Disusun oleh:
T.A 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
Strategi adalah pendekatan yang dilakukan secara menyeluruh yang berkaitan dengan
gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah kegiatan atau aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat kerjasama setiap tim, memiliki tema, efisien
dalam setiap rinci pendanaan dan memiliki ide dalam mencapai tujuan dengan maksimal.
Dalam pengembangan segala sesuatu tentu diperlukan strategi dalam setiap perencanaan
dan persiapannya. Demikian juga halnya di bidang pariwisata, diperlukan strategi karena
pariwisata berperan penting pada kemajuan dan pertumbuhan suatu daerah baik dari segi
ekonomi, sosial maupun budayanya. Strategi menjadi jembatan yang memudahkan
pembuatan perencanaan, pelaksanaan dan memudahkan dalam pencapaian segala
tujuannya. Tujuan strategi adalah sebagai sarana evaluasi karena dilakukan untuk
memperbaiki dari setiap kegagalan dan kemudian memperbaruinya. Jadi strategi berperan
mengevaluasi strategi lama dan menggantikannya dengan strategi baru sesuai
perkembangan zaman.
Salah satu wisata olahraga yang perlu dikembangkan adalah Lonpat Batu. Lompat
Batu memiliki ciri khas yang unik dan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan. Hal ini menjadikan Lompat Batu sebagai salah satu industri wisata yang perlu
dilakukan pengelolaan lebih lanjut agar mampu menarik hati wisatawan asing maupun
lokal. Namun, perlu dilakukan sedikit penggeseran budaya atau tradisi, contohnya
sussunan batu yang dibuat sekitar 2 m, ada baiknya bila dikurangi menjadi 1 meter untuk
wisatawan yang baru mengenal olahraga tersebut.
Pandemi covid-19 adalah wabah yang menular, ketika imun melemah maka akan
semakin besar peluang tertular virus Corona, untuk itu perlu dilakukan pencegahan dengan
berolahraga secara teratur. Aktivitas olahraga yang dilakukan secara teratur dapat
menjadikan manusia merasa hidup menjadi lebih tenang, nyaman dan segar. Hal inilah
yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pada destinasi wisata Lompat Batu
sebagai wisata olahraga agar berkembang dan mengambil peran mencegah virus
menyebar.
B. Identifikasi masalah
1. Olahraga penting dalam menjaga daya tahan tubuh
2. Pengaruh pandemi pada semangat dalam berolahraga
3. Respon masyarakat apabila dilakukan sedikit pergeseran budayanya
4. Partisipasi aparat pemerintahan dalam pengelolaan destinasi wisata Lompat Batu
5. Peran masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata Lompat Batu
C. Batasan masalah
Banyak hal yang menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, salah satunya adalah
wabah covid-19. Berdasarkan identifikasi masalah, penulis memberikan batasan ruang
lingkup dari penelitian yang akan dilakukan. Peneliti hanya membatasi permasalahan
pada pengaruh wisata olahraga Lompat Batu pada peningkatan imun tubuh dimasa
pandemi dan perbandingan wisata olahraga Lompat Batu dengan wisata olahraga
Arung Jeram di Aek Situmandi
D. Rumusan masalah
1. Bagaimana strategi Wisata Lompat Batu berperan sebagai wisata olahraga
peningkatan imun di tengah pandemi Covid-19?
2. Adakah perbedaan Wisata Lompat Batu dengan wisata olahraga lainnya seperti
Arung Jeram di Aek Situmandi Tarutung dimata pengunjung wisata?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian terdahulu
B. Landasan teori
Teori event tourism
Menurut Getz (1997:4) definisi event adalah sebagai berikut: “Events are
transient, and every event is a unique blending of its duration,
setting,management, and people”. Event adalah fana, tidak abadi, dan setiap
event merupakan suatu campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus dan
orang-orangnya. Dari teori tersebut dapat kita pahami bahwa berhasil tidaknya
event dilihat dari managemennya.
Menurut Getz (1997), definisi dari event tourism adalah sebuah segmen
pasar terdiri dari orang – orang yang melakukan perjalanan untuk menghadiri
event atau yang dapat dimotivasi untuk menghadiri event waktu sedang jauh dari
rumah. Apabila dari persepektif industri pariwisata, event dianggap menjadi
suatu atraksi, katalis, animator, tempat untuk melakukan pemasaran dan tempat
untuk membangun image. Lebih lanjut, Getz (2007) menyatakan bahwa event
tourism sendiri dianggap adalah pertemuan dari dua ilmu yang berbeda, yaitu
ilmu tentang manajemen pariwisata dan ilmu tentang manajemen event. Event
tourism dapat menjadi pasar untuk para pengelola event dan merupakan kondisi
dimana suatu destinasi dapat berkembang melalui event – event yang diadakan di
tempat tersebut (Getz, 2007).
Menurut pendapat Getz (2007) menyatakan event dapat dibedakan menjadi
public event dan private event. Yang termasuk dalam public event adalah:
perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau perdagangan, kompetisi olahraga,
pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi serta politik atau kenegaraan.
Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi seperti peringatan hari jadi
atau anniversary, liburan keluarga, pesta pernikahan, dan pesta ulang tahun, serta
social event seperti pesta-pesta, gala dan acara reuni.
C. Kerangka berpikir
Berdasarkan penelitian yang akan diteliti mengenai strategi wisata
lompat batu Nias sebagai wisata olahraga peningkatan imun ditengah
pandemi, maka dapat disusun konsep kerangka berpikir sebagai berikut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
Peneliti melakukan observasi di desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama,
Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Indonesia. 22865.
B. Participants
Untuk membantu keberhasilan penelitian ini dan guna memperlancar untuk
memperoleh data yang valid, peneliti memerlukan participan. Adapun participan yang
akan saya wawancarai yaitu sebagai berikut;
1) Nama : Frisca Hulu
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
2) Nama : Torowadas
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 30 Tahun
Pekerjaan : Guru
2. Letak Geografis
Desa Bawomataluo termasuk salah satu dari 17 desa yang ada dikecamatan
Fanayama kabupaten Nias Selatan yang luasnya 7,95 km² terdiri dari 11 dusun dan
berada pada ketinggian di atas 400 meter atau setara dengan 1.300 kaki di atas
permukaan laut. Desa Bawomataluo berjarak 15 kilometer dari Teluk Dalam yaitu ibu
kota Kabupaten Nias selatan dan 4 kilomter dari permukaan laut yang dikelilingi oleh
lembah-lembah dan ngarai yang dalam.
Jika ditinjau secara geografis dan ekonomi letak kawasan Desa Bawomataluo
sangat strategis, jarak antara kantor bupati Nias selatan hanya berjarak 9 km saja, dan
kawasan ini juga dikeliling oleh pantai lagundri dan pantai sorake yang sering
dikunjungi oleh para wisatawan asing.
Adapun letak geografis Desa Bawomataluo sebagai berikut :
1) Bawomataluo sebelah selatan berbatasan dengan Desa Hiliamaeta
Niha.
2) Bawomataluo sebelah Tenggara berbatasan dengan Desa Hili Zihono.
3) Bawomataluo sebelah Timur berbatasan dengan Desa Hili Sondrekha.
4) Bawomataluo sebelah Timur Laut berbatasan dengan Desa Hili
Mondregeraya
5) Bawomataluo sebelah Utara berbatasan dengan Desa Siwalawa
6) Bawomataluo sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lagudri
7) Bawomataluo sebelah Barat Laut berbatasan dengan Desa Hili
Simetano.
8) Bawomataluo sebelah Barat Daya berbatasan dengan Idano Soyo
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
Para pemangku stakeholder sudah sangat memberikan peran masig-masing
mulai dari perencanaan pemajuan sampai pada promosi.
Olahraga memang sangat penting dalam peningatan Imun
Masyarakat menerima apabila dilakukan sedikit pergeseran budayanya
Hal ini dapat dilihat dari kesemua informan yang diteliti memberikan strategi
masing-masing dalam pengelolaannya. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam
pengembangan wisata Lompat Batu sebagai wisata peningkatan imun ditengah
pandemi:
a. Menerapkan Lompat Batu pada mata pelajaran olahraga di sekolah-sekolah
yang ada di Nias
b. Membuat event-event olahraga
c. Melakukan sedikit pergeseran budaya asli
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan,
adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu kepada para pemerintah sudah saatnya
merancang, mempersiapkan dan memfasilitasi serta melaksanakan pembuatan event
pada wisata Lompat Batu.
DAFTAR PUSTAKA
Gea, W. J. (2017). Lompat Batu Sebagai Media Pembelajaran Sains Berbasis Budaya
Lokal Pada Pokok Bahasan Gerak Parabola. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hirza, H. (2014). BERBAGAI RAGAM KEBUDAYAAN NIAS. Jurnal
Bahas, 40(91), 84-89.
Lase, I. W., Indrawadi, J., & Montessori, M. (2021). Pergeseran Fungsi Tradisi
Hombo Batu pada Masyarakat Nias Selatan. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan
Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 7(1), 113-122.
Loi, J. (2020). Penataan Desa Bawomataluo Sebagai Desa Wisata Budaya Dengan
Pendekatan Konservasi. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, 4(1), 163-176.
Masrurun, Z. Z. (2020). Kajian Strategi Pengembangan Pariwisata Olahraga
Paralayang Di Kabupaten Wonosobo. Jurnal Pariwisata, 7(1), 1-11.
Pradana, F. G. A., Asha, A., Hidayat, N., Juniarisca, D. L., & Imron, A. (2020).
Strategi Pengembangan Wisata Tradisi Ojhung Berbasis Sport Tourism di Kabupaten
Sumenep. JOSSAE (Journal of Sport Science and Education), 5(2), 83-93.
Puspita, N. (2020). Strategi Pengembangan Kawasan Wisata di Kabupaten Nias
Selatan. Kajian, 24(2), 131-143.
Sihombing, B., & Halawa, J. (2021). PENGEMBANGAN LOMPAT BATU
(HOMBO BATU) SEBAGAI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA DI DESA
BAWOMATALUO KABUPATEN NIAS SELATAN. JURNAL PELITA KOTA, 2(2), 65-77.
Siregar, A. Z., & Syamsuddin, S. (2015). Tradisi Hombo Batu di Pulau Nias: Satu
Media Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. SIPATAHOENAN, 1(2).
Sukawi, S. (2007). Bawomataluo dan Hombo Batu. Jurnal Ilmiah.
WARUWU, B. (2014). Atraksi Fahombo Batu Masa Kini di Nias (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Zalukhu, M. C. (2021). Pemberdayaan Pemuda melalui Sanggar Tari dan Hombo
Batu sebagai Upaya Pelestarian Budaya di Desa Hilizihono Kecamatan Fanayama Kabupaten
Nias Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 3(3), 25-29.