Anda di halaman 1dari 14

Vol.1 No.

2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata


Pantai Watu Dodol Banyuwangi

Adetiya Prananda Putra1, Tantri Wijayanti, Jimmi Sandi Prasetyo


adit.prananda@poliwangi.ac.id

Abstract
Watu Dodol beach is one of tourism object located in Banyuwangi regency.
Banyuwangi government intensively expanding Watu Dodol beach as a tourism icon.
Development of tourism industry is directly able to create job opportunity for local
community. If it happens, tourism activity in Watu Dodol beach can create multiplier
effect that is profitable for local economic and community welfare. Technic analysis
used are descriptive analysis to identify all stakeholders and Keynesian income
multipliers analysis to identify multiplier effect in Watu Dodol beach. The result of
this research showed that general assessment of tourist, entrepreneur, and employee
toward beach condition is at medium and high level except on the management
aspect. They hope that there will be a special attention from Banyuwangi government
to solve that problem. The result also showed that Watu Dodol beach gives real
economic impact for local community such as direct impact, undirect impact, and
induction impact.
Keywords: Keynesian income multiplier, multiplier effect, Watu Dodol beach

Abstrak
Pantai Watu Dodol adalah salah satu objek wisata yang terletak di kabupaten
Banyuwangi. Pemerintah daerah Banyuwangi sangat intensif melakukan
pengembangan Pantai Watu Dodol sebagai ikon pariwisata. Pengembangan industri
pariwisata secara langsung dapat menciptakan peluang kerja untuk masyarakat lokal.
Jika hal ini terjadi, aktivitas pariwisata di pantai Watu Dodol dapat menciptakan
dampak berganda yang dapat memberikan keuntungan bagi perekonomian daerah
dan kesejahtran masyarakat lokal. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif untuk mengidentifikasi semua pemangku kepentingan dan analisis
Keynesian Income Multiplier untuk mengidentifikasi dampak berganda di pantai
Watu Dodol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum penilaian
wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga kerja terhadap kondisi objek wisata berada pada
peringkat sedang dan baik kecuali pada aspek pengelolaan objek wisata. Wisatawan,
pelaku usaha, dan tenaga kerja di pantai Watu Dodol sangat mengharapkan adanya
perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pantai Watu Dodol memberikan dampak
ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar. Dampak ekonomi yang diberikan
adalah dampak langsung, tidak langsung, dan induksi.

Kata kunci: Dampak berganda, Keynesian Income Multiplier, Pantai Watu Dodol

1 Staf Pengajar pada program studi D-IV Manajemen Bisnis Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 141
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Pendahuluan yang dapat dikembangkan adalah


pantai.
Dritasto dan Anggraeni, 2012
Pantai Watu Dodol adalah salah
menyatakan bahwa industri pariwisata
satu destinasi wisata yang terdapat di
merupakan salah satu sarana yang
kecamatan Kalipuro kabupaten
tepat dalam meningkatkan kemajuan
Banyuwangi. Pantai ini terletak di
ekonomi masyarakat baik lokal
jalur poros Pantura dan berjarak 15 km
maupun global. Pariwisata mempunyai
dari pusat kota Banyuwangi menuju
dampak dan manfaat yang banyak, di
arah kabupaten Situbondo. Pantai ini
antaranya selain menghasilkan devisa
memiliki ikon berupa batu besar
negara dan memperluas lapangan
dengan diameter 15 meter dan tinggi
kerja, sektor pariwisata bertujuan
sekitar 10 meter yang berada tepat di
untuk menjaga kelestarian alam dan
tengah jalan. Pantai ini juga memiliki
mengembangkan budaya lokal. Data
objek atraksi lain yaitu sumber mata
dari Badan Pusat Statistik Republik
air tawar yang berdekatan langsung
Indonesia, 2016 menunjukkan bahwa
dengan bibir pantai, dan 2 bungker
sektor pariwisata memiliki tren
yang dijadikan tempat persembunyian
pendapatan yang positif. Data tahun
ataupun pertahanan pada masa
2014 menunjukkan sumbangan devisa
pendudukan Jepang.
sektor pariwisata sebesar USD 11,16
Pembangunan industri
Miliar dan terjadi peningkatan sebesar
pariwisata di tingkat lokal seperti
30,5% dari tahun 2008 – 2014 (BPS,
pembangunan restoran atau rumah
2016).
makan, bisnis usaha kecil dan layanan
Wisata alam (nature tourism)
pariwisata lainnya secara langsung
merupakan sumber daya alam yang
membuka lapangan pekerjaan di
berpotensi serta mempunyai daya tarik
kawasan tersebut yang dapat dikelola
bagi wisatawan, baik yang alami
dan memanfaatkan tenaga kerja
maupun yang buatan. Wisata alam
masyarakat setempat. Jika hal ini
(nature tourism) sangatlah penting
terjadi maka kegiatan pariwisata di
dalam konteks pembangunan
objek wisata pantai Watu Dodol akan
berkelanjutan (sustainable
development), karena bentuk wisata memberikan multiplier effect yang
menguntungkan bagi ekonomi daerah
ini menawarkan potensi mobilisasi
dan kesejahteraan penduduk setempat.
sumber daya melalui sektor swasta
Mengingat besarnya potensi
serta berkontribusi terhadap
wisata alam pantai Watu Dodol maka
pembangunan ekonomi di tingkat
diperlukan penelitian yang berkaitan
lokal dan nasional. Wisata alam juga
dengan penilaian dampak ekonomi
menyediakan insentif bagi upaya
kegiatan wisata alam. Nilai ini penting
konservasi dan pendanaan konservasi
untuk diketahui guna melihat sejauh
biodiversitas. Indonesia memiliki
mana dampak ekonomi (multiplier
kekayaan yang melimpah, khususnya
effect) dan kebocoran ekonomi
di bidang pariwisata. Banyak daerah di
(economic leakage) yang ditimbulkan
Indonesia yang sebenarnya memiliki
oleh adanya kegiatan wisata tersebut.
potensi pemasukan dari sektor
Analisis multiplier effect dilakukan
pariwisata, terutama wisata alam.
dengan melakukan identifikasi semua
Untuk itu wisata alam perlu
pelaku usaha dan wisatawan yang
dikembangkan sesuai dengan kondisi
terdapat di pantai Watu Dodol. Tujuan
suatu daerah. Salah satu wisata alam
dari penelitian ini adalah menganalisis

