Abstrak— Permasalahan yang di bahas dalam penelitian kerentanan terhadap faktor-faktor lingkungan alam,
ini adalah Pelestarian Sego Godog Sebagai Makanan keamanan, dan aspek global lainnya (Primantoro, 2015).
Legendaris Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Kepariwisataan merupakan salah satu industri strategis
Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui di dunia. Hal ini disebabkan sebagian negara-negara yang
bagaimana strategi yang dilakukan dalam Pelestarian ada di dunia mendapatkan devisa dari sektor
Sego Godog Sebagai makanan Legendaris di Kabupaten kepariwisataan. Kepariwisataan juga merupakan kegiatan
Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang strategis jika ditinjau dari segi pengembangan
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode ekonomi dan sosial budaya karena kepariwisataan
kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang di mendorong terciptanya lapangan pekerjaan,
gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, perkembangan investasi, peningkatan pendapatan
wawancara dan kuesioner. Setelah data yang di peroleh masyarakat, peningkatan kualitas masyarakat dan
terkumpul kemudian di lakukan analisis data dengan menanamkan rasa cinta tanah air terhadap nilai-nilai
menggunakan teknik SWOT. Dari hasil penelitian yang budaya bangsa (Suyitno, 2013).
di peroleh menunjukkan bahwa Secara keseluruhan, Pendit, S Nyoman pariwisata yang merupakan
Fasilitas utama dan fasilitas pendukung di Warung Sego rangkaian atau gabungan dari tiga kata dan kemudian
Godog sudah lengkap. Namun jumlah fasilitas seperti melahirkan sebuah kata pariwisata yang dianggap baku,
kursi dan meja masih kurang untuk menampung dapat berarti pergi secara lengkap meninggalkan rumah
banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya. atau kampung, berkelana atau berjalan terus menerus (A.
Sebaiknya pengelola memperhatikan hal tersebut untuk Kiswantoro, 2014).
dapat menyediakan fasilitas meja dan kursi lebih banyak Marpaung menyatakan daya tarik yang tidak atau
demi kenyamanan para pengunjung yang ingin belum dikembangkan semata-mata hanya merupakan
menikmati Sego Godog. sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai
daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis
Kata Kunci— Pelestarian, Sego Godog, Pengunjung, pengembangan tertentu, misalnya, penyediaan aksebilitas
Bantul, Yogyakarta atau fasilitas (Satriawati & Jati, 2016).
Menurut Atik Hendarwati Budaya bangsa mewarisi
I. PENDAHULUAN nilai-nilai unggulan dari budaya-budaya lokal. Budaya-
Pariwisata merupakan sektor penggerak utama bagi budaya lokal yang ada di suatu negara selanjutnya
DIY. Besarnya sumbangan bidang pariwisata terhadap menjadi warisan budaya (cultural heritage). Masyarakat
perekonomian daerah istimewa, inilah yang membuat terbentuk melalui sejarah yang panjang, perjalanan
pemerintah provinsi senantiasa mengembangkan berbagai berliku, tapak demi tapak, trial and error. Pada titik-titik
inovasi dan kreasi. Di Yogyakarta sendiri memiliki tertentu terdapat peninggalan-peninggalan yang eksis atau
banyak budaya dan adat yang belum terekspos dengan terekam sampai sekarang yang kemudian menjadi
luas dari pihak luar, obyek wisata yang ditawarkan, mulai warisan budaya (Hendrawati, 2015).
dari pegunungan, pantai-pantai, hutan, peninggalan Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak
sejarah, wisata belanja, minat kusus maupun kuliner. kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain
Dunia pariwisata mulai disadari sebagai peluang baru di kawasan Asean. Namun demikian kepemilikan
di sekitar bisnis dan perdagangan Industri pariwisata yang kelebihan sumber daya tersebut perlu diiringi dengan
mempunyai potensi cukup besar karena mendatangkan upaya dan usaha yang lebih terarah, agar sumber daya
devisa yang besar bagi Negara Indonesia. Hal tersebut tersebut mampu memiliki daya saing dalam menarik
sangat dapat menunjang tingkat kesejahteraan hidup kunjungan wisatawan. Keppres No. 38 Tahun 2005
rakyat (Suhendroyono, 2016). mengamanatkan bahwa seluruh sektor harus mendukung
Sebagai salah satu sektor andalan yang diharapkan pembangunan pariwisata Indonesia. Hal ini merupakan
mampu memberikan sumbangan devisa bagi Negara pada peluang bagi pembangunan kepariwisataan Indonesia.
saat ini dan pada masa datang, pariwisata memiliki Apalagi pemerintah sudah merencanakan bahwa
pariwisata harus menjadi andalan pembangunan
– 8–
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY
– 9–
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY
sepanjang tahun dengan panjang 114 km2 yaitu sungai piring dan 1 orang penerima pesanan dan juga
oyo, sungai opak, sungai code, sungai winongo, sungai pembayaran. Tidak ada batasan umur dan status
bedog dan sungai progo. pendidikan dalam menjalankan Warung Sego Godog.
Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, dengan Semua SDM yang bekerja disana adalah keluarga
jumlah desa sebanyak 75 dengan wilayah meliputi: pengelola yaitu Bapak Slamet yaitu masyarakat asli
Kecamatan Srandakan, yang membawahi 2 desa. Bantul. Hubungan antar SDM pun terjalin dengan baik
Kecamatan Sanden, yang membawahi 4 desa. Kecamatan antara pengelola, pekerja yang berada di Warung Sego
Kretek yang membawahi 5 desa. Kecamatan Pundong, Godog dan juga masyarakat sekitar.
yang membawahi 3 desa. Kecamatan Bambanglipuro, Warung Sego Godog merupakan kepunyaan pribadi
yang membawahi 3 desa. Kecamatan Pandak, yang Bapak Slamet atau Pak Pethel. Resep Sego Godog ini
membawahi 4 desa. Kecamatan Pajangan, yang sendiri ditemukan karena ketidaksengajaan beliau ketika
membawahi 3 desa. Kecamatan Bantul, yang membawahi sakit ingin makan makanan yang hangat namun ada
5 desa. Kecamatan Jetis, yang membawahi 4 desa. nasinya sehingga beliau memasak Sego Godog. Beliau
Kecamatan Imogiri, yang membawahi 8 desa. Kecamatan mendirikan Warung Sego Godog mulai dari tahun 1986
Dlingo, yang membawahi 6 desa. Kecamatan hingga sekarang. Proses pengolahan Sego Dodog ini
Banguntapan, yang membawahi 8 desa. Kecamatan Pleret, masih sangat tradisional yaitu menggunakan tungku
yang membawahi 5 desa. Kecamatan Piyungan, yang dengan arang, tidak menggunakan kompor gas atau
membawahi 3 desa. Kecamatan Sewon, yang membawahi minyak, sehingga aroma sego godog semakin nikmat dan
4 desa. Kecamatan Kasihan, yang membawahi 4 desa juga ketahanan panasnya juga semakin lama di
Kecamatan Sedayu, yang membawahi 4 desa. Kabupaten bandingkan memasak menggunakan kompor.
Bantul salah satu Kabupaten di Provinsi DIY yang Eksistensi Sego Godog semakin meningkat dengan
merupakan sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, banyak pengunjung yang memposting Sego Godog Pak
dan pusat perekonomian. Pethel (slamet) ini di media sosial. Banyaknya kaula
muda yang membagi tempat warung Sego Godong
B. Warung Sego Godog sebetulnya bisa menjadi salah satu potensi besar dalam
Warung Sogo Godog ini berada di tengah sawah dan di memperkenalkan serta melestarikan wisata kuliner khas
dalam kawasan perkampungan sehingga memiliki Bantul menjadi salah satu potensi daya tarik wisata
suasana tempat yang nyaman dan tenang. Tepatnya (Marsiti et al., 2019). Meskipun Sego Godog sudah
berada di Desa Bandungan Kulon, Kalurahan banyak orang yang mengetahuinya namun Sego Godog
Penduwoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah belum menjadi makanan Khas Bantul yang tercatat di
Istimewa Yogyakarta. Dari wisata Pantai Parangtritis dinas Pariwisata Bantul. Sehingga Warung Sego Godog
sendiri kira-kira hanya membutuhkan waktu ½ jam (30 ini berdiri sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah
menit) perjalanan saja. Jalan menuju kuliner Sego setempat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Sego
Godog sendiri juga sudah nampak memadai, para Godog ialah Nasi matang, Bihun, Kol, Telur ayam, Ayam
pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua, Kampung, daun bawang, daun sledri, bawang goreng,
kendaraan roda empat, atau kendaraan pribadi lainnya. tomat, timun, cabai potong, kaldu ayam. Tentunya belum
Akses menuju Sego Godog sangat mudah. Kondisi tercatatnya Sego Godog belum tercatat di dinas
jalan yang baik dan cukup lebar mudah di tempuh dari Pariwisata Bantul menjadi salah satu hal yang cukup
arah Yogyakarta - Jl. Parangtritis – Pertigaan lampu menarik. Padahal Kabupaten Bantul selain dikenal
merah ke kanan (Barat) – menuju jl. Cepit Tembi – dengan berbagai potensi wisata alam dikenal juga dengan
sampai per-empatan menuju arah kanan (utara) – menuju wisata kulinernya yang beraneka ragam.
jl. Sewon indah raya. Setelah turun dari kendaraan di Sebagai makanan tradisional tentunya bahan-bahan
pinggir jalan aspal desa akan di temui warung Sego yang digunakan dalam proses pembuatannya
Godog di sebelah kanan jalan tepat di perkampungan dan menggunakan bahan-bahan alami dengan bebragai
tengah sawah. Di depan warung Sego Godog ada poster bumbu seperti; bawang putih, kemiri, pala, merica, ebi,
besar sehingga akan sangat mudah untuk menemukan pala ini semua di haluskan, kemudian bumbu tambahan
warung Sego Godog.Kondisi jalan aspal masih ada yang kecap manis, saus cabai, garam, micin dan sedikit minyak
berlubang kecil di beberapa titik namun tetap bagus dan goreng. Cara pengolahan Sego Godog untuk 1 porsi: 1)
mudah untuk di lewati. Pertama siapkan peralatan seperti kompor, kuali, dan
Fasilitas yang ada di warung Sego Godog di antaranya spatula dan juga bahan utama dan bumbu, selain itu
seperti tempat parkir, toilet, meja dan kursi. Disana mangkuk untuk menyajikan. 2) Setelah semuanya siap
terdapat 12 kursi panjang besar, 2 kursi di depan, 10 kursi panaskan sedikit minyak, setelah minyak panas tumis
besar di dalam warung dengan 6 meja besar dan 3 meja sedikit kol sampai sedikit layu kemudian dimasukkan
kecil untuk lesehan di dalam rumah. bumbu halus yang telah di campur sedikit air kaldu +
Kebersihan di warung Sego Godog sudah cukup ayam suir + air kaldu ayam + cabai (sesuai permintaan) +
terjaga dengan baik. Tidak ada sampah yang berserakan daun bawang + micin + garam + satu butir telur + saos
di dalam warung Sego Godog maupun di dapur tempat +kecap semua bahan dan bumbu ditunggu sampai
pengolahan Sego Godog. mendidih. 3) Kemudian baru ditambahkan bihun + nasi di
Untuk sumber daya manusia di Warung Sego Godog masak hingga bumbu meresap dan mendidih semua.
terdiri dari 1 Juru Masak 1 orang penyaji 1 orang cuci Proses pengolahan membutuhkan waktu ±6 menit sampai
– 10 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY
siap dihidangkan, proses pemasakan dilakukan per porsi. C. Pelestarian Sego Godog
4) Setelah selesai memasak, sego godog disajikan di Upaya untuk melestarikan suatu makanan tradisional
mangkuk dan ditaburi bawang goreng dan juga seledri, agar makanan tradisional tersebut tidak hilang dari
selain itu ada tambahan kol cincang, timun dan juga cabai perkembangan zaman yang terus berkembang. Sego
di piring terpisah. 5). Sego Godog siap di nikmati. Godog merupakan salah satu makanan khas yang berada
Jam buka warung Sego Godog ini mulai dari jam 5 di Bantul yang masih ada dan tetap digemari oleh para
sore hingga jam 1 malam dan buka setiap hari. pencinta kuliner tradisonal. Bedasarkan hasil penelitian
Pengunjung bisa memesan sego Godog memalui telephon terdapat dua faktor untuk menjadikan Sego Godog tetap
atau SMS maupun datang langsung ke warung. dalam lestari yaitu:
satu hari warung sego godog dapat mendapat pesanan 80 1. Faktor Lingkungan Internal
porsi sego godog. Di Warung Sego Godog tidak hanya a. Fasilitas
menyajikan Sego Godog namun ada beberapa menu Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
seperti nasi goreng namun tetap menu Sego Godog dokumentasi, fasilitas di warung Sego Godog Pak
adalah menu terfavorit para pelanggan, dan juga disana Pethel sudah lengkap namun perlu ditingkatkan lagi
ada beberapa minuman seperti teh panas dan jeruk panas. untuk kenyamanan para pengunjung yang datang.
Dalam hal pendanaan fasilitas dan bahan baku pembuatan Toilet dan kamar mandi cukup bersih hanya saja
Sego Godog di Warung Sego Godog sesuai dengan letaknya yang berada di dalam rumah membuat
penelitian di lokasi dengan wawancara langsung dengan pengunjung tidak enak untuk pergi ke toilet. Lahan
pemilik menyatakan semuanya dibiayai oleh pengelola parkir yang tersedia kurang memadai sehingga
atau pribadi. Dengan adanya Sego Godog dapat banyak kendaraan yang harus parkir di tepi jalan.
menumbuhkan suatu komunitas kuliner Sego Godong Tempat duduk dan meja sudah banyak hanya perlu
yang pada akhirnya dapat melestarikan tradisi pangan ditambah lagi supaya ketika pengunjung datang
berbasis pangan lokal (Fadhilah, 2018). tidak perlu berdiri untuk menunggu makanannya.
Para pengunjung yang datang setiap harinya selalu b. Aksesibilitas
ramai dan yang membuat pengunjung membeli Sego Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
Godog ialah karena memiliki cita rasa yang enak dokumentasi, akses menuju warung Sego Godog
dibandingkan Sego Godog yang lain yang pernah mereka Pak Pethel mudah dijangkau. Letaknya di tengah
coba. Selain cita rasa yang enak harga Sego Godog ini perkampungan dan juga pingggir jalan sehingga
pun tergolong murah yaitu Rp12.000,- untuk satu porsi pengunjung dapat dengan mudah menemukan lokasi
ketika mengunjungi Warung Sego Godog harus warung Sego Godog Pak Pethel. Kondisi jalan juga
mengantri kira-kira 30 menit - 1 jam untuk dapat bagus sudah aspal.
menikmati hidangan Sego Godog karena yang memasak c. Pelayanan
Sego Godog hanya satu orang, sehingga pengunjung Pelayanan yang diberikan sudah baik. Penjual
harus memiliki kesabaran ekstra ketika ingin mencicipi dan para pekerja disana sangat ramah dan
Sego Godog. Lokasi Warung Sego Godog berada di komunikatif terhadap para pengunjung.
tengah perkampungan yang dikelilingi sawah sehingga d. Sumber Daya Manusia
sangat mudah menemukan Warung Sego Godog ini. Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
Selain itu, warung sego godog ini juga dapat ditemukan dokumentasi, SDM yang bekerja di warung Sego
melalui Map karena sudah ada lokasi Warung Sego Godog pak Pethel semuanya merupakan kerabat Pak
Godog karena banyak orang yang sudah memposting Pethel itu sendiri dan juga merupakan masyarakat
Sego Godog sebagai makanan rekomendasi ketika asli Bantul. Jumlah SDM yang bekerja disini sangat
mengunjungi bantul. Untuk target pasar Sego Godog ini terbatas, hanya ada satu orang yang memasak, satu
dapat dinikmati mulai dari anak-anak hingga orang orang menyajikan, dan satu orang mencuci piring.
dewasa dan orang tua. Selain itu dengan harga yang Keterbatasan jumlah SDM yang ada menjadikan
terjangkau semua kalangan dapat membeli Sego Godog, penyajian masakan kepada pengunjung lama, selain
mulai dari mahasiswa dan juga pekerja. Pengunjung di itu biasanya banyak pesanan yang tidak bisa di
sini berasal dari Yogyakarta dan juga luar Yogyakarta. masak malam itu juga, jadi harus menunggu
Potensi Sego Godog Pak Pethel sangat bisa di keesokan hari lagi.
kembangkan tetapi dengan tidak adanya catatan di Dinas e. Hubungan antar SDM
Pariwisata Kabupaten Bantul dapat dimanfaatkan menjadi Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
potensi bagian dari kearifan lokal masyarakat Bantul di dokumentasi, hubungan antar SDM di sini terjalin
bidang kuliner (Miranti et al., 2018). Promisi wsiata baik. Karena mereka merupakan kerabat atau
kuliner Sego Godog banyak wisatawan belum saudara, sehingga semuanya berkoordinasi dan
mengetahui keberadaan Sego Godog itu sendiri. Promosi bekerja sama dalam mengelola warung Sego Godog.
yang ada pada Sego Godog Pak Pethel masih kurang f. Organisasi
karena hanya melewati mulut ke mulut, dan instagram Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
atau media sosial. Sebetulnya promosi serta dokumentasi, organisasi atau lembaga yang
pengembangan priwisata dengan media sosial dan mengelola warung Sego Godog Pak Pethel tidak
teknologi informasi memiliki dampak sangat signifikan ada. Sehingga warung Sego Godog Pak Pethel tidak
dalam promosi wisata kuliner (Zahrulianingdyah, 2018).
– 11 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY
2. Faktor Eksternal
a. Regulasi
Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi tidak ada regulasi yang mengatur
kegiatan operasional warung Sego Godog pak Pethel.
– 12 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY
– 13 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY
– 14 –