Abstract
Watu Dodol beach is one of tourism object located in Banyuwangi regency.
Banyuwangi government intensively expanding Watu Dodol beach as a tourism icon.
Development of tourism industry is directly able to create job opportunity for local
community. If it happens, tourism activity in Watu Dodol beach can create multiplier
effect that is profitable for local economic and community welfare. Technic analysis
used are descriptive analysis to identify all stakeholders and Keynesian income
multipliers analysis to identify multiplier effect in Watu Dodol beach. The result of
this research showed that general assessment of tourist, entrepreneur, and employee
toward beach condition is at medium and high level except on the management
aspect. They hope that there will be a special attention from Banyuwangi government
to solve that problem. The result also showed that Watu Dodol beach gives real
economic impact for local community such as direct impact, undirect impact, and
induction impact.
Keywords: Keynesian income multiplier, multiplier effect, Watu Dodol beach
Abstrak
Pantai Watu Dodol adalah salah satu objek wisata yang terletak di kabupaten
Banyuwangi. Pemerintah daerah Banyuwangi sangat intensif melakukan
pengembangan Pantai Watu Dodol sebagai ikon pariwisata. Pengembangan industri
pariwisata secara langsung dapat menciptakan peluang kerja untuk masyarakat lokal.
Jika hal ini terjadi, aktivitas pariwisata di pantai Watu Dodol dapat menciptakan
dampak berganda yang dapat memberikan keuntungan bagi perekonomian daerah
dan kesejahtran masyarakat lokal. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif untuk mengidentifikasi semua pemangku kepentingan dan analisis
Keynesian Income Multiplier untuk mengidentifikasi dampak berganda di pantai
Watu Dodol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum penilaian
wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga kerja terhadap kondisi objek wisata berada pada
peringkat sedang dan baik kecuali pada aspek pengelolaan objek wisata. Wisatawan,
pelaku usaha, dan tenaga kerja di pantai Watu Dodol sangat mengharapkan adanya
perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pantai Watu Dodol memberikan dampak
ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar. Dampak ekonomi yang diberikan
adalah dampak langsung, tidak langsung, dan induksi.
Kata kunci: Dampak berganda, Keynesian Income Multiplier, Pantai Watu Dodol
1 Staf Pengajar pada program studi D-IV Manajemen Bisnis Pariwisata Politeknik Negeri Banyuwangi
Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 141
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
142 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 143
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
pengunjung ke dalam ekonomi lokal yang relatif kecil atau dalam cakupan
atau ekonomi nasional. Meta dalam sebuah desa, dampak yang ingin
Prasetio, 2011 menjelaskan bahwa dilihat adalah pada aspek pendapatan
formula untuk menghitung nilai masyarakat, kesempatan kerja, harga-
pengganda dari pengeluaran wistawan harga, distribusi manfaat, kepemilikan
dapat dilakukan dengan cara; (1) dan kontrol serta pembangunan di
Lokal pendapatan Keynesian sekitar tempat wisata.
Multiplier dimana nilai yang Lebih lanjut Belinda juga
dihasilkan dari pengeluaran lebih atau menjelaskan bahwa dampak ekonomi
pengurangan dari pengeluaran yang dari kegiatan wisata atau berbagai
digandakan untuk mengetahui kegiatan ekonomi dapat
penambahan dan pengurangan dikelompokkan pada tiga kategori,
pendapatan lokal. Keynesian yaitu dampak langsung (direct),
merupakan metode terbaik untuk dampak tidak langsung (indirect), dan
merefleksikan keseluruhan dampak dampak lanjutan (induced). Dampak
dari pengeluaran lebih dari ekowisata langsung ditimbulkan dari
bahari. (2) Rasio pendapatan pengeluaran wisatawan secara
multiplier yakni nilai yang diperoleh langsung, seperti pengeluaran pada
dari peningkatan dan penurunan restoran, penginapan, transportasi
pendapatan langsung dari ekonomi lokal dan lainnya. Selanjutnya, unit
lokal yang digandakan untuk usaha yang menerima dampak
memperoleh hasil peningkatan dan langsung tersebut akan membutuhkan
penurunan total pendapatan lokal. input (bahan baku dan tenaga kerja)
dari sektor lain, dan hal ini akan
Dampak Ekonomi menimbulkan dampak tidak langsung
(indirect). Selanjutnya jika pada sektor
Dampak ekonomi mengacu pada
tersebut mempekerjakan tenaga kerja
perubahan pemasaran, pendapatan,
lokal, pengeluaran dari tenaga kerja
lapangan pekerjaan dan lainnya, yang
lokal akan menimbulkan dampak
berasal dari kegiatan wisata. Secara
lanjutan (induced) di lokasi wisata
umum pariwisata bertujuan untuk
memperoleh manfaat ekonomi, baik tersebut.
Dampak lanjutan (induced)
keuntungan untuk industri wisata,
adalah perubahan dalam kegiatan
pekerjaan bagi komunitas lokal, dan
ekonomi yang dihasilkan dari
penerimaan bagi daerah obyek wisata.
pengeluaran rumah tangga dari
Pariwisata memiliki pranan penting
pendapatan yang diperoleh secara
karena kegiatan ini menciptakan
langsung atau tidak langsung dari
lapangan pekerjaan di wilayah
wisata. Misalnya saja pegawai
terpencil yang pada awalnya hanya
restoran atau parkir yang didukung
merasakan manfaat pembangunan
secara langsung maupun tidak
ekonomi yang rendah dibandingkan
langsung oleh kegiatan wisata
wilayah lain yang lebih maju. Belinda,
membelanjakan pendapatan mereka di
2013 menjelaskan bahwa dampak
daerahnya untuk perumahan,
terhadap penerimaan devisa dan
makanan, transportasi, dan kebutuhan
pendapatan pemerintah merupakan
lainnya. Transaksi, pendapatan, dan
aspek yang tidak diperhitungkan
pekerjaan yang dihasilkan dari
dalam menganalisis dampak dari suatu
pengeluaran rumah tangga
tempat wisata yang relatif kecil.
meningkatkan gaji, atau pendapatan
Sehingga pada tempat-tepat wisata
144 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 145
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
terdapat pada lokasi wisata, (2) jumlah Pengganda ini mengukur dampak
jam kerja dan tingkat upah, (3) tidak langsung dan dampak
proporsi dari pengeluaran sehari-hari induced.
pekerja yang dilakukan di dalam dan Secara matematis dirumuskan :
di luar wilayah, dan (4) kondisi
pekerjaan sebelum bekerja di unit 𝐷+𝑁+𝑈
𝐾𝑒𝑦𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 =
𝐸
usaha saat ini. Dari data tersebut 𝐷+𝑁
diharapkan dapat diperoleh estimasi 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒, 𝑇𝑖𝑝𝑒 1 =
𝐷
𝐷+𝑁+𝑈
mengenai dampak tidak langsung 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒, 𝑇𝑖𝑝𝑒 2 =
𝐷
(indirect impact) dan dampak lanjutan
(induced impact) dari pengeluaran Keterangan :
pengunjung. Kelompok terakhir E : pengeluaran pengunjung (Rupiah)
adalah masyarakat lokal, dimana D : pendapatan lokal yang diperoleh
informasi penting terkait dengan secara langsung dari E (Rupiah)
dampak ekonomi adalah informasi N : pendapatan lokal yang diperoleh
mengenai manfaat dan biaya yang secara tidak langsung dari E
ditimbulkan dari kegiatan wisata (Rupiah)
tersebut, kebanggaan di tingkat U : pendapatan lokal yang diperoleh
masyarakat lokal, dan sejauh mana secara induced dari E (Rupiah)
mereka menilai sumberdaya yang
tersedia. Dengan mengidentifikasi
Dari keseluruhan informasi dampak ekonomi serta kebocoran
responden maka akan diperoleh yang terjadi, indirect dan iduced
informasi mengenai pengeluaran impact dari kegiatan wisata dapat
pengunjung, serta aliran uang diestimasi. Selanjutnya informasi ini
sejumlah dana tersebut yang akan dapat digunakan untuk
memberikan dampak langsung, mengidentifikasi produk apa yang
dampak tidak langsung, dan dampak dibutuhkan namum belum tersedia di
lanjutan bagi perekonomian lokal. lokasi tersebut, dan manfaat apa yang
Dampak ekonomi ini dapat diukur akan diterima oleh masyarakat.