142 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

persepsi pengunjung, pelaku usaha, dari luar, (c) pengeluaran pemerintah,


dan tenaga kerja tentang objek wisata contohnya biaya yang dikeluarkan
pantai Watu Dodol, dan menganalisis untuk infrastruktur, (d) mengekspor
dampak kegiatan di objek wisata barang-barang karena dorongan dari
pantai Watu Dodol terhadap pariwisata. Belinda, 2013 menyatakan
perekonomian masyarakat setempat. bahwa pengeluaran dapat dianalisa
sebagai berikut:
Tinjauan Pustaka a. Pengeluaran langsung
Dalam kepariwisataan
Konsep Multiplier
pengeluaran dilakukan oleh
Ismayanti, 2010 mengatakan pengunjung pada barang dan
bahwa proses Multplier effect adalah pelayanan dalam penginapan, restoran,
proses yang menunjukkan sejauh toko, fasilitas wisata lainnya yang
mana pendapatan nasional akan memproduksi barang wisata yang akan
berubah efek dari perubahan dalam diekspor atau investasi dalam
pengeluaran agregat. Multiplier pariwisata.
bertujuan untuk menerangkan b. Pengeluaran tidak langsung
pengaruh dari kenaikan atau Mencakup transaksi inter bisnis
kemerosotan dalam pengeluaran yang mana hasil dari pengeluaran
agregat ke atas tingkat keseimbangan langsung seperti pembelian barang
dan terutama ke atas tingkat oleh pemilik toko dari supplier lokal
pendapatan nasional. Keunikan dan pembelian yang dilakukan oleh
industri pariwisata terhadap supplier lokal dari memborong.
perekonomian berupa dampak ganda c. Pengeluaran induksi
(multiplier effect) dari pariwisata Pengeluaran induksi merupakan
terhadap ekonomi. Pariwisata peningkatan pengeluaran konsumen
memberikan pengaruh tidak hanya hasil dari pendapatan tambahan
terhadap sektor ekonomi yang pribadi yang dihasilkan dari
langsung terkait dengan industri pengeluaran langsung.
pariwisata, tetapi juga industri yang Nilai multiplier ekonomi
tidak langsung terkait dengan industri merupakan nilai yang menunjukan
pariwisata. Analisis dampak ekonomi sejauh mana pengeluaran wisatawan
kegiatan wisata terkait dengan elemen- akan menstimulasi pengeluaran lebih
elemen penghasilan, penjualan dan lanjut, sehingga pada akhirnya
tenaga kerja di daerah kawasan wisata meningkatkan aktivitas ekonomi di
yang terjadi akibat kegiatan tingkat lokal. Menurut terminologi,
pariwisata. terdapat tiga efek multiplier, yaitu efek
Pengukuran multipiler adalah langsung (direct effect), efek tidak
pengaruh pengeluaran tambahan yang langsung (indirect effect) dan efek
diperkenalkan dalam ilmu ekonomi. lanjutan (induced effect). Ketiga efek
Hal tersebut mencakup marginal dari ini digunakan untuk menghitung nilai
perubahan rata-rata. Di dalam kasus ekonomi yang selanjutnya digunakan
kepariwisataan pengeluaran tambahan untuk mengestimasi dampak ekonomi
pada suatu daerah dapat berbentuk apa di tingkat lokal. Konsep multiplier
saja, termasuk (a) pengeluaran yang dapat dilihat dari jenis dampak secara
dikeluarkan oleh wisatawan yang langsung, tidak langsung dan dampak
sedang berkunjung terhadap barang- lanjutan yang mempengaruhi akibat
barang dan pelayanan, (b) investasi dari tambahan pengeluaran

