Anda di halaman 1dari 10

Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000

Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI DI


KABUPATEN BANTUL TAHUN 2022

Sonia Nandan Sari1*, Setya Nugraha1, Rahning Utomowati1


1
Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
*Email: sonianandan@student.uns.ac.id

ABSTRACT

This study aims to (1) determine the suitability index of coastal tourism in Bantul Regency
in 2022 and (2) determine the carrying capacity of the coastal tourism area of Bantul Regency
in 2022. This research is a qualitative descriptive study. The analytical techniques used are (1)
scoring the parameters of the suitability index and the carrying capacity of the tourist area and
(2) descriptive analysis of results, classification, and comparative analysis. The results of the
study concluded that: 1) Beaches in Bantul Regency have an appropriate suitability index
classification (S2) and a conditional suitability class (S3). The beach with the proper suitability
class is Parangtrits Beach, with an index value of 67.85%. Beaches with conditional suitability
classes include Pandansimo Baru Beach and Goa Cemara Beach, with 62.5%, and Kuwaru
Beach and Samas Beach, with a tourism suitability index of 59.82%. 2) The carrying capacity
of coastal tourism areas in Bantul Regency for Parangtritis Beach has a tourist limit of 7285
people, Pandansimo Baru Beach is 2807 people, Goa Cemara Beach is 2126 people, Samas
Beach is 2022, and Kuwaru Beach is a tourist limit of 1142 people.

Keywords: coastal tourism, suitability index, carrying capacity.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui indeks kesesuaian wisata pantai di Kabupaten
Bantul tahun 2022 (2) mengetahui daya dukung kawasan wisata pantai Kabupaten Bantul tahun 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis yang digunakan yaitu (1)
skoring parameter indeks kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata dan (2) analisis deskriptif hasil,
klasifikasi, dan analisis komparatif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Pantai di Kabupaten
Bantul memiliki klasifikasi indeks kesesuaian sesuai (S2), dan kelas kesesuaian sesuai bersyarat (S3).
Pantai dengan kelas kesesuaian sesuai adalah Pantai Parangtrits dengan nilai indeks 67,85%. Pantai
dengan kelas kesesuaian sesuai bersyarat, meliputi: Pantai Pandansimo Baru dan Pantai Goa Cemara
dengan indeks 62,5%, serta Pantai Kuwaru dan Pantai Samas dengan indeks kesesuaian wisata
59,82%. 2) Daya dukung kawasan wisata pantai di Kabupaten Bantul untuk Pantai Parangtritis
memiliki batas wisatawan 7285 orang, Pantai Pandansimo Baru sejumlah 2807 orang, Pantai Goa
Cemara 2126 orang, Pantai Samas 2022 orang, dan Pantai Kuwaru dengan batas wisatawan sejumlah
1142 orang.
Kata Kunci : wisata pantai, indeks kesesuaian, daya dukung

24
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
A. PENDAHALUAN Istimewa Yogyakarta (2012: 6) salah satu
misi pembangunan kepariwisataan Daerah
Kebijakan pemerintah dalam
Yogyakarta yaitu mengembangkan tujuan
peningkatkan devisa Negara melalui
wisata yang aman, nyaman, menarik,
sektor non migas, salah satunya berasaldari
mudah dicapai, dan berwawasan
sektor pariwisata. Sektor pariwisata
lingkungan dan mampu meningkatkan
mendapat perhatian khusus dalam
kondisi kesejahteraan masyarakat. Potensi
penangannya karena dinilai mampu untuk
wisata yang dimiliki Daerah Istimewa
meningkatkan perekonomian dan
Yogyakarta sangat beragam. Selain karena
kesejahteraan masyarakat wilayahnya.
keanekaragaman wisata yang dimiliki,
Pariwisata menjadi sektor menarik untuk
tujuan wisatawan untuk mengunjungi
terus dilakukan pengembangan. Hal ini
obyek wisata di Daerah Istimewa
dapat meningkatkan standar hidup
Yogyakarta yaitu karena tingkat
masyarakat dimana terjadi perubahan pola
kenyamanan dan keamanan (Syakdiah,
kehidupan kemudian sejalan dengan
2017: 227).
berkembangnya rekreasi akhirnya menjadi
suatu kebutuhan hidup. Menurut Undang- Destinasi wisata pesisir pantai
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Kabupaten Bantul terletak di wilayah
Tahun 2009 tentang kepariwisataan, Kecamatan Kretek, Kecamatan Sanden,
pariwisata merupakan kegiatan yang dan Kecamatan Srandakan. Kabupaten
berkaitan dengan pariwisata yang memiliki Bantul memiliki beberapa pantai dengan
sifat multidimensi dan multidisiplin keindahan dan ciri khas tersendiri, namun
berwujud menjadi sebuah kebutuhan tinggi gelombang dapat dikategorikan
masyarakat dan menghasilkan interaksi hampir sama semua, karena memang
antara wisatawan dan masyarakat wilayah Pantai Selatan Jawa memiliki
setempat, sesama wisatawan, pemerintah, ombak yang besar. Setiap pantai memiliki
dan pengusaha. luas dan panjang yang berbeda antara
pantai yang satu dengan yang lain. Luas
Pembangunan pariwisata di Provinsi
pantai mempengaruhi ruang gerak pelaku
Daerah Istimewa Yogyakarta direncanakan
wisata dalam menciptakan obyek daya
berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa
tarik wisata, baik buatan maupun terbentuk
Yogyakarta Nomor 1 tahun 2012 tentang
karena sumberdaya alamnya.
rencana induk pembangunan
kepariwisataan Daerah Istimewa Panjang garis pantai Kabupaten Bantul
Yogyakarta. Menurut Peraturan Daerah yaitu 16,85 km (Budiantoro, 2017: 2),

25
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
meliputi wilayah: Kecamatan Kretek, Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kecamatan Srandakan, dan Kecamatan Pengembangan destinasi wisata dapat


Sanden. Potensi kawasan pantai yang dilakukan dengan mengetahui potensi
dimiliki Kabupaten Bantul yang bersumber sumberdaya alam yang dimiliki serta
dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul tingkat kesesuaian kawasan wisata
Tahun 2019 yaitu Pantai Parangtritis, tersebut. Untuk mengetahui tingkat
Pantai Parangkusumo, Pantai Pelangi, kesesuaian kawasan perlu dilakukan
Pantai Depok, Pantai Cemara Sewu, Pantai analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW)
Pengklik, Pantai Samas, Pantai Pandansari, sesuai dengan peruntukannya. Melakukan
Pantai Patehan, Pantai Goa Cemara, Pantai analisis kesesuaian wisata ini akan
Cangkring, Pantai Kuwaru, Pantai Baru, diketahui apakah kawasan tersebut telah
dan Pantai Pandansimo. Berdasarkan data sesuai peruntukannya atau malah tidak
Badan Pusat Statistik yang bersumber dari sesuai. Selain itu, dengan analisis
Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Tahun kesesuaian wisata dapat diketahui
2020, jumlah pendapatan dari objek wisata pemanfaatan ruang yang sesuai dan
dari tahun 2016 hingga 2019 mengalami mengoptimalkan potensi yang dimiliki
kenaikan sebesar 43%, kenaikan wisata guna menarik lebih banyak jumlah
pendapatan dari obyek wisata ini wisatawan yang datang dengan tetap
dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah memperhatikan tingkat keamanan dan rasa
kunjungan wisatawan ke objek wisata nyaman wisatawan untuk melakukan
Kabupaten Bantul dari tahun 2016 sebesar kegiatan berwisata.
2.729.633 jiwa menjadi 3.392.735 jiwa Tingkat kesesuaian kawasan yangsesuai
pada tahun 2019. peruntukannya akan dapat mendatangkan
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, banyak wisatawan karena daya tariknya.
Kabupaten Bantul memiliki 14 potensi Jumlah wisatawan yang berkunjung pada
destinasi wisata pantai, akan tetapi pantai kawasan wisata dikhawatirkan akan
di Kabupaten Bantul yang masuk dalam melebihi batas daya dukung lingkungan
kategori sebagai kawasan wisata pantai yang dapat ditampung. Apabila tidak
hanya berjumlah 5 meliputi Pantai diperhatikan, hal ini akan dapat
Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Kuwaru, memberikan dampak kerusakan
Pantai Pandansimo, dan Pantai Goa sumberdaya dan lingkungan pesisir akibat
Cemara. Kegiatan wisata menjadi hal daya dukung kawasan wisata yang tidak
positif dikarenakan dapat meningkatkan sesuai dengan semestinya. Banyaknya

26
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
pengunjung yang datang untuk berwisata menggambarkan kondisi kejadian atau

akan menimbulkan dampak ketidak situasi pada suatu daerah yang menjadi

nyamanan wisatawan untuk melakukan obyek kajian penelitian (Suryabrata, 1992

aktivitas berwisata. Analisis Daya Dukung dalam Nugraha et al., 2013: 131). Tujuan

Kawasan (DDK) perlu dilakukan agar menggunakan metode deskriptif ini adalah

mengetahui seberapa besar tingkat daya mendeskripsikan atau menggambarkan

dukung yang dimiliki kawasan wisata, agar fenomena atau hubungan antar fenomena

wisata tetap lestari dan tidak melebihi batas yang diteliti secara sistematis, faktual, dan

daya dukung yang dimiliki kawasan akurat mengenai fakta dan sifat populasi

tersebut. Sehingga wisatawan tetap dapat atau daerah penelitian.

merasa nyaman dan tidak tergannggu untuk Metode kualitatif merupakan metode

melakukan aktivitas berwisata. Tujuan dari penelitian yang digunakan oleh peneliti di

penelitian ini untuk: Mengetahui Indeks dalam kondisi penelitian yang masih

Kesesuaian Wisata (IKW) pantai di alamiah berdasarkan sumber data. Metode

Kabupaten Bantul tahun 2022, dan kualitatif menjadikan peneliti sebagai

Mengetahui Daya Dukung Kawasan instrument utama, dimana analisis data

(DDK) wisata pantai yang dimiliki secara induktif/kualitatif. Pengumpulan

Kabupaten Bantul tahun 2022. data penelitian kualitatif dilakukan dengan


cara triangulasi (gabungan), participant
B. METODE PENELITIAN observation, in depth interview, dan
Penelitian ini dilakukan di Wilayah dokumentasi. Penelitian menggunakan
Pesisir Pantai Kabupaten Bantul. metode kualitatif memiliki sudut pandang
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata obyek penelitian sebagai sesuatu yang
Kabupaten Bantul, pantai yang telah dinamis dan mengalami perkembangan
ditetapkan menjadi obyek wisata, yaitu: (Sugiyono, 2013 dalam Siyoto, 2015: 33).
Pantai Parangtritis di Desa Parangtritis Pendekatan yang digunakan dalam
Kecamatan Kretek, Pantai Samas di Desa penelitian ini adalah pendekatan kompleks
Srigading Kecamatan Sanden, Pantai Goa wilayah (Regional Complex Approach).
Cemara di Desa Gadingsari Kecamatan Pendekatan tersebut merupakan gabungan
Sanden, Pantai Baru dan Pantai Kuwaru antara pendekatan keruangan dan
Pandansimo di Desa Poncosari Kecamatan pendekatan ekologi. Setiap wilayah
Srandakan. Metode penelitian yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda
digunakan adalah metode deskriptif oleh karena itu dalam analisa pendekatan
kualitatif dengan maksud untuk

27
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
kompleks wilayah akan menampilkan Goa Cemara, Pantai Samas, dan Pantai

keterkaitan antara variable lingkungan Parangtritis memiliki karakteristikhampir

yang berbeda hubungannya dengan sama. Pantai Pandansimo Baru memiliki

manusia. nilai indeks 70 dan didapatkan hasil indeks

Dalam penelitian ini akan dilakukan kesesuaian wisata sebesar 62,5%, dengan

analisis keruangan kaitannya dengan tingkat kesesuaian yaitu sesuai bersyarat

tingkat keamanan dan kenyamanan (S3). Pantai Kuwarumemiliki nilai indeks

wisatawan yang akan berkunjung pada 67 dan indeks kesesuaian wisata sebesar

suatu obyek wisata pantai. Semakin sesuai 59,82%, dengan tingkat kesesuaian yakni

indeks kesesuaian wisata pantai akan sesuai bersyarat (S3). Pantai Goa Cemara

memberikan rasa aman dan nyaman yang didapatkan hasilnilai indeks 70 dan indeks

lebih tinggi kepada wisatawan, begitu pula kesesuaian wisata sebesar 62,5%, dengan

sebaliknya. Obyek wisata pantai yang tingkat keseusian yaitu sesuai bersyarat

memiliki cakupan lebih luas untuk (S3). Pantai Samas memiliki nilai indeks

dimanfaatkan akan memberikan daya 67 dan indeks kesesuaian wisata sebesar

dukung yang lebih besar dalam 59,82%, dengan tingkat kesesuaian yakni

penerimaan wisatawan. sesuai bersyarat (S3). Pantai Parangtritis


memiliki nilai indeks 76 dan indeks
C. HASIL PENELITIAN kesesuaian wisata sebesar 67,85%, dengan
Data hasil penelitian yang didapatkan tingkat kesesuaian yaitu sesuai (S2).
kemudian dilakukan penghitungan Faktor pemberat yang menjadikan pantai
menggunakan skor dan bobot pada tiap di kawasan ini memiliki tingkatkesesuaian
parameter. Menggunakan rumus indeks bersyarat yaitu tipe pantai yang berupa
kesesuaian kawasan wisata pantai pasir hitam, kecepatan arus yang cukup
diketahui klasifikasi kesesuaiannya. besar dengan kecepatan >0,51 m/dt, dan
Hasil indeks kesesuaian kawasan wisata kecerahan perairan pada musim kemarau
pantai disajikan pada Tabel 1. sebesar >2- 5%. Indeks kesesuaian wisata
Berdasarkan Tabel tersebut hasil paling sedikit yaitu Pantai Samas dan
perhitungan indeks kesesuaian wisata Pantai Kuwaru dengan nilai 67 dan indeks
pantai yang ada di Kabupaten Bantul sebesar 59,82%. Faktorpemberat bersyarat
memiliki tingkat kesesuaian sesuai (S2) kedua pantai ini adalah kemiringan pantai
dan sesuai bersyarat (S3). Pantai yang yang cukup curam.
dijadikan sampel penelitian yaitu Pantai
Pandansimo Baru, Pantai Kuwaru, Pantai

28
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000

Tabel 1. Hasil Indeks Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai

Skor (Si) Skor Total (Si x Wi)

Pandansimo

Pandansimo
Parangtritis

Parangtritis
Bobot

Pantai Goa

Pantai Goa
Parameter
(Wi)

Kuwaru

Kuwaru
Cemara

Cemara
Samas

Samas
Pantai

Pantai

Pantai

Pantai

Pantai

Pantai

Pantai

Pantai

Baru
Tipe Pantai 2 2 2 2 2 5 10 10 10 10 10

Lebar Pantai 4 4 4 4 4 5 20 20 20 20 20

Material 4 4 4 4 4 3 12 12 12 12 12
Dasar
Perairan
Arus
Kecepatan 3 3 3 3 3 3 9 9 9 9 9
Pantai
Kemiringan 4 4 4 4 4 3 12 12 12 12 12
Perairan
Kecerahan 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
Lahan
Pantai
Penutupan 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
Berbahaya
Biota Air 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
Tawar
Ketersediaan 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4

Nilai Indeks Kesesuaian Wisata Pantai (ΣNi) 76 67 67 70 70

Nilai Maksimal Indeks Keseuaian Wisata Pantai (N maks) 112 112 112 112 112

% Indeks Kesesuaian Wisata Pantai (ΣNi/Nmaks x 100%) 67.85(S2) 59.82(S3) 59.82(S3) 62.5(S3) 62.5(S3)

(Sumber: Hasil Perhitungan, 2022)

Gambar 1. Peta Indeks Kesesuaian Wisata Pantai

29
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
Tujuan analisisis terhadap daya Berdasarkan penelitian kawasan wisata

dukung kawasan wisata bertujuan untuk pantai di Kabupaten Bantul melalui

mengetahui jumlah maksimum observasi lapangan dan wawancara

pengunjung atau wisatawan yang dapat didapatkan hasil daya dukung kawasan

ditampung dalam waktu tertentu tanpa setiap pantai memiliki jumlah yang berbeda-

menimbulkan gangguan pada alam dan beda. Faktor utama dari daya dukung

manusia. Dengan melakukan analisis daya kawasan wisata pantai yaitu luasnya

dukung diharapkan dapat dijadikan bahan wilayah pantai yang dapat dimanfaatkan.

pertimbangan untuk pembatasan jumlah Pantai yang memiliki luasan paling besar

pengunjung dalam suatu kawasan, agar yaitu Pantai Parangtritis. Luas Pantai

wisatawan dapat menikmati rekreasi Parangtritis yaitu 99,338m². Luas ini

wisata dengan nyaman dan tidak mendukung kawasan untuk dapat

terganggu satu sama lain. Parameter yang menampung jumlah wisatawan sebanyak

tingkat daya dukung kawasan wisatapantai 7285 orang dalam sekali waktu. Pantai yang

meliputi luas area yang dapat memiliki luasan paling sedikit yaitu Pantai

dimanfaatkan (Lp), waktu yang Kuwaru dengan luas 11,425m². Luas yang

disediakan kawasan untuk kegiatan wisata sedikit ini diakibatkan oleh abrasi pantai

dalam satu hari (Wt), waktu yang yang terjadi dari waktu ke waktu. Daya

dihabiskan wisatawan (Wp), potensi dukung kawasan Pantai Kuwaru dalam

ekologis wisatawan per satuan unit area menerima wisatawan yaitu 1142 orang.

(K), dan unit area untuk kategori wisata


(Lt).

30
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
Gambar 2. Peta Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai

31
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
A. SIMPULAN yaitu Pantai Kuwaru dengan luas 11,425m²
Hasil penelitian yang dilakukan, memiliki daya tampung sejumlah 1142
diantaranya 1) Pantai di Kabupaten Bantul wisatawan.
memiliki indeks kesesuaian wisata yang
termasuk kesesuaian sesuai (S2) dan sesuai B. REFERENSI
Agustina., E. F. (2019). Analisis
bersyarat (S3). Kesesuaian sesuai untuk Kesesuaian dan Daya Dukung
Ekowisata Pantai Kategori Rekreasi
wisata pantai yaitu Pantai Parangtritis,
Pantai Kuwaru Kabupaten Bantul
tingkat kesesuaian sesuai bersyarat Yogyakarta.
meliputi: Pantai Pandansimo Baru, Pantai Akliyah, L. S. dan M. Z. U. (2014).
Goa Cemara, Pantai Kuwaru, dan Pantai Analisis Daya Dukung Kawasan
Wisata Pantai Sebanjar Kabupaten
Samas. Faktor pemberat bersyarat dari Alor dalam Mendukung Pariwisata
kesesuaian kawasan ini yaitu tipe pantai, yang Berkelanjutan. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol.
kecepatan arus, kecerahan perairan, dan 13. No. 2. Hal. 1-8.
biota berbahaya. Indeks kesesuaian wisata
Armos, N. H. (2013). Studi Kesesuaian
paling besar yaitu Pantai Parangtritis Lahan Pantai Wisata Boe Desa
dengan tingkat kesesuaian yang sesuai Mappakalompo Kecamatan
Galesong Ditinjau Berdasarkan
untuk wisata pantai. Biogeofisik [Jurusan Ilmu Kelautan
Sedangkan untuk indeks kesesuaian Fakultas Ilmu Kelautan Dan
Perikanan Universitas Hasanuddin
wisata paling rendah yaitu Pantai Kuwaru Makassar].
dan Pantai Samas dengan nilai 67 indeks
Bibin, M., Yon, V., Zulhamsyah, I.
kesesuaian sebesar 69,82%. 2) Daya dukung (2017). Analisis Kesesuaian dan
kawasan wisata pantai dengan parameter Daya Dukung Wisata Kawasan
Pantai Labombo Kota Palopo. March
pengukuran yaitu luas area pantai yang dapat 2020.
dimanfaatkan (Lt), potensi ekologis (K), luas
Budiantoro, A. (2017). Zonasi Pantai
peruntukan wisata (Lp), waktu yang Pendaratan Penyu di Sepanjang
Pantai Bantul. Jurnal Riset Daerah,
disediakan kawasan (Lt), waktu yang
1–21.
dihabiskan wisatawan untuk beraktivitas
Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018).
(Wp) didapatkan hasil untuk batas daya Validitas dan Reliabilitas Penelitian.
tampung wisatawan pada masing-masing In Binus.
pantai berbeda. Daya dukung kawasan Coccossis, H., Mexa, A., & Collovini, A.
paling besar yaitu Pantai Parangtritis yang (2002). Definining, Measuring and
Evaluating Carrying Capacity in
dapat menampung 7285 orang dalam luas European Tourism Destinations.
wilayah pantai sebesar 99,338 m². Adapun University of the Aegean final report
B4-3040/2000/294577/MAR/D2.
pantai dengan daya dukung paling rendah Athens (Greece): European Union

32
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 0000-0000
Vol. 1, No. 1 (April 2022) Page. 24-32 E-ISSN: 0000-0000
Dahuri, R. (1998). Kebutuhan Riset untuk
Mendukung Implementasi
Pengelolaan Sumberdaya Peisir dan
Lautan secara Terpadu. Indonesian
Journal of Coastal and Marine
Resources, 1(No.2), 91.

Han, Yu., Fangyi, W., Guanqiong, Y.,


Shengyun, Y., Panpan, M., Wenjia,

H. (2018). A Study on Evaluation The


Marine Carrying Capacity in
Guangxi Province, China. Marine
Policy Journal, 91, 66-74

33

Anda mungkin juga menyukai