Anda di halaman 1dari 18

Analisis Kelayakan Bisnis Water Park di Pulau Bintan

Yustisia Kristiana1), Jacqueline Lawrence2)


Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Universitas Pelita Harapan

e-mail: yustisia.kristiana@uph.edu, jaylawrencee@gmail.com

ABSTRACT
Bintan Regency is one of the districts in Riau Islands which relies on the tourism sector as the main sector.
The geographical position close to Singapore is a force in capturing foreign tourists. This has resulted in an
increase in the number of tourist visits, especially foreign tourists. Bintan Regency is rich in natural and
cultural tourism but is still lacking for man-made tourism. Diversity of tourist attraction can be a reason for
tourists to extend their length of stay. This raises opportunities to open a water park business. The purpose of
this paper is to examine business feasibility by analyzing market aspects market and marketing aspects,
technical aspects, management and organizational aspects, and financial aspects of the water park business.
The research method used is descriptive research method. Data collection was carried out by distributing
questionnaires to 222 respondents using convenience sampling, observation, and interview techniques. The
analytical method carried out consists of several aspects, i.e. market and marketing aspects, technical aspects,
management and organizational aspects, and financial aspects. Based on the results of the analysis of the
four aspects, the water park business plan is feasible.

Keywords: tourist attraction, water park, business feasibility, Bintan

ABSTRAK
Kabupaten Bintan adalah merupakan salah satu kabupaten di Kepulauan Riau yang mengandalkan sektor
pariwisata sebagai sektor utama. Posisi geografis yang dekat dengan Singapura menjadi kekuatan dalam
menjaring wisatawan mancanegara. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan,
khususnya wisatawan mancanegara. Kabupaten Bintan kaya akan wisata alam dan budaya namun masih
kurang untuk wisata buatan. Keanekaragaman daya tarik wisata dapat menjadi alasan wisatawan untuk
memperpanjang lama tinggalnya. Ini memunculkan peluang untuk membuka bisnis water park. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk menguji kelayakan bisnis dengan menganalisis aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis, aspek manajemen dan organisasi, serta aspek finansial dari bisnis water park. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran
kuesioner kepada 222 responden menggunakan teknik convenience sampling, observasi, dan wawancara.
Metode analisis yang dilakukan terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis,
aspek manajemen dan organisasi, dan aspek finansial. Berdasarkan hasil analisis terhadap keempat aspek
maka rencana bisnis water park ini layak untuk dijalankan.

Kata kunci: daya tarik wisata, water park, kelayakan bisnis, Bintan

Draft awal : 6 Februari 2019 ; Direvisi : 24 Juni 2019 ; Diterima : 26 Juni 2019

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 239
1. Pendahuluan terbesar dibandingkan dengan pintu utama
Sektor pariwisata dijadikan sebagai lainnya.
pembangunan nasional karena dinilai Kepulauan Riau menjadi
memiliki efek yang dapat membuka penyumbang wisatawan mancanegara
lowongan pekerjaan dan mampu terbesar ketiga membuat pemerintah
mengatasi kemiskinan di Indonesia. memandang potensi sektor pariwisata di
Manfaat utama pariwisata dalam Provinsi Kepulauan Riau sangat besar.
merangsang pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau yang terletak pada posisi
diwakili oleh peningkatan jumlah geografis yang dekat dengan Singapura
pekerjaan yang tersedia di destinasi wisata, dan juga dengan wisatawan yatch menjadi
baik secara langsung maupun tidak sebuah keunggulan sehingga Provinsi
langsung, bagi industri yang memberikan Kepulauan Riau ditetapkan sebagai
layanan yang diperlukan bagi wisatawan Gerbang Wisata Bahari Indonesia.
(Bunghez, 2016). Sektor pariwisata juga Provinsi Kepulauan Riau juga termasuk
merupakan salah satu sektor strategis dalam program crossborder dikarenakan
nasional sebagai penyumbang devisa, penyeberangam ke Batam, Bintan, dan
pemerataan pembangunan, dan Tanjung Balai Karimun sangat dekat dan
peningkatan kesejahteraan rakyat. Selain cepat. Oleh karena itulah, pemerintah
itu, sektor pariwisata tidak terpengaruh menjadikan Kepulauan Riau sebagai fokus
dengan adanya goncangan ekonomi perkembangan pariwisata di Indonesia
global, hal ini dapat terlihat pada jumlah untuk menjaring wisatawan mancanegara
devisa negara yang telah disumbang oleh sebanyak-banyaknya dengan harapan
sektor pariwisata. pertumbuhan wisatawan dapat meningkat
Sektor pariwisata memiliki peran tiga kali lipat untuk kedepannya.
terhadap ekonomi makro. Peningkatan Salah satu kabupaten di Kepulauan
pengeluaran wisatawan secara signifikan Riau yang mengandalkan sektor pariwisata
mendorong kebijakan yang akan sebagai sektor utama adalah Kabupaten
membawa perubahan positif terkait Bintan. Jumlah kunjungan wisatawan ke
pengeluaran di bidang pariwisata. Hal ini Kabupaten Bintan meningkat setiap
menghasilkan dampak positif dan tahunnya. Data jumlah kunjungan
substansial pada produktivitas, contohnya wisatawan adalah sebagai berikut:
adalah adopsi sebuah teknologi dan
keputusan investasi (Chaiechi et al., 2015). Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten
Apabila dilihat dari data Bintan Tahun 2014-2017
Tahun Wisatawan Wisatawan
perkembangan wisatawan mancanegara Mancanegara Nusantara
menurut pintu masuk, Provinsi Bali tentu 2014 418.533 49.161
menjadi penyumbang terbesar dari tahun 2015 395.189 84.901
ke tahun dengan jumlah wisatawan 2016 304.404 268.863
mancanegara pada tahun 2017 yang 2017 368.592 367.801
mencapai 5.682.248 wisatawan, yang Sumber: Disbudpar Kabupaten Bintan (2018)
disusul oleh Provinsi DKI Jakarta dengan
Atraksi wisata yang ditawarkan oleh
jumlah yang mencapai 2.749.321
Kabupaten Bintan antara lain adalah alam,
wisatawan. Kemudian Provinsi Kepulauan
budaya, serta hiburan kota. Atraksi wisata
Riau dalam posisi ketiga dengan jumlah
adalah sesuatu yang menjadi daya tarik
yang mencapai 2.139.962 wisatawan.
suatu daerah untuk dikunjungi, terdapat
Ketiga pintu utama ini menjadi
tiga jenis atraksi wisata yaitu alam,
penyumbang wisatawan mancanegara
budaya, dan buatan (Cooper et al., 2008).

