DAK FISIK TA
2023
Disampaikan oleh Lydia Kurniawati Christyana
PN 1 PN 2 PN 3 PN 5
Memperkuat Ketahanan Mengembangkan Wilayah Meningkatkan Sumber Memperkuat Infrastruktur
Ekonomi untuk untuk Mengurangi Daya Manusia Berkualitas untuk Mendukung
Pertumbuhan Berkualitas Kesenjangan dan Menjamin dan Berdaya Saing Pengembangan Ekonomi dan
dan Berkeadilan Pemerataan Pelayanan Dasar
Pra
Perencanaan
Rencana
Sinkronisasi &
Usulan Verifikasi
Usulan Penilaian Harmonisasi Kegiatan Panyaluran
Perpres
Mei-Jun Awal Agt-Sep Nov-Des
Feb-Mar Alokasi
Mei-Jun Juli Feb
Okt
9
© 2023 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan
Kebijakan Dak Fisik Ta 2022-2023
2022 2023
a) Mendorong percepatan penyediaan infrastruktur pelayanan
a) Mempertajam fokus kegiatan DAK sehingga dasar serta tematik tertentu dengan tujuan:
berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi • Pencapaian Prioritas Nasional (PN)
sebagai respon dampak pandemi COVID-19 • Percepatan pembangunan daerah
b) Meningkatkan pemerataan layanan dan • Mengurangi kesenjangan layanan publik antar daerah
• Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah
infrastruktur dasar di daerah
b) Mempertajam implementasi konsep tematik berbasis
c) Mendukung pencapaian prioritas nasional melalui pendekatan holistik, integratif dan spasial dalam rangka
kebijakan DAK berbasis tematik (khususnya pencapaian outcome optimal
pariwisata dan IKM; Food Estate dan Sentra c) Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, dan
Produksi Pangan; dan Konektivitas Kawasan untuk pelaksanaan DAK melalui optimalisasi pemanfaatan sistem
Pembangunan Inklusif). informasi dalam proses perencanaan, penganggaran,
d) Refocusing menu pada kegiatan bernilai signifikan penyaluran, pelaporan serta pemantauan dan evaluasi DAK
d) Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan DAK Fisik melalui
serta menuntaskan hambatan pelaksanaan di
penguatan alokasi dan penyaluran berbasis kinerja serta
daerah. penguatan kualitas pengawasan.
e) Mempertajam penentuan lokasi prioritas berbasis e) Memperkuat sinergi pendanaan DAK Fisik dengan kegiatan
sektoral dan regional. yang didukung oleh APBD, APBN, maupun sumber pendanaan
f) Memperkuat integrasi pemanfaatan DAK Fisik lainnya.
dengan kegiatan yang didukung oleh sumber f) Menentukan kebijakan DAK Fisik yang terintegrasi antara satu
pendanaan lainnya. bidang dengan bidang lainnya
Pagu
Subbidang 1 2 Tahap I
s.d Rp1 Miliar Disalurkan
Per Jenis Tahap II
Sekaligus Bertahap
Per Bidang/
Subbidang
Rekomendasi Tahap III
K/L Teknis
3
Bertahap + Sekaligus
Rekomendasi
▪ DAK Fisik disalurkan dengan mekanisme bertahap, sekaligus dan sebagian berahap sebagian sekaligus
▪ Mekanisme Bertahap disalurkan dalam 3 tahap
▪ Mekanisme sekalgus dibedankan menjadi 2 (dua) : DAK Fisik dengan pagu s.d Rp1 Miliar dan DAK Fisik sekaligus atas
rekomendasi K/L
▪ DAK Fisik sebagian bertahap sebagian sekaligus : bertahap disalurkan dengan 3 tahap dan sekaligus berdasarkan
rekomendasi KL Teknis
Ya Ya
Penyaluran
Sekaligus Seluruh RK Tidak Penyaluran Bertahap +
direkomendasikan Sekaligus
Rekomendasi
Ya
Penyaluran
Sekaligus atas
Rekomendasi
Penyaluran : paling cepat Februari Penyaluran : paling cepat April Penyaluran : paling cepat September
Dokumen Persyaratan Dokumen Persyaratan Dokumen Persyaratan
(Paling Lambat 21 Juli): (Paling Lambat 21 Oktober): (Paling lambat 15 Desember):
45% dari Selisih nilai selisih jumlah dana yg telah disalurkan s.d. TW II
25% dari pagu
Pagu Jika kontrak dengan Tidak Salur dengan nilai rencana penyelesaian kegiatan
nilai salur tahap I jika jika Nilai
kontrak Nilai kontrak > 25 kontrak < 25
>70% dan <70
Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Selatan 13
Penyaluran DAK Fisik Sekaligus atas Rekomendasi K/L Teknis
1.Rekam data 1
Melakukan Menyetuju Pembuatan
kontrak
reviu data /menolak hasil RPD
+ 9
2.Rekam SP2D 2a SPP- SPM- Pengujian SPM
hasil input OPD LS LS
BUD
3.Rekam Capaian
rekaman 8
OPD, dan
Output 2b memcetak
4.Foto
LHR Kepala Daerah
5.LRPK 3a menandatangani Data
Dokumen
7a
3b 4 Sesuai
Perbaikan persyaratan
Dokumen Upload
6
Persyaratan yang di Dokumen Data tidak
ttd Kepala Daerah persyaratan 7b sesuai
dan LJR APIP
RKUN
Perbaikan
11
Vendor RKUD
1. LRPD & CO TAYL, Rekap SP2D BUD TAYL, LHR APIP dan Laporan Sisa DAK Fisik cukup di upload sekali
pada salah satu subbidang
2. bersifat kompiliasi dari seluruh subbidang yang disalurkan pada TA 2022
a. Pemda dapat menggunakan penunjang maksimal sebesar a. Perekaman kontrak penunjang harus merujuk ke
5% dari pagu subbidang RK penunjang tidak pada RK kegiatan Fisik
b. Kegiatan penunjang di alokasikan ke dalam RK b. Dalam hal pada RK tidak terdapat alokasi
c. Dalam hal pengurangan alokasi yang mengakibatkan kegiatan penunjang, maka Pemda tidak berhak
kontrak penunjang melebihi dari 5%, silisih dibebankan ke menggunakan biaya penunjang.
APBD c. Alokasi penunjang bersifat flexibel, sepanjang
tidak diatur oleh Kementerian/Lembaga Teknis
pengampu
Kegiatan Penunjang
Dalam hal
Ditandatangani oleh berhalangan tetap
Kepala Daerah/wakil
Kepala Daerah
Dalam hal
Ditandatangi oleh berhalangan tetap
Pelaksana Tugas
Kepala Daerah
Ditandatangi oleh
Pelaksana Harian
Kepala Daerah
DAK Fisik untuk pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana fisik
DAK Nonfisik untuk pada layanan (soft skill) dan operasional layanan publik di Daerah
2 Kementerian Keuangan telah banyak melakukan reformasi pengelolaaan DAK Fisik al:
Menghilangkan kewajiban 10% dana pendamping agar daerah memilki ruang fiskal yang lebih luas
Perubahan formula pengalokasian yang semula top down (formula kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria
teknis) menjadi bottom up berbasis usulan (proposal based), untuk menghindari miss match antara alokasi dengan
kebutuhan di daerah
Penyaluran yang berbasis kinerja untuk mendorong pencapaian output yang optimal
5 Beberapa upaya telah dilakukan oleh Kemenkeu untuk perbaikan Tata kelola DAK Fisik:
Pemerintah di antaranya mendorong percepatan proses PBJ di Daerah melalui perbaikan regulasi yang
mengatur bahwa pelaksanaan PBJ dapat dilakukan tanpa menunggu penetapan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)
Integrasi petunjuk teknis dan petunjuk operasional kegiatan DAK Fisik seluruh bidang dalam
Peraturan Presiden mengenai Petunjuk Teknis DAK Fisik yang akan diterbitkan sebelum tahun
pelaksanaan, Daerah tidak perlu menunggu penetapan petunjuk operasional sebagai dasar pelaksanaan
DAK Fisik lagi yang selama ini seringkali terlambat
Pelibatan APIP Daerah dalam rangka menjaga governance pelaksanaan kegiatan DAK Fisik, dengan
melakukan reviu dokumen syarat salur DAK Fisik.
Seluruh proses perencanaan, pengalokasian dan penyaluran DAK Fisik telah menggunakan Sistem
informasi yang terintegrasi
1. Juknis Penyaluran
• Juknis penyaluran DAK Fisik belum dibaca secara cermat sehingga muncul permasalahan yang berulang-ulang.
3. Gagal Salur
• Pemda terlambat menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran dikarenakan baru memulai proses melengkapi
dokumen persyaratan pada akhir batas waktu penyampaian dokumen persyaratan.
Pemda