Anda di halaman 1dari 10

Erry Sukriah : Pariwisata sebagai Sektor Unggulan Kota Bandung

PARIWISATA SEBAGAI SEKTOR UNGGULAN KOTA BANDUNG

TOURISM AS POTENTIAL SECTOR IN BANDUNG

Erry Sukriah
Dosen Program Studi Manajemen Resort & Leisure

ABSTRAK

Kondisi topologi yang unik menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang banyak dikunjungi
oleh wisatawan sejak dulu. Selain itu, Bandung memiliki berbagai potensi wisata lainnya
seperti bangunan bersejarah, budayanya, serta makanan khas daerahnya. Daya tarik inilah
yang menjadikan banyaknya wisatawan berdatangan ke Kota Bandung. Penelitian ini
bertujuan ingin melihat potensi dari sektor-sektor yang ada dalam perekonomian Kota
Bandung. Potensi dari setiap sektor ini kemudian akan dipetakan dengan menggunakan
analisis Tipologi Klassen. Analisis Tipologi Klasen akan melihat pertumbuhan dan kontribusi
dari masing-masing sektor. Data yang akan dianalisis adalah data PDRB Kota Bandung
menurut lapangan usaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perubahan atau
pergeseran pada potensi daerah Kota Bandung. Namun dibandingkan dengan sektor-sektor
lainnya, sektor pariwisata merupakan sektor yang tidak mengalami perubahan di kedua
periode yang ada. Pada kedua periode waktu ini, sektor pariwisata masuk kedalam sektor
unggulan. Artinya, pariwisata memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian dan
pertumbuhannya sangat cepat. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemerintah dapat
menjadikan pariwisata sebagai kekuatan dan daya saing bagi daerah-daerah lain di
Indonesia.

Kata Kunci: Potensi daerah, Sektor Pariwisata, Tipologi Klassen, Kota Bandung

ABSTRACT

The unique topologi condition brings Bandung as the city that has visited by many tourists.
Beside, Bandung has another tourism potential like historical building, unique culture, and
traditional foods. That attractive factor is the reason of many tourist to visit Bandung.
Purpose of this research is to finding economic potential in Bandung. The Potential from
each sector will be mapping by Tipologi Klassen analysis.Tipologi Klassen analysis will be
refer to growing and contributioning from each sector. Encode that will be analyzed is from
PDRB Bandung according sphere labor. Research’s result from this, there are change or
mutation potential in Bandung. But consederation to another sector, tourism sector is the
soctor that has no change in two period. This two priod, tourism sector include to superior
sector. Means that tourism will give huge contribution for economical sector which has grows
fastly. And the conclusion of this result that government can brings tourism sector as the
Bandung’s power from competitiveness to another city in Indonesia.

Key word : Potential Province, Tourism Sector, Tipologi Klassen, Bandung

65
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 1, April 2014

PENDAHULUAN makin meningkatnya jumlah wisatawan


Saat ini, sektor pariwisata di Indonesia mancanegara yang datang ke Indonesia.
terus mengalami peningkatan yang salah Jika melihat pertumbuhan banyaknya
satunya dapat dilihat dari peningkatan wisatawan mancanegara, terlihat penaikan
jumlah wisatawan. Berdasarkan data yang dan penurunan wisatawan mancanegara
dikeluarkan Kementrian Pariwisata dan yang datang ke Indonesia. Pertumbuhan
Ekonomi Kreatif, jumlah wisatawan jumlah wisatawan mancanegara ke
nusantara (wisnus) mengalami peningkatan Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 2007
sebesar 2% pertahunnya. Jumlah wisnus dan 2008 yang mencapai 13%. Sedangkan
pada tahun 2007 sebanyak 115 juta pertumbuhan terrendahterjadi pada tahun
wisatawan, dan terus meningkat hingga 2005 yaitu menurun sebesar 6%. Untuk
mencapai 122 juta wisatawan pada tahun lebih lengkapnya, pertumbuhan wisatawan
2010. Disamping itu, tingginya mancanegara ke Indonesia dapat dilihat
perkembangan pariwisata juga dilihat dari pada diagram 1 di bawah ini:

Gambar 1

Pertumbuhan Wisatawan Mancanegara


15%
13% 13%
11%
10%

5%

1%
0%
2004 2005 2006-3% 2007 2008 2009 2010
-5%
-6%

-10%

Tahun

Peningkatan wisatawan umumnya Di Jawa Barat sendiri, terdapat 496


terjadi pada saat liburan, baik liburan jenis objek wisata yang ditawarkan
panjang maupun liburan sekolah. provinsi ini (sumber:
Peningkatan jumlah wisatawan ini akan http://disparbud.jabarprov.go.id/) baik
berdampak pada peningkatan pengeluaran berupa wisata alam, wisata budaya, juga
wisatawan. Pertumbuhan pengeluaran wisata minat khusus. Karena potensi alam
wisatwan ternyata lebih tinggi yang dimiliki Jawa Barat sangat tinggi,
dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah maka wisata alam merupakan jenis objek
wisatawannya. Berdasarkan sumber data wisata yang mendominasi di Provinsi ini,
yang sama, pengeluaran wisnus mengalami yaitu hingga mencapai 303 objek wisata
pertumbuhan sebesar 11% pertahun, yaitu alam. Sedangkan sisanya masuk ke dalam
dari 108,96 Trilyun Rupiah pada tahun wisata budaya dan wisata minat khusus.
2007 menjadi 150,41 Trilyun Rupiah pada Perkembangan suatu sektor pastinya
tahun 2010. Disinilah kita dapat melihat juga akan berdampak bagi perekonomian,
dampak langsung dari kegiatan pariwisata tak terkecuali sektor pariwisata. Sumber-
terhadap perekonomian daerah. sumber perekonomian suatu daerah secara
umum dapat dilihat pada pendapatan

66
Erry Sukriah : Pariwisata sebagai Sektor Unggulan Kota Bandung

daerah. Perkembangan perekonomian perumbuhan ekonomi daerahnya. Menurut


daerah ini dapat dilihat pada data Sukirno (2011: 9) pertumbuhan ekonomi
Pendapatan Domestik Regional Bruto merupakan suatu ukuran kuantitatif yang
(PDRB). Ada tiga pendekatan yang biasa menggambarkan perkembangan suatu
digunaka untuk menghitung PDRB, yaitu perekonomian dalam suatu tahun tertentu
pendekatan produksi dan pendekatan apabila dibandingkan dengan tahun
pengeluaran, dan pendekatan pendapatan. sebelumnya. Dengan melihat pertumbuhan
Namun, dari ketiga pendekatan ini, ekonomi daerahnya, pemerintah daerah
pendekatan sektoral merupakan akan bisa membandingkan kecepatan
pendekatan yang paling banyak digunakan pembangunan dari setiap sektor yang ada.
dalam perhitungan PDRB. Pendekatan Kota Bandung, yang merupakan
Produksi adalah suatu perhitungan PDRB ibukota dari Jawa Barat, juga memiliki
yang menjumlahkan seluruh nilai tambah beranekaragam daya tarik baik secara fisik
bruto yang dihasilkan setiap sektor yang maupun budayanya. Dari fisiknya, Kota
ada pada perekonomian. Kesembilan Bandung memiliki letak geografis yang
sektor tersebut adalah sektor pertanian, baik, serta udaranya yang sejuk. Selain itu
sektor pertambangan dan penggalian, Kota Bandung memiliki banyak bangunan
sektor industri pengolahan, sektor listrik, tua jaman Belanda yang memiliki nilai
gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor historis yang tinggi. Sedangkan dari sisi
perdagangan hotel dan restoran, sektor Budaya, Kota bandung memiliki keunikan
pengangkutan, sektor keuangan dan seperti bahasa daerah, alat musik
persewaan, dan terakhir sektor jasa-jasa. tradisional, dan tarian daerahnya, serta
Pecahan dari setiap sektor ini dapat dilihat makanan khas daerah yang menjadi daya
pada lampiran dibelakang tarik tersendiri bagi wisatawan.
Perkembangan pariwisata sudah Melihat tingginya daya tarik wiasta
sepatutnya mendapat perhatian bagi yang dimiliki Kota Bandung, maka
pemerintah selaku pengatur daerah. penelitian ini bertujuan ingin melihat
Seperti yang diungkap Clement (1959) apakah sektor pariwisata benar-benar
dalam Yoeti (2008:34) bahwa jika menjadi potensi bagi Kota Bandung. Selain
pemerintah tidak mengerti serta tidak itu, penelitian ini juga ingin melihat
mendukung perkembangan pariwisata, adakah perubahan dari potensi daerah yang
maka perekonomian secara keseluruhan ada dengan cara membandingkan dua
akan menderita, karena akan banyaknya periode waktu yang berbeda.
sarana perekonomian yang akan
terbengkalai atau menganggur. METODE
Perkembangan pariwisata dapat Penelitian ini ingin melihat potensi
mendukung penciptaan kesempatan dari sektor-sektor yang ada di Kota
berusaha, meningkatkan kesempatan kerja, Bandung. Seperti telah disebutkan diatas,
meningkatkan pendapatan nasional, ada sembilan sektor yang akan berperan
peningkatan dalam penerimaan pajak bagi terhadap perekonomian suatu daerah.
pihak pemerintah dan memperkuat nilai Maka dari itu, sektor-sektor yang akan
tukar. diteliti pada penelitian ini antara lain sektor
Perkembangan perekonomian di pertanian, sektor pertambangan dan
daerah merupakan salah satu fokus penggalian, sektor industri pengolahan,
perhatian setiap pemerintah daerah. sektor listrik & air bersih, sektor bangunan,
Sebagai pemangku kebijakan, pemerintah sektor perdagangan, hotel & restoran,
daerah tidak hanya melihat besarnya sektor pengangkutan & komunikasi, sektor
tingkat perekonomian daerahnya. Akan keuangan, persewaan, & jasa perusahaan,
tetapi yang lebih penting adalah melihat

67
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 1, April 2014

dan sektor jasa-jasa. Kesembilan sektor ini dalam empat kategori, yaitu sektor
dapat dilihat pada PDRB. unggulan (prima), sektor potensial, sektor
Untuk mengidentifikasi potensi sektor berkembang, dan sektor terbelakang.
pariwisata sebagai potensi daerah di Kota Sektor-sektor daerah yang masuk
Bandung, penelitian ini melihat pada kedalam sektor prima merupakan sektor
sektor perdagangan, hotel dan restoran. yang kontribusinya mendominasi
Jadi, penelitian ini tidak memisahkan perekonomian di daerah tersebut. Selain
sektor pariwisata dengan sektor itu, pertumbuhan dari sektor ini pun
perdagangan. Penelitian ini akan biasanya melebihi pertumbuhan
menganalisis PDRB Kota Bandung tahun perekonomian daerahnya. Seperti pada
2000 – 2005 dan PDRB Kota Bandung sektor unggulan, sektor-sektor daerah yang
tahun 2010-2011. Dibuat dua periode ini, termasuk kedalam sektor potensial adalah
tujuannya adalah untuk melihat dan sektor-sektor yang juga memberikan
membandingkan perubahan potensi daerah kontribusi besar kepada perekonomian.
di Kota Bandung yang pada kedua periode Namun bedanya, pertumbuhan sektor-
tersebut. sektor yang masuk kedalam sektor
Potensi daerah ini kemudian akan potensial masih sangat rendah dibawah
dipetakan menggunakan analisis Tipologi pertumbuhan perekonomian daerahnya.
Klassen. Analisis Tipologi Klassen sendiri Untuk sektor-sektor yang memiliki
adalah suatu teknik yang akan kontribusi masih rendah, namun
mengelompokan sektor-sektor yang ada pertumbuhannya cukup tinggi, sektor-
dengan melihat pertumbuhan dan sektor daerah ini masuk kedalam sektor
kontribusi sektor tertentu terhadap total berkembang. Sedangkan, sektor-sektor
PDRB di Kota Bandung (Mahmudi, yang kontribusi serta pertumbuhannya
2010:52). Dengan menggunakan analisis rendah masuk kedalam sektor terbelakang.
ini, suatu sekor akan dikelompokkan ke Berikut tabel pemetaan potensi daerah:

Tabel 1
Kategori Sektor Berdasarkan Tipologi Klassen
Rata-Rata Kontribusi
Sektoral terhadap
Rata-Rata PDRB
ŶSEKTOR ≥ ŶPDRB ŶSEKTOR < ŶPDRB
Pertumbuh
Sektoral

r SEKTOR ≥ r PDRB Sektor Unggulan Sektor Berkembang

r SEKTOR < r PDRB Sektor Potensial Sektor Terbelakang

Keterangan:
ŶSEKTOR = rata-rata sektor i r SEKTOR = pertumbuhan sektor i
ŶPDRB = rata-rata PDRB r PDRB = pertumbuhan PDRB

68
Erry Sukriah : Pariwisata sebagai Sektor Unggulan Kota Bandung

Analisis Tipologi Klassen melihat mengetahui pertumbuhan dari setiap


pertumbuhan ekonomi dengan laju sektornya, kita harus membandingkan nilai
pertumbuhannya. Untuk mengetahui tambah bruto suatu sektor pada satu tahun
tingkat pertumbuhan perekonomian suatu dengan tahun sebelumnya. Perhitungan
daerah, kita harus membandingkan nilai pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat
PDRB satu tahun dengan PDRB tahun diformulasikan sebagai berikut:
sebelumnya. Begitupun jika kita ingin

PDRB  PDRB
t t 1
r t
  100%
PDRB t 1

Dimana:
rt : Pertumbuhan PDRB tahun ke-t
PDRBt : Nilai PDRB tahun ke-t
PDRBt-1 : Nilai PDRB 1 tahun sebelumnya

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perekonomian suatu wialayah atau disebabkan adanya perbedaan pada kondisi
daerah menggambarkan kondisi atau demografi, ekonomi, sosial, budaya,
keadaan dari setiap sektor yang terjadi di geomorfologi, ekologi, dan lain
wilayah tersebut. Dan kita dapat melihat sebagainya. Begitu juga dengan Kota
kondisi perekonomian ini dengan Bandung. Dengan keunggulan dan daya
menggunakan PDRB. Terdapat sembilan tarik wisata yang tinggi menjadikan Kota
sektor yang tercatat dalam PDRB sebuah Bandung sebagai destinasi wisata yang
daerah. PDRB adapat diartikan sebagai banyak didatangi wisatawan. Dan hal ini
nilai keseluruhan semua barang dan jasa juga akan berpengaruh pada perekonomian
yang diproduksi di dalam wilayah tersebut secara keseluruhan di Kota Bandung.
dalam jangka waktu tertentu. Berikut adalah kondisi perekonomian Kota
Suatu daerah pastinya memiliki Bandung berdasarkan kesembilan sektor
potensi perekonomian yang berbeda yang ada pada tahun 2011:
dengan daerah lainnya. Perbedaan ini

Gambar 2
0%
0% 1
11% 2
5% 24%
3
11% 4
5
6
2% 7
5% 8
9
41%
1. Pertanian 5. Bangunan 9. Jasa-jasa
2. Pertambangan dan Penggalian 6. Perdagangan, Hotel & Restoran
3. Industri Pengolahan 7. Pengangkutan & Komunikasi
4. Listrik, Gas & Air Bersih 8. Keuang, Persewaan & Jasa Perusahaan

69
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 1, April 2014

Dari gambar diatas, terlihat bahwa hingga industri pengelola barang logam. Di
sektor pariwisata mendominasi Bandung, industri pengolahan yang
perekonomian Kota Bandung. Pada tahun berkembang adalah industri makanan serta
2011, kontribusi sektor Perdagangan, Hotel minuman. Contoh nyata yang mudah kita
& Restoran berkontribusi terhadap lihat adalah banyaknya berdiri restoran
perekonomian Kota Bandung mencapai serta kafe di sepanjang jalan Sukajadi
41%. Kontribusi ini sangat besar dimana hingga ke Lembang, dan banyak lagi di
hampir setengahnya dari perekonomian tempat lainnya. Oleh karena itu, Kota
Kota Bandung dipegang oleh sektor ini. Bandung terkenal dengan wisata
Pada sektor ini tercatat tiga sub sektor, kulinernya.
yaitu sub sektor perdagangan, sub sektor Struktur pertumbuhan perekonomian
hotel dan sub sektor restoran. Kota di sebuah daerah merupakan
bandung terkenal sebagai destinasi belanja kecenderungan pertumbuhan ekonomi
dan kuliner. Oleh sebab itu, sub sektor beserta pengelompokan sektoral
perdagangan di Kota Bandung adalah berdasarkan pertumbuhan ekonominya.
perdagangan yang mendukung sektor Dengan membandingkan pertumbuhan
parwisata. Di Kota Bandung banyak ekonomi dengan kontribusi sektornya
kawasan-kawasan yang menjadi pusat terhdapa perekonomian, kita dapat
perbelanjaan, diantaranya adalah Kawasan membuat pengelompokkan kondisi
Belanja Cihampelas, Kawasan Belanja perekonomian. Dari pengelompokkan ini,
Cibaduyut, Kawasan Belanja Dago, akan dapat terlihat sektor-sektor yang
Kawasan Belanja riau, Kawasan Belanja dianggap unggul di daerah tersebut, atau
Setiabudhi. Banyaknya kawasan belanja sektor-sektor yang masih dikategorikan
ini mendukung perkembangan sektor masuk kedalam kelompok berkembang,
pariwisata di Kota Bandung. atau masuk kedalam kelompok potensial,
Kontribusi sektor terbesar berikutnya atau dapat juga masuk ke dalam kelompok
adalah industri pengolahan. Pada tahun sektor yang kondisinya terbelakang.
2011 ini, kontribusinya terhadap Pemetaan sektor kedalam empat kelompok
perekonomian mencapai 24% dari seluruh ini masuk ke dalam analisis Tipologi
perekonomian yang ada. Bidang yang Klassen. Berikut adalah pengelompokkan
termasuk kedalam sektor industri sektor-sektor ekonomi Kota Bandung di
pengolahan antara lain adalah makanan & dua periode dengan menggunakan analisis
minuman, tekstil, barang kulit & tekstil, tipologi Klassen.:

Tabel 2
Potensi Daerah Kota Bandung
Rata-Rata
Kontribusi Sektoral
terhadap PDRB
ŶSEKTOR ≥ ŶPDRB ŶSEKTOR < ŶPDRB
Rata-Rata
Pertumbuhan
Sektoral
Sektor Unggulan Sektor Berkembang
2005: 2005:
 Perdagangan, Hotel &  Pengangkutan &
Restoran Komunikasi
 Industri Pengolahan  Keuangan, Persewaan, &
r SEKTOR ≥ r PDRB
Jasa Perusahaan
 Listrik, Gas & Air Bersih

2011: 2011:
 Perdagangan, Hotel &

70
Erry Sukriah : Pariwisata sebagai Sektor Unggulan Kota Bandung

Restoran  Listrik, Gas & Air Bersih


 Pengangkutan &  Bangunan
Komunikasi

Sektor Potensial Sektor Terbelakang


2005: 2005:
 Jasa-jasa  Bangunan
 Pertanian
 Pertambangan dan
Penggalian
r SEKTOR < r PDRB 2011: 2011:
 Industri Pengolahan  Pertanian
 Jasa-jasa  Pertambangan dan
Penggalian
 Keuangan, Persewaan, &
Jasa Perusahaan
Sumber: hasil olahan

Berdasarkan Matrix Klassen diatas Dari data PDRB Kota Bandung, tercatat
dapat dilihat bahwa potensi wilayah Kota bahwa sektor pariwisata di kedua periode
Bandung pada dua periode waktu waktu ini masuk kedalam pengelompokkan
mengalami perubahan. Seperti yang sektor unggulan atau sektor prima. Sektor
dikatakan Sjafrizal (2008:179), unggul mengindikasikan bahwa sektor
pengelompokkan dalam Matrix Klassen pariwisata berpengaruh terhadap kondisi
bersifat dinamis, hal ini dikarenakan setiap perekonomian Kota Bandung secara
sektor perekonomian tergantung pada keseluruhan. Tingginya sektor pariwisata ini
perkembangan kegiatan pembangunan pada dapat juga dilihat dari tingginya kunjungan
wilayah yang bersangkutan. Namun, ada wisatawan ke Kota Bandung. Wisatawan
beberapa sektor yang letaknya selalu sama yang datang ke Kota Bandung dari tahun
di kedua periode waktu ini. Jika dilihat dari 2008 hingga tahun 2012 mengalami rata-
tabel diatas, sektor-sektor yang tidak rata mengalami peningkatan sebesar 34%
mengalami perubahan anatar lain adalah pertahunnya. Atau wisatawan ini meningkat
sektor perdagangan, hotel dan restoran; dari yang awalnya sebesar 1.421.459 orang
sektor pertanian; sektor pertambagan dan pada tahun 2008 menjadi 3.513.705
penggalian; dan terakir sektor jasa-jasa. wisatawan pada tahun 2012. Pertumbuhan
Sedangkan sektor-sektor lainnya mengalami jumlah wisatawan yang datang ke Kota
perubahan dari dua periode waktu tersebut. Bandung dapat dilihat pada grafik dibawah
ini:

71
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 1, April 2014

Gambar 3.
Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Ke Kota Bandung

Tingginya wisatawan tentunya menjaga stabilitas pertumbuhan sector


memerlukan sarana akomodasi yang baik pariwisata ini sehingga bisa menjadi
juga. Implikasi dari peningkatan kekuatan atau daya saing tinggi bagi Kota
wisatawan adalah makin banyaknya Bandung ini. Karena jika tidak dikelola
jumlah hotel yang ada di Kota Bandung. dengan baik maka, tidak menutup
Berdasarkan data dari BPS, pada tahun kemungkinan akan menurun ke kelompok
2012, jumlah penginapan di Kota Badung sector potensial.
berjumlah 340 buah dari jenis Hotel Melati Berdasarkan hasil pemetaan pada tabel
III hingga Hotel Bintang 5. Dan jumlah 2, dapat kita lihat bahwa sektor pertanian
kamarnya sebesar 16.150 buah. Pada saat di dua periode tetap berada pada sektor
ini hotel tidak hanya digunakan sebagai terbelakang. Sektor pariwisata tidak
tempat menginap, tetapi berkembang mengalami perubahan pada dua periode
menjadi tempat meeting, konferensi, event, tersebut. Sektor pertanian di Kota Bandung
dan pameran, atau yang biasa dikenal mengalami penurunan. Bahkan
dengan MICE. kontribusinya terhadap perekonomian Kota
Disamping hotel, restoran atau tempat Bandung hanya sebesar 0,17% pada tahun
makan juga mengalami peningkatan. 2011. Kecilnya kontribusi sektor pertanian
Berdasarkan data BPS, jumlah restoran dan ini karena banyak terjadi alih fungsi lahar
rumah makan mengalami peningkatan pertanian menjadi lahan pemukiman atau
sebesar 36% pertahunnya. Jumlah restoran perumahan dan lehan untuk kegiatan
dan rumah makan pada tahun 2010 perdagangan. Hal ini didukung oleh
berjumlah 289 buah dan terus meningkat pertumbuhan sektor bangunan yang sangat
hingga berjumlah 524 buah pada tahun tinggi pada tahun 2011 yang awalnya
2012. sektor ini masih sangat lambat di periode
Dari data-data ini dapat saling sebelumnya. Penurunan kontribusi
menguatkan bahwa sector pariwisata pertanian di Kota Bandung dapat juga
menjadi sector unggulan bagi Kota mengindikasikan bahwa Kota Bandung
Bandung. Dan bagi pemerintah, sudah sangat bergantung kepada daerah lainnya
dapat berfokus pada sector ini untuk khususnya dalam penyediaan bahan baku
dijadikan sector penggerak perekonomian. makanan.
Pemerintah Kota Bandung juga perlu

72
Erry Sukriah : Pariwisata sebagai Sektor Unggulan Kota Bandung

KESIMPULAN karena itu, sektor pertanian masuk


Dari pembahasan diatas, dapat kedalam kelompok sektor terbelakang.
disimpulkan bahwa:
1. Sektor pariwisata di Kota Bandung DAFTAR PUSTAKA
dapat dijadikan sebagai sektor
unggulan bagi daerahnya. Masuknya Mahmudi. (2010). Manajemen Keuangan
sektor pariwisata ke dalam sektor Daerah. Jakarta: Penerbit Erlangga.
unggulan dikarenakan sector ini Sjafrizal. (2008). Ekonomi Regional: Teori
memberikan kontribusi yang tinggi dan Praktek. Padang: Baduose
terhadap perekonomian dan sector ini Media.
meningkat dengan cepat pertahunnya. Sukirno, Sadono. (2011). Ekonomi
2. Sector pertanian dari kedua periode Pembangunan: Proses, Masalah, d
pengamatan tidak mengalami an Dasar Kebijakan. Jakarta:
perubahan menjadi lebih baik. Bahkan Kencana.
kontribusinya dari tahun ke tahun Yoeti, Oka A. (2008). Perencanaan dan
mengalami penurunan terhadap Pengembangan Pariwisata. Jakarta:
perekonomian Kota Bandung. Oleh Pradnya Paramitha.

73
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 1, April 2014

Makanan, Minuman &


Tanaman Tembakau
Lampiran: Bahan Makanan
Tekstil, Barang Kulit &
Pertanian, Tanaman Alas Kaki
Peternakan, Perkebunan
Kehutanan, &
Barang Kayu & Hasil
Perikanan Peternakan Hutan Lainnya
Kehutanan
Kertas & Barang
Perikanan
Pupuk, Kimia &
Barang dari Karet
Industri
Industri Bukan Migas
Pengolahan Semen & Barang
Galian bukan Logam
Industri Migas
Logam Dasar
Konstruksi Baja & Besi

Pertambangan Barang Lainnya


Minyak &Gas Bumi
PRODUKDO
MESTIK Pengilangan
REGIONAL Pertambangan & Pertambangan Minyak Bumi
BRUTO Penggalian Bukan Migas
Gas Alam Cair
Penggalian
Pos & Telekomunikasi
Pengangkutan & Komunikasi Jasa Penunjang
Komunikasi Komuniasi
Pengangkutan

Listrik Angkutan Rel


Listrik, Gas
& Air Bersih Gas Angkutan Jln Raya
Air Bersih Angkutan Laut
Angkutan Udara
Perdagangan Besar
& Eceran Angkutan Sungai,
Perdagangan, Danau, & Penyebrangan
Hotel & Restoran
Hotel
Alat Angkutan, Mesin &
Restoran Peralatan

Bank Jasa Penunjang


Angkutan
Lembaga Keuangan
Tanpa Bunk
Keuangan, Real
Estate & Jasa
Jasa Penunj Keuang
Perusahaan
Jasa Estate
Jasa Perusahaan

Jasa Pemerintah
Jasa-jasa
Jasa Swasta
74

Anda mungkin juga menyukai