240 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
Kabupaten Bintan kaya akan atraksi wisata tarik wisata budaya dapat dibagi menjadi
alam dan budaya tetapi belum banyak jenis yang bersifat berwujud (tangible) dan
wisata buatan, khususnya water park. tidak berwujud (intangible). Daya tarik
Bisnis water park dapat dikembangkan di wisata hasil buatan manusia merupakan
kawasan Bintan Resorts dikarenakan letak daya tarik wisata khusus yang merupakan
yang paling dekat dengan akses masuk kreasi artifisial (artificially created) dan
bagi wisatawan mancanegara yaitu melalui kegiatan-kegiatan manusia lainnya di luar
Bandar Bentan Telani Ferry Terminal. ranah wisata alam dan wisata budaya.
Melihat akan kesempatan yang
tersedia, maka besar peluang untuk 2.2 Taman Hiburan
membuka bisnis sebuah water park di Taman hiburan adalah sebuah
Pulau Bintan. Target pasar untuk bisnis tempat tertutup yang dimanfaatkan dari
water park diutamakan wisatawan ruang publik dan dijadikan tempat rekreasi
mancanegara yang berkunjung ke Bintan. sebagai jawaban atas kebutuhan rekreasi
Tetapi, tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat untuk melarikan diri dari
wisatawan nusantara untuk menjadi target kesibukan keseharian masing-masing
pasar potensial. Pembangungan water park (Clavé, 2007). Berikut jenis-jenis dari
bertujuan untuk meningkatkan sektor taman hiburan adalah marine life park,
pariwisata di Kabupaten Bintan. Manfaat water park, zoo & life park, traditional
pembangunan water park bukan hanya theme park, amusement park, dan
dirasakan oleh Pemerintah Daerah tetapi futuristic park.
juga mampu meningkatkan perekonomian Marine life park adalah sebuah
masyarakat lokal. Oleh karena itu taman hiburan yang khusus menampilkan
dilakukan analisis kelayakan acara, wahana, dan atraksi tentang
pengembangan water park di Pulau kehidupan laut seperti paus pembunuh,
Bintan. Tujuan dari penulisan ini adalah lumba-lumba, anjing laut, singa laut, dan
untuk menguji kelayakan bisnis dan sebagainya. Taman hiburan ini semacam
menganalisis aspek pasar dan pemasaran, taman untuk mendidik penonton
aspek teknis, aspek manajemen dan khususnya anak-anak guna mengetahui
organisasi, serta aspek finansial dari bisnis tentang hewan air dan bagaimana
water park. melestarikan lingkungan. Marine life park
ini juga berkontribusi pada pelestarian dan
2. Tinjauan Pustaka penyelamatan pada hewan air yang telah
2.1 Daya Tarik Wisata terdampar, terluka atau ditinggalkan.
Daya tarik wisata adalah segala Marine life park memiliki acara interaktif
sesuatu yang memiliki keunikan, yang memungkinkan para pengunjung
keindahan, dan nilai yang berupa mendapat dekat dengan paus pembunuh
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, atau berenang dengan lumba-lumba dan
dan hasil buatan manusia yang menjadi hewan air lainnya.
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan Water park adalah sebuah taman
(Republik Indonesia, 2011). Daya tarik hiburan yang menggunakan media air
wisata dapat dibagi menjadi daya tarik sebagai wahananya seperti water slides,
wisata alam, budaya dan buatan. Daya kolam renang, area air mancur dan
tarik wisata alam dapat berupa sebagainya. Water park umumnya
keanekaragaman dan keunikan lingkungan memiliki kolam renang besar dan
alam. Sedangkan daya tarik wisata budaya seluncuran untuk keluarga. Water park
berupa hasil olah cipta, rasa dan karsa tertentu juga memiliki wahana pantai
manusia sebagai makhluk budaya. Daya buatan dan olahraga air di dalamnya.

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 241
Zoo & wild life park adalah taman speed slide, body slide, tube slide, family
hiburan seperti kebun binatang yang slide, lazy river, adventure zone, kiddies
menawarkan petualangan yang luar biasa area, wave pool, sunbathing area.
di lingkungan liar namun aman untuk
anak-anak dan orang dewasa. Zoo & wild 2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran
life park biasanya memiliki suasana alami Aspek pasar dan pemasaran
yang dapat dinikmati pengunjung dan bertujuan untuk mengetahui berapa besar
dapat berhubungan dengan alam, serta pasar yang akan dimasuki, struktur dan
atraksi membawa pengunjung langsung peluang pasar yang ada, prospek pasar di
kedalam hutan. masa yang akan datang, serta bagaimana
Traditional theme park adalah jenis strategi pemasaran yang harus dilakukan.
taman hiburan yang lebih menekankan Aspek pasar dan pemasaran menyajikan
pada taman daripada wahana, seperti tentang peluang pasar, perkembangan
bagian atau landscape yang tematik permintaan produk di masa mendatang,
daripada wahana yang terdapat di taman kendala-kendala yang dihadapi seperti
hiburan. Traditional theme park keberadaan pesaing, serta beberapa
menciptakan budaya dan membuat fantasi strategi yang dilakukan dalam pemasaran
para pengunjung menjadi kenyataan. (Kasmir & Jakfar, 2015).
Amusement park adalah jenis taman Pengembangan produk baru dengan
hiburan yang lebih fokus pada wahana memperhatikan proses maka akan
permainannya. Amusement park tidak meningkatkan efisiensi (Kim et al., 2016).
memiliki tema, bagian atau daerah, dan Keunggulan bersaing berkelanjutan harus
tidak memiliki cerita melainkan hanya ditunjang oleh produk diferensiasi (Foon,
memiliki wahana karnaval klasik. 2009). Diferensiasi produk akan
Futuristic park adalah taman yang meningkatkan kemampuan keseluruhan
memiliki atraksi teknologi tinggi penuh organisasi dalam hal meningkatkan
efek khusus yang memungkinkan produknya, yang pada akhirnya akan
pengunjung mengalami masa depan. menarik lebih banyak konsumen (Dirisu et
al., 2013).
2.3 Water Park Segmentasi pasar adalah upaya
Konsep pembangunan yang pembagian pasar menjadi kelompok
diperlukan oleh water park sebenarnya individu dengan karakteristik yang sama.
sama saja dengan konsep pembangungan Dengan melakukan segmentasi pasar,
taman hiburan dan theme park, tetapi maka akan membantu perusahaan dalam
perbedaan yang mendasari adalah wahana- memenuhi kebutuhan suatu kelompok
wahana permainan yang ditawarkan secara spesifik dan memberikan pelayanan
kepada pengunjung dari sebuah water park yang memadai. Keberhasilan suatu
adalah wahana permainan yang perusahaan dalam memasarkan produknya
menggunakan media berbasis air (Coy & ditentukan oleh ketepatan strategi
Haralson, 2011). Water park menawarkan pemasaran yang ditetapkan dengan situasi
berbagai jenis atraksi air seperti water dan kondisi dari sasaran pasar yang dituju.
slide, lazy river, adventure zones, kiddies Segmentasi pasar dapat dikelompokkan
area, wave pool, dan sunbathing area. berdasarkan aspek geografis, demografis
Water slides merupakan atraksi dan sosial ekonomi, psikografis serta
permainan air yang berbentuk seluncuran perilaku (Morrison, 2010).
dan menawarkan pengalaman yang Kegiatan pemasaran dapat dilakukan
berbeda dan menantang. Water slides dengan berbagai cara, salah satunya adalah
terdiri dari berbagai macam antara lain dengan baur pemasaran. Baur pemasaran

