Anda di halaman 1dari 6

POTENSI PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF

ENTREPRENEURIAL GOVERTNMENT
SYARIFAH MAIHANI
Dosen Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Fisipol, Universitas Al-Muslim, Bireuen
Cutajja@150@gmail.com

ABSTRAK
Pengembangan Potensi Pariwisata dalam Perspektif Reinventing Government. Pariwisata
Kabupaten Bireuen mengalami kemajuan signifikan dalam satu dekade terakhir, terutama dalam
rangka menyongsong Visit Bireuen Year 2018 Kabupaten Bireuen.Fenomena di sektor pariwisata ini
menarik untuk dikaji dalam perspektif entrepreneurial government. Gagasan utama dari konsep ini
adalah bagaimana cara mewirausahakan birokrasi agar sektor publik dapat menjalankan roda
organisasinya lebih kompetitif serta efektif dan efisien melalui 10 prinsip entrepreneurial
government. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode eksploratori dengan lokus
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bireuen. Berdasarkan dari hasil penelitian, diperoleh
kesimpulan bahwa kesesuaian antara implementasi perspektif Entrepreneurial Government terhadap
kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bireuen adalah mencapai tingkat kesesuaian
80%. Tingkat ini diperoleh dari hasil asumsi hitung 10 prinsip yang terdapat dalam Entrepreneurial
Government, Disbudpar Kabupaten Bireuen memenuhi 8 prinsip, sedangkan dua prinsip yang
lainnya kurang memenuhi.
Kata Kunci: Pengembangan, Potensi Pariwisata, Entrepreneurial Government
PENDAHULUAN dengan baik. Disamping itu Kabupaten
Bireuen merupakan wilayah yang memiliki
Bireuen adalah salah satu kabupaten
potensi objek wisata alam dan budaya dan
yang terdapat di dalam Propinsi Nanggroe
telah mendapatkan perhatian wisatawan
Aceh Darussalam (NAD) yang terbentuk
lokal dan nasional yang ditunjang oleh
pada tahun 2001 dari permekaran kabupaten
beberapa faktor antara lain: a) keadaan
Aceh Utara.Dengan Luas wilayah 1.901, 21
topografis; b) keadaan georafis; c) keadaan
Km2, dengan jumlah Desa sebanyak 552
sosial budaya; d) iklim, fauna dan kekayaan
Desa, yang terbagi kedalam 17
alam. Potensi yang tersedia itu dapat terus
Kecamatan.Jumlah Penduduk pada tahun
dikembangkan melalui berbagai program
2007 sebanyak 400.024 Jiwa (sumber,
pemerintah untuk pengembangan
Bireuen dalam angka 2014).
pariwisata.
Adapun kondisi Geografis dan
Pembangunan kepariwisataan pada
demografi kabupaten Bireuen berbatasan
umumnya diarahkan sebagai sektor andalan
dengan “Sebelah utara berbatasan dengan:
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
Selat Malaka. Sebelah selatan berbatasan
peningkatan pendapatan daerah,
dengan: Kabupaten Bener Meriah. Sebelah
memberdayakan perekonomian masyarakat,
barat berbatasan dengan: Kabupaten Pidie.
memperluas lapangan kerja dan kesempatan
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
berusaha, serta meningkatkan pengenalan
Aceh Utara”.Sektor yang menjadi andalan
dan pemasaran produk dalam rangka
dikabupaten Bireuen adalah Sektor
meningkatkan kesejahteraan
Pertanian, Perikanan, pariwisata,
masyarakat.Pengembangan kawasan wisata
Perdagangan dan Industri.
harus merupakan pengembangan yang
Dalam rangka menyongsong Visit
terencana secara menyeluruh sehingga dapat
Bireuen Year 2018 Kabupaten Bireuen
diperoleh manfaat yang optimal bagi
memiliki sejumlah potensi wisata terutama
masyarakat.
wisata sejarah dan lokasi wisata lainnya
yang sangat potensial untuk dikembangkan

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201564


Undang – Undang Nomor 10 Tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan
Implementasi 10 prinsip dalam
bahwa pembangunan kepariwisataan
perspektif Entrepreneurial Government di
diperlukan untuk mendorong pemerataan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
kesempatan berusaha dan memperoleh
Kabupaten Bireuen.
manfaat serta mampu menghadapi
tantangan perubahan kehidupan Entrepreneurial Government
lokal,nasional, dan global. Pada Peraturan merupakan prinsip mewirausahakan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 birokrasi.Dalam prinsip ini tergantung 10
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang prinsip yang menjadi acuan. Secara umum
Nasional, konsep ini digambarkan sebagai usaha
Dari berbagai sektor andalan yang ada organisasi kepemerintahan yang
dikabupaten Bireuen salah satunya yaitu mengadopsi prinsip bisnis dalam mencapai
objek wisata yang terdapat diberbagai kinerja layanan. Adapun dari hasil
tempat diantaranya:Krueng Simpo, Krueng penelitian di lapangan ditemukan data dan
Batee Iliek, Pantai Kuala Jangka, Pantai fakta terkait implementasi entrepreneurial
Krueng Juli dan Pantai Ujong Blang, Pantai government di Disbudpar Kabupaten
Peuneulet Baroh, Pantai Calok, Pantai Ulee Bireuen sebagai berikut:
Kareung, PPI Peudada,Pantai Kuala Raja, a. Pemerintahan Katalis
Cot Panglima, Paya Blang Rheum, Paya Dalam prinsip ini, Disbudpar
Nie, Rumoeh Tgk Di Awe Geutah, Makam Kabupaten Bireuen sudah memiliki
Syuhada 8 dan Waduk Paya Laot. kebijakan strategis maupun rencana
Fokus permasalahan yang akan dikaji kegiatan yang ter-susun selima lima tahun
dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah pe- yang tertuang dalam renstra. Dalam rencana
ngembangan potensi pariwisata di Dinas kegiatan itu, sudah terdapat target selama
Ke-budayaan dan Pariwisata Kabupaten lima tahun, mengupayakan agar menjadi
Bireuen sesuai dengan prinsip reinveting model pengembangan destinasi pariwisata
government; 2) Bagaimanakah faktor syariah bagi daerah Aceh kususnya dan
pendorong dan penghambat pengembangan daerah lain di Indonesia umumnya realisasi
potensi pariwisata di Dinas Kebudayaan dan program dan juga rincian dana untuk
Pariwisata Kabupaten Bireuen. melakukan suatu program serta kegiatan.
Oleh karena itu dalam prinsip pemerintah
METODE PENELITIAN
katalis, Disbudpar sudah menggunakan
Dalam penelitian ini selanjutnya akan tugas dan fungsinya untuk membuat
menggunakan jenis penelitian kualitatif kebijakan strategis dengan baik.
metode eksploratori. Penelitian eksploratori b. Pemerintahan Milik Masyarakat
atau entrepreneurial research dalam istilah Dalam prinsip ini, Disbudpar
lama disebut penelitian eksploratif, Kabupaten Bireuen mempunyai program
merupakan salah satu pendekatan dalam yang disebut dengan Kelompok Sadar
penelitian. Penelitian yang bertujuan Wisata (KSW). KSW ini yang diharapkan
menghimpun informasi awal yang akan memiliki kontribusi dan aspirasi untuk
membantu upaya menetapkan masalah dan Disbudpar Kabupaten Bireuen dalam
merumuskan hipotesis Kotler. menyusun program ke depan. Masyarakat
Sumber data yang digunakan adalah berusaha dilibatkan dalam penyusunan
data primer dan data sekunder.Teknik peng- langkah dan kebijakan yang aan
umpulan data dengan wawancara, dilaksanakan. Oleh karena itu, Disbudpar
pengamatan, dan dokumentasi. Analisis data Kabupaten Bireuen sudah mengusahakan
dengan menggunakan model interaktif dari keperinatahannya bersama masyarakat
Miles dan Huberman yaitu reduksi data, dengan cukup baik melalui program yang
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. sudah dicanangkannya
Lokasi penelitian ini di Dinas Kebudayaan c. Pemerintahan Kompetitif
dan Pariwisata Kabupaten Bireuen. Dalam prinsip pemerintahan yang kom-
petitif, adalah bagaimana Disbudpar

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201565


Kabupaten Bireuen mampu berdaya saing ini Disbudpar Kabupaten Bireuen telah
dengan pemerintah daerah yang lain untuk melakukan kinerja yang cukup baik karena
pengembangan pariwisata. Hal itu terbukti memiliki kontribusi yang signifikan bagi
dengan kunjungan pariwisata Kabupaten PAD Kabupaten Bireuen.
Bireuen yang secara kuantitas. h. Pemerintahan Antisipatif
d. Pemerintahan digerakkan Misi Fokus utama dalam prinsip ini adalah
Disbudpar Kabupaten Bireuen memiliki bagaiamana kebijakan strategis Disbudpar
visi dan misi yang jelas untuk menentukan Kabupaten Bireuen untuk mengatasi
arah kebijakan pengembangan pariwisata hambatan yang akan datang di masa depan.
Kabupaten Bireuen.Misi tersebut memiliki Untuk pengelolaan hambatan
orientasi jangka panjang, menegah, maupun pengembangan pariwisata ini, Disbudpar
jangka pendek yang cukup terarah.Visi misi Kabupaten Bireuen sudah memiliki
tersebuat tertuang dalam rencana strategis dokumen perencanaan dan penanganan pada
Kabupaten Lamongan.Oleh karena itu, hambatan yang sudah dianalisis yang
Disbudpar Kabupaten Bireuen telah mungkin akan terjadi di masa yang akan
memenuhi prinsip yang dinamakan datang. Oleh karena itu, Disbud-par
pemerin-tahan digerakkan oleh misi. Kabupaten Bireuen sudah menjalankan
e. Pemerintahan Berorientasi Hasil prinsip ini dengan cukup baik.
Pada prinsip ini, Disbudpar Kabupaten i. Pemerintahan Desentralisasi
Bireuen berusaha mentukan kebijakan Dalam prinsip ini, yang menjadi fokus
strategis dan melakukan program serta perhatian adalah penyerahan atau
kegiatan yang berlandaskan atas pendistribusian tugas dan wewenang ke
apaoutcome yang akan diterima. Hal itu pada level pemerintahan yang lebih rendah.
terbukti dengan Disbudpar Kabupaten Disbudpar Kabupaten Bireuen tidak
Bireuen yang menerima penghargaan atas sepenuhnya memiliki kewenangan pada
jasanya mengelola pariwisata dengan baik. seluruh objek wisata di Kabupaten Bireuen
Oleh karena itu, pada prinsip ini, Disbudpar untuk dikelola.Kaena ada beberapa
Kabupaten Bireuen telah melakukan proses pariwisata yang pengelolaannya masih
dan menghasilkan kemanfaatan dengan dalam naungan Pemkab dan
baik. swasta.Sementara itu, Disbudpar Kabupaten
f. Pemerintahan Berorientasi Bireuen hanya menaungi wisata pantai
Pelanggan Kuala Raja dan Pusat Pendaratan Ikan (PPI)
Prinsip pemerintahan berorientasi pada Peudada.Oleh karena itu dalam prinsip ini
pelanggan ini fokus utamanya adalah masih belum berjalan dengan baik pada
kepuasan pengunjung.Dalam hal kepuasan Disbudpar Kabupaten Bireuen.
pada pengunjung, Disbudpar Kabupaten j. Pemerintahan Berorientasi pada
Bireuen berupaya untuk melakukan Pasar
program dan perbaikan sarana prasaran di Fokus perhatian dalam prinsip ini
beberapa objek wisata.Oleh karena itu adalah usaha pemerintah untuk bekerjasama
dalam prinsip ini Disbudpar Kabupaten dengan pihak swasta dalam program
Bireuen sudah berupaya dan dijalankan pengembangan pariwisata di Kabupaten
dengan baik. Bireuen.Disbudpar Kabupaten Bireuen
g. Pemerintahan Wirausaha menaungi dua pariwisata yakni pantai Kuala
Pada dasarnya, prinsip ini adalah Raja dan Pusat Pendaratan Ikan (PPI)
bagaimana Disbudpar Kabupaten Bireuen Peudada. Namun dalam proses
mendapatkan keuntungan atau profit dari pengembangan itu, Disbudpar Kabupaten
kebijakan dan program yang sudah Bireuen belum mampu melakukan
dijalankan. Disbudpar Kabupaten Bireuen kerjasama dengan pihak swasta untuk
melakukan sebuah upaya lima tahun berinvestasi di objek pariwisata yang
terakhir ini mela-kukan program mereka naungi. Oleh karena itu dalam
pengembangan pariwisata yang diharapkan prinsip ini belum bisa dijalankan dengan
memberikan keuntungan bagi pendapatan baik oleh Disbudpar Kabupaten Bireuen.
asli daerah (PAD). Sehingga, dalam prinsip

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201566


Faktor Pendorong dan Penghambat bersifat makro. Dalam pendekatan
Pengembangan Potensi Pariwisata pada ekowisata salah satunya terdapat
Disbudpar Bireuen pendekatan organisasi sektor
publik.Mengacu pada hal tersebut maka
Faktor pendorong dan pengembat
organisasi sektor publik, Disbudpar,
dalam pengembangan potensi pariwisata
menjadi salah satu penunjang ekowisata
dihadapkan pada dua aspek, yakni faktor
yang sangat sentral. Jika organisasi sektor
internal dan faktor internal. Secara umum,
publik dapat menjalankan tugas dan
hambatan dan permasalahan yang dihadapi
fungsinya dalam bidang pariwisata, maka
dalam pelaksanaan pengembangan
pariwisata berbasis ekowisata juga akan
pariwisata adalah:
tercapai dengan baik. Dalam analisis peta
a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
potensi ekowisata ini, fokus utama
tekhnologi yang tidak didukung
pembahasan akan lebih fokus kepada wisata
dengan sumber daya manusia yang
yang dikelola Disbudpar, yakni Waduk
ada di Disbudpar Kabupaten
Paya Laot, Karena Waduk Paya Laot.-dang
Bireuen.
di Peudada memiliki potensi untuk
b. Rendahnya kesadaran masyarakat
dikembangkan menjadi ekowisata.Sesuai
akan respon wisata sehingga
dengan kondisi di kawasan Waduk Paya
aksebilitas wisata sangat terlambat.
Laot.yang merupakan kombinasi daerah
c. Sarana Prasarana serta wahana
darat dan perairan dapat dikembangkan
sajian di beberapa objek wisata
beberapa potensi ekowisata. Potensi
khususnya masih sangat terbatas
ekowisata yang dapat dikembangkan di
(belum memenuhi kebutuhan
Waduk Paya Laot.-dang diantaranya:
konsumen wisata).
agroforest, perikanan, budaya dan edukasi.
d. Keterbatasan anggaran sehingga
menyulitkan inovasi SIMPULAN
pengembangan pariwisata sehingga
Berdasarkan dari hasil penelitian,
intensifikasi wahana sajian pada
Potensi Pengembangan Pariwisata dalam
objek wisata tidak dapat dilakukan.
Perspektif EntrepreneurialGovernment di
e. Belum adanya kerjasama
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Disbudpar Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen, yang menggunakan
dengan pihak swasta dalam
metode kualitatif eksploratori dengan
pengembangan pariwisata yang
analisis data menurut Miles dan Huberman,
lebih passif.
maka dapat disimpulkan bahwa:
Strategi Pengembangan Priwisata 1. Kesesuaian antara implementasi
Berbasis Ekowisata pada Disbudpar perspektif Entrepreneurial
Kabupaten Bireuen Government terhadap kinerja
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Dalam penelitian ini, konsep
Kabupaten Bireuen adalah
Entrepreneurial Government menjadi
mencapai tingkat kesesuaian 80 %.
tinjauan utama sejauh mana Disbudpar
Tingkat ini diperoleh dari hasil
Kabupaten Bireuen dapat menjalankan
asumsi hitung 10 prinsip yang
tugas dan fungsinya di bidang
terdapat dalam Entrepreneurial
kepariwisataan.EntrepreneurialGovernment
Government, Disbudpar Kabupaten
memiliki 10 prinsip yang berusaha melihat
Bireuen memenuhi 8 prinsip,
kinerja birokrasi dalam hal ini Disbudpar
sedangkan dua prinsip yang
dalam memanajemen pariwisata Kabupaten
lainnya kurang memenuhi. Adapun
Bireuen.Oleh karena itu, konsep
penjabaran dari hasil kesimpulan
Entrepreneurial Government ini hanya
tersebut adalah 8 prinsip yang
sebatas mengakaji pada dimensi pemerin-
sesuai yakni:
tahan yakni Disbudpar Kabupaten
a. Pemerintahan Katalis;
Bireuen.Sementara ekowisata adalah
b. Pemerintahan Milik Masyarakat;
strategi pengembangan Pariwisata yang
c. Pemerintahan Kompetitif;

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201567


d. Pemerintahan digerakkan Misi; a) Kemajuan Iptek dan peradaban
e. Pemerintahan Berorientasi Hasil; dunia, maka nilai luhur seni
f. Pemerintahan Berorientasi budaya nasional dan daerah
Pelanggan; semakin pudar akibat pergeseran
g. Pemerintahan Wirausaha; pola hidup dan cara berfikir
h. Pemerintahan Antisipatif. generasi sekarang dan mendatang;
Sedangkan terdapat dua implementasi b) Belum optimalnya peran serta dan
prinsip Entrepreneurial Government yang partisipasi masyarakat dalam
belum terpenuhi yakni: program pengembangan pariwisata
a. Pemerintahan Desentralisasi; di Kabupaten Bireuen;
b. Pemerintahan Berorientasi pada c) Belum bisa memaksimalkan
Pasar. peluang untuk menjalin kerjasama
2. Sementara faktor pendorong dan dengan kalangan swasta dalam
penghambat pengembangan pengembangan semua aspek yang
potensi pariwisata pada Dinas berkaitan dengan budaya dan
Kebudayaan dan Pariwisata wisata;
Kabupaten Bireuen adalah sebagai d) Keterbatasan dana di daerah guna
berikut: mendukung pembangunan sarana
a. Faktor pendorong pengembangan dan prasarana penunjang objek
potensi pariwisata pada Dinas wisata termasuk aktualisasi seni
Kebudayaan dan Pariwisata budaya
Kabupaten Bireuen: e) Minimnya investasi dalam negeri
a) Potensi alam Kabupaten Bireuen dan asing terhadap
yang memilki daya tarik yakni pembangunan bidang
terdiri dari pantai serta bebatuan wisata sehingga pengembangan
sehingga ditetapkan sebagai pariwisata tidak maksimal.
kawasan daerah tujuan wisata;
DAFTAR PUSTAKA
b) Disbudpar memiliki kebijakan
strategis yang sangat baik dengan Amirin, Tatang. (2009) Penelitian
didukung oleh analisis untuk Eksploratori
pemecahan masalah yang ada; (Eksploratif).Diakses melalui
c) Disbudpar memiliki metode tatangmanguny.
strategi yang sangat komprehensif http://wordpress.com/ [diakses
dalam pengembangan potensi pada tanggal 13 Januari 2012.
pariwisata, tinggal bagaimana Keban, Yeremias T. (2004) Enam Dimensi
mengelola metode strategi Strategis Admistrasi Publik,
tersebut; Konsep, Teori, dan Isu.
d) Program perbaikan sarana Yogyakarta, Gava Media.
prasarana yang diselenggarakan Kurnianto, Imam Rudy. (2008)
setiap tahun oleh Disbudpar Pengembangan Ekowisata (
Kabupaten Bireuen; Ecotourism ) di Kawasan Waduk
e) Daya tarik wisata Kabupaten Cacaban Kabupaten Tegal.
Bireuen yang memiliki Semarang, Universitas
keanekaragaman dan bisa Diponegoro.
dikembangkan menjadi kawasan Osborn, David and Gaebler,Ted. (1996)
pusat pariwisata sehingga dapat Mewirausahakan Birokrasi:
menarik minat investor untuk Reinventing Government,
berinvestasi. Mentransformasi Semangat
b. Faktor penghambat pengembangan Wirausaha Ke Dalam Sektor
potensi pariwisata pada Dinas Publik. Jakarta, Pustaka Binaman
Kebudayaan dan Pariwisata Pressindo.
Kabupaten Bireuen: Spillane, James J. (1994) Ekonomi
Pariwisata: Sejarah dan

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201568


Prospeknya. Yogyakarta, Yoeti, Oka. (1996) Pemasaran Pariwisata
Kanisius. Terpadu. Bandung, Angkasa.
Undang-undang Republik Indonesia No. 32
Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.

Lentera Vol. 15. No. 13. Juni 201569

Anda mungkin juga menyukai