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 143
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

pengunjung ke dalam ekonomi lokal yang relatif kecil atau dalam cakupan
atau ekonomi nasional. Meta dalam sebuah desa, dampak yang ingin
Prasetio, 2011 menjelaskan bahwa dilihat adalah pada aspek pendapatan
formula untuk menghitung nilai masyarakat, kesempatan kerja, harga-
pengganda dari pengeluaran wistawan harga, distribusi manfaat, kepemilikan
dapat dilakukan dengan cara; (1) dan kontrol serta pembangunan di
Lokal pendapatan Keynesian sekitar tempat wisata.
Multiplier dimana nilai yang Lebih lanjut Belinda juga
dihasilkan dari pengeluaran lebih atau menjelaskan bahwa dampak ekonomi
pengurangan dari pengeluaran yang dari kegiatan wisata atau berbagai
digandakan untuk mengetahui kegiatan ekonomi dapat
penambahan dan pengurangan dikelompokkan pada tiga kategori,
pendapatan lokal. Keynesian yaitu dampak langsung (direct),
merupakan metode terbaik untuk dampak tidak langsung (indirect), dan
merefleksikan keseluruhan dampak dampak lanjutan (induced). Dampak
dari pengeluaran lebih dari ekowisata langsung ditimbulkan dari
bahari. (2) Rasio pendapatan pengeluaran wisatawan secara
multiplier yakni nilai yang diperoleh langsung, seperti pengeluaran pada
dari peningkatan dan penurunan restoran, penginapan, transportasi
pendapatan langsung dari ekonomi lokal dan lainnya. Selanjutnya, unit
lokal yang digandakan untuk usaha yang menerima dampak
memperoleh hasil peningkatan dan langsung tersebut akan membutuhkan
penurunan total pendapatan lokal. input (bahan baku dan tenaga kerja)
dari sektor lain, dan hal ini akan
Dampak Ekonomi menimbulkan dampak tidak langsung
(indirect). Selanjutnya jika pada sektor
Dampak ekonomi mengacu pada
tersebut mempekerjakan tenaga kerja
perubahan pemasaran, pendapatan,
lokal, pengeluaran dari tenaga kerja
lapangan pekerjaan dan lainnya, yang
lokal akan menimbulkan dampak
berasal dari kegiatan wisata. Secara
lanjutan (induced) di lokasi wisata
umum pariwisata bertujuan untuk
memperoleh manfaat ekonomi, baik tersebut.
Dampak lanjutan (induced)
keuntungan untuk industri wisata,
adalah perubahan dalam kegiatan
pekerjaan bagi komunitas lokal, dan
ekonomi yang dihasilkan dari
penerimaan bagi daerah obyek wisata.
pengeluaran rumah tangga dari
Pariwisata memiliki pranan penting
pendapatan yang diperoleh secara
karena kegiatan ini menciptakan
langsung atau tidak langsung dari
lapangan pekerjaan di wilayah
wisata. Misalnya saja pegawai
terpencil yang pada awalnya hanya
restoran atau parkir yang didukung
merasakan manfaat pembangunan
secara langsung maupun tidak
ekonomi yang rendah dibandingkan
langsung oleh kegiatan wisata
wilayah lain yang lebih maju. Belinda,
membelanjakan pendapatan mereka di
2013 menjelaskan bahwa dampak
daerahnya untuk perumahan,
terhadap penerimaan devisa dan
makanan, transportasi, dan kebutuhan
pendapatan pemerintah merupakan
lainnya. Transaksi, pendapatan, dan
aspek yang tidak diperhitungkan
pekerjaan yang dihasilkan dari
dalam menganalisis dampak dari suatu
pengeluaran rumah tangga
tempat wisata yang relatif kecil.
meningkatkan gaji, atau pendapatan
Sehingga pada tempat-tepat wisata

144 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

pemilik usaha merupakan dampak membuat deskripsi, gambaran, atau


lanjutan. Namun jika industri yang lukisan secara sistematis, faktual dan
memperoleh dampak langsung akurat mengenai fakta, sifat dan
mendatangkan input dari luar lokasi hubungan antar fenomena yang
wisata maka perputaran uang tidak diteliti. Metode analisis ini akan
menimbulkan dampak tidak langsung digunakan untuk menjawab beberapa
tetapi suatu kebocoran ekonomi tujuan penelitian yang akan dilakukan.
(economic leakages). Penjelasan secara deskriptif
Kebocoran ekonomi wisata berdasarkan informasi dan data yang
disebabkan oleh uang yang akan diperoleh melalui wawancara dan
dibelanjakan wisatawan setelah pengamatan langsung memerlukan
diterima orang-orang pada transaksi 1, interpretasi sebagai gambarannya.
2, 3 dan seterusnya yang tidak
dibelanjakan dan tidak memberi Analisis Dampak Berganda
pengaruh pada kegiatan perekonomian (Multiplier effect analysis)
setempat. Menurut Yoeti, 2008 Analisa dampak akan dilakukan
terdapat beberapa bentuk kebocoran pada masing-masing kelompok pelaku
ekonomi wisata itu antara lain: kegiatan wisata. Kelompok pertama
1. Sebagian uang yang diterima adalah unit usaha lokal penyedia
ditabung (saving) untuk keperluan barang dan jasa untuk kegiatan wisata.
berjaga-jaga untuk kebutuhan di Informasi penting terkait dengan
waktu yang akan datang. dampak ekonomi adalah (1) proporsi
2. Ada sebagian uang yang diterima perputaran uang yang berasal dari
itu digunakan untuk membiayai pengeluaran pengunjung ke unit usaha
keperluan impor barang-barang di tersebut, (2) proporsi antara
luar negeri. kesempatan kerja yang dapat
3. Ada sebagian uang itu yang diciptakan oleh unit usaha tersebut, (3)
dibayarkan kepada orang-orang proporsi dari perputaran arus uang
asing yang bekerja di sektor terhadap tenaga kerja lokal, supplier,
pariwisata, setelah diterima investor, pajak, (4) tipe dan kuantitas
langsung ditransfer ke negara bahan baku yang dibutuhkan, dan (5)
asalnya. rencana investasi ke depan. Dari
4. Ada sebagian dari uang itu sejumlah informasi tersebut
digunakan untuk mengimpor diharapkan dapat diperoleh estimasi
keperluan hotel di luar negeri. mengenai dampak langsung (direct
impact) dari pengeluaran pengunjung
Metode Penelitian terhadap masyarakat lokal, estimasi
Analisis Deskriptif biaya sumber daya yang diperlukan
untuk menyediakan barang dan jasa
Metode deskriptif adalah suatu yang diperlukan oleh pengunjung,
metode dalam meneliti status serta estimasi mengenai rencana
sekelompok manusia, suatu objek, investasi ke depan.
suatu set kondisi, suatu sistem Kelompok kedua adalah tenaga
pemikiran ataupun suatu kelas kerja lokal pada unit usaha lokal
peristiwa pada masa sekarang. Metode penyedia barang dan jasa untuk
deskriptif merupakan pencarian fakta kegiatan wisata. Informasi penting
dengan interpretasi yang tepat. Selain terkait dengan dampak ekonomi
itu, metode deskripif memiliki tujuan adalah (1) jumlah tenaga kerja yang

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 145
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

terdapat pada lokasi wisata, (2) jumlah Pengganda ini mengukur dampak
jam kerja dan tingkat upah, (3) tidak langsung dan dampak
proporsi dari pengeluaran sehari-hari induced.
pekerja yang dilakukan di dalam dan Secara matematis dirumuskan :
di luar wilayah, dan (4) kondisi
pekerjaan sebelum bekerja di unit 𝐷+𝑁+𝑈
𝐾𝑒𝑦𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 =
𝐸
usaha saat ini. Dari data tersebut 𝐷+𝑁
diharapkan dapat diperoleh estimasi 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒, 𝑇𝑖𝑝𝑒 1 =
𝐷
𝐷+𝑁+𝑈
mengenai dampak tidak langsung 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒, 𝑇𝑖𝑝𝑒 2 =
𝐷
(indirect impact) dan dampak lanjutan
(induced impact) dari pengeluaran Keterangan :
pengunjung. Kelompok terakhir E : pengeluaran pengunjung (Rupiah)
adalah masyarakat lokal, dimana D : pendapatan lokal yang diperoleh
informasi penting terkait dengan secara langsung dari E (Rupiah)
dampak ekonomi adalah informasi N : pendapatan lokal yang diperoleh
mengenai manfaat dan biaya yang secara tidak langsung dari E
ditimbulkan dari kegiatan wisata (Rupiah)
tersebut, kebanggaan di tingkat U : pendapatan lokal yang diperoleh
masyarakat lokal, dan sejauh mana secara induced dari E (Rupiah)
mereka menilai sumberdaya yang
tersedia. Dengan mengidentifikasi
Dari keseluruhan informasi dampak ekonomi serta kebocoran
responden maka akan diperoleh yang terjadi, indirect dan iduced
informasi mengenai pengeluaran impact dari kegiatan wisata dapat
pengunjung, serta aliran uang diestimasi. Selanjutnya informasi ini
sejumlah dana tersebut yang akan dapat digunakan untuk
memberikan dampak langsung, mengidentifikasi produk apa yang
dampak tidak langsung, dan dampak dibutuhkan namum belum tersedia di
lanjutan bagi perekonomian lokal. lokasi tersebut, dan manfaat apa yang
Dampak ekonomi ini dapat diukur akan diterima oleh masyarakat.
dengan menggunakan efek pengganda
atau multiplier effect dari arus uang
yang terjadi. Dalam mengukur
dampak ekonomi kegiatan pariwisata
di tingkat lokal, terdapat dua tipe
pengganda, yaitu:
1. Keynesian Local Income
Multiplier, yaitu nilai yang
menunjukkan berapa besar
pengeluaran pengunjung
berdampak pada peningkatan
pendapatan masyarakat lokal.
2. Ratio Income Multiplier, yaitu
nilai yang menunjukkan seberapa
besar dampak langsung yang
dirasakan dari pengeluaran
pengunjung berdampak pada
keseluruhan ekonomi lokal.

