Anda di halaman 1dari 7

Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya

Volume xx Nomor x, Bulan 202X


ISSN : 2087-0086 (print), 2655-5433 (online)
DOI: 10.31294/khi.v11i2.8855

Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman
Buah Kusuma Agrowisata Kabupaten Batu Malang
Hesti Purwaningrum

Program Studi Pariwisata, STIPRAM


Jalan Ahmad Yani, Ringroad Timur, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
E-mail : hestipurwaningrum27@gmail.com

Abstrak

Faktor yang mempengaruhi strategi pengembangan Kusuma Agrowisata di Batu Malang adalah
pengembangan tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis faktor eksternal dan
internal dalam bentuk kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancamannya. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan fenomena
sosial dan alam secara sistematis, faktual dan akurat sehingga dapat menganalisis faktor internal dan
eksternal sebagai kekuatan ataupun kelemahan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan
bahwa faktor eksternal yang ditemukan meliputi sifat, ekonomi, teknologi, regulasi, politik, persaingan
pasar dan faktor internal seperti tanah, produk harga, distribusi, sumber daya, modal dapat menjadi
peluang dan kekuatan dalam pengembangan daya tarik wisata di Kabupaten Batu, Malang.

Kata kunci: faktor eksternal, faktor internal, agrowisata.

External And Internal Factors In The Development Of Tourism For Kusuma Agrowisata,
Batu Malang District

Abstract

Factors that influence the development strategy of Kusuma Agro-tourism in Batu Malang are the
development of tourist attractions. This research aims to determine the analysis of external and
internal factors in the form of strengths and weaknesses as well as opportunities and threats. This
study uses a qualitative descriptive method, namely research that aims to describe social and natural
phenomena systematically, factually and accurately so that it can analyze internal and external factors
as strengths or weaknesses. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the
external factors found include nature, economy, technology, regulation, politics, market competition
and internal factors such as land, product prices, distribution, resources, capital can be opportunities
and strengths in the development of tourist attractions. in Batu, Malang.

Keywords: external factor, internal factor, agrotourism.

PENDAHULUAN yang berkelanjutan (sustainable development)


karena merupakan bagian dari pembangunan
Pariwisata dianggap sebagai industri yang nasional yang berkelanjutan, maka
mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi pengembangan harus dilaksanakan dalam
secara cepat. Pariwisata mendorong kesatuan yang terpadu, dengan sektor-sektor
ketersediaan lapangan kerja, peningkatan pembangunan lainnya (Suwantoro, 1997).
penghasilan, standar hidup serta menstimulasi Agrowisata terdapat pada daerah-daerah
sektor-sektor produktifitas lainnya. Dampak tertentu yang berdataran tinggi. Indonesia
positif yang ditimbulkan dari pembangunan memiliki kawasan Agrowisata yang cukup
pariwisata antara lain dapat menambah terkenal yaitu agrowisata apel Taman Buah
pendapatan negara, memperluas lapangan Kusuma di Kotamadya Batu, Jawa Timur.
kerja (SDM) serta memperluas nilai-nilai Kabupaten Batu Kota Malang merupakan
pergaulan hidup dan pengetahuan suatu daerah yang memiliki potensi yang
masyarakat. sangat besar di bidang industri pariwisata.
Pengembangan periwisata perlu dijadikan Banyaknya tempat wisata di daerah Batu
sebagai bagian dari pembangunan nasional Malang menyebabkan agrowisata kurang
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
137
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang

diminati oleh para wisatawan baik yang sudah Berdasarkan Undang-Undang Republik
pernah mengunjungi ataupun yang belum Indonesia No. 10 tahun 2009 Tentang
pernah berkunjung. Di samping itu persaingan Kepariwisataan, Daya Tarik Wisata diartikan
pasar dalam industri pariwisata menjadi salah sebagai segala sesuatu yang memiliki
satu faktor yang meredupkan tren wisata agro. keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa
Dugaan sementara akibat persaingan yang keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan
begitu ketat dan bermunculan daerah tempat hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
wisata yang lain yang semakin menarik dan atau kunjungan wisatawan.
tenggelamnya fenomena agrowisata yang Menurut Damanik dan Weber (dalam
sempat tren pada tahun 2000 an. Salindri, 2015) atraksi diartikan sebagai daya
Dengan menganalisis faktor eksternal dan tarik wisata baik yang nyata secara fisik
internal yang dimiliki Kusuma Agrowisata, maupun tidak (tangible dan intangible).
penelitian ini akan mengetahui kelemahan dan Sebuah destinasi wisata dapat memiliki lebih
kekuatan yang dapat digunakan sebagai dari satu daya tarik, sehingga tidak menutup
pengembangan daya tarik wisata Kusuma kemungkinan kedua unsur tersebut akan
Agrowisata. muncul dalam sebuah destinasi. Destinasi
Mengacu pada latar belakang di atas, maka wisata Taman Nasional Gunung memiliki daya
permasalahan dapat dirumuskan sebagai tarik alam berupa gunung (tangible).
berikut: Sedangkan daya tarik yang bersifat intangible
Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal berupa pemandangan yang indah, iklim yang
dalam pegembangan daya tarik wisata Taman sejuk, kebudayaan, keramahan masyarakat,
Buah Kusuma Agrowisata Kabupaten Batu dsb. Selain dapat berupa alam, daya tarik
Malang? wisata dapat berupa kebudayaan seperti
festival kesenian dan daya tarik buatan seperti
KAJIAN PUSTAKA kebun binatang, spa centre, taman safari,
museum, dll.
Gambaran Umum Pariwisata Terdapat empat jenis daya tarik menurut
Pariwisata adalah perpindahan sementara Oka A. Yoeti (2003), yaitu (1) natural
yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar attractions, yang termasuk dalam kelompok ini
dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari adalah pemandangan (landscape),
tempat kediamannya (Marpaung, 2002). pemandangan laut (seascape), pantai
Dengan meninggalkan rutinitas sehari-hari (beaches), danau (lakes), air terjun (waterfall),
artinya seseorang mencari sesuatu yang kebun raya (National Parks), agrowisata
berbeda baik aktifitas maupun tempat. (agrotourism), gunung berapi (volcanos), dan
Rutinitas keseharian dapat menimbulkan flora dan fauna; (2) build attractions, yang
kebosanan, tekanan dan stres sehingga dapat termasuk dalam kelompok ini antara lain
menurunkan produktifitas seseorang dalam adalah bangunan (buildings), dengan arsitek
bekerja. Hal tersebut yang mendorong yang menarik, seperti rumah adat dan yang
beberapa perusahaan menjadikan wisata termasuk bangunan kuno dan modern seperti
sebagai salah satu fasilitas yang wajib Forbiden City (China), Big Ben (London), Jam
diperoleh karyawan. Gadang (Bukit tinggi), Museum, maupun TMII;
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia (3) cultural attractions, yang termasuk ke
No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, dalam kelompok ini yaitu peninggalan sejarah
pariwisata diartikan sebagai sebuah industri (historical building), cerita-cerita rakyat
yang kompleks dengan melihat fasilitas dan (folklore), kesenian tradisional (traditional
layanan cukup banyak meliputi penginapan, dances), museum, upacara keagamaan,
makan, transportasi, infrastruktur dsb. festival kesenian, dan semacamnya; (4) sosial
Pemangku kepentingan dalam pariwisata attractions, tata cara hidup suatu masyarakat
adalah masyarakat, pengusaha dan (the way of life), ragam bahasa (languange),
pemerintah baik pusat maupun daerah, upacara perkawinan, potong gigi, khitanan,
seluruh pihak tentunya harus dapat dan kegiatan sosial lainnya.
bekerjasama serta menjalankan peran masing-
masing untuk dapat mewujudkan pariwisata Agrowisata
bertanggung jawab. Agrowisata diartikan sebagai sebuah
sistem kegiatan yang terpadu dan
Daya Tarik Wisata terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
138
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang

sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan pengembangan, pelaksanaan,


pelestarian lingkungan, peningkatan pengkoordinasian dan pengawasan yang
kesajahteraan masyarakat petani (Sutjipta, melibatkan pemikiran, penetapan harga,
2001). Pemanfaatan potensi alami untuk promosi dan distribusi produk pelayanan serta
mendorong hasil berupa kesejahteraan desain ide-ide untuk menciptakan dan
merupakan tujuan dasar pariwisata itu sendiri. menambah keuntungan melalui target pasar
Aktifitas wisata agro memiliki dampak untuk mencapai tujuan organisasi. (Marpaung,
positif bagi wisatawan (Rilla, 1999), antara lain 2002).
(1) menjalin hubungan kekeluargaan dengan
petani atau masyarakat lokal, (2) Lingkungan Sekitar Bisnis
meningkatkan kesehatan dan kesegaran Lingkungan eksternal makro adalah
tubuh, (3) Beristirahat dan menghilangkan semua kejadian di luar perusahaan yang
kejenuhan, (4) mendapatkan petualangan memiliki potensi untuk mempengaruhi
yang mengagumkan, (5) mendapatkan perusahaan (Chuck Williams, 2001) seperti
makanan yang benar-benar alami (organic potensi alam dan kualifikasi sumber daya
food), (6) Mendapatkan suasana yang benar- manusia. Adapun Lingkungan eksternal makro
benar berbeda, (7) biaya yang murah karena dari Kusuma Agrowisata, yaitu potensi alam
agrowisata relatif lebih murah dari wisata yang dan kualifikasi sumber daya manusia.
lainnya. Potensi alam seperti udara sejuk,
Menurut Utama (2011) preferensi dan pemandangan dan komoditas apel memiliki
motivasi wisatawan mengalami perkembangan daya tarik dan layak untuk ditawarkan/dijual
yang dinamis. Muncul kecenderungan untuk pada para wisatawan. Penempatan karyawan
memenuhi kebutuhan terhadap hal-hal yang sesuai dengan kualifikasi sumber daya
spesifik seperti udara segar, pemandangan manusia di bidangnya dapat menjadi salah
yang indah, pengolahan produk tradisional, satu kunci dalam pengembangan Kusuma
maupun produk-produk pertanian modern dan Agrowisata..
spesifik menunjukkan peningkatan yang pesat. Lingkungan eksternal mikro terdiri dari
Utama (2011) menekanan bahwa adanya pelanggan dan pesaing. Perusahaan tidak
kebutuhan spesifik tersebut merupakan sinyal dapat hidup tanpa dukungan dari pelanggan.
permintaan terhadap Agrowisata sekaligus Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan
peluang besar bagi penyedia jasa. usahanya suatu perusahaan perlu mengamati
perubahan kebutuhan dan keinginan
Strategi Pengembangan pelanggan. Pengamatan reaktif adalah
Strategi dapat pula diartikan sebagai memusatkan perhatian pada kecendrungan
rencana umum yang bersifat integratif yang dan masalah pelanggan setelah kejadian,
dirancang agar organisasi pariwisata dapat misalnya mendengarkan keluhan pelanggan.
mencapai tujuan melaluialokasi pemanfaatan Pengamatan proaktif terhadap pelanggan
sumber daya yang tepat walaupun adalah dengan memperkirakan kejadian,
menemukan rintangan dari pesaing (Happy kecendrungan, dan masalah sebelum hal itu
Marpaung, 2002). Strategi dibedakan dengan terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih Pesaing adalah perusahaan di dalam
sempit dan waktu yang lebih singkat. industri yang sama dan menjual produk atau
Dalam strategi pengembangan, produk jasa kepada pelanggan. Sering kali perbedaan
wisata dapat diartikan sebagai sebuah atraksi, antara keberhasilan dan kegagalan usaha
kondisi alam, kebudayaan, aktifitas kehidupan tergantung pada apakah perusahaan
yang mampu menarik minat orang lain untuk melakukan pelayanan yang lebih baik dari
menikmatinya. Produk yang menarik dan pada pesaing lain. Karena itu, perusahaan
menyebabkan wisatawan berkunjung disebut harus melakukan analisis bersaing, yaitu
daya tarik atau atraksi wisata. Pengembangan menentukan siapa pesaingnya, mengantisipasi
produk agrowisata apel yaitu dengan menggali pergerakan pesaing, serta memperhitungkan
potensi yang ada, baik sumber daya alam kekuatan dan kelemahan pesaing.
ataupun sumber daya manusia dengan tidak
berusaha mengeksploitasinya. Analisis SWOT
Sedangkan strategi pengembangan Dalam pemasaran analisis SWOT adalah
pemasaran, yaitu proses dari program- suatu keharusan dan merupakan langkah
program analisis, perencanaan, pertama yang perlu dilakukan secara

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
139
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang

sistematis untuk menilai keadaan sebelum Jenis dan Sumber Data


menyusun rencana (termasuk rencana Data primer dalam penelitian ini adalah
pemasaran). hasil wawancara dari informan sedangkan
Unsur SWOT, yaitu (1) strengths data sekunder dalam penelitian ini adalah
(kekuatan) haruslah dilihat dari pandangan buku, jurnal atau kepustakaan yang lain
atau penilaian konsumen atau pasar dan mengenai pengembangan pariwisata. Secara
bukan dari sisi produsen; (2) weaknesses umum sumber data primer yaitu informan atau
(kelemahan), salah satu kelemahan yang narasumber, kondisi lapangan dan pihak lain
dihadapi produsen pariwisata adalah yang dianggap relevan untuk memberikan
menemukan sumber daya manusia yang informasi terkait pelaksanaan studi.
sungguh-sunguh memenuhi kualifikasi Narasumber yang digunakan pada penelitian
(penguasaan bahasa, penguasaan produk, ini antara lain adalah manajer Taman Buah
penguasaan lingkungan kerja, keramahan, dan Kusuma Agrowisata, kepala marketing, petani
lain sebagainya); (3) opportunities (peluang), dan wisatawan yang berkunjung di Taman
setiap perkembangan yang ada, baik yang Buah Agrowisata Batu. Sumber data sekunder
terjadi di sekitar maupun di tempat lain harus diperoleh dari perusahaan, dinas terkait atau
diperhatikan dengan seksama, karena bisa instansi yang ada kaitannya dengan penelitian
saja memberi peluang baru; (4) threats dan kajian-kajian literatur.
(ancaman), dalam bidang pariwisata ancaman
bisa saja timbul setiap saat, namun apabila Teknik Pengumpulan Data
ancaman itu dapat diketahui lebih awal, maka Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
jalan untuk mengatasinya tentu dapat data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
ditemukan dengan baik. (Sameng, 2000). data yang memenuhi standar yang ditetapkan
Tujuan utama digunakannya analisis SWOT (Sugiyono 2011). Pengumpulan data penelitian
ini adalah untuk merumuskan strategi ini dilakukan dengan observasi, wawancara,
perusahaan, yaitu membandingkan antara dokumentasi dan studi kepustakaan. Dengan
faktor eksternal peluang (opportunities) dan observasi di lapangan peneliti akan lebih
ancaman (threats) dengan faktor internal mampu memahami konteks data dalam
kekuatan (strengths) dan kelemahan keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat
(weakness). Matriks internal dan eksternal ini diperoleh pandangan yang holistik atau
dikembangkan dari model General Elektrik menyeluruh. Secara umum materi observasi
(GE-Model). Parameter yang digunakan yang dilakukan mencakup tiga hal yaitu
meliputi parameter kekuatan internal observasi terhadap potensi wisata, observasi
perusahaan dan pengaruh eksternal yang terkait pengelolaan yang telah dilakukan dan
dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah observasi terkait kondisi wilayah secara
untuk memperoleh strategi bisnis yang menyeluruh.
ditingkatkan korporat yang lebih detail Kegiatan wawancara dilakukan terhadap
(Rangkuti 2005). sejumlah narasumber yang dianggap
Setelah faktor-faktor strategis telah kompeten dalam suatu hal. Metode yang
diidentifikasi, kemudian disusun tabel EFAS digunakan merupakan wawancara semi
(External Strategic Factor Analysis Summary) terstruktur, tujuannya adalah untuk
untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal, menemukan permasalahan secara lebih
dan IFAS (Internal Strategic Factor Analysis terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara
Summary) untuk mengidentifikasi faktor-faktor diminta pendapat, dan ide-idenya. Peneliti
internal. melakukan wawancara dengan beberapa
pihak, baik dari pihak pengelola, pengunjung,
METODE PENELITIAN dan instansi yang terlibat langsung maupun
tidak terlibat langsung.
Jenis dan Desain Penelitian Dokumen merupakan catatan peristiwa
Dalam penelitian yanga akan penulis yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
lakukan, penulis menggunakan penelitian tulisan (biografi, peraturan, kebijakan, life
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu histories), gambar (foto, sketsa atau gambar
penelitian yang bertujuan membuat deskripsi hidup), atau karya-karya monumental dari
atas suatu fenomena sosial atau alam secara seseorang (karya seni, patung, atau film).
sistematis, faktual dan akurat. Teknik pengumpulan data dengan
memanfaatkan dokumen-dokumen dan

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
140
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang

referensi yang ada kaitannya dengan yang 1 Agrowisata


diteliti. Untuk melengkapi data yang ada, Sayur Mayur
Tarjiman Karyawan
peneliti menggunakan beberapa literatur yang 1
L 40 Pabrik Sari
ada dan berhubungan dengan masalah yang 2
Buah Apel
akan diteliti, sebagai acuan dalam membahas 1 Sholihah
P 27
Karyawan Hotel
penelitian ini. 3 Agrowisata
Nurul Pengunjung
1
P 38 Kusuma
Lokasi Penelitian 4
Agrowisata
Penelitian ini dilakukan di Taman Kusuma Sumber: Olah data.
Agrowisata KabupatenBatu, yang berlokasi di
Jalan Abdul Gani Atas No. 36 Batu Jawa Temuan Hasil Penelitian
Timur. Faktor Internal
Dari wawancara yang dilakukan di lokasi
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian, didapatkan infomasi dari para
informan sebagai berikut:
Gambaran Umum Kusuma Agrowisata
Industri jasa pariwisata yang berada di Kota Tabel 2
Batu Malang Jawa Timur yang terkenal Analisis Informan faktor kekuatan
dengan keindahan alam dan kesejukan hawa

Pemasar

Promosi
Produk
Lahan

Modal
Harga

SDM
segar, mampu memikat wisatawan domestik No

an/
Nama
.
maupun mancanegara bertandang ke
Kotamadya Batu. PT. Kusuma Satria Dinas
Imam
Asri Wisatajaya yang merupakan salah satu 1.
Soetedjo
- v - - - -
perusahaan yang sukses memajukan ataupun 2. Wiyono v v v - - -
memperkenalkan keindahan alam Kota Batu di 3. Titik S. v v - v -
wilayah domestik maupun internasional. 4.
Totok
- v v v -
Yulianto
5. Yuliono - - v v v -
Deskripsi Informan Faiturorr
Berdasarkan hasil wawancara dengan 6. - - - - v -
ohman
semua informan, maka dapat peneliti 7. Rudi S. - - v - - v
temukansebagai berikut: 8.
Nungki
- - - v - -
Tabel 1 Setyo
9. Yanto - v v - - -
Daftar Informan 10. Giyono v v v - - -
11. Aplah - v v - - -
Jenis

Jaba
Nam

Kela

Usia
min
No.

tan
a

12. Tarjiman - v - - - -
13. Sholihah v v - - - -
Imam General 14. Nurul v v v v - -
1 L 50
Soetedjo Manager Sumber: Olah data.
Wiyono Manager Faktor internal tampak menonjol pada
2 L 40 Budidaya
Tanaman produk yang dimiliki Kusuma Agrowisata yaitu
Titik S. Manager Klinik hasil olahan buah-buahan yang dipanen dari
3 P 50
Agribisnis kebun milik Kusuma Agrowisata sendiri seperti
Totok Manager minum sari buah, keripik buah, dodol buah,
4 Yulianto L 57 Adventure
yogurt, dan lain-lain. Semua olahan buah-
Waterpark
Yuliono Manager Food buahan di Kusuma Agrowisata memiliki cita
5 L 63 rasa yang lezat, sehingga banyak dari
& Beverage
6
Faiturorro
L 37
Manager pengunjung yang menjadikannya sebagai
hman Marketing buah tangan dari kota Batu. Dari uraian
Rudi S. Manager
7 L 48
Accounting
tersebut dapat kita lihat jika faktor produk
Nungki Manager dapat dijadikan sebagai kekuatan. Faktor lain
8 L 45
Setyo Personalia yang terlihat yaitu harga jual dari produk-
Yanto Petani produk Kusuma Agrowisata. Harga yang
9 L 57 Agrowisata ditawarkan relatif terjangkau bagi para
Musiman
Giyono Petani pengunjung. Pertumbuhan prasarana yang
1 tinggi memiliki hotel dan convention hall,
L 57 Agrowisata
0
Tahunan restoran, water park dan berbagai adventur
1 Aplah L 48 Petani misalnya ATV, flying fox, dan air softgun.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
141
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang

Kebijakan pemerintah dalam mempromosikan daerah Kota Batu juga menjadi pesaing
Kusuma Agrowisata sebagai modal untuk Kusuma Agrowisata tempat wisata tersebut
mendatangkan wisatawan. Kusuma adalah Waterboom, Jatim Park 1, Jatim park 2,
Agrowisata merupakan salah satu pioner Selecta, Batu Night spectakuler dan lain lain.
produk olahan apel. Selain itu, dengan adanya Selain itu juga Kusuma Agrowisata yang
klinik agribisnis di Kusuma Agrowisata, berada di lingkungan petani dengan tanaman
wisatawan bisa mendapatkan informasi yang sama sehingga menjual produk yang
pelatihan dan pengembangan back to nature. sama dengan cara yang sama.
Tabel 3
Analisis Informan Faktor Kelemahan
PENUTUP
Pemasaran/
Promosi
Produk
Lahan

Harga

Modal
SDM

No
Nama
. Kesimpulan
Dalam aspek/kondisi eksternal, Kusuma
Agrowisata menghadapi faktor eksternal yaitu
Imam
1
Soetedjo
- - - v - - alam, ekonomi, teknologi, regulasi atau politik,
3 Titik S. - - - v - - pesaing, dan pasar. Faktor eksternal adalah
4
Totok
- - v - -
udara yang sejuk dan pemandangan yang
Yulianto indah yang ada di Kotamadya Batu. Lokasi
14 Nurul v - - - - -
yang strategis, dikelilingi pegunungan dan
Sumber: Olah data.
Sumber daya manusia yang ahli dalam obyek wisata alam yang ada di sekitar Kusuma
Agrowisata. Atraksi wisata serta sarana dan
bidang agribisnis dapat dikatakan kurang.
Selain itu, wisata alam yang ditawarkan yaitu prasarana yang semuanya berhubungan
dengan alam. Agrowisata adalah wisata minat
berupa pemandangan gunung-gunung yang
mengitari Kusuma Agrowisata dan juga khusus yang berisi wisata petik apel sebagai
komoditi utama dan buah-buahan lainnya.
perkebunan buah-buahan yang terbentang
luas kurang menarik untuk dikunjungi kembali Yang mana wisatanya masih jarang dijumpai
dan satu-satunya wisata petik apel di Jawa
di lain waktu, karena bagi para pengunjung
wisata ini terlalu monoton. Timur. Pertumbuhan prasarana yang tinggi,
Faktor Eksternal Kusuma Agrowisata sebagai pioneer produk
Faktor eksternal hasil wawancara olahan apel. Adanya cara barter yang
dilakukan dengan berbagai media dalam
menghasikan sebuah peluang dan ancaman.
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 faktor melakukan promosi. Adanya paket wisata
yang berisi pendidikan, pelatihan dan
peluang yang dimiliki Kusuma Agrowisata.
Dilihat dari faktor teknologi, Kusuma pengembangan yang tidak ada pada wisata
lainnya. Adanya Klinik Agribisnis dan
Agrowisata memiliki mesin-mesin modern
untuk memproses produk-produknya, Agrowisata yang menyediakan informasi,
pelatihan, dan pengembangan back to nature.
sehingga produk yang dihasilkan dapat
maksimal. Semakin banyak produk yang Masih minimnya SDM yang berpengalaman
dibidangnya seperti di bidang pertanian, food
dihasilkan, distribusi pemasaran akan semakin
lancar dan dapat menjangkau daerahlainnya and beverage, agrobisnis Kusuma Agrowisata
merupakan objek yang mengutamakan
dan juga untuk masalah agribisnisnya Kusuma
Agrowisata berusaha mengembangkan kekuatan alamnya sehingga terpengaruh
dengan perubahan iklim sehingga produksi
berbagai jenis tanaman yang dapat menarik
konsumen. Peluang lain yaitu mempunyai buah tidak maksimal. Akibat gagal panen
menyebabkan produksi buah dan sayuran
atraksi wisata serta sarana dan prasarana
yang semuanya berhubungan dengan alam. tidak bisa dipanen pada waktunya. Tidak
adanya repeat visit dari wisatawan
Agrowisata adalah wisata minat khusus yang
berisi wisata petik apel sebagai komoditi dikarenakan sudah banyak tempat wisata baru
di daerah Batu dan wisatawan merasa bosan.
utama dan buah-buahan lainnya. Terdapat 3
faktor yang menjadi ancaman bagi Kusuma Penambahan olahan produk dengan cara
modern membuat dodol, sari buah apel, selai,
Agrowisata yaitu faktor alam. Cuaca yang tidak
menentu sangat mempengaruhi hasil kebun yogurt, kripik,brem dan lain lain.
Dalam aspek/kondisi internalnya adalah
Kusuma Agrowisata. Tidak hanya itu, ketika
musim penghujan tiba, jumlah pengunjung lahan, produk, harga, distribusi, SDM dan
modal. Keanekaragaman sarana prasarana
akan menurun. Adanya tempat wisata di
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
142
Faktor Eksternal Dan Internal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata
Kabupaten Batu Malang

menjadikan layak dikunjungi berbagai usia. dapat menampung semua wisatawan yang
Kusuma Agrowisata ini masih bisa tidak ingin berjalan kaki. Wisatawan harus
mengembangkan usaha baru terkait dengan menunggu lama jika ingin menggunakan mobil
berbagai macam tanaman yang bisa tersebut dikarenakan keterbatasan, (5) elum
menambah daya tarik konsumen. Memperluas adanya sumber data manusia bidang
daerah pemasaran sari buah apel dan aneka kepariwisataan khusus dan pertanian sehingga
produk lainnya misalnya yogurt, jenang, cuka, menyebabkan kurang optimalnya pariwisata
dodol, kripik dan aneka buah serta manisan. yang berkelanjutan.
Menjalin kerjasama dengan berbagai instansi,
akademi, universitas dan sekolah agar dapat DAFTAR PUSTAKA
melihat dari awal pemetikan hingga hasil akhir
sampai dikemas secara apik dan Yoeti, O.A. (2003).Tours And Travel
didistribusikan ke seuruh indonesia. Adanya Marketting. Jakarta: Pradnya Paramita.
benda/barang yang akan dijadikan ciri khas Damanik, Janianton Dan Helmut F. Weber.
sebagai souvenir dan dan dijadikannya (2006).Perencanaan Ekowisata:Dari
Kusuma Agrowisata sebagai tempat penelitian Teori Ke Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit
atau pendidikan. Permintaan pasar yang Andi.
begitu besar terkait dengan souvenir dan Salindri, Yerika Ayu. (2015). Tingkat Kepuasan
produk olahan sehingga masyarakat Wisatawan Pada Aktivitas Wisata
memberikan hasil karyanya dan hasil Arung Jeram Sungai Serayu.
produknya untuk dijual di sekitar Kusuma Yogyakarta: Sekolah
Agrowisata. PascasarjanaUniversitas Gadjah Mada.
(Tesis)
Saran Sutjipta, I Nyoman. (2001). Agrowisata.
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis Badung: Universitas UdayanaMagister
dapat menyampaikan saran kondisi internal Manajemn Agribisnis.(Diktat)
dan eksternal, diantaranya: (1) membuat paket Rilla, E. (1999).Bring The City & County
wisata yang mengandung unsur perawatan Together. California Coast And Ocean.
aneka buah atau dilibatkan dalam penanaman Vol. 15, No. 2. 10p.
aneka sayur mayur yang terdapat di Kusuma Utama, I Gusti Bagus Rai. (2011). Agrowisata
Agrowisata, (2) meningkatkan berbagai Sebagai Pariwisata Alternatif. Badung:
macam aneka buah dan sayur, agar ketika Universitas Dhyana Pura Bali. Dalam
musim liburan untuk pemetikan buah tidak Https://Www.Researchgate.Net/Publica
sampai habis dan mengakibatkan kekecewaan tion/277074027_Agrowisata_Sebagai_
kepada wisatawan, (3) diharapkan Kusuma Pariwisata_Alternatif diunduh pada 4
Agrowisata menyediakan sarana transportasi Agustus 2019 pkl 11.41 WIB.
dari Jl. Abdul Ganibawah menuju lokasi Marpaung, Happy. (2002).Pengetahuan
Kusuma Agrowisata, terutama bagi wisatawan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.
yang berkunjung mengendarai kendaraan Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang
umum, (4) menambahkan mobil wisata, agar Kepariwisataan.

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
143

Anda mungkin juga menyukai