Bandung, 12 Desember 2 0 2 3
1
BRIEF NOTES (1/3)
1. Pariwisata sebagai salah satu tema agenda prioritas nasional, memiliki potensi besar sebagai penggerak perekonomian
baru di Indonesia. Dalam menyukseskan pengembangan pariwisata, Kementerian PUPR memberikan dukungan
infrastruktur di Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
2. Peranan infrastruktur sangat diperlukan dalam mewujudkan quality tourism yang berdaya saing, yang memperhatikan
aspek sustainability dan kesejahteraan masyarakat.
3. Dukungan Infrastruktur PUPR dalam pengembangan pariwisata meliputi:
a. Pembangunan jembatan dan jalan sebagai akses kawasan pariwisata;
b. Penyediaan akses sanitasi (air limbah dan persampahan);
c. Penyediaan air minum;
d. Pembangunan dan revitalisasi drainase lingkungan; dan
e. Penataan kawasan (penyediaan RTH, penataan kws. pariwisata).
Dengan terbangunnya infrastruktur tersebut mampu meningkatkan aksesibilats, lama tinggal, spending rate, dan
jumlah wisatawan, sehingga dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian nasional dan
daerah.
4. Sesuai arahan Menteri PUPR, bahwa Kementerian PUPR memprioritaskan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi dan
Rehabilitasi (OPOR) pada proyek-proyek yang di100%kan sebelumnya, agar infrastruktur PUPR yang dibangun benar-
benar bermanfaat bagi Masyarakat. Hal ini berarti bahwa diperlukan kerjasama dari Pemerintah Daerah, BUMN, dan
Badan Pengelola Pariwisata lainnya untuk menjamin bahwa infrastruktur yang telah dibangun, dikelola dan dirawat
dengan baik sehingga manfaatnya bisa diperoleh secara optimal.
BRIEF NOTES (2/3)
5. Sebagai acuan pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), pemerintah menyusun Rencana
Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) di 10 KSPN. Progres penyusunan 10 RIDPN tersebut diuraikan sebagai
berikut:
a. RIDP Lombok telah ditetapkan menjadi Perpres 84 Tahun 2021;
b. 4 RIDPN dalam proses harmonisasi oleh Kemenkumham, yaitu RIDPN: Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan, Bangka Belitung, Manado-Likupang, dan Raja Ampat;
c. 4 RIDPN dalam proses penyusunan RPerpres, yaitu Wakatobi, Bromo-Tengger-Semeru dan Labuan Bajo, dan
Morotai.
6. Pengembangan DPP dihadapkan pada berbagai isu strategis sebagai mana berikut:
a. Pengembangan DPP Danau Toba memiliki isu utama terkait penurunan kualitas air, dimana untuk
menyelesaikannya dibutuhkan upaya bersama dari berbagai stakeholder.
b. Sementara pengembangan DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan terkendala proses serah terima aset dan
pengelolaan yang akan segera mendapatkan solusi dengan disahkannya Perpres Pengelolaan Kawasan
Borobudur.
c. Konservasi Bromo-Tengger-Semeru sebagai Taman Nasional dan Cagar Biosfer Dunia menjadi tantangan besar
dikarenakan saat ini pariwisata yang berkembang adalah mass tourism yang berpotensi merusak alam dan
ekosistem.
d. Pengembangan Mandalika Lombok yang telah berhasil menjadi tuan rumah ajang balap tingkat dunia masih
terkendala infrastruktur dasar dan sumber daya manusia yang masih melum memadai.
e. Di Labuan Bajo, pelestarian Taman Nasional, keselamatan wisatawan, serta kebermanfaatan aset yang telah
dibangun menjadi tantangan dalam pengembangannya.
f. Sementara di Wakatobi, potensi alam dan budaya yang luar biasa masih belum optimal mendatangkan
wisatawan karena keterbatasan akses menuju ke sana.
BRIEF NOTES (3/3)
7. Dukungan Infrastruktur PUPR di 6 DPP tersebut telah mencapai Rp 11 Triliun, dimana dukungan di DPP Danau
Toba, sebesar Rp 3,04 Triliun, DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan sebesar Rp 3,06 Triliun, DPP Bromo-
Tengger-Semeru sebesar Rp 836 Miliar, DPP Mandalika sebesar Rp 1,79 Triliun, dan DPP Wakatobi sebesar Rp 372
Miliar.
8. Untuk tahun 2024 rencananya dialokasikan dana sebesar Rp 623 Miliar untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan
multi years yang telah dimulai pada tahun 2022 dan 2023 yaitu untuk pembangunan infrastruktur jalan, layanan
sanitasi dan air minum, serta penataan Kawasan.
4 KESIMPULAN
ARAH KEBIJAKAN INFRASTUKTUR PUPR
1 MENDUKUNG SEKTOR PARIWISATA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
MENDUKUNG TEMA AGENDA PRIORITAS NASIONAL
KONEKTIVITAS MULTIMODA
Bandara, Pelabuhan Hub, Kereta Api, dll
KOTA BARU
Sofifi, Tanjung Selor, Sorong, dll
7
PERAN PUPR DALAM PENINGKATAN
DAYA SAING PERJALANAN DAN PARIWISATA
8
KONTRIBUSI PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PUPR
TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTOR PARIWISATA
9
ARAHAN KEBIJAKAN PUPR TAHUN 2024
10
2 OVERVIEW DAN ISU STRATEGIS 10 DPP
SEBARAN KAWASAN 10 DPP
Prov. Sulut
1. DPP Manado-
Likupang *
Prov. Sultra
1.DPP Wakatobi *
Keterangan
* DP Super Prioritas
* DP Prioritas
Lingkup Penugasan Kemen PUPR Prov. Jatim
Lingkup Penugasan Kemen Parekraf 1. DPP Bromo
Tengger Semeru Prov. NTB Prov. NTT
1. DPP Mandalika 1. DPP Labuan Bajo
Prov. Jateng
1. Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan
Sumber: RPJMN 2020-2024
14
12
PROGRES PENYUSUNAN 10 RIDPN
A. Lingkup penugasan Kementerian PUPR
No. DPP Penyelesaian Kajian ITMP Penyerahan Kajian ke Bappenas Status Terkini
SKENARIO PENGEMBANGAN:
Nilai Dukungan Pengembangan difokuskan pada 6 KTA di 8 Kabupaten, yaitu:
Infrastruktur PUPR 1. KTA Parapat, dengan tema pengembangan Mice dan Rekreasi
2. KTA Simanindo, dengan tema Budaya
Rp 3,06 T
Budaya yang Terintegrasi dan Berkesinambungan
3. KTA Prambanan, dengan Tema: penguatan keterkaitan historis antar
objek wisata sebagai bagian dari perlindungan bentang pandang.
Total Realisasi
TA 2020-2023
15
DPP BROMO-TENGGER-SEMERU
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO
Nilai Dukungan
Infrastruktur PUPR
SKENARIO PENGEMBANGAN:
16
DPP MANDALIKA
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO
VISI
1. Sebagai salah satu Kawasan Geopark UNESCO, kawasan “Lombok sebagai destinasi yang berkelanjutan, tangguh dan inklusif
ini memiliki keterbatasan daya dukung dan risiko bencana. serta memberikan pengalaman budaya dan alam yang berkualitas”
2. Sektor pariwisata di Lombok belum berkontribusi pada
pengembangan ekonomi lokal.
MISI:
3. Infrastruktur dasar di Lombok belum sepenuhnya
1. Meningkatkan tata kelola dan kelembagaan pengembangan Pariwisata di DPN
memenuhi kebutuhan dan standar. Lombok-Gili Tramena;
4. Pengembangan pariwisata Lombok tidak didukung oleh 2. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan organisasi masyarakat
dalam mengelola destinasi Pariwisata termasuk mitigasi bencana alam;
kapasitas sumber daya manusia yang memadai. 3. Meningkatkan kontribusi sektor Pariwisata dalam pengembangan ekonomi lokal
5. Lombok menghadapi masalah terkait dokumen dan menciptakan peluang mata pencaharian bagi masyarakat;
4. Meningkatkan pengalaman wisatawan sebagai hasil dari optimalisasi ragam
perencanaan dan kebijakan yang tumpang tindih serta
DTW, peningkatan kualitas dan standar layanan Pariwisata, dan integrasi pola
belum terpadunya pembagian unit kerja. perjalanan;
5. Meningkatkan pemasaran dan branding Parirvisata DPN Lombok-
6. Gili Tramena sebagai destinasi wisata utama di Indonesia;
7. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas amenitas Pariwisata dan infrastruktur
pendukungnya.
Nilai Dukungan
Infrastruktur PUPR
SKENARIO PENGEMBANGAN:
17
DPP LABUAN BAJO
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO
VISI
1. Pelestarian Taman Nasional, yaitu Komodo dan “Destinasi wisata berbasis ekowisata yang premium dan berdaya
wilayah perairan di Taman Nasional Komodo dan saing, inklusif, berkelanjutan, serta mampu mendorong
sekitarnya yang merupakan daya tarik wisata utama. pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat”.
2. Meningkatkan keselamatan wisatawan.
MISI:
3. Kementerian PUPR bertanggung jawab memastikan
1. Mewujudkan destinasi berbasis ekowisata.
bahwa aset infrastruktur yang terbangun telah 2. Meningkatkan daya saing pariwisata pada tingkat nasional dan global.
diserahterimakan dan dapat dimanfaatkan untuk 3. Mengembangkan destinasi wisata premium.
mendukung pariwisata 4. Mengembangkan pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan
pariwisata.
4. Pemerintah Daerah dan Badan Pelaksana Otorita 5. Meningkatkan keterlibatan dan kapasitas
Labuan Bajo Flores (BOPLBF) bertugas memastikan masyarakat lokal.
pengembangan ekosistem pariwisata, yaitu 6. Meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan
ketersediaan fasilitas pendukung, pasokan logistik, bagi masyarakat lokal.
7. Meningkatkan kemudahan investasi.
pemenuhan kebutuhan SDM, dan pengembangan
investasi.
SKENARIO PENGEMBANGAN:
Nilai Dukungan Pengembangan pada 2 KTA dan 6 Klaster Penyangga:
1. KTA Taman Nasional Komodo,
Infrastruktur PUPR 2. KTA Labuan Bajo, 5 Klaster Pengembangan yaitu:
ISU STRATEGIS
VISI
1. Sejak 10 tahun yang lalu, TN Wakatobi ditetapkan
sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO. “Wakatobi sebagai Destinasi Pariwisata berkelas Dunia dengan
Masyarakat yang Sejahtera”
2. BRIN, KLHK, Pemkab Wakatobi, dan TN Wakatobi harus
melaporkan kegiatan dalam upaya mendukung dan
mempertahankan Cagar Biosfer Dunia di sidang MISI:
UNESCO. 1. Pengembangan pariwisata yang memperhatikan kelestarian lingkungan
dimana Wakatobi merupakan salah satu Cagar Biosfer Dunia
2. Pengembangan pariwisata melalui dukungan sektor potensial
(Pertanian, Perdagangan, dan Produk Budaya)
Nilai Dukungan 3. Pengembangan pariwisata yang mengedepankan identitas dan kearifan
Infrastruktur PUPR lokal
Rp 372,5 M
Total Realisasi
TA 2020-2023 SKENARIO PENGEMBANGAN:
Pengembangan difokuskan pada 4 KTA di 1 Kabupaten, yaitu:
1. KTA Wangi - Wangi, dengan tema Urban Tourism
2. KTA Kaledupa, dengan tema Research & edukasi - budaya
3. KTA Tomia, dengan Tema: Premium resort dan agro.
4. KTA Binongko, dengan tema Geo Tourism
19
3 DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2020-2023
1 2 3
DPP DANAU TOBA DPP BYP DPP BTS
4 5 6
DPP MANDALIKA DPP LABUAN BAJO DPP WAKATOBI
21
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024
22
DAFTAR PROYEK PRIORITAS PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024
23
DAFTAR PROYEK PRIORITAS PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024
CIPTA KARYA Status: 4 Desember 2023
3 DPP Toba
a. Peningkatan Kapasitas IPA 40 liter/det dan Pembangunan Jaringan SPAM IKK Parapat Lelang
d. Pengadaan alat berat persampahan dan limbah di Kab Samosir On going (Juni 2024)
24
DAFTAR PROYEK PRIORITAS PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024
CIPTA KARYA Status: 4 Desember 2023
d. Penataan Operasi dan Pemeliharaan Air Limbah dan Persampahan Malang On going (April 2024)
f. Pengadaan Sarana dan Prasarana Persampahan Kab Probolinggo On going (Juli 2024)
5 DPP Labuan Bajo
a. SPAM Dukungan untuk TPA Warloka On going (Maret 2024)
b. Pembangunan IPLT Kab Manggarai Barat On going (Juni 2024)
c. Pembangunan Truk Tinja IPLT Manggarai Barat On going (April 2024)
6 DPP Wakatobi
a. Penataan Kawasan Waterfront Marina dan Keraton Liya On going (September 2024)
b. Pembangunan TPA Kaledupa On going (Juli 2024)
c. Pengadaan Peralatan Persampahan dan Air Limbah Kab Wakatobi On going (Februari 2024)
d. Pembangunan IPLT Tomia Kab Tomia On going (Juli 2024)
e. Optimalisasi TPA Wambeamale Kab Wakatobi On going (September 2024)
25
4 KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Kementerian PUPR telah menyusun perencanaan pariwisata terintegrasi di 6 DPP, yaitu DPP
Danau Toba, DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, DPP Bromo-Tengger-Semeru, DPP
Mandalika, DPP Labuan Bajo, dan DPP Wakatobi sebagai salah satu Agenda Prioritas Nasional
untuk mewujudkan quality tourism.
2. Capaian dukungan Kementerian PUPR hingga tahun 2023 di 6 DPP tersebut mencapai 11,17 T
dengan rincian sebagai berikut: DPP Danau Toba (3,04 T); DPP Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan (3,06 T); DPP Bromo-Tengger-Semeru (836,6 M); DPP Mandalika (2,08 T); DPP
Labuan Bajo (1,79 T); dan DPP Wakatobi (372,5 M).
3. Pada tahun 2024, Kementerian PUPR terus mendukung pengembangan 6 DPP melalui
pembangunan infrastruktur PUPR sebesar 624,3 M.
4. Kesiapan Pemerintah Daerah menerima aset infrastruktur yang telah dibangun oleh Pemerintah
agar dapat segera dipelihara. Untuk itu, Pemerintah Daerah harus menyiapkan anggaran dan
kelembagaan untuk operasi dan pemeliharaan.
5. Diperlukan kolaborasi dari semua pihak agar visi, misi, dan skenario masing-masing DPP dapat
diwujudkan.
6. Untuk memastikan keberlanjutan infrastruktur PUPR yang telah dibangun, maka diperlukan suatu
pengelolaan kawasan pariwisata dalam skema tata kelola yang disepakati semua pihak.
27