Anda di halaman 1dari 17

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Electronic Journal Muhammadiyah University of Makassar

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI BIRA


SEBAGAISUMBER UNGGULAN PENDAPATAN ASLI DI
DAERAHKABUPATEN BULUKUMBA

SUSILAWATI1, H. MAPPAMIRING2,ALIMUDDIN SAID3

1) Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makasssar


2) Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar`
3)Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar

ABSTRACT

The aim ofthis research istoexplainhowthe development strategyBirabeachtourismas


source ofrevenuein the areaseedin accordance withlaw No.6of 2009and to
identifyindicators oftourism development strategy. This type of researchisqualitative. This
study uses aphenomenologicaland data collection techniques is instrumentssuch as
interviews, observationanddocument retrieval. The results showedthat thetourism
development strategyBirabeachis good enough,Seenfromthree indicators: (1) human
resources,(2) promotionof tourism, and(3)carefacilities.While the indicator(4)
Infrastructuresand(5) Environment are stillnot maximizeddueamusement rides
androadfacilitiesarestill inadequate, As well asless cleanenvironment.

Keywords: Strategydevelopment, coastaltourismBira.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana strategi pengembangan
pariwisata pantai Bira sebagai sumber unggulan pendapatan asli di daerah sesuai dengan
Perda Nomor 6 tahun 2009 dan untuk mengetahui indikatorstrategi pengembangan
pariwisata. Jenis penelitian adalah kualitatif. Penelitian ini menggunakan fenomenologis
dan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa wawancara, observasi dan
pengambilan dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan
pariwisata pantai Bira ini sudah cukup baik,dilihat dari tiga indikator: (1) SDM, (2)
Promosi kepariwisataan, dan (3) Fasilitas pelayanan. Sementara indikator (4) Sarana dan
Prasarana dan (5) Lingkungan masih belum maksimal dikarenakan fasilitas wahana
hiburan dan jalan yang masih belum memadai, Serta lingkungan kurang bersih.

Kata kunci: strategi pengembangan, pariwisata pantai bira


352 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

PENDAHULUAN dan mencakup bidang yang sangat


luas, kompleks, dan berbagai
Strategi pengembangan
komponennya saling kait mengkait.
pariwisata adalah salah satu upaya
Adapun syarat-syarat perencanaan
perencanaan pembangunan yang
yang harus di lakukan dalam
diharapkan mampu menyediakan
pengembangan obyek wisata adalah:
obyek pariwisata daerah menjadi
Logis, bisa di mengerti sesuai dengan
lebih dan mampu menjadi daya tarik
kenyataan yang berlaku.Luwes dan
wisatawan, yang bisa mengerakkan
tanggap mengikuti dinamika
roda perekonomian nasional, daerah
perkembangan.
dan masyarakat melalui berbagai
Mendorong pengembangan
upaya pengembangan usaha di
bidang transportasi baik berupa
bidang pariwisata yang di dukung
perbaikan jalan maupun rute
oleh usaha-usaha yang terkait yaitu;
angkutan kendaraan umum.
Segi kebudayaan, artinya menggali
Perbaikan sarana jalan dan angkutan
kembali dan memperkenalkan
umum mengakibatkan daerah di
kebudayaan kita kepada wisatawan.
sekitarnya terbebas dari isolasi, yang
Segi sosial artinya penciptaan
pada akhirnya membawa pengaruh
lapangan kerja. Dan segi ekonomi
pada dinamika penduduknya.
sebagai sumber devisa sebagai pajak.
Disamping itu, pengembangan sektor
Menurut Chandler (2011:3) strategi
pariwisata membuka peluang bagi
adalah sebagai alat untuk mencapai
penduduk sekitarnya untuk
tujuan perusahaan dalam kaitannya
Pengembangandan pendayagunaan
tujuan jangka panjang,Program
pariwisata secara optimal mampu
tindak lanjut serta prioritas alokasi
meningkatkan pertumbuhanekonomi,
sumber daya.Sedangkan menurut
mempertimbangkan hal tersebut
Clayton M. Chirstensen (2003:3)
maka penanganan yang baik sangat
mendefinisikan strategi sebagai alat
diperlukan dalam upaya
untuk mencapai keunggulan
pengembangan obyek-obyek wisata
bersaing. Menurut Stephani (2005:3)
di Indonesia. Para pelaku pariwisata
Strategi adalah suatu kegiatan
mulai melakukan tindakan
berfikir yang lingkupnya menyeluruh
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3 353

pengembangan dengan penelitian, yang berorientasi kepada


observasi terhadap obyek-obyek trendkeparawisataan global masa
wisata.Langkah tersebut dilakukan kini dan kedepan.Pariwisata menurut
guna mengetahui potensi dan Krapt dan Hunziker (2008: 12)
permasalahan yang ada pada setiap adalah keseluruhandari gejala-gejala
obyek untuk kemudian mencari yang ditimbulkan dari perjalanan dan
solusinya. Langkah lainnya adalah pendiaman orang-orang asing serta
promosi dengan media cetak, penyediaan tempat tinggal
elektronik, maupun multimedia agar sementara, asalkan orang asing itu
masyarakat juga mengetahui akan tidak tinggal menetap dan tidak
keberadaan obyek-obyek tersebut memperoleh penghasilan dari
dan turut berpartisipasi dalam aktivitas yang bersifat sementara.
pengembangannya (Wahab, Saleh, Lahirnya keppres No. 38
2003) tahun2005, merupakan salah satu
Keppres No. 38 tahun kebijaksanaan pemerintah secara de
2005,mengamanatkanbahwaseluruh yure yang mengakui eksistensi
sektorharusmendukung Departemen Kebudayaan dan
pembangunan parawisata di Pariwisata sebagai instansi yang
Indonesia. Hal ini merupakan menangani promosi kepariwisataan,
peluang bagi pembangunan termasuk kerjasama interdept.
kepariwisataan Indonesia. Apalagi Demikian pula eksistensi
pemerintah sudah merancang bahwa kelembagaan promosi pemerintah
pariwisata harus menjadi andalan daerah dan lembaga swasta yang
pembangunan Indonesia. Kebijakan bergerak di bidang kepariwisataan
ini memberikan implikasi antara lain telah turut aktif dalam melakukan
perlu adanya pembenahan yang kegiatan promosi pariwisata Luar
menyeluruh di berbagai Negeri. Kemampuan daya tarik
sektor.Namum tentunya agar lebih destinasi unggulan di Indonesia
efisien dan potensi pembangunan cukup mengembirakan. Pengelolaan
pariwisata tersebut di perlukan suatu obyek wisata yang baik dan efektif di
flatform pembangunan pariwisata harapkan akan membawa hasil yang
354 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

positif untuk dapat meningkatkan dengan pelaksanaan gagsasan,


Pendapatan Asli Darah (PAD) perencanaan, dan eksekusi sebuah
khususnya, dan terlebih- lebih untuk aktifitas dalam kurun waktu tertentu.
kesejahteraan masyarakat Di dalam strategi yang baik terdapat
sepenuhnya. Sedangkan menurut AJ. koordinasi tim kerja, memiliki tema,
Burkart dan S.Medlik (2008:47) mengidentifikasi faktor pendukung
pariwisata adalah perpindahan orang yang sesuai dengan prinsip-prinsip
untuk sementara dan dalam jangka pelaksanaan gagasan secara rasional,
waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar efisien dalam pendanaan, dan
tempat dimana mereka biasanya memiliki takti untuk mencapai tujuan
hidup dan bekerja, dan kegiatan- secara efektif. Strategi di bedakan
kegiatan mereka selama tinggal di dengan taktik yang memiliki ruang
tempat-tempat tujuan tersebut, lingkup yang lebih sempit dan waktu
Pariwisata merupakan kegiatan yang yang lebih singkat, walaupun pada
dapat di pahami dari banyak umumnya orang sering kali
pendekatan. mencampur adukkan kedua kata
Pemerintah dalam hal ini para tersebut. Pada awalnya kata ini hanya
stakholders kepariwisataan yang di pergunakan untuk kepentingan
menyadari besarnya potensi militer saja tetapi kemudian
kepariwisataan di daerah berusaha berkembang keberbagai bidang yang
menggali, mengembangkan serta berbeda seperti strategi bisnis,
membangun aset obyek dan daya olahraga (misalnya sepak bola dan
tarik wisata, yang merupakan modal tenis) catur, ekonomi, pemasaran,
awal untuk bangkitnya kegiatan perdagangan, manajemen strategi.
pariwisata. Keputusan ini harus Menurut Malayu S.P dan
ditindak lanjuti dengan memikirkan Hasibuan (2006:69) mengartikan
dan mengusahakan serta membenahi pengembangan sebagai suatu usaha
potensi obyek dan daya tarik wisata. untuk meningkatkan kemampuan
Menurut Michael R. Porter teknis, teoritis, konseptual dan moral
(2008:4) Strategi adalah pendekatan karyawan sesuai dengan kebutuhan
secara keseluruhan yang berkaitan pekerjaan atau jabatan. Berdasarkan
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3 355

pengertian tersebut, dapat di tarik pelaksana, baik di pemerintahan


dandisimpulkan bahwa maupun di luar pemerintahan, dalam
pengembangan pariwisata mewujudkan harapan yang telah di
merupakan suatu usaha untuk tetapkan tersebut. Ini menunjukkan

meningkatkan sebuah lokasi yang faktor secara faktual berperan dalam


strategi pengembangan pariwisata
bisa dijadikan sebagai tempat
dilihat dari segi SDM, promosi
seseorang maupun perkelompok
kepariwisataan, sarana dan prasarana
melakukan perjalanan yang bersipat
fasilitas pelayanan, lingkungan.
sementara sebagai usaha mencari
Umumnya pada
kesimbangan atau keserasian dan
perencanaan strategis dalam
kebahagian dengan lingkungan hidup
pariwisata terdiri dari beberapa
dalam dimensi sosial, budaya, alam,
tahapan, yaitu sebagai berikut:
dan ilmu.
Menentukan tujuan organisasi yang
Menurut Spilane dalam
akan di capai, yang merupakan
Sulastiyono (2004:5) Pariwisata
tujuan organisasi, hal ini
merupakan suatu perjalanan dari
memberikan kerangka waktu,
suatu tempat ke tempat lain, bersifat
menetapkan tujuan jangka pendek,
sementara dan di lakukan
perseorangan atau kelompok sebagai dan strategi pencapaian serta

usaha untuk mencari keseimbangan tindakan yang di perlukan;


atau keserasian dan kebahagian Menentukan strategi dalam
dengan lingkungan hidup dalam mewujudkan tujuan yang telah
dimensi sosial, budaya, alam dan ditentukan; Mendistribusikan sumber
ilmu. daya ke masing-masing program aksi
Menurut Richardson dan untuk memberikan dampak pada
Fluker (2004:184) strategi strategi yang diambil;
merupakan arah atau tuntunan dalam Mengimplementasikan rencana.
pelaksanaan suatu kegiatan oleh
Upaya strategi
suatu pemerintah yang diekspresikan
pengembangan pariwisata di pantai
dalam sebuah pernyataan umum
Bira terutama dalam menghadapi
mengenai tujuan yang ingin dicapai,
otonomi daerah berkaitan erat
yang menuntun tindakan dari
dengan berbaga faktor, oleh berbagai
356 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

subsistem pariwisata tersebut. Ini di lakukan secara berkesinambungan


menunjukkan karena itu perlu di baik di tingkat internasional maupun
pahami faktor-faktor yang secara regional. Sarana dan Prasarana
faktual berperan dalam strategi Kepariwisataan: Sarana prasarana
pengembangan pariwisata khususnya merupakan unsur pokok dalam
di pantai Bira, yaitu; SDM: sumber kegiatan strategi pengembangan
daya manusia yang berkualitas pariwisata. Apabila pembenahan dan
memegang peranan sangat penting pengelolaan sarana-prasarana
dalam strategi pengembangan kepariwisataan diterlantarkan akan
pariwisata terutama ketika berakibat pada tidak tercapainya
pemerintah Indonesia memulai peningkatan PAD, penciptaan
menerapkan kebijakan otonomi lapangan kerja dan sebagai
daerah. Dengan demikian diharapkan pendorong pembangunan
kemampuan profesionalisme sumber daerah.Fasilitas pelayanan:Fasilitas
daya manusia di Indonesia semakin pelayanaan merupakan suatu proses
meningkat khususnya dalam sektor dapat berjalan lancar, sehingga
pariwisata sehingga memenuhi wisatawan dapat memudahkan untuk
standarisasi internasional. Promosi memenuhi kebutuhannya seperti
kepariwisataan: Upaya-upaya fasilitas transportasi, fasilitas
pengenalan potensi-potensi budaya akomodasi, dan fasilitas catering
dan didaerah-daerah Indonesia service misalnya dapat memberikan
dilakukan dengan jalan melakukan pelayanan mengenai makanan dan
promosi kepariwisataan, pada abad minuman sesuai dengan selera
ke 21, perkembangan kemajuan pengunjung. Dan Lingkungan:
tekhnologi informasi dan komunikasi Pentingnya lingkungan alam untuk
demikian pesat maka di perkirakan mendukung suatu kawasan menjadi
akan terjadi persaingan di pasar daerah tujuan atau objek wisata tidak
global khususnya persaingan di terbantahkan lagi. Meskipun bukan
bidang industri pariwisata. Oleh faktor utama atau satu-satunya yang
karenanya promosi kepariwisataan menarik wisatanya untuk
merupakan suatu strategi yang harus berkunjung.
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3 357

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Waktu penelitian Strategi pengembangan objek
dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. wisata adalah suatu proses
Dari bulan Juni – Agustus 2015. perencanaan yang dilakukan oleh
Lokasi penelitian dilaksanakan di pemerintah Kabupaten Bulukumba
Desa Bira di Kecamatan Bontobahari untuk meningkatkan minat
Kabupaten Bulukumba. Penentuan wisatawan sebagai usaha dalam
lokasi ini antara lain didasarkan atas meningkatkan pendapatan asli daerah
pertimbangan bahwa wisata pantai (PAD). Pariwisata dipandang sebagai
Bira merupakan Wisata yang sangat kegiatan yang mempunyai
mempunyai potensi sebagai wisata multidimensi dari rangkaian suatu
lokal. Karena pantai Bira merupakan proses pembangunan. Pembangunan
suatu tempat yang cukup produktif sektor pariwisata menyangkut aspek
sehingga menarik peneliti untuk sosial budaya, ekonomi dan politik.
melakukan penelitian ini sebagai Pengembangan sektor pariwisata
bahan acuan Dinas Kebudayaan dan mampu mendorong pengembangan
Pariwisata Kabupaten Bulukumba sektor-sektor lain baik secara
untuk meninjau pantai Bira. langsung maupun secara tidak
Jenis penelitian ini adalah langsung. Pengembangan kawasan
jenis penelitian deksriptif kualitatif wisata misalnya, akan mendorong
dan tipe penelitian adalah tipe pengembangan bidang transportasi
penelitian fenomenologis. Sumber baik berupa perbaikan jalan maupun
data yakni data primer dan data rute angkutan kendaraan umum.
sekunder. Informan penelitian yakni Perbaikan sarana jalan dan angkutan
dari Dinas Kebudayaan dan umum mengakibatkan daerah di
Pariwisata Kabupaten Bulukumba. sekitarnya terbebas dari isolasi, yang
Dalam penelitian ini, pengumpulan pada akhirnya membawa pengaruh
data dilakukan melalui beberapa pada dinamika penduduknya.
teknik yakni wawancara, observasi, Disamping itu, pengembangan sektor
dan dokumentasi. pariwisata membuka peluang bagi
penduduk sekitarnya untuk
358 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

meningkatkan taraf perekonomian melibatkan kesejahteraannya. Dari


melalui bisnis rumah makan maupun sudut sosial, kegiatan pariwisata
penginapan. akan memperluas kesempatan
Strategi pengelolaan minat tenagakerja baik dari kegiatan
yang pertama peningkatan usaha- pembangunan sarana dan prasarana
usaha positif bernuansa wisata yang maupun dari berbagai sektor usaha
telah dilakukan sebelumnya baik yang langsung maupun yang tidak
oleh pemerintah daerah, swasta langsung berkaitan dengan
maupun perorangan, kedua kepariwisataan. Pariwisata akan
pengembangan disesuaikan dengan dapat menumbuhkan dan
spesifikasi, karakter wilayah dan meningkatkan pengenalan dan cinta
lingkungan dalam strategi pemasaran terhadap tanah airnya, sehingga
melalui perencanaan yang terarah, dapat memotifasi sikap toleransi
terpadu, dan terkendali, ketiga dalam pergaulan yang merupakan
pelibatan pihak swasta dalam kekuatan dalam pembangunan
penyelenggaraan pariwisata secara bangsa, selain itu juga pariwisata
berkelanjutan, keempat peningkatan mampu memperluas cakrawala
hubungan kerja dengan pelaku pandangan pribadi terhadap nilai-
pariwisata. Pengembangan sektor nilai kehidupan
pariwisata hakekatnya merupakan Dalam pengelolaan pariwisata
interaksi antara proses sosial, dipegang oleh Dinas Kebudayaan
ekonomi, dan industri. Oleh karena dan Pariwisata Kabupaten
itu unsur-unsur yang terlibat didalam Bulukumba. Salah satu tempat wisata
proses tersebut mempunyai fungsi yang ada di Kabupaten Bulukumba
masing-masing. Peran serta adalah Pantai Bira. Pengelolaan
masyarakat diharapkan mempunyai objek wisata pantai Bira dalam
andil yang sangat besar dalam proses pengelolaannya dikelompokkan ke
ini. Untuk itu masyarakat dalam beberapa bagian. Berikut hasil
ditempatkan pada posisi memiliki, penelitian dan wawancara dengan
mengelola, merencanakan dan beberapa informan yang
memutuskan tentang program yang dikelompokkan ke bidang berikut:
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3 359

SDM, Promosi Kepariwisataan, dikelola, dikembangkan, dan


sarana dan prasarana, fasilitas dipasarkan, mengingat potensi obyek
pelayanan dan lingkungan. Berikut wisata yang dimiliki Kabupaten
ini penjelasan dari beberapa indikator Bulukumba sangat beragam meliputi
diatas. Pariwisata juga merupakan obyek wisata daerah pantai, dataran
komoditas yang dibutuhkan oleh rendah sampai daerah pegunungan
setiapindividu. Alasannya karena dibeberapa Kecamatan
aktivitas berwisata bagi seorang
Sumber daya manusia
individu dapat meningkatkan daya
(SDM) adalah pemanfaatan tenaga
kreatif, menghilangkan kejenuhan
manusia dalam pengelolaan Pantai
kerja, relaksasi, berbelanja,bisnis,
Bira sebagai upaya peningkatan
mengetahui peninggalan sejarah dan
potensi objek wisata. Manusia
budaya suatu etnik tertentu,
merupakan objek yang paling
kesehatan dan pariwisata
berperan penting dalam
spiritualisme. Dari sudut ekonomi
meningkatkan minat wisatawan.
bahwa kegiatan pariwisata dapat
Manusia yang mampu mengontrol
memberikansumbangan terhadap
dan mengatasi setiap permasalahan
penerimaan daerah bersumber dari
yang terjadi dalam proses strategi
pajak, retribusi parkir dankarcis atau
pengembangan objek wisata
dapat mendatangkan devisa dari para
khususnya wisata Pantai Bira. Beda
wisatawan mancanegara yang
halnya dengan pengamatan peneliti
berkunjung. Adanya pariwisata juga
selama di lapangan. Peneliti tidak
akan menumbuhkan usaha-usaha
menemukan sesuatu yang
ekonomiyang saling merangkai dan
memperlihatkan bahwa masyarakat
menunjang kegiatannya sehingga
berpartisipasi dalam pengelolaan
dapat meningkatkan pendapatan
pengembangan obyek wisata pantai
masyarakat.
Bira. Contoh kecil masyarakat
Kabupaten Bulukumba
sekitar pos pintu masuk ke pantai
khususnya sektor pariwisata
Bira seringkali tak ada yang
merupakan salah satusektor yang
menjaganya. terbatasnya sumber
strategis dan potensial untuk
360 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

daya manusia (SDM) baik kuantitas memiliki keterampilan dan


maupun kualitas masih perlu pengetahuan tentang pengelolaan
pembenahan, terutama SDM di obyek wisata pantai Bira.
bidang promosi pemasaran Terbatasnya sumber daya manusia
pariwisata yang memiliki pemikiran (SDM) baik kuantitas maupun
stratejik dan visioner. Kondisi ini kualitas masih perlu pembenahan,
dapat menghambat kualitas dari terutama SDM di bidang promosi
segala aktifitas kegiatan pemasaran pemasaran pariwisata yang memiliki
dan promosi. Kenyataan yang pemikiran stratejik dan visioner.
penulis lihat mengenai pemanfaatan Kondisi ini dapat menghambat
pemerintah terhadap wisata pantai kualitas dari segala aktifitas kegiatan
Bira adalah kurangnya perhatian pemasaran dan promosi. Kenyataan
pemerintahdilihat dari segi yang penulis lihat mengenai
penyediaan fasilitas yang masih pemanfaatan pemerintah terhadap
kurang seperti sarana dan prasarana wisata pantai Bira adalah kurangnya
masih terbatas, fasilitas pelayanan perhatian pemerintah dilihat dari segi
belum maksimal serta lingkungan penyediaan fasilitas yang masih
dan kebersihan yang belum kondusif, kurang seperti sarana dan prasarana
belum maksimal upaya petugas masih terbatas, fasilitas pelayanan
kebersihan. Padahal dilihat dari belum maksimal serta lingkungan
kondisi tempat wisata pantai Bira dan kebersihan yang belum kondusif,
mempunyai potensi yang tinggi belum maksimal upaya petugas
untuk peningkatan pendapatan kebersihan.Padahal dilihat dari
daerah, hal ini terkait dari keindahan kondisi tempat wisata pantai Bira
wisata serta memiliki pasir putih mempunyai potensi yang tinggi
yang dapat menarik para wisatawan untuk peningkatan pendapatan
baik domestik maupun mancanegara. daerah, hal ini terkait dari keindahan
Hal ini memperlihatkan bahwa yang wisata serta memiliki pasir putih
bertindak dalam pengelolaan yang dapat menarik para wisatawan
pengembangan pantai hanya baik domestik maupun mancanegara
masyarakat setempat yang kurang
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3 361

Hal ini dapat di ketahui otonomi daerah. Dengandemikian


karena sebagian besar penduduk diharapkan kemampuan
hanya menduduki pendidikan formal profesionalisme sumber daya
sampai pada tingkat sekolah lanjutan manusia di Indonesia semakin
pertama (SLTP). Sedangkan meningkat khususnya dalam sektor
penduduk yang lulusan sarjana lebih pariwisata sehingga memenuhi
memilih bekerja keluar kota di standarisasi internasional.
bandingkan mengelola pantai yang Promosi Kepariwisataan.
masih butuh pengembangan. bahwa Pantai Bira merupakan salah satu
sumber daya manusia yang terlibat destinasi wisata terindah di provinsi
dalam pengelolaan pantai Bira masih Sulawesi-selatan, obyek wisata
perlu ditambah dan juga harus diberi pantai Bira tidak kalah indahnya
pendidikan dan pelatihan-pelatihan dengan obyek wisata yang ada di
khusus kepada SDM yang tersedia mancanegara, pasir putihnya yang
untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. indah merupakan ciri khas pantai ini,
Hal ini diperuntukkan agar ditambah dengan keindahan bawah
SDM yang terlibat didalamnya lautnya yang memukau dan bukan
mampu mengelola bahkan mampu hanya itu masih banyak keindahan
memberikan kemajuan terhadap alam yang lain yang ada di pantai
pengembangan pariwisata khususnya Bira. Dengan keindahannya, pantai
di pantai Bira sehingga mampu Bira bisa memiliki daya saing yang
menarik wisatawan khususnya tinggi.Agar wisata pantai ini banyak
wisatawan luar negeri agar pantai dikunjungi oleh wisatawan maka
Bira menjadi salah satu tempat perlu di adakan promosi wisata,
pariwisata yang mendunia. Dalam tujuannya adalah agar obyek wisata
hal ini sumber daya manusia yang ini dikenal di seluruh pelosok
berkualitas memegang peranan dunia.Untuk mengetahui apakah
sangat penting dalam strategi obyek wisata pantai Bira telah di
pengembangan pariwisata terutama promosikan kesemua lapisan
ketika pemerintah Indonesia masyarakat bahkan keseluruh
memulai menerapkan kebijakan pelosok dunia.Berdasarkan
362 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

pengamatan peneliti dan tanggapan dalam kegiatan strategi


dari berbagai pihak maka peneliti pengembangan pariwisata. Apabila
menyimpulkan bahwa pantai Bira pembenahan dan pengelolaan sarana-
telah di promosikan sebagai obyek prasarana kepariwisataan
wisata pantai di seluruh lapisan diterlantarkan akan berakibat pada
masyarakat bahkan sampai tidak tercapainya peningkatan PAD,
kemancanegara, obyek wisata pantai penciptaan lapangan kerja dan
ini telah dikenal dimana-mana sebagai pendorong pembangunan
bahkan sudah termasuk salah satu daerah.
obyek wisata dunia. Dalam hal ini Ketersediaan sarana dan
kesiapan sarana dan prasarana prasarana suatu objek wisata tentu
kepariwisataan merupakan salah satu sangat mendukung kemajuan objek
faktor penentu berhasilnya strategi wisata.Hasil pengamatan dilapangan
pengembangan pariwisata di daerah. mengenai ketersediaan sarana dan
Terlebih ketika program ekonomi di prasarana di pantai Bira masih
tetapkan, maka masing-masing minim.Khususnya untuk wahana
daerah dituntut untuk lebih bermain hanya ada beberapa sarana
memberikan perhatiannya pada yang disediakan seperti banana boath
penyediaan sarana dan prasarana yang digunakan sebagai wahana
kepariwisataan yang memadai dan permainan di laut.untuk fasilitas
paling tidak sesuai dengan standar penginapan sudah cukup memadai
nasional. untuk ditempati wisatawan
Sarana dan prasarana adalah beristrahat, tetapi untuk WC umum
kelengkapan atau fasilitas yang yang disediakan masih sangat kurang
dimiliki suatu daerah khususnya sehingga menyulitkan wisatawan
pantai bira dalam mengembangkan yang tidak menyewa penginapan.
dan memberikan pelayanan kepada Berdasarkan hasil pengamatan
para wisatawan agar mampu peneliti dan tanggapan yang didapat
mendapatkan pelayanan yang sesuai dari para pengunjung pantai bira
dengan keinginan wisatawan.Sarana disimpulkan bahwa ketersedian
prasarana merupakan unsur pokok sarana dan prasarana di pantai
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3 363

Biramasih butuh pembenahan. Hal butuh peningkatan mutu pelayanan,


ini disebabkan karena kurangnya dimulai dari catering servisnya,
perhatian pemerintah terhadap akomodasinya, dan transportasinya.
pengadaan sarana dan prasarana di Dimulai dari catering servisnya itu
pantai Bira. belum maksimal karena hanya
Fasilitas pelayanan di pantai rumah makan saja yang ada itupun
Bira masih butuh pengembangan sangat terbatas, belum ada jasa pesan
untuk menjadikan pantai Bira antar yang telah disediakan di sana.
menjadi lebih maju, dengan Kemudian fasilitas akomodasi yang
terpenuhinya semua fasilitas ada sekarang masih butuh tambahan
pelayanan tersebut maka terpuaskan seperti ditambahkan restoran
pula hati para pengunjung wisata, terapung, kapal pesiar yang
dengan seperti itu maka para menampung banyak wisatawan yang
wisatawan akan berdatangan dari dilengkapi fasilitas penginapan,
berbagai penjuru dan pelosok dunia, makan dan minum, yang digunakan
semua ini akan membawa dampak untuk pelesir diperairan sehingga
yang lebih baik dalam memajukan para wisatawan dapat menikmati
pengembangan daerah wisata keindahan laut lepas. Dan dengan
tersebut. Fasilitas pelayanan tempat fasilitas transportasinya juga masih
wisata juga merupakan hal yang sangat kurang, bukannya tidak ada
sangat penting untuk memuaskan akan tetapi masih sangat minim
hati para wisatawan yang berkunjung belum ada kendaraan khusus yang
ke tempat wisata tersebut. Tentu dipergunakan untuk para wisatawan
dengan fasilitas pelayanan yang menuju pantai Bira seperti halnya di
lengkap pengunjung juga akan Bali yang sudah memiliki bus mini
merasa nyaman dan puas. Dengan tersendiri yang dipergunakan untuk
begitu daya tarik wisata tersebut menuju pantai. Jika semua ini bisa
akan semakin meningkat. terlaksana maka penghasilan daerah
Fasilitas pelayanan wisata ini otomatis sangat meningkat.Hal
dipantaiBira sudah cukup bagus ini bisa kita perkuat dengan
namun belum maksimal, masih melakukan wawancara dengan
364 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

beberapa wisatawan yang bersih.ditambah memiliki tekstur tanah


berkunjung kepantai Bira. yang halus dan berwarna putih bersih
Lingkungan: Penarikan sehingga aman untuk di jadikan
minat wisatawan untuk mengunjungi pijahan untuk seluruh pengunjung.
sebuah tempat wisata tentunya sangat Mengenai kondisi lingkungan di pantai
di pengaruhi oleh lingkungan. Bira dalam penilaian masyarakat
Lingkungan merupakan pemanfaatan pantai Bira sangat memiliki nilai tinggi
kondisi alam sekitar wilayah pantai untuk menarik minat wisatawan baik
Bira dalam upaya menarik minat domestik maupun mancanegara.Hal ini
wisatawan lokal maupun bisa terlihat dengan keindahan
mancanegara. Pentingnya lingkungan pinggiran pantai dengan hamparan
alam untuk mendukung suatu pasir putih yang halus di tambah
kawasan menjadi daerah tujuan atau dengan pemandangan pulau Liukang
objek wisata tidak terbantahkan lagi. yang ada di sebrang. Bahkan memiliki
Meskipun bukan faktor utama atau air laut yang jernih dan karang-karang
satu-satunya yang menarik wisatanya indah yang di minati wisatawan pada
untuk berkunjung. saat diving. Akan tetapi keindahan
Masalah lingkungan terbesar tersebut berkurang di sebabkan karena
bagi pembangunan dan fasilitas banyaknya sampah yang berserakan di
pariwisata terutama hotel dan restoran pinggir pantai.Hal ini terjadi di
adalah pengunaan energi dan sebabkan oleh tidak adanya armada
pembuangan limbah. Kondisi pengangkut sampah yang di sediakan
lingkungan pantai Bira sangat oleh pemerintah.Hanya masyarakat
mendukung untuk meningkatkan setempat saja yang biasanya
pendapatan Asli Daerah.Penduduk di membersihkan pinggiran pantai.
Kecamatan Bontobahari khususnya di Berdasarkan hasil
Desa Bira mayoritas penduduk pengamatan peneliti dan ditunjang
beragama islam yang sangat menganut dengan tanggapan masyarakat
budaya islam. Bahkan peneliti melihat setempat mengenai pantai bira dapat
kondisi air yang di konsumsi di simpulkan bahwa pantai Bira
masyarakat setempat sangat
sangat memiliki nilai tinggi untuk
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3 365

menarik minat wisatawan baik KESIMPULAN


domestik maupun mancanegara.Hal Berdasarkan penelitian yang
ini bisa terlihat dengan keindahan telah dilakukan oleh penulis

pinggiran pantai dengan hamparan mengenai, strategi pengembangan

pasir putih yang halus di tambah pariwisata pantai bira sebagai


sumber unggulan pendapatan asli di
dengan pemandangan pulau Liukang
daerah Kabupaten Bulukumba maka
yang ada di sebrang. Bahkan
kesimpulan pada penelitian ini
memiliki air laut yang jernih dan
adalah: Sumber daya manusia yang
karang-karang indah yang di minati
terlibat dalam pengelolaan pantai
wisatawan pada saat diving. Akan
Bira masih perlu ditambah dan juga
tetapi keindahan tersebut berkurang
harus diberi pendidikan dan
di sebabkan karena banyaknya pelatihan-pelatihan khusus kepada
sampah yang berserakan di pinggir SDM yang tersedia untuk
pantai. dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hal
Hal ini terjadi di sebabkan ini diperuntukkan agar SDM yang
oleh tidak adanya armada terlibat didalamnya mampu
pengangkut sampah yang di sediakan mengelola bahkan mampu
oleh pemerintah. Hanya masyarakat memberikan kemajuan terhadap

setempat saja yang biasanya pengembangan pariwisata khususnya

membersihkan pinggiran pantai. di pantai Bira sehingga mampu


menarik wisatawan khususnya
Dalam hal ini diharapkan
wisatawan luar negeri agar pantai
pembenahan dari berbagai pihak,
Bira menjadi salah satu tempat
agar obyek wisata di pantai Bira
pariwisata yang mendunia.Pantai
dapat menjadi obyek wisata yang
Bira telah di promosikan sebagai
banyak diminati oleh masyarakat
obyek wisata pantai di seluruh
dari berbagai kalangan baik itu
lapisan masyarakat bahkan sampai
dalam negri maupun manca Negara. kemancanegara, obyek wisata pantai
ini telah dikenal dimana-mana
bahkan sudah termasuk salah satu
366 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

obyek wisata dunia. Ketersedian Krapt, Hunziker. 2008. Manajemen


Usaha Pariwisata di
sarana dan prasarana di pantai Bira
Indonesia, Jakarta: PT Pertja
masih utuh pembenahan. Hal ini
Malayu, S.P. Hasibuan. 2006.
disebabkan karena kurangnya
Manajemen Sumber Daya
perhatian pemerintah terhadap Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
pengadaan sarana dan prasarana di
pantai Bira. Fasilitas pelayanan di Michael R Porter, 2008. Strategi
Management In action,
pantai Bira masih butuh
Konsep, Teori, dan Teknik
pengembangan untuk menjadikan Menganalisis Manajemen
Strategi, Jakarta: PT Gramedia
pantai Bira menjadi lebih maju,
Pustaka Utama.
dengan terpenuhinya semua fasilitas
Richardson, John I dan Martin
pelayanan tersebut maka terpuaskan Fluker 2004. Pengantar Ilmu
pula hati para pengunjung wisata, pariwisata. Jakarta: PT Andi
Yogyakarta.
dengan seperti itu maka para
Sulastiyono, 2004. Manajemen
wisatawan akan berdatangan dari
Teori Administrasi Publik.
berbagai penjuru dan pelosok dunia, Bandung: Alfabeta.
semua ini akan membawa dampak Stephani, 2005. Management
yang lebih baik dalam memajukan Strategi, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
pengembangan daerah wisata
Wahab, dan Saleh, 2003. Manajemen
tersebut. Kepariwisataan, Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
DAFTAR PUSTAKA

AJ Burkart, S Medlik. 2008.


Pariwisata dan Pembangunan
Daerah, Jakarta: PT Gunung
Agung

Chandler, 2011. Teknik dan Metode


Penyusunan Manajemen,
Malang: PT AFJ Mobicons
Clayton M Chirstensen, 2003.
Strategi dan Inovasi, Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta.
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2016 Volume 2 Nomor 3

Anda mungkin juga menyukai