Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,

Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

PENGEMBANGAN DESA WISATA SAMBANGAN DI KECAMATAN


SUKASADA KABUPATEN BULELENG

Putu Ria Wiryantini1, I Nengah Subadra2, Made Sudiarta3


SMKN 1 Sukasada1, Universitas Triatma Mulya2, Politeknik Negeri Bali3
wiryantini85@gmail.com1, nengahsubadra@gmail.com2, sudiartamade@yahoo.co.id3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atribut destinasi daya tarik wisata,
pengembangan Desa Wisata Sambangan, dan keterlibatan masyarakat dalam
pengembangan Desa Wisata Sambangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling untuk
memastikan bahwa informan terpilih memahami tentang topik penelitian. Teknik
pengumpulan data dengan metode observasi lapangan, wawancara tatap muka dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik themactic analysis dengan
mengkelompokan data berdasarkan tema sesuai dengan rumusan masalah. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa di Desa Wisata Sambangan terdapat daya tarik
wisata seperti air terjun, hutan desa, palowan hidroponik, dan kolam renang yang
mana dalam pengembangannya melibatkan masyarakat lokal Desa Sambangan agar
mereka mendapatkan keuntungan ekonomi dari pengembangan desa wisata tersebut.

Kata kunci: pengembangan, daya tarik wisata, Desa Wisata Sambangan, keterlibatan
masyarakat, Desa Sambangan.

Abstract
This study aims to describe the attributes of tourist attraction destinations, the
development of Sambangan Tourism Village, and community involvement in the
development of Sambangan Tourism Village. This study used a qualitative approach
and informant selection techniques using purposive sampling techniques to ensure that
selected informants understood the research topic. Data collection techniques include
field observation methods, face-to-face interviews, and documentation. Data analysis
uses thematic analysis techniques by grouping data based on themes according to the
formulation of the problem. The results of this study show that in Sambangan Tourism
Village there are tourist attractions such as waterfalls, village forests, hydroponic
palowan, and swimming pools, which in their development involve the local community
of Sambangan Village so that they get economic benefits from the development of the
tourist village.

Keywords: development, tourist attraction, Sambangan Tourism Village, community


involvement, Sambangan Village.

PENDAHULUAN merupakan satu keunikan yang bisa dilihat,


Pariwisata Bali dikenal karena dirasakan, dan dihayati, misalnya wisata
keunikan budayanya, namun tirta, memancing, berkemah, lintas alam,
sesungguhnya daerah ini juga memiliki penjelajahan, wisata ilmiah, dan wisata
potensi alam yang indah yang telah trekking. pariwisata alternatif yang
menjadi daya tarik wisata. Kegiatan berkelanjutan yang mengutamakan
masyarakat terkait dengan alam partisipasi masyarakat dalam

192
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

pengembangan dan operasionalnya besar karena negara kita mengalami


(Subadra, dkk., 2019b). Buleleng musibah wabah COVID 19 di mana semua
merupakan salah satu kabupaten di objek wisata ditutup dan tidak beroperasi
Provinisi Bali yang letaknya di belahan (Subadra, 2021).
utara pulau Bali. Di Buleleng terdapat Kecamatan Sukasada berjarak
tempat-tempat pariwisata yang sangat sekitar 4 km dari Kota Singaraja.
menarik, tetapi para wisatawan belum Kecamatan ini banyak memiliki potensi
terlalu ramai berkunjung ke tempat wisata wisata yang layak untuk dikunjungi. Salah
yang terdapat di Buleleng karena satunya yaitu kawasan wisata Desa
kurangnya pengembangan ataupun Sambangan. Sesuai dengan Surat
pengelolaan suatu tempat wisata agar bisa Keputusan Bupati Buleleng Nomor
di ketahui oleh masyarakat luas. Padahal 430/405/HK/2017 tentang penetapan desa
wisata yang ada di Buleleng sangatlah wisata Kabupaten Buleleng Tahun 2017,
lengkap dari segi objek wisata alam Desa Sambangan Kecamatan Sukasada
Buleleng mempunyai Wisata Air Sanih, telah ditetapkan sebagai salah satu desa
Wisata Air Panas Bajar, Wisata Pantai wisata yang ada di wilayah Kabupaten
Lovina, Wisata Air Terjun Les, Wisata Air Buleleng. (Dinas Kabupaten Buleleng,
Terjun Sekumpul, Wisata Air Terjun Desa 2021).
Sambangan. Desa wisata adalah wilayah
Dilihat dari tingkat kunjungan administratif desa yang memiliki potensi
wisatawan selama lima tahun terakhir, dan keunikan daya tarik wisata ynag khas
Buleleng sudah mempunyai tingkat yaitu merasakan pengalaman keunikan
kunjungan wisatawan yang cukup banyak kehidupan dan tradisi masyarakat di
seperti yang terlampir pada Tabel 1.1 perdesaan dengan segala potensinya
berikut: (Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia, 2019). Pengertian desa wisata
Tabel 1.1 Data Perkembangan Kunjungan dapat diperluas dengan mejelaskan lebih
Wisatawan Kabupaten Buleleng rinci elemen-elemen yang terdapat dalam
No Tahun Wisatawan Jumlah suatu desa wisata. Sehingga desa wisata
juga dapat didefinisikan sebagai suatu
Nusantara Manca
kawasan pedesaan yang menawarkan
negara keseluruhan suasana yang mencerminkan
1. 2016 504.145 301.313 805.458 keaslian pedesaan baik dari kehidupan
sosial ekonomi, sosial budaya, adat
2. 2017 681.966 272.764 954.730
istiadat, keseharian, memiliki arsitektur
3. 2018 610.703 393.107 1.003.810 bangunan dan struktur tata ruang desa
yang khas, atau kegiatan perekonomian
4. 2019 612.395 437.783 1.050.178 yang unik dan menarik serta mempunyai
potensi untuk dikembangkannya berbagai
5. 2020 78.629 60.413 139.042
komponen kepariwisataan, misalnya
Rata - rata 497. 567 294.476 790.644 atraksi, akomodasi makanan makanan dan
setiap tahun
kebutuhan wisata lainnya yang bisa
dinikmati oleh wisatawan (Subadra,
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng 2019a). Definisi ini menggunakan
2021 parameter territorial atau luas kawasan
desa dan potensi wisata alam, budaya dan
sosial-budaya yang ada di desa yang
Berdasarkan data Table 1.1 di atas
dikembangkan sebagai daya tarik wisata
jika dilihat dari jumlah kunjungan dari tahun
desa tersebut. Selain itu, pemanfaatan
2016 sampai tahun 2019 mengalami
kamar-kamar rumah masyarakat yang
peningkatan setiap tahunnya. Lainnya hal
tidak dihuni yang dijadikan akomodasi
nya di tahun 2020 dimana kunjungan
untuk wisatawan yang ingin menginap di
wisata mengalai penurunan yang sangat

193
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

desa tersebut juga melengkapi fasilitas (S.O) pengembangan kwalitas desa wisata
desa wisata. Dengan kata lain, desa-desa Ambengan dengan program program
yang ingin ditetapkan dan dikembangkan meningkatan kualitas produk Wisata Desa
sebagai desa wisata harus memenuhi Ambengan, menggali potensi alam.
peryaratan dalam pengembangan desa Strategy (W.O) pengembanan sarana dan
wisata yaitu: daya tarik wisata, akomodasi prasarana desa ambengan dengan
berskala kecil berupa homestay, kelompok program program melengkapi fasilitas dan
sadar wisata yang mengelola industry kecil infrastructural kepariwisataan. Strategy
terkait pariwisata dan kuliner lokal yang (S.T) menjalin kerjasama bisnis dengan
bisa dinikmati oleh wisatwan Ketika antara stakeholder pariwisata baik tingkat
mengunjungi desa wiasata. Sehingga regional maupun internasional, Stategy
wisatawan yang bekunjung dan menikmati (W.T) peningkatan SDM dan pengolahan
daya tarik wisata tidak hanya dapat kelembagaan dengan program program
menikmati keindahan alam dan keunikan memberikan pelatihan. Penelitian
budaya, namun juga bisa menikmati sekarang mengangat tentang
malam dan makanan-makanan tradisional pengembangan desa wisata di Desa
yang bisa dinikmati dalam satu territorial Wisata Sambangan yang dilihat dari segi
desa yang dikemas dalam desa wisata. 5A yaitu attraction, amenity, accesbility,
Berdasarkan Perda Provinsi Bali No ancilliary dan awareness yang mana
5 Tahun 2020, Pasal 8, desa adat / pembahasannya tidak hanya terbatas
lembaga tradisional / kelompok pada daya Tarik wisata saja, tetapi juga
masyarakat mempunyai hak untuk pola pengembangan dan keterlibatan
mengembangkan Wisata pedesaan sesuai masyarakat lokal dalam pengembangan
dengan potensi setempat dan sesuai pariwisata (Subadra, 2019a).
dengan ketentuan Peraturan Perundang- Gotama (2020) mengkaji tentang
undangan. Desa Wisata ditetapkan pengembangan Desa Wisata Munduk,
dengan Keputusan Bupati/Walikota. Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng.
Pengelola desa wisata berkewajiban Hasil dari penelitian ini menyebutkan
mengutamakan investasi dan sumber daya bahwa pengembangan desa munduk
lokal. Pelibatan masyarakat lokal dalam berbasis masyarakat atau Community
pengembangan desa wisata bertujuan Based Tourism (CBT) yang
agar masyarakat lokal mendapatkan memperdayakan masyarakat local dalam
manfaat ekonomi dari pengembangan pengembangan desa wisata sehingga
wisata di desanya dan juga untuk mampu meraih tujuan mensejahterakan
meningkatkan kesadaran (awareness) kehidupan masyarakat local.
masyarakat lokal tentang pentingnya Pengembangan Desa Munduk
pelestarian potensi alam dan budaya di menimbulkan dampak positif bagi
wilayahnya agar generasi penerus perekonomian masyarakat local yaitu
mendapatkan kesempatan untuk dengan banyaknya pendirian usaha jasa
menikmatinya (Subadra, 2019a). local pariwisata, restaurant dan lain lain.
Beberapa penelitian tentang desa Pengembangan desa munduk juga bias
waisata telah dilakukan oleh peneliti menambah pendapatan Desa yang
sebelumnya yang melihat dari berbagai nantinya dikelola kembali untuk
sudut pandang. Sudarma (2016) mengkaji kepentingan public. Pada dampak social
tentang startegi pengembangan desa dan budaya pemeliharaan parahyangan
wisata di Desa Ambengan dilihat dari atau tempat suci menjadi tanggung jawab
aspek potensi perkembangan Desa stakeholder pariwisata Desa Munduk.Pada
Ambengan sebagai desa wisata di dukung dampak Lingkungan selalu mengadakan
dengan adanya beberapa potensi fisik kegiatan jumat bersih yang di fokuskan
maupun non fisik. Strategi pengembangan kepada pembersihan sampah plastic yang
desa Ambengan sebagai desa wisata dilakukan oleh kelompok yang disebut
dianalisis dengan analisis SWOT. Strategi

194
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

dengan MBSM (Kelompok Bersih Sehat perkemahan, hutan lindung untuk Tracking
Melaju). dan persawahan untuk agrowisata 5)
Sebelumnya, Subadra (2019a) dilihat dari fasilitas penunjang, wisata alam
mengkaji tentang keterlibatan masyarakat Desa Munduk memiliki beberapa fasilitas
dalam pengembangan pariwisata berbasis penunjang yaitu posko pelayanan, tempat
kerakyatan juga memngungkap tentang parkir, toilet umum dan restaurant.
pentingnya keterllibatan masyarakat dalam Aktivitas masyarakat Desa
pengembangan pariwisata di desa. Sambangan sudah cukup baik terbukti
Keterlibatan masyarakat ini bertujuan dengan adanya daya tarik wisata alam,
untuk memberikan kesempatan kepada daya tarik wisata budaya dan daya tarik
masyaratak lokal untuk mendapatkan minat khusus yang dikelola dengan tepat.
keuntungan ekonomi dari pariwisata yang Kekayaan alam dan budaya ini memotivasi
dikembangkan di daerahnya dengan cara wisatawan untuk berkunjung ke destinawi
bekerja secara langsung di industry- pariwisata khusunya ke Desa Wisata
industri pariwisata atau membangun usaha Sambangan (Subadra, dkk., 2019b) Akan
terkait dengan pariwisata. tetapi dilihat dari sisi wisatawan yang
Sasmika (2019) mengkaji tentang berkunjung, Desa Sambangan terbilang
potensi wisata alam di Desa Munduk hanya sebagai tempat persinggahan saja.
Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Minat wisatawan yang ingin tinggal lebih
menjelaskan bahwa wisata alam Desa lama di Desa Sambangan masih kurang,
Munduk memiliki potensi sebagai daya padahal atraksi dan aktivitas masyarakat
tarik wisata alam dengan melihat beberapa yang ada sudah tergolong variatif.
potensi yang dimiliki dari empat objek Berdasarkan latar belakang masalah
wisata alam yaitu Air terjun Desa Munduk, yang telah diuraiankan di atas maka
Danau Tamblingan Desa Munduk, Hutan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lindung dan Persawahan Desa Munduk potensi wisata Desa Sambangan,
yaitu 1) dilihat dari aspek fisik, Desa pengembangan Desa Wisata Sambangan
Munduk dilihat dari aspek keadaan di Kecamatan Sukasada, Kabupaten
lingkungan, keadaan lingkungan sekitar Buleleng, dan ketelibatan masyarakat
Desa Munduk masih sangat alami dalam pengelolaan Desa Wisata
sehingga membuat para pengunjung betah Sambangan Penelitian yang dilakukan
berada di lingkungan Desa Munduk, sekarang mengangkat tentang bagaimana
apalagi dengan adanya perkebunan kopi partisipasi masyarakat dalam
dan cengkeh hal inilah yang membuat pengembangan Desa Wisata Sambangan.
tamu sering datang kembali ke Desa
munduk untuk menghirup aroma bau kopi METODE PENELITIAN
dan cengkeh; dilihat dari keunikan wisata Penelitian ini dilakukan di Desa
alam Desa Munduk memiliki beberapa Sambangan, dimana Desa Sambangan
keunikan mulai dari air terjun Red Coral sudah menjadi Desa Wisata Sambangan
yang memiliki warna kemerah-merahan di yang berdasarkan Surat keputusan Bupati
bawah air terjun, air terjun Golden Valley Buleleng No 430/405/HK/2017 ditetapkan
yang berada di lembah desa, danau sebagai salah satu desa wisata di
tamblingan memiliki kegiatan wisata alam Kabupaten Buleleng. Desa Wisata
yang menarik seperti Tracking, hutan Sambangan memiliki potensi wisata yang
lindung yang memiliki aroma bau cengkeh dapat menarik wisatawan untuk datang ke
dan kopi dan perswahan yang indah di Desa Sambangan khususnya dan
tengah-tengan perkebunan kopi dan Buleleng pada umumnya.
cengkeh. Dilihat dari aktifitas wisata alam Teknik pemilihan informan dengan
Desa Munduk dapat dimanfaatkan sebagai menggunakan teknik purposive sampling,
tempat pemandian bagi wisatawan yang Menurut Subadra (2019c), purposive
berkunjung baik dibawah guyuran air sampling adalah teknik untuk menentukan
terjun, danau tamblingan untuk sampel penelitian dengan beberapa

195
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

pertimbangan tertentu yang bertujuan agar Air Terjun Tembok Barak. Air
data yang diperoleh nantinya bisa lebih Terjun Tembok Barak terletak di Dusun
representative. Teknik pengumpulan data Babakan. Nama Air Terjun Tembok Barak
dengan metode observasi, wawancara, mengacu kepada pesona keindahannya.
dan dokumentasi. Analisis data Kata “tembok” yang berarti batu, atau
menggunakan teknik themathic analysis tebing, serta kata “Barak” memiliki arti
yang mana data yang dikumpulkan merah. Tebing-tebing atau tembok-tembok
dikelompokan sesuai dengan rumusan ini berwarna kemerah-merahan sehingga
masalah kebudian dibahas secara pantaslah jika air terjun ini diberi nama Air
deskriptif dengan triangulasi yaitu Terjun Tembok Barak. Di bawah guyuran
memberikan penjelasan terhadap temuan air terjun terdapat kolam air yang cukup
(claim) dan membandingkan (comparing) luas namun cukup dalam. Sehingga bagi
serta menkonfrontir (contrasting) yang yang ingin berenang atau bermain air
Subadra (2019c) sebut sebagai “Triple C” sebaiknya bermain atau berenang di
untuk memberikan pemahaman yang lebih tepiannya saja. Airnya sangat jernih dan
mendalam terhadap permasalahan yang segar karena berasal dari mata air
dikaji. pegunungan.
Air terjun Pucuk. Air terjun Pucuk
HASIL DAN PEMBAHASAN diambil berdasarkan lokasinya yang
Pada bagian ini akan dibahas tentang dikelilingi bunga “Pucuk” bunga kembang
daya tarik wisata yang ada di Desa sepatu. Bunga tersebut tumbuh subur
Sambangan, pengembangan Desa Wisata disekitaran area airterjun. Air terjun Pucuk
Sambangan dan keterlibatan masyarakat memiliki ketinggian sekitar 15 meter. Di
dalam pengembangan Desa Wisata lokasi ini para pengunjung dapat
Sambangan, Buleleng-Bali. Daya Tarik melakukan aktivitas berenang karena
wisata di Desa Sambangan dikelompokkan kolam yang lebar dan memiliki kedalaman
menjadi tiga yaitu: daya tarik wisata alam sampai 7 meter. Terdapat juga gazebo
(natural tourism attraction), daya tarik kecil disekitaran air terjun untuk bersantai
wisata budaya (cultural tourism attraction), atau sekedar menikamati keindahan
dan daya tarik wisata buatan manusia sungai yang jernih dan airnya yang tenang.
(human-made tourism atrraction) yang Air Terjun Kroya. Air Terjun Kroya
akan diuraikan secara rinci di bawah ini. memiliki ketinggian sekitar 12 meter dan
Daya Tarik Wisata Alam di Desa dikelilingi oleh pepohanan besar yang
Wisata Sambangan rimbun. Dinamakan Kroya karena menurut
Secara umum Desa Sambangan memiliki cerita konon pada jaman dahulu terdapat
potensi wisata yang beragam, Sebagai pohon Kroya, yaitu pohon local yang
Desa yang terletak cukup jauh dari hiruk tumbuh menjulang tinggi disebelah air
pikuk perkotaan, Desa Sambangan terjun tersebut. Suatu hari disaat cuaca
memiliki alam yang masih sangat asri dan hujan lebat berhari-hari sehingga
indah sehingga menarik untuk dikunjungi. menyebabkan terjadinya longsor dan
Terdapat berbagai potensi wisata alam di membuat pohon tersebut tenggelam dan
Desa Sambangan diantaranya adalah Air menutupi sebagaian kubangan pada
terjun. Sebagai Desa yang terletak di airterjun. Maka setelah kejadian tersebut
daerah dataran tinggi, banyak sungai- air terjun tersebut dinamakan Air terjun
sungai yang mengalir di Desa Sambangan, Kroya. Air terjun Kroya mempunyai laju air
dan karena proses geologis maka yang deras dan licin maka dimanfaatkan
terbentuklah beberapa air terjun yang bagi mereka yang berani untuk merosot
memiliki keindahan luar biasa sehingga kebawah dan bercebur dikolam. Banyak
berpotensi untuk dijadikan ojek wisata. yang menjadikan tempat bermain
Berikut adalah daya Tarik wisata yang ada seluncuran dari sebuah ketinggian air
di Desa Wisata Sambangan, Buleleng. terjun. Disini kita dapat merasakan sebuah
sensasi yang luar biasa. Dan dikolam sana

196
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

kita bisa berenang- renang sambil Sambangan Buleleng ini lebih populer di
memandang keindahan alam yang alam. kalangan wisatawan asing, apalagi mereka
Air Terjun Kembar. Terdapat dua air yang suka wisata petualangan alam
terjun yang airnya jatuh membuat sebuah pegunungan dengan keindahan alam yang
kubangan dalam. Air terjun ini terletak jarang bisa ditemukan, seperti halnya
diantara dua air terjun yaitu air terjun pucuk Secret Garden of Sambangan
dan air terjun kroya. Terdapat dua aliran menyediakan trekking ataupun
sungai dari sebelah timur dan selatan. Air petualangan alam di Desa Sambangan,
Terjun Kembar Memiliki ketinggian 10 yang mana memang Desa Sambangan ini
meter dibagian timur dan 17 meter di memiliki sejumlah air terjun yang bisa
bagian selatan. Para tamu akan dinikmati selama perjalanan trekking,
dimanjakan dengan keindahaan air terjun untuk itulah trekking atau petualangan di
kembar yang dikelilingi oleh tebing tinggi Desa Sambangan ini cukup populer.
yang terlihat megah di sebelah barat. Nikmati malam di dalam hutan dengan
Kedalaman kolam sekitar 4 meter dan berkemah di Air Terjun Canging. Tempat
berdiameter 10 meter menjadikan lokasi ini yang luas serta hutan yang asri membuat
juga sangat cocok untuk berenang ataupun wisatawan merasakan ketenangan diri
hanya sekedar bermain air dipinggiran bermalam di Air Terjun Canging.
kolam. Para wisatawan juga sering Air terjun Dedari. Air terjun Dedari
melakukan aktivtas cliff jump atau loncat memliki ketinggian sekitar 40 meter yang
indah dari atas air terjun di sebelah timur. merupakan air terjun tertinggi yang ada di
Air Terjun Aling-aling. Kata “Aling- desa Sambangan serta memiliki arus yang
aling” dalam Bahasa Bali kuno memiliki arti sangat deras. Menurut para tetua yang
“samar atau tertutup”. Menurut cerita tinggal di areal hutan Sambangan, konon
warga setempat konon pada waktu jaman pada jaman dahulu beberapa warga yang
penjajahan, para pejuang kemerdekaan hendak mencari kayu bakar di kawasan
tanah air menjadikan lokasi disekitaran air hutan sering mendengar suara seperti
terjun Aling-aling sebagai tempat suara perempuan yang sedang
persembunyian sekaligus juga tempat bercemkrama di sekitaran sungai. Hal itu
meditasi dan kegiatan spiritual guna diduga dan dipercaya bahwa para bidadri
meminta perlindungan dan keuatan dari sedang mandi di airterjun tersebut. Air
Tuhan Yang Maha Esa untuk melawan terjun Dedari berada di tengah hutan di
para penjajah. Air Terjun Aling-aling balik bukit, sehingga nuansa alam
memiliki ketinggian kurang lebih 35 meter, sekitarnya sejuk, dikelilingi oleh hijau
sehingga tak heran bila guyuran air dari air pepohonan, suasana tenang dan nyaman,
terjun ini sangat deras dan menghujam dan belum terjamah, sangat cocok untuk
menuju ke kolam air yang ada di menjauhkan diri dari hiruk pikuk keramaian
bawahnya. Dikeliling oleh sejumlah tebing kota. Sebuah tempat wisata alam
tinggi disekeliling air terjun, kecantikan petualangan yang menarik dan
aling-aling tidak kalah indah dalam menyenangkan di Bali, terutama di wilayah
menampilkan pesonanya. Vegetasi pariwisata Buleleng. Menurut warga yang
tanaman hutan disini beraneka ragam tinggal di areal hutan Sambangan, konon
sehingga bisa dijadikan untuk berefresh pada jaman dahulu beberapa warga yang
serta berfot-foto bersama keluarga. Disini hendak mencari kayu bakar di kawasan
kita bisa melihat indahnya alam dengan hutan sering mendengar suara seperti
alami. suara perempuan yang sedang
Air terjun Canging. Air terjun bercemkrama di sekitaran sungai. Hal itu
Canging memiliki ketinggian relative diduga dan dipercaya bahwa para bidadri
rendah sekitar 8 meter saja tetapi memiliki sedang mandi di airterjun tersebut.
kolam yang lebar dan air yang jernih. Banyaknya air terjun yang ada di
Walaupun belum begitu banyak Desa Wisata Sambangan yang totalnya
pengunjung, namun tempat wisata di desa sebanyak sepuluh air terjun dapat dijuluki

197
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

sebagai “the waterfall village of paradise” melakukan pementasan dan sekaligus


karena Desa Sambangan merupakan satu- sebagai acara pengukuhan pada
satunya desa di Bali yang memiliki 10 air tanggal 30 Oktober 2020. Hal ini juga
terjun yang memiliki nama, ketinggian dan merupakan komponen penting untuk
fungsi yang berbeda. Selain wisata alam, menunjang kegiatan pariwisata di Desa
terdapat atraksi wisata budaya dan buatan
di Desa Wisata Sambangan.
Sambangan. Memiliki jumlah anggota
keseluruhan 30 orang yang terdiri dari
Gambar: Air Terjun Kembar di Desa pengurus, penabuh dan penari. Tidak
Wisata Sambangan hanya dipentaskan di dalam Desa saja
tetapi juga sudah pernah pentas di
berbagai wilayah di sekitar kota
Singaraja.
Kriya Undagi Sambangan. Seni
Kriya ialah suatu karya seni yang dapat
dibuat dengan memakai sebuah
keterampilan tangan dan
memperhatikan pada segi
fungsionalnya dan juga keindahan
Sumber: Penelitian Lapangan 2021 (Kebutuhan Emosional). Karya seni
kriya dapat digolongkan sebagai karya
Atraksi Wisata Budaya di Desa seni rupa terapan Nusantara. Dalam
Wisata Sambangan perkembangannya, karya seni kriya ini
Kekayaan budaya lokal masyarakat identik atau sama dengan seni
Desa sambangan dijadikan sebagai kerajinan, karena terlihat dari cara
daya Tarik wisata di Desa Wisata suatu pembuatan karya seni kriya
Sambangan antara lain: Sanggar dengan memakai tangan (Handmade).
Joged Bali, Krya Undagi, Pandai Besi Karya seni rupa kriya juga bisa kita
Sambangan. temui saat ini di era modern. Bahkan
Sangar Joged Amour Legawa. masih tetap digunakan untuk kegiatan
Joged Bumbung merupakan salah satu sehari-hari. Manusia tidak bisa terlepas
tarian tradisional dan pergaulan di Bali. dari karya seni rupa kriya. Hal ini
Biasanya tari ini dipentaskan dalam dikarenakan seni yang satu ini terbilang
acara sosial kemasyarakatan di Bali, sangat mudah untuk dibuat. Seiring
seperti acara pernikahan, pada musim dengan kebutuhan akan barang-
sehabis panen, dan hari-hari raya. Tari barang kerajinan tangan sangat
Joged ini menjadi tari pergaulan beragam. Peningkatan permintaan
masyarakat Bali yang kemudian para konsumen terhadap souvenir
menjadi tradisi. Joged Bumbung juga yang unik namun tetap terjangkau oleh
masuk sebagai salah satu dari kalangan masyarakat umum terus
sembilan Tari Bali yang menjadi meningkat. Souvenir kadang juga
warisan budaya tak benda dunia. dibutuhkan sebagai kenang - kenangan
Sangar seni tari Amor Legawa atau hanya sebagai cenderamata
diciptakan sebagai wujud kecintaan ucapan terima kasih. Dengan kualitas
terhadap budaya seni tari Bali. yang terjamin barang-barang kerajinan
Terinspirasi untuk melestarikan tradisi kini juga kerap dijadikan souvenir oleh
yang sudah menjadi bagian dari hidup wisatawan mancanegara.
masyarakat Bali. Sangar ini dibentuk Pandai Besi. Pandai besi atau di
pada 14 April 2020 dan pertama kali Bali lebih dikenl dengan sebutan

198
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

“Pande” merupakan salah satu bentuk Gambar: Kolam Renang Alam


jenis usaha kerajinan yang punya Sambangan
potensial untuk berkembang menjadi
lebih maju. Potensi itu banyak tersebar
di Bali. Salah satu produknya, yang
sudah lumrah dan dinikmati
masyarakat adalah aneka perkakas
atau peralatan dari bahan besi. Mulai
dari perabotan rumah tangga seperti
pisau, cangkul, hingga beragam
perabotan tradisional dan benda
pusaka macam keris dan tombak.
Sumber: Penelitian Lapangan 2019
Gambar: Pandai Besi sebagai Atraksi
Wisata Budaya di Desa Wisata Pengembangan Desa Wisata
Sambangan Sambangan, Buleleng-Bali
Desa Sambangan ditetapkan sebagai
Desa Wisata berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Buleleng No
430/405/HK/2017 tetanggal 9 Mei 2017.
Desa Sambangan telah ditetapkan sebagai
desa wisata karena sudah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, yaitu
(a) aksesbilitas di desa sudah cukup
memadai, karena wisatawan yang
berkunjung ke desa sudah dapat diakses
dengan sepeda motor dan mobil, (b)
memiliki objek wisata yang menarik,
seperti air terjun, terasering, serta wisata
Sumber: Profil Desa Sambangan, 2021 adventure, (c) masyarakat dan aparat desa
menerima dan memberikan dukungan
yang tinggi terhadap desa wisata serta
Di setiap pencapaipain pasti ada sebuah para wisatawan yang datang ke desa,
ritual ucapan rasa syukur terhadap sang seperti telah dibentuknya pokdarwis,
Pencipta. Upacara Tumpek Landep yang masyarakat desa ikut berperan aktif dalam
datang 210 hari sekali berdasar kalender pariwisata, (d) keamanan di desa sudah
Bali diperingati setiap Saniscara Kliwon terjamin dengan adanya pecalang dan
Landep. Krama Bali yang beragama Hindu bhabinkamtibnas yang menjaga keamanan
biasanya melakukan upacara terhadap desa (e) tersedia akomodasi seperti villa
berbagai jenis senjata yang terbuat dari ataupun homestay, telekomunikasi dan
besi. Tidak terkecuali warga Pande yang tenaga kerja yang memadai, (f) Desa
sejak turun temurun melakukan pekerjaan Sambangan memiliki udara yang sejuk (g)
sebagai pandai (pande) besi. berhubungan dengan obyek wisata lain
Atraksi Wisata Buatan di Desa yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Wisata Sambangan Ketersediaan daya Tarik wisata
Atraksi wisata buatan terdiri dari: Krisna (attraction), aksesibilitas (accessibility),
Adventure, Flying Fox, paint ball, trekking fasilitas pendukung (amenities) dan
dan ATV, Kolam Rekreasi Alam kelembagaan (inclinary) didukung penuh
Sambangan, Kolam Renang Amour dengan kepedulian (awareness)
Legawa, Wisata Palowan Hidroponik. masyarakat lokal untuk mengembangkan
potensi wisata yang ada di Desa
Sambangan yang selanjutnya dikemas

199
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

dalam Desa Wisata Sambangan yang Sumber: Penelitian Lapangan 2019


secara legal formal ditetapkan
berdasarkan keputusan Bupati Buleleng Desa Sambangan terdiri dari tiga
(Subadra, 2019a). banjar dinas, yaitu Banjar Dinas Banjar
Anyar, Banjar Dinas Sambangan dan
Banjar Dinas Babakan. Masyarakat Desa
Sambangan sebagian besar mata
pencaharian pokoknya sebagai buruh tani
Gambar: Daya Tarik Wisata Buatan di yang mengurus hamparan sawah indah di
Desa Wisata Sambangan yang dikelola oleh masyarakat desa
biasanya sangat menarik minat para
wisatawan untuk melihat keindahan sawah
yang disebut terasering dan mempelajari
sistem pertanian yang merupakan bagian
dari elemen kebudayaan Bali yang
dijadikan sebagai atraksi wisata Budaya
(Subadra, 2015).

Tabel 1.2 Daftar Akomodasi dan Restauran


di Desa Sambangan Tahun 2021
No Akomodasi Nama Restaurant Alamat
1 Kunang Kunang Warung Aling Aling Dusun Banjar Anyar
2 The Sambangan Hill Alam Lounge Dusun Banjar Anyar
3 Shanti Shanti Restaurant Dusun Sambangan
4 Agung Vilas Krisna Restauran Dusun Sambangan
5 Vilas Sigi - Dusun Sambangan
6 Vila ayu - Dusun Sambangan
7 Cute Cottage Krisna Restauran Dusun Banjar Anyar
8 Lafyu Bali Vila - Dusun Banjar Anyar
9 The Wavi Tree House - Dusun Banjar Anyar
10 Karna Homestay - Dusun Banyar Anyar
Sumber Profil Desa Sambangan Tahun 2021.

Selain objek wisatanya yang beragam, di lokal untuk kepentingan konsumsi dan
Desa Sambangan juga terdapat banyak perdagangan.
aktivitas menarik yang dapat
No Tahun Wisatawan Jumlah
meningkatkan daya tarik wisatawan untuk
berkunjung, seperti yang pertama Nusantara Manca
Sambangan terkenal dengan wisata Negara
adventure disuatu objek-objek wisata 1. 2016 8.860 14.284 23.142
tertentu, biasanya yang banyak dikunjungi
oleh wisatawan yaitu Air Terjun Aling Aling. 2. 2017 7.695 24.105 31.800
Aktivitas yang dapat dilakukan di Air Terjun
3. 2018 7.185 41.222 48.407
Aling Aling adalah trekking. Aktivitas lain
dari masyarakat masyarakat setempat 4. 2019 7.134 52.828 59.959
yang saat ini masih dibudayakan yaitu
membajak sawah secara tradisional 5. 2020 3.938 12.299 16.237
dengan menggunakan dengan sapi dan Rata-rata 6.962 28.947 790.644
juga kegiatan berkebun berbagai jenis setiap
tanaman palawija yang ditanam warga tahun

200
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

melaksanakan pembangunan dan


Tabel 1.3 Data Perkembangan Kunjungan peningkatan kesejahteraan rakyat secara
Wisatawan Desa Sambangan optimal.
Sumber: Pemerintahan Desa Sambangan Memperhatikan beberapa hal
2021 tersebut diatas, maka Desa Sambangan
pada tanggal 30 Desember 2017
Pada Tabel 1.3 menjelaskan bahwa mendirikan Badan Usaha Milik Desa atau
kunjungan wisatawan baik wisatawan lokal yang sering disebut BUMDesa dan di beri
dan mancanegara setiap tahunnya nama “GIRI AMERTHA”. Dengan
mengalami peningkatan yaitu dari Tahun didirikannya BUMDesa “Giri Amertha”
2016 sampau Tahun 2019. Pada Tahun Desa Sambangan tersebut kedepannya
2020 jumlah kunjungan wisatawan diharapkan mampu memanfaatkan potensi
mengalami menurunan karena isu dan aset desa untuk membangun
pandemic yang sangat mempengaruhi kesejahteraan warga Desa Sambangan,
dunia pariwisata Bali yaitu wabah Covid 19 karena bukan lagi program ‘topdown’ atau
yang berimplikasi pada penutupan obyek paket program dari pemerintah daerah
dan daya tarik wisata di seluruh pelosok atau pusat, melainkan pembangunan desa
Bali pada Bulan April sampai dengan Juli yang digerakkan oleh kekuatan
2020 untuk memutus rantai penyebaran Masyarakat serta potensi desa.
Covid-19 melalui kegiatan pariwisata Pada awal pendiriannya BUMDesa
(Subadra & Hughes, 2021). “Giri Amertha” Desa Sambangan
bermodalkan dari Penyertaan Dana Desa.
Keterlibatan Masyarakat Lokal dalam Dengan modal awal ini diharapkan
Pengembangan Desa Wisata BUMDesa mampu berkembang dan bisa
Sambangan memberikan kontribusi ke desa. Hal ini
Dengan ditetapkannya Desa Sambangan menjadi tantangan tersendiri bagi
sebagai desa wisata dapat memberi BUMDesa “Giri Amertha” Desa
manfaat lebih kepada warga Desa Sambangan untuk bisa memberikan aspek
Sambangan, bisa menggerakkan roda management yang baik dan professional
perekonomian dan membuka lapangan sekaligus bisa memberikan kontribusi ke
kerja di bidang pariwisata. Selain desa. Dalam perjalanan usaha BUMDesa
memberikan dampak positif dari segi “Giri Amertha” Desa Sambangan dimulai
ekonomi bagi masyarakat desa dari Unit Usaha Pariwisata dan Unit Usaha
Sambangan, dengan dikelolanya kawasan Air Bersih. Banyaknya pembenahan yang
hutan diharapkan kelestarian hutan Desa harus dilakukan mulai dari management
Sambangan dapat terjaga. Masyarakat staff, penataan jaringan, pendataan
desa diajak berpartisipasi dalam pelanggan, dan banyaknya tunggakan
memberantas penebangan liar dan menjadi prioritas utama. Dalam lima bulan
pengalihan fungsi hutan, sehingga terakhir BUMDesa “Giri Amertha” Desa
bencana- bencana akibat kerusakan hutan Sambangan masih dalam tahapan
dapat terhidarkan. melakukan pembenahan secara periodik
BUMDesa merupakan instrumen dan akan terus melakukan pengembangan
pendayagunaan ekonomi lokal dengan untuk menjadi lebih baik.
berbagai ragam jenis potensi.
Pendayagunaan potensi ini terutama SIMPULAN DAN SARAN
bertujuan untuk peningkatan kesejahteran Desa Sambangan memiliki daya tarik
ekonomi warga desa melalui wisata alam dan buatan yang beragam,
pengembangan usaha ekonomi mereka. baik yang sudah dikembangkan dengan
Disamping itu, keberadaan BUMDesa juga baik seperti potensi alam berupa air terjun
memberikan sumbangan bagi peningkatan Kroya, Aling-Aling, Kembar dan Pucuk
sumber pendapatan asli desa (PAD) yang maupun yang masih dalam tahap
memungkinkan desa mampu pengembangan dan pemaksimalan

201
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

potensi seperti air terjun Cemara, Dedari, gamelan dan lain sebagainya. Diharapkan
Canging dan kawasan hutan dengan nantinya sanggar ini juga dapat menarik
berbagai potensi wisatanya. Potensi wisata wisatawan untuk datang, karena memang
buatan yang sudah berkembang pesat selama ini desa sambangan belum
yaitu kolam renang, wisata hidroponik dan menawarkan wisata budaya. Sedangakn
alam sambangan serta yang masih dalam untuk reatreat akan menyasar tamu yang
tahap perencanaan pengembangan menginginkan aktivitas wisata yang
seperti sanggar seni budaya. Untuk berbeda dari biasanya. Akan ditawarkan
potensi sumber daya manusia terkait aktivitas seperti yoga, dan cooking class
pariwisata, Keterlibatan masyarakat dalam dengan metode memasak ala bali lengkap
pengembangan objek wisata dalam hal dengan bumbu-bumbunya. Dengan
perencanaan bentuknya berupa adanya objek wisata yang variatif,
keikutsertaan dalam musyawarah desa diharapkan kunjungan wisatawan ke Desa
dan sosialisasi, keikutsertaan dalam Wisata Sambangan dapat meningkat di
BINTEK dan pelatihan, namun belum masa yang akan datang.
menyentuh seluruh golongan masyarakat
dan hanya terfokus pada kelompok. Dan DAFTAR PUSTAKA
juga keterlibatan masyarakat berupa Gotama, I. K. A. 2020. Pengembangan
pengadaan LPJ, pengawasan kualitas Desa Wisata Munduk Kecamatan
local guide, serta pengawasan terhadap Banjar Kabupaten Buleleng. Skripsi
penerapan sapta pesona secara Sarjana Terapan Pariwisata
menyeluruh. Manajemen Bisnis Hospitaliti.
Berdasarkan hasil penelitian yang Badung Sekolah Tinggi Pariwisata
dilakukan penulis terkait potensi dan Triatma Jaya.
partisipasi masyarakat dalam Kementrian Pariwisata. 2019. Buku
pengembangan objek wisata di Desa Pedoman Desa Wisata. Jakarta :
Sambangan, adapun saran yang dapat Deputi Bidang
diberikan agar kedepan perkembangan Pengembangan Industri dan
Desa Sambangan sebagai desa wisata Kelembagaan Kementrian
semakin pesat yakni: Pertama, Desa Pariwisata.
Wisata Sambangan mememiliki daya tarik Poerwadarminta,W .J. S. 1986 .Kamus
wisata yang sangat beragam baik alam Umum Bahasa Indonesia. Diolah
maupun buatan, sehingga sangat penting kembali oleh Pusat Pembinaan dan
untuk mengembangkan kawasan-kawasan Bahasa Departemen Pendidikan dan
yang masih belum terjamah. Dalam upaya Kebudayaan. Jakarta : Balai Pustaka
pengembangan hendaknya diperhatikan Perda Kabupaten Jembrana No 2 Tahun
agar tidak terjadi eksploitasi alam secara 2018 Bab V Pasal 13
berlebihan sehingga merusak fungsi Perda Provinsi Bali No 5 Tahun 2020,
aslinya. Untuk mengembangkan potensi Pasal 8
wisata yang ada, pastinya diperlukan Peraturan Menteri Kebudayaan Dan
partisipasi aktif masyarakat Desa Pariwisata Nomor:
Sambangan kalangan. Kedua, Selain data Pm.26/Um.001/Mkp/2010
tarik wisata yang sudah dikembangkan dan Peraturan Menteri Pariwisata No. 18
berjalan baik hingga saat ini, terdapat pula Tahun 2016
beberapa hal yang perlu dikembangkan Purmada dkk. 2016. Pengelolaan desa
sehingga berpotensi sebagai objek wisata wisata dalam perspektif community
buatan baru di Desa Wisata Sambangan, based tourism (studi kasus pada
diantaranya adalah sanggar seni budaya desa wisata gubugklakah,
dan retreat. Sanggar seni budaya rencana kecamatan poncokusumo,
dibangun sebagai wadah menampung Kabupaten Malang. Vol. 32. No. 2.
kreatifitas pemuda Desa Sambangan yang Malang: Jurnal Administrasi Bisnis
memiliki kemampuan dibidang seni tari,

202
Jurnal Manajemen Pelayanan Hotel Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia (Wiryantini,
Subadra, Sudiarta, halaman 192-203) Vol 6, No 1 Edisi Juni 2022

Rismayanyi, P. R. 2020. Identifikasi Undang-Undang Republik Indonesia No.


Partisispasi Masyarakat dalam 10 tahun 2009
Pengembangan Dalam
Pengembangan Objek Wisata di
Desa Sambangan Kecamatan
Sukasada Kabupaten Buleleng Vol.
11. No. 2. Hal: 1-5. Singaraja:
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Subadra, I N. and Hughes, H. (2021).
Pandemic in Paradise: Tourism
Pauses in Bali. Tourism and
Hospitality Research. London: Sage
Publication. p.1-7. DOI:
https://doi.org/10.1177/14673584211
018493
Subadra, I. N. 2021. Pariwisata Budaya
dan Pandemi Covid-19: Memahami
Kebijakan Pemerintah dan Reaksi
Masyarakat Bali. Dalam Jurnal Kajian
Bali. Vol. 11. No. 01. Hal: 3-22.
Denpasar: Pusat Penelitian
Kebudayaan dan Pusat Inggulan
Pariwisata Universitas Udayana
Subadra, I N. (2019a). Alleviating poverty
through community-based tourism:
Evidence from Batur Natural Hot
Spring Water – Bali. African Journal
of Hospitality, Tourism and Leisure,
Volume 8 (51)
Subadra, I N. et al. (2019b). Investigating
Push and Pull Factors of Tourists
Visiting Bali as a World Tourism
Destination. Andhra Pradesh (India):
International Journal of
Multidisciplinary Educational
Research. pp. 252-269
Subadra, I N. (2019c). Gaining In-Depth
Understanding Through Mixed
Methods Case Study: An Empirical
Research from Temple Tourism in
Bali Research Method Cases.
London: Sage Publication
Sasmika. S.M. 2019. Potensi Wisata Alam
Desa Munduk Kecamatan Banjar
Kabupaten Buleleng. Skripsi Sarjana
Pedidikan Kesejahteraan Keluarga.
Singaraja. Undiksha.
Sudarma. 1. W. 2016. Strategi
Pengembangan Desa Wisata
Ambengan. Skripsi Sarjana
Pedidikan Kesejahteraan Keluarga.
Singaraja. Undiksha.

203

Anda mungkin juga menyukai