Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014

ISSN : 2339-1553

MEMBANGUN BENGKULU MELALUI PENINGKATAN SEKTOR


PARIWISATA

Suwarni1*, Ahmad Soleh2


1*
Fakultas Ekonomi, Universitas Dehasen, Bengkulu
2
Fakultas Ekonomi, Universitas Dehasen, Bengkulu, Indonesia

ahmadsolehse81@yahoo.co.id

Abstrak

Bengkulu memiliki potensi dan sumberdaya wisata yang belum memberikan manfaat yang
optimal. Kontribusi sektor pariwisata terhadap pembentukan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) relatif kecil. Peningkatan sektor pariwisata diarahkan dalam rangka
mewujudkan pembangunan ekonomi yang lebih maju. Metode pendekatan yang digunakan
adalah deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data pada kajian ini menggunakan studi
kepustakaan. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan sektor
pariwisata diharapkan memberi dampak terhadap perkembangan sektor lain sehingga akan
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan sektor pariwisata
melalui peningkatan kerjasama dan koordinasi antar stakeholders, penyediaan infrastruktur
serta peningkatan kualitas layanan usaha jasa dan sarana pariwisata, peningkatan objek
dan daya tarik wisata unggulan, peningkatan kegiatan promosi serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan kualitas pelayanan usaha pariwisata.

Kata kunci: Pembangunan, Sektor Pariwisata, Provinsi Bengkulu

Abstract

Bengkuluhas the potentialandtouristresourcesarenotproviding optimal benefits.


Tourismsector's contributionto the establishment ofRegional Gross Domestic Product(GDP)
is relativelysmall. Increased tourism sector is directed in order to realize a more advanced
economic development. The method used is descriptive analysis. Data collection techniques
in this study using a literature study. The results of this study indicate that with the increase
in tourism sector is expected to have an impact on the development of other sectors that will
boost the economy and public welfare. Increased tourism sector through increased
cooperation and coordination among stakeholders, provision of infrastructure and
improvement of quality of service business services and tourism facilities, objects and
increase the attractiveness of the leading tourist, increased promotional activity and
improving the quality of human resources and quality of tourism businesses.

Keywords : Development, Tourism Sector, Bengkulu Province

822
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

1. Pendahuluan berpotensi untuk terus dikembangkan


Dalam mewujudkan tercapainya terutama di sektor budaya dan alam, serta
tujuan pembangunan nasional, diperlukan harga yang bersaing
pertumbuhan ekonomi yang tangguh. (http://travel.kompas.com/read).
Tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional Keberhasilan pembangunan di bidang
yang tangguh tidak terlepas dari kontribusi pariwisata sangat dipengaruhi dan
atas peningkatan sektor maupun sub sektor ditentukan oleh tersedianya sumberdaya
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pariwisata yang berkualitas. Semakin
diharapkan dapat memperluas penyerapan berkualitas sumberdaya pariwisata maka
tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran akan semakin efektif pembangunan di
dapat dikurangi dan selanjutnya akan dapat bidang pariwisata. Oleh karena itu
mengurangi tingkat kemiskinan melalui pengembangan sumberdaya pariwisata
peningkatan pendapatan masyarakat. memiliki arti penting dan strategis dalam
Sektor pariwisata memiliki peran yang pembangunan pariwisata. Pengembangan
penting dalam peningkatan pertumbuhan sumberdaya pariwisata yang multidimensi,
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. kompleks, dan lintas sektor dalam
Meskipun sektor ini hanya memberi pengelolaannya melibatkan berbagai
kontribusi sebesar 3,02% terhadap pemangku kepentingan (stakeholder) baik
pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) pemerintah, swasta dan masyarakat.
Indonesia pada tahun 2013. Perkembangan Masyarakat menjadi bagian penting dalam
kepariwisataan Indonesia beberapa tahun penyelenggaraan kepariwisataan tidak
terakhir menunjukkan peningkatan yang hanya sebagai objek tetapi juga sebagai
sangat signifikan dibandingkan awal dekade subjek dalam pembangunan kepariwisataan
tahun 2000 (Dewi, 2011). Perkembangan melalui penguatan jaringan kelembagaan
pariwisata ditandai dengan kemajuan di dan usaha kemitraan dalam mendukung
bidang transportasi dan telekomunikasi yang kualitas produk pariwisata yang berbasis
semakin memberikan kemudahan bagi pada kearifan lokal (Suparhim, 2014).
mobilitas manusia dan pergerakan lintas Pengembangan sektor pariwisata
negara, provinsi, serta kabupaten/kota. daerah diarahkan dalam mewujudkan
Trend Jumlah wisatawan asing dan devisa peningkatan sektor pariwisata daerah dan
wisatawan mancanegara cenderung nasional. Kegiatan pariwisata dengan
mengalami peningkatan. Tahun 2013, sendirinya menumbuhkan kegiatan-kegiatan
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke lainnya atau memacu kegiatan lain guna
Indonesia mencapai 8,80 juta jiwa. Jumlah mendukung kegiatan pariwisata (Bartono,
ini mengalami pertumbuhan sebesar 9,42% 2005). Bengkulu merupakan salah satu
dibanding tahun 2012 dengan jumlah 8,04 provinsi yang berada di wilayah Sumatera
juta jiwa. Selanjutnya devisa wisatawan Bagian Selatan yang kaya akan potensi dan
mancanegara mencapai 10.054,15 juta US$ sumberdaya wisata baik wisata bahari,
dan jumlah ini mengalami pertumbuhan wisata sejarah, wisata budaya/adat, wisata
sebesar 10,23% dibanding tahun 2012 alam maupun wisata agro. Perkembangan
dengan jumlah 9.120,89 US$. sektor pariwisata provinsi Bengkulu kurun
Peringkat daya saing pariwisata waktu tahun 2000-2013 telah menunjukkan
Indonesia mengalami peningkatan. peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan
Berdasarkan data The Travel and Tourism dengan trend kontribusi sektor pariwisata
Competitiveness Index yang dilansir World yang cenderung meningkat. Peranan sub
Economic Forum 2013, daya saing sektor perhotelan dan restoran cenderung
pariwisata Indonesia mampu naik empat mengalami peningkatan sedangkan sub
peringkat. Tahun 2012, daya saing sektor hiburan dan rekreasi sejak tahun
pariwisata Indonesia di peringkat 74. 2005-2013 cenderung mengalami
Sedangkan tahun 2013 naik menjadi penurunan. Selain itu, Kunjungan wisatawan
peringkat 70 dari 140 negara. Untuk faktor mancanegara dan wisatawan domestik juga
harga, Indonesia dipandang sebagai mengalami peningkatan, meskipun jika
destinasi yang value for money. Terjadi dibanding dengan daerah lain di Indonesia
kenaikan di kategori value for money dari masih tergolong sangat rendah. Tahun
peringkat 6 menjadi 9. Selain kategori 2000, banyaknya wisatawan mancanegara
tersebut, Indonesia juga menonjol di dan wisatawan domestik yang datang
kategori culture and heritage (budaya dan menurut klasifikasi hotel sebanyak 44.289
warisan sejarah) dan rich natural resources pengunjung (hotel berbintang sebanyak
(kekayaan dan keindahan alam). Hal ini 9.830 pengunjung dan hotel melati
berarti pariwisata Indonesia dipandang sebanyak 34.459 pengunjung) sedangkan

823
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

pada tahun 2013 sebanyak 250.367 perluasan kesempatan kerja, mengurangi


pengunjung (hotel berbintang sebanyak pengangguran dan angka kemiskinan.
54.682 pengunjung dan hotel melati
sebanyak 195.685 pengunjung). 2. Metodologi
Disamping telah terjadi peningkatan Metode pendekatan yang digunakan
jumlah pengunjung wisatawan maupun dalam kajian ini adalah deskriptif analisis. Teknik
trend kontribusi sektor pariwisata yang pengumpulan data pada kajian ini
cenderung meningkat, sektor pariwisata menggunakan metode dokumentasi. Data
dianggap belum memberikan manfaat yang yang digunakan merupakan data sekunder
optimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan yang bersumber dari buku, literatur, jurnal,
kontribusi sektor pariwisata yang masih laporan dan informasi resmi lembaga
relatif rendah jika dibanding dengan negara (Badan Pusat Statistik) maupun
kontribusi sektor lain dalam pembentukan yang diakses melalui internet.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
provinsi Bengkulu. Kurun waktu tahun 2000- 3. Pembahasan
2013, sektor pariwisata memberi kontribusi 3.1. Kondisi Geografis Provinsi Bengkulu
rata-rata sebesar 1,46% per tahun. Dengan Provinsi Bengkulu terletak diantara 2o-
16 - 3o-31o Lintang Selatan dan 101o-110o -
o
memperhatikan kondisi alam, letak
o o
geografis, topografi wilayah dan potensi 103 -41 Bujur Timur, terletak di Pantai
sumberdaya hayati serta fenomena alam Barat Pulau Sumatera, Provinsi ini dilintasi
yang dimiliki, perlu dilakukan oleh pegunungan Bukit Barisan yang
pengembangan sektor pariwisata. membujur dari Utara hingga bagian Selatan
Pemerintah provinsi Bengkulu Pulau Sumatera. Sebelah Utara, berbatasan
menaruh harapan pada sektor pariwisata dengan Provinsi Sumatera Barat, sebelah
agar dapat mengatasi ketertinggalan dan Selatan berbatasan dengan Lampung dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang Samuderah Hindia, disebelah Barat
berbasis pada industri kerakyatan. Hal ini berbatasan dengan Samudera Indonesia,
juga terlihat dalam kebijakan pembangunan sedangkan sebelah Timur berbatasan
daerah yang tertuang dalam Rencana dengan Sumatera Selatan dan Jambi.
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Bengkulu dengan ibukotanya
telah menetapkan pariwisata sebagai salah Bengkulu, berbatasan langsung dengan
satu sektor prioritas dan unggulan dalam Samudera Indonesia, dengan garis pantai
pembangunan perekonomian Provinsi sepanjang ± 433 Km. Bagian Timur
Bengkulu walaupun disadari adanya tanahnya berbukit-bukit dengan dataran
berbagai kendala yang dihadapi antara lain tinggi yang subur, sedangkan bagian barat
keterbatasan infrastruktur dan rendahnya merupakan dataran rendah yang relatif
anggaran pendapatan dan belanja daerah sempit, dari utara ke Selatan di selang-
(APBD). selingi daerah yang bergelombang. Provinsi
Berdasar latar belakang tersebut di Bengkulu memiliki luas wilayah 1.978.870
atas, rumusan masalah dalam kajian ini ha atau 19.788,7 Km2, yang secara
adalah bagaimanakah potensi dan administrasi terdiri dari 9 Kabupaten dan 1
perkembangan sektor pariwisata di provinsi Kota yaitu Kab. Muko-Muko, Kab. Bengkulu
Bengkulu dan faktor apakah yang menjadi Utara, Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Lebong,
kendala dalam pengembangan sektor Kab. Rejang, Lebong, Kab. Kepahiang, Kab.
pariwisata serta strategi apa yang dilakukan Seluma, Kab. Bengkulu Selatan, Kab. Kaur,
dalam pengembangan sektor pariwisata di dan Kota Bengkulu
provinsi Bengkulu. Urgensi dari kajian ini (http://pariwisata.bengkuluprov.go.id).
dilakukan dalam rangka mengetahui potensi
serta perkembangan sektor pariwisata di 3.2. Potensi Wisata Provinsi Bengkulu
provinsi Bengkulu serta mengidentifikasi Topografi Provinsi Bengkulu terdiri
faktor penghambat atau yang menjadi dari dataran tinggi dan dataran rendah
kendala dalam pengembangan sektor Bagian timur daerah ini merupakan dataran
pariwisata dan menentukan strategi yang tinggi dan pegunungan dengan udaranya
dapat dilakukan dalam upaya yang sejuk serta memiliki berbagai
pengembangan sektor pariwisata di provinsi fenomena alam yang unik dan menarik.
Bengkulu. Dengan pengembangan sektor Pada bagian barat daerah ini merupakan
pariwisata diharapkan akan dapat dataran rendah dengan vegetasi cemara
memberikan dampak positif melalui laut disepanjang pantai berpasir putih
pengembangan sektor-sektor yang lain dan dengan panjang garis pantai lebih dari 525
dapat memacu pertumbuhan ekonomi, KM. Daerah perairan laut Bengkulu dengan

824
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

pulau-pulau kecil di dalamnya. Secara rinci, Bengkulu. Sebagai langkah awal, fokus
potensi pariwisata kabupaten/kota di pembangunan diarahkan pada penataan
provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut: pantai sepanjang kota Bengkulu sebagai
a) Kota Bengkulu kawasan dan pusat kegiatan pariwisata.
Pantai Panjang, Pantai Jakat, Kampung Tujuannya adalah untuk mempersiapkan
Cina, Istana Inggris, Tugu Hamilton, kota Bengkulu sebagai pintu masuk utama
Rumah Fatmawati, British Cementary, dan pusat penyebaran wisatawan ke seluruh
Danau Dendam Tak Sudah, Fort wilayah tujuan wisata yang ada di Provinsi
Marlborough, Makam Sentot Alibasyah, Bengkulu.
Mesjid Jamik, Monumen Thomas Parr,
Museum Bengkulu, Rumah Sukarno, 3.3. Perekonomian Provinsi Bengkulu
Tapak Paderi, dan Wisata Pulau Tikus. dan Kontribusi Sektor Pariwisata
b) Kabupaten Bengkulu Utara Perekonomian provinsi Bengkulu
Air Terjun Curug Sembilan, Air Terjun dianggap cukup baik. Hal tersebut
Kepala Siring, Danau Gedang, ditunjukkan dengan trand pertumbuhan
Konservasi Gajah Seblat, dan Pulau ekonomi kurun waktu tahun 2002-2013
Enggano. cenderung mengalami peningkatan, dengan
c) Kabupaten Bengkulu Selatan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,87% per
Pantai Muara Kedurang, Pantai Duayu tahun dan nilai ini lebih tinggi dari rata-rata
Sekundang, Meriam “Honisuit”, pertumbuhan ekonomi nasional yaitu
Bendungan Air Nipis, Air Terjun sebesar 5,60% per tahun. Pertumbuhan
Geluguran, dan Gua Suluman. ekonomi provinsi Bengkulu dan nasional
d) Kabupaten Bengkulu Tengah ditunjukkan pada gambar 1.
Taman Liku Sembilan, Pantai Sungai Peristiwa ekonomi yang terjadi pada
Suci, Gunung Bungkuk, Bunker Coa akhir tahun 2008 yang melanda dunia yaitu
Sako, dan Air Terjun Desa datar Lebar. krisis global yang berawal dari krisis yang
e) Kabupaten Rejang Lebong terjadi di Amerika Serikat, berimbas juga
Suban Air Panas, Lubuk Beso, Kebun terhadap perekonomian Indonesia, tak
Teh Bukit Danau, Diobagotte, Danau terkecuali provinsi Bengkulu. Terjadi
Harun Bastari, Bukit Kaba, Air Terjun perlambatan pertumbuhan ekonomi pada
Sindang Kelingi, dan Air Terjun Kepala tahun 2008 dan 2009 yaitu masing-masing
Curup. sebesar 5,75% dan 5,62%. Pada tahun
f) Kabupaten Lebong 2010 pertumbuhan ekonomi mulai
Telaga Tujuh Warna, Lobang Kacamata, mengalami percepatan dengan
Danau Tes, Air Putih, dan Danau Picung. pertumbuhan sebesar 6,10%. Selanjutnya
g) Kabupaten Kepahiang pada tahun 2011-2012, pertumbuhan
Tirta Muara Langkap, PLTA Musi, ekonomi kembali mengalami peningkatan
Perkebunan Teh Kabawetan, Konservasi yaitu masing-masing sebesar 6,45% dan
Flora Raflesia Arnoldi, Konservasi Flora 6,61%. Namun pada tahun 2013,
Amorphophallu, Danau Suro dan Air pertumbuhan ekonomi mengalami
Terjun Curug Embun. perlambatan pertumbuhan yaitu sebesar
h) Kabupaten Mukomuko 6,21%.
Sungai Air Berau, Pantai Indah, Pantai
7,000
Batung Bandoro, Pantai Air Rami, Danau
Nibung, dan Air Majunto. 6,500
i) Kabupaten Seluma
Pertubuhan Ekonomi (%)

Semidang Bukit Kabu, Pantai Seluma, 6,000

Goa Seluma, Bendungan Seluma, Batu 5,500


Bekinyau, Arung Jeram Sungai Seluma,
dan Air Terjun Lubuk Resam. 5,000

j) Kabupaten Kaur
4,500
Pantai Way Hawang, Pantai Linau, dan
Pantai Laguna Ujung Lancang. 4,000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Dengan memperhatikan kondisi alam, Bengkulu 4,730 5,370 5,380 5,820 5,950 6,460 5,750 5,620 6,100 6,450 6,610 6,210
Indonesia 4,500 4,780 5,030 5,690 5,500 6,350 6,010 4,630 6,220 6,490 6,260 5,780
letak geografis, topografi wilayah, dan
potensi sumber daya hayati serta fenomena
alam yang dimiliki, menjadikan sektor Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu
Dan Indonesia Tahun 2002-2013
pariwisata sebagai salah satu skala prioritas
dan unggulan dalam kerangka mendorong
percepatan pembangunan di provinsi Potensi ekonomi Bengkulu terlihat dari
struktur perekonomian yang didasari pada

825
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

PDRB atas dasar harga berlaku. 1,65

Perekonomian Provinsi Bengkulu didominasi 1,6

Kontribusi Terhadap PDRB (%)


oleh sektor pertanian. Kontribusi sektor ini
1,55
terhadap PDRB tahun 2013 sebesar 38,34%
dan sektor ini menyerap lebih dari 50% 1,5

tenaga kerja. Namun peranan sektor ini 1,45

terhadap pembentukan PDRB provinsi


1,4
Bengkulu cenderung mengalami penurunan.
Sektor kedua yang cukup dominan 1,35

perannya dalam perekonomian Bengkulu 1,3


adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran. Tahun 2013, sektor ini memberi Tahun
kontribusi terhadap PDRB sebesar 20,39%
sedangkan sektor jasa-jasa adalah sektor Gambar 2. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap
ketiga yang dominan dalam struktur Pembentukan PDRB Provinsi Bengkulu
perekonomian Bengkulu. tahun 2013, sektor Tahun 2000-2013
ini memberi kontribusi sebesar 16.54%.
Sektor pariwisata dalam kajian ini 3.4. Kendala Pengembangan Pariwisata
terdiri atas sub sektor hotel, restoran, di Provinsi Bengkulu
hiburan & rekreasi. Kontribusi sektor ini Pembangunan sektor pariwisata
dalam perekonomian provinsi Bengkulu menjadi perhatian dalam pembangunan di
masih relatif kecil. Hal tersebut ditunjukkan provinsi Bengkulu. Hal tersebut tercermin
dengan peranan dalam pembentukan PDRB dari kebijakan pemerintah daerah dalam
provinsi Bengkulu tahun 2013 sebesar menggali dan mengembangkan objek wisata
1,60%. Sedangkan rata-rata kontribusi yang ada di daerah. Dalam
sektor ini kurun waktu tahun 2000-2013 memperkenalkan dan menggalakkan wisata,
sebesar 1,46%. pemerintah telah melakukan beberapa
Gambar 2 menunjukkan bahwa upaya seperti promosi wisata,
peranan atau kontribusi sektor pariwisata pembangunan sarana dan prasarana
terhadap pembentukan PDRB provinsi menuju tempat wisata, dan penyediaan
Bengkulu mengalami fluktuasi. Namun akomodasi yang memadai berupa hotel dan
secara umum, trend kontribusi sektor akomodasi lainnya.
pariwisata cenderung mengalami Seiring dengan upaya yang telah
peningkatan. Sub sektor hotel dan restoran dilakukan oleh pemerintah daerah, masih
cenderung mengalami peningkatan terdapat beberapa kendala terkait
sedangkan sub sektor hiburan & rekreasi pengembangan sektor pariwisata di provinsi
sejak tahun 2005-2013 cenderung Bengkulu. Menurut Suparhim (2014), faktor-
mengalami penurunan. Perkembangan sub faktor yang menjadi kendala bagi
sektor hotel ditunjukkan dengan pembangunan pariwisata di provinsi
peningkatan jumlah hotel di provinsi Bengkulu antara lain adalah:
Bengkulu. jumlah hotel dan akomodasi 1) Belum tersedianya konsep dan arahan
lainnya di provinsi Bengkulu pada tahun implementatif pembangunan pariwisata
2013 sebanyak 139 hotel, yang terdiri dari 8 Provinsi Bengkulu, sehingga upaya-
hotel berbintang dan 131 hotel non upaya pembangunan cenderung tidak
berbintang (BPS, 2013). Sub sektor hiburan terintegrasi, diperlukan satu rencana
dan rekreasi memerlukan perhatian yang yang komprehensif dan implementatif
serius, mengingat kontribusi sub sektor ini untuk setiap aksi pembangunan
terhadap sektor pariwisata dan pariwisata dalam jangka waktu tertentu.
perekonomian provinsi Bengkulu yang 2) Terbatasnya aksesibilitas di daerah-
cenderung menurun. Dengan peningkatan daerah tujuan wisata (layanan
sektor pariwisata diharapkan akan dapat infrastruktur/sarana prasarana) serta
memberi dampak positif terhadap fasilitas penunjang usaha jasa dan
perkembangan sektor lain sehingga sarana pariwisata seperti
diharapkan dapat memacu pertumbuhan hotel/akomodasi, restoran, serta
ekonomi, perluasan kesempatan kerja serta sarana/angkutan wisata.
peningkatan kesejahteraan masyarakat 3) Terbatasnya upaya-upaya pengelolaan
melalui peningkatan pendapatan. atau manajemen atraksi dari obyek-
obyek yang ada sehingga belum
memberikan kontribusi yang optimal dan
signifikan bagi pertumbuhan kunjungan

826
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

wisatawan maupun penerimaan dari 2) Kendala yang dihadapi provinsi Bengkulu


pembelanjaan wisatawan ke daerah. dalam pengembangan pariwisata
4) Terbatasnya pemasaran dan informasi diantaranya adalah rendahnya kerjasama
kepariwisataan yang dapat diakses oleh dan koordinasi antar stakeholders
pengunjung, khususnya mengenai pariwisata, rendahnya kualitas layanan
obyek-obyek wisata lain yang potensial. sarana prasarana serta fasilitas
5) Masih terbatasnya perhatian dan penunjang usaha jasa dan sarana
kapasitas SDM lokal dalam menangkap pariwisata, terbatasnya upaya
peluang sektor pariwisata serta minimnya pengelolaan obyek wisata, terbatasnya
pemahaman sadar wisata/kurangnya pemasaran dan promosi kepariwisataan
dukungan masyarakat setempat dalam serta masih terbatasnya perhatian dan
mendukung terciptanya iklim kondusif kapasitas SDM lokal dalam menangkap
kepariwisataan lokal. peluang sektor pariwisata serta minimnya
pemahaman sadar wisata/kurangnya
3.5. Strategi Pengembangan Pariwisata di dukungan masyarakat setempat dalam
Provinsi Bengkulu mendukung terciptanya iklim kondusif
Diperlukan langkah/strategi dalam kepariwisataan lokal.
upaya percepatan pengembangan sektor 3) Strategi pengembangan sektor pariwisata
pariwisata di provinsi Bengkulu. Strategi di provinsi Bengkulu diantaranya adalah
pengembangan sektor pariwisata di provinsi peningkatan kerjasama dan koordinasi
Bengkulu diantaranya adalah sebagai antar stakeholders, peningkatan kualitas
berikut: dan layanan infrastruktur atau sarana
1) Peningkatan kerjasama dan koordinasi prasarana serta fasilitas penunjang
antar stakeholders (Pemda Provinsi, usaha jasa dan sarana pariwisata,
Pemda Tk.II/Kota, Swasta dan mendorong dan menciptakan keunggulan
Masyarakat) pariwisata di Provinsi obyek dan daya tarik wisata (ODTW)
Bengkulu dalam penyusunan rencana unggulan, peningkatan kegiatan-kegiatan
kerja dan pelaksanaan kegiatan- promosi secara selektif dan efektif serta
kegiatan pariwisata yang terpadu. membangun dan menciptakan citra
2) Peningkatan kualitas dan layanan kepariwisataan Bengkulu yang menarik,
infrastruktur atau sarana prasarana peningkatan kualitas sumber daya
(aksesibilitas) di daerah-daerah tujuan manusia dan kualitas pelayanan usaha
wisata serta fasilitas penunjang usaha pariwisata melalui sistem pembinaan,
jasa dan sarana pariwisata. pendidikan, pelatihan serta pemantauan
3) Mendorong dan menciptakan keunggulan dan evaluasi usaha jasa pariwisata.
