Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN DINAS PARIWISATA


DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DALAM
PEMBANGUNAN DESTINASI SUPER PRIORITAS

DISUSUN OLEH

FANY NASPIYANY

NIM :518100987

JURUSAN PARIWISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMPTA

YOGYAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata telah menjadi salah satu penggerak utama perekonomian global dengan
tingkat perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan pariwisata sebagai industri yang
mengutamakan jasa dan pelayanan menunjukan peran yang sangat menjanjikan bagi
pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Fakta tersebut kemungkinan disebabkan oleh begitu
besarnya minat masyarakat dunia yang mulai memandang bahwa berwisata merupakan
kebutuhan. Dapat dibayangkan dengan jumlah penduduk dunia yang begitu besar dan
seandainya 30% sepakat memandang pariwisata merupakan kebutuhan hidup maka
betapa kayanya Negara – Negara yang menjadikan sektor jasa ini sebagai sumber
pendapatan.
Mengingat pariwisata selalu memberikan manfaat yang baik dalam pemenuhan
kebutuhan, penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
nasional serta pendapatan daerah, maka perlu perencanaan-perencanaan yang sifatnya
strategis. Berdasarkan UU No. 25 tahun 2004, menjelaskan mengenai tugas pokok dan
fungsi dinas dalam mengatur strategi dan arah kebijakan, terlebih pelaksanaan dari
rencana strategi 2 tersebut. Maka dari itu perlunya suatu perencanaan yang matang dari
pihak pemerintah sebelum melakukan pelaksanaan suatu program rencana.
Pembangunan pariwisata sebagaimana UU. No 10 tahun 2009 bertujuan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus
kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
dan memajukan kebudayaan. Maka pada satu terakhir ini patut diapresiasi semakin
banyak daerah di Indonesia yang semakin menyadari dengan potensi wisata yang dimiliki
seperti potensi wisata alam, potensi wisata budaya dan potensi wisata buatan sebagai
salah satu prioritas perencanaan pembangunan di wilayahnya. bertujuan untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). banyak pertimbangan pertimbangan
positif menjadi acuan pemerintah daerah yang sebelumnya tidak memfokuskan kepada
pariwisata, kini sudah mulai terlihat mengarah kepada perpaduan antara sektor pertanian,
perkebunan, perikanan dan kelautan dengan sektor pariwisata.
Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang letaknya
sangat strategis untuk Daerah Tujuan Wisata (DTW), yaitu pulau Bali di sebelah barat,
pulau Komoda disebelah timur dan Tanah Toraja disebelah utara. Sehingga tingkat
kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Barat meningkat pesat terutaman sebelum
terjadinya bencana alam pada bulan Agustus tahun 2019.
Data jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dari tahun
2016-2020 dapat dilihat pada tabel I berikut :

No Tahun Wisman wisnus Jumlah


1 2016 1.404.328 1.690.109 3.094.437
2 2017 1.512.645 2.249.041 3.761.686
3 2018 1.204.556 1.607.823 2.812.379
4 2019 1.550.791 2.155.561 3.706.352
5 2020 39.982 360.613 400.595

Sumber : satu data NTB

Berdasarkan data yang diperoleh di atas, jumlah kunjungan wisatawan setiap


tahunnya tidak stabil yaitu dari 2016 ke 2017 yaitu dari 3.094.437 ke 3.761.686 juta jiwa,
kemudian mengalami penurunan lagi ditahun 2018 sejumlah 2.812.379 juta jiwa dan ditahun
2019 mengalami kenaikan yaitu 3.706.352 serta mengalami penurunan yang sangar
signifikan di tahun 2020 yang diakibatkan karna adanya pandemi jumlah kunjungannya
berada di angka 400.595 jiwa, adanya pandemi covid-19 ini membawa kerugian yang cukup
besar untuk dunia pariwisata hal ini dapat kita lihat dari jumlah kunjungan yang menurun
drastis

Pariwisata Nusa Tenggara Barat memiliki potensi yang sangat beragam mulai dari
wisata bahari, wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner dan lain-lain, diharapkan sektor
pariwisata mampu meningkatkan devisa negara serta pendapatan daerah. Oleh sebab itu,
peran dari instansi pemerintah khusunya Dinas Pariwisata Provinsi NTB ( Bidang
Pemasaran) mampu mengelola, memperkenalkan dan dapat menyelenggarakan kegiatan
pariwisata yang bertujuan untuk mempromosikan objek wisata sebgai Daerah Tujuan Wisata
(DTW)serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Melalui kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pariwisata Provinsi NTB
selama 1 (bulan) bulan diharapkan dapat mengetahuin gambaran kunjungan wisatawan yang
datang ke Provinsi NTB dan Peran Dinas pariwisata NTB Khusunya Bidang Pemasaran
dalam upaya mempromosikan potensi wisata di Nusa Tenggara Barat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran dan implementasi dinas pariwisata dan kebudayaan dalam
pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Barat
2. Kendala apa saja yang dihadapi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan dalam
pembangunan Destinasi Super Prioritas di Nusa Tenggara Barat
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Untuk mengetahui peran dinas pariwisata dan kebudayaan dalam pengembangan
pariwisata di Nusa Tenggara Barat
2. Untuk Mengetahui Implementasi Strategi Pengembangan Pariwisata dan kebudayaan
di Nusa Tenggara Barat
3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang direncanakan dinas pariwisata dan
kebudayaan dalam pembangunan destinasi super prioritas di Nusa Tenggara Barat.
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat laporan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi dinas pariwisata dan kebudayaan Provinsi NTB
a. Sebagai referensi dalam mengaplikasikan teori dan konsep yang memfokuskan
kepada peran dan implementasi strategi dinas kebudayaan dan pariwisata Provinsi
NTB dalam penyelengaraan kepariwisataan.
b. Dapat berbagi ilmu pengetahun dan pengalaman antara mahasiswa praktek kerja
lapangan dan pegawai dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi NTB.
2. Bagi Lembaga STP AMPTA Yogyakarta
a. Lembaga dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja
b. Terlaksananya program lembaga khusus sesuai dengan kurikulum yang berlaku
c. Sebagai tolak ukur maupun praktek yang telah diberikan oleh pihak lembaga
3. Bagi mahasiswa
a. Untuk menambah pengetahuan dan memberikan pengalaman bagi nahasiswa
dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.
b. Menambah wawasan mahasiswa tentang peran dan implementasi dinas pariwisata
dan kebudayaan dalam penyelenggara kepariwisataan
c. Memperoleh perbandingan antara pengetahuan akademis perkuliahan dengan
praktek kerja lapangan dan akan lebih dapat memahami konsep-konsep non
akademis di dunia kerja yang nyata.
E. Landasan Teori
1. Pariwisata
Melalui kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pariwisata Provinsi
NTB selama 3 (Tiga) bulan diharapkan dapat mengetahuin gambaran kunjungan
wisatawan yang datang ke Provinsi NTB dan Peran Dinas pariwisata NTB Khusunya
Bidang Atraksi dan Daya Tarik Wisata dalam upaya mempromosikan potensi wisata
di Nusa Tenggara Barat.
Undang-Undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang dimaksud
dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan
pemerintah daerah.

2. Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan


Teori peran (role theory) adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori,
orientasi, maupun disiplin ilmu. istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam
teater, seorang aktor harus bercermin sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam
posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu.
Sedangkan menurut Poerwodarminta (1995: 571) “peran merupakan tindakan
yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa”.
Berdasarkan pendapat Poerwadarminta maksud dari tindakan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa tersebut merupakan
perangkat tingkah laku yang diharapkan, dimiliki oleh orang atau seseorang yang
berkedudukan di masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : “Peran
adalah seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan
dalam masyarakat”.
Sedangkan menurut Poerwodarminta (1995: 571) “peran merupakan tindakan
yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa”.
Berdasarkan pendapat Poerwadarminta maksud dari tindakan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa tersebut merupakan
perangkat tingkah laku yang diharapkan, dimiliki oleh orang atau seseorang yang
berkedudukan di masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : “Peran
adalah seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan
dalam masyarakat”.
Pasal 24 Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah mengatur
mengenai Dinas yaitu :
a. Dinas Daerah melakukan unsur pelaksana otonomi daerah.
b. Dinas Daerah dpimpin oleh kepala dinas yang diangkat dan diberhentikan
oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul
Sekretaris Daerah.
c. Kepala Dinas daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah
. Secara lebih jelas dan detail, peran pemerintah dalam pembangunan
nasional dikemukakan oleh Siagian (2000: 142-150) yaitu pemerintah memainkan
peranan yang dominan dalam proses pembangunan. Peran yang disoroti adalah
sebagai stabilisator, innovator, modernisator, pelopor dan pelaksana sendiri
kegiatan pembangunan tertentu. Secara lebih rinci peran tersebut diuraikan
sebagai berikut:

a. Stabilisator, peran pemerintah adalah mewujudkan perubahan tidak berubah


menjadi suatu gejolak sosial, apalagi yang dapat menjadi ancaman bagi
keutuhan nasional serta kesatuan dan persatuan bangsa. Peran tersebut dapat
terwujud dengan menggunakan berbagai cara antara lain: kemampuan selektif
yang tinggi, proses sosialisasi yang elegan tetapi efektif., melalui pendidikan,
pendekatan yang persuasive dan pendekatan yang bertahap tetapi
berkesinambungan.
b.
BAB II
TINJUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkatan Dinas Pariwisata Provinsi NTB


Pada tahun 1980 telah didirikan suatu instansi yang bernama Badan Pariwisata
Daerah yang dipimpin oleh bapak Dra. Halibua, karna pada saat itu banyak orang sudah
melakukan perjalanan wisata ke Nusa Tenggara Barat. Badan pariwisata daerah pada awal
pembentukan menyelenggarakan kegiatan tersebut untuk memperkenalkan objek dan daya
tarik wisata di Nusa Tenggara Barat dan pada saat itu dibangun hotel senggi beach. Seiring
berjalannya waktu pariwisata di Nusa Tenggara Barat terus mengalami peningkatan. Tepat
pada tahun 1984 Badan Pariwisata Daerah diganti menjadi Dinas Pariwisata yang dipimpin
oleh bapak Soedarli BA, selama 4 tahun.
Pada tahun 1990 penanganan kepariwisataan dilakukan oleh dua instansi yaitu Dinas
Pariwisata TK I Provinsi NTB dan Kantor Wilayah XX Departemen Parpostel NTB yang
dipimpin oleh Drs. Wim Pangkurogo sebagai wakil pemerintah pusat yang ada di daerah,
kemudian pada tahun 1998 dirubah namanya menjadi Kantor Wilayah Departemen
Pariwisata, Seni dan Budaya. Seiring dengan diberlakukan Undang-Undang No. 22 Tahun
1990 tentang Pemerintah Daerah maka penanganan kepariwisataan di NTB adalah
kewenangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat yang merupakan
penggabungan dari Kanwil.
Departemen Pendidikan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat Bidang
Kebudayaan, sejarah dan purbaklala, Bidang Kesenian serta Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
di lingkungan Dinas Pendidikan yaitu Taman Budaya dan Museum. Disamping itu juga
termasuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi bidang Seni Budaya.
Dinas Budaya dan Pariwisata bergabung pada bulan April 2001 dengan Kepala Dinas
Drs. Machfud Ahmad kemudian diganti oleh Bapak Ir. Yoqub Abidin, MM sampai
sekarang.Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 11 Tahun 2000
tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Keputusan Gubernur Nusa tenggara Barat No. 43
Tahun 2001 tentang rincian tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
NTB, mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan sebagai tugas
pemerintah dan pembangunan dibidang pariwisata, seni dan budaya serta tugas pembentukan
dan tugas dekosentrasi.

2.2 Struktur Organisasi


Berdasarkan peraturan Gubrnur No. 39 tahun 2015
tentangorganisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis dinas, unit pelaksana teknis badan dan 
unit pelaksana teknis pada lembaga
lain sebagai bagian perangkat daerah provinsi nusa tenggara barat, berikut struktur organisasi
Dinas Pariwisata Provinsi NTB
Gambar I Sruktur Organisasi Dinas Pariwisata Provinsi NTB
Berikut penjelasan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata provinsi Nusa Tenggara Barat:
1. Unsur pimpinan adalah kepala dinas
2. Unsur pembantu pimpinan pertama adalah sekretaris, yang menyelenggarakan kegiatan
secretariat terdiri dari :
a. Kasubag program dan pelapor
b. Kasubag keuangan
c. Kasubag umum dan kepegawaian
3. Unsur pembantu pimpinan kedua jabataan fungsional bertugas untuk membantu kinerja
kepala dinas secara teknis sesuai dengan keahlian.
4. Unsur pembantu pimpinan bidang atraksi dan daya tarik wisata adalah kepala bidang
dengan dibantu oleh seksi-seksi, antara lain :
a. Seksi pengembangan atraksi
b. Seksi atraksi produksi
c. Seksi atraksi budaya
5. Unsur pembantu pimpinan di bidang pengembangan destinasi adalah kepala bidang
dengan di bantu oleh seksi-seksi antara lain :
a. Seksi produksi wisata
b. Seksi usaha pariwisata
c. Seksi pemberdayaan infrastruktur
6. Unsur pembantu pimpinan di bidang pemasaran adalah kepala bidang dengan dibantu
oleh seksi-seksi, antara lain :
a. Seksi promosi
b. Seksi kerjasama
c. Seksi analisa pasar
7. Unsur pembantu pimpinan dibidang kelembagaan adalah kepala bidang dengan dibantu
oleh seksi-seksi, antara lain :
a. Seksi diklat tenaga kerja
b. Seksi pembinaan masayrakat pariwisata

2.3 Uraian Tugas


1. Kepala Dinas Pariwisata
Kepala dinas pariwisata bertugas sebagai pemimpin dalam penyelenggara kegiatan
pariwisata, melakukan koordinasi pengawasan, pengendalian terhadap urusan pemerintah
provinsi serta menerima tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh gubernur
berdasarkan peraturan perudang-undang.

Berikut rincian tugas kepala dinas pariwisata :


a. Merumuskan kebijakan dibidang pariwisata menjadi kewenangan daerah serta
menerima tugas lain sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan oleh
Gubernur NTB berdasarkan peraturan perundang- undang.
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang pariwisata yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantu yang ditugaskan kepada daerah provinsi
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelapor di bidang pariwisata yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantu yang ditugaskan kepada daerah provinsi
d. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintah di bidang pariwisata yang meliputi
kelembangaan pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran, atraksi dan daya tarik
pariwisata
e. Pelaksanaan administrasi dinas pariwisata provinsi
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas fungsi dinas
pariwisata.

2. Sekretaris
Sekretaris bertugas untuk menyusun bahan kebijakan teknis, rencana program atau
kegiatan, analisis, koordinasi, fasilitas, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
ketata usahaan, umum kepengawaian, keuangan, pelengkapan dan pemeliharaan kantor.
Berikut rincian fungsi dan tugas sekretaris, sebagai berikut :
a. Melaksanakan persiapan dalam perumusan kebijakan dan koordinasi
b. Pelaksana urusan keuangan
c. Pelaksanaurusanketata usahaan, kepegawaian, kelengkapan, kerumahtanggaan dan
keprotolan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, sekretaris dibantu oleh kasubag program dan
pelapor, kasubag keuangan serta kasubag umum dan kepegawaian.
Berikut rincian tugas dan fungsi kasub, yaitu sebagai bertikut :
1) Kasubag Program Dan Pelaporan
Yaitu menyiapkan bahan perumusan kebijakan, penyusunan rencana program dan
kegiatan, pembinaan, fasilitas, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
Fungsinya sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan anggara kasubag program
dan pelapor
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang pariwisata
c. Menyiapkan bahan penyusunan program kerja di bidang kepariwisataan
d. Pelaksana monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan dan
anggaran.
2) Kasubag Keuangan
Yaitu menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan,
perumusan rencanan program dan kegiatan, pengkajian, penataan, pembinaan,
fasilitas, koordinasi, evaluasi dan pelapor dibidang keuangan.
Fungsinya antara lain :
a. Menyiapan penyusunan bahan rencana dan program kerja sub bagian keuangan
b. Menyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan tehnis di bidang keuangan
c. Menyiapan bahan penyusunan petunjuk tehnis pelaksanaan bidang keuangan
d. Penyelengara kegiatan pemantauan, pembinaan, koordinasi, monitoring, evaluasi
dan pelapor dibidang keuangan
e. Menyiapan bahan pengkajian perencana dan pengendalian program kegiatan serta
pelayanan adminitrasi di bidang keuangan
f. Penyelenggarapemantauan, evaluasi dan pelapor pelaksanakegiatan keuangan.

3) Kasubag Umum Dan Kepegawaian


Yaitu menyusun bahan kebijakan teknis, rencana program atau kegiatan,
pengkajian, penataan, pembinaan, koordinasi, fasilitas, evaluasi dan pelaporan
dibidang rumah tangga dan kepagawaian.
Fungsinya antara lain :
a. Penyelenggara penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis
dibidang umum, rumah tangga dan kepegawaian
b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan sub bagian umum
dan kepegawaian
c. Penyelenggara koordinasi, fasilitas penyusunan dan pengkajian bahan kebijakan
teknis, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian
d. Penyelenggara kegiatan administrasi bidang umum dan kepegawaian
e. Penyelenggara pengkajian bahan perencanaan dan pengendalian program bidang
umum dan kepegawain
f. Penyelenggara pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
umum dan kepegawaian

3. Bidang Atraksi dan Daya Tarik Wisata


Yaitu melaksanakan pembimbinaan, bimbingan dan penyelenggaraan kegiatan
pariwisata, serta perumusan kebijakan di bidang atraksi dan daya tarik wisata.
Dalam melaksanakan tugas bidang atraksi dan daya tarik wisata dibantu oleh kasi-
kasi, antara lain : kasih pengembangan atraksi dan daya tarik wisata, kasi atraksi produk
dan kasi atraksi budaya.
Berikut rincian fungsi dan tugas antara lain :
a. Menyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada bidang atraksi dan
daya tarik wisata
b. Menempatkan rencana atraksi dan daya tarik wisata nasional dan internasional
c. Penyediaan perlengkapan atraksi dan daya tarik wisata tingkat provinsi, regional,
nasional dan internasional
d. Pelaksana manajemen atraksi dan daya tarik wisata
e. Pelaksana kajian dan pengembangan atraksi daya tarik wisata
f. Pelaksana audit, inspeksi dan pengendalian terhadap atraksi dan daya tarik wisata
g. Pelaksana kegiatan terkait atraksi dan daya tarik wisata
h. Pelaksana festival kesenian, fashion, kuliner, craft, digital, multimedia, dan film
sebagai atraksi wisata dan daya tarik wisata
i. Penyajian data bidang atraksi dan daya tarik wisata
j. Membuat laporan pelaksanakebijakan pada bidang atraksi dan daya tarik wisata
k. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberi oleh atasan

4. BidangPengembangan Destinasi
Yaitu menyusun rencana program atau kegiatan, melaksanaan koordinasi, pembinaan
pada bidang pengembangan destinasi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, bidang pengembanag destinasi dibantu oleh :
kasi produk wisata, kasiusaha pariwisata dan kasi sumberdaya infrastruktur.
Berikut rincian fungsi dan tugas antara lain :
a. Menyusun rencana kegiatan bidang destinasi pariwasata berdasarkan kebijakan
bidang pariwisata
b. Menyiapkan bahan dan program maupun materi pengembangan destinasi pariwisata
c. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan terhadap produk wisata, usaha wisata
diseluruh kabupaten atau kota
d. Menyiapkan dan melaksanankan pembangunan sarana prasarana penduduk produk
wisata dan usaha pariwisata
e. Menyiapkan, mengkoordinasi,pembinaan dan pemanfaatan produk wisata dan usaha
wisata
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberi oleh atasan

5. Bidang Pemasaran
Yaitu menyusun bahan perumusan kebijakan standard, kriterial, produser dan
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan pasar pariwisata.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bidang pemasaran dibantu oleh : kasi promosi,
kasi analisi pasar dan kasi kerjasama.
Berikut rincian fungsi dan tugas antara lain :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan, rencanan program dan kegiatan dibidang
pemasaran berdasarkan kebijakan pariwisata
b. Merencankan strategis pemasaran, pelaksanaan promosi dan pengembangan pasar
c. Pelaksasna kerjasama dengan origanisasi atau asosia pariwisata baik dari dalam
negeri atau diluar negeri
d. Mengumpulkandan menyusun serta menyebarkan informasi pariwisata melalui media
e. Mengumpulkan dan meneliti data guna menganalisa pengembangan pariwisata.

6. Bidang Kelembangaan
Yaitu menyusun rencana program atau kegiatan, melaksanakan koordinasi,
pembinaan, menyiapkan bahan penyuluhan kepariwisataan, penyelenggara pendidikan
dan pelatihan pariwisata, melakukan koordinasi, penyiapan bahan dan rencana bidang
kelembangaan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bidang kelembangaan dibantu oleh : kasi diklat
tenaga kerja dan kasi bina masyarakat.
Berikut rincian fungsi dan tugas antara lain :
a. Menyusun rencana kegiatan kelembangaan berdasarkan kebijakan dibidang pariwsata
b. Mengkoordinasi para kepala seksi agar terjalin kerjasama yang baik dan saling
mendukung
c. Menilai hasil kerja kepala seksi dan bawahan dengan jalan monitor dan mengevaluasi
hasil kerja untuk pembinaan karier
d. Menyiapkan bahan dan program maupun materi penyuluhan bidang pariwisata
e. Pelaksana penyuluhan mengenai segala sesuatu yang menjadi kebijakan pemerintah
dibidang pariwisata agar adanya kesatuan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan
f. Menyiapkan, mengkoordinasi serta pembinaan dan pemanfaatan sumberdaya
manusia pariwisata dalam pembanguna pariwisata
g. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan tenagan kerja di bidang
pariwisata
h. Melaporkan pelaksana kegiatan kelembagaan kepada kepala dinas.

2.4 Kualifikasi Jabatan


Syarat-sayarat memegang jabatan pada Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara
Barat adalah sebagai berikut:
1. Eselon II/a : Kepala Dinas > mengikuti diklat (spamen)
- Pangkat IV/c
- Diklat pimpinan II
- kemampuan khusus kreatif dan inovasi
- Kondisi fisik sehat jasmani
- Memiliki ide kreatif dan berinovasi
2. Eselon II/b : Sekretaris > mengikuti diklat (Spamen)
- Pangkat IV/b
- Spamen
- Kondisi fisik sehat jasmani
- Memiliki ide kreatif dan berinovasi
3. Esolon III/a : KepalaSub Dinas > Pangkat III/d
- Diklat Pimpinan III
- Mengikuti Administrasi Dasar Umum (Adum)
- Kondisi fisik sehat jasmani
- Memiliki ide kreatif dan berinovasi
4. Esolan IV/a : Kepala Sub Bagian/ Kepala Seksi > Pangkat III/c
- Diklat Pimpinan IV
- Mengikutin Administrasi Dasar Umum (Adum)
- Kondisi fisik sehat jasmani
- Memiliki ide kreatif dan berinovasi

2.5 Hubungan Antara Bagian


Berdasarkan peraturan pemerintah tentang struktur dan tata kerja Dinas Pariwisata NTB,
antara bagian memiliki hubungan kerjasama yang baik guna mencapai visi misi perusahaan.
1. Hubungan Kapala Dinas dengan Sekretaris
Kepala dinas merupakan pimpinan dalam penyelenggara kegiatan pariwisata selain
itu kepala dinas bertugas untuk merumuskan kebijakan teknis dibidang pariwisata.
Sedangkan sekretaris pelaksana persiapan dalam merumus kebijakan dan koordinasi dari
kepala dinas. Sekretasi juga bertugas melaporkan hasil pelaksanaan program kepada
kepala dinas.
2. Hubungan Sekretaris dengan Kasubag Program dan Pelapor.
Sekretaris merupakan unsur pembatu pimpinan pertama dalam perumusan kebijakan
dan koordinasi dari kepala dinas. Sedangkan kasubag program dan pelapor merupakan
unsur pembantu dari bagian sekretaris, tugasnya untuk menyusun rencana program dan
kegiatan, pembinaan, fasilitas, koordinasi, evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
tugas atau kegiatankepada sekretaris
3. Hubungan Sekretaris dengan Bagian Sub Keuangan
Kasubag keuangan bertugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, memberi
tunjangan gaji pegawai, tunjangan lainnya dan menerima pelaksana tugas dari kepala
dinas. Selain itu kasubag keuangan harus menyampaikan laporan pertangung jawab
keuangan kepada sekretaris yang merupakan unsur pembantu pimpinan pertama.

Anda mungkin juga menyukai