu produk
masyarakatnya untuk memiliki kapasitas hukum karena cenderung akan sesuai
politik untuk menyelesaiakan dengan kebutuhan dan aspirasi
permasalahan yang ada dan masyarakat dan akan meminimalisir
menetapakan prioritasnya serta ketidakpuasan masyarakat yang akan
membuat komitmen yang diperlukan. menimbulkan kerusuhan.[38]
Produk hukum yang bersifat resposnif Politik hukum yang menghasilkan
dapat dinilai dari proses produk hukum yang baik harus diimbangi
pembentukannya dilandasi oleh dengan penegakan hukum yang baik
partisipasi masyarakat, menampung pula. Politik hukum tidak dapat berdiri
aspirasi masyarakat dan membatasi sendiri namun harus diimbangi dengan
penafsiran-penafsiran semata lembaga upaya penegakan hukum juga. Produk
politik. Sehingga hukum yang dibentuk hukum harus memiliki fungsi untuk

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


69

meyelesaikan sengketa yang ada dan masyarakat menjadi sebuah


sebagai alat rekayasa sosial. Apabila peraturan perundang-undangan
hukum tidak dapat menyelesaikan dengan segenap anjuran, larangan
persengekataan yang ada maka serta sanksi yang akan diberikan
permasalahan tersebut akan terus apabila rakyatnya tidak menaati
melarut dan akan menghambat hukum itu sendiri. Hukum yang
terwujudnya tujuan negara.[39] Namun responsif cenderung akan
hal ini tentunya harus dipenuhi menyebabkan masyarakat taat pada
persyaratan utama yaitu politik hukum hukum sehingga akan membantu
harus berjalan sesuai dengan aspirasi dalam mewujudkan tujuan negara;
masyarakat. 2. Terdapat 2 kekuatan yang akan turut
Hal ini berarti lembaga-lembaga serta dalam pembentukan hukum,
pembentuk hukum dalam hal politik yaitu, lembaga yang memiliki tugas
hukum harus senantiasa menjunjung untuk melakukan pembentukan
tinggi asas-asas pemerintahan yang hukum dan masyarakat. Kedua
baik, mengedepankan kepentingan kekuatan tersebut merupakan
umum dan menjunjung tinggi moral dan bagaian dari politik hukum yang
norma sehingga dapat membentuk suatu saling terikat satu sama lain. Setiap
hukum yang responsif guna mewujudkan tahapan pembentukan peraturan
tujuan dari suatu negara. Hukum perundang-undangan tidak lepas
merupakan alat rekayasa sosial dari pengaruh politik yang tentunya
sehingga dengan proses pembentukan akan memberikan pengaruh
hukum yang baik mulai dari politk hukum terhadap produk yang dihasilkannya;
sampai dengan produk yang dan
dihasilkannya maka akan merubah 3. Politik hukum yang baik akan turut
perilaku masyarakat.[40] Dengan mewujudkan cita-cita Negara
terpenuhi politik hukum yang baik dalam Indonesia. Peran politik hukum
mewujudkan hukum yang responsif dalam mewujudkan hukum yang
peneliti berpendapat bahwa Indonesia responsif adalah dalam membuka
akan mengarah ke negara yang lebih ruang sebesar-besarnya kepada
maju sehingga masyarakatnya dalam masyarakat untuk memberikan
kehidupan berbangsa akan makmur dan pandangan, opini, masukan yang
sejahtera. berupa aspirasi terhadap suatu
peraturan perundang-undangan.
Peran politik hukum dalam
SIMPULAN pembentukan hukum yang responsif
Beralaskan analisis dan hasil adalah dengan menjunjung tinggi
pembahasan yang telah dijabarkan asas-asas pemerintahan yang baik,
dengan dikaitan tujuan penulisan ini, mengedepankan kepentingan umum
maka terdapat beberapa hal yang dan menjunjung tinggi moral dan
disimpulkan, yaitu: norma sehingga menghasilkan
1. Hukum responsif memberikan produk hukum yang baik.
kelembagaan yang tertib,
berkepanjangan dan stabil. Ciri REFERENSI
utama dari hukum responsif adalah
menyelidik dan menganalisa nilai- [1] Wahyudin, Yoyon M. Darusman
nilai yang terkandung dalam sebuah dan Bambang Wiyono. (2020).
peraturan perundang-undangan. Politik Hukum Dalam
Hukum responsif adalah hukum Pembentukan Peraturan
yang mengkristalisasi aspirasi Perundangundangan Ditinjau Dari

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


70

Undang-Undang No 15 Tahun Tulis Prof. Mochtar


2019 Tentang Perubahan Atas Kusumaatmadja, S.H., LL.M.
Undang-Undang No 12 Tahun Bandung: Alumni.
2011 Tentang Pembentukan [9] MD, Moh. Mahfud. (2006).
Peraturan Perundang-Undangan. Membangun Politik Hukum,
Jurnal Lex Specialis, 9(2), 279- Menegakkan Konstitusi. Jakarta:
290. Pustaka LP3ES.
[2] Fitriana, Mia Kusuma. (2015). [10] MD, Moh. Mahfud. (2009). Politik
Peranan Politik Hukum Dalam Hukum di Indonesia, Edisi Revisi.
Pembentukan Peraturan Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Perundang-Undangan Di Indonesia [11] Rahardjo, Satjipto. (1991). Ilmu
Sebagai Sarana Mewujudkan Hukum, Cetakan Ketiga. Bandung:
Tujuan Negara (Laws And Citra Adhitya Bhakti.
Regulations In Indonesia As The [12] Isharyanto. (2016). Politik Hukum.
Means Of Realizing The Country’s Surakarta: CV.Kekata Group.
Goal). Jurnal Legislasi Indonesia, [13] Salam, Abdus. (2015). Pengaruh
12(2), 1-27. Politik Dalam Pembentukan
Hukum Di Indonesia.
[3] Suhardin, Yohanes. (2012). Mazahib,14(2), 119-131.
Peranan Negara dan Hukum [14] Ddjasmani, Yacob. (2011). Hukum
Dalam Memberantas Kemiskinan Sebagai Alat Rekayasa Sosial
Dengan Mewujudkan Dalam Praktek Berhukum Di
Kesejahteraan Umum. Jurnal Indonesia. MMH, 40(3), 365-374.
Hukum dan Pembangunan, 42(3), [15] Arianto, Henry. (2010). Hukum
390-407. Responsif dan Penegakan Hukum
[4] Nazriyah, Riri. (2002). Peranan Di Indonesia. Lex Jurnalica, 7(2),
CIta Hukum dalam Pembentukan 115-123.
Hukum Nasional, Jurnal Hukum, [16] Simanjuntak, Yoan Nursari. (2005).
9(2), 136-151. Hukum Responsif: Interrelasi
[5] Abidin, E. Zainal. (1995). Hukum dan Dunia Sosial, Jurnal
Mengangkat Hukum Kebiasaan Yustika, 8(1), 39-45.
Dalam Islam Sebagai Salah Satu [17] Jamal, Syafruddin. (2012).
Sumber Hukum Di Dalam Merumuskan Tujuan dan Manfaat
Pembinaan Hukum Nasional. Penelitian. Al-Munir, 3 (5), 147-
Jurnal Al-Mawand, 4, 1-7. 157.
[6] Nurhardianto, Fajar. (2015). Sistem [18] Soekanto, Soerjono dan Sri
Hukum dan Posisi Hukum Mahmudji. (2003). Penelitian
Indonesia. Jurnal TAPIs, 11(1), 34- Hukum Normatif, Suatu Tinjauan
45. Singkat. Jakarta: Raja Grafindo
[7] Triningsih, Anna. (2016). Politik Persada.
Hukum Pengujian Peraturan [19] M, Hajar. (2015). Model-Model
Perundang-Undangan dalam Pendekatan Dalam Penelitian
Penyelenggaraan Negara (Legal Hukum dan Fiqh. Pekanbaru: UIN
Policy of Judical Review of Laws Suska Riau.
and Legislation in State
[20] Yuliani, Wiwin. (2018). Metode
Administration). Jurnal Konstitusi,
Penelitian Deskriptif Kualitatif
13(1), 124-144.
Dalam Perspektif Bimbingan Dan
[8] Kusumaatmadja, Mochtar. (2002). Konseling. Quanta, 2(2), 83-91.
Konsep-Konsep Hukum Dalam
Pembangunan: Kumpulan Karya

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


71

[21] Marpaung, Lintje Anna. (2012). [28] Muchtar, Henni. (2012). Paradigma
Pengaruh Konfigurasi Politik Hukum Responsif (Suatu Kajian
Hukum Terhadap Karakter Produk Tentang Makamah Konstitusi
Hukum (Suatu Telaah dalam Sebagai Lembaga Penegak
Perkembangan Hukum Hukum), Humanus. Jurnal Ilmiah
Pemerintahan Daerah di Ilmu-Ilmu Humaniora, 11(2), 160-
Indonesia), Pranata Hukum, 7(1), 171
1-14. [29] Halim, Abdul. (2013). Membangun
[22] Wasti, Ryan Muthiara. (2015). Teori Politik Hukum Islam Di
Pengaruh Konfigurasi Politik Indonesia, Ahkam, 13(2), 259-270.
Terhadap Produk Hukum Pada [30] Isharyanto dan Adriana Grahani
Masa Pemerintahan Soeharto Di Firdausy. (2013). Interaksi Politik
Indonesia. Jurnal Hukum dan Dan Hukum Dalam Pembentukan
Pembangunan, 45(1), 76-105. Legislasi Daerah (Studi Terhadap
[23] Sulaiman. (2014). Hukum Proses Penyusunan Peraturan
Responsif: Hukum Sebagai Daerah Di Dewan Perwakilan
Institusi Sosial Melayani Rakyat Daerah Kota Surakarta).
Kebutuhan Sosial Dalam Masa Yustisia, 2(3), 34-45.
Transisi (Responsive Law: Law As [31] Nuraini. (2018). Pengaruh
A Social Institutions To Service Of Kekuasaan Politik Terhadap
Social Need In Transition). Jurnal Pembentukan Hukum Di
Hukum Samudra Keadilan, 9(2), 1- Indonesia. Jurnal Hukum Volkgeist,
16. 2(2), 92-104.
[24] Sanusi, Kus Rizkianto dan Kanti [32] Mahfuz, Abdul Latif. (2019). Faktor
Rahayu. (2019). Hukum yang yang Mempengaruhi Politik Hukum
Responsif Terhadap Revolusi dalam Suatu Pembentukan
Industri 4.0 Dalam Perspektif Undang-Undang. Jurnal Kepastian
Pancasila. Prosiding Seminar Hukum dan Keadilan, 1(1), 43-57.
Nasional Hukum Transendental [33] Kurniawan, Puji. (2018). Pengaruh
2019 Program Doktor Ilmu Hukum Politik Terhadap Hukum. Jurnal
Universitas Muhammadiyah AL-MAQASID, 4(1), 29-42.
Surakarta, 173-182. [34] Faizal, Liky. (2017). Produk Hukum
[25] Soenyono. (2011). Fungsi Di Indonesia Perspektif Politik
Melayani Kepentingan Sosial Hukum. Asas: Jurnal Hukum
Dalam Reformasi Hukum Menuju Ekonomi Syariah, 9(1), 85-95.
Hukum Responsif. ADIL: Jurnal [35] Islamiyati dan Dewi Hendrawati.
Hukum, 2(3), 277-286. (2019). Analisis Politik Hukum Dan
[26] Riskiyono, Joko. (2015). Partisipasi Implementasinya. Law,
Masyarakat Dalam Pembentukan Development & Justice Review,
Perundang-Undangan Untuk 2(1), 104-117.
Mewujudkan Kesejahteraan (Public [36] Hidayat, Eko. (2018). Kontribusi
Participation in the Formation of Politik Hukum Dalam
Legislation to Achieve Prosperity). Pembangunan Hukum Progresif Di
Aspirasi, 6(2), 159-176. Indonesia. ASAS: Jurnal Hukum
[27] Roseffendi. (2018). Hubungan Ekonomi Syariah, 10(2), 120-134.
Korelatif Hukum dan Masyarakat [37] Yunanto. (2010). Menuju Strategi
Ditinjau dari Perspektif Sosiologi Pembangunan Hukum yang
Hukum. Al-Imarah: Jurnal Responsif. MMH, 39 (2), 164-171.
Pemerintahan dan Politik Islam, [38] Praptanugraha. (2008). Partisipasi
3(2), 189-198. Masyarakat Dalam Pembentukan

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022


72

Peraturan Daerah. Jurnal Hukum,


15(3), 459-473.
[39] Maysarah. (2019).
Penyelenggaraan Pemerintahan
yang Bersih Melalui Penerapan
Politik Hukum. Jurnal Warta, 61,
34-42.
[40] Kusumawati, Yayuk. (2017).
Representasi Rekayasa Sosial
Sebagai Sarana Keadilan Hukum.
Sangaji Jurnal Pemikiran Syariah
dan Hukum, 1(2), 129-141.

Jurnal Meta-Yuridis Vol (5) No.1 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai