Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman
Buah Kusuma Agrowisata Kabupaten Batu Malang
Hesti Purwaningrum
Abstrak
Faktor yang mempengaruhi strategi pengembangan Kusuma Agrowisata di Batu Malang adalah
pengembangan tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis faktor eksternal dan
internal dalam bentuk kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancamannya. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan fenomena
sosial dan alam secara sistematis, faktual dan akurat sehingga dapat menganalisis faktor internal dan
eksternal sebagai kekuatan ataupun kelemahan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan
bahwa faktor eksternal yang ditemukan meliputi sifat, ekonomi, teknologi, regulasi, politik, persaingan
pasar dan faktor internal seperti tanah, produk harga, distribusi, sumber daya, modal dapat menjadi
peluang dan kekuatan dalam pengembangan daya tarik wisata di Kabupaten Batu, Malang.
External And Internal Factors In The Development Of Tourism For Kusuma Agrowisata,
Batu Malang District
Abstract
Factors that influence the development strategy of Kusuma Agro-tourism in Batu Malang are the
development of tourist attractions. This research aims to determine the analysis of external and
internal factors in the form of strengths and weaknesses as well as opportunities and threats. This
study uses a qualitative descriptive method, namely research that aims to describe social and natural
phenomena systematically, factually and accurately so that it can analyze internal and external factors
as strengths or weaknesses. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the
external factors found include nature, economy, technology, regulation, politics, market competition
and internal factors such as land, product prices, distribution, resources, capital can be opportunities
and strengths in the development of tourist attractions. in Batu, Malang.
diminati oleh para wisatawan baik yang sudah Berdasarkan Undang-Undang Republik
pernah mengunjungi ataupun yang belum Indonesia No. 10 tahun 2009 Tentang
pernah berkunjung. Di samping itu persaingan Kepariwisataan, Daya Tarik Wisata diartikan
pasar dalam industri pariwisata menjadi salah sebagai segala sesuatu yang memiliki
satu faktor yang meredupkan tren wisata agro. keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa
Dugaan sementara akibat persaingan yang keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan
begitu ketat dan bermunculan daerah tempat hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
wisata yang lain yang semakin menarik dan atau kunjungan wisatawan.
tenggelamnya fenomena agrowisata yang Menurut Damanik dan Weber (dalam
sempat tren pada tahun 2000 an. Salindri, 2015) atraksi diartikan sebagai daya
Dengan menganalisis faktor eksternal dan tarik wisata baik yang nyata secara fisik
internal yang dimiliki Kusuma Agrowisata, maupun tidak (tangible dan intangible).
penelitian ini akan mengetahui kelemahan dan Sebuah destinasi wisata dapat memiliki lebih
kekuatan yang dapat digunakan sebagai dari satu daya tarik, sehingga tidak menutup
pengembangan daya tarik wisata Kusuma kemungkinan kedua unsur tersebut akan
Agrowisata. muncul dalam sebuah destinasi. Destinasi
Mengacu pada latar belakang di atas, maka wisata Taman Nasional Gunung memiliki daya
permasalahan dapat dirumuskan sebagai tarik alam berupa gunung (tangible).
berikut: Sedangkan daya tarik yang bersifat intangible
Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal berupa pemandangan yang indah, iklim yang
dalam pegembangan daya tarik wisata Taman sejuk, kebudayaan, keramahan masyarakat,
Buah Kusuma Agrowisata Kabupaten Batu dsb. Selain dapat berupa alam, daya tarik
Malang? wisata dapat berupa kebudayaan seperti
festival kesenian dan daya tarik buatan seperti
KAJIAN PUSTAKA kebun binatang, spa centre, taman safari,
museum, dll.
Gambaran Umum Pariwisata Terdapat empat jenis daya tarik menurut
Pariwisata adalah perpindahan sementara Oka A. Yoeti (2003), yaitu (1) natural
yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar attractions, yang termasuk dalam kelompok ini
dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari adalah pemandangan (landscape),
tempat kediamannya (Marpaung, 2002). pemandangan laut (seascape), pantai
Dengan meninggalkan rutinitas sehari-hari (beaches), danau (lakes), air terjun (waterfall),
artinya seseorang mencari sesuatu yang kebun raya (National Parks), agrowisata
berbeda baik aktifitas maupun tempat. (agrotourism), gunung berapi (volcanos), dan
Rutinitas keseharian dapat menimbulkan flora dan fauna; (2) build attractions, yang
kebosanan, tekanan dan stres sehingga dapat termasuk dalam kelompok ini antara lain
menurunkan produktifitas seseorang dalam adalah bangunan (buildings), dengan arsitek
bekerja. Hal tersebut yang mendorong yang menarik, seperti rumah adat dan yang
beberapa perusahaan menjadikan wisata termasuk bangunan kuno dan modern seperti
sebagai salah satu fasilitas yang wajib Forbiden City (China), Big Ben (London), Jam
diperoleh karyawan. Gadang (Bukit tinggi), Museum, maupun TMII;
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia (3) cultural attractions, yang termasuk ke
No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, dalam kelompok ini yaitu peninggalan sejarah
pariwisata diartikan sebagai sebuah industri (historical building), cerita-cerita rakyat
yang kompleks dengan melihat fasilitas dan (folklore), kesenian tradisional (traditional
layanan cukup banyak meliputi penginapan, dances), museum, upacara keagamaan,
makan, transportasi, infrastruktur dsb. festival kesenian, dan semacamnya; (4) sosial
Pemangku kepentingan dalam pariwisata attractions, tata cara hidup suatu masyarakat
adalah masyarakat, pengusaha dan (the way of life), ragam bahasa (languange),
pemerintah baik pusat maupun daerah, upacara perkawinan, potong gigi, khitanan,
seluruh pihak tentunya harus dapat dan kegiatan sosial lainnya.
bekerjasama serta menjalankan peran masing-
masing untuk dapat mewujudkan pariwisata Agrowisata
bertanggung jawab. Agrowisata diartikan sebagai sebuah
sistem kegiatan yang terpadu dan
Daya Tarik Wisata terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
138
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
139
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
140
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang
Pemasar
Promosi
Produk
Lahan
Modal
Harga
SDM
segar, mampu memikat wisatawan domestik No
an/
Nama
.
maupun mancanegara bertandang ke
Kotamadya Batu. PT. Kusuma Satria Dinas
Imam
Asri Wisatajaya yang merupakan salah satu 1.
Soetedjo
- v - - - -
perusahaan yang sukses memajukan ataupun 2. Wiyono v v v - - -
memperkenalkan keindahan alam Kota Batu di 3. Titik S. v v - v -
wilayah domestik maupun internasional. 4.
Totok
- v v v -
Yulianto
5. Yuliono - - v v v -
Deskripsi Informan Faiturorr
Berdasarkan hasil wawancara dengan 6. - - - - v -
ohman
semua informan, maka dapat peneliti 7. Rudi S. - - v - - v
temukansebagai berikut: 8.
Nungki
- - - v - -
Tabel 1 Setyo
9. Yanto - v v - - -
Daftar Informan 10. Giyono v v v - - -
11. Aplah - v v - - -
Jenis
Jaba
Nam
Kela
Usia
min
No.
tan
a
12. Tarjiman - v - - - -
13. Sholihah v v - - - -
Imam General 14. Nurul v v v v - -
1 L 50
Soetedjo Manager Sumber: Olah data.
Wiyono Manager Faktor internal tampak menonjol pada
2 L 40 Budidaya
Tanaman produk yang dimiliki Kusuma Agrowisata yaitu
Titik S. Manager Klinik hasil olahan buah-buahan yang dipanen dari
3 P 50
Agribisnis kebun milik Kusuma Agrowisata sendiri seperti
Totok Manager minum sari buah, keripik buah, dodol buah,
4 Yulianto L 57 Adventure
yogurt, dan lain-lain. Semua olahan buah-
Waterpark
Yuliono Manager Food buahan di Kusuma Agrowisata memiliki cita
5 L 63 rasa yang lezat, sehingga banyak dari
& Beverage
6
Faiturorro
L 37
Manager pengunjung yang menjadikannya sebagai
hman Marketing buah tangan dari kota Batu. Dari uraian
Rudi S. Manager
7 L 48
Accounting
tersebut dapat kita lihat jika faktor produk
Nungki Manager dapat dijadikan sebagai kekuatan. Faktor lain
8 L 45
Setyo Personalia yang terlihat yaitu harga jual dari produk-
Yanto Petani produk Kusuma Agrowisata. Harga yang
9 L 57 Agrowisata ditawarkan relatif terjangkau bagi para
Musiman
Giyono Petani pengunjung. Pertumbuhan prasarana yang
1 tinggi memiliki hotel dan convention hall,
L 57 Agrowisata
0
Tahunan restoran, water park dan berbagai adventur
1 Aplah L 48 Petani misalnya ATV, flying fox, dan air softgun.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
141
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang
Kebijakan pemerintah dalam mempromosikan daerah Kota Batu juga menjadi pesaing
Kusuma Agrowisata sebagai modal untuk Kusuma Agrowisata tempat wisata tersebut
mendatangkan wisatawan. Kusuma adalah Waterboom, Jatim Park 1, Jatim park 2,
Agrowisata merupakan salah satu pioner Selecta, Batu Night spectakuler dan lain lain.
produk olahan apel. Selain itu, dengan adanya Selain itu juga Kusuma Agrowisata yang
klinik agribisnis di Kusuma Agrowisata, berada di lingkungan petani dengan tanaman
wisatawan bisa mendapatkan informasi yang sama sehingga menjual produk yang
pelatihan dan pengembangan back to nature. sama dengan cara yang sama.
Tabel 3
Analisis Informan Faktor Kelemahan
PENUTUP
Pemasaran/
Promosi
Produk
Lahan
Harga
Modal
SDM
No
Nama
. Kesimpulan
Dalam aspek/kondisi eksternal, Kusuma
Agrowisata menghadapi faktor eksternal yaitu
Imam
1
Soetedjo
- - - v - - alam, ekonomi, teknologi, regulasi atau politik,
3 Titik S. - - - v - - pesaing, dan pasar. Faktor eksternal adalah
4
Totok
- - v - -
udara yang sejuk dan pemandangan yang
Yulianto indah yang ada di Kotamadya Batu. Lokasi
14 Nurul v - - - - -
yang strategis, dikelilingi pegunungan dan
Sumber: Olah data.
Sumber daya manusia yang ahli dalam obyek wisata alam yang ada di sekitar Kusuma
Agrowisata. Atraksi wisata serta sarana dan
bidang agribisnis dapat dikatakan kurang.
Selain itu, wisata alam yang ditawarkan yaitu prasarana yang semuanya berhubungan
dengan alam. Agrowisata adalah wisata minat
berupa pemandangan gunung-gunung yang
mengitari Kusuma Agrowisata dan juga khusus yang berisi wisata petik apel sebagai
komoditi utama dan buah-buahan lainnya.
perkebunan buah-buahan yang terbentang
luas kurang menarik untuk dikunjungi kembali Yang mana wisatanya masih jarang dijumpai
dan satu-satunya wisata petik apel di Jawa
di lain waktu, karena bagi para pengunjung
wisata ini terlalu monoton. Timur. Pertumbuhan prasarana yang tinggi,
Faktor Eksternal Kusuma Agrowisata sebagai pioneer produk
Faktor eksternal hasil wawancara olahan apel. Adanya cara barter yang
dilakukan dengan berbagai media dalam
menghasikan sebuah peluang dan ancaman.
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 faktor melakukan promosi. Adanya paket wisata
yang berisi pendidikan, pelatihan dan
peluang yang dimiliki Kusuma Agrowisata.
Dilihat dari faktor teknologi, Kusuma pengembangan yang tidak ada pada wisata
lainnya. Adanya Klinik Agribisnis dan
Agrowisata memiliki mesin-mesin modern
untuk memproses produk-produknya, Agrowisata yang menyediakan informasi,
pelatihan, dan pengembangan back to nature.
sehingga produk yang dihasilkan dapat
maksimal. Semakin banyak produk yang Masih minimnya SDM yang berpengalaman
dibidangnya seperti di bidang pertanian, food
dihasilkan, distribusi pemasaran akan semakin
lancar dan dapat menjangkau daerahlainnya and beverage, agrobisnis Kusuma Agrowisata
merupakan objek yang mengutamakan
dan juga untuk masalah agribisnisnya Kusuma
Agrowisata berusaha mengembangkan kekuatan alamnya sehingga terpengaruh
dengan perubahan iklim sehingga produksi
berbagai jenis tanaman yang dapat menarik
konsumen. Peluang lain yaitu mempunyai buah tidak maksimal. Akibat gagal panen
menyebabkan produksi buah dan sayuran
atraksi wisata serta sarana dan prasarana
yang semuanya berhubungan dengan alam. tidak bisa dipanen pada waktunya. Tidak
adanya repeat visit dari wisatawan
Agrowisata adalah wisata minat khusus yang
berisi wisata petik apel sebagai komoditi dikarenakan sudah banyak tempat wisata baru
di daerah Batu dan wisatawan merasa bosan.
utama dan buah-buahan lainnya. Terdapat 3
faktor yang menjadi ancaman bagi Kusuma Penambahan olahan produk dengan cara
modern membuat dodol, sari buah apel, selai,
Agrowisata yaitu faktor alam. Cuaca yang tidak
menentu sangat mempengaruhi hasil kebun yogurt, kripik,brem dan lain lain.
Dalam aspek/kondisi internalnya adalah
Kusuma Agrowisata. Tidak hanya itu, ketika
musim penghujan tiba, jumlah pengunjung lahan, produk, harga, distribusi, SDM dan
modal. Keanekaragaman sarana prasarana
akan menurun. Adanya tempat wisata di
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
142
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang
menjadikan layak dikunjungi berbagai usia. dapat menampung semua wisatawan yang
Kusuma Agrowisata ini masih bisa tidak ingin berjalan kaki. Wisatawan harus
mengembangkan usaha baru terkait dengan menunggu lama jika ingin menggunakan mobil
berbagai macam tanaman yang bisa tersebut dikarenakan keterbatasan, (5) elum
menambah daya tarik konsumen. Memperluas adanya sumber data manusia bidang
daerah pemasaran sari buah apel dan aneka kepariwisataan khusus dan pertanian sehingga
produk lainnya misalnya yogurt, jenang, cuka, menyebabkan kurang optimalnya pariwisata
dodol, kripik dan aneka buah serta manisan. yang berkelanjutan.
Menjalin kerjasama dengan berbagai instansi,
akademi, universitas dan sekolah agar dapat DAFTAR PUSTAKA
melihat dari awal pemetikan hingga hasil akhir
sampai dikemas secara apik dan Yoeti, O.A. (2003).Tours And Travel
didistribusikan ke seuruh indonesia. Adanya Marketting. Jakarta: Pradnya Paramita.
benda/barang yang akan dijadikan ciri khas Damanik, Janianton Dan Helmut F. Weber.
sebagai souvenir dan dan dijadikannya (2006).Perencanaan Ekowisata:Dari
Kusuma Agrowisata sebagai tempat penelitian Teori Ke Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit
atau pendidikan. Permintaan pasar yang Andi.
begitu besar terkait dengan souvenir dan Salindri, Yerika Ayu. (2015). Tingkat Kepuasan
produk olahan sehingga masyarakat Wisatawan Pada Aktivitas Wisata
memberikan hasil karyanya dan hasil Arung Jeram Sungai Serayu.
produknya untuk dijual di sekitar Kusuma Yogyakarta: Sekolah
Agrowisata. PascasarjanaUniversitas Gadjah Mada.
(Tesis)
Saran Sutjipta, I Nyoman. (2001). Agrowisata.
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis Badung: Universitas UdayanaMagister
dapat menyampaikan saran kondisi internal Manajemn Agribisnis.(Diktat)
dan eksternal, diantaranya: (1) membuat paket Rilla, E. (1999).Bring The City & County
wisata yang mengandung unsur perawatan Together. California Coast And Ocean.
aneka buah atau dilibatkan dalam penanaman Vol. 15, No. 2. 10p.
aneka sayur mayur yang terdapat di Kusuma Utama, I Gusti Bagus Rai. (2011). Agrowisata
Agrowisata, (2) meningkatkan berbagai Sebagai Pariwisata Alternatif. Badung:
macam aneka buah dan sayur, agar ketika Universitas Dhyana Pura Bali. Dalam
musim liburan untuk pemetikan buah tidak Https://Www.Researchgate.Net/Publica
sampai habis dan mengakibatkan kekecewaan tion/277074027_Agrowisata_Sebagai_
kepada wisatawan, (3) diharapkan Kusuma Pariwisata_Alternatif diunduh pada 4
Agrowisata menyediakan sarana transportasi Agustus 2019 pkl 11.41 WIB.
dari Jl. Abdul Ganibawah menuju lokasi Marpaung, Happy. (2002).Pengetahuan
Kusuma Agrowisata, terutama bagi wisatawan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.
yang berkunjung mengendarai kendaraan Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang
umum, (4) menambahkan mobil wisata, agar Kepariwisataan.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
143