Anda di halaman 1dari 27

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR

MENDUKUNG SEKTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2024

Bandung, 12 Desember 2 0 2 3

1
BRIEF NOTES (1/3)

1. Pariwisata sebagai salah satu tema agenda prioritas nasional, memiliki potensi besar sebagai penggerak perekonomian
baru di Indonesia. Dalam menyukseskan pengembangan pariwisata, Kementerian PUPR memberikan dukungan
infrastruktur di Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
2. Peranan infrastruktur sangat diperlukan dalam mewujudkan quality tourism yang berdaya saing, yang memperhatikan
aspek sustainability dan kesejahteraan masyarakat.
3. Dukungan Infrastruktur PUPR dalam pengembangan pariwisata meliputi:
a. Pembangunan jembatan dan jalan sebagai akses kawasan pariwisata;
b. Penyediaan akses sanitasi (air limbah dan persampahan);
c. Penyediaan air minum;
d. Pembangunan dan revitalisasi drainase lingkungan; dan
e. Penataan kawasan (penyediaan RTH, penataan kws. pariwisata).
Dengan terbangunnya infrastruktur tersebut mampu meningkatkan aksesibilats, lama tinggal, spending rate, dan
jumlah wisatawan, sehingga dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian nasional dan
daerah.
4. Sesuai arahan Menteri PUPR, bahwa Kementerian PUPR memprioritaskan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi dan
Rehabilitasi (OPOR) pada proyek-proyek yang di100%kan sebelumnya, agar infrastruktur PUPR yang dibangun benar-
benar bermanfaat bagi Masyarakat. Hal ini berarti bahwa diperlukan kerjasama dari Pemerintah Daerah, BUMN, dan
Badan Pengelola Pariwisata lainnya untuk menjamin bahwa infrastruktur yang telah dibangun, dikelola dan dirawat
dengan baik sehingga manfaatnya bisa diperoleh secara optimal.
BRIEF NOTES (2/3)

5. Sebagai acuan pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), pemerintah menyusun Rencana
Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) di 10 KSPN. Progres penyusunan 10 RIDPN tersebut diuraikan sebagai
berikut:
a. RIDP Lombok telah ditetapkan menjadi Perpres 84 Tahun 2021;
b. 4 RIDPN dalam proses harmonisasi oleh Kemenkumham, yaitu RIDPN: Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan, Bangka Belitung, Manado-Likupang, dan Raja Ampat;
c. 4 RIDPN dalam proses penyusunan RPerpres, yaitu Wakatobi, Bromo-Tengger-Semeru dan Labuan Bajo, dan
Morotai.
6. Pengembangan DPP dihadapkan pada berbagai isu strategis sebagai mana berikut:
a. Pengembangan DPP Danau Toba memiliki isu utama terkait penurunan kualitas air, dimana untuk
menyelesaikannya dibutuhkan upaya bersama dari berbagai stakeholder.
b. Sementara pengembangan DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan terkendala proses serah terima aset dan
pengelolaan yang akan segera mendapatkan solusi dengan disahkannya Perpres Pengelolaan Kawasan
Borobudur.
c. Konservasi Bromo-Tengger-Semeru sebagai Taman Nasional dan Cagar Biosfer Dunia menjadi tantangan besar
dikarenakan saat ini pariwisata yang berkembang adalah mass tourism yang berpotensi merusak alam dan
ekosistem.
d. Pengembangan Mandalika Lombok yang telah berhasil menjadi tuan rumah ajang balap tingkat dunia masih
terkendala infrastruktur dasar dan sumber daya manusia yang masih melum memadai.
e. Di Labuan Bajo, pelestarian Taman Nasional, keselamatan wisatawan, serta kebermanfaatan aset yang telah
dibangun menjadi tantangan dalam pengembangannya.
f. Sementara di Wakatobi, potensi alam dan budaya yang luar biasa masih belum optimal mendatangkan
wisatawan karena keterbatasan akses menuju ke sana.
BRIEF NOTES (3/3)

7. Dukungan Infrastruktur PUPR di 6 DPP tersebut telah mencapai Rp 11 Triliun, dimana dukungan di DPP Danau
Toba, sebesar Rp 3,04 Triliun, DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan sebesar Rp 3,06 Triliun, DPP Bromo-
Tengger-Semeru sebesar Rp 836 Miliar, DPP Mandalika sebesar Rp 1,79 Triliun, dan DPP Wakatobi sebesar Rp 372
Miliar.
8. Untuk tahun 2024 rencananya dialokasikan dana sebesar Rp 623 Miliar untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan
multi years yang telah dimulai pada tahun 2022 dan 2023 yaitu untuk pembangunan infrastruktur jalan, layanan
sanitasi dan air minum, serta penataan Kawasan.

8. Sebagai kesimpulan dapat disampaikan beberapa hal yaitu:


a. Kementerian PUPR telah menyusun perencanaan pariwisata terintegrasi di 6 DPP, yaitu DPP Danau Toba,
DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, DPP Bromo-Tengger-Semeru, DPP Mandalika, DPP Labuan Bajo, dan
DPP Wakatobi sebagai salah satu Agenda Prioritas Nasional untuk mewujudkan quality tourism.
b. Capaian dukungan Kementerian PUPR hingga tahun 2023 di 6 DPP tersebut mencapai 11,17 T dengan rincian
sebagai berikut: DPP Danau Toba (3,04 T); DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (3,06 T); DPP Bromo-
Tengger-Semeru (836,6 M); DPP Mandalika (2,08 T); DPP Labuan Bajo (1,79 T); dan DPP Wakatobi (372,5 M).
c. Pada tahun 2024, Kementerian PUPR terus mendukung pengembangan 6 DPP melalui pembangunan
infrastruktur PUPR sebesar 624,3 M.
d. Kesiapan Pemerintah Daerah menerima aset infrastruktur yang telah dibangun oleh Pemerintah agar dapat
segera dipelihara. Untuk itu, Pemerintah Daerah harus menyiapkan anggaran dan kelembagaan untuk
operasi dan pemeliharaan.
e. Diperlukan kolaborasi dari semua pihak agar visi, misi, dan skenario masing-masing DPP dapat diwujudkan.
f. Untuk memastikan keberlanjutan infrastruktur PUPR yang telah dibangun, maka diperlukan suatu
pengelolaan kawasan pariwisata dalam skema tata kelola yang disepakati semua pihak.
OUTLINE

ARAH KEBIJAKAN INFRASTUKTUR PUPR


1 MENDUKUNG SEKTOR PARIWISATA

2 OVERVIEW DAN ISU STRATEGIS 10 DPP

3 DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR

4 KESIMPULAN
ARAH KEBIJAKAN INFRASTUKTUR PUPR
1 MENDUKUNG SEKTOR PARIWISATA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
MENDUKUNG TEMA AGENDA PRIORITAS NASIONAL

PERBATASAN NEGARA & PKSN


Perbatasan Darat Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Papua, dll. KAWASAN METROPOLITAN
Patungrayaagung, Sarbagita, Banjarbakula,
Gerbangkertosusila, dll

KONEKTIVITAS MULTIMODA
Bandara, Pelabuhan Hub, Kereta Api, dll
KOTA BARU
Sofifi, Tanjung Selor, Sorong, dll

SENTRA PRODUKSI PANGAN


Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dll

KAWASAN INDUSTRI & KEK


Sei Mangkei, Batam-Bintan, Bitung, Ketapang,
Mandalika, Sorong, Morotai dll

KAWASAN PERDESAAN PRIORITAS NASIONAL


Magelang, Klungkung, Manggarai Barat, Jayapura, dll
KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN)/
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS (DPP)
Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang, dll

7
PERAN PUPR DALAM PENINGKATAN
DAYA SAING PERJALANAN DAN PARIWISATA

8
KONTRIBUSI PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PUPR
TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTOR PARIWISATA

• Pembangunan jembatan dan jalan sebagai akses kawasan pariwisata


DUKUNGAN • Penyediaan akses sanitasi (air limbah dan persampahan)
• Penyediaan air minum
INFRASTRUKTUR PUPR
• Pembangunan dan revitalisasi drainase lingkungan
• Penataan kawasan (penyediaan RTH, penataan kws. pariwisata)

• Kemudahan akses destinasi pariwisata oleh seluruh kalangan


OUTPUT & OUTCOMES • Meningkatkan length of stay & spending rate para wisatawan
• Memperkenalkan Kawasan pariwisata secara global
YANG DICAPAI
• Peningkatan jumlah wisatawan
• Meningkatnya amenitas, kualitas dan kuantitas attraction

DAMPAK DARI KAWASAN Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada PDB


PARIWISATA YANG menjadi 5.5% sebagaimana diamanatkan dalam
DIDUKUNG PUPR RPJMN 2020-2024

Peningkatan kontribusi sektor pariwisata pada PDB menjadi 5.5%


memerlukan kerjasama antar K/L serta koordinasi yang baik antara
pemerintah pusat dan daerah

9
ARAHAN KEBIJAKAN PUPR TAHUN 2024

“Kementerian PUPR memprioritaskan


Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi
dan Rehabilitasi (OPOR) pada proyek-
proyek yang di100%kan sebelumnya,
agar infrastruktur PUPR yang dibangun
benar- benar bermanfaat bagi
Masyarakat”

10
2 OVERVIEW DAN ISU STRATEGIS 10 DPP
SEBARAN KAWASAN 10 DPP

Prov. Sulut
1. DPP Manado-
Likupang *

Prov. Kep. Babel


Prov. Maluku Utara
1. DPP Bangka
1. DPP Morotai
Belitung*
Prov. Papua Barat
Prov. Sumut 1. DPP Raja Ampat *
1. DPP Danau Toba*

Penetapa Pelaksan Peninjaua


n aan n Kembali

Prov. Sultra
1.DPP Wakatobi *
Keterangan

* DP Super Prioritas
* DP Prioritas
Lingkup Penugasan Kemen PUPR Prov. Jatim
Lingkup Penugasan Kemen Parekraf 1. DPP Bromo
Tengger Semeru Prov. NTB Prov. NTT
1. DPP Mandalika 1. DPP Labuan Bajo
Prov. Jateng
1. Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan
Sumber: RPJMN 2020-2024
14

12
PROGRES PENYUSUNAN 10 RIDPN
A. Lingkup penugasan Kementerian PUPR
No. DPP Penyelesaian Kajian ITMP Penyerahan Kajian ke Bappenas Status Terkini

Persiapan Pengesahan RPerpres RIDPN dari Kemenkumham kepada


1 Danau Toba Maret 2020 Mei 2020
Presiden.

Persiapan Pengesahan RPerpres RIDPN dari Kemenkumham kepada


2 BYP Desember 2020 Februari 2021
Presiden.

Sudah RTM pada 21 November 2023, saat ini sedang Finalisasi


3 BTS November 2023 November 2023
RPerpres oleh Bappenas

Sudah terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 84 Tahun 2021


4 Lombok Desember 2019 Mei 2020
tentang RIDPN Lombok-Gili Tramena Tahun 2020-2044

Sudah RTM pada 21 November 2023, saat ini sedang Finalisasi


5 Labuan Bajo Februari 2023 Agustus 2023
RPerpres oleh Bappenas

Persiapan Pengesahan RPerpres RIDPN dari Kemenkumham kepada


6 Wakatobi Desember 2022 Maret 2023
Presiden.

B. Lingkup penugasan Kementerian/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


No. DPP Penyelesaian Kajian ITMP Penyerahan Kajian ke Bappenas Status Terkini
Pengharmonisasian,Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi
1 Bangka Belitung* Desember 2021 Februari 2022 RPerpres RIDPN oleh Kemenkumham. Target penetapan RPerpres
2023
Pengharmonisasian,Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi
2 Manado-Likupang Desember 2021 Februari 2022 RPerpres RIDPN oleh Kemenkumham. Target penetapan RPerpres
2023
Sudah RTM pada 21 November 2023, saat ini sedang Finalisasi
3 Morotai Oktober 2023 November 2023
RPerpres oleh Bappenas

Persiapan Pengesahan RPerpres RIDPN dari Kemenkumham kepada


4 Raja Ampat* Desember 2022 Februari 2023 14
Presiden.

*) Belum ada dukungan PUPR 13


DPP DANAU TOBA
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO

Penurunan Kualitas Air Danau Toba


Penanganannya memerlukan kerjasama banyak pihak: VISI
1. Badan Riset Inovasi Nasional, bertugas melakukan “Pariwisata, Membangun dan Memajukan Tanah Leluhur, Oleh dan
penelitian pada bagian pusat terdalam Danau dengan Bagi Seluruh Masyarakat”
model hidrodinamik 3D untuk memantau sirkulasi horizontal
dan vertikal pada sistem danau.
2. KLHK, bertugas melakukan treatment kimia, biologi dan
MISI:
ekologi untuk menjaga kualitas air danau.
1. Pelestarian dan pengelolaan keanekaragaman sumber daya alam,
3. PUPR, bertanggungjawab mengendalikan/ izin
geologi dan budaya di DPN Danau Toba
pembangunan sempadan danau, agar terkendali dan
2. Kolaborasi Stakeholder dalam satu kesatuan wilayah yang terintegrasi
pembuangan limbahnya memenuhi syarat lingkungan;
secara fisik dan non-fisik, dan secara sektoral.
4. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumut, bertugas 3. Peningkatan Amenitas
mengendalikan KJA (keramba jaring apung) yang menjadi 4. Penciptaan Nilai Tambah sektor pariwisata dan sektor Pertanian
sumber polutan air danau; 5. Pengembangan produk pariwisata yang berkelanjutan
5. Perum Jasa Tirta 1 (PJT1), bertanggungjawab membangun
laboratorium pemantauan di area Parapat, Sumatera Utara.

SKENARIO PENGEMBANGAN:
Nilai Dukungan Pengembangan difokuskan pada 6 KTA di 8 Kabupaten, yaitu:
Infrastruktur PUPR 1. KTA Parapat, dengan tema pengembangan Mice dan Rekreasi
2. KTA Simanindo, dengan tema Budaya

Rp 3,04 T 3. KTA Pangururan, dengan Tema: Geotourism


4. KTA Balige, dengan Kawasan Kota Tua
5. KTA Muara, dengan tema Budaya dan Geologi
Total Realisasi 6. KTA Merek, dengan tema Nature-eco
TA 2020-2023
14
DPP BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO

1. Serah Terima Aset Terbangun. Beberapa aset yang telah VISI


dibangun belum diserahterimakan sehingga infrastruktur “Borobudur-Yogyakarta-Prambanan sebagai destinasi pariwisata
pendukung yang telah dibangun belum termanfaat secara
berkelanjutan dan berkelas dunia berbasis pelestarian kearifan
optimal.
budaya Jawa”
2. Heritage Impact Assessments (HIA). Dokumen HIA
Pembangunan di Kawasan Borobudur telah diterima oleh MISI:
UNESCO dalam Sidang the Extended 45th Session of the World
1. Pengembangan pariwisata terpadu yang memperhatikan kelestarian
Heritage Committee di Riyadh, Arab Saudi pada tanggal 10-25
budaya dan perlindungan lingkungan .
September 2023 sehingga pembangunan di Kawasan Borobudur
2. Pengembangan secara bertahap pada kawasan yang menjadi
yang sebelumnya ditunda dapat segera dilanjutkan.
pengungkit
3. Pengelolaan Kawasan Borobudur. RPerpres terkait single 3. Pemenuhan infrastruktur dasar bagi wisatawan dan masyarakat lokal
destination management organization atau entitas unggul dalam 4. Pengembangan atraksi wisata
pengelolaan Kawasan Borobudur ditargetkan untuk disahkan 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan
pada akhir 2023 sehingga pada 2024 pengelolaan Borobudur
dapat menjadi terpadu.
4. Strategi Dekonsentrasi Pengembangan Borobudur. Strategi
dekonsentrasi Borobudur ke pariwisata lain di Joglosemar belum
didukung dengan destinasi wisata lain yang berkualitas dan
pengelolaan terpadu antar destinasi wisata sehingga kunjungan SKENARIO PENGEMBANGAN:
wisatawan masih terpusat di Borobudur
Pengembangan difokuskan pada 3 KTA, yaitu:
Nilai Dukungan 1. KTA Borobudur, dengan tema persebaran atraksi wisata yang saling
Infrastruktur PUPR terintegrasi
2. KTA Yogyakarta, dengan tema pengembangan Koridor Pariwisata

Rp 3,06 T
Budaya yang Terintegrasi dan Berkesinambungan
3. KTA Prambanan, dengan Tema: penguatan keterkaitan historis antar
objek wisata sebagai bagian dari perlindungan bentang pandang.
Total Realisasi
TA 2020-2023
15
DPP BROMO-TENGGER-SEMERU
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO

1. Mass tourism (Laut Pasir, Pananjakan, Bukit Cinta), yang


VISI
dikhawatirkan dapat menyebabkan degradasi sumber daya “Pariwisata alam dan budaya yang berkelanjutan serta berdaya
alam dan ekosistem, rusaknya habitat flora dan fauna endemik saing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
Jawa di Kaldera Tengger. kolaboratif”
2. Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TN BTS)
merupakan bagian dari Cagar Biosfer Dunia BTS-Arjuno MISI:
yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2015. 1. Menjaga fungsi konservasi Kawasan TN BTS.
3. Rendahnya daya dukung dan daya tampung di Kawasan 2. Mewujudkan destinasi wisata berkualitas dan berdaya saing.
Bromo-Tengger-Semeru, salah satunya ditandai dengan 3. Menciptakan perekonomian lokal yang dapat meningkatkan
kelangkaan sumber daya air. kesejahteraan masyarakat.
4. Mewujudkan pengelolaan pariwisata kolaboratif dan profesional.
4. Pengembangan destinasi wisata berkelanjutan diarahkan 5. Mewujudkan kawasan pariwisata yang tangguh bencana.
ke wilayah sekitar TN BTS melalui penguatan akses dan
peningkatan infrastruktur dasar oleh Kementerian PUPR,
peningkatas kapasitas SDM oleh Kementerian Parekraf,
pengaturan tata ruang oleh Kementerian ATR/BPN, serta
pengembangan tata kelola pariwisata yang kolaboratif.

Nilai Dukungan
Infrastruktur PUPR
SKENARIO PENGEMBANGAN:

Rp 836,6 M Pengembangan Skenario Cakra pada 5 KTA di 5 Kabupaten/Kota, yaitu:


1. KTA Sukapura, Geo-Landscape Adventures.
2. KTA Senduro, Wellness Experiences.
Total Realisasi 3. KTA Poncokusumo, Rural-Culture Destinations.
TA 2020-2023 4. KTA Tosari, Ancient Tengger.
5. KTA Blimbing-Klojen, Colonial Heritage Trails.

16
DPP MANDALIKA
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO

VISI
1. Sebagai salah satu Kawasan Geopark UNESCO, kawasan “Lombok sebagai destinasi yang berkelanjutan, tangguh dan inklusif
ini memiliki keterbatasan daya dukung dan risiko bencana. serta memberikan pengalaman budaya dan alam yang berkualitas”
2. Sektor pariwisata di Lombok belum berkontribusi pada
pengembangan ekonomi lokal.
MISI:
3. Infrastruktur dasar di Lombok belum sepenuhnya
1. Meningkatkan tata kelola dan kelembagaan pengembangan Pariwisata di DPN
memenuhi kebutuhan dan standar. Lombok-Gili Tramena;
4. Pengembangan pariwisata Lombok tidak didukung oleh 2. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan organisasi masyarakat
dalam mengelola destinasi Pariwisata termasuk mitigasi bencana alam;
kapasitas sumber daya manusia yang memadai. 3. Meningkatkan kontribusi sektor Pariwisata dalam pengembangan ekonomi lokal
5. Lombok menghadapi masalah terkait dokumen dan menciptakan peluang mata pencaharian bagi masyarakat;
4. Meningkatkan pengalaman wisatawan sebagai hasil dari optimalisasi ragam
perencanaan dan kebijakan yang tumpang tindih serta
DTW, peningkatan kualitas dan standar layanan Pariwisata, dan integrasi pola
belum terpadunya pembagian unit kerja. perjalanan;
5. Meningkatkan pemasaran dan branding Parirvisata DPN Lombok-
6. Gili Tramena sebagai destinasi wisata utama di Indonesia;
7. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas amenitas Pariwisata dan infrastruktur
pendukungnya.
Nilai Dukungan
Infrastruktur PUPR
SKENARIO PENGEMBANGAN:

Rp 2,08 T 1. Pengembangan difokuskan pada 4 KTA, yaitu KTA Gili-Senggigi, KTA


Pantai Selatan, KTA Mataram, dan KTA Rinjani.
Total Realisasi 2. Skenario Tapal Kuda yang melindungi Global Geopark Rinjani,
TA 2020-2023 mendistribusikan kesejahteraan, membuka potensi pantai selatan,
meningkatkan konektivitas, melestarikan area pertanian, melestarikan
keragaman budaya, mengembangkan pariwisata tematik.

17
DPP LABUAN BAJO
ISU STRATEGIS VISI, MISI, DAN SKENARIO

VISI
1. Pelestarian Taman Nasional, yaitu Komodo dan “Destinasi wisata berbasis ekowisata yang premium dan berdaya
wilayah perairan di Taman Nasional Komodo dan saing, inklusif, berkelanjutan, serta mampu mendorong
sekitarnya yang merupakan daya tarik wisata utama. pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat”.
2. Meningkatkan keselamatan wisatawan.
MISI:
3. Kementerian PUPR bertanggung jawab memastikan
1. Mewujudkan destinasi berbasis ekowisata.
bahwa aset infrastruktur yang terbangun telah 2. Meningkatkan daya saing pariwisata pada tingkat nasional dan global.
diserahterimakan dan dapat dimanfaatkan untuk 3. Mengembangkan destinasi wisata premium.
mendukung pariwisata 4. Mengembangkan pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan
pariwisata.
4. Pemerintah Daerah dan Badan Pelaksana Otorita 5. Meningkatkan keterlibatan dan kapasitas
Labuan Bajo Flores (BOPLBF) bertugas memastikan masyarakat lokal.
pengembangan ekosistem pariwisata, yaitu 6. Meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan
ketersediaan fasilitas pendukung, pasokan logistik, bagi masyarakat lokal.
7. Meningkatkan kemudahan investasi.
pemenuhan kebutuhan SDM, dan pengembangan
investasi.

SKENARIO PENGEMBANGAN:
Nilai Dukungan Pengembangan pada 2 KTA dan 6 Klaster Penyangga:
1. KTA Taman Nasional Komodo,
Infrastruktur PUPR 2. KTA Labuan Bajo, 5 Klaster Pengembangan yaitu:

Rp 1,79 T a. Klaster Labuan Bajo Kota, Urban Tourism.


b. Klaster Batu Cermin – Wae Kelambu, Wisata Goa dan Seni Budaya.
c. Klaster Gorontalo- Golo Bilas, Wisata Keluarga dan MICE.
Total Realisasi d. Klaster Golo Mori –Warloka, Wisata Alam.
TA 2020-2023 e. Klaster Labuan Bajo Perairan , Wisata Bahari.
3. 6 Klaster Penyangga: Pulau Longos, Boleng-Goa Rangko, Mbeliling-
Cunca Wulang, Sano Nggoang, Ndoso-Golo Lesu, dan Lembor- Poco
Rutang. 18
DPP WAKATOBI
VISI, MISI, DAN SKENARIO

ISU STRATEGIS

VISI
1. Sejak 10 tahun yang lalu, TN Wakatobi ditetapkan
sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO. “Wakatobi sebagai Destinasi Pariwisata berkelas Dunia dengan
Masyarakat yang Sejahtera”
2. BRIN, KLHK, Pemkab Wakatobi, dan TN Wakatobi harus
melaporkan kegiatan dalam upaya mendukung dan
mempertahankan Cagar Biosfer Dunia di sidang MISI:
UNESCO. 1. Pengembangan pariwisata yang memperhatikan kelestarian lingkungan
dimana Wakatobi merupakan salah satu Cagar Biosfer Dunia
2. Pengembangan pariwisata melalui dukungan sektor potensial
(Pertanian, Perdagangan, dan Produk Budaya)
Nilai Dukungan 3. Pengembangan pariwisata yang mengedepankan identitas dan kearifan
Infrastruktur PUPR lokal

Rp 372,5 M
Total Realisasi
TA 2020-2023 SKENARIO PENGEMBANGAN:
Pengembangan difokuskan pada 4 KTA di 1 Kabupaten, yaitu:
1. KTA Wangi - Wangi, dengan tema Urban Tourism
2. KTA Kaledupa, dengan tema Research & edukasi - budaya
3. KTA Tomia, dengan Tema: Premium resort dan agro.
4. KTA Binongko, dengan tema Geo Tourism

19
3 DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2020-2023

1 2 3
DPP DANAU TOBA DPP BYP DPP BTS

3,04 T 3,06 T 836,6 M

4 5 6
DPP MANDALIKA DPP LABUAN BAJO DPP WAKATOBI

2,08 T 1,79 T 372,5 M

21
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024

Dalam Miliar Rupiah


TA 2024*
No Unit Organisasi MYC 2022-2024 MYC 2023-2024
Paket Alokasi Paket Alokasi
1 Sumber Daya Air - - -
2 Bina Marga 1,00 2,34 15,00 501,97
3 Cipta Karya - - 15,00 119,99
4 Perumahan - - - -
Total 1,00 2,34 30,00 621,96

*) Dukungan infrastruktur PUPR untuk 6 dari 10 DPP.


Alokasi paket yang selesai di TA 2024 adalah pagu yang sudah teralokasi pada DIPA hingga TA 2023

22
DAFTAR PROYEK PRIORITAS PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024

BINA MARGA Status: 4 Desember 2023

No Sub Project Status


1 DPP BYP
a. Fly over Canguk On going (Selesai Oktober 2024)
b. Fly Over Madukoro On going (Selesai Maret 2024)
2 DPP Toba
a. Preservasi Jalan Tiga Runggu – Tanjung Dolok Lelang
3 DPP BTS
a. Rehabilitasi Jalan 103 Bts Kota Probolinggo – Bts. Kab Lumajang On going (April 2024)
b. Rehabilitasu Jalan Probolinggo – Grobogan – Lumajang (103) Bts Kota On going (Mei 2024)
Probolinggo – Bts Kab Lumajang dan (104) Bts Kab Probolinggo –
Grobogan
c. Pelebaran Jalan Menuju Standar (061) Turen – Bts. Kab Lumajang I On going (April 2024)
d. Pelebaran Jalan Menuju Standar (062) Turen – Bts. Kab. Lumajang II On going (Oktober 2024)
e. Pelebaran Jalan Exit Tol Seksi 5 Pandaaan Malang On going ( September 2024)

23
DAFTAR PROYEK PRIORITAS PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024
CIPTA KARYA Status: 4 Desember 2023

No Sub Project Status


1 DPP BYP
a. Peningkatan Kapasitas IPLT Madurejo Kab Sleman On going (Januari 2024)
b. Pembangunan TPST Kab Bantul On going (Juli 2024)
2 DPP Mandalika
a. Pembangunan SPAM KSPN Mandalika Tahap 2 Kab Lombok Tengah On going (Maret 2024)
b. Penataan Kawasan Gili Trawangan On going (September
2024)
c. Penataan Kawasan Gili Air On going (Oktober 2024)
d. Pengadaan Alat Berat Mendukung TPA Ijo Balit Kab Lombok Timur On going (April 2024)
e. Pengadaan Peralatan Pengangkutan Sampah mendukung TPST Sandubaya Kota Mataram On going (April 2024)

3 DPP Toba

a. Peningkatan Kapasitas IPA 40 liter/det dan Pembangunan Jaringan SPAM IKK Parapat Lelang

b. Pembangunan IPLT Samosir On going (April 2024)

c. Pembangunan IPLT di lokasi IPAL Ajibata On going (Juli 2024)

d. Pengadaan alat berat persampahan dan limbah di Kab Samosir On going (Juni 2024)

24
DAFTAR PROYEK PRIORITAS PUPR UNTUK 6 DPP
TAHUN 2024
CIPTA KARYA Status: 4 Desember 2023

No Sub Project Status


4 DPP BTS
a. Penataan Kawasan KSPN BTS Tahap 2 On going (September 2024)

b. Penataan Kawasan KSPN BTS Tahap 3 On going (oktober 2024)

c. Penataan Kawasan KSPN BTS Tahap 4 On going (Agustus 2024)

d. Penataan Operasi dan Pemeliharaan Air Limbah dan Persampahan Malang On going (April 2024)
f. Pengadaan Sarana dan Prasarana Persampahan Kab Probolinggo On going (Juli 2024)
5 DPP Labuan Bajo
a. SPAM Dukungan untuk TPA Warloka On going (Maret 2024)
b. Pembangunan IPLT Kab Manggarai Barat On going (Juni 2024)
c. Pembangunan Truk Tinja IPLT Manggarai Barat On going (April 2024)
6 DPP Wakatobi
a. Penataan Kawasan Waterfront Marina dan Keraton Liya On going (September 2024)
b. Pembangunan TPA Kaledupa On going (Juli 2024)
c. Pengadaan Peralatan Persampahan dan Air Limbah Kab Wakatobi On going (Februari 2024)
d. Pembangunan IPLT Tomia Kab Tomia On going (Juli 2024)
e. Optimalisasi TPA Wambeamale Kab Wakatobi On going (September 2024)
25
4 KESIMPULAN
KESIMPULAN

1. Kementerian PUPR telah menyusun perencanaan pariwisata terintegrasi di 6 DPP, yaitu DPP
Danau Toba, DPP Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, DPP Bromo-Tengger-Semeru, DPP
Mandalika, DPP Labuan Bajo, dan DPP Wakatobi sebagai salah satu Agenda Prioritas Nasional
untuk mewujudkan quality tourism.
2. Capaian dukungan Kementerian PUPR hingga tahun 2023 di 6 DPP tersebut mencapai 11,17 T
dengan rincian sebagai berikut: DPP Danau Toba (3,04 T); DPP Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan (3,06 T); DPP Bromo-Tengger-Semeru (836,6 M); DPP Mandalika (2,08 T); DPP
Labuan Bajo (1,79 T); dan DPP Wakatobi (372,5 M).
3. Pada tahun 2024, Kementerian PUPR terus mendukung pengembangan 6 DPP melalui
pembangunan infrastruktur PUPR sebesar 624,3 M.
4. Kesiapan Pemerintah Daerah menerima aset infrastruktur yang telah dibangun oleh Pemerintah
agar dapat segera dipelihara. Untuk itu, Pemerintah Daerah harus menyiapkan anggaran dan
kelembagaan untuk operasi dan pemeliharaan.
5. Diperlukan kolaborasi dari semua pihak agar visi, misi, dan skenario masing-masing DPP dapat
diwujudkan.
6. Untuk memastikan keberlanjutan infrastruktur PUPR yang telah dibangun, maka diperlukan suatu
pengelolaan kawasan pariwisata dalam skema tata kelola yang disepakati semua pihak.

27

Anda mungkin juga menyukai