Abstract : Pelaku usaha di pedesaan menjadikan usaha di bidang pariwisata sebagai peluang usaha yang
prospektif disamping usaha di bidang pertanian yang hasilnya tidak menentu. Kehadiran pariwisata disamping
adanya ketidakpastian iklim dan ketidakpastian pasar dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat desa.
Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan akses kerja. Desa Wisata Barito (Bambang, Bringin
Patokpicis) merupakan lokasi penelitian tentang potensi destinasi wisata di Kabupaten Malang. Perencanaan
Destinasi Wisata Barito tersebut dilakukan melalui pemanfaatan potensi lokal serta aspek yang mendukung.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif, adapun untuk mempertajam data
potensi wisata menggunakan anaslisis SWOT. Di Kawasan Desa Wisata Barito terdapat tiga kategori wisata
yang meliputi destinasi buatan, destinasi ekonomi, serta destinasi budaya dan sejarah. Potensi destinasi wisata
buatan, ekonomi, budaya dan sejarah yang telah diidentifikasi perlu dilakukan analisis untuk mengetahui
destinasi wisata yang layak untuk dilakukan perencanaan pengembangan. Analisis SWOT terkait kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dari Kawasan Desa Wisata Barito sebagai langkah untuk menuju
perencanaan promosi dan pemasaran yang tepat pada Kawasan Desa Wisata Barito. Analisis SWOT digunakan
untuk mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki desa wisata serta melihat peluang dan ancaman yang
dihadapi desa wisata. Perencanaan terkait kegiatan promosi dan pemasaran desa wisata barito yakni meliputi
periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Perencanaan
promosi dan pemasaran desa wisata barito juga didukung dengan dilakukannya identifikasi STP (Segmentating,
Targetting, Positioning). Media promosi yang digunakan yaitu media offline yang terdiri dari poster dan peta
jalur wisata. Selain itu pada media online yaitu terdapat website, Instagram dan youtube.
Kata kunci: desa wisata; perencanaan promosi dan pemasaran; potensi desa wisata; media promosi,
konten
masyarakat lokal untuk menjaga dan melestarikan Kawasan desa Wisata Barito terletak cukup jauh
alam serta kebudayaan yang telah dimiliki desa dan membutuhkan akses baik berupa jalan maupun
tersebut. akses informasi untuk menjangkau calon
Pemasaran pada desa wisata sangat berbeda wisatawan. Pada saat ini wisatawan yang
dengan pemasaran pada umumnya dikarenakan berkunjung ke destinasi wisata yang sudah ada di
pemasaran desa wisata lebih menonjolkan Kawasan Desa Wisata Barito masih minim. Selain
penggambaran pada fasilitas yang disediakan oleh itu, konten promosi dan pemasaran yang telah ada
jasa destinasi secara menyuluruh yang dilengkapi juga masih belum dioptimalkan khususnya pada
dengan fasilitas. Adanya kegiatan pemasaran desa promosi dan pemasaran secara online. Sehingga
wisata bertujuan untuk membentuk pembangunan diperlukan perencanaan promosi dan pemasaran
yang berkelanjutan dan bertanggung jawab pada Kawasan Desa Wisata Barito agar lebih
sehingga para pemangku kepentingan mampu tersegmentasi dengan sasaran pasar masyarakat.
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga METODE PENELITIAN
keseimbangan antara tujuan mengejar pertumbuhan
destinasi dan menjaga keberlangsungannya sumber
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
daya alam, budaya, sejarah, sosial dan ekonomi
ini adalah metode deskriptif analisis dengan
pada destinasi tersebut Oleh karena itu, kegiatan
pendekatan kualitatif. Sumber data dalam
pemasaran menjadi alat pengelolaan yang sangat
penelitian in sebanyak 42 orang. Teknik
efektif karena mampu memastikan target
pengumpulan data dalam penelitian yaitu
wisatawan yang datang, mampu menarik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
wisatawan yang setuju dengan pembangunan desa
analisis data kualitatif dalam penelitian ini yaitu :
wisata yang berkelanjutan (Masitah, 2019).
reduksi data, penyajian data, keabsahan data.
Permasalahan dalam upaya pengembangan
pariwisata yakni (1) pengemasan daya tarik wisata;
(2) terbatasnya diversifikasi produk; (3) lemahnya HASIL DAN PEMBAHASAN
pengelolaan; (4) kurangnya kualitas pelayanan; (5) 1. Potensi Destinasi Kawasan Desa Wisata
disparitas pembangunan kawasan wisata; (6) Barito
interpretasi, promosi, dan komunikasi yang belum Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat
efektif; (7) terbatasnya SDM dan komunikasi yang beberapa potensi destinasi wisata yang ada di
kompeten; dan (8) konflik dan kerusuhan sosial Kawasan Desa Wisata Barito Kabupaten Malang.
yang sering terjadi serta situasi politik yang Destinasi wisata tersebut dibagi menjadi tiga
memanas (Asmara, 2020). Pada era digital saat ini, kategori yaitu Destinasi Buatan, Destinasi
promosi dengan cara konvensional sudah Ekonomi, dan Destinasi Budaya dan Sejarah.
mengalami penurunan efektivitas A. Destinasi Buatan
(Irfan dan Apriani, 2017) Destinasi buatan merupakan salah satu destinasi
. Oleh karena itu promosi dengan
wisata yang akan dilakukan perencanaan
menggunakan internet perlu dilakukan. Promosi
pengembangan di Kawasan Desa Wisata Barito.
dengan internet (E-Tourism) memanfaatkan
Menurut Suliyanto dan Musthofa (2020) destinasi
kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi wisata buatan merupakan objek wisata yang secara
untuk meningkatkan daya guna wisata, sengaja dibuat untuk menarik wisatawan untuk
memudahkan wisatawan untuk mengakses dan berkunjung. Destinasi wisata buatan yang ada di
memperoleh informasi tentang tempat wisata Kawasan Desa Wisata Barito memiliki keunggulan
(Warmayana, 2018). seperti keindahan alam, pemandangan yang
Perencanaan desa wisata merupakan salah satu menarik, tempat foto, rekreasi, dan sebagainya.
program pemerintah daerah dalam membangun Berikut merupakan identifikasi potensi destinasi
perekonomian masyarakat lokal. Desa Wisata wisata buatan yang ada di Kawasan Desa Wisata
Barito antara lain:
Barito (Bambang, Bringin Patokpicis) merupakan
1. Wisata Kopi Rejo
salah satu tempat perencanaan destinasi wisata di
2. Budidaya Anggrek
Kabupaten Malang. Perencanaan Destinasi Wisata 3. Hutan Bambu
Barito tersebut dilakukan melalui pemanfaatan 4. Bekas Tambang
potensi lokal serta aspek-aspek yang mendukung. 5. Peternakan Kelinci
Kawasan Desa Wisata Barito terletak di Desa 6. Bonsai
Bambang, Desa Bringin, dan Desa Patokpicis, 7. Njulung Agroedu Tourism
Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Lokasi 8. Wana Wisata Winong
9. Wisata Sumber Wiwit
umumnya mereka akan mencari tempat wisata dikelola dengan baik maka akan meningkatkan
untuk menyegarkan pikiran setelah lelah bekerja. citra positif terkait Kawasan Desa Wisata Barito di
Sedangkan masyarakat pedesaan tentunya ada mata masyarakat.
kecenderungan untuk mengetahui desa wisata. 6. Perencanaan Media dan Konten Promosi
b. Demografis Desa Wisata Barito
Segmentasi Desa Wisata Barito berdasarkan Perencanaan promosi dan pemasaran yang akan
aspek demografis yakni dari semua kalangan usia dilakukan di Desa Barito (Bambang, Bringin dan
karena di Desa Warito akan dirancang paket wisata Patokpicis) dapat melalui pemanfaatan media
untuk anak, remaja, dan orang dewasa. Selanjutnya promosi. Media promosi dapat digunakan oleh desa
dapat untuk wisata perorangan dan group tour. wisata untuk memberikan informasi tentang desa
Berdasarkan pekerjaan, segmentasi akan disasarkan wisata serta sebagai platform untuk berinteraksi
kepada siswa, mahasiswa, karyawan, dan segala dan berkomunikasi dengan pengunjung. Selain itu,
jenis latar belakang pekerjaan lainnya dapat media sosial juga dapat digunakan sebagai
menikmati wisata. branding yang bertujuan untuk membentuk
c. Psikografis identitas desa wisata sehingga masyarakat akan
Segmentasi Desa Wisata Barito berdasarkan lebih mudah menemukan dan tertarik untuk
aspek psikografis yakni pada masyarakat yang berkunjung ke desa wisata. Berikut merupakan
menyukai wisata alam, wisata budaya dan sejarah, beberapa perencanaan yang akan dilakukan antara
dan wisata ekonomi. Selain itu juga pada lain:
masyarakat yang suka mencoba wisata-wisata baru. 1. Media Promosi dan Pemasaran Desa Wisata
d. Perilaku atau Kebiasaan Barito
Segmentasi Desa Wisata Barito berdasarkan Akses informasi diperlukan dalam pembangunan
aspek perilaku atau kebiasaan yakni pada desa wisata dimana hal ini merupakan aspek
masyarakat yang memiliki hobi bepergian atau penting agar calon wisatawan dapat menemukan
travelling dan juga masyarakat yang aktif dalam desa wisata tersebut. Salah satu bentuk akses
media sosial dan gadget dalam aktifitas sehari-hari. informasi yang dapat diterapkan dalam desa wisata
Hal ini karena promosi Desa Wisata Barito akan yaitu media massa/media sosial. Menurut
dioptimalkan pada promosi secara online. Sulistiningsih et al. (2018) media massa merupakan
2. Target Pasar (Targetting) Desa Wisata wadah akses informasi yang mudah dan efisien.
Barito Selain itu, media massa berfungsi untuk
Target pasar merupakan sekelompok orang membentuk serta mempengaruhi mindset suatu
yang akan dijadikan target utama dalam penjualan subjek terhadap objek yang direpresentasikan yaitu
(Hasan, 2021) . Sasaran promosi dan pemasaran desa wisata. Peran media massa dalam
Desa Wisata Barito ialah masyarakat seperti mengkonstruksi mindset masyarakat terbagi dalam
golongan remaja seperti siswa, mahasiswa serta tiga tahapan yaitu: Pertama, media massa sebagai
orang dewasa berkeluarga yang memiliki alat akses informasi. Kedua, media massa menjadi
kebutuhan untuk melakukan perjalanan wisata di alat konstruksi mindset masyarakat desa. Ketiga,
desa. Namun juga tidak menutup kemungkinan dominasi media massa dalam menggambarkan
apabila orang tua yang sedang membawa anaknya objek wisata. Media promosi dan pemasaran yang
untuk berwisata karena Desa Wisata Barito juga dapat diterapkan yaitu media online dan media
akan mengadakan paket wisata untuk anak. Selain offline. Penggunaan media online yang dapat
itu target pasar juga ditujukan kepada generasi diterapkan dalam perencanaan yaitu dengan
muda dan generasi milenial yang aktif dalam media menggunakan website, Instagram, dan Youtube.
sosial dan gadget dalam keseharian. Sehingga Menurut Raharja dan Natari (2021) media online
promosi online perlu dirancang secara optimal. memiliki beberapa keunggulan yaitu a) wisatawan
3. Penetapan Posisi (Positioning) dapat melihat informasi terbaru secara up to date;
Positioning merupakan cara untuk b) informasi dapat diperbarui dengan mudah; c)
menempatkan citra desa wisata agar tertanam terdapat konten video, foto dan suara yang lebih
dalam benak wisatawan (Ihsan et al., 2019) . menarik wisatawan; d) data dapat tersimpan secara
Kawasan Desa Wisata Barito memiliki banyak online. Lalu, pada media offline yang dapat
potensi dari segi alam, buatan, budaya dan sejarah, diterapkan pada perencanaan promosi dan
hingga ekonomi/UMKM di dalamnya. Menurut pemasaran yaitu poster dan petunjuk arah.
Sejati et al. (2020) potensi dari suatu daerah dapat 2. Konten Promosi dan Pemasaran Desa Wisata
digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan Barito
kesejahteraan masyarakat. Kawasan Desa Wisata Desa Wisata Barito memiliki potensi yang tinggi
Barito memiliki keunikan dalam destinasi wisata sehingga harus dimaksimalkan dengan memperkuat
yang mereka miliki yakni terdiri dari berbagai tema konten promosi desa wisata. Hal tersebut akan
mulai dari destinasi wisata buatan, budaya dan berdampak pada meningkatnya wisatawan yang
sejarah, dan juga ekonomi/UMKM. Hal ini jika berkunjung, menggerakkan ekonomi, membuka
lapangan pekerjaan, dan meningkatkan akan menandai (tag) akun Instagram Desa Wisata
kesejahteraan masyarakat. Pembuatan konten Barito atau lokasi juga dapat membantu promosi
promosi dan pemasaran, partisipasi masyarakat desa wisata lebih efektif dan efisien. Selain itu,
dalam pengelolaan desa wisata sangat diperlukan. pada fitur instagram story dapat dilakukan promosi
Hal ini dikarenakan, keberhasilan pengembangan secara lebih berkala untuk mengunggah kondisi
desa wisata tidak mungkin tercapai tanpa adanya desa wisata secara aktual.
partisipasi masyarakat. Menurut d. Website
Saepudin et al. (2019)
dalam meningkatkan partisipasi Menurut Swasty dan Utama (2017) website
pengembangan desa wisata diperlukan keterlibatan merupakan salah satu alat komunikasi untuk
warga secara langsung dalam beberapa kegiatan mendukung pemasaran dan dapat memicu
antara lain perencanaan, pelaksanaan, hingga penjualan suatu produk atau jasa. Pada platform
evaluasi. Berikut merupakan konten-konten website dapat memuat informasi mengenai
promosi dan pemasaran yang akan diterapkan deskripsi fasilitas desa wisata yang disediakan,
antara lain: harga tiket, paket wisata, lokasi, dan galeri foto
a. Peta Jalur Wisata desa wisata. Website dapat menjadi konten promosi
Konten promosi dan pemasaran offline yang akan yang memberikan kemudahan informasi, desain
direncanakan yaitu peta jalur wisata. Menurut yang menarik, aksesibilitas untuk semua kalangan
Rappe et al. (2018) peta jalur wisata adalah suatu dalam mengakses informasi desa wisata
(Yulianto, 2019)
gambaran jalur wisata yang digambarkan pada . Website ini dapat mempermudah wisatawan
suatu bidang datar serta diperkecil dengan skala. untuk mengakses informasi mengenai desa wisata
Peta jalur wisata dan papan informasi ini berfungsi dan dapat memberikan citra baik desa wisata.
untuk mengkomunikasikan serta menginformasikan Perencanaan pembuatan website sebagai konten
kondisi dan informasi mengenai kawasan wisata promosi Desa Wisata Barito dengan alamat
yang dikemas secara sederhana agar dapat lebih https://desawisatabarito.blogspot.com.
mudah dipahami oleh wisatawan. e. Youtube
b. Poster Konten promosi selanjutnya yang dapat diterapkan
Konten promosi dan pemasaran offline yang dapat yaitu konten video di youtube. Konten video pada
diterapkan selanjutnya yaitu poster. Menurut youtube digunakan untuk memberikan pengalaman
Patriansah, (2020) poster merupakan media berwisata di Desa Wisata Barito sehingga calon
komunikasi yang berperan penting dalam wisatawan dapat melihat video dari channel
menginformasikan suatu pesan kepada masyarakat youtube Desa Wisata Barito untuk dijadikan
luas. Menurut Wilujeng dan Tsuroyya (2019) referensi dan informasi bagaimana gambaran Desa
poster promosi desa wisata dipasang di tempat Wisata Barito. Menurut
Setyowardhani et al. (2019)
yang strategis sebagai sumber informasi dan media para generasi milenial dan anak muda saat
penyampaian pesan mengenai desa wisata kepada ini lebih sering dan senang melihat referensi tempat
calon wisatawan. Poster ini dapat disebar kepada wisata di yotube sehingga pemanfaatan konten
suatu kelompok masyarakat dan juga dapat youtube merupakan strategi yang baik untuk
ditempel pada tempat yang sekiranya poster dapat melakukan perencanaan pengembangan promosi
dilihat banyak orang seperti sekolah, tempat wisata, Desa Wisata Barito. Selain pembuatan konten
stasiun, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut video, pengelola wisata juga dapat menghimbau
dapat membantu dalam promosi desa wisata. wisatawan yang datang untuk membagikan
c. Instagram pengalaman mereka berwisata dengan membuat
Konten promosi selanjutnya yaitu media sosial vlog tentang pengalaman mereka berwisata di Desa
instagram. Pemilihan media sosial Instagram ini Wisata Barito.
dikarenakan pada saat ini perkembangan dunia
digital semakin pesat dan juga banyak wisatawan
yang menyalurkan hobi wisata dan mencari
referensi tempat wisata dari Instagram. Hal ini
dipertimbangkan dari fakta bahwa generasi
milenial dan generasi muda saat ini mayoritas
memilih tempat wisata berdasarkan
”instagrammability” atau seberapa bagus konten
wisata tersebut diunggah di Instagram
(Ardianti dan Lubis, 2020)
. Perencanaan promosi melalui
Instagram yang dapat dilakukan yaitu berupa
unggahan konten video dan foto yang menarik
mengenai desa wisata baik di feeds ataupun
Instagram story. Selain itu, penilaian/feedback dari
wisatawan apabila berkunjung mereka biasanya