242 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
termasuk faktor yang dapat dikontrol yaitu didefinisikan sebagai tugas yang
product, price, place, promotion, teridentifikasi dan didefinisikan,
packaging, programming, dan partnership digunakan bersamaan dengan kegiatan
(8Ps), yang dilakukan oleh perusahaan acara untuk membentuk diagram
untuk memenuhi kebutuhan konsumen perencanaan jaringan. Keseluruhan proses
(Morrison, 2010). yang menggambarkan bagaimana satu
Berdasarkan Porter (1985), analisis aktivitas berhubungan (Slack et al., 2010)
Five Forces Porter dilakukan untuk Setelah menganalisis aktivitas usaha,
menganalisis persaingan yang dapat perusahaan akan menentukan perhitungan
dilakukan oleh sebuah perusahaan. kebutuhan ruang fasilitas. Perhitungan
Terdapat lima faktor yang dianalisis, yaitu kebutuhan ruang fasilitas haruslah tepat
potential of new entrants. Analisis ini karena jika kurang tepat dapat
menjelaskan tentang seberapa mudah atau menyebabkan antrian yang panjang, proses
sulit untuk masuk ke dalam industri, yaitu penyampaian produk/jasa yang panjang,
tentang ancaman masuknya pendatang biaya yang mahal (Slack et al., 2010).
baru yang masuk ke dalam industri yang
sama. Power of customer, analisis ini 2.6 Aspek Manajemen dan Organisasi
menjelaskan tentang kekuatan konsumen Aspek manajemen dan organisasi
dalam mengontrol perusahaan. Power of digunakan untuk meneliti kesiapan sumber
suppliers, analisis ini menjelaskan tentang daya manusia yang akan menjalankan
kekuatan pemasok terhadap perusahaan, usaha tersebut, kemudian mencari bentuk
apakah pemasok cukup kuat untuk struktur organisasi yang sesuai dengan
mengontrol perusahaan, atau tidak sama usaha yang akan dijalankan (Kasmir &
sekali. Threat of substitutes products, Jakfar, 2015).
analisis ini menjelaskan tentang adanya Bentuk badan usaha perlu ditentukan
pesaing pengganti yang dapat dijadikan dalam pengelolaan organisasi. Untuk
alternatif oleh konsumen dalam memilih. usaha yang memiliki waktu usaha dan
Pesaing pengganti merupakan pesaing membutuhkan investor maka bentuk
yang berasal dari industri yang sama tetapi usahanya adalah Perseroan Terbatas.
menawarkan produk atau jasa yang Perseroan Terbatas yang selanjutnya
berbeda, tetapi dapat dijadikan alternatif disebut perseroan adalah badan hukum
dalam memilih. Rivalry among business in yang merupakan persekutuan modal,
the industry, analisis ini menilai tentang didirikan berdasarkan perjanjian,
rencana bisnis yang akan dijalankan melakukan kegiatan usaha dengan modal
apakah memiliki kekuatan bersaing dasar yang seluruhnya terbagi dalam
dengan produk atau jasa sejenis yang saham dan memenuhi persyaratan yang
sudah ada dalam industri (Enz, 2010). ditetapkan dalam undang-undang serta
peraturan pelaksanaannya (Republik
2.5 Aspek Teknis Indonesia, 2007).
Aspek teknis merupakan suatu aspek Kebutuhan sumber daya manusia
yang berkaitan dengan proses merupakan salah satu aspek dalam
pembangunan fisik usaha secara teknis dan manajemen operasi yang perlu
pengoperasiannya setelah bangunan fisik direncanakan pada awal proyek. Untuk
selesai dibangun (Kamaluddin, 2004). mendapatkan sumber daya yang
Atraksi wisata menawarkan berbagai berkualitas, dilakukan terlebih dahulu
macam aktivitas yang dapat dinikmati oleh analisis pekerjaan untuk menentukan
pengunjung serta fasilitas atau alat yang kualifikasi dan spesifikasi karyawan yang
menunjang aktivitas tersebut. Aktivitas tepat dan sesuai. Analisis pekerjaan adalah

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 243
suatu prosedur yang dilakukan untuk bisnis layak untuk dijalankan; NPV < 0,
menentukan tugas dan keahlian yang maka bisnis tidak layak untuk dijalankan
dibutuhkan dari suatu pekerjaan dan dan NPV = 0, maka perusahaan bernilai
manusia yang dipekerjakan untuk tetap. Profitability Index (PI) adalah untuk
menduduki posisi tersebut (Dessler, 2016). mengukur keefektifan sebuah manajemen
Analisis pekerjaan menghasilkan dalam mencapai keuntungan dan
informasi yang berguna untuk penulisan pengembalian modal dari investasi yang
deskripsi pekerjaan (job description) dan sudah dilakukan. Jika PI lebih besar dari 1,
spesifikasi pekerjaan (job specification). maka sebuah bisnis dapat dikatakan
menguntungkan. Sedangkan jika PI lebih
2.7 Aspek Finansial kecil dari 1, maka sebuah bisnis akan
Analisis investasi adalah sebuah mengalami kerugian (DeFranco & Lattin,
proses untuk memperkirakan nilai pasar 2007).
saat ini dari harta yang dimiliki, yang
selanjutnya dapat dibandingkan dengan 3. Metode Penelitian
biaya untuk memperoleh atau Metode penelitian yang digunakan
mengembangkan harta tersebut (DeFranco adalah metode penelitian deskriptif. Data
& Lattin, 2007). Penilaian investasi dapat primer dan sekunder digunakan dalam
dilakukan dengan menggunakan metode- penelitian ini. Data primer dilakukan
metode seperti Payback Period (PP), dalam beberapa metode, antara lain
Internal Rate of Return (IRR), Net Present metode survei dengan kuesioner, observasi
Value (NPV), dan Profitability Index (PI), dan wawancara. Penulis menggunakan
dan dibandingkan dengan Weighted metode penyebaran kuesioner untuk
Average Cost of Capital (WACC). melihat permintaan pasar. Teknik
Payback Period (PP) adalah jumlah sampling yang dipilih adalah convenience
waktu yang diperlukan proyek untuk sampling yaitu salah satu teknik dari non-
membayar kembali investasi ekuitas awal. probability sampling dimana informasi
Internal Rate of Return (IRR) adalah atau data dikumpulkan dari anggota
sebuah diskon dimana membuat NPV dari populasi yang mudah diakses oleh peneliti.
investasi sama dengan 0. Dengan Teknik ini juga merupakan salah satu
menghitung IRR, maka didapatkan tingkat teknik yang terbaik untuk mendapatkan
suku bunga yang akan menyamakan atau informasi secara cepat dan efisien
lebih tinggi dari berbagai rate of return. (Sekaran & Bougie, 2016). Jumlah
Jika IRR lebih besar dari WACC maka responden adalah sebanyak 222 orang.
bisnis dapat dikatakan layak untuk Penulis juga melakukan observasi dan
dijalankan, sedangkan jika IRR lebih kecil wawancara terstruktur dengan dua
dari pada WACC maka bisnis tidak layak narasumber dari Dinas Kebudayaan dan
untuk dijalankan. Weighted Average Cost Pariwisata Kabupaten Bintan. Data
of Capital (WACC) adalah jumlah hutang sekunder diperoleh dari buku referensi dan
dan jumlah arus kas yang dialokasikan data statistik.
kepada investor yang dibagikan dengan Metode analisis data yang digunakan
jumlah modal yang disediakan. Net mengacu pada tiga tahapan yang
Present Value (NPV) adalah menghitung dikemukakan oleh Miles et al., (2015),
selisih antara nilai aset sekarang dan harga yaitu reduksi data (data reduction),
beli atau biaya pengembangan. Jika aset paparan data (data display) dan penarikan
sekarang lebih besar dari biaya maka simpulan dan verifikasi (conclusion
investasi dikatakan layak. Syarat NPV drawing/verifying). Analisis data kualitatif
adalah sebagai berikut: NPV > 0, maka dilakukan secara bersamaan dengan proses

244 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
pengumpulan data berlangsung, artinya Tabel 2. Profil Responden dan Kondisi Pasar
Aspek Frekuensi %
kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan juga Jenis kelamin Laki-laki 124 55,9
selama dan sesudah pengumpulan data. Perempuan 97 44,1
Analisis dilakukan terhadap beberapa Usia <18 tahun 12 5,4
18 – 35 tahun 154 69,4
aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran 36 – 55 tahun 45 20,3
dengan menganalisis permintaan pasar, >55 tahun 11 4,9
Kewarganegaraan Singaporean 62 38,1
pesaing, pangsa pasar dan baur pemasaran; (wisman) Malaysian 10 6,1
aspek teknis meliputi analisis lokasi Filipino 2 1,2
Australian 10 6,1
produksi, teknologi yang digunakan dan Chinese 67 41,2
alur aktivitas; aspek manajemen dan Japanese 3 1,8
organisasi, meliputi bentuk badan usaha, Korean 4 2,5
Others 5 3
jumlah tenaga kerja serta kompensasi Domisili (wisnus) Batam 5 8,5
tenaga kerja dan aspek finansial, meliputi Bintan 21 35,5
Riau 9 15,3
analisis kebutuhan dan sumber, perkiraan Jakarta 7 11,9
biaya operasional, perkiraan pendapatan Tangerang 7 11,9
Lainnya 10 16,9
usaha, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, Pendidikan Less than High 7 4,3
proyeksi arus kas, analisis titik impas dan (wisman) School
menganalisis kelayakan berdasarkan High School 16 9,8
Vocational / 10 6,1
kriteria penilaian investasi yang terdiri dari Technical School
Payback Period (PP), Net Present Value Associate Degree 4 2,5
Bachelor Degree 74 45,4
(NPV), Internal Rate of Return (IRR) serta Master Degree 46 28,2
Profitability Index (PI). Doctoral Degree 6 3,7
Others 7 4,3
Pendidikan SD 0 0
4. Hasil dan Pembahasan (wisnus) SMP 0 0
4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran SMA 25 42,4
D1-D3 2 3,4
Penulis menggunakan metode D4/S1 31 52,5
penyebaran kuesioner untuk melihat S2 1 1,7
S3 0 0
permintaan pasar. Responden berasal dari Lainnya 0 0
wisatawan mancanegara (wisman) dan Pekerjaan (wisman) Pelajar/Mahasiswa 24 14,7
Tidak Bekerja 10 6,1
wisatawan nusantara (wisnus). Pekerja Full-Time 118 72,4
Pekerja Part-Time 3 1,9
Pensiun 2 1,2
Lainnya 6 3,7
Pekerjaan (wisnus) Pelajar/Mahasiswa 31 52,5
Tidak Bekerja 3 5,1
Pekerja Full-Time 22 37,3
Pekerja Part-Time 1 1,7
Pensiun 0 0
Lainnya 2 3,4
Pendapatan Less than $5,000 18 11
(wisman) $5,000 - $9,999 13 8
S10,000 - $19,999 5 3,1
$20,000 - $29,999 18 11
$30,000 - $39,999 19 11,7
$40,000 or more 90 55,2
Pendapatan <Rp. 2.800.000 26 44,1
(wisnus) Rp. 2.800.000 – 20 33,9
Rp. 5.000.000
>Rp. 5.000.000 – 7 11,9
Rp. 10.000.000
>Rp. 10.000.000 – 4 6,7
Rp. 15.000.000
>Rp. 15.000.000 – 0 0
Rp. 20.000.000
>Rp. 20.000.000 2 3,4

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 245
Aspek Frekuensi % Aspek Frekuensi %
Biaya untuk sekali Less than $650 24 14,7 Frekuensi 1 173 77,9
perjalanan $650 - $999 28 17,2 perjalanan wisata 2 17 7,6
(wisman) S1,000 - $1,499 13 8 ke Bintan dalam 3 7 3,2
$1,500 - $1,999 23 14,1 satu tahun >3 25 11,3
$2,000 - $2,499 21 12,9 Destinasi wisata Bintan Resorts
175 58,1
$2,500 or more 54 33,1 yang ingin (Lagoi)
Biaya untuk sekali <Rp. 5.000.000 38 64,4 dikunjungi di Tanjung Pinang 34 11,3
perjalanan (wisnus) Rp. 5.000.000 – 11 18,6 Bintan Tanjung Uban 13 4,3
Rp. 6.500.000 Trikora 31 10,4
>Rp. 6.500.000 – 3 5,1 Nikoi Island 38 12,6
Rp. 8.000.000 Lainnya 10 3,3
>Rp. 8.000.000 – 3 5,1 ber: Hasil olah data (2017)
Rp. 9.500.000
>Rp. 9.500.000 – 1 1,7
Rp. 11.000.000 Berdasarkan tabel di atas, dapat
>Rp. 11.000.000 3 5,1
Frekuensi 1 118 53,1
disimpulkan bahwa mayoritas responden
perjalanan wisata di 2 48 21,6 berjenis kelamin pria di usia antara 18-35.
wilayah Indonesia 3 17 7,7 Untuk wisatawan mancanegara mayoritas
dalam satu tahun >3 39 17,6
(wisman) kewarganegaraan adalah Tiongkok
Frekuensi 1 14 23,7 sedangkan untuk wisatawan nusantara
perjalanan wisata di 2 16 27,1
wilayah Indonesia 3 7 11,9 berdomisili di Bintan. Pendidikan terakhir
dalam satu tahun >3 untuk wisatawan mancanegara pada
(wisnus) 22 37,3
Waktu melakukan Hari biasa 27 16,5 tingkat Bachelor Degree sedangkan
perjalanan wisata Akhir pekan 25 15,5 wisatawan nusantara adalah D4/S1.
(wisman) Libur sekolah 41 25,1
Libur bersama 37 22,7 Pekerjaan untuk wisatawan mancanegara
(public holidays) adalah sebagai pekerja full-time dengan
Libur nasional 20 12,2
(national pendapatan lebih dari $40,000. Pekerjaan
holidays) dari responden yang merupakan
Lainnya 13 8
Waktu melakukan Hari biasa 10 17
wisatawan nusantara mayoritas adalah
perjalanan wisata Akhir pekan 9 15,2 pelajar atau mahasiswa dengan pendapatan
(wisnus) Libur sekolah 9 15,2 kurang dari Rp. 2.800.000. Responden
Libur bersama 21 35,6
(public holidays) yang merupakan wisatawan mancanegara
Libur nasional 6 10,2 mengeluarkan biaya untuk sekali
(national
holidays) perjalanan sebesar lebih dari $2,500
Lainnya 4 6,8 sedangkan wsiatawan nusantara sebesar
Rekan melakukan Sendiri 4 2,5
perjalanan wisata Teman 34 20,8 kurang dari Rp. 5.000.000. Mayoritas
(wisman) Keluarga 69 42,3 responden dari wisatawan mancanegara
Pasangan 50 30,7
Rekan Kerja 4 2,5
memiliki frekuensi untuk melakukan
Lainnya 2 1,2 perjalanan di wilayah Indonesia dalam satu
Rekan melakukan Sendiri 4 6,8 tahun sebanyak 1 kali sedangkan
perjalanan wisata Teman 21 35,6
(wisnus) Keluarga 23 39 wisatawan nusantara lebih dari 3 kali.
Pasangan 9 15,2 Mayoritas responden yang merupakan
Rekan Kerja 2 3,4
Lainnya 0 0
wisatawan mancanegara melakukan
Informasi paket Majalah/koran 3 1,8 perjalanan pada saat liburan sekolah,
wisata (wisman) Teman 28 17,2
Keluarga 16 9,8
bersama dengan keluarga, dengan
Website 59 36,2 informasi paket wisata yang didapatkan
Media sosial 49 30,1 dari website. Responden yang merupakan
Lainnya 8 4.9
Informasi paket Majalah/koran 2 3,4 wisatawan nusantara melakukan
wisata (wisnus) Teman 7 11,9 perjalanan pada saat public holidays,
Keluarga 6 10,2
Website 9 15,2
bersama dengan keluarga, dengan
Media sosial 34 57,6 informasi paket wisata yang didapatkan
Lainnya 1 1,7 dari media sosial. Mayoritas responden

