Anda di halaman 1dari 7

JUDUL Penelitian

STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM


PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BERBASIS
MASYARAKAT ATAU COMMUNITY BASED
TOURISM (STUDY WISATA HIU PAUS DI DESA
LABUHAN JAMBU KECAMATAN TARANO
KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2018)
BAB I
PENDAHULUAN
KONSEP
COMMUNITY
BASED
TOURISM
(CBT)

PARIWISATA KABUPATEN
INDONESIA SUMBAWA

LATAR
BELAKANG

WISATA UU
DESA NOMOR 6
LABUHAN TAHUN 2014
JAMBU PASAL 4
• Bagaimanakah strategi pemerintah desa dalam
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat atau
RUMUSAN community based tourism (CBT) di Desa Labuhan
Jambu Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa?
• Apa saja faktor – faktor penghambat strategi
MASALAH pemerintah desa dalam pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat atau community based tourism
(CBT) di Desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano
Kabupaten Sumbawa ?

• Untuk mengetahui Bagaimanakah strategi


pemerintah desa dalam pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat atau community based tourism
TUJUAN (CBT) di Desa Labuhan Jambu Jambu Kecamatan
Tarano Kabupaten Sumbawa
PENELITIAN • Untuk mengetahui Apa saja faktor – faktor
penghambat strategi pemerintah desa dalam
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat atau
community based tourism (CBT) di Desa Labuhan
Jambu Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa
MANFAAT PENELITIAN

• Sebagai konsepsi fundamental menuju kajian lebih lanjut


Teoretis yang berkaitan dengan pengembangan sektor pariwisata
berbasis masyarakat atau Community Based Tourism (CBT)

• Upaya optimalisasi sektor pariwisata dengan pemberdayaan


masyarakat melalui pengembangan pariwisata yang berbasis
Praktis masyarakat di desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano
Kabupaten Sumbawa dalam upaya meningkatkan taraf
perekonomian masyarakat.

• Untuk menambah referensi bagi kepustakaan Fakultas Ilmu


Sosial dan Ilmu Politk Universitas Muhammadiyah
AKADEMIS Mataram serta diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pengembangan Ilmu Pemerintahan Terutama Ilmu
Pemerintahan Menejemen.
PENELITIAN TERDAHULU
Sugi Rahayu, dkk(2015) Cintania Mongkol, (2015) Ade Jafar Sidiq

Pengembangan Pariwisata Berbasis pengembangan desa wisata berbasis


Masyarakat (Community Based Tourism) Strategi Dinas Pariwisata partisipasi Masyarakat lokal di desa
Di Kabupaten Kulon Progo Daerah Dalam Mengembangkanpotensi wisata linggarjati Kuningan, jawa barat
Istimewa Yogyakarta Wisata Budaya Di Kabupaten Pengumpulan data dilakukan dengan
Penelitian kualitatif deskriptif, Teknik Minahasa cara studi pustaka, wawancara, serta
pengumpulan data adalah wawancara, Penelitian ini menggunakan observasi. Sedangkan metode analisis
observasi, Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang digunakan adalah analisis
model interaktif Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data deskriptif.
Kabupaten Kulon Progo memiliki wawancara secara mendalam, Hal ini menunjukkan bahwa
banyak potensi pariwisata yang dapat observasi langsung di Reduksi pembangunan pariwisata berbasis
dikembangkan menjadi CBT. Potensi data partisipasi masyarakat belum terwujud
tersebut berupa wisata alam (back to Dari penelitian ini disimpulkan di wilayah ini. Masyarakat belum
nature), kesenian tradisional, kerajinan, bahwa ketidak berhasilan menjadi subjek utama pembangunan,
wisata religi, wisata pendidikan dan bersumber pada tidak namun masih menjadi objek
wisata minat khusus (special interest). dilaksanakannya berbagai pembangunan. Hal ini disebabkan
Dalam Upaya pengembangan destinasi standar pengembangan kesempatan untuk berpartisipasi masih
pariwisata di Kabupaten Kulon Progo kepariwisataan yang seharusnya terbatas. Kerana untuk berpartisipasi
dilakukan melalui: (1) program dilakukan (pengembangan masih belum terbuka lebar. Masyarakat
pengembangan pariwisata,(2) infrastruktur, promosi, dan merasa tergusur oleh perubahan yang
pengembangan pemasaran pariwisata, penguatan sumber daya terjadi tanpa memiliki kemampuan
dan (3) pengembangan kemitraan manusia, pelibatan sektor untuk turut terlibat dalam
pariwisata. swasta). pembangunan.
LANJUT...
N. Erna Marlia Susfenti Asep syaiful bahri, 2014

pengembangan desa wisata berbasis


masyarakat (community based tourism-
cbt) Di desa sukajadi kecamatan carita
Pengumpulan data dilakukan dengan model partisipasi masyarakat Dalam
cara studi pustaka, wawancara, serta pariwisata di pantai sawarna, Kabupaten
observasi. Sedangkan metode analisis lebak, propinsi banten
yang digunakan adalah analisis deskriptif Penelitian ini menggunakan metode
Hasil dari penelitian ini menunjukkan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
bahwa peran pemerintah dalam dan eksploratif. Dengan melakukan
pengembangan desa wisata terlihat observasi lapangan, interview dan
masih dominan, padahal bila mengacu penyebaran kuesioner
kepada tata kelola kota pemerintah Hasil penelitian partisipasi masyarakat
seharusnya hanya menjadi fasilitator, dalam pariwisata di Pantai Sawarna ini
sedangkan pelaksanaan dan adalah 3,98. Hal ini berarti dalam
pengawasan diserahkan kepada mengelola informasi sebagai bagian dari
masyarakat. Pengembangan desa wisata partisipasi
berbasis masyarakat (Community Based masyarakat berada dalam tingkat setuju.
Tourism – CBT) sangat perlu sekali
diterapkan agar masyarakat merasakan
dan mendapatkan manfaat dari adanya
desa wisata.
LANDASAN TEORI
James Brian Quinn ( dalam Ian Asriandi, 2016), analisis ini menyediakan beberapa
wawasan penting ke dalam dimensi dasar, sifat dan desain strategi formal. Strategi
efektif mengandung tiga unsur penting yaitu: tujuan, program, dan kebijakan.

Pendit (2003), (Dalam Sugi Rahayu dkk, 2015) menyebutkan bahwa terdapat sepuluh
unsur pokok dalam industri pariwisata. Industri pariwisata di suatu negara atau daerah tidak
akan berjalan dengan baik apabila tidak memiliki unsur–unsur berikut ini: ,Politik dan
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, Perasaan ingin tahu, Sifat ramah
tamah, Jarak dan waktu (aksesibilitas), Atraksi, Akomodasi, Pengangkutan (Courier),
Harga-harga, Publisitas dan Promosi, Kesempatan Berbelanja.

Menurut Hausler (dalam Khairunisa Afsari Nurfadilah, 2017) pada hakekatnya


Community Based Tourism merupakan suatu pendekatan dalam pembangunan
pariwisata yang menekankan pada masyarakat lokal, baik yang terlibat langsung
maupun tidak dalam industri pariwisata, dalam bentuk pemberian akses pada
manajemen dan sistem pembangunan kepariwisataan yanng berujung pada
pemberdayaan politis melalui kehidupan yang lebih demokratis, termasuk dalam
pembagian keuntungan dari kegiatan kepariwisataan secara lebih adil bagi
masyarakat lokal.

Anda mungkin juga menyukai