obyek dan daya tarik wisata (ODTW)
unggulan yang berbasis alam bahari,
Taman Nasional, Agrowisata, sejarah, 5. Daftar Pustaka
serta seni dan budaya yang berbasis
ekowisata. Badan Pusat Statistik. (2006). Produk Domestik
4) Peningkatan kegiatan-kegiatan promosi Regional Bruto Provinsi Bengkulu 2006
secara selektif dan efektif serta Sektoral. BPS. Provinsi Bengkulu.
membangun dan menciptakan citra ………., (2007). Produk Domestik Regional Bruto
kepariwisataan Bengkulu yang menarik Provinsi Bengkulu 2007 Sektoral. BPS.
untuk dikunjungi. Provinsi Bengkulu.
5) Peningkatan kualitas sumber daya
………., (2008). Provinsi Bengkulu Dalam Angka
manusia dan kualitas pelayanan usaha
2008. BPS. Provinsi Bengkulu.
pariwisata melalui sistem pembinaan,
pendidikan, pelatihan serta pemantauan ………., (2009). Produk Domestik Regional Bruto
dan evaluasi usaha jasa pariwisata. Provinsi Bengkulu Menurut Lapangan
Usaha Sektoral 2009. BPS. Provinsi
4. Simpulan Bengkulu.
Berdasar pada pembahasan di atas, ………., (2012). Produk Domestik Regional Bruto
simpulan yang dapat diambil dari kajian ini Provinsi Bengkulu Menurut Lapangan
adalah: Usaha Sektoral 2012. BPS. Provinsi
1) Bengkulu merupakan salah satu provinsi Bengkulu.
yang memiliki potensi dan sumber daya
………., (2012). Statistik Perhotelan Provinsi
wisata. Peningkatan sektor pariwisata Bengkulu. BPS. Provinsi Bengkulu.
diharapkan dapat meningkatkan
kontribusi terhadap perekonomian yang
masih relatif kecil.

827
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

………., (2013). Direktori Hotel dan Akomodasi


Lainnya di Provinsi Bengkulu 2013.
BPS. Provinsi Bengkulu.
………., (2014). Provinsi Bengkulu Dalam Angka
2014. BPS. Provinsi Bengkulu.
Bartono, P.D. dkk. (2005). Today’s Business
Ethics: Langkah-Langkah Strategis
Menerapkan Etika Dalam Bisnis dan
Pariwisata. PT Gramedia. Jakarta.
Dewi, Ike. Janita. (2011). Implementasi dan
Implikasi Kelembagaan Pemasaran
Pariwisata Yang Bertanggungjawab
(Responsible Tourism Marketing).
Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata Republik Indonesia. Jakarta.
Suparhim. (2014). Pariwisata Membangun
Bengkulu. Makalah Disampaikan Dalam
Seminar Tourism Marketing in Indonesia
Tanggal 4 April 2014. FE UNIVED.
Bengkulu
http://pariwisata.bengkuluprov.go.id/ver2/index.ph
p/potensi-pariwisata/kota-bengkulu.
diakses tanggal 28 September 2014.
http://travel.kompas.com/read/2013/04/05/08351
996/Daya.Saing.Pariwisata.Indonesia.M
eningkat. diakses tanggal 01 Oktober
2014.

828

Anda mungkin juga menyukai