dengan menggunakan efek pengganda
atau multiplier effect dari arus uang
yang terjadi. Dalam mengukur
dampak ekonomi kegiatan pariwisata
di tingkat lokal, terdapat dua tipe
pengganda, yaitu:
1. Keynesian Local Income
Multiplier, yaitu nilai yang
menunjukkan berapa besar
pengeluaran pengunjung
berdampak pada peningkatan
pendapatan masyarakat lokal.
2. Ratio Income Multiplier, yaitu
nilai yang menunjukkan seberapa
besar dampak langsung yang
dirasakan dari pengeluaran
pengunjung berdampak pada
keseluruhan ekonomi lokal.
146 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 147
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
148 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 149
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
tersebut. Dalam kegiatan wisata tidak konsumsi, tiket masuk, parkir, dan
semua pengeluaran wisatawan untuk lainnya. Proporsi pengeluaran
berwisata sampai ke lokasi wisata. wisatawan per kunjungan di pantai
Sebagian transaksi terjadi di luar Watu Dodol dapat dilihat pada Tabel
lokasi wisata yang dalam konteks 1.
ekonomi disebut dengan kebocoran Persentase pengeluaran
ekonomi (economic leakage). wisatawan terbesar terdapat pada
1. Dampak Ekonomi Langsung aspek konsumsi sebesar 31,67% atau
Dampak langsung adalah sebesar Rp 22.000 dan pengeluaran
manfaat yang dirasakan oleh terkecil terdapat pada aspek sewa
masyarakat berupa pendapatan yang toilet sebesar 2,93% atau sebesar Rp
diterima oleh penerima awal 2.003. Data menunjukkan bahwa total
pengeluaran wisatawan. Ketika penerimaan langsung yang terdapat
pengunjung mengeluarkan sejumlah dilokasi wisata pantai Watu Dodol
uang untuk melakukan permintaan sebesar 59,45% atau sebesar Rp
terhadap produk dan jasa di tingkat 41.300 dari total pengeluaran Rp
lokal pada akhirnya akan
150 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
daya tarik lokasi tersebut dan secara pada komponen upah karyawan
tidak langsung dapat mengurangi sebesar 26,05% atau Rp 21.667
selera makan wisatawan. sedangkan persentase terendah
terdapat pada komponen biaya
2. Dampak Ekonomi Tidak Langsung
pemeliharaan alat sebesar 2,00% atau
Masyarakat mengoptimalkan
Rp 1.667. Total pendapatan tidak
peluang dengan membuat beberapa
langsung sebesar 72,69% dari total
unit usaha di pantai Watu Dodol. Unit
pengeluaran pelaku usaha sedangkan
usaha yang tercipta pada umumnya
27,31% merupakan lackages yang
bersifat informal, berskala kecil, dan
terdiri dari biaya operasional,
hanya ramai pada saat akhir pekan dan
transportasi lokal, retribusi, dan pajak.
hari libur, namun dapat memenuhi
Data menunjukkan bahwa
kebutuhan para wisatawan. Unit usaha
proporsi pengeluaran terbesar terdapat
yang tercipta di kawasan wisata ini
pada komponen gaji karyawan. Hal ini
antara lain adalah rumah makan,
disebabkan sebagian besar unit usaha
penyewaan perahu, toilet umum, dan
di pantai Watu Dodol dan
penjual jajanan keliling.
menggunakan masyarakat local
Dampak ekonomi tidak langsung
sebagai tenaga kerja. Pendapatan
(indirect impact) dapat dihitung dari
warung makan tergantung dari jumlah
proporsi pengeluaran yang memiliki
kunjungan wisatawan yang melakukan
dampak bagi lokasi wisata tersebut
aktivitas makan di warung makan
Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 151
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
152 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi | 153
Vol.1 No.2 Juli 2017 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
154 | Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi