Anda di halaman 1dari 7

Buletin Poltanesa Vol. 23 No.

1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369


https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY

Pelestarian Sego Godog sebagai Makanan


Legendaris di Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Damiasih* Fresilya Ningrum
Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
Yogyakarta Yogyakarta
damiasih@stipram.ac.id fresilya@gmail.com
*Corresponding author

Abstrak— Permasalahan yang di bahas dalam penelitian kerentanan terhadap faktor-faktor lingkungan alam,
ini adalah Pelestarian Sego Godog Sebagai Makanan keamanan, dan aspek global lainnya (Primantoro, 2015).
Legendaris Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Kepariwisataan merupakan salah satu industri strategis
Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui di dunia. Hal ini disebabkan sebagian negara-negara yang
bagaimana strategi yang dilakukan dalam Pelestarian ada di dunia mendapatkan devisa dari sektor
Sego Godog Sebagai makanan Legendaris di Kabupaten kepariwisataan. Kepariwisataan juga merupakan kegiatan
Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang strategis jika ditinjau dari segi pengembangan
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode ekonomi dan sosial budaya karena kepariwisataan
kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang di mendorong terciptanya lapangan pekerjaan,
gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, perkembangan investasi, peningkatan pendapatan
wawancara dan kuesioner. Setelah data yang di peroleh masyarakat, peningkatan kualitas masyarakat dan
terkumpul kemudian di lakukan analisis data dengan menanamkan rasa cinta tanah air terhadap nilai-nilai
menggunakan teknik SWOT. Dari hasil penelitian yang budaya bangsa (Suyitno, 2013).
di peroleh menunjukkan bahwa Secara keseluruhan, Pendit, S Nyoman pariwisata yang merupakan
Fasilitas utama dan fasilitas pendukung di Warung Sego rangkaian atau gabungan dari tiga kata dan kemudian
Godog sudah lengkap. Namun jumlah fasilitas seperti melahirkan sebuah kata pariwisata yang dianggap baku,
kursi dan meja masih kurang untuk menampung dapat berarti pergi secara lengkap meninggalkan rumah
banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya. atau kampung, berkelana atau berjalan terus menerus (A.
Sebaiknya pengelola memperhatikan hal tersebut untuk Kiswantoro, 2014).
dapat menyediakan fasilitas meja dan kursi lebih banyak Marpaung menyatakan daya tarik yang tidak atau
demi kenyamanan para pengunjung yang ingin belum dikembangkan semata-mata hanya merupakan
menikmati Sego Godog. sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai
daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis
Kata Kunci— Pelestarian, Sego Godog, Pengunjung, pengembangan tertentu, misalnya, penyediaan aksebilitas
Bantul, Yogyakarta atau fasilitas (Satriawati & Jati, 2016).
Menurut Atik Hendarwati Budaya bangsa mewarisi
I. PENDAHULUAN nilai-nilai unggulan dari budaya-budaya lokal. Budaya-
Pariwisata merupakan sektor penggerak utama bagi budaya lokal yang ada di suatu negara selanjutnya
DIY. Besarnya sumbangan bidang pariwisata terhadap menjadi warisan budaya (cultural heritage). Masyarakat
perekonomian daerah istimewa, inilah yang membuat terbentuk melalui sejarah yang panjang, perjalanan
pemerintah provinsi senantiasa mengembangkan berbagai berliku, tapak demi tapak, trial and error. Pada titik-titik
inovasi dan kreasi. Di Yogyakarta sendiri memiliki tertentu terdapat peninggalan-peninggalan yang eksis atau
banyak budaya dan adat yang belum terekspos dengan terekam sampai sekarang yang kemudian menjadi
luas dari pihak luar, obyek wisata yang ditawarkan, mulai warisan budaya (Hendrawati, 2015).
dari pegunungan, pantai-pantai, hutan, peninggalan Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak
sejarah, wisata belanja, minat kusus maupun kuliner. kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain
Dunia pariwisata mulai disadari sebagai peluang baru di kawasan Asean. Namun demikian kepemilikan
di sekitar bisnis dan perdagangan Industri pariwisata yang kelebihan sumber daya tersebut perlu diiringi dengan
mempunyai potensi cukup besar karena mendatangkan upaya dan usaha yang lebih terarah, agar sumber daya
devisa yang besar bagi Negara Indonesia. Hal tersebut tersebut mampu memiliki daya saing dalam menarik
sangat dapat menunjang tingkat kesejahteraan hidup kunjungan wisatawan. Keppres No. 38 Tahun 2005
rakyat (Suhendroyono, 2016). mengamanatkan bahwa seluruh sektor harus mendukung
Sebagai salah satu sektor andalan yang diharapkan pembangunan pariwisata Indonesia. Hal ini merupakan
mampu memberikan sumbangan devisa bagi Negara pada peluang bagi pembangunan kepariwisataan Indonesia.
saat ini dan pada masa datang, pariwisata memiliki Apalagi pemerintah sudah merencanakan bahwa
pariwisata harus menjadi andalan pembangunan

– 8–
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY

Indonesia. Kebijakan ini memberikan beberapa implikasi II. METODOLOGI


antara lain perlu adanya pembenahan yang menyeluruh di
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian
berbagai sektor. Namun tentunya agar lebih efisien dan
kualitatif. Seperti yang dikemukakan oleh Creswell
efektifnya pembangunan kepariwisataan tersebut
bahwa metode kualitatif merupakan metode atau cara
diperlukan suatu flatform pembangunan pariwisata yang
untuk melakukan eksplorasi dan cara memahami makna
berorientasi kepada trend kepariwisataan global masa
dari sejumlah individu atau sekelompok orang
kini dan masa depan.
(Kaharuddin, 2021). Sedangkan Teknik pengumpulan
Kabupaten Bantul, yang merupakan bagian dari
daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi wisata
observasi, wawancara dan kuisioner. (Kaharuddin, 2021).
yang besar untuk dikembangkan. Potensi wisata tersebut
antara lain berasal potensi sumber daya alam, kuliner, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kebudayaan dan sejarah masyarakat Bantul yang sangat upaya yang dilakukan dalam pelestarian Sego Godog
kaya. Potensi wisata yang berasal dari kebudayaan dan sebafai makanan legendari di Kabupaten Bantul, Daerah
sejarah antara lain Makam Raja Raja Imogiri, Gereja Istimewa Yogyakarta serta menambah ilmu pengetahuan
Ganjuran dan Sentra Kerajinan Gerabah Kasongan. dan pengalamanan dari informasi atau fakta yang terjadi
Potensi wisata yang berasal dari sumber daya alam antara dilapangan. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan
lain Hutan Pinus Mangunan, Pantai Parangtritis. Potensi rujukkan dengan subjek penelitian yang serupa dengan
wisata kuliner antara lain, Sate Klathak, Mangut Lele dan mengangkat Sego Godog. Lokasi penelitian ini penjual
Sego Godog. Dengan adanya berbagai potensi tersebut Sego Godog dengan mengambil subjek penelitian para
tentunya pemerintah daerah perlu melestarikan dan penjual Sego Godog yang ditemui di Desa Bandungan
merevitilisasi kearifan lokal khususnya di Kabupaten Kulon, Kalurahan Pendowoharjo, Kecamatan Sewon,
Bantul terutama sektor makanan tradisional yang dapat Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber data terdiri
dijadikan aset wisata kuliner (Rinawati et al., 2017). dari data primer dan data sekunder, data primer yaitu data
Sego Godong merupakan bagian dari makanan yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan
tradisional. Makanan tradisional merupakan makanan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
termasuk minuman dan jajanan dengan proses pembuatan langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
dan bahan-bahan yang digunakan secara alami. dicari (Utama & Mahadewi, 2012). Sedangkan data
(Nurhalimah, 2016). Sego Godog menjadi salah satu sekunder yang diperoleh lewat pihak lain, baik langsung
makanan yang dikenal sebagai salah satu daya tarik diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data
wisata kuliner menjadi andalan Kabupaten Bantul selain sekunder berupa dokumentasi, laporan maupun rujukan
mangut lele. Rumah Makan Sego godog dapat sumber referensi yang sesuai dengan penelitian ini.
dikategorikan sebagai wisata makanan (food tourism) Setelah data yang diperoleh terkumpul kemudian
yang secara umum didefinisikan sebagai kunjungan ke dilakukan analisis data dengan menggunakan Teknik
produsen makanan, festival makanan, resto dan lokasi SWOT. Dengan menggunakan Teknik SWOT peneliti
spesifik untuk mencicipi makanan serta menikmati dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan
maupun mempelajari produksinya (Karamayudha, 2017). peluang dalam pelestarian sego godog sebagai makanan
Di Indonesia setiap daerah tentunya memiliki makanan legendaris di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
khas tradisional yang diandalkan yang dapat menjadi ciri Yogyakarta (Utomo & Satriawan, 2018).
khas atau identitas suatu budaya khususnya dari makanan
tradisional (Widosari, 2020). Terdapat hubungan erat III. HASIL DAN PEMBAHASAN
antara faktor budaya dan kebiayasaan (Wigna & A. Demografi Kabupaten Bantul
Khomsan, 2011). Eksistestensi minat makanan tradisional Kabupaten Bantul memiliki luas 508,85 km2 atau
khusunya bagi generasi muda seolah perlahan mulai 15,905 dari luas wilayah DIY. Terletak pada 110° 12' 34"
ditinggalkan seiring adanya perkembangan zaman dan sampai 110° 31' 08" Bujur Timur dan antara 07° 44' 04"
gaya hidup khususnya generasi muda yang lebih memilih sampai 08° 00' 27" Lintang Selatan. Di sebelah utara,
makanan cepat saji dibandingkan memilih makanan berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten
tradisional (Lestari & Christina, 2018). Jika dilihat Sleman, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
potensi Indonesia disetiap daerah untuk mengangkat Gunungkidul, di sebelah barat berbatasan dengan
kuliner Gastronomi sebagai sebuah identitas sangat besar Kabupaten Kuloprogo, dan di sebelah selatan berbatasan
dengan memanfaatkan kearifal lokal karena gastronomi dengan Samudra Indonesia. Secara administratif, terbagi
lokal dapat dijadikan sebagai salah satu indikator lokal atas 17 kecamatan 75 desa, dan 933 padukuhan.
berbasis budaya dengan keunggulan budaya masing- Wilayah Kabupaten Bantul memiliki ketinggian antara
masing khusunya dibidang makanan (Krisnadi, 2018), 0 meter hingga > 500 meter di atas permukaan laut.
Dengan demikian wisata makanan khususnya Sego Bagian selatan keadaan alamnya berpasir dan sedikit
Godog memiliki potensi yang sangat besar sebagai food berlaguna terbentang di pantai selatan, sedangkan bagian
tourism yang memiliki potensi untuk meningkatkan aspek tengah adalah daerah datar dan landai merupakan daerah
ekonomi selain itu juga menikatkan aspek sosial budaya. pertanian. Bagian timur adalah daerah yang landai, miring
dan terjal. Bagian barat adalah daerah sedikit landai serta
perbukitan yang membujur dari utara ke selatan.
Kabupaten Bantul dialiri 6 sungai yang mengalir

– 9–
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY

sepanjang tahun dengan panjang 114 km2 yaitu sungai piring dan 1 orang penerima pesanan dan juga
oyo, sungai opak, sungai code, sungai winongo, sungai pembayaran. Tidak ada batasan umur dan status
bedog dan sungai progo. pendidikan dalam menjalankan Warung Sego Godog.
Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, dengan Semua SDM yang bekerja disana adalah keluarga
jumlah desa sebanyak 75 dengan wilayah meliputi: pengelola yaitu Bapak Slamet yaitu masyarakat asli
Kecamatan Srandakan, yang membawahi 2 desa. Bantul. Hubungan antar SDM pun terjalin dengan baik
Kecamatan Sanden, yang membawahi 4 desa. Kecamatan antara pengelola, pekerja yang berada di Warung Sego
Kretek yang membawahi 5 desa. Kecamatan Pundong, Godog dan juga masyarakat sekitar.
yang membawahi 3 desa. Kecamatan Bambanglipuro, Warung Sego Godog merupakan kepunyaan pribadi
yang membawahi 3 desa. Kecamatan Pandak, yang Bapak Slamet atau Pak Pethel. Resep Sego Godog ini
membawahi 4 desa. Kecamatan Pajangan, yang sendiri ditemukan karena ketidaksengajaan beliau ketika
membawahi 3 desa. Kecamatan Bantul, yang membawahi sakit ingin makan makanan yang hangat namun ada
5 desa. Kecamatan Jetis, yang membawahi 4 desa. nasinya sehingga beliau memasak Sego Godog. Beliau
Kecamatan Imogiri, yang membawahi 8 desa. Kecamatan mendirikan Warung Sego Godog mulai dari tahun 1986
Dlingo, yang membawahi 6 desa. Kecamatan hingga sekarang. Proses pengolahan Sego Dodog ini
Banguntapan, yang membawahi 8 desa. Kecamatan Pleret, masih sangat tradisional yaitu menggunakan tungku
yang membawahi 5 desa. Kecamatan Piyungan, yang dengan arang, tidak menggunakan kompor gas atau
membawahi 3 desa. Kecamatan Sewon, yang membawahi minyak, sehingga aroma sego godog semakin nikmat dan
4 desa. Kecamatan Kasihan, yang membawahi 4 desa juga ketahanan panasnya juga semakin lama di
Kecamatan Sedayu, yang membawahi 4 desa. Kabupaten bandingkan memasak menggunakan kompor.
Bantul salah satu Kabupaten di Provinsi DIY yang Eksistensi Sego Godog semakin meningkat dengan
merupakan sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, banyak pengunjung yang memposting Sego Godog Pak
dan pusat perekonomian. Pethel (slamet) ini di media sosial. Banyaknya kaula
muda yang membagi tempat warung Sego Godong
B. Warung Sego Godog sebetulnya bisa menjadi salah satu potensi besar dalam
Warung Sogo Godog ini berada di tengah sawah dan di memperkenalkan serta melestarikan wisata kuliner khas
dalam kawasan perkampungan sehingga memiliki Bantul menjadi salah satu potensi daya tarik wisata
suasana tempat yang nyaman dan tenang. Tepatnya (Marsiti et al., 2019). Meskipun Sego Godog sudah
berada di Desa Bandungan Kulon, Kalurahan banyak orang yang mengetahuinya namun Sego Godog
Penduwoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah belum menjadi makanan Khas Bantul yang tercatat di
Istimewa Yogyakarta. Dari wisata Pantai Parangtritis dinas Pariwisata Bantul. Sehingga Warung Sego Godog
sendiri kira-kira hanya membutuhkan waktu ½ jam (30 ini berdiri sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah
menit) perjalanan saja. Jalan menuju kuliner Sego setempat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Sego
Godog sendiri juga sudah nampak memadai, para Godog ialah Nasi matang, Bihun, Kol, Telur ayam, Ayam
pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua, Kampung, daun bawang, daun sledri, bawang goreng,
kendaraan roda empat, atau kendaraan pribadi lainnya. tomat, timun, cabai potong, kaldu ayam. Tentunya belum
Akses menuju Sego Godog sangat mudah. Kondisi tercatatnya Sego Godog belum tercatat di dinas
jalan yang baik dan cukup lebar mudah di tempuh dari Pariwisata Bantul menjadi salah satu hal yang cukup
arah Yogyakarta - Jl. Parangtritis – Pertigaan lampu menarik. Padahal Kabupaten Bantul selain dikenal
merah ke kanan (Barat) – menuju jl. Cepit Tembi – dengan berbagai potensi wisata alam dikenal juga dengan
sampai per-empatan menuju arah kanan (utara) – menuju wisata kulinernya yang beraneka ragam.
jl. Sewon indah raya. Setelah turun dari kendaraan di Sebagai makanan tradisional tentunya bahan-bahan
pinggir jalan aspal desa akan di temui warung Sego yang digunakan dalam proses pembuatannya
Godog di sebelah kanan jalan tepat di perkampungan dan menggunakan bahan-bahan alami dengan bebragai
tengah sawah. Di depan warung Sego Godog ada poster bumbu seperti; bawang putih, kemiri, pala, merica, ebi,
besar sehingga akan sangat mudah untuk menemukan pala ini semua di haluskan, kemudian bumbu tambahan
warung Sego Godog.Kondisi jalan aspal masih ada yang kecap manis, saus cabai, garam, micin dan sedikit minyak
berlubang kecil di beberapa titik namun tetap bagus dan goreng. Cara pengolahan Sego Godog untuk 1 porsi: 1)
mudah untuk di lewati. Pertama siapkan peralatan seperti kompor, kuali, dan
Fasilitas yang ada di warung Sego Godog di antaranya spatula dan juga bahan utama dan bumbu, selain itu
seperti tempat parkir, toilet, meja dan kursi. Disana mangkuk untuk menyajikan. 2) Setelah semuanya siap
terdapat 12 kursi panjang besar, 2 kursi di depan, 10 kursi panaskan sedikit minyak, setelah minyak panas tumis
besar di dalam warung dengan 6 meja besar dan 3 meja sedikit kol sampai sedikit layu kemudian dimasukkan
kecil untuk lesehan di dalam rumah. bumbu halus yang telah di campur sedikit air kaldu +
Kebersihan di warung Sego Godog sudah cukup ayam suir + air kaldu ayam + cabai (sesuai permintaan) +
terjaga dengan baik. Tidak ada sampah yang berserakan daun bawang + micin + garam + satu butir telur + saos
di dalam warung Sego Godog maupun di dapur tempat +kecap semua bahan dan bumbu ditunggu sampai
pengolahan Sego Godog. mendidih. 3) Kemudian baru ditambahkan bihun + nasi di
Untuk sumber daya manusia di Warung Sego Godog masak hingga bumbu meresap dan mendidih semua.
terdiri dari 1 Juru Masak 1 orang penyaji 1 orang cuci Proses pengolahan membutuhkan waktu ±6 menit sampai

– 10 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY

siap dihidangkan, proses pemasakan dilakukan per porsi. C. Pelestarian Sego Godog
4) Setelah selesai memasak, sego godog disajikan di Upaya untuk melestarikan suatu makanan tradisional
mangkuk dan ditaburi bawang goreng dan juga seledri, agar makanan tradisional tersebut tidak hilang dari
selain itu ada tambahan kol cincang, timun dan juga cabai perkembangan zaman yang terus berkembang. Sego
di piring terpisah. 5). Sego Godog siap di nikmati. Godog merupakan salah satu makanan khas yang berada
Jam buka warung Sego Godog ini mulai dari jam 5 di Bantul yang masih ada dan tetap digemari oleh para
sore hingga jam 1 malam dan buka setiap hari. pencinta kuliner tradisonal. Bedasarkan hasil penelitian
Pengunjung bisa memesan sego Godog memalui telephon terdapat dua faktor untuk menjadikan Sego Godog tetap
atau SMS maupun datang langsung ke warung. dalam lestari yaitu:
satu hari warung sego godog dapat mendapat pesanan 80 1. Faktor Lingkungan Internal
porsi sego godog. Di Warung Sego Godog tidak hanya a. Fasilitas
menyajikan Sego Godog namun ada beberapa menu Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
seperti nasi goreng namun tetap menu Sego Godog dokumentasi, fasilitas di warung Sego Godog Pak
adalah menu terfavorit para pelanggan, dan juga disana Pethel sudah lengkap namun perlu ditingkatkan lagi
ada beberapa minuman seperti teh panas dan jeruk panas. untuk kenyamanan para pengunjung yang datang.
Dalam hal pendanaan fasilitas dan bahan baku pembuatan Toilet dan kamar mandi cukup bersih hanya saja
Sego Godog di Warung Sego Godog sesuai dengan letaknya yang berada di dalam rumah membuat
penelitian di lokasi dengan wawancara langsung dengan pengunjung tidak enak untuk pergi ke toilet. Lahan
pemilik menyatakan semuanya dibiayai oleh pengelola parkir yang tersedia kurang memadai sehingga
atau pribadi. Dengan adanya Sego Godog dapat banyak kendaraan yang harus parkir di tepi jalan.
menumbuhkan suatu komunitas kuliner Sego Godong Tempat duduk dan meja sudah banyak hanya perlu
yang pada akhirnya dapat melestarikan tradisi pangan ditambah lagi supaya ketika pengunjung datang
berbasis pangan lokal (Fadhilah, 2018). tidak perlu berdiri untuk menunggu makanannya.
Para pengunjung yang datang setiap harinya selalu b. Aksesibilitas
ramai dan yang membuat pengunjung membeli Sego Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
Godog ialah karena memiliki cita rasa yang enak dokumentasi, akses menuju warung Sego Godog
dibandingkan Sego Godog yang lain yang pernah mereka Pak Pethel mudah dijangkau. Letaknya di tengah
coba. Selain cita rasa yang enak harga Sego Godog ini perkampungan dan juga pingggir jalan sehingga
pun tergolong murah yaitu Rp12.000,- untuk satu porsi pengunjung dapat dengan mudah menemukan lokasi
ketika mengunjungi Warung Sego Godog harus warung Sego Godog Pak Pethel. Kondisi jalan juga
mengantri kira-kira 30 menit - 1 jam untuk dapat bagus sudah aspal.
menikmati hidangan Sego Godog karena yang memasak c. Pelayanan
Sego Godog hanya satu orang, sehingga pengunjung Pelayanan yang diberikan sudah baik. Penjual
harus memiliki kesabaran ekstra ketika ingin mencicipi dan para pekerja disana sangat ramah dan
Sego Godog. Lokasi Warung Sego Godog berada di komunikatif terhadap para pengunjung.
tengah perkampungan yang dikelilingi sawah sehingga d. Sumber Daya Manusia
sangat mudah menemukan Warung Sego Godog ini. Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
Selain itu, warung sego godog ini juga dapat ditemukan dokumentasi, SDM yang bekerja di warung Sego
melalui Map karena sudah ada lokasi Warung Sego Godog pak Pethel semuanya merupakan kerabat Pak
Godog karena banyak orang yang sudah memposting Pethel itu sendiri dan juga merupakan masyarakat
Sego Godog sebagai makanan rekomendasi ketika asli Bantul. Jumlah SDM yang bekerja disini sangat
mengunjungi bantul. Untuk target pasar Sego Godog ini terbatas, hanya ada satu orang yang memasak, satu
dapat dinikmati mulai dari anak-anak hingga orang orang menyajikan, dan satu orang mencuci piring.
dewasa dan orang tua. Selain itu dengan harga yang Keterbatasan jumlah SDM yang ada menjadikan
terjangkau semua kalangan dapat membeli Sego Godog, penyajian masakan kepada pengunjung lama, selain
mulai dari mahasiswa dan juga pekerja. Pengunjung di itu biasanya banyak pesanan yang tidak bisa di
sini berasal dari Yogyakarta dan juga luar Yogyakarta. masak malam itu juga, jadi harus menunggu
Potensi Sego Godog Pak Pethel sangat bisa di keesokan hari lagi.
kembangkan tetapi dengan tidak adanya catatan di Dinas e. Hubungan antar SDM
Pariwisata Kabupaten Bantul dapat dimanfaatkan menjadi Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
potensi bagian dari kearifan lokal masyarakat Bantul di dokumentasi, hubungan antar SDM di sini terjalin
bidang kuliner (Miranti et al., 2018). Promisi wsiata baik. Karena mereka merupakan kerabat atau
kuliner Sego Godog banyak wisatawan belum saudara, sehingga semuanya berkoordinasi dan
mengetahui keberadaan Sego Godog itu sendiri. Promosi bekerja sama dalam mengelola warung Sego Godog.
yang ada pada Sego Godog Pak Pethel masih kurang f. Organisasi
karena hanya melewati mulut ke mulut, dan instagram Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
atau media sosial. Sebetulnya promosi serta dokumentasi, organisasi atau lembaga yang
pengembangan priwisata dengan media sosial dan mengelola warung Sego Godog Pak Pethel tidak
teknologi informasi memiliki dampak sangat signifikan ada. Sehingga warung Sego Godog Pak Pethel tidak
dalam promosi wisata kuliner (Zahrulianingdyah, 2018).

– 11 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY

memiliki organisasi yang menaunginya. Karena b. Pesaing


Warung Sego Godog Pak Pethel milik pribadi. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
g. Pendanaan dokumentasi, Sego Godog Pak Pethel memiliki
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan pesaing makanan yang sejenis di wilayah Bantul dan
dokumentasi dalam mengelola dan mengembangkan Jogja namun cita rasa tetap Sego Godog Pak Pethel
Warung Sego Godog Pak Pethel, pendanan berasal lah yang paling enak dan konsisten mengenai rasa.
dari pribadi atau tidak ada pendanaan dari luar. c. Wisatawan
h. Potensi Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi pengunnjung yang datang ke Sego
dokumentasi Sego Godog pak Pethel sebenarnya Godog Pak Pethel berasal dari semua kalangan dan
memiliki potensi berupa rasa masakan selalu usia dari anak-anak hingga orang tua. Kebanyakan
konsisten enak, selain itu proses pemasakan masih yang datang ke warung Sego Godog Pak Pethel
dengan cara tradisional, namun untuk mereka adalah penduduk lokal dan banyak juga orang
dikembangkan menjadi makanan khas Bantul masih luar jogja yang datang ke Bantul untuk sekedar
terkendala karena belum adanya catatan resmi di mencicipi rasa Sego Godog Pak Pethel.
dinas Pariwisata mengenai Sego Godog ini. d. Target Pasar
Dari beberapa faktor internal di atas dari fasilitas, Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
aksebilitas, pelayanan, sumber daya manusia, dokumentasi, target pasar utama di warung Sego
hubungan antar sumber daya manusia, organisasi, Godog Pak Pethel adalah masyarakat setempat dan
pendanaan dan potensi. Untuk lebih jelasnya lagi juga mahasiswa. Harga satu porsi sego godog yang
dapat dilihat pada tabel 1 terjangkau dan juga porsi nya banyak.
e. Promosi
Tabel 1. Faktor Internal Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
No Faktor Internal Strength Weakness dokumentasi, promosi yang dilakukan pihak
Fasilitas di warung sego pengelola warung Sego Godog kurang maksimal,
1 godog Pak Pethel sudah  karena pengelola tidak dapat menggunakan
lengkap smartphone sehingga promosi yang ada selama ini
Akses menuju warung sego dilakukan oleh para pengunjung itu sendiri ketika
2 godog mudah dan kondisi  datang untuk merasakan Sego Godog Pak Pethel.
jalan bagus Meskipun begitu Sego Godog Pak Pethel kini banyak
Pelayanan yang diberikan yang mengetahuinya karena perkembangan teknologi
3 pengelola warung sego  yang ada memudahkan orang untuk memperoleh
godog sudah memuaskan informasi terkini.
SDM yang mengelola f. Teknologi
4 warung sego godog  Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
jumlahnya terbatas dokumentasi, dalam pengelolaan Warung Sego Godog
Hubungan antar SDM dalam tidak mengandalkan teknologi secara maksimal.
5 
pengelolaan sudah baik Fasilitas yang ada di Warung Sego Godog tidak
Pendanaan berasal dari menggunakan teknologi yang canggih, hampir semua
6 
pribadi unsur fasilitas menggunakan bahan dari alam seperti,
Tidak ada organisasi yang kayu, bambu dan batu. Teknologi hanya digunakan
7 mengelola warung sego  untuk telepon para pengunjung yang akan memesn
godog Sego Godog.
Warung Sego Godog Dari beberapa faktor eksternal yang terdiri dari
memiliki potensi untuk regulasi, pesaing, wisatawan, target pasar, promosi
dikembangkan, namun dan teknologi lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada
pengembangan masih tabel 2.
8. 
terkendala karena belum
adanya catatan resmi di
dinas pariwiata mengenai
sego godog ini.

2. Faktor Eksternal
a. Regulasi
Bedasarkan hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi tidak ada regulasi yang mengatur
kegiatan operasional warung Sego Godog pak Pethel.

– 12 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY

Tabel 2. Faktor Eksternal Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan


No Faktor Eksternal Strenght Weakness kekuatan yang dimiliki Warung Sego Godog Pak
Belum adanya regulasi yang Pethel untuk menanggulangi ancaman yang ada,
1 mengatur operasional  yaitu :
warung Sego Godog 1) Memberikan pelatihan kepada para karyawan
Sego Godog Pak Pethel untuk meningkatkan kualitan SDM.
2 
memiliki pesaing Secara keseluruhan, fasilitas utama dan fasilitas
Wisatawan yang datang dari pendukung di Warung Sego Godog sudah lengkap.
3 
semua umur Namun jumlah fasilitas seperti kursi dan meja masih
Target pasar Warung Sego kurang untuk menampung banyaknya pengunjung yang
Godog Pak Pethel adalah datang setiap harinya. Sebaiknya pengelola
4 
mahasiswa dan masyarakat memperhatikan hal tersebut untuk dapat menyediakan
sekitar fasilitas meja dan kursi lebih banyak demi kenyamanan
Promosi yang dilakukan para pengunjung yang ingin menikmati Sego Godog.
5 Warung Sego Godog Pak  Selain itu meningkatkan jumlah SDM yang berkerja di
Pethel belum optimal Warung Sego Godog agar dapat mempercepat penyajian
Sego Godog Pak Pethel makanan kepada para pengunjung agar tidak terlalu lama
6 belum memanfaatkan  menunggu. Saat penulis melakukan observasi, disana
teknologi secara maksimal hanya memiliki dua pegawai untuk melayani dan satu
orang yang memasak sekaligus pemilik Warung Sego
D. Pelestarian Sego Godog Berdasarkan Analisis Godog. Sistem kerja hanya ada satu yaitu pada sore hari
SWOT hingga malam tutup warung.
Berdasarkan dari faktor Internal dan faktor Akses menuju Warung Sego Godog sangat mudah
eksternal maka dirumuskan melalui matrik SWOT untuk dijangkau, karena kondisi jalan yang baik yaitu
dengan rumus interaksi S-O, W-O, S-T, W-T sebagai sudah aspal dan cukup lebar mudah.
berikut: Meskipun pelayanan yang diberikan sudah baik, pihak
a. Strategi Strenght - Opportunities (S-O) pengelola tetap harus meningkatkan mutu pelayanan agar
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan pengunjung merasa nyaman ketika datang dan menikmati
kekuatan yang dimiliki Warung Sego Godog Pak Sego Godog. Semua SDM yang bekerja dituntut untuk
Pethel untuk memanfaatkan peluang, yaitu : dapat bekerja sesuai SOP sehingga pelayanan yang
1) Meningkatkan jumlah fasilitas yang ada untuk diberikan menjadi maksimal. Untuk mengatasi
meningkatkan kepuasan wisatawan. keterbatasan jumlah SDM, karyawan yang bekerja disana
2) mempertahankan pelayanannya yang maksimal bisa diberikan pelatihan kerja diluar jobdesct mereka
sehingga pelanggan lebih percaya dengan masing-masing. Maka dari itu, hubungan antar SDM
pelayanan nya. yang sudah terjalin baik harus lebih ditingkatkan agar
3) Meningkatkan target pasar agar pengunjung semua bisa berkoordinasi dengan lancar. Mungkin bisa
yang datang tidak hanya dari penduduk dilakukan kegiatan jalan-jalan atau makan bersama rutin
setempat. antar pegawai agar menambah keakraban.
b. Strategi Weakness - Opportunities (W-O) Tidak adanya organisasi atau lembaga yang menaungi
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan peluang Warung Sego Godog Pak Pethel karena Warung Sego
yang dimiliki Warung Sego Godog Pak untuk Godog merupakan kepemilikan pribadi. Sehingga perlu
meminimalkan kelemahan yang ada, yaitu : adanya kerjasama antara pemilik warung Sego Godog
1) Menambah jumlah SDM yang bekerja di dengan Dinas supaya nama Sego Godog tercantum dalam
Warung Sego Godog Pak Pethel. salah satu makanan khas kabupaten bantul. Selain itu ikut
2) Pihak pengelola melakukan negosiasi dengan berpatisipasi dalam sebuah event culinary yang banyak
Dinas Pariwisata untuk dapat mengembangkan diselenggarakan oleh pihak Dinas Pariwisata. Dengan
Sego Godog Pak Pethel. mengikuti event yang di selenggarakan oleh Dinas secara
3) Melakukan promosi lebih gencar agar tidak langsung membuat banyak orang lebih mengetahui
masyarakat luas mengetahui betapa enaknya Sego Godog.
Sego Godog Pak Pethel. Promosi yang ada di Warung Sego Godog untuk
c. Strategi Strenght – Threat (S-T) mengenalkanya yaitu dari postingan para pengunjung
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan yang menikmati Sego Godog. Postingan itu disebarkan
kekuatan yang dimiliki Warung Sego Godog Pak melalui media sosial seperti Instagram, Facebook dan
Pethel untuk menanggulangi ancaman yang ada, juga tripadvisor. Sehingga banyak orang yang
yaitu : mengetahuinya melalui media internet. Selain itu promosi
1) Memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk dilakukan dari para masyarakat Bantul yang telah
promosi sehingga meningkatkan kunjungan, mengetahui keberadaan Sego Godog dengan
sehingga lebih banyak orang yang mengetahuinya. mengenalkan kepada teman dan kerabat.
d. Strategi Weakness – Threat (W-T) Dengan target pasar masyarakat dan juga mahasiswa.
Biasanya mahasiswa senang mencoba hal baru dan juga

– 13 –
Buletin Poltanesa Vol. 23 No. 1 (Juni 2022) p-ISSN 2721-5350 e-ISSN 2721-5369
https://doi.org/10.51967/tanesa.v23i1.1200 © 2022 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY

dengan harga yang terjangkau sehingga ketika mahasiswa Cirebon. 98.


penasaran dan ingin mencoba mereka akan membawa Krisnadi, A. R. (2018). Gastronomi Makanan Betawi
banyak temannya juga untuk mencoba rasa dari Sego Sebagai Salah Satu Identitas Budaya Daerah.
Godog. Selain itu masyarakat setempat juga dapat National Conference of Creative Industry,
membawa teman dan kerabat nya yang belum pernah September, 5–6.
mencoba Sego Godog untuk datang dan mencobanya. https://doi.org/10.30813/ncci.v0i0.1221
Dengan harga per porsi Rp 12.000,- sangat terjangkau Lestari, N. S., & Christina. (2018). Doclang, Makanan
untuk semua kalangan, selain harga murah, satu porsi nya Tradisional Yang Mulai Tersisihkan. Khasanah
juga banyak. Ilmu, 9(2), 21–27.
IV. KESIMPULAN Marsiti, C. I. R., Suriani, N. M., & Sukerti, N. W. (2019).
Strategi Pengembangan Makanan Tradisional
Warung Sogo Godog ini berada di tengah sawah dan di
Berbasis Teknologi Informasi Sebagai Upaya
dalam kawasan perkampungan sehingga memiliki
Pelestarian Seni Kuliner Bali. Jurnal IKA, 17(2),
suasana tempat yang nyaman dan tenang. Tepatnya
128. https://doi.org/10.23887/ika.v17i2.19844
berada di Desa Bandungan Kulon, Kalurahan
Miranti, M. G., Astuti, N., & Handajani, S. (2018).
Penduwoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah
Pembuatan Kue Kering Berbasis Kearifan Lokal Di
Istimewa Yogyakarta. Dari wisata Pantai Parangtritis
Kecamaan Brondong-Lamongan (Kajian Respon
sendiri kira-kira hanya membutuhkan waktu ½ jam (30
Pelatihan). Jurnal ABDI, 3(2), 102.
menit) perjalanan saja. Jalan menuju kuliner Sego
https://doi.org/10.26740/ja.v3n2.p102-107
Godog sendiri juga sudah nampak memadai, para
Nurhalimah. (2016). Tentang Makanan Khas Indonesia.
pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua,
..Jurnal Prodi PBSI UNWIR Indramayu.
kendaraan roda empat, atau kendaraan pribadi lainnya.
Primantoro. (2015). Kualitas Kawasan Pantai Depok,
Sego Godog Pak Pethel sudah ada sejak tahun 1986
Gumuk Pasir Barchan, Pantai Parangkusumo dan
hingga saat ini. Cita rasa Sego Godog ini tetap konsisten
Pantai Parangtritis Bedasrkan Parameter
dari awal ada hingga kini yaitu sedap gurih dan pedas
Geowisata. Kepariwisataan, 9(12).
sesuai permintaan. Cara memasaknya pun masih sangat
Rinawati, T., Meiriyanti, R., & Puspitasari, D. (2017).
tradisional yaitu menggunakan tungku dengan arang,
Peranan Srabi Sebagai Makanan Khas Untuk
sehingga membuat aroma dari Sego Godog lebih nikmat
Mempertahankan Nilai Kearifan Lokal. Dinamika
dan panas di makanan lebih tahan lama.
Sosial Budaya, 19(2), 300–307.
Tidak adanya organisasi yang menaungi Warung Sego
http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb
Godog Pak Pethel. Karena Warung Sego Godog Pak
Satriawati, Z., & Jati, M. (2016). No Titl. Pengelolaan
Pethel merupakan milik pribadi dan semua pendanaan
Obyek Wisata Watu Kendil Sebagai Wisata Alam
dilalukan oleh Pak Slamet sebagai pemilik warung.
Di Magelang, 10(2), 23–28.
Belum adanya kerjasama antara pemilik Warung Sego
Suhendroyono. (2016). Pengelolaan Wisata Alam Watu
Godog dengan Dinas Pariwisata sehingga Sego Godog
Payung Sebagai Ikon Wisata Berbasis Budaya Di
belum tercantum sebagi makanan khas daerah Bantu.
GunungKidul Yogyakarta. Kepariwisataan, 10(1),
Secara keseluruhan, fasilitas di warung Sego Godog
43–50.
Pak Pethel sudah lengkap. Hanya saja perlu adanya
Suyitno. (2013). Pengembangan Potensi Pariwisata Di
penambahan jumlah fasilitas agar dapat memberikan
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
kenyamanan lebih kepada para pengunjung yang akan
Kepariwisataan, 7(2), 63–74.
menikmati Sego Godog.
Utama, R. I. G. B., & Mahadewi, E. N. M. (2012).
Metodologi Penelitian Pariwisata & Perhotelan.
DAFTAR PUSTAKA
Andi.
Utomo, S. J., & Satriawan, B. (2018). Strategi
A. Kiswantoro. (2014). Pengakuh Even Budaya Rasulan
Pengembangan Desa Wisata Di Kecamatan
Terhadap Peningkatan Kunjungan Wisatawan di
Karangploso Kabupaten Malang. Neo-Bis, 11(2),
Goa Pindul Gunungkidul. Kepariwisataan: Jurnal
142–153. https://doi.org/10.21107/nbs.v11i2.3381
Ilmiah, 8(1), 23–34.
Widosari, R. (2020). Pengaruh Faktor Sosial,
Fadhilah, A. (2018). Kearifan Lokal dalam Membentuk
Kebudayaan dan Psikologis Terhadap Keputusan
Daya Pangan Lokal Komunitas Molamahu
Pembelian Makanan Tradisional (Studi Kasus Psar
Pulubala Gorontalo. Buletin Al-Turas, 19(1), 23–
Minggon Jati, DI Kecamatan Batang Kota Batang)
38. https://doi.org/10.15408/bat.v19i1.3696
(Issue Fakultas Ekonomi Syariah). Institut Agama
Hendrawati, A. (2015). Penerapan Prinsip Sustainable
Islam Negeri Pekalongan.
Cultural Tourism Terhadap Wat Arun sebagai
Wigna, W., & Khomsan, A. (2011). Kearifan Lokal
Invaluable Cultural Heritage Di Bangkok,
dalam Diversifikasi Pangan. Pangan, 20(3), 283–
Thailand. Kepariwisataan, 9(1), 47–64.
294.
Kaharuddin. (2021). Kualitatif : Ciri dan Karakter
Zahrulianingdyah, A. (2018). Kuliner Sebagai Pendukung
Sebagai Metodologi. Equilibrium : Jurnal
Industri Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal.
Pendidikan, IX(April), 1–8.
Teknobuga, 6(1), 1–9.
Karamayudha, M. I. (2017). Eksplorasi Cita Rasa
Makanan Tradisional Khas Keraton Kasepuhan

– 14 –

Anda mungkin juga menyukai