Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pariwisata memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomian suatu
daerah, selain sebagai sumber pendapatan, juga sebagai sarana promosi potensi budaya
dan alam. Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, menjadi salah satu
destinasi yang kaya akan keindahan alam dan warisan budaya. Objek Wisata
WOLOBOBO, sebagai salah satu daya tarik utama di Kabupaten Ngada, memiliki
potensi besar untuk menjadi pusat kunjungan wisata yang berkelanjutan.
Objek wisata wolobobo merupakan salalah satu destinasi wisata terbaik yang
dimiliki kabupaten ngada, potensi objek wisata wolobobo cukup menarik untuk
mendatangkan banyak wisatawan dari dalam kabupaten itu sendiri maupun dari kota
luar bahkan sampai wisata dari luar negeri juga banyak yang sudah masuk. Wolobobo
itu sendiri sudah diresmikan sebagai tempat pariwisata dari tahun 2022.
Menurut pendataan awal yang sudah didapat mengatakan bahwa pengelolaan
objek wisata bukit wolobobo masih kurang maksimal karena pengelola bukit wolobobo
tersebut tidak dikelolanya objek wisata wolobobo dengan baik karena itu menjadi salah
satu penilaian tentang kurang optimalnya kinerja pimpinan akibatnya pendapatan asli
daerah (PAD) akan berkurang
Kabupaten Ngada terkenal dengan keberagaman budayanya, keindahan alamnya,
dan keramahan masyarakatnya. Meskipun demikian, kunjungan wisatawan ke Objek
Wisata WOLOBOBO belum mencapai potensi optimalnya. Sejumlah faktor yang
mungkin mempengaruhi hal ini, di antaranya adalah kondisi sarana dan prasarana yang
belum memadai.
Sarana dan prasarana yang baik di objek wisata menjadi faktor penentu dalam
menciptakan pengalaman positif bagi wisatawan. Keberhasilan suatu destinasi wisata
tidak hanya tergantung pada daya tarik alam dan budayanya saja, tetapi juga pada
fasilitas yang mendukung kenyamanan dan keamanan wisatawan selama kunjungan
mereka.
Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata di Objek Wisata WOLOBOBO,
perbaikan sarana dan prasarana menjadi suatu kebutuhan mendesak. Upaya perbaikan
ini melibatkan peningkatan kualitas fasilitas, pengelolaan yang efisien, serta
pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan harapan wisatawan.
Melalui perbaikan sarana dan prasarana, diharapkan Objek Wisata WOLOBOBO
dapat memberikan pengalaman wisata yang lebih memuaskan bagi pengunjung.
Dengan demikian, peningkatan kunjungan wisata bukan hanya akan memberikan
dampak positif pada sektor pariwisata, tetapi juga pada perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat setempat.
Penelitian ini akan membahas secara mendalam tentang upaya perbaikan sarana
dan prasarana Objek Wisata WOLOBOBO di Kabupaten Ngada, dengan tujuan utama
untuk mengidentifikasi dampak dari perbaikan tersebut terhadap peningkatan
kunjungan wisata. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara
perbaikan sarana dan prasarana dengan peningkatan kunjungan wisata, diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten
Ngada secara keseluruhan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang terus
berkembang dan digalakkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena pariwisata
mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya
sebagai penghasil devisa negara di samping sektor migas atau menjadi penyumbang
terbesar dalam perdagangan internasional dari sektor jasa. Sektor pariwisata dapat
dikategorikan kedalam kelompok adustri terbesar dimana 8 % ekspor barang dan jasa
berasal dari sektor pariwisata Pengembangan sektor pariwisata merupakan suatu hal
yang harus dipertimbangkan secara logis dan realistis (Mardiasmo, 2002).

Berwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang harus dipenuhi


manusia selain kebutuhan utamanya. Kebutuhan untuk berwisata merupakan kebutuhan
yang dipenuhi untuk memberikan kenyamanan (faktor amenities). Bahkan menurut
Reksohadiprojo (1985) faktor amenities merupakan faktor permintaan (yang menarik)
yang mendorong perkembangan kota, misal rekreasi yang banyak, fasilitas publik, tidak
terdapatnya pencemaran dan lain-lain. Kebutuhan ini sangat berguna untuk mengurangi
kepenatan selama menjalankan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan Supta Kebijaksanaan
Pengembangan Pariwisata berisi tujuh hal yang merupakan strategi pengembangan
pariwisata nasional, tujuh kebijakan itu adalah promosi, aksesibilitas, pengembangan
kawasan pariwisata, wisata bahari, produk wisata, sumber daya manusia, dan kampanye
nasional sadar wisata. Bagi sebagian besar orang di kota besar, wisata dipegunungan
merupakan alternatif yang disukai karena merupakan tempat yang alami, nyaman,
indah dan relatif murah.
Kebun raya adalah suatu lahan yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang
ditujukan untuk keperluan koleksi, penelitian, dan konservasi. Selain untuk penelitian,
kebun ini bisa menjadi sarana wisata dan edukasi. Di Indonesia sendiri, ada Tujuh
kebun raya yang bisa dijadikan destinasi liburan untuk sejenak menyegarkan diri
dengan lebih dekat ke alam. Kebun Raya Indonesia yakni 1) Kebun Raya Bogor atau
Kebun Botani Bogor; 2) Kebun Raya Cibodas; 3) Kebun Raya Purwodadi; 4) Kebun
Raya Eka Karya Bali atau Kebun Raya Bali atau Kebun Raya Bedugul; 5) Kebun Raya
Batam; 6) Kebun Raya Solok; 7) Kebun Raya Jagatnatha Kebun Raya adalah kawasan
konservasi tumbuhan secara ex situ yang memilikikoleksi tumbuhan terdokumentasi
dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi
dari pola- pola
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah:
1) Bagaimana kondisi sarana prasarana Bukit Wolobobo?
2) Bagaimana optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana Bukit Wolobobo?
3) Kendala apakah yang ditemui dalam optimalisasi sarana prasarana Bukit Wolobobo?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini dibagi menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus.
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui optimalisasi sarana prasarana di Bukit Wolobobo.
1.3.2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui Kondisi sarana prasarana Bukit Wolobobo
2) Untuk mengetahui optimalisasi pemanfaatan sarana Bukit Wolobobo.
3) Untuk mengetahui kendala yang ditemui dalam optimalisasi sarana prasarana
Bukit Wolobobo.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah pemahaman tentang pentingnya mengetahui
optimalisasi sarana prasarana Bukit Wolobobo.
1.4.2. Manfaat Praktis
1) Meningkatkan pengelolaan saranamprasarana Bukit Wolobobo.
2) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Kajian Pustaka


1.1.1. Pariwisata
Pariwisata Trenurut Muljadi (2012:7)munculdidalammasyarakatdip erkirakan
pada saat abad ke 18, lebih tepatnya pada saat setelah terjadinyarevolusi industri di
Inggris, pengistilah tersebut awal mulanya dari adany asuatu kegiatan berwisata atau
sebuah kegiatan berpindahnya kediaman secarasementara dari diluar kediaman sehari-
harinya dengan adanya alasan tertentu selain kegiatan yang bisa menghasilkan upah.
Pariwisata ini merrupakan akan sebuah aktivitas pelayanan dimana aktivitas tersebut
mampu menciptakan Sebuah kenangan atau pengalaman perjalanan bagi wisatawannya.
Kata pariwisata sendiri berasal dari dua suku kata yaitu pari dan wisata.Dimana
pari adalah sebuh istilah yang berarti banyak, berputar- putar, berkali-kali dan wisata
yang berarti sebuah perjalanan. Jadi dapat disimpulkan bahwapariwisata merupakan
kegiatan perjalanan atau berpergianyang dilakukandenganberkelilingatau berkali-kali.
Pariwisata menurut Kodhyat (2013) adalah sebuah perjalanan dari satutempat ke
tempat yang lainnya dan bersifat sementara, dimana kegiatan.
Kegiatan ini dilakukan dengan baik secara perorangan maupun kelompok, dan
juga sebagai suatu upaya untuk mencari keserasian dan juga kebahagiaan dengan
lingkungan dalam dimensi sosial budaya, ilmu, dan juga alam. Sedangkan menurut
Institutof Tourismin Britain dalam kutipan Sugiarto (20 02:5) pariwisata merupakan
sebuah kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh seseorang dan bersifat sementara, juga
dalam jangka waktu yang pendek ketempat-tempat diluar tempat mereka tinggal dan
tempat mereka kerja, sertakegiatan yang mereka lakukan di tempat tujuannya hanya
untuk bersenang-senangdan menikmati kegiatanwisata tersebut.
Untuk definisi pariwisata sendiri memang tidak pernah sama persis diantara
semua para ahli. Hanya saja pada dasarnya pariwisata merupakan sebuah perjalanan
dengan tujuan untuk menghibur dan dilakukan diluar kegiatan sehari-hari yang
dilaksanakan untuk memberikan keuntungan yang bersifat permanen maupun bersifat
sementara. Tetapi jika dilihat dari segikonteks pariwisata ini sendiri bertujuan untuk
menghibur dan juga mendidik bagi parawisatawan.
1.1.2. Jenis dan Macam Pariwisata
Pariwisata itu bermacam-macam jenisnya menurut Yoet (2017:1 20) diantaranya
adalah sebagaiberikut:
1) Menurut letak geografis, pariwisata lokal, pariwisata regional, kepariwis
ataannasional, regional internasional tourism, internasiona ltourism.
2) Menurut alasan/tujuan perjalanan; bussines tourism, vacational tourism
educationaltourism.
3) Menurutsaatatauwaktuberkunjung; seasonaltourism,occasionaltourism
4) Menurut objeknya; wisata budaya, wisata pemulihan, wisata komersial, wisata olah
raga, wisata politik, wisata sosial, wisata religi.
1.1.3. Potensi Pariwisata
Dalam pengertian dari potensi pariwisata ini banyak para ahli mengemukakan
definisi dari potensi pariwisata diantaranya potensi pariwisata menurut Mariotti dalam
Yoeti (1983:162) adalah segala sesuatu yang berada didaerah wisata yang dituju dan
merupakan sebuh daya Tarik agar parawisatawan untuk berkunjung ketempat wisata
tersebut. Sedangkan potensi wisata menurut Sukardi (1998:67) merupakan segala-
sesuatu yang dimiliki oleh suatu daerah dengan daya tarik wisata yang berguna untuk
mengembangkan industry pariwisata yang ada didaerah tersebut.
Potensi pariwsata menurut Nawangsari (2018:32) adalah berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh suatu daerah atau tempat yang dapat dikembankan menjadi suatu
atraksi wisata yang dapat dimanfaatkkan baik untuk kepentingan ekonomi dengan tetap
memperhatikan aspek yang lainnya. Potensi pariwisata ini adalah sesuatu yang dimiliki
oleh suatu wisat yang dimiliki oleh suatu daerah dengan daya Tarik wisata yang
berguna untuk mengembangkan industry pariwisata yang ada didaerah tersebut.
Potensi pariwisata menurut Nawangsari (2018:32) adalah berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh suatu daerah atau tempat yang dapat dikembangkan menjadi suatu
atraksi wisata yang dapat dimanfaatkkan baik untuk kepentingan ekonomi dengan tetap
memperhatikan aspek yang lainnya. Potensi pariwisata ini adalah sesuatu yang dimiliki
oleh suatu wisata dan menjadi daya tarik bagi wisatawan dan dimiliki oleh tempat
wisata itu sendiri. Potensi wisata ini juga merupakan segala sesuatu yang dimiliki dan
ada didaerah tujuan wisata dan menjadi daya Tarik untuk para pengunjung berkujung
ke tempat tersebut. Potensi yang dapat dimanfaatkan itu berupa kesenian, kebudayaan
baik nasional maupun daerah, keindahan alam,flora dan fauna maupun hal lainnnya
yang perlu dijaga kelestariannya.
1.1.4. PengembanganPariwisata
Berdasarkan dampak dan manfaat yang dihasilkan dari pariwisata, makadalam
proses pengembangan pariwisata harus sangat strategi apa yang akan dilakukan
kedepannya. Pengembangan menurut pendapat Swarbrooke(1996:99) dalam catatan
(Mustikawati 2017:4 merupakan suaturangkaian usaha untuk mewujudkan keterpaduan
dalam penggunaan berbagai macam sumber daya pariwisata memperhatikan
Berdasarkan Undang Undang No.10 Tahun 2009 Tentang kepariwisataan Pasal 7
menjelaskan bahwa pengembangan kepariwisataan mencangkup kelembagaaan
kepariwisataan dan dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan pembangunan sumber
daya manusia,regulasi dan mekanisme operasional dibidang kepariwisataan Dalam
pengembangan pariwisata yang menunjang pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut:
1) Perlu adanya sebuah ketetapan peraturan yang bertujuan pada peningkatan terhadap
mutu pelayanan dan kelestarian lingkungan wisata.
2) Pengelola setempat juga harus melibatkan masyarakat setempat.
3) Kegiatan proposiyang dilakukan juga harus seragam.
4) Perlu menentukan daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan disbanding daerah
lainnya.
5) Pemerintah pusat melakukan kerjasama kalangan swasta maupunpemerintahdaerah
setempat.
6) Perlu adanya pemerataan arus wisatawan.
7) Pelukis Format
8) Mengajak masyarakat setempat agar menyadari fungsi ,peran dan manfaat
pariwisata, Sarana dan prasarana harus dipersiapkan dengan baik.
1.1.5. Komponen ProdukWisata
Daya tarikwisatamenurut Cooper(1993)dalam Suwena dan Widyatraja (2010:86)
Komponen produk wisata terdiri dari empat pain yangdiantaranya mencangkup:
1) Attraction(Atraksi)
Atraksiadalahsebuahkomponenyangsignifikandiraanadidala mnya memiliki
sebuah keunikan tersendiri dimana keunikan tersebutakan menarik minat para
wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah yangmemiliki daya tarik wisata
tersebut. Suatu tempat bisa dijadikan tujuanpariwisata ketika kondisinya mendukung
untuk dilakukan pengembanganmenjadisebuah atraksi pariwisata.
2) Amenities (Fasilitas)
Amenitasini merupakan suatu bentuk dari segala macam sarana dan prasarana
yang diperlukan oleh parawisata wanselama wisatawan tersebuat berada didaerah
tujuan wisatanya.Sarana dan prasana yang dimaksud disini seperti : tempat makan,
tempat menginap, tempat beribadah, dan lainnya.
3) Aksesibilitas (Aksesibilitas)
Aksesibilitas merupakan hal yang sangat penting didalam) sebuahkegiatan
pariwisata. Segala macam jasa transportasi umum menjadi suatuhalpentingdalam
pariwisata.
4) Ancilliary(Pelayanan Tambahan).
Pelayanan tambahan ini merupakan pelayanan yang sudah harusdisediakan
oleh Pemerintah setempat dari suatu daerah tujuan wisata baikitu untuk wisatawan
maupun untuk pelaku pariwisata itu sendiri didayatarikwisatadenganbaik. baik
itudijalanraya maupun untuk pelaku pariwisata itu sendiri baik itu dijalan raya
maupun di daya Tarik wisata dengan baik.
1.1.6. DestinasiPariwisata
Destinasi pariwisata menurut Suryadana dan Ocktavia (2015:5) adalah area atau
kawasan geografis yang berbeda dalam satu atau lebih wilayah admin istratif yang
mana didalamnya terdapat unsur dayat arik wisata, diantaranya fasilitas, masyarakat,
aksesibilitas, dan juga wisatawan yang dimana semua itu saling terikat dan juga saling
melengkapi untuk dapat terwujudnya suatu kegiatan pariwisata.
Suatu daerah yang memiliki daya Tarik dibidang wisata juga bias menarik untuk
didatangi oleh para wisatawan dan juga harus saat memenuhi syarat untuk dilakukan
pengembangan didaerahnya,menurut syarat pariwisata menurut adalah:
1) Whattosee
Didalam suatu objek wisata harus ada objek atau atraksi yang memiliki
keunikan dan berbeda dengan daerah yang lainnya. Whattosee ini dapat meliputi
atraksi wisata, kegiatan, kesenian, dan pemandangan alam.
2) Whattodo
Didalam objek wisata selain ada hal yang dapat dilihat, harus puladisediakan
berupa fasilitas rekreasi yang dimana hal ini bisa membuat wisatawan enggan untuk
meninggalkan objek wisata tersebut.
3) Whattobuy
Tempat destinasi wisata juga harus tersedia fasilitas untuk parawisatawan
berbelanja terutama barang sourvernir dan kerajinan yang dapatdijadikanoleh-
olehuntukdibawapulangolehparawisatawannyaketempatasalnya.
4) Whattoarrived
Dalam detinasi wisata juga aksesibillitas termasuk didalamnya, bagaimana
cara kita dapat mengunjungi daya Tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang dapat
digunakan, dan berapa lama waktu yang ditempuh untuk bias sampai ketempat
tujuan wisata tersebut.
5) Whattostay
Dalam destinasi wisata juga harus diperhatikan bagaimana wisatawan akan
tinggal untuk sementara waktu selama wisatawan tersebutsedang berlibur.
Diperlukan fasilitas berupa sebuah penginapan baik itu hotel bintang lima maupun
penginapan biasa.
1.1.7. Pengembangan Komponen Objek Wisata
Pengembangan komponen objek wisata menurut Leiper (1990)
dalamTeguh (2014:68) menyatakan tiga elemen utama dalam pengembangan
objekwisata,yaitu:
1) Wisatawan
Wisatawan merupakan salah satu factor yang sangat penting didalam kegiatan
wisata. Dimana dalam berwisata ini akan menjadi sebuah pengalaman bagi manusia
untuk menikmatinya, dan mengingat masa-masadidalamhidupnya.
2) ElemenGeografi
Dalampergerakanwisatawanberlangsungdalamtigaareageografi, yaitu :
a) DaerahAsalWisatawan(DAW)
b) DaerahTransit
c) DaerahTujuanWisata(DTW)
d) IndustriPariwisata
Elemen yang ketiga yang ada dalam sistem kepariwisataan adalah industri
pariwisata. Dimana industri ini merupakan sebuah industri yangmenyediakan jasa,
daya tarik, dan sarana untuk wisata. Industri ini jugamerupakan sebuah unit usaha
didalam kepariwisataan dan tersebar ditigaarea geografi.
1.1.8. Sarana dan Prasarana Pariwisata
1) PrasaranaPariwisata
Prasarana Wisata menurut Suswanto (2004) dalam Ghani Yosef(2017:25)
adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mutlak dan dibutuhkan
oleh wisatawan dalam perjalanan didaerah tujuan wisata sepertijalan, listrik, air,
telekomunikasi, terminal, jembatan dan sebagainya. Yang termasuk prasarana
diantaranya: aksesibilitas, utilitas dimana yangtermasuk kedalam utilitas ini
adalah listrik, air bersih, toilet, mushola danlain sebagainya, lalu ada jaringan
pelayanan yang didalamnya terdiri darikeamanan,pelayanan kesehatandanlain
sebagainya.
2) Sarana
Sarana pariwisata menurut Yoeti (2008:42) adalah segala sesuatuyang
melengkapi dan bertujuan untuk memudahkan suatu proses kegiatanpariwisata
agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, sarana pariwisatadibagimenjadi 3
yaitudiantaranya:
1. Sarana Pokok
Yangtermasukkedalamkelompokiniyaitu:
a) Travelagent
b) Tour Operator
c) Angkutanwisata
d) Rumahmakan
e) Akomondasi
f) Objekwisata
g) Atraksiwisata
2. Sarana pelengkapan pariwisataan
Sarana pelengkap kepariwisataan ini yaitu merupakan suatu
perusahaanatautempat yangmeyediakan fasilitasuntuk berekreasi.
3. Sarana penunjangkepariwisataan
Sarana penunjang kepariwisataan ini merupakan suatu sarana pelengkapdan
sarana pokok yang memiliki fungsi agar wisatawan tinggal lebihlama.
1.1.9. Wisata Alam
Wisata alam menurut Darsoprajitno (2002:162) adalah berntuk terpadutata
alam nonhayati dan hayati. Wisata alam memiliki sumberdaya yang langsung
berasal dari alam. Selain itu juga, wisata alam berpotensi dan berdaya tarik tinggi
bagi wisatawan serta kegiatannya ditunjukkan untukpembinaan cinta terhadap
alam, baik dalam kegiatan alam ataupun setalahpembudidayaannya.
Sedangkanwisataalamadalahsuatubentukkegiatanwisatayangmemanfaatkan
potensi sumber daya alam dan tata lingkungannya. Wisataalam ini memiliki sumber
daya yang berasal langsung dari alam. Selain itu,wisata alam ini memiliki potensi
dan daya Tarik yang tinggi bagi parawisatawan yang akan berkunjung serta
kegiatannya ditunjukkan untuk parapenggiatalam.
Wisata alam menurut Marpaung (2002:58) adalah suatu kegiatan
yangmenggunakan pendekatan environmental approach. inti dari pengertian
iniadalah pada proses konservasi lingkungan yang harus memperhatikan
segalakebutuhanyangdibutuhkanolehparapengunjungsepertifasilitasdansegalakebut
uhan pelengkap lainnya. Wisata alam ini dapat berupa pantai, gunung,wisata
bahari, pemandangan alam,dan sebagainya.
1.1.10. Sapta Pesona
Sapta pesona menurut Suyadi (2015:158) adalah suatu hal yang
sangatpentingdalampengembangansuatuobjekwisata.Keberhasilansuatupariwisata
yang berada di daerah tertentu ataupun suatu objek wisata dapatdilihat dari
keberhasilannya dalam mewujudkan dan menerapkan isi darisapta pesona di daerah
tempatnya tersebut. Sapta pesona ini adalah ketujuhkondisi dimana kondisi ini
harus diwujudkan dan juga terus dibudayakandidalam kehidupan masyarakat dan
juga dalam kehidupan sehari-harinyakarena menjadi salah satu upaya untuk
meningkatkan daya tarik wisata diIndonesia. Berdasarkan Peraturan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 pada pasal 28 huruf bahwa sapta
pesona terdiri dari tuju u nsur yaitu:
1) Aman adalah kondisi dimana lingkungan destinasi wisata
memberikanrasaamandantenangkepadaparawisatawannya. Parawisatawan dapa
bebas dari rasa takut dan juga rasa cemas didalam melakukan perjalananataukunjungan
kedaerah wisata.
2) Tertibadalahkondisidimanapelayanandanlingkungandikawasandestinasi wisata
mencerminkan sikap yang disiplin yang tinggi dan jugakualitaslayanan dan fisik
yangkonsisten.
3) Bersihmerupakankondisidimanalingkungandanjugakualitaspelayanandanproduk
di daerah wisata mencerminkankeadaanyangbersih.
4) Sejuk merupakan kondisi dimana daerah tujuan wisata mencerminkan rasa
sejuk, teduh yang akan memberikan perasaan nyaman
bagiwisatwandalammelakukan kunjungantempat destinasi wisata.
5) Indah adalah suatu kondisi dimana daerah wisata yang
mencerminkansuatukeindahandanmenariksertamemberikankesanyangbegitumen
dalam.
6) Ramahsuatukondisidimanalingkungandestinasiwisatayangbersumberdari
masyarakat sekitartempat wisatatersebut.
7) Kenangan adalah suatu bentuk pengalaman yang sangat berkesan daridestinasi
wisata dimana kenangan ini akan memberikan rasa senang
dankenanganyangindahbagiparawisatawanyangmengunjunginya.
1.2. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitianmengenaipengembanganpariwisatainitelahbanyakdilakukan oleh
peneliti sebelumnya dengan kajian dan fokus penelitian yang
berbeda.BeberapapenelitianyangrelevandenganpenelitianiniterdapatpadaTabel2.1
sebagaiberikut:
Tabel 2.1
Hasil Penelitian yang Relevan
No Judul Tahun Penulis Rumusan Metode Variabel
Penelitian Masalah Penelitian Penelitian
1 UpayaPengem 2014 HerdiFirma 1.Faktor- MetodeDe 1.Faktorpenduku
banganObjek nsyah faktorapa skriptifKu ng
sajakah antitatif
WisataLembah yang danpenghambato
bjek wisata
Putri menjadipenduku LembahPutridiD
diDesaPuturp ngdan esa
inggan penghambatobje
k wisata
KecamatanK LembahPutridi Puturpinggan
alipucangKa DesaPuturpingg KecamatanK
bupatenPang anKecamatanKa alipucangKa
andaran lipucangKabupa bupatenPang
tenPangandaran andarana.Fak
? torPendukun
2.Upaya- g
upayaapa 1) Pariwisa
sajakah taAlam
yangdapatdilaku 2) Panorama
kanuntukmenge pantai
mbangkanpotens
i dariketinggian
3) Kebun
yangterdapatdio buahbuahan
bjekwisata b.FaktorPen
ghambat
LembahPutri
1) Aksesibili
diDesaPuturping tasyang
ganKecamatanK
alipucangKabup kurangmemadai
atenPangandaran 2) Sarana
?
danprasaranterba
tas
3) Promosi
yang

masigkurang
2.Upaya

yangdapatdilaku
kanuntukmenge
mbangkanpotens
i

yangterdapatdio
bjekwisata

LembahPutri di

DesaPuturpingg
anKecamatanKa
lipucangKabupat
enPangandarana.
MemperbaikiAk
sesibilitasb.Meni
ngkatkandanmel
engkapisarandan
prasarana
yang
belumada.
c.melakukan
promosi
2 Pengembangan 2016 Andhika 1. Bagaiman MetodeDe 1.Bagaimanating
Objek Sutrisno atingkatpotensio skriptifKu kat
Wibowo bjekwisata antitatif&
WisataAlamK alam di Kualitatif potensiobjek
abupatenKolak KabupatenKolak wisata
aProvinsiSula aProvinsiSulawe alam di
wesiTenggara siTenggara? KabupatenKolak
2. Faktordo aProvinsiSulawe
minan siTenggaraa.Kla
apayang sifikasitingkat

menjadipenduku potensiobjek
ng wisata2.Faktord
ominan
danpenghambatp
engembanganobj
ek yangmenjadipen
dukung
wisataalamKabu
patenKolakaPro danpenghambatp
vinsiSulawsiTen engembanganobj
ggara? ek

wisataalamKabu
patenKolakaPro
vinsiSulawsiTen
ggaraa.FaktorPe
ndukung
1).Akomodasi
atauamenitas
2).Fasilitas
pendukungp
ariwisata
3).Fasilitas
umum
4).Dayatarikwi
sataberbasisalam
5).Masyarakat
b.FaktorPengha
mbat
1).Belumdikelo
ladenganbaik

2).Keterbatasan
prasarana
dansaran
3 Pengembangan 2019 IndaPri 1. Apa MetodeDe 1.Faktorpenduku
potensiGunung yasa skriptifKu ng
Panenjoanseba sajakahfaktorpen antitatif
gai dukung danpenghambatp
engembanganpot
objekwisataala danpenghambatp ensiGunungPane
mdiDesaPanuli engembanganpot njoansebagai
sanBaratKeca ensiGunungPane
matanDayeuhl njoansebagai objekwisataalam
uhurKabupate diDesa
nCilacap objekwisataalam
diDesa PanulisanBaratK
ecamatanDayeu
PanulisanBaratK hluhurKabupate
ecamatanDayeu nCilacap :a.Fakt
hluhurKabupate orPendukung1).
nCilacap? Panoramaalam
2. Upaya apa 2). Udarayan
sajakah gmasihsegar
3). Tempat
yangdapatdilaku untukberkemahb
kanuntukmenge .FaktorPengham
mbangkanpotens bat1).Sarana
iGunungPanenjo
an danprasarana
diDesa
yangbelum
PanulisanBaratK memadai2).Akse
ecamatanDayeu sibilitasyangkura
hluhurKabupate ngbaik3).Kurang
nCilacap? nyaPromosi4).Ti
dak
adatokocindera
mata
2.Upayayangdap
atdilakukanuntu
kmengembangka
npotensiGunung
Panenjoan
diDesa

PanulisanBaratK
ecamatanDayeu
hluhur
Kabupaten
Cilacap:
a.Melengkapisar
ana
prasaranab.Perb
aikanaksesibillit
asc.MelakukanP
romosid.Menam
bahtokocindera
matae.Menamba
hwahanapermain
ansepeti
flyingfox
4 Potensikawasa 2019 AnneuYuli 1. Potensiap MetodeDe 1. Potensiya
nPuncakPuspa stianeu asajakahyangter skriptifKu ngterdapat
SebagaiObjek dapat antitatif dikawasan
Wisata PuncakPuspa
Alamdi dikawasanPunca sebagaiobjek
Desa kPuspa wisataalam di
Medanglayang sebagai DesaMedanglay
KecamatanPan objek angKecamatanP
umbanganKab anumbanganKa
upatenCiamis wisataalam di bupatenCiamis:
a. Air
TerjunPelan
DesaMedanglay gi
angKecamatanC b. TuguPuspa
iamisKabupaten c. AreaBerk
? emah2.Upaya
2. Upayaapa yangtelah
sajakahyangtela
h dilakukanuntuk
mengembangkan
dilakukanuntuk potensi
mengembangkan
potensi PuncakPuspa
sebagai
PuncakPuspa objek
sebagai
objek wisataalam di

wisataalam di
DesaMedanglay
angKecamatanP
DesaMedanglay anumbanganKab
angKecamatanC upatenCiamis
iamisKabupaten adalah:a.Penyedi
? aansaranaprasara
na
pendukung

b.Perbaikianakse
bilitas
jalanc.Pengelola
anobjek
wisatad.Promosi
(brosur,spanduk
dan media
center)
5 Potensikawasa 2021 SilviaN 1. Potensiap MetodeDe 1.Potensiyangte
nPuncakJamia uraenaP asajakahyangter skriptifKu dapat
kiSebagaiObje utri dapat antitatif
kWisata
Alamdi dikawasanPunca dikawaanPuncak
Desa kPuspa Jamiakisebagaio
Medanglayang sebagai bjek
KecamatanPan objek
umbanganKab wisataalam di
upatenCiamis wisataalam di

DesaMedanglay
DesaMedanglay angKecamatanC
angKecamatanC iamisKabupaten,
iamisKabupaten dianataranya:a.K
? eindahanalamb.P
2. Upayaapa erkebunankopid
sajakahyangtela anKedaikopi
h c.Tempatberkem
ahd.Tempatbers
dilakukanuntuk wafoto2.Upaya
mengembangkan
potensi yangtelah

PuncakPuspa dilakukanuntuk
sebagai mengembangkan
objek potensi
wisataalam di PuncakPuspa
sebagai
objek
DesaMedanglay
angKecamatanC wisataalam di
iamisKabupaten
?
DesaMedanglay
angKecamatanC
iamisKabupaten
a.Perbaikanakse
sibilitasjalanb.Pe
ngelolaan
objekwisata
c.Penyediaansar
an

prasaranapenduk
ungd.Promosime
lalui

sosialmedia
Sumber:Data Penelitian2021
Perbedaan dan persamaan antara keempat penelitian yang tersaji pada Tabel 2.1
dengan penelitian yang dilakukan adalah:
1) Kajian yang dilakukan oleh Herdi Firmansyah mengkaji tentang
upayapengembanganobjekwisataLembahPutridiDesaPuturpingganKecamatanKalip
ucang Kabupaten Pangandaran,dan penelitianmilik Andhika Sutrisno Wibomo
mengkaji tentang Pengembangan objek wisataalam Kabupaten Kolaka Provinsi
Sulawesi Tenggara dan penelitian milikIndra Priyasa mengkaji Pengembangan
potensi Gunung Panenjoan sebagai objek wisata alam di Objek Wisata WOLOBOBO,
penelitian milik Anneu Yulistianeu mengkaji tentang Potensi Kawasan Puncak
Puspa Sebagai Objek Wisata Objek Wisata WOLOBOBO sedangkan dalam
penelitian ini mengkaji tentang Potensi kawasan Puncak Jamiaki Sebagai Objek
Wisata Objek Wisata WOLOBOBO.
2) Kajian yang dilakukan oleh Herdi Firmansyah Faktor dan upaya apa
sajayangdapatdapatdilakukandalampengembanganobjekwisataalam Lembah Putri,
penelitian milik Andhika Sutrisno wibowo mengkaji tentang bagaimana tingkat
potensi dan faktor dominan apa yang terdapat di objek wisataalam Kabupaten
Kolaka, dan penelitian milik Inda Priyasa mengkaji mengenai factor dan
upayaapasajakahyangdapatdilakukandalampengembanganobjek wisataalam
Gunung Paanenjoan, dan penelitianmilik Anneu Yulistianeu mengenai potensi dan
upaya mengembangkan potensi Puncak Puspa sedangkan dalam penelitian ini
mengkaji potensi yang dimiliki dan upaya dalam mengembangkan potensi di
kawasanPuncakJamiaki.
3) Persamaan dari keempat penelitan yang telah dilakukan dengan penelitianyang
akan dilakukan adalah sama-sama mengkaji mengenai potensi
danpengembangansuatu objek wisata.
1.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah danjuga
tujuan penelitian ini dengan didukung pula kajian teoritis serta tinjauan dari penelitian
yang relevan, maka secara sistematis kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Potensiyang terdapat di kawasan Puncak Jamiaki sebagai objek wisataalam
di Objek Wisata WOLOBOBO. Potensi Wisata adalah segala yang dimiliki
oleh daerah tujuan wisata dimana ini menjadi sebuah kempuan yang ada
didalam suatu wilayah dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
pembangunan.

1.2. HipotesisPenelitian
Hipotesis menurut Usman (2014:38) adalah pernyataan atau
jawabansementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan. Sesuai
dengan penelitian maka hipotesis yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikt:
PotensiyangdimilikidanterdapatdikawasanPuncakJamiakisebagaiobjekwi
sata alam di Objek Wisata WOLOBOBO.
BAB III
METODE PENELITIAN

1.3. Jenis Penelitian


Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Metode kepustakaan
Mengatakan bahwa, penelitian kepustakaan dengan cara mengumpulkan data melalui
buku-buku dan internet atau turun lapangan.
1.4. Tempat dan Waktu Penelitian
1) Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bukit WOLOBOBO.
2) Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada bulan November 2023
1.5. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini merupakan sumber untuk dapat memperoleh keterangan
penelitian. Penentuan subjek penelitian juga sering disebut penentuan sumber data.
Adapun yanng dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana
data itu diperoleh. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu, sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek situasi sosial yang
diteliti. Wawancara ini akan ditujukkan kepada masyarakat sekitar Wolobobo.
1.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
a) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud
mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985:266),
antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan;merekonstruksi kebulatan
kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksi kebulatan-
kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang;
memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang
lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi) dan memverifikasi,
mengubah, dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai
pengecekan anggota (Moleong, 2011:186).
2) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui buku- buku yang memuat
pendapat para ahli, jurnal, laporan, peraturan, undang- undang, dan dalil atau saksi
yang terkait dengan penelitian yang mau diteliti oleh peneliti. (Da Silva, 2011:17).
3) Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat canggih,
sehingga benda-benda yang sangan kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat
jauh (benda ruang angkasa) dapat diobseravasi dengan jelas. (Sugiyono, 2013:310).
b) Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah berupa daftar
pertanyaan untuk wawancara, catatan buku, peralatan tulis, dan alat rekaman audio
visual berupa kamera HP sebagai dokumentasi penelitian di lapangan.
1.7. Keabsahan Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah
pemeriksaan melalui sumber lainnya. Teknik triangulasi jenis ketiga ini ialah dengan
jalan memanfaatkan peneliti atau pengamatan lainnya untuk keperluan pengecekan
kembali derajat kepercayaan data. Pada dasarnya penggunaan suatu tim penelitian dapat
direalisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah membandingkan hasil
pekerjaan seorang analisis lainnya. (Moleong, 2011:330-331).
Berdasarkan triangulasi diatas, maka triangulasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah triangulasi sumber yaina membandingkan dan mengecek informasi yang
diperoleh dalam dokumentasi, observvasi, dan wawancara, mendalam tentang peran
Mosalaki dalam menyelesaikan konflik sosial di Desa Libedalmolo Kecamatan Bajawa
1.8. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain. ( Sugiyono,2013:89).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan peneliti kualitatif yang berusaha
mendeskripsikan dan menyampaikan antara gejala atau peristiwa yang diteliti, yaitu
upaya upaya yang dilakukan dalam menggali berbagai persepsi masyarakat tentang
peran mosalaki dalam menyelesaikan konflik sosial di Desa Ubedolumolo Kecamatan
Bajawa.
Dalam hal ini, peneliti menetapkan langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
a. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan proses pengumpulan data melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang lengkap mengenai Peran Mosalaki
Dalam Menyelesaikan Konflik Sosial. Data yang diperoleh kemudian dituliskan
dalam catatan lapangan yang berisi tentang apa yang dijumpai selama penelitian dan
merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya.
b. Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada langkah-langkah penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan tertulis dilapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama
proses penelitian berjalan. Dalam proses ini, peneliti mulai meringkas, menelusur
tema, dan menuliskan catatan kecil. Selain itu, peneliti harus jelas menajamkan,
menggolongkan, memisahkan, dan memilah mana yang perlu dan mana yang tidak
perlu untuk dimasukkan dalam laporan penelitian. Dengan adanya reduksi ini dapat
ditarik kesimpulan akhir secara tepat sesuai permasalahan focus utamanya.
c. Pemaparan Data
Pemaparan data merupakan sekumpulan informasi yang didapatkan dari
informasi secara tersusun yang dapat dimanfaatkan untuk menarik sebuah
kesimpulan setelah melakukan proses penyelesaian dan penggolongan data. Data
tersebut kemudian peneliti menyaajikannya dalam bentuk uraian kalimat yang
didukung dengan adanya dokumentasi berupa foto, dan arsip arsip untuk menjadi
validitas atas informasi yang tersaji. Peneliti akan menyajikan data sesuai dengan
apa yang diteliti.
d. Penarikan Kesimpulan
Langkah berikutnya dalam menganalisis data kaulitatif adalah penarikan
kesimpulan. Apabila kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara,
dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang ditemukan
merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya. (Sugiyono, 2013:99). Peneliti menarik
kesimpulan dari data - data yang terkumpul untuk dijadikan bahan pembahasan yaitu
informasi tentang peran mosalaki dalam menyelesaikan konflik sosial.

Anda mungkin juga menyukai