Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata di Indonesia memiliki potensi wisata yang baik untuk

terus diperhatikan dan dikembangkan, seperti kondisi alamnya,

keterbukaannya dalam menerima wisatawan, serta sejarah dan

budayanya. Bahkan, pada negara yang dikenal sebagai negara kepulauan

yang memiliki pesona indah serta beragam flora dan fauna ini, sudah

tersebar destinasi wisata menarik dan indah di berbagai wilayahnya.

Namun, dalam suatu sektor industri, khususnya industri

pariwisata ini tentunya terdapat para pesaing yang juga turut berlomba

untuk dapat menjadi nomor satu dan menjadi pilihan terbaik

dibandingkan pilihan – pilihan lainnya. Dalam bersaing di industri

pariwisata ini terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan acuan, seperti

jaminan kebersihan serta keamanannya, infrastrukturnya, lalu seperti

apa lingkungan dari objek wisata itu sendiri.

Pariwisata memang identik dengan suatu kegiatan wisata yang

dilakukan untuk berjalan – jalan dari suatu tempat ke tempat lainnya

dengan tujuan untuk bersenang – senang. Pariwisata itu sendiri

merupakan sektor industri yang mampu mendongkrak perekonomian

atau pendapatan devisa negara. Dengan terus berkembangnya industri

1
2

pariwisata, tentu juga dapat memberikan banyak kesempatan kerja serta

membuka peluang usaha. Melalui sektor industri pariwisata pula suatu

negara dapat memanfaatkannya sebagai alat dalam mempromosikan

negara tersebut. Lalu, tidak hanya membantu dalam meningkatkan

perekonomian negara saja, tetapi juga menjadi peran yang dapat

berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat.

Menurut laporan dari TTCI (Travel and Tourism

Competitiveness Index) pada tahun 2019, yang menyatakan bahwa

Indonesia berada di urutan ke–40 (empat puluh) dalam daya saing di

sektor pariwisata. Hal ini berarti menunjukkan bahwa Indonesia

mengalami peningkatan 2 (dua) tingkat dari pencapaian dua tahun

sebelumnya, yaitu di urutan ke - 42 (empat puluh dua) pada tahun 2017

(republika.co.id, 2019). TTCI merupakan laporan pemeringkatan daya

saing yang dikeluarkan oleh WEF (World Economic Forum), yaitu

sebuah organisasi non–profit dunia yang setiap dua tahun sekali

mengumumkan laporannya mengenai daya saing perjalanan pariwisata

dari berbagai negara termasuk negara Indonesia. Daya saing yang dilihat

oleh TTCI terdapat beberapa hal, seperti iklim yang mendukung,

kebijakan dan kondisi yang mendukung, infrastruktur, serta sumber

daya alam yang ada dan budaya.

Selain itu, bersaing di dalam suatu industri khususnya industri

pariwisata, tentu harus ada peran dari masyarakat, peran pemerintah

maupun peran dari dinas kebudayaan dan pariwisata setempat yang


3

nantinya melalui peran–peran tersebut akan dilakukan suatu kegiatan

penting, yaitu kegiatan promosi. Sebab, pengembangan pariwisata tanpa

adanya pengenalan kepada khalayak luas tentu tidak akan berjalan

secara optimal. Melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,

Indonesia pun memang telah terus mempromosikan dirinya dengan

slogan yang berbunyi “Wonderful Indonesia”.

Salah satu kota di Indonesia yang memiliki tempat wisata yang

berdaya saing yang tinggi salah satunya adalah kota Bogor. Kota Bogor

merupakan kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas 118,50 km 2.

Lokasinya pun cukup strategis karena dekat dengan DKI Jakarta,

sehingga wisatawan yang mengunjungi Kota Bogor terus mengalami

peningkatan. Berikut adalah tabel data wisatawan Kota Bogor.