246 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
memiliki frekuensi untuk melakukan dari semua jenjang pendidikan.
perjalanan ke Bintan dalam satu tahun Segmentasi secara psikografi dan secara
sebanyak 1 kali dan destinasi yang ingin perilaku adalah masyarakat yang suka
dikunjungi oleh mayoritas responden serta tertarik akan wisata rekreasi terutama
adalah Bintan Resorts. tempat rekreasi taman air atau water park.
Perusahaan yang menerapkan Bisnis water park akan berfokus pada
strategi untuk mengelola pengetahuan target pasar masyarakat yang berada di
dalam pengembangan layanan baru, Kabupaten Bintan atau merupakan
mampu menghasilkan keunggulan wisatawan dari negara Tiongkok dan
kompetitif yang berkelanjutan (Storey & Singapura yang menyukai tempat rekreasi
Kahn, 2010). Analisis pesaing terutama water park.
menunjukkan bahwa belum terdapat Pembangunan water park
pesaing yang bergerak pada bidang yang memperhatikan aspek pasar dengan
sama yaitu water park. Oleh karena itu, mempertimbangan baur pemasaran yaitu
bisnis water park dilihat memiliki peluang product, price, place, promotion,
yang besar dalam memaksimalkan packaging, programming, dan
penjualan dikarenakan menjadi partnership. Water park menawarkan
perusahaan water park pertama yang akan produk utama berupa sebuah pengalaman
dibangun di Bintan Resorts. untuk menikmati berbagai macam wahana
air yang ditawarkan. Wahana air yang akan
Tabel 3. Daftar Pesaing disediakan adalah drop down slide, water
Kompetitor Nama Alamat Produk
Langsung Tidak Ada coaster, racing mat, tornado, boomerang,
Tidak Treasure Kawasan Man- tube slides, speed slides, lazy river, wave
Langsung Bay Pariwisata, made Sea
Bintan Teluk Water pool, kiddies area, water volley pool dan
Sebong Lagoon & leisure pool. Water park akan dilengkapi
Lagoi, Bintan Water
Sports dengan fasilitas seperti food court, gazebo
Sumber: Hasil olah data (2017) yang disewakan untuk pengunjung, ruang
loker, toilet, kamar ganti dan kamar bilas
Segmentasi pasar dari bisnis water terpisah untuk pria dan wanita, pusat
park dikelompokkan berdasarkan aspek informasi, souvenir shop, musala, digital
geografis, demografis dan sosial ekonomi, photo booth, area untuk berjemur, pool bar
psikografis serta perilaku. Segmentasi serta first aid room bagi pengunjung yang
pasar adalah upaya pembagian pasar mengalami kecelakaan kecil pada saat
menjadi kelompok individu dengan sedang bermain di water park sebagai
karakteristik yang sama. Dengan facilitating supplementary services. Water
melakukan segmentasi pasar, maka akan park juga akan menyediakan Wi-Fi serta
membantu perusahaan dalam memenuhi alunan lagu untuk hiburan bagi para
kebutuhan suatu kelompok secara spesifik pengunjung. Kemampuan
dan memberikan pelayanan yang pengembangan produk memiliki dampak
memadai. Segmentasi pasar untuk rencana signifikan terhadap strategi pemasaran
bisnis water park di Pulau Bintan dalam (Banerjee & Soberman, 2013).
hal geografi adalah masyarakat yang Harga adalah sesuatu yang harus
berdomisili di Kabupaten Bintan atau dibayar atau dikorbankan untuk
wisatawan yang berasal dari Tiongkok dan memperoleh produk atau jasa (Oh &
Singapura. Segmentasi secara demografis Kim, 2017). Harga ditentukan dengan
adalah keluarga dengan usia < 18 tahun menggunakan kategori status-quo-
sampai > 55 tahun, baik pria maupun oriented pricing, yaitu perusahaan
wanita, dari semua bidang pekerjaan dan berusaha menyejajarkan posisinya dengan

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 247
para pesaing dalam menentukan harga melayani pengunjung yang datang
yang akan ditawarkan kepada konsumen, langsung ke lokasi atau yang menghubungi
dengan menentukan harga berdasarkan melalui telepon. Karyawan akan
harga yang ditawarkan oleh pesaing, serta melakukan penawaran produk dan
melakukan perhitungan biaya yang melakukan promosi sehingga pengunjung
menambahkan beberapa persen tertarik untuk membeli produk yang
keuntungan (Morrison, 2010). Dengan ditawarkan. Travel bloggers akan
mempertimbangkan perbedaan diundang untuk melakukan kegiatan
pendapatan serta spending power yang publicity dengan mendokumentasikan dan
dimiliki oleh wisatawan mancanegara dan memberi komentar mengenai water park
wisatawan nusantara, maka akan beserta pengalaman yang didapatkan
ditetapkan sebuah kebijakan untuk dengan tujuan agar lebih dikenal oleh
membedakan harga tiket masuk bagi masyarakat luas. Selama pengunjung
wisatawan mancanegara dengan beraktivitas, petugas operasional akan
wisatawan nusantara. Harga yang mendokumentasikan aktivitas dan
ditawarkan untuk harga tiket masuk bagi kegiatan pengunjung yang akan dijual
wisatawan mancanegara dengan kategori dalam bentuk soft copy maupun hard copy.
dewasa (12 tahun ke atas) adalah sebesar Dengan membeli digital photo yang
Rp. 400.000 dan anak-anak (2-12 tahun) memiliki watermark perusahaan di kanan
sebesar Rp. 300.000. Sedangkan bagi bawah foto, pengunjung akan
wisatawan nusantara untuk kategori mengabadikan dan mengingat momen
dewasa adalah sebesar Rp. 300.000 dan serta pengalaman pada saat berkunjung.
anak-anak Rp. 200.000. Selain itu terdapat Sumber daya manusia yang
harga untuk penyewaan gazebo sebesar berkualitas dapat diperoleh dengan
Rp. 200.000. Sedangkan, harga untuk melakukan analisis pekerjaan untuk
penyewaan fasilitas loker sebesar Rp. menentukan kualifikasi dan spesifikasi
20.000. Dengan penetapan harga yang karyawan yang tepat dan sesuai dengan
efektif akan berpengaruh langsung pada bisnis terkait. Setelah itu dilakukan proses
niat berkunjung ulang (Marinkovic et al., rekrutmen karyawan, dengan melalui
2014). seleksi terlebih dahulu kepada calon
Bisnis water park akan karyawan dan juga akan memberikan
menggunakan dua jenis teknik distribusi pelatihan sebelum karyawan turun ke
dalam memasarkan produk yaitu distribusi lapangan.
langsung dan tidak langsung. Distribusi Bisnis water park akan melakukan
langsung yaitu dengan menawarkan pengemasan dengan memadukan harga
produk yang dimiliki kepada pengunjung. tiket masuk dengan fasilitas untuk
Sedangkan distribusi tidak langsung meningkatkan daya jual dari produk atau
dengan bekerja sama dengan perusahaan e- jasa yang ditawarkan dan juga untuk
commerce seperti Expedia dan Traveloka menarik pengunjung.
dengan tujuan untuk menjangkau
pengunjung yang lebih luas.
Teknik advertising, personal selling,
public relations and publicity dan
merchandising akan dipilih untuk
mempromosikan usaha. Bisnis water park
akan melakukan pemasangan papan
reklame, banner, membuat brosur, serta
membuat website. Karyawan juga akan

248 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
Tabel 4. Paket yang Ditawarkan bisnis water park. Kekuatan yang pertama
Paket Harga (Rp.) Keterangan adalah potential of new entrants. Penilaian
(Termasuk)
untuk analisis ini tergolong menengah
Full 500.000/pax Harga tiket masuk,
Package loker, makan siang hingga tinggi. Berikut merupakan analisis
dan digital copies yang harus dipertimbangkan antara lain
seluruh foto initial investment tinggi. Bisnis water park
Gathering 650.000/pax Harga tiket masuk, membutuhkan modal yang besar untuk
Package (min. 30 tempat acara, dapat mendirikan sebuah water park, hal
pax) sound system, foto
kegiatan dan tersebut terdiri atas tanah yang luas, modal
outbond games untuk membangun gedung, modal untuk
Annual 750.000/pax Dapat digunakan instalasi dan konstruksi peralatan dan
Pass untuk mengunjungi fasilitas, biaya promosi, dan lain
water park kapan sebagainya. Switching cost yang tinggi.
saja selama satu
tahun Bisnis water park menggunakan modal
Sumber: Hasil olah data (2017) yang besar dalam memulai usaha,
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
Pemrograman adalah teknik yang mengembalikan modal cukup lama.
berhubungan dengan pengemasan yang di Perizinan yang dibutuhkan untuk
dalamnya terdapat pengembangan menjalankan bisnis akan dibantu oleh
aktivitas, acara, atau program untuk pengelola kawasan. Sumber daya
meningkatkan pembelian pengunjung. perusahaan tidak mudah ditiru dalam
Berikut beberapa program yang akan waktu singkat.
disediakan: Power of customer, penilaian
terhadap kekuatan konsumen dalam
Tabel 5. Program mengatur bisnis water park tergolong
Periode Program Deskripsi dalam skala menengah. Berikut
Mei International Memberikan merupakan analisis tentang kekuatan
Day of Families harga spesial
Agustus Hari ulang tahun Memberikan
konsumen yang dapat memengaruhi
Bintan Resorts harga spesial rencana bisnis water park yaitu konsumen
Setiap Slide Night Membuka water memiliki hak untuk menggunakan produk
Akhir park hingga pukul yang ditawarkan oleh pesaing dan tidak
Pekan 21.00 menggunakan produk yang ditawarkan.
Sumber: Hasil olah data (2017)
Konsumen akan memilih perusahaan yang
lebih menguntungkan, terutama konsumen
Bisnis water park akan bekerja sama
yang cenderung sensitif terhadap harga.
dengan pihak bank untuk mempermudah
Konsumen dapat tidak
pembayaran melalui kartu kredit dan debit,
mempertimbangkan kualitas produk dan
pihak resort, hotel, restoran, travel agent,
layanan yang ditawarkan oleh bisnis water
jasa transportasi, serta online partner dan
park melainkan hanya mencari harga
dengan pengunjung dengan membuat
terbaik atau terendah tanpa melihat
guest comment. Sebuah bisnis harus
kualitas.
mampu mengidentifikasi elemen
Power of suppliers, penilaian
menguntungkan dari orientasi pemasaran
terhadap rencana bisnis water park,
yang dapat diterapkan dengan maksud
kekuatan pemasok terbilang berada pada
untuk meningkatkan kinerja dan posisi
tingkat tinggi. Analisis mengenai kekuatan
bisnis di pasar (Šályová et al., 2015).
pemasok yang dapat memengaruhi
Analisis Five Forces Porter
rencana bisnis water park antara lain
diterapkan untuk menganalisis persaingan
pemasok menjual produk yang tidak dapat

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 249
disubstitusikan. Selian itu perusahaan Tabel 6. Pemilihan Lokasi
memiliki ketergantungan terhadap Kriteria Bobot Bintan Kota
Resorts Tanjung
supplier. Switching cost yang tinggi karena Pinang
komponen bahan baku yang digunakan Ketersediaan 20 15 10
membutuhkan konstruksi dan instalasi lahan, sumber
tertentu sehingga akan susah dan air, dan
membutuhkan biaya perpindahan yang sumber listrik
besar bagi perusahaan untuk berpindah Keberadaan 20 15 15
tenaga kerja
pada supplier lain. Aksesibilitas 20 15 10
Threat of substitutes products, Keberadaan 20 15 15
penilaian untuk analisis ini tergolong pesaing
menengah. Hal ini karena bisnis terdapat Harga tanah 20 10 15
pesaing pengganti yang dapat digunakan Perizinan 20 10 10
pengunjung untuk melakukan rekreasi Total 100 80 75
Sumber : Hasil olah data (2017)
berbasis air, seperti Treasure Bay Bintan.
Terdapat perbedaan harga antara Water park terbagi menjadi ruang
perusahaan dengan Treasure Bay Bintan. penerima yang terdiri dari drop off,
Selain itu Treasure Bay Bintan security check, loket penjualan tiket, main
menawarkan harga yang lebih murah. lobby dan lapangan parkir dengan total
Rivalry among business in the seluas 5.902 m², kemudian ruang kegiatan
industry, penilaian untuk kekuatan wisata yang terdiri dari wahana permain
bersaing bisnis water park tergolong taman air, information booth, kamar bilas,
rendah. Hal ini karena bisnis water park kamar ganti, toilet dan ruang loker,
merupakan perusahaan pertama yang mushola, first aid room, food court,
bergerak dalam bidang water park dan sunbathing deck, gazebo area, pool bar,
tidak memiliki pesaing langsung. food and beverages stalls, digital photo
booth, life guard post, souvenir shop,
4.2 Aspek Teknis ruang istirahat dan loker karyawan serta
Lokasi yang dipilih berada di rumah genset dengan total luas 25.440 m²,
kawasan Bintan Resorts. Dalam pemilihan dan ruang kantor seluas 245 m².
lokasi, dipertimbangkan dua lokasi yang Teknologi yang akan dimanfaatkan
memiliki potensi untuk menjalankan adalah sistem informasi dan teknologi,
usaha, yaitu Bintan Resorts dan Kota terutama seperti teknologi pengolahan air
Tanjung Pinang. Kriteria yang dinilai kolam, kemudian teknologi yang
dalam pemilihan lokasi yaitu ketersediaan menggunakan gelombang elektromagnetik
lahan, sumber air, dan sumber listrik, untuk mempermudah pemindaian data
ketersediaan tenaga kerja, aksesibilitas, baik untuk akses masuk, peminjaman
keberadaan pesaing, harga sewa, dan loker, atau bahkan sebagai alat
perizinan. Hasilnya adalah sebagai berikut: pembayaran tanpa tunai, teknologi sound
system, Wi-Fi, CCTV, dan lainnya yang
dapat memaksimal pengalaman
pengunjung dan mendukung berjalannya
bisnis water park.
Alur kegiatan pengunjung water
park dapat dilihat pada gambar 1.

250 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
Gambar 1. Alur Kegiatan Pengunjung Tabel 7. Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Jabatan Jumlah
Commissioner 1
Director 1
Operational & Maintenance 1
Manager
Assistant Manager 1
Finance Staff 2
Operational & Maintenance Staff 2
Public Relations Staff 2
Sales & Marketing Staff 2
Sumber: Hasil olah data (2017) Pool Attendant 24
Life Guard 6
4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen Medical Team 5
Bentuk badan usaha water park Technician 5
Security 5
adalah Perseroan Terbatas (PT), dimana
Office Boy/Girl 2
perusahaan ini dikelola secara mandiri dan Receptionist 5
seluruh risiko yang ditanggung oleh Sumber: Hasil olah data (2017)
pemilik perusahaan secara pribadi.
Beberapa syarat yang diperlukan untuk Struktur organisasi bisnis water park
mendirikan perusahaan ini adalah adalah sebagai berikut:
perizinan dan kebutuhan sumber daya
manusia. Perizinan diperoleh melalui akta Gambar 2. Struktur Organisasi
resmi yang dibuat melalui notaris.
Sumber daya manusia yang
dilibatkan pada water park sejumlah 62
orang dengan pembagian bidang
keuangan, operasional dan pemasaran.
Dalam struktur organisasi PT terdapat
pemilik penanam modal yang berperan
sebagai pimpinan perusahaan. Pimpinan
perusahaan bertanggung jawab
memimpin, koordinasi, dan mengawasi
pelaksanaan tugas para karyawan serta Sumber: Hasil olah data (2017)
melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas karyawan. Selain itu, Semua karyawan akan bekerja
para pimpinan di tiap bagian juga selama lima hari kerja dalam satu minggu
bertanggung jawab dalam menetapkan dengan waktu kerja selama delapan
sasaran jangka pendek, jangka panjang, jam/hari dan 40 jam/minggu. Untuk hari
dan rencana kegiatan perusahaan. Sumber Senin sampai Jumat, semua karyawan
daya manusia yang dibutuhkan adalah akan bekerja mulai pada pukul 08.00
sebagai berikut: hingga 17.00. Sedangkan, khusus untuk
akhir pekan dikarenakan adanya program
Slide Night maka jam kerja karyawan pada
akhir pekan akan dibagi menjadi dua shift.
Shift pertama akan dimulai pada pukul
08.00 hingga 17.00 sedangkan shift kedua
pada pukul 12.00 hingga 21.00. Gaji yang
akan diperoleh karyawan sebesar

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 251
Rp. 3.200.000 sampai dengan Rp. Tabel 8. Biaya Operasional
8.000.000 per bulan. Selain mendapatkan Biaya Operasional Jumlah (Rp)
gaji setiap bulan, terdapat kompensasi Pemasaran 2.065.600.000
Gaji 3.040.700.000
seperti Tunjangan Hari Raya (THR) dan Utilitas 12.000.000.000
BPJS Ketenagakerjaan. Karyawan juga BPJS Ketenagakerjaan 183.564.720
akan diberikan pelatihan secara berkala. Perbaikan dan perawatan 12.008.500.000
Perlengkapan kantor 2.280.000
4.4 Aspek Finansial Pelatihan 156.600.000
Analisis finansial dilakukan dengan Penyusutan 11.457.335.124
menghitung atau memberikan penilaian Asuransi gedung dan 16.189.848
peralatan perusahaan
secara keseluruhan terhadap dana yang
Pajak tanah 80.000.000.000
dibutuhkan dalam membangun dan
Outsourcing 420.000.000
menjalankan usaha. Hasil analisis Lain-lain 12.000.000
keuangan dapat menjadi rekomendasi Total 131.458.594.609
apakah usaha ini layak atau tidak untuk Sumber : Hasil olah data (2017)
dijalankan.
Investasi awal adalah sebesar Rp. Tingkat pertumbuhan di Kabupaten
125.546.399.170 yang mana sebagian Bintan dalam bidang jasa lainnya adalah
besar biaya yang dikeluarkan termasuk sebesar 3,24%. Tingkat inflasi dan
fixed assets atau harta kekayaan pertumbuhan daerah tersebut yang akan
perusahaan yang bersifat tetap, seperti memengaruhi terjadinya peningkatan
biaya tanah, biaya pembangunan, pendapatan usaha pada tahun-tahun
pembuatan landscaping, serta pembelian berikutnya. Total kapasitas per tahun dari
equipment yang memiliki nilai yang rencana usaha bisnis water park adalah
semakin tinggi di masa depan dan harta 18.571 sehingga dengan asumsi penjualan
yang sulit dicairkan dalam bentuk uang sebesar 5%, maka pendapatan usaha yang
kas. Sumber dana terdiri dari modal dihasilkan adalah Rp. 52.927.920.000
pribadi sebesar 27,88% dan pinjaman pada tahun pertama. Pendapatan akan terus
kredit bank sebesar 72,12%. mengalami peningkatan dari tahun ke
Biaya-biaya operasional yang tahun.
dikeluarkan yaitu biaya pemasaran, biaya Proyeksi neraca berisi tiga kategori
gaji karyawan, biaya utilitas, biaya BPJS yaitu aset, utang, dan modal. Dalam
Ketenagakerjaan, biaya perbaikan dan neraca, total aset sama dengan total utang
perawatan, biaya pembelian perlengkapan ditambah total modal. Proyeksi neraca
kantor, biaya pelatihan, biaya penyusutan, usaha bisnis water park yaitu memiliki
biaya asuransi untuk gedung dan peralatan total current asset sebesar Rp. 56.584.800
perusahaan (PAR), biaya pajak, biaya dan total fixed asset sebesar Rp.
untuk melakukan outsourcing dan biaya 125.489.814.370. Water park juga
lain-lain. memiliki total liabilities sebesar Rp.
90.546.399.170 dan total equity sebesar
35.000.000.000 pada tahun pertama.
Income statement yang biasa disebut
juga sebagai laporan laba rugi,
memberikan hasil operasional dari bisnis
dalam periode tertentu secara spesifik,
biasanya per bulan, per tiga bulan, atau per
tahun. Laporan laba rugi menunjukkan
pendapatan saat ini, beban operasional,

252 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
beban modal, dan hasil laba atau rugi pada dimana perusahaan tidak mengalami
periode tertentu (DeFranco & Lattin, kerugian maupun keuntungan.
2007). Pada periode tahun pertama sampai Penilaian investasi dapat dilakukan
dengan tahun kesepuluh, dapat diketahui dengan menggunakan metode-metode
laba kotor dari bisnis water park pada seperti Payback Period, Internal Rate Of
tahun pertama sebesar Rp. 41.933.045.483 Return (IRR), Net Present Value (NPV),
hingga sebesar Rp. 100.378.131.304 pada dan Profitability Index (PI), dan
tahun kesepuluh. Laba sebelum bunga dan dibandingkan dengan Weighted Average
pajak (earning before interest and tax) Cost Of Capital (WACC). Rencana usaha
pada tahun pertama sebesar Rp. - water park akan mengalami balik modal
3.005.319.009 hingga Rp. 46.736.561.690 dalam jangka waktu sembilan tahun 11
pada tahun kesepuluh. Laba setelah bulan dan 26 hari. Dengan tingkat
dikurangi pajak (earning after tax) pada pengembalian modal (IRR) sebesar 9,58%
tahun kedua sebesar Rp. -10.495.600.088 yang lebih besar daripada WACC sebesar
hingga Rp. 30.123.038.838 pada tahun 7,69% (IRR>WACC). Perhitungan
kesepuluh. Profitability Index (PI) adalah 2,64% yang
Laporan arus kas menunjukkan arus artinya lebih besar dari satu (PI>1).
kas dari operasional, arus kas dari aktivitas Berdasarkan penjelasan di atas,
investasi, dan arus kas dari aktivitas menunjukkan bahwa rencana bisnis water
finansial. Di dalam laporan arus kas, park dapat dinyatakan layak dilihat dari
terdapat beberapa aspek arus kas yaitu arus aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis,
kas masuk dan arus kas keluar. Kas masuk aspek organisasi dan manajemen serta
pada tahun pertama meliputi total aspek finansial.
penjualan sebesar Rp. 52.927.920.000 dan Hasil analisis aspek pasar dan
kas keluar sebesar 50.351.098.058. Kas pemasaran menunjukkan bahwa prospek
keluar terdiri dari harga pokok penjualan, bisnis water park tergolong baik, dilihat
biaya operasional sehari-hari, pajak, dan dari analisis permintaan, pesaing dan
beban bunga pinjaman modal. Total dari strategi terkait baur pemasaran. Hal ini
arus kas water park adalah Rp. menunjukkan bahwa bisnis water park
2.576.821.942. Melihat proyeksi sepuluh memiliki peluang yang cukup besar.
tahun ke depan, arus kas masuk terus Analisis teknis menunjukkan lokasi
mengalami peningkatan dan jumlahnya yang dipilih, perhitungan kebutuhan ruang
melebihi dari aliran arus kas keluar. Hal dan teknologi telah memenuhi kriteria
tersebut menunjukkan pendapatan lebih dalam mengembangkan bisnis water park.
besar dari pengeluaran. Bisnis water ini memiliki fasilitas yang
Titik impas adalah suatu keadaan memadai untuk memberikan kenyamanan
dimana unit penjualan yaitu biaya-biaya bagi pengunjung.
sama dengan pendapatan. Perusahaan Analisis organisasi dan manajemen
dapat dikatakan dalam posisi titik impas menunjukkan bisnis water park akan
jika perusahaan sama sekali tidak menjalankan fungsi manajemen dengan
mengalami kerugian dan tidak mengalami baik. Dalam aspek ini untuk semua hal
keuntungan pada periode waktu tertentu yang terkait legalitas misalnya tentang
(Brigham & Ehrhardt, 2010). Hasil perizinan akan dibantu oleh pihak
perhitungan menunjukkan bahwa titik pengelola kawasan. dikarenakan pendirian
impas penjualan adalah sebesar Rp. usaha terletak di kawasan pariwisata.
71.486.348.413 yang artinya dibutuhkan Namun, tetap diperlukan untuk
penjualan sebesar 52.927.920.000 untuk menyertakan surat-surat yang telah
mencapai titik impas, yaitu keadaan ditentukan oleh undang-undang dan

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 253
melengkapi persyaratan sesuai dengan pengunjung. Untuk aspek manajemen dan
peraturan yang berlaku, baik peraturan organisasi perlu mengembangkan program
Pemerintah maupun Pemerintah Daerah. pelatihan untuk peningkatan kualitas
Bentuk struktur organisasi menunjukkan karyawan. Sedangkan berdasarkan aspek
pemilik usaha berupaya untuk menjalin finansial, bisnis water park perlu
hubungan yang baik dengan karyawan. melakukan pengembangan usaha.
Berdasarkan perhitungan finansial,
rencana bisnis water park akan mengalami 5. Simpulan dan Saran
balik modal dalam jangka waktu sembilan 5.1 Simpulan
tahun 11 bulan dan 26 hari. Dengan tingkat Analisis kelayakan bisnis water park
pengembalian modal (IRR) sebesar 9,58% di Pulau Bintan dilakukan untuk menguji
yang lebih besar daripada WACC sebesar kelayakan bisnis dengan memperhatikan
7,69% (IRR>WACC). Perhitungan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis,
Profitability Index (PI) adalah 2,64% yang aspek organisasi dan manajemen, serta
artinya lebih besar dari 1 (PI>1), maka aspek finansial. Analisis terhadap aspek
bisnis ini dapat dinyatakan layak. Semua pasar dan pemasaran, aspek teknik, aspek
aspek tersebut memiliki pengaruh dalam manajemen dan organisasi serta aspek
memutuskan kelayakan sebuah bisnis. finansial tergolong baik. Berdasarkan
analisis tersebut maka bisnis ini layak
4.5 Implikasi Manajerial untuk dijalankan (feasible).
Implikasi manajerial dari analisis
kelayakan bisnis water park ini adalah 5.2 Saran
pada fungsi manajemen yaitu perencanaan, Dalam mengembangkan dan
pelaksanaan, pengarahan dan mempertahankan sebuah bisnis,
pengendalian. Implikasi manajerial khususnya bisnis water park tidaklah suatu
dituangkan dalam beberapa aspek, yaitu hal yang mudah. Bisnis water park ini
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, diharapkan mampu untuk berkembang
aspek manajemen dan organisasi, serta yang nantinya dapat berkontribusi bagi
aspek finansial. Untuk aspek pasar dan kegiatan pariwisata di Pulau Bintan. Hal
pemasaran, bisnis water park harus yang harus selalu diperhatikan dalam
mampu memperluas pemasaran, bisnis water park adalah tentang
mengembangkan produk serta strategi perawatan secara berkala, agar
pemasaran. Dari aspek teknis, perlu kenyamanan dan keselamatan pengunjung
mengembangkan alur aktivitas dapat terwujud. Program kerja sama juga
pengunjung dengan memperhatikan apsek- perlu dikembangkan untuk memperluas
aspek dalam teknik manajemen pasar.

DAFTAR PUSTAKA
Banerjee, S., & Soberman, D. A. (2013). Product development capability and marketing
strategy for new durable products. International Journal of Research in Marketing,
30(3), 276–291. https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2013.01.003

Brigham, E. F., & Ehrhardt, N. C. (2010). Financial Management: Theory & Practice. New
Jersey: Cengage Learning.

Bunghez, C. L. (2016). The Importance of Tourism to a Destination’s Economy. Journal of


Eastern Europe Research in Business & Economics, 1–9.
https://doi.org/10.5171/2016.143495

254 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019
Chaiechi, T., Pryce, J., & Bhati, A. (2015). Research note: Macroeconomic impacts of the
tourism industry and the contemporaneous feedback effect - An Australian case study.
Tourism Economics, 21(3), 685–696. https://doi.org/10.5367/te.2013.0364

Clavé, A. S. (2007). The Global Theme Park Industry. United Kingdom: CABI.

Cooper, C., Fletcher, J., Fyall, A., Gilbert, D., & Wanhill, S. (2008). Tourism: Principles
and Practice. New Jersey: Financial Times/Prentice Hall.

Coy, J., & Haralson, B. (2011). What Is a Waterpark --- Really? Blending Swimming Pools,
Amusement/Theme Parks, Hotels & Resorts Calls for New Definitions. Retrieved
January 5, 2018, from http://www.jeffcoy.com/documents/articles/What Is a
Waterpark---Really.pdf

DeFranco, A., & Lattin, T. (2007). Hospitality Financial Management. New Jersey: John
Wiley & Sons.

Dessler, G. (2016). Human Resources Management (15th ed.). New Jersey: Pearson.

Dirisu, J. I., Iyiola, O., & Ibidunni, O. S. (2013). Product Differentiation: A Tool of
Competitive Advantage and Optimal Organizational Performance (A Study Of
Unilever Nigeria PLC). European Scientific Journal, 9(34), 258–281.
https://doi.org/10.19044/esj.2013.v9n34p%p

Enz, C. A. (2010). Hospitality Strategic Management. Structure (2nd Ed). New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc. https://doi.org/10.1007/978-1-59745-324-0

Foon, L. S. (2009). Capabilities differentials as sources of sustainable competitive


advantage. International Journal of Business and Society, 10(2), 20–38.

Kamaluddin. (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Malang: Dioma.

Kasmir, & Jakfar. (2015). Studi Kelayakan Bisnis (Revisi). Jakarta: Prenada Media.

Kim, Y.-H., Park, S.-W., & Sawng, Y.-W. (2016). Improving new product development
(NPD) process by analyzing failure cases. Asia Pacific Journal of Innovation and
Entrepreneurship, 10(1), 134–150. https://doi.org/10.1108/apjie-12-2016-002

Marinkovic, V., Senic, V., Ivkov, D., Dimitrovski, D., & Bjelic, M. (2014). The antecedents
of satisfaction and revisit intentions for full-service restaurants. Marketing Intelligence
and Planning, 32(3), 311–327. https://doi.org/10.1108/MIP-01-2013-0017

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2015). Qualitative Data Analysis: A
Methods Sourcebook (3rd Ed.). Thousand Oaks: SAGE Publications.
https://doi.org/10.1177/239700221402800402

Morrison, A. M. (2010). Hospitality and Travel Marketing. Boston, MA: Delmar Cengage
Learning.

DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019 255
Oh, H., & Kim, K. (2017). Customer satisfaction, service quality, and customer value: years
2000-2015. International Journal of Contemporary Hospitality Management, 29(1),
2–29. https://doi.org/10.1108/IJCHM-10-2015-0594

Republik Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas (2007). Indonesia.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 (2011). Indonesia.

Šályová, S., Táborecká-Petrovičová, J., Nedelová, G., & Ďaďo, J. (2015). Effect of
Marketing Orientation on Business Performance: A Study from Slovak Foodstuff
Industry. Procedia Economics and Finance, 34(2015), 622–629.
https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)01677-9

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business: A Skill Building
Approach (7th ed.). New Jersey: John Wiley & Sons. https://doi.org/10.1016/0024-
6301(93)90168-F

Slack, N., Chambers, S., & Johnston, R. (2010). Operations Management (6th ed.). New
Jersey: Person.

Storey, C., & Kahn, K. B. (2010). The role of knowledge management strategies and task
knowledge in stimulating service innovation. Journal of Service Research, 13(4), 397–
410. https://doi.org/10.1177/1094670510370988

256 DeReMa (Development of Research Management): Jurnal Manajemen Vol. 14 No. 2, September 2019

Anda mungkin juga menyukai