Anda di halaman 1dari 9

Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya

Volume xx Nomor x, Bulan 202X


ISSN : 2087-0086 (print), 2655-5433 (online)
DOI 000-0000

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN OBJEK WISATA WAPITT KABUPATEN


TEMANGGUNG DALAM MENINGKATKAN PENGUNJUNG
Ibnu Hasyim Ashari
Ilmu Komunikasi, Psikologi dan Humaniora, Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl. Tidar No.21, Magersari, Kec.Magelang Selatan, Kota Magelang Jawa Tengah (59214)
E-Mail. ibnuhasyimashari@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini berdasar pada fenomena yang terjadi yaitu adanya peningkatan jumlah pengunjung
yang ada di objek wisata Wapitt. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana Strategi Komunikasi
Pemasaran Objek Wisata Wapitt Kabupaten Temanggung Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan pengelola
wisata Wapitt dalam meningkatkan jumlah pengunjung objek wisata Wapitt. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara dengan subyek penelitian dan informan adalah pengelola
objek wisata Wapitt dan dokumentasi berasal dari data pribadi. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan serta menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan penjodohan pola
terhadap teori yang diprediksikan dengan pola yang ditemukan di lapangan yaitu dengan obyek
penelitian yaitu strategi komunikasi pengelola objek wisata Wapitt dalam meningkatkan jumlah
pengunjung, dapat disimpulkan bahwa 1) Mengkomunikasikan program baru di berbagai objek wisata
sebagai bentuk publikasi dan promosi. 2) Menjalin Komunikasi dengan public internal dan eksternal.
3) Memperbanyak event-event di objek wisata Wapit. 4) Promosi melalui media publikasi; internet,
media sosial, sales trip atau kunjungan dll..5) Menjalin komunikasi dengan media massa dan pers
guna membina hubungan baik.

Keyword : Strategi Komunikasi, Pemasaran, Wapitt

WAPITT TOURISM OBJECT MARKETING COMMUNICATION STRATEGY IN IMPROVING


VISITORS
Abstract
This research is based on the phenomenon that occurs, namely an increase in the number of visitors
at the Wapitt tourist attraction. The problem of this research is how the Marketing Communication
Strategy of Wapitt Tourism Object Temanggung Regency in Increasing the Number of Visitors. This
study aims to determine the marketing communication strategy used by Wapitt tourism managers in
increasing the number of visitors to Wapitt tourism objects. The method used in this research is
descriptive qualitative with a phenomenological approach. Data collection techniques used are
interviews with research subjects and informants are managers of Wapitt attractions and
documentation comes from personal data. Based on the results of research and discussion and using
data analysis techniques by using pattern matching against the predicted theory with the patterns
found in the field, namely with the object of research, namely the communication strategy of Wapitt
tourism object managers in increasing the number of visitors, it can be concluded that 1)
Communicating new programs in various tourist attraction as a form of publication and promotion. 2)
Establish communication with internal and external public. 3) Increase the number of events at the
Wapit tourist attraction. 4) Promotion through publication media; internet, social media, sales trips or
visits etc.. 5) Establish communication with the mass media and the press in order to build good
relations.
Kata kunci: Communication Strategy, Marketing, Wapitt

PENDAHULUAN seperti memberi devisa yang cukup


besar bagi negara dan memperluas
Pariwisata adalah salah satu lapangan pekerjaan serta
sektor pendorong utama memperkenalkan budaya bangsa.
perekonomian dunia karena Menurut United Nations World
menghasilkan beberapa keuntungan
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
1
Judul Makalah Harus Akurat, Singkat, Informatif, Jelas Dan Mudah Dipahami Diketik Dengan Title Case
(Capitalize Ech Word)

Tourism Organization (UNWTO), Menurut Ismayanti (2009)


sektor pariwisata berperan penting Dalam kegiatannya, pariwisata
dalam menyumbang 9% dari total melibatkan banyak komponen yang
Gross Domestic Bruto (GDP) dunia saling berkaitan satu dengan yang
(Ana Merliana, 1967). lainya, seperti; jasa pelayanan
Menurut Yoeti (1997) pariwisata, sosial, ekonomi, budaya,
Pariwisata bukan saja sebagai sumber politik, keamanan, dan lingkungan.
devisa, tetapi juga merupakan faktor Aktivitas pariwisata secara tidak
dalam menentukan lokasi industri langsung melibatkan kehidupan sosial
dalam perkembangan daerah-daerah baik itu masyarakat sebagai
yang miskin sumber-sumber alam pengunjung (visitor) dan wisatawan
sehingga perkembangan pariwisata (tourist) maupun penyedia objek
adalah salah satu cara untuk pariwisata dan penerima wiatawan.
memajukan ekonomi di daerah-daerah Hubungan sosial masyarakat ini
yang kurang berkembang tersebut sangat berpengaruh pada
sebagai akibat kurangnya sumber- perkembangan kepariwisataan.
sumber alam(Zamrodah, 2016). Semakin erat dan harmonis hubungan
Dalam dunia kepariwisataan antara wisatawan dengan masyarakat
segala sesuatu yang menarik dan penerima di daerah tujuan wisatawan,
bernilai untuk dikunjungi dan akan semakin cepat perkembangan
dilihat di sebut atraksi atau lazim pula pariwisatanya. Dengan kegiatan ini
dinamakan objek wisata atraksi atau masyarakat bisa berinteraksi dan
objek wisata, baik hadir secara bertransaksi dalam berbagai hal
natural, maupun yang biasa antara satu dengan yang lainnya
berlangsungnya setiap hari serta sehingga terjalin hubungan yang
khusus diadakan pada waktu tertentu. sinergis dan saling menguntungkan
Sedangkan daerah wisata atau yang antara wisatawan dan penerima
biasa disebut daerah tujuan wisata wisatawan yang dapat meningkatkan
merupakan daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan taraf hidup
objek wisata yang memikat sebagai serta kesejastraan masyarakat.
tujuan kunjungan wisata. Dimana, Masyarakat penerima wisatawan
objek tersebut antara lain: panorama dapat terlibat secara langsung dan
keindahan alam yang menakjubkan aktif dalam dunia pariwisata misalnya
seperti gunung, lembah, air terjun, sebagai karyawan sementara atau
danau, pantai, matahari terbit, cuaca, tetap di industri penyedia jasa
udara, dan lain-lain yang berkaitan pelayanan pariwisata seperti; biro
dengan keadaan alam sekitarnya. perjalanan wisata (travel agency),
Disamping itu ada juga yang hotel, villa, bungalow, restoran,
merupakan budaya hasil ciptaan transportasi dan lain sebagainya
manusia seperti monumen, candi, (Pranata Sembiring, 2016).
bangunan klasik, peninggalan Tidak selalu kebijakan-
purbakala, museum, arsitektur kuno, kebijakan yang tertuang di dalam
seni tari, musik/gamelan, agama, adat suatu program dapat berjalan
istiadat, upacara, pekan raya, sebagaimana mestinya, banyak
peringatan/perayaan, pertandingan, program yang tidak berhasil karena
pameran/kegiatan-kegiatan budaya, tidak tepat sasaran, bisa juga karena
sosial yang bersifat khusus yang kurangnya komunikasi yang efektif.
menonjol dan meriah (Tunggala & Untuk itu, dibutuhkan perencanaan
Saadjad, 2019). dan strategi komunikasi yang baik

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
2
Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya
Volume xx Nomor x, Bulan 202X
ISSN : 2087-0086 (print), 2655-5433 (online)
DOI 000-0000

untuk mencapai tujuan yang Jumprit, Desa Tegalrejo, Kec.


diharapkan. Dalam hal komunikasi, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
strategi erat kaitannya dengan sumber Obyek ini digarap cukup baik dengan
daya komunikasi yang tersedia untuk penambahan sejumlah objek wisata
mencapai tujuan yang ingin dicapai. seperti jelajah alam, outbond,
Sedangkan strategi komunikasi greenhouse, dan objek foto dengan
pemasaran pendekatannya melalui alam. Wapitt sendiri juga memiliki
bauran komunikasi pemasaran yang sebuah caffe yang mana bisa
dikenal dengan istilah Marketing menikmati kopi yang ditanam oleh
Communication yang unsure-unsurnya petani kopi di daerah sekitar Wapitt,
terdapat Penjualan (Selling), caffe tersebut dinamai dengan Kedai
Periklanan (Advertising), Promosi Hutan. Tidak hanya itu, ada live musik
Penjualan, Pemasaran Langsung, yang disediakan oleh pengelola Wapitt
Publicity dan Public Relation, pada Sabtu malam yang diisi oleh
Sponsorship, Kemasan, Eksibishi, band – band lokal Kabupaten
Point of sale and merchandise, Mulut Temanggung dan luar Kabupaten
ke, mulut, e-marketing, Identitas Temanggung jika sedang
Perusahaan (Sumiyati & Murdiyanto, mengadakan tour musik. Banyak
2018). pengunjung juga menjadikan Wapitt ini
Menurut Yoeti (1996:164) sebagai lokasi untuk membagikan
dalam bukunya yang berjudul momen bahagia seperti sebagai
Pemasaran Pariwisata, strategi tempat resepsi pernikahan dan foto
diperlukan agar perencanaan dapat prewedding.
dilaksanakan secara praktis dan Dari hasil wawancara dengan
spesifik mungkin dengan mencakup pemilik Wapitt didapat hasil jumlah
pertimbangan dan penyesuaian pengunjung Wapitt mendapat
terhadap reaksi-reaksi orang yang peningkatan. Tidak dapat dipungkiri,
terlibat di dalamnya (Tri & Lestari, peningkatan jumlah pengunjung di
2020). Kabupaten Temanggung Wapitt bisa disebabkan oleh beberapa
adalah salah satu daerah tujuan faktor, salah satunya strategi
wisata utama di Provinsi Jawa Tengah komunikasi pemasaran yang tepat
yang mempunyai potensi yang tidak yang dilakukan oleh Marketing Wapitt.
kalah menarik dengan daerah tujuan Strategi komunikasi pemasaran yang
wisata lainnya. Kepariwisataan tepat adalah faktor yang sangat
Kabupaten Temanggung sudah cukup penting diperhatikan karena strategi
dikenal masyarakat Jawa Tengah komunikasi pemasaran merupakan
bahkan masyarakat seluruh Indonesia teknik – teknik bagimana rancangan
akantetapi belum dimanfaatkan secara mulai dari bagaimana merencanakan,
optimal. Kabupaten Temanggung melaksanakan, evalusi hingga
memiliki banyak obyek wisata yang monitoring pada penggunaan strategi
bisa dikunjungi, seperti wisata alam, komunikasi pemasaran yang
agrowisata, wisata seni-budaya, digunakan agar wisatawan tertaik
wisata peninggalan sejarah dan lain berkunjung pada suatu obyek wisata
sebagainya. yang dipasarkan.
Salah satu pariwisata yang Berdasarkan permasalahan,
ada di Kabupaten Temanggung maka rumusan masalah dalam
adalah Wapiit. Wapitt merupakan penelitian ini adalah Bagaimana
destinasi yang mengusung konsep Strategi komunikasi pemasaran yang
hutan pinus yang berlokasi Dusun digunakan oleh Wisata Wapitt dan

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
3
Judul Makalah Harus Akurat, Singkat, Informatif, Jelas Dan Mudah Dipahami Diketik Dengan Title Case
(Capitalize Ech Word)

Penelitian ini bertujuan untuk langsung maupun dari media sosial


mengetahui strategi komunikasi yang memfokuskan kepada hubungan
pemasaran yang digunakan oleh satu orang dengan orang lainnya atau
Wisata Wapitt. menyambung kembali sebuah
hubungan antar manusia (Priantana &
KAJIAN PUSTAKA Santoso, 2019).
Menurut Kotler dan Keller
Komunikasi pemasaran
(2006) pemasaran holistik tersebut
menurut Pickton dalam Prisgunanto
memiliki 4 komponen utama yakni
(2014) adalah semua elemen-elemen
pemasaran internal (internal
promosi dari bauran pemasaran yang
marketing), bauran pemasaran yang
melibatkan proses komunikasi antara
terintegrasi (integrated marketing),
organisasi dengan target audiens nya
pemasaran relasional (relationship
melalui berbagai media yang
marketing) serta pemasaran dengan
berpengaruh kepada performa
tanggung jawab sosial (socially
pemasaran. Kotler berpendapat,
responsible marketing) (,‫الشعراني & الوزير‬
bahwa komunikasi pemasaran adalah
2006).
cara melihat keseluruhan proses
METODE PENELITIAN
komunikasi tetapi berasal dari cara
pandang si konsumen bukan Penelitian ini menggunakan
produsen. Sedangkan Menurut Shimp jenis penelitian kualitatif, menurut
yang juga ada di dalam Prisgunanto Strauss dan Corbin (1990) penelitian
(2014) komunikasi pemasaran adalah kualitatif adalah suatu jenis penelitian
proses pengembangan dan yang prosedur penemuan tidak
implementasi berbagai bentuk menggunakan prosedur statistik atau
program komunikasi persuasif kepada kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian
pelanggan secara berkelanjutan kualitatif merupakan penelitian yang
(Azzahrani, 2019). meneliti tentang kehidupan manusia,
Menurut Cangara (2009) cerita, perilaku, dan juga tentang
Strategi komunikasi merupakan fungsi organisasi, gerakan sosial, atau
bagian dari perencanaan komunikasi hubungan timbal balik (Mulyana,
dalam pencapai tujuan yang ingin 2003). Adapun pendekatan yang
dicapai. Piskorski (2011) mengatakan digunakan adalah fenomenologi.
bahwa strategi komunikasi Fenomenologi merupakan sebuah
menciptakan atau meningkatkan pendekatan filosofis yang menyelidiki
hubungan seperti pada platform sosial pengalaman manusia. Fenomenologi
yang ada dengan memperkenalkan bermakna metode pemikiran untuk
satu dengan yang lainnya dan memperoleh ilmu pengetahuan baru
mempunyai beberapa komponen atau mengembangkan pengetahuan
penting untuk mengurangi biaya atau yang ada dengan langkahlangkah
meningkatkan kesediaan pelanggan logis, sistematis kritis, tidak
untuk membayar apa yang diinginkan, berdasarkan apriori/ prasangka dan
kemudian untuk membangun dan tidak dogmatis (Patel, 2019). Dalam
memperkuat hubungan, dan membuat pendekatan fenomenologi peneliti
hubungan dengan masyarakat dengan memahami arti dari berbagai peristiwa
sukarela untuk mempromosikan. dalam setting tertentu dengan
Ketiga komponen tersebut merupakan kacamata peneliti sendiri.
sebuah strategi yang membangun Teknik analisis yang
hubungan satu orang dengan lainnya digunakan adalah teknik analisis
sesuai dengan tujuan, baik secara kualitatif. data diperoleh dari berbagai
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
4
Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya
Volume xx Nomor x, Bulan 202X
ISSN : 2087-0086 (print), 2655-5433 (online)
DOI 000-0000

sumber, dengan menggunakan teknik Pertama adalah tahap menyiapkan


pengumpulan data yang bermacam- perencanaan, Setiap tahun, pihak Wapitt
macam (triangulasi : observasi,
selalu merencanakan program apa saja yang
dokumentasi, wawancara), dan
dilakukan secara terus menerus akan disuguhkan untuk menarik minat
sampai datanya jenuh. Dengan pengunjung untuk berkunjung ke Wapitt.
pengamatan yang terus menerus
Rencana yang disiapkan tidak terlalu jauh
tersebut mengakibatkan variasi data
tinggi sekali (Hardani. Ustiawaty, dengan apa yang menjadi tujuan dari pihak
2017). Penelitian ini dilaksanakan di pengelola Wapitt untuk menyasar calon –
objek wisata Wapitt, Kabupaten
calon pengunjung dengan berbagai usia
Temanggung. Subyek pada penelitian
ini adalah pihak yang dianggap bisa sebagai target dari pihak pengelola Wapitt
memberikan informasi mengenai sehingga tidak salah dalam melalukan langkah
permasalahan/latar belakang yang yang akan diambil selanjutnya. Rencana yang
sebenarnya dari objek sehingga data
akurat. Informan terpenting dalam telah disiapkkan diperkuat lagi dengan adanya
penelitian ini adalah pemilik Wapitt, event tahunan seperti event ngopi dan
dan marketing Wapitt. ngelinting gratis, event touring motor antik
yang tujuannya ke Wapitt, Jam Session,
Wapitt Night, dll.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian,


dihasilkan sebuah temuan bahwa
proses penyusunan perencanaan
yang diterapkan pihak
MarketingWapitt terhadap objek wisata
Wapitt melalui tujuh tahap yaitu
Analisis Situasi, Penentuan Tujuan
komunikasi, Menentukan Target
Pengunjung, Pesan, Program
Komunikasi, Pemilihan Media,
Evaluasi. Proses penyusunan Gambar 1. Kegiatan anak TK memberi makan kelinci
perancangan strategi komunikasi ini sumber : dokumen pribadi

selalu sama disetiap tahunya dan Kedua adalah tahap Analisis


dilakukan satu tahun sekali. Situasi, Analisis situasi yang dilakukan
Penyusunan tersebut dilaksanakan oleh pihak pengelola Wapitt bertujuan
setelah adanya evaluasi tahunan. kepada kebutuhan informasi
Tahapan perencanaan strategi pariwisata oleh masyarakat. Inti dari
komunikasi pemasaran Wapitt telah pencarian informasi seluruh lapisan
disusun sebagai berikut : masyarakat dari seluruh daerah di
Indonesia serta wisatawan

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
5
Judul Makalah Harus Akurat, Singkat, Informatif, Jelas Dan Mudah Dipahami Diketik Dengan Title Case
(Capitalize Ech Word)

mancanegara tentunya, pihak target anak – anak sekolah, namun


pengelola Wapitt melihat apa saja target dari pihak pengelola Wapitt
yang dapat menarik masyarakat agar adalah seluruh masyarakat dengan
tertarik atau berminat untuk segala lapisan usia.
mengunjungi Wapitt Untuk mengetahui
kondisi lingkungan tersebut diketahui
melalui analisis SWOT. Analisis situasi
yang dibuat oleh pihak engelola wapitt
akan menjadi sangat bermanfaat
dalam menentukan strategi
komunikasi untuk kedepannya. Tidak
hanya merencanakan strategi
komunikasi, peluang meningkatkan
pengunjungnya juga akan meningkat.
Dengan analisis SWOT tersebut pihak
pengelola Wapitt akan dapat Gambar 2. Wapitt Night
mengatasi kebutuhan Informasi yang Sumber : Dokumen pribadi

dibutuhkan. Keempat adalah tahap


Ketiga adalah tahap Targeting, Menentukan Tujuan Komunikasi,
Wapitt mempunyai target sasaran Tujuan komunikasi yang diterapkan
adalah seluruh masyarakat di oleh pihak pengelola Wapitt adalah
Indonesia dan wisatawan mencapai pada tingkat perilaku, yaitu
mancanegara dengan segala usia, masyarakat ingin mengunjungi Wapitt
dalam kondisi dari alam sendiri yang secara terus menerus dan membagi
tidak menentu menjadi sebuah informasinya kepada masyarakat
tantangan yang harus dihadapi oleh lainnya (getok tular) yang belum
pihak pengelola Wapitt itu sendiri. pernah datang kesana. Dengan
Disparbud Jepara sejak dahulu sudah menentukan tujuan tersebut pihak
menerapkan kebutuhan kenyamanan pengelola Wapitt secara tidak
untuk seluruh pengunjung yang langsung ingin agar masyarakat dapat
tujuannya memunculkan keinginan mengunjungi objek wisata Waptt tanpa
berwisata dan menjadikan kegiatan harus dipaksa untuk terus datang
berwisata sebagai bentuk kebutuhan kesana, memupuk keinginan sendiri
liburan atau refreshing bagi para dari masyarakat untuk datang ke
pengunjungnya. Hal tersebut Wapitt
dilakukan bukan hanya sekedar Kelima adalah tahap
beriwisata saja tetapi juga Menentukan Pesan, Pihak pengelola
memberikan bentuk edukasi bagi Wapitt secara langsung membedakan

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
6
Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya
Volume xx Nomor x, Bulan 202X
ISSN : 2087-0086 (print), 2655-5433 (online)
DOI 000-0000

pesan yang akan disesuaikan dengan begitu pihak pengelola Wapitt semakin
target kelompok usia dan pekerjaan dekat dengan para calon pengunjung.
tertentu. Dengan berbagai macam Ketujuh atau yang terakhir adalah
kelompok target pihak pengelola tahap Evaluasi, disetiap kegiatan, evaluasi
Wapitt sangat berhati – hati dalam sangat diperlukan dalam merencanakan
menyusun pesan, Pesan yang kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.
disampaikan oleh pihak pengelola Pihakpengelola Wapitt selalu melakukan
Wapitt ini berbeda-beda untuk setiap evaluasi setelah kegiatan yang dilaksanakan.
targetnya, secara garis besarnya Banyak hal yang diperhatikan ketika kegiatan
wapitt memiliki pesan utama yaitu dilaksanakan, evaluasi yang dilakukan seperti
ingin memberikan pemandangan pada tempat, proses dalam kegiatan
menawan hutan pinus disepanjang komunikasi, dan media yang digunakan. Pihak
area hutan dan keindahan sunset atau pengelola Wapitt sendiri juga memberikan
sunrise di Wapitt kepada seluruh ruang untuk memberikan kritik dan saran
masyarakat. Pesan yang ingin dengan menggunakan media – media sosial
disampaikan kepada target primer yang sudah disediakan sebagai bentuk tanya
yaitu bahagia, pintar dan nyaman jawab langsung dengan pihak pengelola
sedangkan pesan untuk target Wapitt. Evaluasi seperti ini juga dilaksanakan
sekunder adalah cintai, kenali potensi agar kegiatan pemasaran objek wisata Wapitt
wisata dan peluang investasi. yang dilaksanakan.
Keenam adalah tahap Dalam kegiatan strategi komunikasi
Pemilihan Media, Media online yang promosi ini, semua karyawan dilibatkan dalam
digunakan pihak pengelola Wapitt melaksanakan kegiatan ini, karena pemilik dari
yaitu media sosial, media sosial Wapitt sendiri yang mewajibkan. Alasannya,
adalah bentuk dari media yang dipakai karena Wapitt sendiri merupakan objek wisata
oleh pihak pengelola Wapitt untuk yang bisa dibilang masih baru jika
mendekati, membujuk sekaligus dibandingkan dengan wisata – wisata yang
menyampaikan pesan kepada ada di Kabupaten Temanggung. Meskipun
targetnya. Media sosial yang masih tergolong wisata baru, pengunjung yang
digunakan Wapitt adalah Instagram, datang tidak kalah ramai dengan wisata yang
Facebook, dan google. Kalau media lainnya. Tidak hanya itu, kegiatan promosi
offlinenya, pihak pengelola Wapitt yang dilakukan oleh Pihak Wapitt pun
sales trip atau berkunjung ke sekolah didukung dengan adanya relasi yang kuat
– sekolah untuk mengajak secara dengan pemerintah yaitu Perhutani, dan
langsung anak – anak sekolah untuk banyak komunitas seperti komunitas kopi dan
mengunjungi Wapitt, mau itu outbond, tembakau. Bisa menjalin relasi dengan
memberi makan kelinci dll. Dengan Perhutani karena Wapitt berdiri diatas lahan
hutan pinus milik perhutani, sedangkan relasi
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
7
Judul Makalah Harus Akurat, Singkat, Informatif, Jelas Dan Mudah Dipahami Diketik Dengan Title Case
(Capitalize Ech Word)

dengan komunitas kopi dan tembakau karena pihak pemerintahan, masyarakat


kopi dan tembakau yang ada di caffe (Kedai sekitar, juga komunitas. Hubungan
Hutan) merupakan hasil dari komunitas tersebut sangat dihargai oleh pihak
tersebut. Waptt, karena dengan menjalin
Sedangkan teori yang digunakan hubungan dengan pihak
adalah teori holistic marketing dan didukung pemerintahan, masyarakat sekitar,
oleh beberapa teori konsep lainnya, sehingga dan komunitas akan menjadi tertarik
dapat menjelaskan strategi yang disusun oleh dan menjadi suatu kelompok besar
pihak pengelola Wapitt. Menurut Kotler dan Socially responsible marketing.
Keller (2006) pemasaran holistik tersebut Orientasi pemasaran yang bertanggung jawab
memiliki 4 komponen utama yakni pemasaran secara sosial mengarahkan strategi marketing
internal (internal marketing), bauran perusahaan pada keseimbangan kepentingan
pemasaran yang terintegrasi (integrated internal perusahaan dan kepentingan
marketing), pemasaran relasional (relationship stakeholder perusahaan dalam mencapai
marketing) serta pemasaran dengan tanggung kinerja marketing yang optimal. Maksudnya
jawab sosial (socially responsible marketing) ( disini adalah bagaimana pihak pengelola
2006 ,‫)الشعراني & الوزير‬. Wapitt dalam mengelola dan mengajak calon
Integrated marketing salah pengunjung, pihak pengelola Wapitt harus
satu dasar dari strategi yang memastikan bahwa pelayanan yang mereka
dilaksanakan. Product, price, lakukan adalah komitmen kepada masyarakat,
promotion dan place menjadi acuan lingkungan dan alam.
utama. Pihak pengelola Wapitt
PENUTUP
mempunyai empat hal tersebut,
dengan memaksimalkan tersebut Dari hasil pembahasan
maka pihak pengelola Wapitt akan
Strategi komunikasi pemasaran
mendapatkan hasil yang maksimal.
pihak pengelola wisata Wapitt
Internal marketing adalah
kegiatan yang dilakukan untuk
dalam meningkatkan jumlah
mempengaruhi anggota staff, pengunjung wisata Wapitt maka
pengelola Wapitt dan pihak-pihak disimpulkan bahwa :
yang berhubungan dengan Wapitt
1. Pihak pengelola Wapitt
menjadi consumer oriented.
menggunakan Strategi komunikasi
Relationship marketing adalah
kegiatan marketing yang bertujuan
dengan menetapkan alur rencana
untuk menjaga hubungan jangka strategi komunikasi, kemudian
penjang kepada publik. Pihak Wapitt menentukan tahap – tahap sebagai
telah menjalin hubungan dengan
berikut : Analisis Situasi,
berbagai pihak, terutama dengan para
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
8
Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya
Volume xx Nomor x, Bulan 202X
ISSN : 2087-0086 (print), 2655-5433 (online)
DOI 000-0000

Penentuan Tujuan komunikasi, Mulyana, D. (2003). Metodologi Penelitian


Kualitatif.
Menentukan Target Pengunjung, Patel. (2019). 済無 No Title No Title No Title.
Pranata Sembiring, J. (2016). Strategi Komunikasi
Pesan, Program Komunikasi, Pemasaran Objek Wisata Gundaling dan
Pemilihan Media, Evaluasi. Pemandian Air Panas Semangat Gunung.
Simbolika, 2(1), 1–22.
2. Dalam menentukan strategi Priantana, A. P., & Santoso, E. (2019). Strategi
Promosi Objek Wisata Alam Situ Gede Kota
komunikasi pemasarannya pihak Tasikmalaya. Jurnal Komunikasi Global, 8(1),
pengelola wisata Wapitt 104–115.
https://doi.org/10.24815/jkg.v8i1.13586
menggunakan konsep Holistic Sumiyati, S., & Murdiyanto, L. (2018). Strategi
Komunikasi Pemasaran Pariwisata Untuk
Marketing Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di
Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen.
3. Pihak pengelola Wisata Wapitt WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi,
menggunakan peran media dalam 17(2), 171.
https://doi.org/10.32509/wacana.v17i2.629
upaya meningkatkan jumlah Tri, G., & Lestari, D. S. F. A. (2020). Strategi
Komunikasi Pemasaran Dsporaparbud
pengunjung objek wisata Wapitt Kabupaten Purwakarta Melalui Media
itu antara lain : periklanan atau Aplikasi Sampurasun Dalam Mempromosikan
Pariwisata. Jurnal LINIMASA, 3(1), 13–18.
advertising, personal selling, dan Diambil dari
https://journal.unpas.ac.id/index.php/linima
publisitas(media sosial). Upaya sa/article/view/2056/1089
Tunggala, S., & Saadjad, K. A. (2019). Strategi
yang gencar dilakukan adalah
Komunikasi pada Dinas Kebudayaan dan
melalui publisitas lewat media Pariwisata dalam Mempromosikan Objek
Wisata Kabupaten Banggai. Jurnal
sosial karena lebih mudah Komunikasi, 11(2), 197.
https://doi.org/10.24912/jk.v11i2.2714
discreening, dievaluasi dan lebih Zamrodah, Y. (2016). 済 無 No Title No Title No
mudah dalam mengajak Title, 15(2), 1–23.
)2006( .‫ ج‬.‫ غ‬,‫ & الوزير‬,.‫ ف‬.‫ إ‬,‫الشعراني‬. No Title
masyarakat ‫التعويضات المتحركة الكاملة و التعويضات الفكية‬
,‫دمشق‬ ‫جامعة‬ ‫منشورات‬ .‫الوجهية‬
1999(December), 1–6.
DAFTAR PUSTAKA

Ana Merliana. (1967). Strategi Komunikasi


Pemasaran Wisata Tradisional Di Tengah
Pandemi Covid-19. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 19.
Azzahrani, M. (2019). Strategi Komunikasi
Pemasaran Kementerian Pariwisata
Indonesia Dalam Pesona Indonesia Melalui
Youtube. Jurnal Manajemen Komunikasi,
2(2), 144.
https://doi.org/10.24198/jmk.v2i2.12925
Hardani. Ustiawaty, J. A. H. (2017). Buku Metode
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
9

Anda mungkin juga menyukai