Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 1411-1527

Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat


E-ISSN: 2599-0209
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)
Homepage: http://jurnalpariwisata.stptrisakti.ac.id/index.php/JIP/index DOI: https://doi.org/10.30647/jip.v27i3.1632

Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata


Berbasis Masyarakat

Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto*, Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi
Saputro
Universitas Bina Sarana Informatika

*atun.aty@bsi.ac.id

Informasi Artikel Abstract


Received: 25 Oktober 2022 This study aims to determine the effect of economic, social, and
Accepted: 10 November 2022 environmental aspects on Community-Based Ecotourism. This type of
Published: 25 November 2022 research is descriptive quantitative research with multiple regression
analysis methods. The sampling technique used random sampling. The
Keywords: study results show that the economic aspect has no significant effect on
Economic, Social, community-based ecotourism. Meanwhile, social and environmental
Environmental, Ecotourism aspects have a significant influence on community-based ecotourism.
The economic aspect is not the main factor in the development of
ecotourism, so the economic aspect does not impact the development of
community-based ecotourism. Social aspects, including cultural
heritage, local wisdom, and socio-cultural tolerance, are the main
factors in maintaining ecotourism. Environmental aspects, including
accessibility and amenity factors, are determinants of tourist
satisfaction when visiting a tourist attraction because both are
important factors needed by tourists.

Abstrak
Kata Kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek ekonomi,
Ekonomi, Sosial, Lingkungan, aspek sosial dan aspek lingkungan terhadap Ekowisata Berbasis
Ekowisata Masyarakat. Jenis penelitian ini penelitian deskriptif kuantitatif
dengan metode analisis regresi berganda. Teknik pengambilan sampel
menggunakan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aspek ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap ekowisata
berbasis masyarakat. Sedangan aspek sosial dan lingkungan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap ekowisata berbasis masyarakat.
Aspek ekonomi tidak menjadi faktor utama dalam pengembangan
sebuah ekowisata sehingga dalam aspek ekomoni tidak memiliki
dampak terhadap pengembangan sebuah ekowisata berbasis
masyarakat. Aspek sosial yang meliputi faktor warisan budaya, faktor
kearifan lokal dan faktor toleransi sosial budaya menjadi faktor utama
dalam mempertahankan sebuah ekowisata. Aspek lingkungan meliputi
faktor aksesbilitas dan amenitas merupakan faktor penentu kepuasan
wisatawan pada saat berkunjung di sebuah objek wisata, karena
keduanya menjadi fator penting yang dibutuhkan oleh wisatawan.

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 317


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

PENDAHULUAN pengendalian, penguatan kelembagaan,


Perkembangan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat dengan
Indonesia saat ini melaju sangat pesat memperhatikan kaidah- kaidah sosial,
sesuai dengan perkembangan zaman. ekonomi, ekologi, dan melibatkan
Sektor pariwisata merupakan salah satu pemangku kepentingan. Mengacu pada
sektor yang memberikan kontribusi Peraturan Menteri Dalam Negeri tahun
terbesar terhadap keuangan negara. 2009, maka diharapkan dengan adanya
Keanekaragaman hayati yang dimiliki ekowisata daerah dapat meningkatkan
Indonesia menjadikan suatu potensi perekonomian masyarakat setempat.
wisata yang dapat dibanggakan negara Ekowisata semakin banyak
Indonesia (Aliansyah & Hermawan, dikembangkan di daerah- daerah yang
2019). Keindahan alam dan keragaman memiliki potensi daya tarik wisata baik
budaya yang bernilai tinggi dalam pasar berupa sumber daya alam, budaya, atau
industri ekowisata, keindahan alam dapat pun edukasi. Salah satu daerah yang
berupa flora, fauna, serta kondisi alam sedang mengembangkan ekowisata yaitu
yang masih asri dan alami (Dadi, 2022). dusun Gamplong Sumber Rahayu
Keragaman budaya yang dimiliki negara Moyudan Sleman Yogyakarta.
Indonesia dapat berupa keanekaragaman Desa Gamplong yang terkenal
kesenian, bahasa, religi, pakaian adat, dengan kerajian tenun yang masih asli
pengetahuan dan organisasi sosial. dan belum menggunakan mesin serta
Pertumbuhan ekowisata rata-rata sebesar daya tarik lain berupa kesenian cokekan
10 persen per tahun. Angka tersebut (karawitan), saat ini Gamplong memiliki
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ikon baru sebagai suatu destinasi wisata
rata-rata per tahun untuk pariwisata pada yaitu berupa Stadion Alam Gamplong
umumnya yaitu sebesar 4.6 persen per yang apabila wisatawan berkunjung ke
tahun (Hijriati & Mardiana, 2014). Gamplong, wisatawan di bawa kembali
Ekowisata adalah suatu bentuk pada abad 16. Stadion Alam Gamplong
wisata yang memiliki kekhususan ini juga dijuluki dengan nama mini
tersendiri yaitu ekowisata harus Hollywood untuk kemajuan pendidikan
mengedepankan konservasi lingkungan, sejarah. Bertemakan sejarah Stadion
pendidikan lingkungan, kesejahteraan Alam Gamplong didirikan atas dasar
penduduk lokal dan menghargai budaya pengembangan dan sarana pendidikan
lokal. Ekowisata mulai diminati oleh sejarah, khasanah budaya, serta
banyak wisatawan, hal ini terkait dengan peningkatan perekonomian masyarakat
mentation atau pemikiran wisatawan desa. Stadion Alam Gamplong tidak
bahwasannya berwisata tidak hanya didirikan langsung oleh masyarakat
untuk bersenang- senang melainkan Gamplong namun Stadion ini didirikan
sebagai tambahan wawasan dalam hal oleh investor luar semata- mata untuk
etnologi dan edukasi (Murianto & memenuhi kepentingan investor dan
Masyhudi, 2021). masyarakat Gamplong menyediakan
Peraturan Menteri Dalam Negeri lahan. Penyediaan lahan yang dilakukan
nomor 33 tahun 2009 menetapkan bahwa oleh masyarakat diharapkan dapat
ekowisata merupakan potensi memberikan dampak positif terhadap
sumberdaya alam, lingkungan, serta pengembangan desa wisata Gamplong
keunikan alam dan budaya, yang dapat dan juga masyarakat setempat.
menjadi salah satu sektor unggulan Mengingat kembali destinasi wisata baru
daerah yang belum dikembangkan secara yang disuguhkan di desa wisata
optimal. Pengembangan ekowisata di Gamplong maka peneliti tertarik untuk
daerah secara optimal perlu strategi mengusung penelitian pengaruh
perencanaan, pemanfaatan, ekonomi, sosial dan lingkungan terhadap

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 318


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

ekowisata berbasis masyarakat. sosial budaya terkait dengan daya tarik


Kebaruan dalam penelitian ini wisata yang dimiliki sehingga dapat
mengangkat pada destinasi wisata dijadikan sebuah destinasi wisata yang
edukasi yang menitik beratkan pada dapat dikunjungi oleh para wisatawan
edukasi sejarah karena destinasi wisata (Hadiwinata et al, 2014).
stadion alam gamplong menyuguhkan Ekowisata berbasis masyarakat
dengan set bangunan era abad 16-17 dapat menciptakan lapangan pekerjaan
yang unik dan menarik. Ada beberapa set baru bagi masyarakat dan meningkatkan
yang bisa diubah, tetapi ada pula kesejahteraan masyarakat dimana hal ini
bangunan permanen seperti pendopo dapat dihasilkan dengan jasa-jasa wisata,
yang memang menjadi salah satu penjualan souvenir, penyewaan
landmark khasnya. homestay, fee pemandu, ongkos
Karena keunikannya, lokasi ini transportasi dan lain-lain (Manahampi et
juga membuka jasa sewa untuk al, 2015). Ekowisata berbasis masyarakat
pemotretan. Baik untuk prewedding memberikan dampak posistif bagi
maupun kegiatan lainnya. Studio Alam masyarakat lokal dan juga pelestarian
Gamplong juga menjadi salah satu sarana lingkungan dan sosial budaya sehingga
edukasi film yang tidak banyak dimiliki dapat menumbuhkan rasa percara diri
kota lain. Areanya luas dan bisa antar penduduk setempat yang
mendukung para pekerja seni di dunia berkembang melalui kegiatan ekowisata
perfilman. Studio Alam Gamblong juga (Hijriati & Mardiana, 2014).
dapat dijadikan sebagai lokasi belajar
praktik secara langsung pada jurusan Dampak Ekowisata
terkait Dampak adalah suatu perubahan
yang terjadi sebagai akibat dari suatu
TINJAUAN PUSTAKA aktifitas (Hijriati & Mardiana, 2014).
Ekowisata Ekowisata merupakan salah satu sektor
Ekowisata merupakan perjalanan pariwisata yang dapat menguntung dari
wisata ke wilayah-wilayah yang berbagai aspek apa bila ekowisata
lingkungan alamnya masih asli, dengan tersebut dikelola dengan baik, namun
menghargai warisan budaya dan sebaliknya jika ekowisata tidak dikelola
alamnya, mendudkung upaya-upaya dengan baik dan benar maka akan
konservasi, tidak menghasilkan dampak menimbulkan masalah baru dan
negatif, dan memberikan keuntungan berdampak negatif terhadap masyarakat.
sosial ekonomi serta menghargai Beberapa dampak positif dari ekowisata,
pertisispasi penduduk lokal. Ekowisata dilihat dari segi ekonomi makro (Yoeti,
sebagai bentuk usaha atau sektor 2008) yaitu: (1) Menciptakan
ekonomi wisata alam yang dirumuskan kesempatan berusaha; (2) Menciptakan
sebagai bagian dari pembangunan kesempatan kerja; (3) Meningkatakan
berkelanjutan (Nugroho 2015). pendapatan sekaligus mempercepat
Ekowisata berbasis masyarakat pemerataan pendapatan masyarakat
merupakan pengembangan ekowisata sebagai akibat multiplier effect yang
yang mendukung dan memungkinkan terjadi dari pengeluaran wisatawan yang
keterlibatan masyarakat setempat dalam relative cukup besar; (4) Meningkatakan
hal perencanaan, pelaksanaan dan juga penerimaan pajak pemerintah dan
pengelolaan (Tisnawati et al, 2019). retribusi daerah; (5) Meningkatkan
Keseluruhan kegiatan dilakukan oleh pendapatan daerah atau Gross Domestic
sekelompok masyarakat lokal demi Bruto (GDB); (6) Mendorong
mendapatkan keuntungan. Masyarakatlah peningkatan investasi dari sektor
yang lebih paham tentang kondisi alam industry pariwisata dan sektor ekonomi

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 319


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

lainnya; (7) Memperkuat neraca Pemerintah memiliki peran strategi


pembayaran. Bila neraca pembayaran mengembangkan kebijakan dan
mengalami surplus, dengan sendirinya penunjang ekowisata. Kebijakan
akan memperkuat neraca Indonesia dan mencakup pernagkat perundangan
sebaliknya. strategi seperti penataan ruangan
Tidak menutup kemungkinan konservasi hingga instrument teknis
segala kegiatan akan hanya berdampak perihal layanan invenstasi, yang
positif, akan tetapi dalam kegiatan diperankan oleh pemerintah pusat hingga
ekowisata juga pastinya akan mengalami daerah (lokal) (Marta, 2014).
dampak negatif dalam Perencana dan peneliti merupakan
pengembangannya, dampak negatif yang salah satu stakeholder pemerintah yang
dapat terjadi dari ekowisata antara lain menjadikan sumber saran atau produk
(Hijriati & Mardiana, 2014): (1) Sumber- akademik sebagai bahan rumusan
sumber hayati menjadi rusak yang kebijakan. Produk ini berupa identitas
menyebabkan Indonesia akan kehilangan potensi, pemetaan, nilai ambang batas
daya tariknya untuk jangka panjang; (2) sumber daya, ide- ide pengembangan dan
Pembuangan sampah sembarangan yang lain sebagainya guna untuk
selain menyebabkan bau tidak sedap, mengembangkan kawasan ekowisata
juga dapat mengakibatkan tanaman (Rahmanita et al, 2022).
disekitarnya mati; (3) Sering terjadi Pengelola merupakan unsur
komersialisasi seni budaya; dan (4) pemerintah yang bertanggungjawab
Terjadi demontration effect, kepribadian melaksanakan tugas manajemen
anak- anak muda rusak, cara berpakaian operasional di lapangan. Tugas utamanya
anak- anak mendunia, berkaos oblong adalah mengoperasikan hak konsesi yang
dan bercelana kedodoran diberikan kepadanya oleh pemerintah,
dan mengorganisasikan minat dunia
Aspek Sosial usaha swasta, koperasi, atau badan usaha
Aspek sosial menyajikan peran lain khususnya operator untuk
yang sangat penting dalam mendukug berpartisispasi mengembangkan jasa
kinerja sektor ekowisata. Aspek sosial ekowisata secara berkelanjutan dan
bukan hanya mengidentifikasi memberikan mutu layanan dan kepuasan
stakeholder tetapi juga pengunjung (Rahmanita et al, 2022).
mengorganisasikannya sehingga Sektor Swasta. Sektor swasta
menghasilkan manfaat dan insentif adalah stakeholder yang mengoperasikan
ekonomi yang optimal bagi masing- usaha ekowisata. Sektor swasta
masing stakeholder. Hal ini dapat ditarik menyediakan berbagai fasilitas dan
kesimpulan bahwa dari segi aspek sosial akomodasi, informasi, produk wisata,
tidak hanya memberikan keuntungan tujuan wisata, program pendidikan dan
bagi pihak masyarakat lokal akan tetapi pelatihan dan kualitas pelayanan dengan
juga menguntungkan bagi stakeholder tujuan agar dapat menarik wisatawan dan
yang mendukung perkembagan memberikan kepuasan dan pengalaman
ekowisata. Stakeholder yang dimaksud yang berharga (Rahmanita et al, 2022).
yaitu siapa saja yang dapat mepengaruhi Pengunjung merupakan indikator
dan dipengaruhi dalam sektor ekowisata, terpenting keberhasilan pembanguunan
diantara masyarakat lokal, pemerintah, ekowisata. Pengunjung merupakan
swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat pendorong utama permintaan jasa
(LSM), wisatawan dan pihak lain yang ekowisata, pengunjung dari luar wilayah
tidak terlibat langsung dengan ekowisata. dapat memberikan kontribusi ekonomi
Peran dan fungsi stakeholder adalah lokal dan diharapkan memberikan
(Nugroho, 2015): insentif bagi pengelolaan lingkungan

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 320


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

yang lebih baik. Nilai-nilai lokal yang Aspek Ekonomi


positif akan menyebar secara global Aspek ekonomi dalam sebuah
sehingga akan memberikan pengertian ekowisata merupakan salah satu aspek
dikalangan yang lebih luas. Pelayanan terpenting yang mencerminkan
yang baik terhadap pengunjung akan keberlanjutan pengelolaan ekowisata.
menjadikan salah satu media promosi Ukuran pada aspek ekonomi memberikan
ekowisata atau pintu masuk nilai tambah dan manfaat bagi
pengembangan kebudayaan (Rahmanita stakeholder dalam setiap interaksi dan
et al, 2022). aliran dalam sistem ekonomi. Manfaat
Penduduk lokal berperan penting aspek ekonomi tidak hanya mengalir
sebagai subyek dan obyek dalam pada pemerintah, sektor swasta dan
pengembangan ekowisata. Penduduk penunjangnya, maupun pada pengunjung
lokal sebagai subyek yaitu terkait dengan akan tetapi juga memberikan manfaat
pola pikir, kelembagaan lokal dan bagi pemberdayaan masyarakat lokal dan
kearifan penduduk lokal dapat diadopsi konservasi lingkungan. Setiap pemangku
dalam proses perencanaan. Penduduk kepentingan atau stakeholder harus
lokal juga dapat berperan aktif dalam saling mendukung dalam pengembangan
peningkatan Pendidikan dan ekowisata karena salah satu tidak
keterampilan, dalam ragam kegiatan berfungsi maka akan melumpuhkan
ekonomi jasa ekowisata. Partisipasi dari aktivitas ekonomi lainnya dan akan
penduduk lokal menghasilkan menghasilkan kerugian yang signifikan
kesempatan kerja atau peluang kerja dan terhadap penduduk lokal. Aspek ekonomi
sumber pendapatan sebagai unsur dapat di ukur melalui beberapa faktor,
penting kesejahteraan masyarakat diantaranya faktor ekonomi mikro dan
(Rahmanita et al, 2022). makro, yang mana pada faktor ini
Lembaga non pemerintah memberikan ukuran atau manfaat secara
menunjukkan kinerja positif dalam langsung pada aktivitas ekowisata dan
pengembangan ekowisata. Melalui penunjangnya. Selanjutnya faktor yang
pendekatan ilmiah seperti halnya tidak terukur memberikan manfaat nilai
penelitian, LSM beroperasi lebih ekosistensi, pewarisan atau nilai
fleksibel menelaah potensi dan lingkungan bagi kepentingan masa
mengembangkan wilayah-wilayah sekarang dan masa yang akan datang.
potensial. LSM mampu Peranan ekonomi tersebut didukung
mengorganisasikan sukarelawan atau dengan adanya data- data pendukung
petualang untuk bekerja sama dengan pengembangan dan pengelolaan
fungsi masing- masing untuk tujuan ekowisata.
pembentukan opini, mengangkat isu Ekonomi mikro adalah cabang dari
actual dan strategi, mengekspos ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
kerusakan lingkungan serta konsumen dan perusahaan serta
pemberdayaan penduduk lokal penentuan harga-harga pasar dan
(Rahmanita et al, 2022). kuantitas faktor input, barang, dan jasa
Media massa dalam bentuk cetak yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro
maupun elektronik yang hadir secara menganalisis bagaimana berbagai
periodik adalah sumber informasi keputusan dan perilaku tersebut
pembelajaran yang sangat baik. mempengaruhi penawaran dan
Informasi jenis berita atau kebijakan permintaan atas barang dan jasa yang
pemerintah membantu pengembangan akan menentukan harga, menentukan
wacana bagi masyarakat penawaran dan permintaan barang dan
awam(Rahmanita et al, 2022). jasa selanjutnya. Konsep ekonomi mikro
dapat dugunakan untuk menelaah

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 321


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

kegiatan parwisata khususnya ekowisata. Kontribusi terhadap Konservasi.


Hal ini meliputi kajian produk, kualitas Ekowisata menyumbang beragam
dan kuantitas, kemasan harga dan juga manfaat bagi upaya- upaya konservasi
pelaku. Produk wisata memiliki lingkungan. Manfaat tersebut terdiri dari
karakteristik masing- masing sesuai (Nugroho, 2015): (a) Finansial,
dengan potensi yang dimiliki suatu Sumbangan finansisal yang diterima
daerah sebagai daya tarik wisata. Hal ini sektor pariwisata dapat digunakan secara
akan memberikan penawaran terhadap langsung oleh pengelola wisata untuk
wisatawan untuk memenuhi kebutuhan upaya- upaya konservasi; (b)
wisatawan itu sendiri. Penawaran produk Perencanaan dan Pengelolaan
wisata bersifat spesifik dan personal Lingkungan, Operator industri
(Sukirno, 2015). pariwisata, hotel dan wisata mengajarkan
tentag perilaku efisien, bersih dan aman;
Aspek Lingkungan (c) Peningkatan Kesadaran dan
Aspek lingkungan meliputi sumber Perlindungan Lingkungan, Ekowisata
daya alam dan buatan yang berhubungan telah membuktikan dan mengantarkan
dengan aktifitas pariwisata dan masyarakat lebih dekat dengan
ekowisata. Hubungan tersebut akan lingkungan dan alam; (d) Alternatif
memberikan manfaat positif dan juga Kesempatan Kerja, jasa ekowisata
negatif. Manfaat positif dari aspek memberikan peluang kerja yang luas
lingkungan dapat berupa adanya untuk siapa pun dan untuk penduduk
perlindungan dan konservasi lingkungan, lokal; (e) Regulasi dan Kelembagaan,
adanya kesadaran dari masyarakat Jasa layanan ekowisata berjalan pada
tentang nilai- nilai lingkungan, adanya landasan operasional yang tertib,
pembiayaan dan pengelolaan ekowisata. procedural dan terukur. Jasa layanan
Manfaat negatif dari aspek lingkungan ekoiwsata tidak dapat berjalan dengan
meliputi pembangunan infrastruktur lancar djika tidak memiliki landasan
jalan, jembatan, airport hingga sara hukum yang berlaku sesuai dengan
prasarana pendukung lainnya seperti standar prosedur dan kelembagaan yang
restoram, hotel, resort, homestay, pantai jelas.
dan lain sebagainya (Nugroho, 2015).
Kegiatan wisata dapat memberikan METODE PENELITIAN
dampak yang bersifat global, namun Penelitian menggunakan deskriptif
dampak tersebut sudah di identifikasi dan dengan pendekatan kuantitatif. Teknik
di cegah kecenderungannya yaitu pengambilan sampel menggunakan
kehilangan keanekaragaman hayati, random sampling (sampel acak) karena
perubahan iklim global dan penipisan dalam pengambilan sampelnya, peneliti
lapisan ozon serta dampak tersebut akan mencampurkan subjek- subjek di dalam
mempengaruhi sektor pariwisata populasi sehingga semua subjek
(Nugroho, 2015). dianggap sama (Azwar, 2010; Sugiyono,
Sektor industri pengolahan atau 2017). Populasi dalam penelitian ini
industri umum memberikan dampak adalah seluruh masyarakat sekitar wisata
yang sangat signifikan terhadap jasa Gamplong Sumber Rahayu Moyudan
wisata terutama pada lingkungan wisata. Sleman yang terlibat maupun tidak
Sebagian industri pengolahan tidak terlibat dalam ekowisata berbasis
selayaknya memperhatikan pembuangan masyarakat. Menurut (Arikunto, 2016)
limbah industry yang mana limbah menyatakan bahwa apa bila jumlah
tersebut dpat mencemari lngkungan populasi lebih dari 100 orang, maka
disekitar terutama industri yang terletak jumlah sampel yang diambil minimal 10-
di daerah jasa wisata (Nugroho, 2015). 25%. Karena peneliti mengacu pada

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 322


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

masyarakat yang terlibat dalam tahun sebanyak 38 orang dengan


pengelolaan ekowisata yang ada di persentase 38%. Kemudian berdasarkan
Dusun Gamplong Sumber Rahayu pekerjaan yang paling bermukim di
Moyudan Sleman termasuk masyarakat sekitar wisata Gamplong Sumber Rahayu
yang memiliki usaha kerajinan rumahan Moyudan Sleman adalah responden
yang menjadikan salah satu potensi pelajar/mahasiswa sebanyak 30 orang
ekowisata Dusun Gamplong sehingga dengan persentase 30%. Sementara
sampel yang digunakan dalam penelitian karakteristik responden berdasarkan
ini sebanyak 100 orang dewasa laki-laki pendidikan menunjukkan masyarakat
atau perempuan antara umur 17 sampai yang paling banyak bermukim di sekitar
dengan 60 tahun. wisata Gamplong Sumber Rahayu
Moyudan Sleman adalah yang
HASIL DAN PEMBAHASAN berpendidikan tamatan SMA sebanyak
Hasil 34 orang dengan persentase 34%
Tabel 1. Karakteristik Responden
Frekuensi Persen Tabel 2. Uji Validitas
Jenis Kelamin Variabel r-hitung r-tabel
Perempuan 42 42% X1.1 0,882 0,1966
Laki-laki 58 58% X1.2 0,715 0,1966
Usia X1.3 0,635 0,1966
< 20 tahun 8 8% X1.4 0,739 0,1966
20-30 tahun 22 22% X1.5 0,722 0,1966
31-40 tahun 32 32% X2.1 0,688 0,1966
> 40 tahun 38 38% X2.2 0,624 0,1966
Pekerjaan X2.3 0,588 0,1966
Petani 29 29% X2.4 0,635 0,1966
Wiraswasta 21 21% X2.5 0,729 0,1966
Pelajar/Mahasiswa 30 30% X3.1 0,622 0,1966
PNS 13 13% X3.2 0,865 0,1966
Lainnya 7 7% X3.3 0,833 0,1966
Pendidikan X3.4 0,768 0,1966
SD 7 7% X3.5 0,566 0,1966
SMP 30 30% Y1 0,888 0,1966
SMA 34 34% Y2 0,803 0,1966
S1 29 29% Y3 0,545 0,1966
Sumber: Data diolah dengan SPSS Y4 0,644 0,1966
(2021) Y5 0,555 0,1966
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Dari hasil karakteristik responden (2021)
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
masyarakat yang paling banyak Hasil uji validitas pada tabel di
bermukim di sekitar wisata Gamplong atas menunjukkan semua item
Sumber Rahayu Moyudan Sleman adalah pertanyaan adalah valid karena semua
yang berjenis laki-laki sebanyak 58 nilai r-hitung di atas r-tabel (0,1966).
orang dengan persentase 58%, sedangkan
berdasarkan usia yang paling banyak
bermukim di sekitar wisata Gamplong
Sumber Rahayu Moyudan Sleman adalah
adalah responden yang berusia di atas 40

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 323


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

Tabel 3. Uji Reliabilitas 1,814 lebih besar dari dU sebesar 1.7364


Variable Cronbach's artinya berada pada daerah tidak ada
Alpha autokorelasi.
Aspek Ekonomi 0,661
Aspek Sosial 0,602
Aspek Lingkungan 0,688
Ekowisata Berbasis
0,694
Masyarakat
Sumber: Data diolah dengan SPSS
(2021)

Hasil uji reliabilitas pada tabel di


atas menunjukkan semua variabel adalah
reliabel karena semua nilai conbach’s di
atas nilai value (0,60).
Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4. Uji Multikolineritas
Model Tolerance VIF Dari gambar Scatterplot ini
Aspek Ekonomi .993 1.007 terlihat bahwa sebaran titik tidak
Aspek Sosial .762 1.312 membentuk suatu alur tertentu atau acak,
Aspek Lingkungan .767 1.304 sehingga dapat disimpulkan ujinasumsi
klasik dalam model penelitian ini
Sumber: Hasil Analisis Penelitian (2022)
terbebas dari heteroskedastisitas.
Tabel di atas menunjukkan
Tabel 6. Uji Koefisien Determinasi
bahwa nilai VIF tidak ada yang lebih
Adjusted Std. Error
besar dari 10 dan nilai tolerance tidak R R of the
yang lebih kecil dari 0,01. Sehingga R Square Square Estimate
dapat dikatakan bahwa semua variabel .761a .578 .565 .593321
dalam penelitian ini terbebas dari Sumber: Data diolah dengan SPSS
multikolinieritas. (2021)

Tabel 5. Uji Autokorelasi Hasil uji koefisien determinasi


Adjusted Std. Error of Durbin menunjukkan menunjukan bahwa variasi
R Square the Estimate Watson seluruh variabel bebas Aspek ekonomi,
.565 1.735 1.814 sosial dan lingkungan dapat
mempengaruhi perubahan variabel
Sumber: Hasil Analisis Penelitian (2022)
terikat ekowisata berbasis masyarakat
sebesar 0.761 (76.1%). Sedangkan
Dengan melihat Tabel Durbin-
sisanya 0.239 (23.9%) akan dipengaruhi
Watson (DW), α = 5%; maka dihasilkan
oleh variabel lain diluar penelitian ini.
nilai dL sebesar 1.6131 dan nilai dU
sebesar 1.7364. Nilai DW hitung sebesar

Tabel 7. Uji Hipotesis


Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -3.001 3.106 -.995 .332
Aspek Ekonomi -.005 .062 -.005 -.077 .939

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 324


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

Unstandardized Standardized t Sig.


Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
Aspek Sosial .254 .077 .249 3.285 .004
Aspek Lingkungan .775 .096 .608 8.041 .000
Sumber: Data diolah dengan SPSS (2021)
dengan jumlah yang berfluktuasi berkisar
Berdasarkan tabel di atas, nilai 100 wisatawan. Dengan jumlah
signifikan tiap variabel bebas dimana wisatawan yang masih terbatas ini
untuk variabel aspek ekonomi meliki menjadi unsur penyebab aspek ekonomi
nilai signifikan 0,939 hal ini belum memiliki dampak yang signifikan
menunjukkan nilai yang lebih besar dari terhadap terhadap masyarakat sekitar di
derajat kepercayaan alpha 0,05. sehingga ekowisata Gamplong.
dapat disimpulkan bahwa variabel aspek Dalam penelitian ini variabel aspek
ekonomi secara parsial tidak memiliki sosial secara parsial memiliki pengaruh
pengaruh yang signifikan terhadap yang signifikan terhadap variabel
variabel ekowisata berbasis masyarakat. ekowisata berbasis masyarakat.
Sedangkan variabel aspek sosial Penelitian ini sejalan dengan penelitian
dengan nilai signifikan 0,04 memiliki yang dilakukan oleh Hijriati & Mardiana
nilai yang lebih kecil dari derajat (2014) bahwa masyarakat penggerak
kepercayaaan alpha 0,05, sehingga dapat wisata seperti Pokdarwis menjadi bagian
disimpulkan bahwa variabel aspek sosial yang tidak terpisahkan dengan adanya
secara parsial berpengaruh signifikan destinasi wisata. Pada penelitian ini
terhadap variabel ekowisata berbasis menunjukkan bahwa budaya, adat
masyarakat. istiadat, kesenian, benda peninggalan
Sementara untuk variabel aspek sejarah dan potensi lainnya menjadi
lingkungan memiliki nilai signifikan aspek yang berpengaruh terhadap
sebesar 0,00, dimana nilai signifikan pengembangan ekowisata di Gamplong
variabel ini lebih kecil dari alpha yang Yogyakarta. Potensi-potensi yang ada
besarnya 0,05, sehingga dapat disetiap lapisan masyarakat yang
disimpulkan bahwa variabel aspek menjadi aspek sosial ini menjadi penting
lingkungan secara parsial berpengaruh pengaruhnya terhadap eksistensi
signifikan terhadap variabel ekowisata ekowisata Gamplong.
berbasis masyarakat. Dalam penelitian ini variabel aspek
lingkungan secara parsial memiliki
Pembahasan pengaruh yang signifikan terhadap
Dalam penelitian ini variabel variabel ekowisata berbasis masyarakat.
aspek ekonomi secara parsial tidak Penelitian ini sejalan dengan penelitian
memiliki pengaruh yang signifikan yang dilakukan oleh Hijriati & Mardiana
terhadap variabel ekowisata berbasis (2014) bahwa aspek lingkungan yang ada
masyarakat. Penelitian ini sejalan dengan di ekowisata harus dijaga, dirawat dan
penelitian yang dilakukan oleh Lestari & diperbaharui. Pada penelitian ini
Trisnadewi (2019) bahwa inflasi dan destinasi Gamplong yang meliputi
jumlah wisatawan yang datang ke aksesbilitas, akses informasi, internet,
destinasi ekowisata Pada penelitian ini penunjuk arah, fasilitas ibadah dan
destinasi Gamplong masih rendah dan pendukung terbentuknya sebuah
tidak stabil per harinya, pengunjung per destinasi telah terpenuhi, sehingga
hari masih dibawah 20 wisatawan, memiliki peran dalam tumbuh
bahkan tidak ada wisatawan, terkecuali kembangnya ekowisata Gamplong
hari libur nasional dan akhir pekan Yogyakarta. Faktor aksesbilitas dan

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 325


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

amenitas merupakan faktor penentu pengembangan destinasi wisata Studio


kepuasan wisatawan pada saat Alam Gamplong menjadi Sustainable
berkunjung di sebuah objek wisata, Tourism sehingga akan berdampak pada
karena keduanya menjadi fator penting kesejahteraan masyarakat yang lebih
yang dibutuhkan oleh wisatawan. maju dan menjadi desa wiata yang
mandiri.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Hasil analisis regresi dari Aliansyah, H., & Hermawan, W. (2019).
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Peran Sektor Pariwisata Pada
variabel aspek ekonomi secara parsial Pertumbuhan Ekonomi
tidak memiliki pengaruh yang signifikan Kabupaten/ Kota di Jawa Barat.
terhadap variabel Ekowisata berbasis Jurnal Bina Ekonomi, 23(1): 39-
masyarakat karena aspek ekonomi tidak 55.
menjadi faktor utama dalam Arikunto, S. (2016). Metode Penelitian
pengembangan sebuah ekowisata Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
sehingga dalam aspek ekomoni tidak Azwar, S. 2010. Metode Penelitian.
memiliki dampak terhadap Yogyakarta: Pustaka Pelajar
pengembangan sebuah ekowisata Dadi. (2022). Ekonomi Dan Ekologi:
berbasis masyarakat. Variabel aspek Dampak Terhadap Pembangunan
sosial secara parsial berpengaruh Ekowisata. Journal of
signifikan terhadap variabel ekowisata Management and Bussines
berbasis masyarakat karena faktor (JOMB), 4(1): 137-153.
warisan budaya, faktor kearifan lokal dan Hadiwinata, R., AT, M., & Rusli, A. R.
faktor toleransi sosial budaya menjadi (2014). Pengembangan
faktor utama dalam mempertahankan Ekowisata Berbasis Masyarakat
sebuah ekowisata. Variabel aspek di Pulau Harapan Taman
lingkungan secara parsial berpengaruh Nasional Kepulauan Seribu,
signifikan terhadap variabel ekowisata Jakarta. Jurnal Nusa Sylva:
berbasis masyarakat karena faktor Jurnal Ilmu-Ilmu Kehutanan,
aksesbilitas dan amenitas merupakan 14(1): 55-68.
faktor penentu kepuasan wisatawan pada Hijriati, E., & Mardiana, R. (2014).
saat berkunjung di sebuah objek wisata, Pengaruh Ekowisata Berbasis
karena keduanya menjadi fator penting Masyarakat Terhadap Perubahan
yang dibutuhkan oleh wisatawan. Kondisi Ekologi, Sosial Dan
Hal ini dapat dijelaskan bahwa Ekonomi Di Kampung
aspek sosial dan aspek lingkungan harus Batusuhunan, Sukabumi.
saling berkaitan anatar satu dengan yang Sodality: Jurnal Sosiologi
lain supaya apa yang menjadi tujuan Pedesaan, 2(3): 146-159.
utama dalam mempertahankan ekowisata Peraturan Menteri Dalam Negeri
dalam sebuah desa wisata dapat tercapai (Permendagri) nomor 33 tahun
sesuai dengan yang diinginkan oleh 2009 tentang Pedoman
masyarakat setempat, yaitu diaharapkan Pengembangan Ekowisata di
dapat memberikan dampak yang positif Daerah.
dari sisi finansial masyarakat setempat. Lestari, E. A. P., & Trisnadewi, N. K.
(2019). Pengaruh Ekowisata
Saran Terhadap Perekonomian
Diharapkan bagi peneliti Masyarakat Desa Nyambu,
selanjutnya dapat mempertajam Kecamatan Kediri, Kabupaten
penelitian sebelumnya dalam

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 326


Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Terhadap Ekowisata Berbasis Masyarakat
(Emmita Devi Hari Putri, Atun Yulianto dan Dyah Mustika Wardani, Lilik Edi Saputro)

Tabanan. Widya Amerta, 6(2): Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan


65-76. Pengembangan Pariwisata.
Manahampi, R. M., Rengkong, L. R., Jakarta: Pradnya Paramita.
Rori, Y. P. I., & Timban, J. F. J.
(2015). Peranan Ekowisata Bagi
Kesejahteraan Masyarakat Bahoi
Kecamatan Likupang Barat. Agri-
Sosioekonomi, 11(3A): 1-18.
Marta, A. (2014). Strategi Pemerintah
dalam Pengembangan Ekowisata
(Studi di Kawasan Taman
Nasional Bukit Tiga Puluh
Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau). Nahkoda Jurnal
Ilmu Pemerintahan, 13(22): 1-18.
Murianto., & Masyhudi, L. (2021).
Identifikasi Potensi Pengembagan
Ekowisata Desa Karang Sidemen
Untuk Mendukung Berkelanjutan
di Lingkar Geopark, Lombok
Tengah. Jurnal Ilmiah
Hospitality, 10(1): 79-86.
Nugroho, I. (2015). Ekowisata dan
Pembangunan Berkelanjutan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rahmanita, M., Asmaniati, F., Agung, A.
A. G., Muhardiansyah, D., &
Mariati, S. (2022). Analisis
Pemangku Kepentingan Pada
Pengelolaan Ekowisata di Siberut
Selatan Kepulauan Mentawai,
Indonesia. Jurnal Ilmiah
Pariwisata, 27(2): 128-144.
Sukirno, S, 2015. Makro Ekonomika
Modern, PT. Rasa Grafindo
Persada: Jakarta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tisnawati, E., Natalia, D. A. R.,
Ratriningsih, D., Putro, A. R.,
Wirasmoyo, W., Brotoatmodjo,
H. P., & Asyifa, A. (2019).
Strategi Pengembangan
Ekowisata Berbasis Masyarakat
di Kampung Wisata
Rejowinangun. INERSIA, XV(1):
1-11.

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.3, November 2022, pp 317-327 327

Anda mungkin juga menyukai