146 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Hasil dan Pembahasan 1. Persepsi Pengunjung Terhadap


Kondisi Objek Wisata
Persepsi Terhadap Kondisi Wisata Secara umum penilaian
Alam wisatawan terhadap kondisi objek
wisata berada pada peringkat sedang
Persepsi masyarakat adalah
dan baik. Atribut tempat sampah,
suatu proses sekelompok manusia
penunjuk arah, warung makan, tempat
yang hidup dan tinggal bersama dalam
duduk, aksesibiltas, panorama alam,
wilayah tertentu dan memberikan
keamanan, dan sikap masyarakat
pemahaman atau tanggapan terhadap
sekitar mendapatkan penilaian baik
hal-hal atau peristiwa yang terjadi
oleh wisatawan. Atribut-atribut ini
dilingkungannya. Persepsi dan sikap
sangat potensial untuk ditingkatkan
masyarakat akan mempengaruhi
untuk menjaga kepuasan dan loyalitas
dukungannya terhadap perkembangan
wisatawan. Atribut toilet, kebersihan,
kepariwisataan. Persepsi dan sikap
dan pengelolaan mendapatkan
masyarakat sangat terkait dengan
penilaian sedang dari wisatawan. Hal
besar kecilnya atau positif negatifnya
ini mengindikasikan bahwa sebagian
dampak yang diperoleh masyarakat
besar masyarakat masih kecewa
dari kegiatan pariwisata. Persepsi yang
terhadap atribut ini sehingga pengelola
positif dari masyarakat sekitar
diharapkan dapat memberikan
merupakan faktor penting yang
perhatian khusus untuk melakukan
menentukan keberlanjutan
perbaikan. Mayoritas wisatawan
pengembangan kepariwisataan
berharap pengelola untuk
tersebut.
menyediakan taman bermain anak dan
toko souvenir sedangkan untuk
penginapan dirasa tidak terlalu
diperlukan karena mayoritas

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 147
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

wisatawan merupakan wisatawan diharapkan bagi pelaku usaha karena


lokal. Secara lengkap dapat dilihat dapat menambah daya Tarik dari
pada Gambar 1. pantai Watu Dodol. Data juga
menunjukkan bahwa terdapat
2. Persepsi Pelaku Usaha Terhadap ketidakpuasan terhadap pengelolaan
Kondisi Objek Wisata objek wisata. Pelaku usaha merasa
Pelaku usaha cenderung pengelolaan tidak maksimal terutama
memberikan respon positif dengan dalam hal penataan warung makan.
fasilitas yang tersedia dan hal ini dapat Pelaku usaha juga mengharapkan
dilihat dari penilaian baik untuk pemerintah kabupaten Banyuwangi
atribut toilet, tempat sampah, lebih intensif untuk melakukan
penunjuk arah, panorama alam, kegiatan promosi dan pelaksanaan
aksesibilitas, keamanan, dan sikap event-event pariwisata baik tingkat
masyarakat sekitar. Atribut warung naisonal maupun internasional
makan dan tempat duduk sehingga dapat meningkatkan
mendapatkan nilai sangat baik oleh kunjungan wisatawan di Pantai Watu
pelaku usaha. Secara umum pelaku Dodol. Secara lengkap dapat dilihat
usaha cenderung merasa puas terhadap pada Gambar 2.
fasilitas yang tersedia. Penambahan
fasilitas tempat bermain anak sangat

148 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

3. Persepsi Tenaga Kerja Terhadap sehingga dapat meningkatkan


Kondisi Objek Wisata kunjungan wisatawan. Secara lengkap
Masyarakat yang bekerja di dapat dilihat pada Gambar 3.
pantai Watu Dodol merasa bahwa
diperlukan perbaikan fasilitas toilet
karena merupakan salah satu fasilitas
utama yang sangat dibutuhkan oleh
wisatawan. Tenaga kerja kerja
cenderung sepakat dengan pelaku

usaha tentang perlunya fasilitas tempat Dampak Ekonomi Kegiatan


bermain anak untuk meningkatkan Secara umum manfaat ekonomi
kunjungan wisatawan. Beberapa secara langsung dari kegiatan wisata
wisatawan berasal bukan dari daerah berkaitan erat dengan pengeluaran
sekitar pantai Watu Dodol tetapi pengunjung atau wisatawan.
mereka beranggapan bahwa Wisatawan mengeluarkan sejumlah
masyarakat sekitar memiliki sikap uang untuk memenuhi permintaan
yang baik. Data tentang atribut terhadap produk dan jasa di lokasi
pengelolaan objek wisata yang wisata dan hal ini menghasilkan
diperoleh dari penilaian tenaga kerja pendapatan bagi masyarakat lokal.
cenderung sama dengan penilaian dari Pembangunan sarana dan prasarana
pelaku usaha. Tenaga kerja wisata yang dilakukan oleh pengelola
mengharapkan adanya perbaikan dan pemerintah secara langsung dapat
fasilitas oleh pihak pengelola. menciptakan pendapatan, lapangan
Pemerintah kabupaten Banyuwangi pekerjaan, dan penerimaan pajak suatu
diharapkan dapat mengadakan event wilayah.
pariwisata di pantai Watu Dodol

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 149
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

Dampak ekonomi dari kegiatan menghasilkan pendapatan bagi


wisata umumnya diukur dari masyarakat lokal yang bekerja di
keseluruhan pengeluaran wisatawan lokasi tersebut. Demikian juga dengan
dalam suatu lokasi wisata. Data ini upaya pemerintah dalam melengkapi
dapat diestimasi dari jumlah total hari sarana dan prasarana di objek wisata,
kunjungan atau pengeluaran rata-rata pada akhirnya bertujuan menciptakan
per hari dari wisatawan. Pengukuran pendapatan, kesempatan kerja, dan
dampak ekonomi juga dilakukan penerimaan pajak bagi wilayah
melalui sejumlah pengeluaran tersebut.
wisatawan yang diterima oleh Total pengeluaran dietimasikan
masyarakat lokal, tingkat kesempatan untuk pengeluaran sekali kunjungan.
kerja yang dihasilkan dan Hal tersebut dihitung dari total
pendistribusian manfaat ekonomi pengeluaran untuk keperluan

tersebut. Dalam kegiatan wisata tidak konsumsi, tiket masuk, parkir, dan
semua pengeluaran wisatawan untuk lainnya. Proporsi pengeluaran
berwisata sampai ke lokasi wisata. wisatawan per kunjungan di pantai
Sebagian transaksi terjadi di luar Watu Dodol dapat dilihat pada Tabel
lokasi wisata yang dalam konteks 1.
ekonomi disebut dengan kebocoran Persentase pengeluaran
ekonomi (economic leakage). wisatawan terbesar terdapat pada
1. Dampak Ekonomi Langsung aspek konsumsi sebesar 31,67% atau
Dampak langsung adalah sebesar Rp 22.000 dan pengeluaran
manfaat yang dirasakan oleh terkecil terdapat pada aspek sewa
masyarakat berupa pendapatan yang toilet sebesar 2,93% atau sebesar Rp
diterima oleh penerima awal 2.003. Data menunjukkan bahwa total
pengeluaran wisatawan. Ketika penerimaan langsung yang terdapat
pengunjung mengeluarkan sejumlah dilokasi wisata pantai Watu Dodol
uang untuk melakukan permintaan sebesar 59,45% atau sebesar Rp
terhadap produk dan jasa di tingkat 41.300 dari total pengeluaran Rp
lokal pada akhirnya akan

150 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

69.467. Terdapat kebocoran ekonomi sedangkan pengeluaran lainnya


(lackages) sebesar 40,55%. bersifat kebocoran (lackages).
Konsumsi merupakan aspek Dampak ekonomi tidak langsung dari
pendapatan terbesar bagi pantai Watu pantai Watu Dodol terdapat pada
Dodol sehingga perlu untuk komponen upah karyawan, pembelian
dikembangkan. Permasalahan yang bahan baku, biaya pemeliharaan alat,
menjadi perhatian utama bagi dan kebutuhan pangan harian.
wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga Sedangkan lackages terdapat pada
kerja adalah kebersihan pantai dan komponen biaya operasional,
daerah warung makan yang dirasakan pengembalian kredit ke bank, dan
perlu untuk dikelola dengan baik. transportasi lokal.
Kawasan wisata yang kotor dan tidak Persentase pendapatan tidak
rapi secara langsung dapat mengurangi langsung tertinggi (Tabel 2) terdapat

daya tarik lokasi tersebut dan secara pada komponen upah karyawan
tidak langsung dapat mengurangi sebesar 26,05% atau Rp 21.667
selera makan wisatawan. sedangkan persentase terendah
terdapat pada komponen biaya
2. Dampak Ekonomi Tidak Langsung
pemeliharaan alat sebesar 2,00% atau
Masyarakat mengoptimalkan
Rp 1.667. Total pendapatan tidak
peluang dengan membuat beberapa
langsung sebesar 72,69% dari total
unit usaha di pantai Watu Dodol. Unit
pengeluaran pelaku usaha sedangkan
usaha yang tercipta pada umumnya
27,31% merupakan lackages yang
bersifat informal, berskala kecil, dan
terdiri dari biaya operasional,
hanya ramai pada saat akhir pekan dan
transportasi lokal, retribusi, dan pajak.
hari libur, namun dapat memenuhi
Data menunjukkan bahwa
kebutuhan para wisatawan. Unit usaha
proporsi pengeluaran terbesar terdapat
yang tercipta di kawasan wisata ini
pada komponen gaji karyawan. Hal ini
antara lain adalah rumah makan,
disebabkan sebagian besar unit usaha
penyewaan perahu, toilet umum, dan
di pantai Watu Dodol dan
penjual jajanan keliling.
menggunakan masyarakat local
Dampak ekonomi tidak langsung
sebagai tenaga kerja. Pendapatan
(indirect impact) dapat dihitung dari
warung makan tergantung dari jumlah
proporsi pengeluaran yang memiliki
kunjungan wisatawan yang melakukan
dampak bagi lokasi wisata tersebut
aktivitas makan di warung makan

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 151
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

yang tersedia sehingga diperlukan jumlah pengeluaran sehingga


kreativitas bagi pelaku usaha warung diharapkan pendapatan yang diterima
makan untuk tetap menjaga loyalitas dapat digunakan untuk kepentingan
wisatawan. Pelaku usaha juga lain di luar lokasi pantai Watu Dodol.
mengharapkan adanya event-event
pariwisata yang dilaksanakan di pantai 4. Analisis Multiplier Effect
Watu Dodol sehingga dapat Dampak ekonomi dari
meningkatkan jumlah wisatawan. pengeluaran wisatawan yang terjadi di
kawasan wisata pantai Watu Dodol
3. Dampak Ekonomi Induksi dapat diukur dengan menggunakan
Dampak ekonomi induksi nilai efek pengganda atau multiplier
merupakan dampak ekonomi selain effect dari aliran uang yang terjadi.
dampak ekonomi langsung dan tidak Menurut Marine Ecotourism for
langsung. Dampak ini merupakan Atlantic Areadalam Belinda (2013),
dampak lanjut dari pendapatan yang terdapat dua nilai pengganda
diperoleh tenaga kerja lokal dari unit berdasarkan dalam mengukur dampak
usaha tempat mereka bekerja. Dampak ekonomi kegiatan pariwisata di tingkat
ini berasal dari pengeluaran sehari-hari lokal, yaitu: (1) Keynesian Local
tenaga kerja lokal di suatu loasi Income Multiplier yang menunjukkan
wisata. seberapa besar pengeluaran wisatawan
Data menunjukkan (Tabel 3) berdampak pada peningkatan
bahwa pengeluaran terbesar dari pendapatan masyarakat lokal dan (2)
tenaga kerja adalah pangan harian Ratio Income Multiplier yang
sebesar 76% atau Rp 12.083 dan menunjukkan seberapa besar dampak
pengeluaran untuk transportasi sebesar langsung yang dirasakan dari
24% atau Rp 3.750. Pendapatan pengeluaran wisatawan yang
induksi merupakan pengeluaran yang berdampak langsung pada keseluruhan
terjadi di pantai Watu Dodol yaitu ekonomi lokal. Nilai pengganda
komponen pangan harian, sedangkan mengukur dampak langsung, tidak
komponen transportasi merupakan langsung, dan induksi.
lackages. Analisis nilai Multiplier
Tenaga kerja di pantai Watu Keynesian ini merupakan pengganda
Dodol pada umumnya merupakan terbaik yang menggambarkan dampak
warga sekitar pantai sehingga biaya keseluruhan dari peningkatan
transportasi yang dikeluarkan tidak pengeluaran wisatawan pada
besar. Rata-rata pendapatan tenaga perekonomian lokal (Marine
kerja di pantai Watu Dodol sebesar Rp Ecotourism for Atlantic Areadalam
39.444. Jumlah pendapatan masih Belinda, 2013). Income multiplier
lebih besar jika dibandingkan dengan secara umum mengukur tambahan

152 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

pendapatan dalam perekonomian sehingga dapat meningkatkan jumlah


sebagai hasil dari peningkatan wisatawan.
pengeluaran wisatawan. 5. Kebocoran Ekonomi
Hasil penelitian menunjukkan
Ekonomic lackages wisatawan
nilai Keynesian Local Income terdapat pada komponen biaya
Multiplier di pantai Watu Dodol perjalanan Karena transaksi ini terjadi
(Tabel 4) sebesar 1,64 yang artinya di luar kawasan wisata. Biaya
peningkatan pengeluaran wisatawan perjalanan sebagian besar merupakan
sebesar Rp 10.000 akan berdampak biaya bahan bakar kendaraan yang
pada peningkatan pendapatan digunakan untuk menuju pantai Watu
masyarakat lokal sebesar Rp Dodol. Pengeluaran wisatawan di
16.400,00. Nilai Ratio Income pantai Watu Dodol sebesar Rp
Multiplier Tipe I di objek wisata 69.467,00 tetapi direct spending dari
pantai Watu Dodol sebesar 2.46, pengeluaran tersebut sebesar Rp
artinya peningkatan Rp 10.000,00 41.300,00 karena terjadi kebocoran
pendapatan unit usaha dari ekonomi sebesar 40.55% atau sebesar
pengeluaran wisatawan akan Rp 28.167,00 untuk biaya perjalanan.
mengakibatkan peningkatan sebesar
Rp 24.600,00 pada total pendapatan
Kesimpulan
masyarakat yang meliputi dampak Secara umum penilaian
langsung dan tidak langsung (berupa wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga
pendapatan pemilik unit usaha dan kerja terhadap kondisi objek wisata
tenaga kerja lokal). Nilai Ratio Income berada pada peringkat sedang dan baik
Multiplier Tipe II di pantai Watu kecuali pada aspek pengelolaan objek
Dodol sebesar 1.36, artinya wisata. Wisatawan, pelaku usaha, dan
peningkatan Rp 10.000,00 tenaga kerja di pantai Watu Dodol
pengeluaran wisatawan akan sangat mengharapkan adanya
mengakibatkan peningkatan sebesar perhatian khusus dari pemerintah
Rp 27.600,00 pada total pendapatan daerah untuk mengatasi permasalahan
masyarakat yang meliputi dampak pengelolaan dan diharapkan banyak
langsung, tidak langsung, dan induced event-event pariwisata yang
(berupa pendapatan pemilik unit dilaksanakan di pantai Watu Dodol.
usaha, pendapatan tenaga kerja lokal, Pantai Watu Dodol memberikan
dan pengeluarannya untuk konumsi di dampak ekonomi yang nyata bagi
tingkat lokal). masyarakat sekitar. Dampak ekonomi
Aktivitas wisata alam di pantai yang diberikan adalah dampak
Watu Dodol turut berkontribusi pada langsung, tidak langsung, dan induksi.
kesejahteraan masyarakat lokal yang Nilai Keynesian Local Income
ditunjukkan oleh nilai income Multiplier di pantai Watu Dodol
multiplier. Peran pemerintah sangat sebesar 1,64, nilai Ratio Income
dibutuhkan dalam pembangunan Multiplier Tipe I sebesar 2.46, dan
sarana dan prasarana wisata yang nilai Ratio Income Multiplier Tipe II
dapat meningkatkan dampak ekonomi sebesar 1.36.
yang dirasakan oleh masyarakat lokal.
Pemerintah daerah juga diharapkan
Saran
dapat menyelenggarakan event-event 1. Pemerintah daerah dapat
pariwisata di pantai Watu Dodol meningkatkan kegiatan promosi
untuk memperkenalkan ojek

Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 153
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X

wisata pantai Watu Dodol melalui Badan Pusat Statistik. 2015.


penyelenggaraan event-event Pendapatan Sektor Pariwisata.
pariwisata Banyuwangi. Jakarta (ID): Badan Pusat
2. Pemerintah atau pengelola Statistik.
diharapkan lebih proaktif dalam Belinda N. 2013. Analisis Dampak
pengembangan objek wisata Berganda (Multiplier effect)
pantai Watu Dodol untuk Pemanfaatan Wisata Alam
meningkatkan dampak ekonomi Tanjung Mutiara di Danau
bagi masyarakat lokal. Singkarak Kabupaten Tanah
3. Pengembangan objek wisata Datar [skripsi]. Bogor (id):
pantai Watu Dodol dapat Institut Pertanian Bogor.
dilakukan melalui peningkatan Dritasto A, Annisa AA. 2013. Analisis
kualitas sumber daya manusia Dampak Ekonomi Wisata Bahari
melalui pelatihan tenaga kerja di Terhadap Pendapatan
bidang pariwisata misalnya Masyarakat di Pulau Tidung.
pelatihan food and beverage Jurnal Online Institut Teknologi
service. Nasional. 1(1).
4. Peningkatan dampak ekonomi Ismayanti. 2010. Pengantar
bagi masyarakat lokal dapat Pariwisata. Jakarta (ID):
dilakukan dengan cara Grasindo.
membangun sarana dan prasarana, Leri IDA. 2011. Dampak Pengeluaran
maksimalisasi tenaga kerja lokal, Wisatawan terhadap
menambah atraksi wisata, dan Perkembangan Sekotr Ekonomi
menyediakan pusat jajanan yang di Provinsi Bali [tesis]. Bali
menyediakan makanan yang (ID): Universitas Udayana.
memiliki nilai khas. Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian
Pendidikan : Kompetensi dan
Daftar Pustaka Praktiknya. Jakarta (ID) : Bumi
Aksara.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian
Yoeti O A. 2008. Ekonomi Pariwisata
Suatu Pendekatan Praktik.
Cetakan ke 13. Jakarta (ID): (Introduksi, Informasi dan
Implementasi). Jakarta (ID):
Rineka Cipta.
Kompas Media Nusantara.

154 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai