Anda di halaman 1dari 9

Agricultural Socio-Economics Journal ISSN: 2252-6757

Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##

POTENSI WISATA DAN MEDIA PROMOSI DI


KAWASAN DESA WISATA BARITO (BAMBANG,
BRINGIN, PATOKPICIS) DI KABUPATEN MALANG,
INDONESIA
Medea Rahmadhani Utama1,*, Mangku Purnomo, Mochamad Sufi Shoubil
Chaqqi2
1
(Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Indonesia)
2
(Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Indonesia)

*corresponding author: medea@ub.ac.id

Abstract : Pelaku usaha di pedesaan menjadikan usaha di bidang pariwisata sebagai peluang usaha yang
prospektif disamping usaha di bidang pertanian yang hasilnya tidak menentu. Kehadiran pariwisata disamping
adanya ketidakpastian iklim dan ketidakpastian pasar dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat desa.
Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan akses kerja. Desa Wisata Barito (Bambang, Bringin
Patokpicis) merupakan lokasi penelitian tentang potensi destinasi wisata di Kabupaten Malang. Perencanaan
Destinasi Wisata Barito tersebut dilakukan melalui pemanfaatan potensi lokal serta aspek yang mendukung.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif, adapun untuk mempertajam data
potensi wisata menggunakan anaslisis SWOT. Di Kawasan Desa Wisata Barito terdapat tiga kategori wisata
yang meliputi destinasi buatan, destinasi ekonomi, serta destinasi budaya dan sejarah. Potensi destinasi wisata
buatan, ekonomi, budaya dan sejarah yang telah diidentifikasi perlu dilakukan analisis untuk mengetahui
destinasi wisata yang layak untuk dilakukan perencanaan pengembangan. Analisis SWOT terkait kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dari Kawasan Desa Wisata Barito sebagai langkah untuk menuju
perencanaan promosi dan pemasaran yang tepat pada Kawasan Desa Wisata Barito. Analisis SWOT digunakan
untuk mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki desa wisata serta melihat peluang dan ancaman yang
dihadapi desa wisata. Perencanaan terkait kegiatan promosi dan pemasaran desa wisata barito yakni meliputi
periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Perencanaan
promosi dan pemasaran desa wisata barito juga didukung dengan dilakukannya identifikasi STP (Segmentating,
Targetting, Positioning). Media promosi yang digunakan yaitu media offline yang terdiri dari poster dan peta
jalur wisata. Selain itu pada media online yaitu terdapat website, Instagram dan youtube.
Kata kunci: desa wisata; perencanaan promosi dan pemasaran; potensi desa wisata; media promosi,
konten

layanan jasa (transportasi), warung, dan lain-lain.


PENDAHULUAN Kegiatan seperti ini dapat menjadi solusi untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Pariwisata sebagai penggerak sektor ekonomi masyarakat sekitar kawasan desa wisata.
dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam Desa wisata merupakan salah satu objek wisata
meningkatkan pembangunan ekonomi. Sektor yang sedang berkembang pada sektor pariwisata di
pariwisata merupakan salah satu sektor penting sebuah desa. Desa wisata biasanya dikembangkan
dalam pembangunan suatu negara karena pada kawasan pedesaan yang didalamnya masih
berkontribusi dalam penciptaan lapangan memiliki karakteristik khusus. Karakteristik yang
pekerjaan, pendapatan negara, dan promosi dimiliki pada desa wisata adalah sumber daya alam
kemakmuran suatu negara yang masih alami, keunikan desa, tradisi dan
(Bazargani dan Kiliç, 2021)
. Sektor pariwisata tidak hanya menyentuh budaya masyarakat lokal. Berbagai karakteristik
kelompok-kelompok ekonomi tertentu tetapi dapat tersebut menjadi identitas suatu desa wisata yang
menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar memiliki kegiatan wisata minat khusus. Selain itu,
obyek-obyek wisata dapat mendirikan berbagai desa wisata secara tidak langsung dapat mendorong
kegiatan ekonomi misalnya tempat penginapan,
2 Authors’ name

masyarakat lokal untuk menjaga dan melestarikan Kawasan desa Wisata Barito terletak cukup jauh
alam serta kebudayaan yang telah dimiliki desa dan membutuhkan akses baik berupa jalan maupun
tersebut. akses informasi untuk menjangkau calon
Pemasaran pada desa wisata sangat berbeda wisatawan. Pada saat ini wisatawan yang
dengan pemasaran pada umumnya dikarenakan berkunjung ke destinasi wisata yang sudah ada di
pemasaran desa wisata lebih menonjolkan Kawasan Desa Wisata Barito masih minim. Selain
penggambaran pada fasilitas yang disediakan oleh itu, konten promosi dan pemasaran yang telah ada
jasa destinasi secara menyuluruh yang dilengkapi juga masih belum dioptimalkan khususnya pada
dengan fasilitas. Adanya kegiatan pemasaran desa promosi dan pemasaran secara online. Sehingga
wisata bertujuan untuk membentuk pembangunan diperlukan perencanaan promosi dan pemasaran
yang berkelanjutan dan bertanggung jawab pada Kawasan Desa Wisata Barito agar lebih
sehingga para pemangku kepentingan mampu tersegmentasi dengan sasaran pasar masyarakat.
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga METODE PENELITIAN
keseimbangan antara tujuan mengejar pertumbuhan
destinasi dan menjaga keberlangsungannya sumber
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
daya alam, budaya, sejarah, sosial dan ekonomi
ini adalah metode deskriptif analisis dengan
pada destinasi tersebut Oleh karena itu, kegiatan
pendekatan kualitatif. Sumber data dalam
pemasaran menjadi alat pengelolaan yang sangat
penelitian in sebanyak 42 orang. Teknik
efektif karena mampu memastikan target
pengumpulan data dalam penelitian yaitu
wisatawan yang datang, mampu menarik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
wisatawan yang setuju dengan pembangunan desa
analisis data kualitatif dalam penelitian ini yaitu :
wisata yang berkelanjutan (Masitah, 2019).
reduksi data, penyajian data, keabsahan data.
Permasalahan dalam upaya pengembangan
pariwisata yakni (1) pengemasan daya tarik wisata;
(2) terbatasnya diversifikasi produk; (3) lemahnya HASIL DAN PEMBAHASAN
pengelolaan; (4) kurangnya kualitas pelayanan; (5) 1. Potensi Destinasi Kawasan Desa Wisata
disparitas pembangunan kawasan wisata; (6) Barito
interpretasi, promosi, dan komunikasi yang belum Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat
efektif; (7) terbatasnya SDM dan komunikasi yang beberapa potensi destinasi wisata yang ada di
kompeten; dan (8) konflik dan kerusuhan sosial Kawasan Desa Wisata Barito Kabupaten Malang.
yang sering terjadi serta situasi politik yang Destinasi wisata tersebut dibagi menjadi tiga
memanas (Asmara, 2020). Pada era digital saat ini, kategori yaitu Destinasi Buatan, Destinasi
promosi dengan cara konvensional sudah Ekonomi, dan Destinasi Budaya dan Sejarah.
mengalami penurunan efektivitas A. Destinasi Buatan
(Irfan dan Apriani, 2017) Destinasi buatan merupakan salah satu destinasi
. Oleh karena itu promosi dengan
wisata yang akan dilakukan perencanaan
menggunakan internet perlu dilakukan. Promosi
pengembangan di Kawasan Desa Wisata Barito.
dengan internet (E-Tourism) memanfaatkan
Menurut Suliyanto dan Musthofa (2020) destinasi
kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi wisata buatan merupakan objek wisata yang secara
untuk meningkatkan daya guna wisata, sengaja dibuat untuk menarik wisatawan untuk
memudahkan wisatawan untuk mengakses dan berkunjung. Destinasi wisata buatan yang ada di
memperoleh informasi tentang tempat wisata Kawasan Desa Wisata Barito memiliki keunggulan
(Warmayana, 2018). seperti keindahan alam, pemandangan yang
Perencanaan desa wisata merupakan salah satu menarik, tempat foto, rekreasi, dan sebagainya.
program pemerintah daerah dalam membangun Berikut merupakan identifikasi potensi destinasi
perekonomian masyarakat lokal. Desa Wisata wisata buatan yang ada di Kawasan Desa Wisata
Barito antara lain:
Barito (Bambang, Bringin Patokpicis) merupakan
1. Wisata Kopi Rejo
salah satu tempat perencanaan destinasi wisata di
2. Budidaya Anggrek
Kabupaten Malang. Perencanaan Destinasi Wisata 3. Hutan Bambu
Barito tersebut dilakukan melalui pemanfaatan 4. Bekas Tambang
potensi lokal serta aspek-aspek yang mendukung. 5. Peternakan Kelinci
Kawasan Desa Wisata Barito terletak di Desa 6. Bonsai
Bambang, Desa Bringin, dan Desa Patokpicis, 7. Njulung Agroedu Tourism
Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Lokasi 8. Wana Wisata Winong
9. Wisata Sumber Wiwit

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##


3 Sort Tittle displayed …

10. Wisata Wiken 4. Kelompok Kuda Lumping dan Campursari


11. Kelompok Wanita Tani Turonggo Asih Budoyo
(KWT) Sri Rejeki 5. Kelompok Dengkruk Rukun Sentosa
6. Kelompok Warok Surodalung Plenggor Joyo
B. Destinasi Ekonomi 7. Kelompok Karawitan Sukomanunggal
Destinasi wisata ekonomi merupakan salah
satu destinasi wisata yang akan dilakukan 2. Prioritas Pengembangan Destinasi Wisata
perencanaan pengembangan di Kawasan Desa Barito
Wisata Barito. Destinasi wisata ekonomi Potensi destinasi wisata buatan, ekonomi,
merupakan objek wisata yang berisikan budaya dan sejarah yang telah diidentifikasi
pelaku usaha ekonomi atau UMKM di perlu dilakukan analisis untuk mengetahui
kawasan desa wisata dan berupaya untuk destinasi wisata yang layak untuk dilakukan
memenuhi kebutuhan wisatawan perencanaan pengembangan. Tujuan
(Prasetyo dan Suryoko, 2018)
dilakukannya pengelompokan prioritas ini
Destinasi ekonomi/UMKM yang ada di yaitu untuk mempermudah perencanaan
Kawasan Desa Wisata Barito memproduksi prioritas destinasi wisata. Menurut
barang sebagai oleh-oleh atau cinderamata (Ramadhani et al., 2018) dalam
untuk wisatawan. Berikut merupakan pengembangan prioritas destinasi wisata maka
identifikasi potensi destinasi wisata ekonomi berprinsip pada prinsip pengembangan
yang ada di Kawasan Desa Wisata Barito destinasi pariwisata. Prinsip pengembangan
antara lain: destinasi pariwisata di Indonesia yakni
1. Usaha Tusuk Sate meliputi:
2. Usaha Sapi Perah a. Keberlangsungan Lingkungan
3. Sentra Lebah Madu (Environmentally Sustainable), yaitu
Klanceng pengembangan destinasi wisata yang ramah
4. Usaha Hidroponik lingkungan serta mampu melindungi,
5. Batik D’Rins Bringin menjaga, dan melestarikan alam.
6. Usaha Keripik Opak b. Keberlangsungan Sosial Budaya (Socially
Singkong Culture Sustainable), yaitu pengembangan
7. Usaha Kerajinan Besi destinasi wisata yang mampu menjaga
8. Usaha Tali Mendong kualitas serta melestarikan nilai-nilai sosial
9. Peternakan Ayam Petelur budaya setempat.
10. Peternakan Kelinci c. Keberlangsungan Ekonomi (Economically
C. Destinasi Budaya dan Sejarah Sustainable), yaitu pengembangan destinasi
Destinasi wisata budaya dan sejarah wisata yang mampu menjaga keberlangsungan
merupakan salah satu destinasi wisata yang dan pertumbuhan ekonomi dengan
akan dilakukan perencanaan di Kawasan Desa menciptakan peluang usaha dan lapangan
Wisata Barito. Destinasi wisata budaya kerja.
merupakan objek wisata yang didorong oleh d. Keberlangsungan Kelembagaan
keberadaan aspek tempat, tradisi, kesenian, (Institutionally Sustainable), yaitu
upacara, dan mendapatkan informasi baru dari pengembangan destinasi wisata yang mampu
suatu masyarakat yang mencerminkan mengembangkan kerjasama institusi,
keanekaragaman dan identitas dari suatu kemitraan yang kreatif, produktif serta saling
tempat tertentu. Sedangkan destinasi wisata menguntungkan antara pemerintah dan
sejarah merupakan objek wisata untuk masyarakat.
mengetahui jejak dari generasi ke generasi Pertimbangan prioritas destinasi ini berdasarkan
yang peninggalannya dapat digunakan sebagai observasi kondisi lapang dan hasil wawancara
sarana belajar dan mendapatkan informasi dengan informan. Perencanaan pengembangan
dari kehidupan masa lalu wisata prioritas perlu dilakukan pertimbangan
(Nugroho dan Idajati, 2019)
. Destinasi wisata budaya dan beberapa faktor seperti dukungan masyarakat,
sejarah yang ada di Kawasan Desa Wisata tersedianya sarana prasarana penunjang, atraksi
Barito yakni berupa makam leluhur dan budaya, dan dukungan pemerintah (Umar, 2018).
kesenian. Berikut merupakan potensi destinasi Berikut merupakan destinasi wisata yang telah
wisata budaya dan sejarah yang ada di dikelompokkan menjadi prioritas perencanaan
Kawasan Desa Wisata Barito antara lain: pengembangan Kawasan Desa Wisata Barito yakni
1. Makam Mbah Setyo Setuhu antara lain:
2. Gudang Kopi No Destinasi Destinasi Destinasi
3. Punden Mbah Sombro Buatan Budaya dan Ekonomi
Sejarah

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##


4 Authors’ name

1 Wisata Kepunden Wisata berdasarkan identifikasi kondisi terkini dari


Kopirejo Mbah Usaha Biting Kawasan Desa Wisata Barito yaitu:
Kopirejo 1) Kekuatan (S)
2 Wisata Petik Makam Wisata
a. Keindahan alam yang menarik
Buah Setyo Pengolahan
b. Promosi melalui media digital
Setuhu Susu
c. Masyarakat yang ramah
3 Wana Kepunden Usaha d. Memiliki nilai budaya dan sejarah
Wisata Mbah Kerajinan 2) Kelemahan (W)
Winong Sombro Besi
4 Wisata Kelompok Rumah Batik a. Akses jalan yang kurang memadai
KWT Kuda D’Rins b. Keterbatasan dana atau modal
Bringin Lumping c. Jaringan pemasaran yang terbatas
Turonggo d. Minimnya kemampuan SDM dalam
Asih promosi melalui media digital
Budoyo 3) Peluang (O)
5 Wisata Kelompok Wisata a. Petumbuhan ekonomi masyarakat
Kampung Dengkruk Peternakan sekitar
Enem Rukun Kelinci b. Kunjungan dari wisatawan
(WIKEN) Sentosa meningkat
6 Njulung Kelompok c. Perkembangan desa wisata
(Pasar Warok 4) Ancaman (T)
Wisata Surodalung
Barito) Plenggor a. Desa wisata pesaing yang lebih
Joyo kompetitif
b. Akses ke desa wisata yang jauh dari
Tabel 1. Tabel Destinasi Wisata Prioritas perkotaan
c. Pengetahuan tentang dunia digital yang
3. Analisis SWOT pada Kawasan Desa Wisata kurang optimal
Barito d. Masih kurangnya pendampingan dalam
Perencanaan promosi pemasaran dilakukan pengembangan desa wisata
untuk menemukan gambaran program kerja suatu Berdasarkan hasil analisis SWOT maka dapat
usaha kedepannya melalui program-program yang diketahui mengenai kekuatan, kelemahan,
telah ditentukan sebagai upaya untuk mencapai peluang, dan ancaman untuk Kawasan Desa
tujuan bersama. Upaya mencapai tujuan tentunya Wisata Barito. Sehingga dari analisis SWOT
membutuhkan perencanaan strategi yang dapat tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam
membantu jalannya suatu usaha serta sesuai dengan menentukan perencanaan apa saja yang akan
situasi dan kondisi saat ini. Sehingga tanpa adanya
dilakukan untuk Desa Wisata Barito.
strategi pemasaran yang baik, maka perencanaan
promosi dan pemasaran tidak akan memberikan Perencanaan tersebut dilakukan untuk
dampak yang optimal terhadap implementasi di memperbesar kekuatan dan peluang serta
lapangan. Sama halnya pengelola Desa Wisata memperkecil kelemahan dan ancaman. Berikut
Barito, para pengelola harus mampu menyusun merupakan perencanaan yang akan dilakukan
strategi pemasaran yang sesuai dengan situasi dan pada Kawasan Desa Wisata Barito antara lain:
kondisi lingkungan sekitar agar dapat tercapai 1) Perencanaan berdasarkan Kekuatan (S)
usaha desa wisata yang tumbuh dan berkembang. - Meningkatkan promosi desa wisata
Pada saat melakukan analisis strategi yang - Menjalin kerjasama antar masyarakat desa
akan dilakukan, hal yang perlu diperhatikan yaitu dan pengelola desa wisata
kondisi internal dan eksternal dari desa wisata. Hal - Mengembangkan destinasi wisata
ini akan dapat diidentifikasi dengan analisis SWOT denganmempertahankan nilai budaya dan
terkait kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sejarah
dari Kawasan Desa Wisata Barito sebagai langkah 2) Perencanaan berdasarkan Kelemahan (W)
untuk menuju perencanaan promosi dan pemasaran
- Meningkatkan kemampuan SDM untuk
yang tepat pada Kawasan Desa Wisata Barito.
Analisis SWOT digunakan untuk mengenali promosi dan pemasaran
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki desa wisata - Memperbaiki akses jalan serta infrastruktur
serta melihat peluang dan ancaman yang dihadapi - Membangun jaringan pemasaran dengan
desa wisata (Andajani et al., 2017) . Berikut berbagai pihak untuk membantu
merupakan tabel analisis SWOT yang disusun pengembangan desa wisata

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##


5 Sort Tittle displayed …

3) Perencanaan berdasarkan Peluang (O) Hubungan masyarakat merupakan kegiatan


- Mengoptimalkan promosi melalui media digital yang dilakukan untuk menjalin hubungan dengan
masyarakat dengan tujuan untuk melindungi citra
- Membangun desa wisata agar lebih baik dari desa wisata
berkembang (Olivia dan Widarti, 2021)
.Hubungan masyarakat dilakukan untuk
4) Perencanaan berdasarkan Ancaman (T) membangun citra positif dan membentuk persepsi
- Mengembangkan desa wisata yang berbeda masyarakat yang bagus terhadap Desa Wisata
Barito. Hubungan masyarakat yang akan dilakukan
atau memiliki ciri khas dari desa wisata lain
yaitu dapat dengan mengadakan event-event atau
- Meningkatkan semangat, kerukunan, serta acara yang berhubungan langsung dengan
kebersamaan antar elemen desa masyarakat, seperti mengadakan sholawat bersama,
4. Perencanaan Kegiatan Promosi dan acara pertunjukan, dan lain sebagainya. Hal
Pemasaran Desa Wisata Barito tersebut dapat membantu dan meningkatkan citra
1. Periklanan (Advertising) desa wisata, serta secara tidak langsung dapat
Periklanan pada desa wisata selain untuk membantu mempromosikan Desa Wisata Barito.
memberikan informasi desawisata kepada 5) Pemasaran Langsung (Direct
masyarakat, juga berperan penting untuk Marketing)
mempengaruhi persepsi, citra desa wisata, dan Pemasaran langsung merupakan cara
kepercayaan wisatawan untuk menarik minat pemasaran yang bersifat bebas dan secara langsung
wisatawan berkunjung (Olivia dan Widarti, 2021) . yang memungkinkan desa wisata untuk terhubung
Periklanan yang akan digunakan untuk promosi dengan wisatawan
Desa Wisata Barito yaitu dengan menggunakan (Jayaningsih dan Anggreswari, 2019)
. Pemasaran langsung juga dapat diartikan
media yakni berupa media offline dan online. sebagai pemasaran secara langsung untuk
Media offline yang dapat digunakan yaitu poster mendapatkan respons dari wisatawan. Hal ini dapat
dan petunjuk arah wisata, sedangkan media online dilakukan dengan promosi desa wisata sebagai
yang dapat digunakan yaitu instagram dan website. contoh melalui media online yaitu Instagram.
Periklanan melalui media offline dan online Pemasaran melalui instagram dapat mendapatkan
diharapkan membantu dalam mengenalkan dan respon secara langsung dari wisatawan. Contohnya
mempromosikan wisata sehingga Desa Wisata yaitu ketika wisatawan yang datang ke Desa Wisata
Barito dikenal oleh masyarakat luas. Barito akan membagikan pengalaman mereka
2. Penjualan Pribadi (Personal Selling) melalui story instagram dan secara tidak langsung
Penjualan pribadi merupakan cara penjualan hal tersebut dapat membantu promosi Desa Wisata
secara pribadi atau personal dengan melakukan Barito agar lebih dikenal masyarakat luas.
komunikasi dua arah dengan calon wisatawan 5. Perencanaan Segmentasi, Target Pasar,
(Rifa’i dan Darajat, 2021) . Penjualan pribadi yang dan Penempatan Desa Wisata Barito
akan dilakukan ditujukan untuk menunjang Perencanaan pengembangan desa wisata yang
promosi Desa Wisata Barito sehingga dapat akan dilakukan di Kawasan Desa Wisata Barito
meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung. (Bambang, Bringin dan Patokpicis) ialah melalui
Desa Wisata Barito dapat mengadakan kunjungan kegiatan promosi dan pemasaran. Hal ini perlu
langsung kepada lembaga dan instansi yang dilakukan guna membantu desa wisata dalam
berpotensi untuk mendatangkan pengunjung. mencapai tujuan pemasaran yaitu menjangkau dan
Contohnya yaitu dapat dilakukan dengan menarik minat masyarakat secara lebih luas untuk
berkunjung ke sekolah- sekolah sehingga dapat berkunjung ke desa wisata. Perencanaan promosi
menarik minat siswa untuk berkunjung ke Desa dan pemasaran Desa Wisata Barito dapat didukung
Wisata Barito. dengan dilakukannya STP (Segmentating,
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Targetting, Positioning).
Promosi penjualan merupakan kegiatan 1. Segmentasi (Segmentation) Desa
promosi dengan memberikan promo jangka pendek Wisata Barito
untuk mendorong dan meningkatkan kunjungan Segmentasi Desa Wisata Barito akan
wisatawan (Rifa’i dan Darajat, 2021) . Promosi diklasifikasikan dalam beberapa aspek. Menurut
penjualan yang akan dilakukan untuk mendukung Michandani dan Arida (2019) segmentasi dibagi
promosi Desa Wisata Barito yaitu diharapkan dapat kedalam aspek geografis, aspek demografis, aspek
meningkatkan jumlah wisatawan baik pada hari psikografis, dan aspek perilaku atau kebiasaan.
libur ataupun hari biasa. Promosi penjualan yang Berikut merupakan klasifikasi segmentasi Desa
dapat dilakukan yaitu dengan memberikan diskon Wisata Barito:
harga yang dapat diberikan pada saat hari libur atau a. Geografis
saat adanya event-event tertentu. Segmentasi Desa Wisata Barito berdasarkan
4. Hubungan Masyarakat (Public aspek geografis yakni masyarakat perkotaan dan
Relations) juga masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##


6 Authors’ name

umumnya mereka akan mencari tempat wisata dikelola dengan baik maka akan meningkatkan
untuk menyegarkan pikiran setelah lelah bekerja. citra positif terkait Kawasan Desa Wisata Barito di
Sedangkan masyarakat pedesaan tentunya ada mata masyarakat.
kecenderungan untuk mengetahui desa wisata. 6. Perencanaan Media dan Konten Promosi
b. Demografis Desa Wisata Barito
Segmentasi Desa Wisata Barito berdasarkan Perencanaan promosi dan pemasaran yang akan
aspek demografis yakni dari semua kalangan usia dilakukan di Desa Barito (Bambang, Bringin dan
karena di Desa Warito akan dirancang paket wisata Patokpicis) dapat melalui pemanfaatan media
untuk anak, remaja, dan orang dewasa. Selanjutnya promosi. Media promosi dapat digunakan oleh desa
dapat untuk wisata perorangan dan group tour. wisata untuk memberikan informasi tentang desa
Berdasarkan pekerjaan, segmentasi akan disasarkan wisata serta sebagai platform untuk berinteraksi
kepada siswa, mahasiswa, karyawan, dan segala dan berkomunikasi dengan pengunjung. Selain itu,
jenis latar belakang pekerjaan lainnya dapat media sosial juga dapat digunakan sebagai
menikmati wisata. branding yang bertujuan untuk membentuk
c. Psikografis identitas desa wisata sehingga masyarakat akan
Segmentasi Desa Wisata Barito berdasarkan lebih mudah menemukan dan tertarik untuk
aspek psikografis yakni pada masyarakat yang berkunjung ke desa wisata. Berikut merupakan
menyukai wisata alam, wisata budaya dan sejarah, beberapa perencanaan yang akan dilakukan antara
dan wisata ekonomi. Selain itu juga pada lain:
masyarakat yang suka mencoba wisata-wisata baru. 1. Media Promosi dan Pemasaran Desa Wisata
d. Perilaku atau Kebiasaan Barito
Segmentasi Desa Wisata Barito berdasarkan Akses informasi diperlukan dalam pembangunan
aspek perilaku atau kebiasaan yakni pada desa wisata dimana hal ini merupakan aspek
masyarakat yang memiliki hobi bepergian atau penting agar calon wisatawan dapat menemukan
travelling dan juga masyarakat yang aktif dalam desa wisata tersebut. Salah satu bentuk akses
media sosial dan gadget dalam aktifitas sehari-hari. informasi yang dapat diterapkan dalam desa wisata
Hal ini karena promosi Desa Wisata Barito akan yaitu media massa/media sosial. Menurut
dioptimalkan pada promosi secara online. Sulistiningsih et al. (2018) media massa merupakan
2. Target Pasar (Targetting) Desa Wisata wadah akses informasi yang mudah dan efisien.
Barito Selain itu, media massa berfungsi untuk
Target pasar merupakan sekelompok orang membentuk serta mempengaruhi mindset suatu
yang akan dijadikan target utama dalam penjualan subjek terhadap objek yang direpresentasikan yaitu
(Hasan, 2021) . Sasaran promosi dan pemasaran desa wisata. Peran media massa dalam
Desa Wisata Barito ialah masyarakat seperti mengkonstruksi mindset masyarakat terbagi dalam
golongan remaja seperti siswa, mahasiswa serta tiga tahapan yaitu: Pertama, media massa sebagai
orang dewasa berkeluarga yang memiliki alat akses informasi. Kedua, media massa menjadi
kebutuhan untuk melakukan perjalanan wisata di alat konstruksi mindset masyarakat desa. Ketiga,
desa. Namun juga tidak menutup kemungkinan dominasi media massa dalam menggambarkan
apabila orang tua yang sedang membawa anaknya objek wisata. Media promosi dan pemasaran yang
untuk berwisata karena Desa Wisata Barito juga dapat diterapkan yaitu media online dan media
akan mengadakan paket wisata untuk anak. Selain offline. Penggunaan media online yang dapat
itu target pasar juga ditujukan kepada generasi diterapkan dalam perencanaan yaitu dengan
muda dan generasi milenial yang aktif dalam media menggunakan website, Instagram, dan Youtube.
sosial dan gadget dalam keseharian. Sehingga Menurut Raharja dan Natari (2021) media online
promosi online perlu dirancang secara optimal. memiliki beberapa keunggulan yaitu a) wisatawan
3. Penetapan Posisi (Positioning) dapat melihat informasi terbaru secara up to date;
Positioning merupakan cara untuk b) informasi dapat diperbarui dengan mudah; c)
menempatkan citra desa wisata agar tertanam terdapat konten video, foto dan suara yang lebih
dalam benak wisatawan (Ihsan et al., 2019) . menarik wisatawan; d) data dapat tersimpan secara
Kawasan Desa Wisata Barito memiliki banyak online. Lalu, pada media offline yang dapat
potensi dari segi alam, buatan, budaya dan sejarah, diterapkan pada perencanaan promosi dan
hingga ekonomi/UMKM di dalamnya. Menurut pemasaran yaitu poster dan petunjuk arah.
Sejati et al. (2020) potensi dari suatu daerah dapat 2. Konten Promosi dan Pemasaran Desa Wisata
digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan Barito
kesejahteraan masyarakat. Kawasan Desa Wisata Desa Wisata Barito memiliki potensi yang tinggi
Barito memiliki keunikan dalam destinasi wisata sehingga harus dimaksimalkan dengan memperkuat
yang mereka miliki yakni terdiri dari berbagai tema konten promosi desa wisata. Hal tersebut akan
mulai dari destinasi wisata buatan, budaya dan berdampak pada meningkatnya wisatawan yang
sejarah, dan juga ekonomi/UMKM. Hal ini jika berkunjung, menggerakkan ekonomi, membuka

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##


7 Sort Tittle displayed …

lapangan pekerjaan, dan meningkatkan akan menandai (tag) akun Instagram Desa Wisata
kesejahteraan masyarakat. Pembuatan konten Barito atau lokasi juga dapat membantu promosi
promosi dan pemasaran, partisipasi masyarakat desa wisata lebih efektif dan efisien. Selain itu,
dalam pengelolaan desa wisata sangat diperlukan. pada fitur instagram story dapat dilakukan promosi
Hal ini dikarenakan, keberhasilan pengembangan secara lebih berkala untuk mengunggah kondisi
desa wisata tidak mungkin tercapai tanpa adanya desa wisata secara aktual.
partisipasi masyarakat. Menurut d. Website
Saepudin et al. (2019)
dalam meningkatkan partisipasi Menurut Swasty dan Utama (2017) website
pengembangan desa wisata diperlukan keterlibatan merupakan salah satu alat komunikasi untuk
warga secara langsung dalam beberapa kegiatan mendukung pemasaran dan dapat memicu
antara lain perencanaan, pelaksanaan, hingga penjualan suatu produk atau jasa. Pada platform
evaluasi. Berikut merupakan konten-konten website dapat memuat informasi mengenai
promosi dan pemasaran yang akan diterapkan deskripsi fasilitas desa wisata yang disediakan,
antara lain: harga tiket, paket wisata, lokasi, dan galeri foto
a. Peta Jalur Wisata desa wisata. Website dapat menjadi konten promosi
Konten promosi dan pemasaran offline yang akan yang memberikan kemudahan informasi, desain
direncanakan yaitu peta jalur wisata. Menurut yang menarik, aksesibilitas untuk semua kalangan
Rappe et al. (2018) peta jalur wisata adalah suatu dalam mengakses informasi desa wisata
(Yulianto, 2019)
gambaran jalur wisata yang digambarkan pada . Website ini dapat mempermudah wisatawan
suatu bidang datar serta diperkecil dengan skala. untuk mengakses informasi mengenai desa wisata
Peta jalur wisata dan papan informasi ini berfungsi dan dapat memberikan citra baik desa wisata.
untuk mengkomunikasikan serta menginformasikan Perencanaan pembuatan website sebagai konten
kondisi dan informasi mengenai kawasan wisata promosi Desa Wisata Barito dengan alamat
yang dikemas secara sederhana agar dapat lebih https://desawisatabarito.blogspot.com.
mudah dipahami oleh wisatawan. e. Youtube
b. Poster Konten promosi selanjutnya yang dapat diterapkan
Konten promosi dan pemasaran offline yang dapat yaitu konten video di youtube. Konten video pada
diterapkan selanjutnya yaitu poster. Menurut youtube digunakan untuk memberikan pengalaman
Patriansah, (2020) poster merupakan media berwisata di Desa Wisata Barito sehingga calon
komunikasi yang berperan penting dalam wisatawan dapat melihat video dari channel
menginformasikan suatu pesan kepada masyarakat youtube Desa Wisata Barito untuk dijadikan
luas. Menurut Wilujeng dan Tsuroyya (2019) referensi dan informasi bagaimana gambaran Desa
poster promosi desa wisata dipasang di tempat Wisata Barito. Menurut
Setyowardhani et al. (2019)
yang strategis sebagai sumber informasi dan media para generasi milenial dan anak muda saat
penyampaian pesan mengenai desa wisata kepada ini lebih sering dan senang melihat referensi tempat
calon wisatawan. Poster ini dapat disebar kepada wisata di yotube sehingga pemanfaatan konten
suatu kelompok masyarakat dan juga dapat youtube merupakan strategi yang baik untuk
ditempel pada tempat yang sekiranya poster dapat melakukan perencanaan pengembangan promosi
dilihat banyak orang seperti sekolah, tempat wisata, Desa Wisata Barito. Selain pembuatan konten
stasiun, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut video, pengelola wisata juga dapat menghimbau
dapat membantu dalam promosi desa wisata. wisatawan yang datang untuk membagikan
c. Instagram pengalaman mereka berwisata dengan membuat
Konten promosi selanjutnya yaitu media sosial vlog tentang pengalaman mereka berwisata di Desa
instagram. Pemilihan media sosial Instagram ini Wisata Barito.
dikarenakan pada saat ini perkembangan dunia
digital semakin pesat dan juga banyak wisatawan
yang menyalurkan hobi wisata dan mencari
referensi tempat wisata dari Instagram. Hal ini
dipertimbangkan dari fakta bahwa generasi
milenial dan generasi muda saat ini mayoritas
memilih tempat wisata berdasarkan
”instagrammability” atau seberapa bagus konten
wisata tersebut diunggah di Instagram
(Ardianti dan Lubis, 2020)
. Perencanaan promosi melalui
Instagram yang dapat dilakukan yaitu berupa
unggahan konten video dan foto yang menarik
mengenai desa wisata baik di feeds ataupun
Instagram story. Selain itu, penilaian/feedback dari
wisatawan apabila berkunjung mereka biasanya

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##


8 Authors’ name

KESIMPULAN Jayaningsih, A. A. R., & Anggreswari, N. P. Y. (2019).


Strategi Komunikasi Pemasaran Objek Wisata
Hidden Canyon dalam Meningkatkan Kunjungan
Potensi destinasi wisata yang ada di Kawasan Desa
Wisatawan. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 3(1),
Wisata Barito terdiri dari Destinasi Buatan,
1–15. http://journal.undiknas.ac.id
Destinasi Budaya dan Sejarah, dan Destinasi
Masitah, I. (2019). Pengembangan Desa Wisata Oleh
Ekonomi. Potensi destinasi tersebut kemudian
Pemerintah Desa Babakan Kecamatan Pangandaran
ditentukan prioritas untuk dilakukan perencanaan
Kabupaten Pangandaran. Jurnal Ilmiah Ilmu
pengembangan promosi dan pemasarannya.
Administrasi Negara, 6(3), 45–56.
Perencanaan promosi dan pemasaran dengan
Michandani, E. S., & Arida, I. N. S. (2019). Perancangan
menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui
Destination Branding Desa Wisata Kerta di
faktor internal dan faktor eksternal Kawasan Desa
Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. Jurnal
Wisata Barito. Promosi menggunakan media
Destinasi Pariwisata, 7(1), 111–117.
offline dan online. Konten yang dilakukan yaitu
Nugroho, F. E., & Idajati, H. (2019). Identifikasi Tema
poster, peta jalur wisata, website, Instagram, dan
Wisata Budaya dan Sejarah di Kota Surabaya
youtube.
(Studi Kasus: Sepanjang Sungai Kalimas). Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Penataan Ruang, 14(2), 38–42.
Olivia, H., & Widarti. (2021). Strategi Promosi Festival
Andajani, E., Widjaja, F. N., & Prihatiningrum, A. E.
Desa Wisata Padang Kandis Oleh Dinas Pariwisata
(2017). Pengembangan Potensi Desa Wisata
Kabupaten Belitung. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1),
melalui Analisa SWOT di Kecamatan Kalitidu 11–18.
Bojonegoro. Seminar Nasional Dan Gelar http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jika
Produk, 909–915. Patriansah, M. (2020). Analisis Poster Iklan Layanan
Ardianti, F., & Lubis, D. P. (2020). Efektivitas Instagram Masyarakat Karya Sepdianto Saputra : Kajian
Sebagai Media Promosi Desa Wisata Malasari, Semiotika Saussure. Jurnal Seni Rupa, 9(3), 203–
Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Jurnal 214. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/arty
Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Prasetyo, B., & Suryoko, S. (2018). Dampak
[JSKPM], 4(6), 796–809. Pengembangan Pariwisata Terhadap Perkembangan
https://doi.org/10.29244/jskpm.v4i6.739 UMKM Pada Kawasan Wisata Dieng. Diponegoro
Asmara, S. (2020). Tinjauan Kritis Kendala dan Dampak Journal of Social and Politic , 7(4), 1–11.
Pengembangan Pariwisata Indonesia. Prosiding http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
WEBINAR Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Raharja, S. J., & Natari, S. U. (2021). Pengembangan
Medan, 140–151. Usaha UMKM di Masa Pandemi Melalui
Bazargani, R. H. Z., & Kiliç, H. (2021). Tourism Optimalisasi Penggunaan dan Pengelolaan Media
Competitiveness and Tourism Sector Perfomance: Digital. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada
Empirical Insights from New Data. Journal of Masyarakat, 4(1), 108–123.
Hospitality and Tourism Management, 46, 73–82. https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i1.32361
https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2020.11.011 Ramadhani, B., Sulistyaningsih, T., & Hadi, K. (2018).
Hasan, S. (2021). Pengaruh Sosial Media dalam Government Cooperation : Kerjasama Pemerintah
Peningkatan Pemasaran UMKM Kuliner Selama Pusat dan Daerah dalam Pengembangan Destinasi
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: UMKM Kuliner Prioritas Pariwisata di Tanjung Kelayang, Bangka
Kota Bangkinang, Provinsi Riau). Jurnal Inovasi Belitung. LOGOS (Journal of Local Government
Bisnis Dan Akuntansi, 2(1), 30–40. Issues), 1–19.
http://journal.al-matani.com/index.php/invest/index Rappe, R. A., Mappangara, S., Ukkas, M., Faizal, A.,
Ihsan, M., Rosyid, G. Y., & Siregar, A. P. (2019). Ratnawati, & Andriani, I. (2018). Strategi Promosi
Strategi Positioning dan Citra Destinasi Objek dalam Pengembangan Desa Wisata Budaya
Wisata Air Danau Sipin Jambi. J-MAS (Jurnal Berbasis Masyarakat di Desa Sanrobone,
Manajemen Dan Sains), 4(2), 205–210. Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar.
https://doi.org/10.33087/jmas.v4i2.100 Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH, 9(2), 280–293.
Irfan, P., & Apriani. (2017). Analisa Strategi Rifa’i, M., & Darajat, D. M. (2021). Pengembangan
Pengembangan E-Tourism Sebagai Promosi Strategi Komunikasi Pemasaran Pokdarwis Desa
Pariwisata di Pulau Lombok. ILKOM Jurnal Jurug Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan
Ilmiah, 9(3). (Studi Kasus di Desa Wisata Jurug Kecamatan
http://www.wonderfullomboksumbawa.com/

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##


9 Sort Tittle displayed …

Sooko Kabupaten Ponorogo). Jurnal Heritage,


9(1), 20–35.
https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITA
GE
Saepudin, E., Budiono, A., & Halimah, M. (2019).
Pengembangan Desa Wisata Pendidikan di Desa
Cibodas, Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ilmu-
Ilmu Sosial Dan Humaniora, 21(1), 1–10.
https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v21i1.190
16
Sejati, A. P., Lukmana, I., Suryana, D., Amir, &
Handayani, S. R. (2020). Pelatihan Komunikasi
Multimodalitas untuk Peningkatan Kemampuan
Promosi Wisata di Desa Citengah Kabupaten
Sumedang. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 11(3), 388–393.
http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas
Setyowardhani, H., Susanti, H., & Riyanto. (2019).
Optimasi Media Sosial Sebagai Alat Promosi
Untuk Desa Wisata Lebakmuncang. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3, 19–26.
Sulistiningsih, Sucipta, U. J., & Pertiwi, M. S. P. (2018).
IMAJINASI DESA IMPIAN: Konstruksi Media
dalam Pengembangan Desa Wisata di
DesaRanuklindungan Kabupaten Pasuruan. The
Journal of Society & Media, 2(1), 65–80.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jsm/index
Suliyanto, & Musthofa, A. H. (2020). Bauran Wisata
(Tourism Mix): Objek Wisata Alam dan Objek
Wisata Buatan. UNSOED Press.
Swasty, W., & Utama, J. (2017). Warna Sebagai Identitas
Merek pada Website. Jurnal Andharupa, 3(1), 1–
16.
Umar, I. (2018). Prioritas Pengembangan Objek Wisata
di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
TATALOKA, 20(4), 431–439.
https://doi.org/10.14710/tataloka.20.4.431-439
Warmayana, I. G. A. K. (2018). Pemanfaatan Digital
Marketing dalam Promosi Pariwisata pada Era
Industri 4.0. Jurnal Pariwisata Budaya, 3(2), 81–
92.
Wilujeng, A., & Tsuroyya. (2019). Communication
Between Equals and Constientizing dalam
Pengembangan Desa Wisata Kampung Durian.
Commercium, 2(1), 57–61.
Yulianto, A. (2019). Evaluasi Usability Pengembangan
Website Desa Wisata Bejiharjo Gunung Kidul
Yogyakarta. Journal of Tourism and Economic,
2(2), 97–107.

Agricultural Socio-Economics Journal Volume ##, Number ## (YYYY): ##-##

Anda mungkin juga menyukai