Tabel 1.1

Jumla Wisatawan Kota Bogor Tahun 2018 - 2019

TAHUN
WISATAWAN
2018 2019
Nusantara
7.573.402 8.709.412
(Domestik)
Mancanegara 392.585 451.473
TOTAL 7.965.987 9.160.885
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, Tahun 2019.

Tabel di atas menggambarkan jumlah wisatawan mancanegara

dan wisatawan nusantara sejak dua tahun terakhir, yaitu tahun 2018

hingga tahun 2019. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa

terjadi peningkatan yang cukup baik mengenai jumlah wisatawan di


4

kota Bogor. Tahun 2018 hanya sebanyak 7.965.987 orang yang terdiri

dari 7.573.402 orang wisatawan nusantara dan sebanyak 392.585 orang

wisatawan mancanegara. Kemudian pada tahun 2019 total

wisatawannya meningkat menjadi 9.160.885 orang yang terdiri dari

8.709.412 wisatawan nusantara dan sebanyak 451.473 orang wisatawan

mancanegara.

Berdasarkan penjelasan di atas, dimana meningkatnya jumlah

wisatawan Kota Bogor tentu dapat diindikasikan bahwa destinasi wisata

di Bogor ini mampu bersaing bersama destinasi – destinasi wisata di

daerah lainnya. Kemudian, promosi mengenai destinasi wisata tersebut

pun memang berjalan sebagaimana mestinya, sehingga banyak

wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengetahui

keberadaannya dan memutuskan untuk berkunjung.

Hal lain yang menjadikan Kota Bogor diminati wisatawan

adalah karena memiliki destinasi pariwisata yang beragam, seperti yang

disebutkan melalui Trip Advisor (www.tripadvisor.co.id). Destinasi

pariwisata tersebut berupa wisata alam, wisata budaya, wisata air, wisata

belanja maupun wisata kuliner yang tentunya dapat menjadi daya tarik

bagi wisatawan dari berbagai daerah maupun wisatawan mancanegara

untuk berkunjung. Wisata air menjadi salah satu tempat wisata di Bogor

yang diminati.

Salah satu destinasi wisata sejarah yang terdapat di Kota Bogor

yaitu Museum Zoologi. Destinasi wisata ini sudah berdiri cukup lama di
5

bogor, yaitu sejak tahun 23 Agustus 1894. Museum Zoologi memiliki

banyak flora dan fauna di dalamnya, seperti mamalia, burung, moluska

Dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari segi harga, Museum Zoologi

ini menarifkan 15.000 ribu rupiah untuk domestik dan 25.000 ribu

rupiah untuk mancanegara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan staf bagian Marketing

Museum Zoologi, pada tahun 2017 terdapat sebanyak 7.021 pengunjung

dan ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan ditambah

dengan kondisi pandemik Covid-19 di tahun 2020 ini. Dengan kondisi

tersebut, dapat dilihat bahwa Museum Zoologi Bogor mengalami

penurunan pengunjung. Ini artinya keputusan berkunjung dari

wisatawan di Museum Zoologi pun ikut menurun.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) motivasi adalah dorongan

yang muncul dari dalam diri atau dari luar (lingkungan) yang menjadi

faktor penggerak ke arah tujuan yang ingin dicapai. Terkait dengan

konsumen, motivasi bisa diartikan sebagai suatu dorongan yang

menggerakkan konsumen untuk memutuskan bertindak ke arah

pencapaian tujuan, yaitu memenuhi berbagai macam kebutuhan dan

keinginan. Proses keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh

motivasi dalam diri mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

mereka.Wisatawan cenderung lebih senang pergi ke tempat-tempat

pusat perbelanjaan seperti mall atau ke tempat wisata yang lebih

terkenal yang memiliki fasilitas berbasis teknologi modern sehingga


6

tidak dapat dipungkiri jika Museum semakin hari semakin tergeser

seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan

pengaruh masuknya budaya luar. Hal tersebut menjadi salah satu bukti

jika museum kurang diminati oleh para wisatawan, maka diperlukan

strategi dan upaya untuk dapat meningkatkan minat para wisatawan

untuk berkunjung ke objek wisata sejarah seperti ini. Untuk

memperkuat fenomena tersebut maka peneliti melakukan pra survei

yang disebarkan secara acak dengan 25 sampel orang. Berikut adalah

Tabel pra survei yang dilakukan peneliti untuk memperkuat fenomena

yang terjadi pada museum Museum Zoologi.

Tabel 1.2

No. pertanyaan Ya% Tdk%

1 Waktu perjalanan menjadi salah satu pertimbangan saya 30% 70%


untuk berkunjung ke Museum
3 Saya berkunjung ke Museum untuk mendapatkan 30% 70%
informasi baru yang belum saya ketahui
4 Saya pernah berkunjung ke Museum Zoologi. 70% 30%

Dari Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 30% responden merasa

waktu perjalanan tidak mempengaruhi untuk berkunjung ke Museum

sedangkan sebanyak 70% responden merasa waktu perjalanan

berpengaruh terhadap keinginan mereka untuk mengunjungi Museum.

Kemudian sebanyak 30% responden berpendapat bahwa mereka

berkunjung ke Museum untuk mendapat kaninformasi baru yang belum

diketahui dan 70% responden tidak mendapatkan informasi baru. Dan


7

sebayanyak 70% responden pernah berkunjung ke musium Zoologi Bogor dan

kemudian sebanyak 30% responden belom pernanh mengunjungi museum

Zoologi Bogor.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul penelitian ini

dengan judul “Pengaruhn Motivasi Terhadap Keputusan berkunjung di

Museum Zoologi Bogor.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul penelitian yang peneliti ajukan, maka

permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan bahwa bagaimana

pengaruh motivasi terhadap keputusan berkunjung di Museum Zoologi

Bogor?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti membatasai

masalah-masalah penelitian ini hanya meneliti variabel motivasi dan

keputusan berkunjung saja yang dilakukan di Museum Zoologi Bogor

selama 1 bulan yaitu dari bulan Febuari – Maret 2020.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari penelitian yang sudah dijabarkan

sebelumnya, maka masalah yang ada dirumuskan sebagai berikut:


8

1. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap keputusan

berkunjung di Museum Zoologi Bogor?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini memiliki dua macam tujuan, yaitu

secara formal dan secara operasional yang dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1.5.1 Tujuan Formal

Penelitian ini dilakukan sebagai persyaratan dalam

menyelesaikan program Sarjana Program Studi Usaha

Perjalanan Wisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor.

1.5.2 Tujuan Operasional

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap

masalah – masalah yang ada, berikut adalah tujuan operasional

dari penelitian ini:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi

terhadap keputusan berkunjung di Museum Zoologi.

1.6 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


9

1.6.1 Secara Teoritik

1. Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi penelitian

berikutnya.

2. Dapat dijadikan bahan dalam pembelajaran dalam ilmu

pariwisata

1.6.2 Secara Praktik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat

bantu bagi perusahaan dalam motivasi wisatawan di waktu yang

akan datang.

1.7 Sistematika Penulisan Proyek Akhir

Adapun sistematika atau aturan dalam penulisan proposal

penilitian ini terdiri dari BAB I sampai BAB III yang dapat dijabarkan

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi mengenai latar belakang

dilakukannya penelitian, identifikasi masalah, rumusahn

masalah, batasan masalah hingga tujuan serta kgunaan

dari penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang landasan teori yang

digunakan dalam penelitian, kerangka pemikiran


10

peneliti dalam melaksanakan penelitian ini dan juga

hipotesa yang diambil.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam metodologi penelitian ini terdapat mengenai

tempat dan waktu penelitian, metode penelitian yang

digunakan, hingga data – data yang akan digunakan di

dalam pelaksanaan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai