DRAFTING) DAN
PEMBUATAN NASKAH
REGULASI
By: Wahyu Rizky
LEGAL DRAFTING
Penyusunan legal drafting ini harus memperhatikan teori, asas, dan kaidah yang diatur oleh
peraturan perundang-undangan serta norma, standar, dan praktik hukum secara universal.
TUJUAN LEGAL DRAFTING
PENGUNDANGAN
PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANGAN
PERENCANAAN • Perencanaan untuk penyusunan undang-
undang dilakukan dalam Program Legislasi
Nasional
• Prolegnas merupakan skala prioritas untuk
pembentukan UU dalam rangka
mewujudkan sistem hukum nasional.
• Disusun oleh DPR dan pemerintah
ditetapkan untuk jangka menengah dan
tahunan
PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANGAN
PENYUSUNAN • Rancagan Undang-undang dapat berasal dari
DPR atau Presiden
• Rancangan undang-undang harus disertai
dengan Naskah Akademis, kecuali RUU
mengenai APBN, penetapan Perpu menjadi
UU, dan Pencabutan UU atau Perpu
• Disusun oleh DPR dan pemerintah ditetapkan
untuk jangka menengah dan tahunan
PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANGAN
PEMBAHASAN• Pembahasan Rancagan Undang-undang
dilakukan DPR bersama Presiden dan Menteri
• Pembahasan Rancagan Undang-undang
dilakukan melalui dua tingkat pembicaran:
1. Pembicaraan tingkat pertama dalam rapat
komisi, rapat gabungan komisi, rapat Badan
Legislasi, Rapat Badan Anggaran, atau Rapat
Panitia Khusus
2. Pembicaraan tingkat dua dalam rapat
paripurna
4. PENETAPAN DAN PENGESAHAN
BAB IV
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS,
DAN YURIDIS
A. Landasan Filosofis
B. Landasan Sosiologis
C. Landasan Yuridis
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG
LINGKUP MATERI MUATAN UNDANG-UNDANG,