Penyusun:
Tim Tenaga Ahli ITMP Kemenparekraf.
Ketua Tim:
Dr. Phil., Ir. Rino Wicaksono, B.Eng., MArchUD, MURP, IAP
1
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN KEBIJAKAN
3. KONSEP PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
4. GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
5. KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN ITMP
6. LUARAN KEGIATAN
7. METODOLOGI KERJA
8. RENCANA KEGIATAN SURVEI
9. TABEL PANDUAN NILAI DAN KOMPILASI NILAI
10. LAMPIRAN 2
1. PENDAHULUAN
MAKSUD
Maksud dari penyusunan dokumen ITMP adalah agar pemerintah, pemerintah daerah, investor, komunitas dan masyarakat luas serta
para pihak terkait lainnya memiliki panduan dan pedoman yang terpadu dalam melakukan pembangunan dan pengembangan pariwisata di
wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
TUJUAN SASARAN
1. Melakukan identifikasi dan pendalaman terkait peraturan 1. Teridentifikasinya dan terjadinya pendalaman pemahaman
perundangan, kebijakan pembangunan pariwisata dan terkait peraturan perundangan, kebijakan pembangunan
berbagai teori kepariwistaan yang relevan dengan pariwisata dan berbagai teori kepariwistaan yang relevan
pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di dengan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di
Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Bangka Belitung.
2. Menyusun profil pilar pariwisata Kepulauan Bangka Belitung 2. tersusunnya profil pilar pariwisata Kepulauan Bangka Belitung.
3. Melakukan berbagai analisis untuk mengkaji secara dalam 3. Terumuskannya konsep pembangunan dan pengembangan
peraturan perundangan dan kebijakan, data dasar wilayah kepariwisataan Kepulauan Bangka Belitung hasil analisis
dan pilar pariwisata dalam rangka perencanaan peraturan perundangan dan kebijakan, data dasar wilayah dan
pembangunan kepariwisataan Kepulauan Bangka Belitung pilar pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung.
4. Menyusun kebijakan, arahan, skenario, program dan rencana 4. Tersusunnya kebijakan, arahan, skenario, program dan rencana
kegiatan pembangunan dan pengembangan pariwisata kegiatan pembangunan dan pengembangan pariwisata
Kepulauan Bangka Belitung pada tataran makro, meso dan Kepulauan Bangka Belitung pada tataran makro, meso dan mikro
mikro yang terintegrasi dan komprehensif. yang terintegrasi dan komprehensif.
5. Menyusun draf rancangan Peraturan Presiden RI Tentang 5. Tersusunnya draf rancangan Peraturan Presiden RI Tentang
RIDPN/ ITMP Kepulauan Bangka Belitung RIDPN/ ITMP Kepulauan Bangka Belitung
3
2. TINJAUAN KEBIJAKAN
1. KEBUTUHAN INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN (ITMP) BANGKA BELITUNG
PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA MEMBUTUHKAN
1
KOLABORASI LINTAS SEKTOR TA N T A N G A N :
PP 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Banyaknya Masterplan
Kementerian/Lembaga memiliki masterplan sektoral dan wilayah.
2
Pariwisata Nasional (Ripparnas): Pemerintah Daerah juga memiliki masterplan
• 50 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN): Infrastruktur dan daya dukung lingkungan
• 222 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN): Infrastruktur dasar dan konektivitas terbatas, serta daya dukung 3
• 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) lingkungan kurang berkelanjutan
Sumber: Pengantar Penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Bangka Belitung, Bappenas, Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, 25 Juni 2021 4
2. TINJAUAN KEBIJAKAN
2. KETERPADUAN DIBANGUN MELALUI PENERAPAN PRINSIP TEMATIK, HOLISTIK, INTEGRATIF DAN SPASIAL
(THIS) DALAM BENTUK MAJOR PROJECT (MP) DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
TEMATIK INTEGRATIF SPASIAL
EKOWISATA
Proyek 10 Destinasi 1 TN Gunung Leuser dan KHDTK Aek Nauli
Pariwisata Prioritas:
2 TWA Muka Kuning
1. Danau Toba,
2. Bangka Belitung, KSPN/KPPN
3. Borobudur Dskt,
4. Bromo-Tengger- 1 KSPN Toba dskt.
Semeru, 2 KSPN Nongsa-Pulau Abang dskt. dan KSPN Lagoi-Bintan dskt.
5. Lombok -
Mandalika, 3 KSPN Bukittinggi dskt, KSPN Maninjau dskt, KSPN Singkarak
6. Labuan Bajo, dskt, KPPN Padang dskt, dan KPPN Sawahlunto dskt.
7. Wakatobi, 4 KSPN Tanjung Kelayang dskt. dan KPPN Pangkal Pinang
8. Manado -Likupang Sungai Liat dskt.
9. Morotai,
10.Raja Ampat. GEOPARK
1 Geopark Kaldera Toba 4 Geopark Ranah
Minang Silokek
2 Geopark Natuna
3 Geopark Ngarai Sianok- 5 Geopark Sawahlunto
Maninjau 6 Geopark Belitong
Sumber: Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang tentang RPJM Nasional Tahun 2020-2024 6
4.
2. TINJAUAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PROYEK 10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS - DANAU TOBA, BOROBUDUR DSKT, LOMBOK-MANDALIKA, LABUAN BAJO,
MANADO-LIKUPANG, WAKATOBI, RAJA AMPAT, BROMO-TENGGER-SEMERU, BANGKA BELITUNG, DAN MOROTAI
PARIWISATA:
RENCANA
PEMBANGUNAN
JANGKA
MENENGAH
NASIONAL
TAHUN
2020-2024
Referensi
Postur
dan
Distribusi
Anggaran
Untuk
Penyusunan
Program
dan Kegiatan
2. Pembangunan dan pengembangan industri kepariwisataan yang memberdayakan potensi lokal, berkualitas
internasional, menumbuhkan dan memeratakan perekonomian masyarakat, serta meningkatkan pendapatan
masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah.
4. Pembangunan dan pengembangan pemasaran kepariwisataan dengan branding yang jitu, advertising dengan
berbagai model dan menggunakan teknologi terkini, sosialisasi dan advokasi terhadap para pihak terkait serta
selling yang tepat sesuai dengan segmen pasar-nya.
9
3. KONSEP PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN VII. MANGGAR – PANTAI
I. TANJUNGPAN DAN-NASIK
KEPARIWISATAAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PUNAI
Kota Tanjung Pandan-Selat Nasik Kota Manggar-Pantai
Tema: Pantai, Mi ce , Budaya, Punai (Kabupaten
III. MENTOK DSKT Wisata Kuliner Belitung Timur)
Mentok (Kab. Bangka Barat) Tema: Pantai, Minat Khusus
Tema: Wisata Sejarah dan Pantai Atraksi Utama:
- Pulau Lengkuas (Memancing, Geopark,
Atraksi Utama: - PanTanjung Kelayang Agama)
• Museum Timah Indonesia - Pantai Tanjung Tinggi Atraksi Utama:
• Mercusuar Tanjung Kalian - Pantai Batu Bedil - PantaiBurungMandi
• Masjid Jamik dan Kelenteng Kong IV. BELINYU DSKT - Desa Terong - PantaiPunai
Fuk Miau (Kabupaten Bangka) - Belitung Mangrove - PantaiSerdang
• Pantai Air Nyatoh Tema: Pantai, Budaya - Openpit
• Pantai Tungau Atraksi Utama: - Kuil Dewi Kwan In
• Benteng Kota Tembilang -Pulau Nenas
-Pantai Batu Bedinding
-Desa Wisata Kampung Gedong
-Goa Maria
-Kelenteng Kuto Panji
II. PANGKALPINANG-
SUNGAI LIAT
Pangkalpinang-Sungai Liat IX. KOBA
(Kabupaten Bangka, Kota (Kabupaten Bangka Tengah)
Pangkalpinang & Kabupaten Tema: Pantai dan Alam
Bangka Tengah) Atraksi Utama:
Tema: Pantai, Budaya -Air Terjun Sadap
Atraksi Utama: -Pantai Sumur Tujuh
-Pantai Matras -Hutan Pelawan Naman VI. LEPAR-SELAT
-Pantai Parai Tenggiro GASPAR
-Pantai Pasir Padi (Kabupaten Bangka VIII. BELITUNG SELATAN
V. TOBOALI-TUKAK SADAI Selatan dan Kabupaten
-Pantai Tanjung Pesona Toboali (Kabupaten Bangka Belitung) Teluk Gembira Dskt
Selatan dan Bangka Tengah) Tema: Kepulauan Tema: Pantai, Tamasya, Rekreasi
Tema: Pantai dan Alam, Wisata Atraksi Utama: Atraksi Utama:
Kuliner - Pulau Lepar
Kawasan Pengembangan Atraksi Utama: - Pantai Tanjung Labu -Pantau Panyabong
1 1 1 Daya Tarik Wisata
Pariwisata Nasional (KPPN) -Pantai Tanjung Berikat - Pulau Pongok -Batu Baginda
KWU/KIP/KTA -Pantai Batu Kapur - Pantai Batu Tambun -Teluk Gembira
Kawasan Strategis -Pantai Batu Perahu Pongok
Pariwisata Nasional (KSPN) Daerah Tujuan Pariwisata - Desa Pasir Putih - Pantai Celagen 10
IDENTIFIKASI AWAL SEBARAN KTA 1. TANJUNGPANDAN-NASIK
KTA 4. MANGGAR – PANTAI
KEY TOURISM AREA (KTA) PARIWISATA KBB PUNAI
Kota Tanjung Pandan-Selat Nasik Kota Manggar-Pantai
BERDASARKAN KAJIAN VISIONING Tema: Pantai, MICE, Budaya, Punai (Kabupaten
Wisata Kuliner Belitung Timur)
SEBARAN KTA KEP. BABEL: Atraksi Utama: - Pantai Batu Tema: Pantai, Minat Khusus
1. Tanjung Pandan- Selat Nasik - Pulau Bedil (Memancing, Geopark,
Lengkuas - Desa Terong Agama)
2. Mentok DSKT - PanTanjung - Belitung Atraksi Utama:
3. Pangkal Pinang - Sungai Liat Kelayang Mangrove - PantaiBurungMandi
4. Manggar - Pantai Punai - Pantai Tanjung - PantaiPunai
Tinggi - PantaiSerdang
5. Belinyu DSKT KTA 5. BELINYU DSKT - Openpit
6. Toboali-Tukak Sadai (Kabupaten Bangka) - Kuil Dewi Kwan In
Tema: Pantai, Budaya
7. Lepar-Selat Gaspar Atraksi Utama:
8. Koba -Pulau Nenas
9. Teluk Gembira dskt -Pantai Batu Bedinding
Sumber: Hasil Visioning Master Plan Pariwisata -Desa Wisata Kampung Gedong
Babel, 2020 -Goa Maria
-Kelenteng Kuto Panji
KTA 2. MENTOK DSKT
Mentok (Kab. Bangka Barat) KTA 3. PANGKALPINANG-SUNGAI LIAT
Tema: Wisata Sejarah dan Pantai Pangkalpinang-Sungai Liat (Kabupaten
Atraksi Utama: Bangka, Kota Pangkalpinang & Kabupaten
• Museum Timah Indonesia Bangka Tengah)
• Mercusuar Tanjung Kalian Tema: Pantai, Budaya
• Masjid Jamik dan Kelenteng Atraksi Utama:
Kong Fuk Miau -Pantai Matras
• Pantai Air Nyatoh KTA 6. TOBOALI-TUKAK SADAI
-Pantai Parai Tenggiro Toboali (Kabupaten Bangka
• Pantai Tungau -Pantai Pasir Padi
• Benteng Kota Tembilang Selatan dan Bangka Tengah)
-Pantai Tanjung Pesona Tema: Pantai dan Alam, Wisata
Kuliner
Klaster Daerah Tujuan Pariwisata Daya Tarik Wisata Alam Atraksi Utama:
Sub Klaster Daerah Tujuan Pariwisata Daya Tarik Wisata Budaya -Pantai Tanjung Berikat
Kawasan Pengembangan Pariwisata -Pantai Batu Kapur
Nasional (KPPN) Daya Tarik Wisata Buatan -Pantai Batu Perahu
Kawasan Strategis Pariwisata - Desa Pasir Putih
Daya Tarik Desa Wisata
Nasional (KSPN) 11
4. GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Penduduk
Luas wilayah Provinsi 1.455.678 jiwa dengan laju
Kepulauan Bangka Belitung pertumbuhan sebesar 1,70%
81.725,23 Km². dari 2010-2020
Kabupaten • Daratan seluas 16.424,23 Km²
Kabupaten Bangka
Bangka Barat (2.950,69 Km²)
(20,10% dari total luas wilayah) Jumlah Angkatan
Kota l.k. 25 kali DKI Jakarta. Kerja 738.637 jiwa
(2.820,61 Km²)
Pangkalpinang • Laut seluas 65.301,00 Km²
(118,80 Km²) (79,90% dari total luas wilayah)
Kabupaten Curah Hujan
Hidrogeologi Bangka Tengah 2.073,3 mm
• Sistem Akuifer Dengan (2.126,36 Km²) Dengan jumlah hari hujan
Aliran Melalui Ruang Antar 196 hari.
Butir Kabupaten
Kabupaten
• Sistem Akuifer Dengan Bangka Selatan
Belitung
Aliran Melalui Ruang Antar (3.607,08 Km²) Batas-batas:
(2.293,60 Km²) Kabupaten • Sebelah Barat : Selat Bangka,
Butir Dan Rekahan
• Sistem Akuifer Dengan Belitung Timur • Sebelah Timur : Selat Karimata,
Aliran Melalui (2.507,00 Km²) • Sebelah Utara : Laut Natuna, dan
Rekahan/Celahan • Sebelah Selatan : Laut Jawa,
Topografi
Jenis Tanah Secara umum memiliki ketinggian
Secara umum memiliki PH atau antara 7 – 50 mdpl, dengan titik Potensi Air Tanah di Provinsi
reaksi tanah yang asam rata-rata Bangka Belitung memiliki tiga kelas,
terendah di Kota Manggar, Belitung yaitu sangat rendah, rendah, dan
di bawah 5 tetapi memiliki Timur yaitu 7 mdpl dan tertinggi di sedang. Wilayah yang terluas adalah
kandungan aluminium yang tinggi. kawasan Muntok Bangka Barat yang potensi air tanah rendah.
mencapai 50 mdpl 12
4. GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Kabupaten Bangka
Sebaran Amenitas
Keterangan Jumlah Total
TJ. PANDAN
MANGGAR
Kabupaten
TOBOALI Belitung Timur
Kabupaten
Bangka Selatan
1/15 166 01 01
Hasil dari Penilaian yang berupa Tabel Penilaian, bersifat terbuka bagi para pihak terkait,
Untuk bisa mendapatkan DPP dan KTAP khususnya pemprov, pemkot dan pemkab di KBB. Format dan Substansi Formula yang
secara oyektif disusunlah Formula yang berupa Tabel dibahas pada saat FGD-1.
berupa:
Analisis kondisi eksisiting dengan menggunakan Tabel Penilaian berbasis kepada data
Tabel Pedoman Nilai yang dimiliki.
4 Pilar Pariwisata dan 4 Sektor Strategis Semakin lengkap datanya maka nilai juga akan semakin baik.
Dan
Tabel Penilaian
Kota dan Kabupaten dengan
menggunakan Tabel Pedoman Nilai Hasil dari penilaian akan menghasilkan Rekomendasi Pengembangan, yang akan di
deskripsikan dalam Konsep dan dijabarkan dalam Rencana
Proses penilaian adalah bagian dari proses
analisis dengan metode deskriptif,
komparatif, kualitatif dan kuantitatif.
Dokumen Rencana skala KBB, KTAP dan DPP disusun berdasarkan analisa DDDT,
baik DDDT Spasial juga DDDT Sektoral.
15
DATA ANALISIS KONSEP & RENCANA
A. DATA TERKAIT DENGAN 3 STRATA KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PARIWISATA ANALISIS KEBIJAKAN
1. Analisis Sistem Perwilayahan Pariwisata Kriteria & Analisis Penyepakatan &
A.1. Kebijakan Nasional; RPJMN, RTRWN, RTRW Pulau Kepulauan Babel; KSPN Tj. Kelayang, KPPN Klasifikasi KTA Penetapan DTW Prioritas
Sumatera, Ripparnas, Tatranas, kebijakan sectoral terkait P.Pinang-S.Liat, Belinyu & Beltim; DPP Babel Wil.
lainnya. Utara & Selatan, Kawasan Geopark Babel.
Klasifikasi & Tipologi Key Tourism Area/KTA
A.2. Kebijakan Provinsi Kepulauan Babel: RPJP, RPJMD, 2. Analisis Struktur Ruang: PKN P.Pinang, PKW Tj. Sub KTA, KTA Prioritas, KTA Penyepakatan &
Pandan & Manggar, KIT Tj. Berikat, KI Tj. Binga KTA penetapan KTA Prioritas
RTRW Prov, RZWP3K, Ripparprov, Neraca SDA & LH provinsi, Pendukung, Non KTA
Tatrarawil, Kebijakan sectoral terkait lainnya.
A.3. Kebijakan Kabupaten/Kota: RPJP, RPJMD, RTRW 3. Analisi Tingkat Aksesibilitas & Kebutuhan
Kab/Kota, Ripparkab/kota, Tatralok, kebijakan sector terkait Pengembangan Transportasi (V/C, proyeksi) Target Alternatif Skenario Pengembangan Pariwisata
lainnya. Pola Konektivitas Kunjungan
internal klaster dan (Optimis,
4. Analisis Neraca Lingkungan antar klaster Daya Tarik
Penyepakatan & Penetapan
Moderat, Skenario Pengembangan
B. DATA TERKAIT DENGAN 4 PILAR PARIWISATA (Baseline Wisata Pesimis)
ANALISIS PILAR PARIWISATA
Pariwisata) 1. Analisis Daya Tarik Wisata & Konektivitas antar Skenario Pengembangan Pariwisata Kepulauan Bangka
B.1. DESTINASI PARIWISATA Daya Tarik Wisata & antar kelompok Daya Tarik Analisis Tipologi Belitung
1. Atraksi: Identifikasi ragam dan sebaran atraksi Budaya, Wisata (uniqueness, indikator klaster, gravitasi) Pengembangan Daya
Tarik Wisata (Analisis Tipologi
Alam dan Buatan. Skoring) Pengembangan Konsep Rencana Induk Destinasi Pariwisata
2. Analisis Kebutuhan & Pengembangan Amenitas Daya Tarik Wisata
2. Aksesibilitas – Infrastruktur Prioritas. (proyeksi, target pasar) (intensif, semi Nasional Bangka Belitung
Klaster Daya Tarik intensif, terbatas) (Integrated Tourism Master Plan/ ITMP)
3. Amenitas – Hospitality serta Sarana dan prasarana Wisata
penunjang kegiatan pariwisata diluar Infrastruktur 3. Analisis Kesesuaian Daya Tarik Wisata
Prioritas. (Kesesuaian Lahan, RTRW, Kebencanaan, tingkat
aksesibilitas, jml pengunjung, Kelengkapan Sarpras,
Analysis
Konsep Rencana Pembangunan KWU/ KIP/ KTA
4. Komunitas Pariwisata Kualitas lingkungan, tingkat konflik) Prioritas di Bangka Belitung
DDDT (Priority Key Tourism Area/KTA Development Plan)
B.2. KELEMBAGAAN PARIWISATA
Bentuk, jumlah dan sebaran kelembagaan pariwisata yang 4. Analisis Jenis, Kinerja & Kebutuhan
ada. Pengembangan Kelembagaan (kualitatif)
B.3. INDUSTRI PARIWISATA
Konsep Rencana Pembangunan Daerah Tujuan
5. Analisis Kinerja & Strategi Pengembangan Arah & Kisi-Kisi Penguatan Pariwisata Prioritas
Jenis, jumlah dan sebaran industri pariwisata yang ada. Industri Pariwisata-13 usaha pariwisata (kulitatif- Kelembagaan, Usaha Wisata, (Priority Attraction Development Plan)
B.4. PEMASARAN PARIWISATA kuantitatif) Pemasaran & Investasi
Bentuk ragam pemasaran pariwisata yang dilakukan.
6. Analisis Kinerja & Strategi Pemasaran Pariwisata
Bangka Belitung (BAS, DOT, POS Analisis) RENCANA INDUK DESTINASI PARIWISATA
C. DATA TERKAIT 4 SEKTOR STARTEGIS Arah & Kisi-Kisi Pengembangan NASIONAL (RIDPN) BANGKA BELITUNG
ANALISIS SEKTOR STRATEGIS Pariwisata Berdasarkan Ekonomi (kebijakan pengembangan mass responsible & sustainable
C.1. PEREKONOMIAN –Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Basis & Wilayah tourism; kebijakan pengembangan 4 pilar pariwisata & 4 sector
1. Analisis ekonomi basis & arahan pengembangan strategis)
C.2. KONDISI SOSIAL DAN BUDAYA-kependudukan, ekonomi wilayah (shift-share, economic impact
keragamana budaya, kearifan local. analysis) Arah & Kisi-Kisi Penguatan Sosial
2. Analisis Kondisi & strategi penguatan social Budaya Dalam Mendorong
C.3. LINGKUNGAN ALAM – Fisiografi, Penggunaan Lahan, Kepariwisataan RENCANA PEMBANGUNAN KWU/ KIP/ KTA PRIORITAS
Kebencanaan budaya (Kualitatif)
(Norma, Standar, Prosedur & Kriteria Pengembangan KIP
C.4. LINGKUNGAN BUATAN meliputi 4 pilar priwisata & 4 sector strategis;
3. Analisis Keragaman hayati & Kebencanaan Arah & Kisi-Kisi Pengembangan peta skala 1 : 25.000)
C.4.1. Bangunan Gedung – Hunian, Sarana Sosekbud. 4. Analisis Daya Dukung-Daya Tampung & Target Pariwisata Berkelanjutan &
Kunjungan Wisatawan Tanggap Bencana
C.4.2. Infrastruktur Prioritas
1. Transportasi; 2. Jalan, Jembatan dan Pedestrian; 3. Air RENCANA PEMBANGUNAN DTP/ DP PRIORITAS
Minum/ Bersih; 4. Persampahan; 5. Limbah Cair; 6. 5. Analisis Kinerja dan Proyeksi Kebutuhan Arah & Kisi-Kisi Pengembangan (exicting condition performance, Projections Targets, Strategies
Drainase; 7. Ruang Terbuka Publik – RTH & RTNH; 8. Infrastruktur Prioritas Pendukung Kegiatan Sistem Transportasi & Prasarana & Action Plan, Key Success Factors, Key Performaces Indicators,
Penanggulangan Kebakaran; 9. Energi Listrik, dan; 10. Kepariwisataan Prioritas Lainnya meliputi 4 pilar pariwisata & 4 sector strategis;
Sistem Telekomunikasi. peta skala 1:5.000 )
19
6. LUARAN KEGIATAN
20
7. METODOLOGI KERJA
21
7. METODOLOGI KERJA
METODOLOGI ANALISIS
DPN
PALEMBANG
50 DPN BANGKA
BELITUNG
DSK
PROYEKSI
HISTORIKAL
RIDPN
KWU/
BANGKA
KIP/ KTA
BELITUNG
KUANTITATIF
DESKRIPTIF
KUALITATIF KOMPARATIF
DAERAH
DAYA TARIK
TUJUAN
WISATA
PARIWISATA
- BAB -
- 3A & K -
22
7. METODOLOGI KERJA
MATERI ANALISIS
23
7. METODOLOGI KERJA
DATA SEKUNDER Instansional, Institusional
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
PUSAT
PROVINSI
Instansional
DATA PRIMER indepth interview
DATA
SEKUNDER
Institusional DATA SEKUNDER Instansional, Institusional
KAB/ KOTA
Observasi/ Pengukuran
Visualisasi
indepth interview 24
7. METODOLOGI KERJA
PENDEKATAN 4 PILAR KEPARIWISATAAN NASIONAL DAN PARTICIPATIVE PLANNING
25
7. METODOLOGI KERJA
PENDEKATAN COMMUNITY BASE DAN GLOBAL SUSTAINABLE TOURISM (GST)
Sustainable Management
• Management Structure Cultural Sutainability
and Framework • Protecting Cultural
• Stakeholder Engagement Heritage
• Managing Pressure and • Visiting Cultural Sites
Change
STRATEGIC PLANNING
Socio-economic
Bottom AGRICULTURAL Evironmental Sustainability
Top down Sustainability
Up • Delivering Local Economic • Conservation of Natural
approach
approach Benefits Heritage
NATURAL &
TOURISM CBT CULTURAL • Sosial Wellbeing and • Resoure Management
HERITAGE Impacts • Management of Waste
and Emissions
LOKAL INITIATIVES
26
8. DIAGRAM RENCANA KEGIATAN SURVEI AWAL KE DAERAH
RENCANA SURVEI KE DAERAH DALAM KONDISI NORMAL
H1 H2 H3 H4 H5 H 6-7 H8
Senin 6/9 Selasa 7/9 Rabu 8/9 Kamis 9/9 Jumat 10/9 Sabtu 11/9 Minggu 12/9
Catatan : Tim Manajemen bersifat mobile sesui kebutuhan pelaksanaan kegiatan survai tim
9. TABEL PANDUAN NILAI DAN KOMPILASI NILAI
28
1. Gugusan tabel berikut merupakan DRAF-6 yang merupakan hasil diskusi Tim Penyusun
ITMP Kemenprarekraf.
3. Draf-6 ini disampaikan kepada Tim TA Penyusunan ITMP Manado Likupang untuk
dibahas bersama agar terdapatnya keselarasan formula sistem penentuan DTW, DP/
KWU/ KIP dan KTA Prioritas.
4. Draf-6 ini juga disampaikan kepada Tim TA Penyusunan Investasi di Kepulauan Bangka
Belitung untuk dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
29
01.
ATRAKSI/ DAYA TARIK WISATA
30
DRAF-6 TABEL 1. PANDUAN NILAI ATRAKSI/ DAYA TARIK WISATA ALAM, BUDAYA DAN BUATAN
INDIKATOR
NO DAYA TARIK NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
WISATA
1 KEKHASAN Tidak memiliki Memiliki kekhasan di Memiliki kekhasan di Memiliki kekhasan Memiliki kekhasan
Memiliki Kekhasan
kekhasan - tingkat tingkat provinsi di tingkat nasional tingkat dunia
di tingkat Destinasi
kabupaten/kota
2 KELANGKAAN Tersedia dibanyak Sumberdaya Sumberdaya terbatas Sumberdaya terbatas Sumberdaya Sumberdaya
tempat terbatas di tingkat - di tingkat kabupaten di tingkat provinsi terbatas di tingkat terbatas di seluruh
Destinasi kota nasional dunia
3 STATUS - Pendukung tingkat Utama tingkat Pendukung tingkat Utama tingkat Pendukung tingkat Utama tingkat
31
DRAF-6 TABEL 1. PANDUAN NILAI ATRAKSI/ DAYA TARIK WISATA ALAM, BUDAYA DAN BUATAN
INDIKATOR
NO DAYA TARIK NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
WISATA
6 POSISI - Daya tarik wisata tahap - - Daya tarik wisata tahap - Daya tarik wisata maju
PENGEMBANGAN pengenalan, dengan dasar perkembangan (growth), dengan dasar penilaian:
ATRAKSI/ DAYA penilaian jumlah wisatawan dengan dasar penilaian: 1. Atraksi/daya tarik wisata
TARIK WISATA (dalam setahun) berkunjung 1. Jumlah wisatawan telah memiliki
rendah dan berasal dari (dalam setahun) diversifikasi aktivitas dan
sekitar wilayah daya tarik berkunjung terus interpretasi yang
tingkat partisipati masyarakat bertambah dan semakin lengkap;
masih rendah banyak yang berasal dari 2. Jumlah wisatawan (dalam
sekitar wilayah kab/kota, setahun) berkunjung
antar kota/provinsi, atau banyak dan berasal dari
bahkan wisatawan sekitar wilayah kab/kota
DAYA TARIK WISATA mancanegara;
2. Atraksi/daya tarik wisata
atau antar kota/provinsi
serta telah dikunjungi
telah beroperasi secara wisatawan mancanegara
lengkap secara reguler;
3. Tingkat partisipasi 3. Tingkat partisipasi
masyarakat mulai masyarakat aktif dan
berkembang sebagai terbentuk
penyedia produk dan jasa kelembagaan/organisasi;
dalam mendukung 4. Terdapat
atraksi/daya tarik wisata. pengelola/kelembagaan
4. Kebutuhan sumber daya yang memiliki SOP;
manusia telah terpenuhi 5. Sumber daya manusia
namun masih perlu penyedia jasa pariwisata
program-program sudah tersedia dan
pengembangan kapasitas sebagian besar sudah
tersertifikasi kompetensi
32
DRAF-6 TABEL 1. PANDUAN NILAI ATRAKSI/DAYA TARIK WISATA ALAM, BUDAYA DAN BUATAN
TINGKAT KABUPATEN DAN KOTA
NO INDIKATOR DAYA TARIK WISATA NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
Natural Resources
Tersedianya
Dokumen
Jumlah Warisan Alam Dunia
Rencana Tersedianya Warisan
7 (World Natural Heritage) Tidak tersedia - - - -
Usulan Alam Dunia
Warisan
Tersedia dokumen
Tidak tersedia dokumen jumlah
8 yang Diketahui - jumlah spesies yang
dokumen spesies yang
diketahui
diketahui
Tersedia
dokumen
Tidak tersedia
analisis Tersedia dokumen
Tingkat Ketertarikan Wisatawan dokumen analisis
terhadap analisis terhadap
9 Terhadap Pariwisata Berbasis permintaan - - - -
rendahnya tingginya permintaan
Alam terhadap wisata
permintaan terhadap wisata alam
alam
terhadap wisata
alam
NO INDIKATOR DAYA TARIK WISATA NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
Cultural Resources
Tersedianya
Dokumen
Jumlah Warisan Budaya Dunia Rencana
Tersedianya Warisan
10 (World Cultural Heritage) Tidak tersedia - - - Usulan
Budaya Dunia
Warisan
35
DRAF-6 TABEL 2. PANDUAN NILAI AMENITAS
INDIKATOR AMENITAS
NO NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
1 I NFORMASI PARIWISATA
1.1 Pusat Informasi Wisata (Tourism Tidak ada Jumlah DTW yang Jumlah DTW yang Jumlah DTW yang memiliki Jumlah DTW yang Jumlah DTW yang Seluruh DTW memiliki TIC
Information Center/ TIC) memiliki TIC kurang dari memiliki TIC 10%-25% TIC 25%-50% dari total memiliki TIC 50%-75% memiliki TIC 75%-99%
10% dari total jumlah dari total jumlah DTW jumlah DTW dari total jumlah DTW dari total jumlah DTW
DTW
1.2. Kelengkapan sarana dan prasarana Tidak ada Jumlah TIC yang memiliki Jumlah TIC yang memiliki Jumlah TIC yang memiliki Jumlah TIC yang memiliki Jumlah TIC yang memiliki Seluruh TIC telah memiliki
pendukung Pusat Informasi Wisata sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana sarana dan prasarana
(Tourism Information Center/ TIC), pendukung lengkap pendukung lengkap 10%- pendukung lengkap 25%- pendukung lengkap 50%- pendukung lengkap 75%- pendukung yang lengkap
terdiri dari: kurang dari 10% dari total 25% dari total jumlah 50% dari total jumlah DTW 75% dari total jumlah 99% dari total jumlah (100%)
1. Rak yang berisi brosur dan jumlah DTW DTW DTW DTW
leaflet paket kegiatan
2. Display informasi elektronik
untuk promosi wisata berupa TV
atau Computer/ Laptop
3. media digital interactive
informasi wisata
4. Papan nama TIC
5. Service Desk/ meja layanan
untuk pengunjung dan petugas
TIC
6. Memiliki unsur ornamen/
langgam daerah pada bangunan
atau ruangan
7. Peta sebaran potensi pariwisata
8. Toilet umum dan toilet khusus
disabilitas
9. Tempat sampah
10. CCTV
11. Free wifi
12. Tersedia Kotak P3K dan APAR
36
DRAF-6 TABEL 2. PANDUAN NILAI AMENITAS
INDIKATOR
NO AMENITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
2 MAK ANAN DAN MINUMAN
2.1 Ju m lah R estoran Tidak ada Kurang dari 10 restoran Ada 10-20 restoran Ada 21-30 restoran Ada 31-40 restoran Ada 41-50 restoran Tersedia lebih dari 50
restoran
2.2 Jumlah Rumah Makan Tidak ada Kurang dari 10 rumah Ada 10-20 rumah makan Ada 21-30 rumah makan Ada 31-40 rumah makan Ada 41-50 rumah makan Tersedia lebih dari 50 rumah
makan makan
2.3 Ju m lah pusat jajanan/ kuliner Tidak ada Kurang dari 10 pusat Ada 10-20 pusat jajanan/ Ada 21-30 pusat jajanan/ Ada 31-40 pusat jajanan/ Ada 41-50 pusat jajanan/ Tersedia lebih dari 50 pusat
jajanan/ kuliner kuliner kuliner kuliner kuliner jajanan/ kuliner
2.4 Ju m lah k eragaman makanan d an Tidak ada Ada 1 (satu) jenis minuman Ada 2 (dua) jenis minuman Ada 3 (tiga) jenis minuman dan Ada 4 (empat) jenis Ada 5 (lima) jenis Ada diatas 5 (lima) jenis
m in uman tradisional dan makanan tradisional dan makanan tradisional makanan tradisional minuman dan makanan minuman dan makanan minuman dan makanan
tradisional tradisional tradisional
2.5 P er sentase jumlah restoran, Tidak ada Ada pada 10% dari total Ada pada antara 10% Ada pada antara 25% sampai Ada pada antara 50% Ada pada antara 75% Ada pada 100% dari total
r u mah makan d an pusat jajanan/ jumlah restoran, rumah sampai 25% dari total 50% dari total jumlah restoran, sampai 75% dari total sampai 99% dari jumlah jumlah restoran, rumah
k u liner yang menjual m akanan makan dan pusat jajanan/ jumlah restoran, rumah rumah makan dan pusat jumlah restoran, rumah restoran, rumah makan makan dan pusat jajanan/
d an minuman tradisional kuliner yang menjual makan dan pusat jajanan/ jajanan/ kuliner yang menjual makan dan pusat jajanan/ dan pusat jajanan/ kuliner kuliner yang menjual
makanan dan minuman kuliner yang menjual makanan dan minuman kuliner yang menjual yang menjual makanan makanan dan minuman
tradisional makanan dan minuman tradisional makanan dan minuman dan minuman tradisional tradisional
tradisional tradisional
37
DRAF-6 TABEL 2. PANDUAN NILAI AMENITAS
INDIKATOR
NO AMENITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
3 P ENYEDIAAN AKOMODASI
3.1 Ju m lah k etersediaan akomodasi Tidak ada Kurang dari 10 dari Ada 10-20 dari Ada 21-30 dari ketersediaan Ada 31-40 dari Ada 41-50 dari Tersedia lebih dari 50 dari
b er upa hotel, penginapan, ketersediaan akomodasi ketersediaan akomodasi akomodasi ketersediaan akomodasi ketersediaan akomodasi ketersediaan akomodasi
h o mestay, d ll
3.2 Ju m lah tempat tidur hotel Tidak ada Kurang dari 500 tempat Ada sejumlah 500 – 1000 Ada sejumlah 1.000 - 2.500 Ada sejumlah 2.500 - Ada sejumlah 5.000 - Tersedia lebih dari 7.500
b er bintang tidur tempat tidur tempat tidur 5.000 tempat tidur 7.500 tempat tidur tempat tidur
3.3 Jumlah tempat tidur h o t el non Tidak ada Kurang dari 500 tempat Ada sejumlah 500 – 1000 Ada sejumlah 1.000 - 2.500 Ada sejumlah 2.500 - Ada sejumlah 5.000 - Tersedia lebih dari 7.500
b in tang tidur tempat tidur tempat tidur 5.000 tempat tidur 7.500 tempat tidur tempat tidur
3.4 P er sentase jumlah hotel Tidak ada Jumlah hotel berbintang Jumlah hotel berbintang Jumlah hotel berbintang 25%- Jumlah hotel berbintang Jumlah hotel berbintang Seluruh DTW memiliki hotel
b er bintang kurang dari 10% dari total 10%-25% dari total jumlah 50% dari total jumlah DTW 50%-75% dari total 75%-99% dari total berbintang
jumlah DTW DTW jumlah DTW jumlah DTW
3.5 P er sentase jumlah hotel non Tidak ada Jumlah hotel non bintang Jumlah hotel non bintang Jumlah hotel non bintang Jumlah hotel non bintang Jumlah hotel non bintang Seluruh DTW memiliki hotel
b in tang kurang dari 10% dari total 10%-25% dari total jumlah 25%-50% dari total jumlah 50%-75% dari total 75%-99% dari total non berbintang
jumlah DTW DTW DTW jumlah DTW jumlah DTW
38
DRAF-6 TABEL 2. PANDUAN NILAI AMENITAS
INDIKATOR AMENITAS
NO NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
4.1 Sar ana Peribadatan Tidak ada Ada. Melayani 10% total Ada. Melayani 10% sampai Ada. Melayani 25% sampai 50% Ada. Melayani 50% Ada. Melayani 75% sampai Ada. Melayani 100% total
jumlah wisatawan 25% total jumlah total jumlah wisatawan sampai 75% total jumlah 99% total jumlah DTW jumlah wisatawan
wisatawan wisatawan
4.2. P er sentase jumlah pada DTW y ang Tidak ada Jumlah sarana Jumlah sarana peribadatan Jumlah sarana peribadatan 25%- Jumlah sarana Jumlah sarana peribadatan Seluruh DTW memiliki
m em iliki sarana peribadatan peribadatan kurang dari 10%-25% dari total jumlah 50% dari total jumlah DTW peribadatan 50%-75% 75%-99% dari total jumlah sarana peribadatan
10% dari total jumlah DTW dari total jumlah DTW DTW
DTW
4.3 Sar ana Kesehatan Tidak ada Ada. Melayani 10% total Ada. Melayani 10% sampai Ada. Melayani 25% sampai 50% Ada. Melayani 50% Ada. Melayani 75% sampai Ada. Melayani 100% total
jumlah wisatawan 25% total jumlah total jumlah wisatawan sampai 75% total jumlah 99% total jumlah DTW jumlah wisatawan
wisatawan wisatawan
4.4 P er sentase jumlah pada DTW y ang Tidak ada Jumlah sarana kesehatan Jumlah sarana Kesehatan Jumlah sarana kesehatan 25%- Jumlah sarana Jumlah sarana kesehatan 75%- Seluruh DTW memiliki
m em iliki sarana Kesehatan kurang dari 10% dari 10%-25% dari total jumlah 50% dari total jumlah DTW kesehatan 50%-75% dari 99% dari total jumlah DTW sarana kesehatan
total jumlah DTW DTW total jumlah DTW
4.5 Sar ana Perdagangan (Pasar, Plasa, Tidak ada Ada. Melayani 10% total Ada. Melayani 10% sampai Ada. Melayani 25% sampai 50% Ada. Melayani 50% Ada. Melayani 75% sampai Ada. Melayani 100% total
Mall, Warung, kios c inderamata, jumlah wisatawan 25% total jumlah total jumlah wisatawan sampai 75% total jumlah 99% total jumlah DTW jumlah wisatawan
galeri) wisatawan wisatawan
4.6 Persentase jumlah pada DTW yang Tidak ada Jumlah sarana Jumlah sarana Jumlah sarana perdagangan Jumlah sarana Jumlah sarana perdagangan Seluruh DTW memiliki
memiliki sarana perdagangan perdagangan kurang dari perdagangan 10%-25% 25%-50% dari total jumlah DTW perdagangan 50%-75% 75%-99% dari total jumlah sarana perdagangan
10% dari total jumlah dari total jumlah DTW dari total jumlah DTW DTW
DTW
4.7 Sar ana K euangan berupa Bank, ATM, Tidak ada Ada. Melayani 10% total Ada. Melayani 10% sampai Ada. Melayani 25% sampai 50% Ada. Melayani 50% Ada. Melayani 75% sampai Ada. Melayani 100% total
Mo n ey Changer jumlah wisatawan 25% total jumlah total jumlah wisatawan sampai 75% total jumlah 99% total jumlah DTW jumlah wisatawan
wisatawan wisatawan
4.8 P er sentase jumlah pada DTW y ang Tidak ada Jumlah sarana keuangan Jumlah sarana keuangan Jumlah sarana keuangan 25%- Jumlah sarana keuangan Jumlah sarana keuangan 75%- Seluruh DTW memiliki
m em iliki sarana keuangan kurang dari 10% dari 10%-25% dari total jumlah 50% dari total jumlah DTW 50%-75% dari total 99% dari total jumlah DTW sarana keuangan
total jumlah DTW DTW jumlah DTW
4.9 Sar ana Keamanan Tidak ada Jumlah sarana keamanan Jumlah sarana Jumlah sarana keamanan 25%- Jumlah sarana Jumlah sarana keamanan Seluruh DTW memiliki
kurang dari 10% dari keamanan10%-25% dari 50% dari total jumlah DTW keamanan 50%-75% dari 75%-99% dari total jumlah sarana keamanan
total jumlah DTW total jumlah DTW total jumlah DTW DTW
4.10 Sar ana dan Prasarana Komplek Tidak ada Tingkat pelayanan dan - Tingkat pelayanan dan Tingkat pelayanan dan Tingkat pelayanan dan Tingkat pelayanan dan
Fasilitas Olahraga kelengkapan untuk skala kelengkapan untuk skala kelengkapan untuk kelengkapan untuk skala kelengkapan untuk skala
Kecamatan dalam Kabupaten/ Kota skala Provinsi berstandar Nasional berstandar Internasional
Kabupaten/ Kota 39
03.
AKSESIBILITAS
DAN
SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
40
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
1 K EBERADAAN BANDAR UDARA/ AIRPORT Tidak ada Ada bandara lokal Ada bandara lokal Ada bandara
nasional internasional
1.1 Fr ekuensi Penerbangan D alam 1 H ari Tidak ada 1-2 kali dalam 1 hari 3-5 kali dalam 1 hari Lebih dari 5 kali
dalam 1 hari
1.2 K ap asitas P elayanan Pertahun (Permenhub Nomor 39 Tahun 2019 Tidak ada ≤ 500.000 orang / 500.000 – 1.000.000 1.000.000 – 5.000.000 ≥ 5.000.000 orang
Ten tang Tatanan Kebandarudaraan Nasional) tahun orang/tahun orang / tahun / tahun
1.3 K o ndisi Sarana Dan Prasarana Pendukung Bandar Udara/Airport Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana Seluruh sarana
Yan g Terdiri Dari (Permenhub Nomor 77 Tahun 2015 Tentang prasarana bandara prasarana bandara prasarana bandara prasarana bandara prasarana bandara aktif dan prasarana dan prasarana
St andarisasi dan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara): tidak berfungsi atau aktif dan berfungsi aktif dan berfungsi aktif dan berfungsi dan berfungsi 51%-75% bandara aktif dan bandara aktif dan
1. B an gunan Terminal Penumpang Dan Kargo tidak ada kurang dari 10% 10%-25% 26%-50% berfungsi 76%- berfungsi 100%
2. Jalan Masuk 99%
3. Tem pat Parkir Kendaraan
4. Mar ka Dan R ambu
5. L istrik
6. Air Bersih
7. W a ter Treatment Plant
8. S ewage Treatment Plant
9. D ll
2 K EBERADAAN DERMAGA LAUT/ MARINA Tidak ada Ada dermaga lokal Ada dermaga lokal Ada dermaga
nasional internasional
2.1 Fr ekuensi Pelayaran Dalam 1 Hari Tidak ada 1-2 kali dalam 1 hari 3-5 kali dalam 1 hari Lebih dari 5 kali
dalam 1 hari
2.2 K ap asitas P elayanan Pertahun Tidak ada ≤ 100.000 orang / 100.000 – 500.000 500.000 – 1.000.000 ≥ 1.000.000 orang
tahun orang/tahun orang / tahun / tahun
2.3 K o ndisi Sarana Dan Prasarana Pendukung Dermaga Laut/Marina Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana Seluruh sarana
Yan g Terdiri Dari: prasarana dermaga prasarana dermaga prasarana dermaga prasarana dermaga prasarana dermaga dan prasarana dan prasarana
1. Ter minal Penumpang dan Barang Laut/Marina tidak Laut/Marina aktif Laut/Marina aktif dan Laut/Marina aktif Laut/Marina aktif dan dermaga dermaga
2. Jalan Masuk berfungsi atau tidak dan berfungsi berfungsi 10%-25% dan berfungsi 26%- berfungsi 51%-75% Laut/Marina aktif Laut/Marina aktif
3. Tem pat Parkir Kendaraan ada kurang dari 10% 50% dan berfungsi dan berfungsi
4. L istrik 76%-99% 100%
5. Air Bersih
6. Jar ingan Limbah dan Drainase
7. Sistem Persampahan
8. D ll
41
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
3.1 Fr ekuensi Penyeberangan Dalam 1 Hari Tidak ada 1-2 kali dalam 1 hari 3-5 kali dalam 1 hari Lebih dari 5 kali
dalam 1 hari
3.2 K ap asitas P enyeberangan Pertahun Tidak ada ≤ 100.000 orang / 100.000 – 500.000 500.000 – 1.000.000 ≥ 1.000.000 orang
tahun orang/tahun orang / tahun / tahun
3.3 K o ndisi Sarana dan Prasarana Pendukung Pelabuhan Penyeberangan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana Seluruh sarana
(P ermenhub Nomor 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan prasarana pelabuhan prasarana pelabuhan prasarana pelabuhan prasarana prasarana pelabuhan dan prasarana dan prasarana
P elabuhan Laut): penyebrangan tidak penyebrangan aktif penyebranga naktif pelabuhan penyebrangan aktif dan pelabuhan pelabuhan
1. D er maga berfungsi atau tidak dan berfungsi dan berfungsi 10%- penyebrangan aktif berfungsi 51%-75% penyebrangan penyebrangan
2. Ter minal Penumpang dan Barang ada kurang dari 10% 25% dan berfungsi 26%- aktif dan aktif dan
3. Jalan Masuk 50% berfungsi 76%- berfungsi 100%
4. Tem pat Parkir Kendaraan 99%
5. L istrik
6. Air Bersih
7. Jar ingan Limbah dan Drainase
8. Sistem Persampahan
9. D ll
4 STASIUN KERETA API Tidak ada Stasiun kecil (stasiun Stasiun sedang (stasiun Stasiun besar
Ber dasarkan Permenhub Nomor 63 Tahun 2019 Tentang Spm dengan penumpang < dengan penumpang (stasiun dengan
An gkutan Orang D engan Kereta Api 10.000/hari) 10.000 – 50.000/hari) penumpang >
50.000/hari)
4.1 Fr ekuensi Keberangkatan Dalam 1 Hari Tidak ada 1-2 kali dalam 1 hari 3-5 kali dalam 1 hari Lebih dari 5 kali
dalam 1 hari
4.3 K o ndisi Sarana dan Prasarana Pendukung Stasiun Kereta Api Yang Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana Seluruh sarana
Ter diri dari (Permenhub Nomor 63 Tahun 2019 Tentang SPM prasarana Stasiun prasarana Stasiun prasarana Stasiun prasarana Stasiun prasarana Stasiun dan prasarana dan prasarana
An gkutan Orang D engan Kereta Api): Kereta tidak Kereta aktif dan Kereta aktif dan Kereta aktif dan Kereta aktif dan Stasiun Stasiun
1. L ampu Penerangan berfungsi atau tidak berfungsi kurang berfungsi 10%-25% berfungsi 26%-50% berfungsi 51%-75% Kereta aktif dan Kereta aktif dan
2. P er on ada dari 10% berfungsi 76%- berfungsi 100%
3. P etunjukInformasi 99%
4. Ter minal Penumpang (Area Tunggu, Area Boarding, dsb)
5. Mu shola
6. Tem pat Parkir
7. D ll
42
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
5 K EBERADAAN DAN TIPE TERMINAL Tidak ada Terminal tipe C Terminal tipe B Terminal tipe A
Ber dasarkan Permenhub Nomor 132 Tahun 2015 Tentang (melayani angkutan (melayani antar kota (melayani lintas
P ey elenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan umum dalam provinsi dan batas negara,
perkotaan/perdesaan) angkutan umum antar kota antar
perkotaan/perdesaan) provinsi)
5.1 K ap asitas Terminal Tidak ada ≤ 100.000 orang / 100.000 – 500.000 500.000 – 1.000.000 ≥ 1.000.000 orang
tahun orang/tahun orang / tahun / tahun
5.2 K o ndisi Sarana Dan Prasarana Pendukung Terminal berdasarkan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana Seluruh sarana
P er menhub Nomor 132 Tahun 2015 Tentang Peyelenggaraan prasarana Terminal prasarana Terminal prasarana Terminal prasarana Terminal prasarana Terminal dan prasarana dan prasarana
Ter minal Penumpang Angkutan Jalan, Yang Terdiri Dari tidak berfungsi atau aktif dan berfungsi aktif dan berfungsi aktif dan berfungsi aktif dan berfungsi StasiuTerminal Terminal aktif dan
1. R u ang Tunggu Penumpang tidak ada kurang dari 10% 10%-25% 26%-50% 51%-75% aktif dan berfungsi 100%
2. Tem pat Pembelian Tiket berfungsi 76%-
3. P ap an Informasi 99%
4. Fasilitas Bengkel
5. Fasilitas Peribadatan
6. R u ang Penitipan Barang
7. D ll
6.1 K elengkapan Dan Kondisi Halte Yang Terdiri Dari: Kelengkapan halte Kelengkapan halte Kelengkapan halte Kelengkapan halte
1. Tem pat Duduk tidak ada dan rusak tidak lengkap dan lengkap dan kondisi lengkap dan
2. At ap Halte kondisi halte rusak halte kotor Kondisi halte baik
3. P ap an Informasi
4. L ampu
5. D ll
7 K elengkapan Rambu Dan Petunjuk Jalan Yang Terdiri D ari Tidak ada Ada, tetapi tidak Ada, tetapi tidak Ada, lengkap dan
1. Tian g Rambu Dan Petunjuk Jalan lengkap dan tidak lengkap dan berfungsi berfungsi
2. P o sisi Letak R ambu Dan Petunjuk Jalan berfungsi
8 JAL AN DAN JEMBATAN MENUJU DTW Tidak ada Ada tetapi tidak lancar Ada dan lancar
8.1 Jen is P erkerasan Jalan Menuju DTW Tidak ada Perkerasan Perkerasan Sirtu Perkerasan Beton Perkerasan Aspal
8.2 K o ndisi Jalan Menuju DTW (Dihitung Dari Total Panjang Jalan Rusak Seluruh jalan rusak Kondisi jalan dalam Kondisi jalan dalam Kondisi jalan dalam Kondisi jalan dalam Kondisi jalan Kondisi jalan
D isbanding Total Panjang Jalan Eksisting Dikali 100) atau tidak berfungsi kondisi baik kurang kondisi baik 10%-25% kondisi baik 26%- kondisi baik 51%-75% dalam kondisi dalam kondisi baik
atau tidak ada dari 10% 50% baik 76%-99% 100%
43
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
9 P ED ESTRIAN P ADA JALAN DI PERKOTAAN Tidak ada Ada dengan kondisi Ada dengan kondisi Ada dengan
Ber dasarkan SE Menteri P UPR Nomor 02/SE/M/2018 Tentang rusak baik tetapi bentang kondisi baik,
P er encanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki, Dengan Kelengkapan dan/atau kelengkapan bentang dan
Sebagai Berikut : perabot tidak memadai kelengkapan
1. R am bu D an Marka perabot memadai
2. L ap ak Tunggu
3. L ampu Penerangan
4. P agar Pengaman
5. Jalu r Hijau
6. P elindung/Peneduh
7. Tem pat Duduk
8. D ll
9.1 P anjang Jalur Pedestrian Berbanding Panjang Jalan D i Perkotaan Tidak ada Panjang jalan Panjang jalan Panjang jalan Panjang jalan Panjang jalan Panjang jalan
D ih itung Dari Total Panjang P edestrian Yang Ada Dibanding Total pedestrian yang pedestrian yang pedestrian yang pedestrian yang pedestrian yang pedestrian yang
P anjang Jalan Eksisting D ikali 100 tersedia kurang dari tersedia 10%-25% dari tersedia 26%-50% tersedia 51%-75% dari tersedia 76%- tersedia 100%
10% dari seluruh seluruh ruas jalan di dari seluruh ruas seluruh ruas jalan di 99% dari seluruh dari seluruh ruas
ruas jalan di perkotaan jalan di perkotaan perkotaan ruas jalan di jalan di perkotaan
perkotaan perkotaan
10 K ETERSEDIAAN DRAINASE PERKOTAAN DAN SELOKAN P ERDESAAN Tidak ada Ada dengan kondisi Ada dengan kondisi Ada dengan
rusak dan/atau banyak baik tetapi volume kondisi baik,
sampah dan/atau penutup tidak volume dan
memadai kelengkapan
penutup memadai
1 0 .1 Cak upan P elayanan Drainase Perkotaan D an P erdesaan Tidak ada Cakupan pelayanan Cakupan pelayanan Cakupan pelayanan Cakupan pelayanan Cakupan Cakupan
drainase kurang dari drainase 10%-25% luas drainase 26%-50% drainase 51%-75% luas pelayanan pelayanan
D ih itung Dari Luas Wilayah Yang Belum Memiliki Jaringan Drainase 10% luas wilayah wilayah luas wilayah wilayah drainase 76%- drainase 100%
D ib andingkan Dengan Seluruh Luas W ilayah dikali 100 99% luas wilayah luas wilayah
1 0 .2 K et ersediaan Jaringan Drainase P ada DTW Tidak ada Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Jaringan Drainase yang telah memliiki telah memliiki jaringan yang telah memliiki telah memliiki jaringan yang telah yang telah
D ib andingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali 100 jaringan drainase drainase 10%-25% jaringan drainase drainase 51%-75% memliiki jaringan memliiki jaringan
kurang dari 10% 26%-50% drainase 76%- drainase 100%
99%
11 AI R MINUM/ AIR BERSIH Tidak ada Akses sampai Akses terhadap 10% - Akses terhadap 26% Akses terhadap 51% - Akses terhadap Akses terhadap
D ih itung Dari Jumlah R umah Tangga Yang Telah Terlayani Air dengan 10% rumah 25% rumah tangga - 50% rumah tangga 75% rumah tangga 76% - 99% 100% rumah
Min um/Air Bersih Dibandingkan D engan Total Jumlah Rumah Tangga tangga rumah tangga tangga
Ek sisting d ikali 100
44
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
1 1 .1 P elayanan PDAM Tidak ada Pelayanan PDAM Pelayanan PDAM Pelayanan PDAM 26% Pelayanan PDAM 51% Pelayanan PDAM Pelayanan PDAM
D ih itung Dari Jumlah R umah Tangga Yang Telah Terlayani PDAM kurang dari 10% 10% - 25% rumah - 50% rumah tangga - 75% rumah tangga 76% - 99% rumah 100% rumah tangga
D ib andingkan Dengan Total Jumlah Rumah Tangga Eksisting Dikali rumah tangga tangga tangga
100
1 1 .2 K et ersediaan Air Bersih Pada D TW Tidak ada Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW yang
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Jaringan Drainase yang telah memliiki yang telah memliiki telah memliiki akses telah memliiki akses yang telah memliiki telah memliiki akses
D ib andingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali 100 akses terhadap air akses terhadap air terhadap air bersih/air terhadap air bersih/air akses terhadap air terhadap air bersih/air
bersih/air minum bersih/air minum minum 26%-50% minum 51%-75% bersih/air minum minum100%
kurang dari 10% 10%-25% 76%-99%
12 K ETERSEDIAAN SISTEM P ERSAMPAHAN Tidak ada Memiliki TPS tetapi Memiliki TPS yang Memiliki TPS dan TPA Memiliki TPS R dan Memiliki TPS3R Memiliki TPST3R yang
dari segi jumlah dan memadai dan tetapi yang dapat mengelola TPA yang dapat yang dapat dapat mengelola
volume tidak tidak memiliki TPA 100% sampah mengelola 100% mengelola 100% 100% sampah
memadai dan/atau TPS3R sampah sampah
1 2 .1 P er sentase Pelayanan Persampahan Kabupaten/Kota Tidak ada atau Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan
D ih itung Dari Jumlah R umah Tangga Yang Telah Terlayani PDAM 0% persampahan kurang persampahan 10% persampahan 26% - persampahan 51% - persampahan 76% persampahan 100%
D ib andingkan Dengan Total Jumlah Rumah Tangga Eksisting Dikali dari 10% rumah - 25% rumah tangga 50% rumah tangga 75% rumah tangga - 99% rumah rumah tangga
100 tangga tangga
1 2 .2 P er sentase Terbesar Pengolahan Sampah Tidak ada Penanganan Telah melakukan Telah melakukan 5R
pengolahan sampah dengan pemilahan organik dan (Reduce, Reuse,
cara dibakar non organik Recycle, Recovery,
Repair)
1 2 .3 K et ersediaan Bank Sampah Tidak ada Tersedia bank Terdapat 1 bank Terdapat 1 bank Terdapat 1 bank
sampah tapi tidak sampah aktif dalam sampah aktif dalam sampah aktif dalam
aktif lingkup kabupaten/ lingkup kecamatan lingkup
kota kelurahan/desa
1 2 .4 K et ersediaan Sarana Prasarana Persampahan Pada DTW (Dihitung Tidak ada Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW yang
D ar i Jumlah DTW Yang Telah Memiliki Sarana Prasarana yang telah memliiki yang telah memliiki telah memliiki sarana telah memliiki sarana yang telah memliiki telah memliiki sarana
P er sampahan Dibandingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW D ikali sarana dan sarana dan dan prasarana dan prasarana sarana dan dan prasarana
1 0 0). Sarana D an Prasarana Persampahan Terdiri D ari (Permen prasarana prasarana persampahan serta persampahan serta prasarana persampahan serta
P UPR Nomor 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana persampahan serta persampahan serta terlayani oleh sistem terlayani oleh sistem persampahan serta terlayani oleh sistem
D an Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah terlayani oleh sistem terlayani oleh persampahan persampahan kab/kota terlayani oleh persampahan
Tan gga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga): persampahan sistem kab/kota 26%-50% 51%-75% sistem kab/kota 100%
1. Tem pat Sampah kab/kota kurang dari persampahan persampahan
2. Mo b il Pengangkut Sampah 10% kab/kota 10%-25% kab/kota 76%-99%
3. D ll 45
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
13 L I MBAH CAIR – MCK Tidak ada Akses sampai Akses terhadap Akses terhadap Akses terhadap 51% Akses terhadap 76% Akses terhadap 100%
D ih itung Dari Jumlah R umah Tangga Yang Telah Memiliki WC dengan 10% Rumah 10% - 25% Rumah 26% - 50% Rumah - 75% Rumah Tangga - 99% Rumah Rumah Tangga
D ib andingkan Dengan Total Jumlah Rumah Tangga D ikali 100 Tangga Tangga Tangga Tangga
1 3 .1 K et ersediaan Sistem Pengolahan Limbah Tidak ada Ada pada lingkup Ada pada lingkup kab/kota
kabupaten/kota dan lingkup lingkungan
/kawasan
1 3 .2 K et ersediaan Sarana Prasarana Limbah Cair Pada DTW Tidak ada Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW yang
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Jaringan Drainase yang telah memliiki yang telah memliiki yang telah memliiki telah memliiki sarana yang telah memliiki telah memliiki sarana dan
D ib andingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali 100. Sarana D an sarana dan sarana dan sarana dan dan prasarana serta sarana dan prasarana serta terlayani
P r asarana Limbah Cair Terdiri D ari: prasarana serta prasarana serta prasarana serta terlayani oleh sistem prasarana serta oleh sistem pengelolaan
1. To ilet/MCK terlayani oleh terlayani oleh terlayani oleh pengelolaan limbah terlayani oleh sistem limbah cair kab/kota 100%
2. Jar ingan/Pipa Limbah Cair sistem pengelolaan sistem pengelolaan sistem pengelolaan cair kab/kota 51%- pengelolaan limbah
3. P en golahan Limbah Terpadu limbah cair kab/kota limbah cair limbah cair 75% cair kab/kota 76%-
4. D ll kurang dari 10% kab/kota 10%-25% kab/kota 26%-50% 99%
1 4 .1 K et ersediaan Jalur Evakuasi Pada DTW Yang Memiliki Tidak ada Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW yang
Ban gunan/Memiliki Resiko Terhadap B ahaya Kebakaran yang telah memliiki yang telah memliiki yang telah memliiki telah memliiki jalur yang telah memliiki telah memliiki jalur
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Jalur Evakuasi jalur evakuasi jalur evakuasi 10%- jalur evakuasi 26%- evakuasi 51%-75% jalur evakuasi 76%- evakuasi 100%
D ib andingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali 100 kurang dari 10% 25% 50% 99%
1 4 .2 K et ersediaan Sistem Proteksi Aktif b erupa APAR, Hydran, Water Tidak ada Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW yang
Sp rinkle, d ll Terhadap Bahaya Kebakaran Pada D TW yang telah memliiki yang telah memliiki yang telah memliiki telah memliiki sistem yang telah memliiki telah memliiki sistem
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Sistem Proteksi Aktif sistem proteksi aktif sistem proteksi sistem proteksi proteksi aktif sistem proteksi aktif proteksi aktif terhadap
D ib andingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali 100 terhadap bahaya aktif terhadap aktif terhadap terhadap bahaya terhadap bahaya bahaya kebakaran 100%
kebakaran kurang bahaya kebakaran bahaya kebakaran kebakaran 51%-75% kebakaran 76%-99%
dari 10% 10%-25% 26%-50%
1 4 .3 K et ersediaan Sistem Proteksi Pasif berupa Konstruksi Tahan Api, Tidak ada Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW yang
P et a Jalur Evakuasi, dll, Terhadap Bahaya Kebakaran P ada DTW yang telah memliiki yang telah memliiki yang telah memliiki telah memliiki sistem yang telah memliiki telah memliiki sistem
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Sistem Proteksi Pasif sistem proteksi pasif sistem proteksi sistem proteksi proteksi pasif sistem proteksi pasif proteksi pasif terhadap
D ib andingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali 100 terhadap bahaya pasif terhadap pasif terhadap terhadap bahaya terhadap bahaya bahaya kebakaran 100%
kebakaran kurang bahaya kebakaran bahaya kebakaran kebakaran 51%-75% kebakaran 76%-99%
dari 10% 10%-25% 26%-50%
46
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
1 4 .4 K et ersediaan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat Pada DTW Tidak ada Persentase DTW yang Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Tim Penanggulangan telah memliiki tim telah memliiki tim yang telah memliiki yang telah memliiki yang telah memliiki telah memliiki tim
K eadaan Darurat Dibandingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali penanggulangan penanggulangan tim tim penanggulangan tim penanggulangan penanggulangan
1 0 0). keadaan darurat keadaan darurat 10%- penanggulangan keadaan darurat keadaan darurat keadaan darurat 100%
kurang dari 10% 25% keadaan darurat 51%-75% 76%-99%
26%-50%
15 R UANG TERBUKA PUBLIK – R TH dan RTNH Tidak ada Ada 1 (satu) RTH Ada 1 (satu) RTH Ada RTH dan/atau Ada RTH dan/atau Ada RTH dan/atau Ada RTH dan/atau
dan/atau 1 (satu) dan/atau 1 (satu) RTNH pada setiap RTNH pada setiap RTNH pada setiap RTNH pada setiap RW
RTNH pada skala RTNH pada beberapa kelurahan RW dan/atau RT. kelurahan yang dan/atau RT yang
kabupaten/ kota kelurahan dilengkapi dengan dilengkapi dengan
RBA RBA
1 5 .1 K o ndisi Sarana Dan Prasarana Pendukung Ruang Terbuka Publik – Seluruh sarana Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan Seluruh sarana dan
R TH Dan R TNH Yang Terdiri Dari: dan prasarana prasarana ruang prasarana ruang prasarana ruang prasarana ruang prasarana ruang prasarana ruang
1. Jalan/Jalur Setapak dalam ruang terbuka publik – RTH terbuka publik – RTH terbuka publik – terbuka publik – RTH terbuka publik – RTH terbuka publik – RTH
2. Tem pat Sampah terbuka publik dan RTNH aktif dan dan RTNH aktif dan RTH dan RTNH aktif dan RTNH aktif dan dan RTNH aktif dan dan RTNH aktif dan
3. Tem pat Duduk – RTH dan berfungsi kurang dari berfungsi 10%-25% dan berfungsi 26%- berfungsi 51%-75% berfungsi 76%-99% berfungsi 100%
4. D ll. RTNH tidak 10% 50%
berfungsi atau
tidak ada
16 ENER GI LISTRIK Tidak ada Akses sampai dengan Akses terhadap 10% - Akses terhadap Akses terhadap 51% Akses terhadap 76% Akses terhadap 100%
D ih itung Dari Jumlah R umah Tangga Yang Telah Terlayani Listrik 10% rumah tangga 25% rumah tangga 26% - 50% rumah - 75% rumah tangga - 99% rumah tangga rumah tangga
D ib andingkan Dengan Total Jumlah Rumah Tangga Eksisting Dikali tangga
100
1 6 .1 K et ersediaan Sumber Daya Energi Terbarukan b erupa energi atau Tidak ada Penggunaan 1 Penggunaan 2 sumber Penggunaan 3 Penggunaan 4 Penggunaan 5 Penggunaan lebih dari
t en aga Angin, Air, Arus, Matahari, Biogas/Biofuel, baterai, dsb sumber daya daya terbarukan sumber daya sumber daya sumber daya 5 sumber daya
terbarukan terbarukan terbarukan terbarukan terbarukan
1 6 .2 K o ndisi Pelayanan Listrik berdasarkan Tingkat Pemadaman Listrik Padam setiap Padam 5 kali dalam Padam 4 kali dalam Padam 3 kali dalam Padam 2 kali dalam Padam 1 kali dalam Tidak pernah padam
D alam 1 Bulan hari satu minggu (20 kali satu minggu (16 kali satu minggu (8 kali satu minggu (8 kali satu minggu (4 kali
dalam 1 bulan) dalam 1 bulan) dalam 1 bulan) dalam 1 bulan) dalam 1 bulan)
47
DRAF-6 TABEL 3. PANDUAN NILAI AKSESIBILITAS DAN SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS
NO INDIKATOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
17 TEK NOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Tidak ada Akses sampai dengan Akses terhadap 10% - Akses terhadap Akses terhadap 51% Akses terhadap 76% Akses terhadap 100%
D ih itung Dari Jumlah Penduduk Yang Telah Mendapatkan Akses 10% penduduk 25% penduduk 26% - 50% - 75% penduduk - 99% penduduk penduduk
Ter hadap TIK Dibandingkan Dengan Total Jumlah Penduduk D ikali penduduk
100
1 7 .1 C o verage Fiber Optik Tidak ada Coverage daerah Coverage daerah fiber Coverage daerah Coverage daerah Coverage daerah Coverage daerah fiber
D ih itung Dari Luas Wilayah Yang Telah Memiliki Fiber Optik Aktif fiber optik dan aktif optik dan aktif 10%- fiber optik dan aktif fiber optik dan aktif fiber optik dan aktif optik dan aktif 100%
D ib andingkan Dengan Total Jumlah Luas Wilayah Dikali 100 kurang dari 10% 25% 26%-50% 51%-75% 76%-99%
1 7 .2 K o ndisi Jaringan Internet Tidak ada Koneksi lambat dan Koneksi lambat dan Koneksi sedang Koneksi sedang dan Koneksi cepat tetapi Koneksi cepat dan
Koneksi sering putus tidak pernah putus tetapi sering putus tidak pernah putus sering putus tidak pernah putus
1 7 .3 Ju m lah Provider Telekomunikasi seperti Telkomsel, Indosat, 3, XL, Tidak ada 1 Provider 2 Provider 3 Provider 4 Provider 5 Provider Lebih dari 5 provider
Ax is, d ll
1 7 .4 P em anfaatan Aplikasi Pelayanan Pendukung Pariwisata Tidak ada Penggunaan satu Penggunaan lebih Penggunaan beberapa
aplikasi dari satu aplikasi aplikasi secara
secara terpisah-pisah terintegrasi
(belum terintegrasi)
1 7 .5 K et ersediaan Jaringan Internet Di D TW Tidak ada Persentase DTW yang Persentase DTW yang Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW Persentase DTW yang
D ih itung Dari Jumlah D TW Yang Telah Memiliki Jaringan Internet telah terkoneksi telah terkoneksi yang telah yang telah terkoneksi yang telah terkoneksi telah terkoneksi
D ib andingkan Dengan Jumlah Seluruh DTW Dikali 100 internet kurang dari internet 10%-25% terkoneksi internet internet 51%-75% internet 76%-99% internet 100%
10% 26%-50%
1 7 .6 K et ersediaan CCTV Dan Command Centre Tidak ada Tersedia CCTV tetapi Tersedia CCTV dan Tersedia CCTV dan
dikelola secara lokal ada command centre terkelola secara
tetapi belum dikelola terintegrasi melalui
secara sistem command centre
terintegrasi
48
04.
KELEMBAGAAN PARIWISATA
DAN
INDUSTRI PARIWISATA
49
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR
NILAI
NO SEKTOR NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
0
KELEMBAGAAN
1. LEMBAGA PENDIDIKAN
Ketersediaan dan Tidak - Terdapat kegiatan Terdapat Lembaga Terdapat Lembaga Terdapat Akademi atau Sekolah Terdapat Universitas atau Institut
keberadaan lembaga ada Pelatihan Kursus atau Pendidikan dengan level Tinggi Ilmu Kepariwisataan yang memiliki progam studi
pendidikan terkait Kepariwisataan Lembaga pealtihan menengah atas di bidang pariwisata
bidang kepariwisataan Kepariwisataan pariwisata atau yang
di wilayah yang memilki jurusan
bersangkutan kepariwisataan
2. LEMBAGA PEMERINTAHAN
2.1 Otoritas Pengelolaan Tidak Terdapat Organisasi Terdapat Terdapat Organisasi Terdapat Organisasi Terdapat Organisasi Perangkat Terdapat Organisasi Perangkat
dari lembaga ada Perangkat daerah Organisasi Perangkat daerah Perangkat daerah daerah (OPD)/dinas yang daerah (OPD)/dinas yang dibentuk
pemerintahan daerah (OPD) /dinas yang Perangkat daerah (OPD)/dinas yang (OPD)/dinas yang dibentuk dibentuk khusus untuk khusus untuk mengurusi sektor
dan badan/organ yang mengurusi sektor (OPD)/dinas yang mengurusi sektor khusus untuk mengurusi mengurusi sektor kepariwisataan kepariwisataan dan terdapat juga
dibentuk oleh pariwisata mengurusi sektor pariwisata tergabung sektor pariwisata dan terdapat juga badan/organ badan/organ yang dibentuk oleh
Pemerintah Pusat tergabung dengan pariwisata dengan 1 sektor yang dibentuk oleh Pemerintah Pemerintah Pusat untuk mengurusi
terkait sektor sektor lain lebih dari tergabung dengan lainnya Pusat untuk mengurusi kepariwisataan,
kepariwisataan 2 sektor 2 sektor lainnya kepariwisataan Dan juga terdapat Lembaga yang
bersifat internasional
2.2 Kecukupan Anggaran Tidak Memiliki cukup Memiliki cukup Memiliki cukup Memiliki cukup anggaran Memiliki cukup anggaran untuk Memiliki cukup anggaran untuk
atau ketersediaan ada anggaranuntuk anggaran untuk anggaran untuk untuk penyusunan rencana penyusunan rencana induk, penyusunan rencana induk,
anggaran yang dimiliki penyusunan rencana penyusunan penyusunan rencana induk, rencana rinci dan rencana rinci dan melakukan rencana rinci dan melakukan
oleh Organisasi induk dan rencana rencana induk dan induk, rencana rinci melakukan peninjauan peninjauan dokumen serta peninjauan dokumen serta mampu
Perangkat Daerah rinci dokumen rencana rinci serta dan melakukan dokumen serta mampu mampu melakukan pengendalian melakukan pengendalian
(OPD)/Dinas urusan kepariwisataan melakukan peninjauan melakukan pengendalian pemanfaatan kepariwisataan dan pemanfaatan kepariwisataan dan
kepariwisataan untuk peninjauan dokumen serta pemanfaatan mampu melakukan kegiatan mampu melakukan kegiatan
dapat menjalankan dokumen mampu melakukan kepariwisataan dan mampu pemberdayaan masyarakat juga pemberdayaan masyarakat juga
fungsinya di bidang kepariwisataan pengendalian melakukan kegiatan melakukan rehabilitasi fisik. melakukan rehabilitasi fisik dan
kepariwisataan pemanfaatan pemberdayaan masyarakat. pembangunan fisik pada sebagian
kepariwisataan fasilitas.
50
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR
NILAI
NO SEKTOR NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
0
KELEMBAGAAN
2. LEMBAGA PEMERINTAHAN
2.3 Intensitas dan skala Tidak ada OPD Pariwisata OPD Pariwisata OPD Pariwisata OPD Pariwisata OPD Pariwisata Mengadakan OPD Pariwisata Mengadakan
penyelenggaraan kegiatan kegiatan Mengadakan Mengadakan Mengadakan kegiatan Mengadakan kegiatan kegiatan Kepariwisataan kegiatan Kepariwisataan
kepariwisataan yang kegiatan kegiatan Kepariwisataan Kepariwisataan berskala berskala nasional setidaknya 3 berskala internasional lebih dari
diselenggarakan oleh Kepariwisataan Kepariwisataan berskala nasional nasional setidaknya 2 (tiga) kali dalam setahun atau 1 (satu) kali dalam setahun
OPD/dinas Pariwisata berskala lokal berskala lokal setidaknya 1 (satu) kali (dua) kali dalam setahun kegiatan kepariwisataan
Setempat setidaknya 1 – 2 kali setidaknya 3 dalam setahun berskala internasional
dalam setahun (tiga) kali dalam setidaknya 1 (satu) kali dalam
setahun setahun
2.4 Pengelolaan Kegiatan Tidak ada Telah mempunyai Mempunyai 1 Mempunyai lebih dari Mempunyai lebih dari lima Mempunyai lebih dari lima Mempunyai lebih dari lima
Kepariwisataan dalam setidak – tidaknya 1 (satu) – 3 (tiga ) 3 (tiga ) Perda atau (lima ) Perda atau Perkada (lima ) Perda atau Perkada (lima ) Perda atau Perkada yang
bentuk NSPK ataupun (satu) Perda atau Perda atau Perkada yang terkait yang terkait dengan yang terkait dengan terkait dengan pengelolaan
Peraturan Daerah dan Perkada yang terkait Perkada yang dengan pengelolaan pengelolaan pengelolaan kepariwisataan kepariwisataan daerah, dan
Peraturan Kepala Daerah dengan pengelolaan terkait dengan kepariwisataan daerah kepariwisataan daerah, daerah, termasuk Perda memiliki Lembaga Daerah
dan Lembaga pengelola kepariwisataan pengelolaan dan/atau Perda tentang Pembentukan Lembaga khusus di luar SKPD Pariwisata
kepariwisataan daerah daerah kepariwisataan Rencana induk Pariwisata Daerah di luar SKPD yang mengurusi bidang
daerah Daerah Pariwisata yang mengurusi kepariwisataan
bidang kepariwisataan
51
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR
NO SEKTOR NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
KELEMBAGAAN
3. LEMBAGA MASYARAKAT
Keberadaan dan skala Tidak ada Terdapat 1 – 2 Terdapat 3 - 5 Terdapat setidaknya 5 Terdapat lebih dari 3 Terdapat lebih dari 5 organisasi Terdapat lebih dari 5 organisasi
aktivitas dari organisasi organisasi organisasi organisasi masyarakat, organisasi masyarakat, masyarakat, Lembaga masyarakat, Lembaga masyarakat
masyarakat, Lembaga masyarakat, masyarakat, Lembaga masyarakat Lembaga masyarakat masyarakat atau paguyuban yang atau paguyuban yang bergerak di
swadaya masyarakat Lembaga Lembaga atau paguyuban yang atau paguyuban yang bergerak di bidang bidang kepariwisataan yang
,paguyuban, dan masyarakat atau masyarakat atau bergerak di bidang bergerak di bidang kepariwisataan yang berbadan berbadan hukum dan memiliki level
kelompok masyarakat paguyuban yang paguyuban yang kepariwisataan dan kepariwisataan yang hukum dan memiliki level internasional atau terafiliasi dengan
yang bergerak di bergerak di bergerak di setidaknya terdapat 2 berbadan hukum nasional atau terafiliasi dengan Lembaga lain yang berskala
bidang kepariwisataan bidang bidang organisasi masyarakat, Lembaga lain yang berskala internasional
kepariwisataan kepariwisataan Lembaga swadaya nasional
masyarakat atau
paguyuban yang
berbadan hukum
52
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR
NILAI
NO SEKTOR NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
0
KELEMBAGAAN
4 LEMBAGA SWASTA
4.1 Asosiasi Pariwisata
Keberadaan dari Tidak Terdapat setidaknya Terdapat lebih dari 1 Terdapat setidaknya 3 Terdapat setidaknya 3 (tiga) Terdapat setidaknya 5 (lima) Terdapat perwakilan asosiasi
asosiasi Lembaga ada 1 (satu) asosiasi (satu) perwakilan (tiga) perwakilan perwakilan asosiasi yang perwakilan asosiasi pariwisata pariwisata yang memiliki level
usaha yang bergerak di yang bergerakdi asosiasi yang asosiasi yang bergerak bergerak di bidang yang berskala lokal dan atau lnternasional
bidang pariwisata baik bidang bergerak di bidang di bidang kepariwisataan yang terdapat setidaknya 2 (dua)
yang berasal dari kepariwisataan yang kepariwisataan yang kepariwisataan yang berskala lokal dan perwakilan asosiasi pariwisata
daerah bersangkutan berskala lokal berskala lokal berskala lokal Terdapat setidaknya 1 yang memiliki level nasional
ataupun yang (satu) asosiasi pariwisata
merupakan kantor yang berlevel nasional
perwakilan dari
asosisasi yang berskala
nasional
4.2 Jasa Usaha Pariwisata
Lembaga yang Tidak Terdapat Lembaga Terdapat Lembaga- Terdapat Lembaga - Terdapat Lembaga – Terdapat Lembaga usaha yang Terdapat Lembaga usaha yang
melakukan aktivitas ada usaha yang bergerak lembaga usaha yang lembaga usaha yang Lembaga usaha yang bergerak setidaknya di 8 bergerak setidaknya di 10
pemberian jasa atau setidaknya di 1 bergerak setidaknya bergerak setidaknya di bergerak setidaknya di 5 (delapan) – 10 (sepuluh) (sepuluh) – 13 (tiga belas) sektor
barang bagi (satu) – 3 (tiga) di 3 (tiga) sektor 5 (lima) sektor (lima) – 8 (delapan) sektor sektor lapangan usaha lapanganusaha Pariwisata
pemenuhan sektor lapangan lapangan usaha lapangan usaha lapangan usaha Pariwisata Pariwisata
kebutuhan wisatawan usaha Pariwisata Pariwisata Pariwisata
dalam rangka
kepariwisataan
53
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR
NILAI
NO SEKTOR NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
0
KELEMBAGAAN
5 SUMBER DAYA (TENAGA KERJA) PARIWISATA
5.1 Presentasi Jumlah Tidak ≤ 1 % dari total - ≤ 5 % dari total 5 -10 % dari total 10 - 20 % dari total 20 % ≤ dari total keseluruhan
tenaga kerja yang ada keseluruhan keseluruhan keseluruhan tenaga kerja keseluruhan tenaga kerja tenaga kerja
bergerak di bidang jumlah tenaga tenaga kerja
pariwisata kerja
dibandingkan
dengan total
keseluruhan jumlah
tenaga kerja
5.2 Jumlah tenaga kerja Tidak ≤ 10 % dari total ≤ 20 % dari total ≤ 30 % dari total 50 % dari total keseluruhan ≤ 75 % dari total keseluruhan Seluruh tenaga kerja di bidang
yang bergerak di ada keseluruhan jumlah keseluruhan keseluruhan tenaga tenaga kerja di bidang tenaga kerja di bidang pariwisata pariwisata telah dilengkapi dengan
bidang pariwisata yang tenaga kerja di jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata sertifikat kompentensi bidang
telah memiliki sertifikat bidang pariwisata kerja di bidang pariwisata pariwisata
kompetensi bidang pariwisata
pariwisata
54
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR SEKTOR
NO INDUSTRI NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
1 JASA USAHA PENGELOLA DAYA TARIK WISATA
Jasa Usaha Pengelolaan Tidak ada Terdapat setidaknya Terdapat antara 1 (satu) Terdapat antara 3 (tiga) – 5 Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 (sepuluh )
- Air Panas Alami 1 (satu) Lembaga – 3 (tiga) Lembaga (lima) Lembaga usaha berskala lembaga usaha berskala kecil lembaga usaha atau lembaga usaha berskala kecil,
- Pengelolaan Goa usaha berskala kecil usaha berskala kecil kecil atau 1 (satu) Lembaga atau 2 (dua) Lembaga usaha minimal 3 (tiga) Lembaga atau minimal 5 (lima) Lembaga
- Pengelolaan Peninggalan yang bergerak di yang bergerak di bidang usaha berskala menengah yang berskala menengah yang usaha berskala menengah usaha berskala menengah atau
Sejarah dan Purbakala bidang penyelenggaraan bergerak di bidang bergerak di bidang Jasa atau minimal 1 (satu) minimal 3 (tiga) Lembaga usaha
- Pengelolaan Museum penyelenggaraan Kegiatan Jasa Usaha penyelenggaraan Kegiatan Jasa penyelenggaraan kegiatan Jasa Lembaga usaha berskala berskala besar yang bergerak di
- Pengelolaan Pemukikman Kegiatan Jasa Usaha Pengelolaan Daya Tarik Usaha Pengelolaan Daya Tarik Usaha Pengelolaaan Daya besar yang bergerak di bidang Jasa penyelenggaraan
dan/atau lingkungan adat Pengelolaan Daya Wisata yang telah Wisata dan telah memiliki Tanda Tariik Wisata dan setidaknya bidang Jasa kegiatan hiburan dan rekreasi dan
- Pengelolaan objek ziarah Tarik Wisata yang memiliki Tanda Daftar Daftar Usaha Pariwisata 50 % dari Jasa Usaha tersebut penyelenggaraan kegiatan seluruh Lembaga usaha tersebut
- Wisata agro telah memiliki Usaha Pariwisata telah mendapatkan sertifikasi hiburan dan rekreasi dan telah mendapatkan sertifikasi
Tanda Daftar Usaha usaha Pariwisata seluruh Lembaga usaha usaha Pariwisata
Pariwisata tersebut telah mendapatkan
sertifikasi usaha Pariwisata
55
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR SEKTOR
NO INDUSTRI NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
3 JASA USAHA TRANSPORTASI WISATA
Usaha Jasa Penyediaan angkutan Tidak ada Terdapat setidaknya Terdapat antara 1 (satu) Terdapat antara 3 (tiga) – 5 Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 (sepuluh )
untuk kebutuhan dan kegiatan 1 (satu) Lembaga – 3 (tiga) Lembaga (lima) Lembaga usaha berskala lembaga usaha berskala kecil lembaga usaha atau lembaga usaha berskala kecil,
pariwisata;; yaitu usaha berskala kecil usaha berskala kecil kecil atau 1 (satu) Lembaga atau 2 (dua) Lembaga usaha minimal 3 (tiga) Lembaga atau minimal 5 (lima) Lembaga
a. Angkutan Jalan wisata yang bergerak di yang bergerak di bidang usaha berskala menengah yang berskala menengah yang usaha berskala menengah usaha berskala menengah atau
b. Angkutan Wisata dengan bidang penyelenggaraan bergerak di bidang bergerak di bidang Jasa atau minimal 1 (satu) minimal 3 (tiga) Lembaga usaha
kereta api penyelenggaraan Kegiatan Jasa Usaha penyelenggaraan Kegiatan Jasa penyelenggaraan kegiatan Jasa Lembaga usaha berskala berskala besar yang bergerak di
c. Angkutan Wisata di sungai Kegiatan Jasa Usaha Transportasi Wisata Usaha Pengelolaan Daya Tarik Usaha Pengelolaaan Daya besar yang bergerak di bidang Jasa penyelenggaraan
dan danau Transportasi Wisata yang telah memiliki Wisata dan telah memiliki Tanda Tariik Wisata dan setidaknya bidang Jasa kegiatan hiburan dan rekreasi dan
d. Angkutan laut wisata dalam yang telah memiliki Tanda Daftar Usaha Daftar Usaha Pariwisata 50 % dari Jasa Usaha tersebut penyelenggaraan kegiatan seluruh Lembaga usaha tersebut
negeri Tanda Daftar Usaha Pariwisata telah mendapatkan sertifikasi hiburan dan rekreasi dan telah mendapatkan sertifikasi
e. Angkutan laut internasional Pariwisata usaha Pariwisata seluruh Lembaga usaha usaha Pariwisata
wisata tersebut telah mendapatkan
sertifikasi usaha Pariwisata
56
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR SEKTOR
NO INDUSTRI NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
5 JASA MAKANAN DAN MINUMAN
5.1 Usaha penyediaan makanan dan Tidak ada Terdapat antara 1 (satu) Terdapat antara 3 (tiga) Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 Terdapat lebih dari 25 (sepuluh )
minuman yang dilengkapi dengan – 3 (tiga) Lembaga usaha – 5 (lima) Lembaga usaha lembaga usaha berskala lembaga usaha atau minimal 3 (sepuluh ) lembaga usaha lembaga usaha berskala kecil, dan
peralatan dan perlengkapan berskala kecil yang berskala kecil atau 1 kecil atau 2 (dua) Lembaga (tiga) Lembaga usaha berskala berskala kecil, atau minimal minimal 10 (sepuluh) Lembaga
untuk proses pembuatan, bergerak di bidang (satu) Lembaga usaha usaha berskala menengah menengah atau minimal 1 5 (lima) Lembaga usaha usaha berskala menengah dan
penyimpanan dan/atau penyelenggaraan berskala menengah yang yang bergerak di bidang (satu) Lembaga usaha berskala berskala menengah atau minimal 5 (lima) berskala besar
penyajiannya, yaitu; Kegiatan Jasa Makanan bergerak di bidang Jasa penyelenggaraan besar yang bergerak di bidang minimal 3 (tiga) berskala yang bergerak di bidang Jasa
a. Restoran dan Minuman yang telah penyelenggaraan kegiatan Jasa Makanan dan Jasa Makanan dan Minuman besar yang bergerak di Makanan dan Minuman dan
b. Rumah makan; memiliki Tanda Daftar Kegiatan Jasa Makanan Minuman dan setidaknya dan seluruh Lembaga usaha bidang Jasa Makanan dan seluruh Lembaga usaha tersebut
c. Bar/rumah minum Usaha Pariwisata dan Minuman dan telah 50 % dari Jasa Usaha tersebut telah mendapatkan Minuman dan seluruh telah mendapatkan sertifikasi
d. Kafe; memiliki Tanda Daftar tersebut telah sertifikasi usaha Pariwisata Lembaga usaha tersebut usaha Pariwisata
e. Jasa boga Usaha Pariwisata mendapatkan sertifikasi telah mendapatkan
f. Pusat penjualan makanan usaha Pariwisata sertifikasi usaha Pariwisata
5.2 Jumlah Keragaman Jenis Restoran - Ada 1 jenis keragaman Ada 2 jenis keragaman Terdapat 3 jenis keragaman
berupa: restoran restoran restoran
1. Restoran formal, seperti
Gourmet, Main dining room,
Grilled restaurant, Executive
Restaurant
2. Restoran informal, seperti café,
cafeteria, fast food restorant,
coffe shop, bistro, canteen,
tavern, family restaurant, pub,
service corner, burger corner,
snack bar
3. Restoran spesial, seperti
restoran masakan Indonesia,
Chinese food restaurant,
Japanesse food restaurant
5.3 Jumlah pusat jajanan/ kuliner Tidak ada Kurang dari 10 pusat Ada 10-20 pusat jajanan/ Ada 21-30 pusat jajanan/ Ada 31-40 pusat jajanan/ Ada 41-50 pusat jajanan/ Tersedia lebih dari 50 pusat
jajanan/ kuliner kuliner kuliner kuliner kuliner jajanan/ kuliner
5.4 Jumlah keragaman makanan dan Tidak ada Ada 1 (satu) jenis Ada 2 (dua) jenis Ada 3 (tiga) jenis minuman Ada 4 (empat) jenis minuman Ada 5 (lima) jenis minuman Ada diatas 5 (lima) jenis minuman
minuman tradisional minuman dan makanan minuman dan makanan dan makanan tradisional dan makanan tradisional dan makanan tradisional dan makanan tradisional
tradisional tradisional
57
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR SEKTOR
NO INDUSTRI NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
5 JASA MAKANAN DAN MINUMAN
5.5 Persentase jumlah restoran, Tidak ada Ada pada 10% dari Ada pada antara 10% Ada pada antara 25% sampai 50% Ada pada antara 50% sampai Ada pada antara 75% sampai Ada pada 100% dari total jumlah
rumah makan dan pusat jajanan/ total jumlah sampai 25% dari total dari total jumlah restoran, rumah 75% dari total jumlah restoran, 99% dari jumlah restoran, restoran, rumah makan dan pusat
kuliner yang menjual makanan restoran, rumah jumlah restoran, rumah makan dan pusat jajanan/ kuliner rumah makan dan pusat rumah makan dan pusat jajanan/ kuliner yang menjual
dan minuman tradisional makan dan pusat makan dan pusat yang menjual makanan dan jajanan/ kuliner yang menjual jajanan/ kuliner yang makanan dan minuman tradisional
jajanan/ kuliner yang jajanan/ kuliner yang minuman tradisional makanan dan minuman menjual makanan dan
menjual makanan menjual makanan dan tradisional minuman tradisional
dan minuman minuman tradisional
tradisional
6 PENYEDIAAN AKOMODASI
Usaha penyediaan pelayanan Tidak ada Terdapat antara 1 Terdapat antara 3 (tiga) Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 Terdapat setidaknya 15 (sepuluh )
penginapan untuk wisatawan (satu) – 3 (tiga) – 5 (lima) Lembaga lembaga usaha berskala kecil lembaga usaha atau minimal 3 (sepuluh ) lembaga usaha lembaga usaha berskala kecil, dan
yang dapat dilengkapi dengan Lembaga usaha usaha berskala kecil atau 2 (dua) Lembaga usaha (tiga) Lembaga usaha berskala berskala kecil, dan minimal minimal 10 (lima) Lembaga usaha
pelayanan pariwisata lainnya berskala kecil yang atau 1 (satu) Lembaga berskala menengah yang menengah atau minimal 1 5 (lima) Lembaga usaha berskala menengah dan minimal 5
bergerak di bidang usaha berskala bergerak di bidang Jasa (satu) Lembaga usaha berskala berskala menengah atau (lima) Lembaga usaha berskala
a. Hotel penyelenggaraan menengah yang penyelenggaraan kegiatan Jasa besar yang bergerak di bidang minimal 3 (tiga) berskala besar dan terdapat Lembaga
b. Kondominium hotel Kegiatan Penyediaan bergerak di bidang Usaha Penyediaan akomodasi Jasa akomodasi dan seluruh besar yang bergerak di usaha akomodasi yang berskala
c. Apartemen servis Akomodasi yang penyelenggaraan dan setidaknya 50 % dari Jasa Lembaga usaha tersebut telah bidang Jasa Penyediaan internasional yang bergerak di
d. Bumi perkemahan telah memiliki Kegiatan Jasa Usaha Usaha tersebut telah mendapatkan sertifikasi usaha Akomodasi dan seluruh bidang Jasa Penyediaan
e. Persinggahan caravan Tanda Daftar Usaha Penyediaan Akomodasi mendapatkan sertifikasi usaha Pariwisata Lembaga usaha tersebut Akomodasi dan seluruh Lembaga
f. Vila Pariwisata dan telah memiliki Pariwisata telah mendapatkan usaha tersebut telah
g. Pondok wisata Tanda Daftar Usaha sertifikasi usaha Pariwisata mendapatkan sertifikasi usaha
h. Jasa manajemen hotel Pariwisata Pariwisata
i. Hunian wisata senior
j. Rumah wisata
k. motel
58
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR SEKTOR
NO INDUSTRI NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
7 JASA PENYELENGGARAAN KEGIATAN HIBURAN & REKREASI
Keberadaan Lembaga Usaha atau Tidak ada Terdapat setidaknya Terdapat antara 1 (satu) Terdapat antara 3 (tiga) – 5 Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 (sepuluh )
Industri yang bergerak di bidang 1 (satu) Lembaga – 3 (tiga) Lembaga (lima) Lembaga usaha berskala lembaga usaha berskala kecil lembaga usaha atau lembaga usaha berskala kecil,
penyelenggaraan kegiatan usaha berskala kecil usaha yang berskala kecil atau 1 (satu) Lembaga atau 2 (dua) Lembaga usaha minimal 3 (tiga) Lembaga atau minimal 5 (lima) Lembaga
hiburan dan rekreasi, antara lain ; yang bergerak di kecil bergerak di bidang usaha berskala menengah yang berskala menengah yang usaha berskala menengah usaha berskala menengah atau
bidang penyelenggaraan bergerak di bidang bergerak di bidang atau minimal 1 (satu) minimal 3 (tiga) Lembaga usaha
a. Gelanggarg rekreasi olahraga penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan penyelenggaraan Kegiatan penyelenggaraan kegiatan Lembaga usaha berskala berskala besar yang bergerak di
b. Gelanggang seni Kegiatan Hiburan Rekreasi yang telah Hiburan dan Rekreasi dan telah Hiburan dan Rekreasi dan besar yang bergerak di bidang penyelenggaraan kegiatan
c. Wisata ekstrim dan Rekreasi yang memiliki Tanda Daftar memiliki Tanda Daftar Usaha setidaknya 50 % dari Lembaga bidang penyelenggaraan Jasa Usaha Hiburan dan Rekreasi
d. Arena permainan telah memiliki Usaha Pariwisata Pariwisata Jasa Usaha tersebut telah kegiatan Jasa Usaha Hiburan dan seluruh Lembaga usaha
e. Hiburan malam Tanda Daftar Usaha mendapatkan sertifikasi usaha dan Rekreasi dan seluruh tersebut telah mendapatkan
f. Rumah pijat Pariwisata Pariwisata Lembaga usaha tersebut sertifikasi usaha Pariwisata
g. Taman rekreasi telah mendapatkan
h. Karaoke sertifikasi usaha Pariwisata
i. Jasa impresariat/promotor
59
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR SEKTOR
NO INDUSTRI NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
PARIWISATA
9 JASA INFORMASI PARIWISATA
Usaha Jasa Informasi Pariwisata Tidak ada Terdapat setidaknya Terdapat antara 1 (satu) Terdapat antara 3 (tiga) – 5 Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 (sepuluh )
adalah usaha penyediaan data, 1 (satu) Lembaga – 3 (tiga) Lembaga (lima) Lembaga usaha berskala lembaga usaha berskala kecil lembaga usaha atau lembaga usaha berskala kecil,
berita, feature, foto, video, dan usaha berskala kecil usaha yang berskala kecil atau 1 (satu) Lembaga atau 2 (dua) Lembaga usaha minimal 3 (tiga) Lembaga atau minimal 5 (lima) Lembaga
hasil penelitian mengenai yang bergerak di kecil bergerak di bidang usaha berskala menengah yang berskala menengah yang usaha berskala menengah usaha berskala menengah atau
kepariwisataan yang disebarkan bidang penyelenggaraan bergerak di bidang bergerak di bidang atau minimal 1 (satu) minimal 3 (tiga) Lembaga usaha
dalam bentuk bahan cetak penyelenggaraan Kegiatan Jasa Usaha penyelenggaraan Kegiatan Jasa penyelenggaraan kegiatan Jasa Lembaga usaha berskala berskala besar yang bergerak di
dan/atau elektronik Kegiatan Jasa Usaha informasi Pariwisata Usaha informasi Pariwisata dan Usaha informasi Pariwisata besar yang bergerak di bidang penyelenggaraan kegiatan
informasi Pariwisata yang telah memiliki telah memiliki Tanda Daftar dan setidaknya 50 % dari bidang penyelenggaraan Jasa Usaha informasi Pariwisata
yang telah memiliki Tanda Daftar Usaha Usaha Pariwisata Lembaga Jasa Usaha tersebut kegiatan Jasa Usaha dan seluruh Lembaga usaha
Tanda Daftar Usaha Pariwisata telah mendapatkan sertifikasi informasi Pariwisata dan tersebut telah mendapatkan
Pariwisata usaha Pariwisata seluruh Lembaga usaha sertifikasi usaha Pariwisata
tersebut telah mendapatkan
sertifikasi usaha Pariwisata
60
DRAF-6 TABEL 4. PANDUAN NILAI PILAR KELEMBAGAAN DAN INDUSTRI PARIWISATA
INDIKATOR SEKTOR
NO NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
INDUSTRI PARIWISATA
11 JASA PRAMUWISATA
usaha penyediaan dan/atau Tidak ada Terdapat setidaknya Terdapat antara 1 (satu) Terdapat antara 3 (tiga) – 5 Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 (sepuluh )
pengoordinasian tenaga 1 (satu) Lembaga – 3 (tiga) Lembaga (lima) Lembaga usaha berskala lembaga usaha berskala kecil lembaga usaha atau lembaga usaha berskala kecil,
pemandu wisata untuk usaha berskala kecil usaha yang berskala kecil atau 1 (satu) Lembaga atau 2 (dua) Lembaga usaha minimal 3 (tiga) Lembaga atau minimal 5 (lima) Lembaga
memenuhi kebutuhan wisatawan yang bergerak di kecil bergerak di bidang usaha berskala menengah yang berskala menengah yang usaha berskala menengah usaha berskala menengah atau
dan/atau kebutuhan biro bidang penyelenggaraan bergerak di bidang bergerak di bidang atau minimal 1 (satu) minimal 3 (tiga) Lembaga usaha
perjalanan wisata penyelenggaraan Kegiatan Jasa Usaha penyelenggaraan Kegiatan Jasa penyelenggaraan kegiatan Jasa Lembaga usaha berskala berskala besar yang bergerak di
Kegiatan Jasa Pramuwisata yang telah Usaha Pramuwisata dan telah Usaha Pramuwisata dan besar yang bergerak di bidang penyelenggaraan kegiatan
Pramuwisata yang memiliki Tanda Daftar memiliki Tanda Daftar Usaha setidaknya 50 % dari Lembaga bidang penyelenggaraan Jasa Usaha Pramuwisata dan
telah memiliki Usaha Pariwisata Pariwisata Jasa Usaha tersebut telah kegiatan Jasa Usaha seluruh Lembaga usaha tersebut
Tanda Daftar Usaha mendapatkan sertifikasi usaha Pramuwisata dan seluruh telah mendapatkan sertifikasi
Pariwisata Pariwisata Lembaga usaha tersebut usaha Pariwisata
telah mendapatkan
sertifikasi usaha Pariwisata
13 USAHA SPA
usaha pembangunan dan/atau Tidak ada Terdapat setidaknya Terdapat antara 1 – 3 Terdapat antara 3 – 5 Lembaga Terdapat lebih dari 5 (lima) Terdapat lebih 5 (lima) Terdapat setidaknya 10 (sepuluh )
pengelolaan kawasan untuk 1 (satu) Lembaga Lembaga usaha yang usaha yang bergerak di bidang lembaga usaha yang bergerak lembaga usaha yang lembaga usaha yang bergerak di
memenuhi kebutuhan pariwisata usaha yang bergerak bergerak di bidang penyelenggaraan Kegiatan Jasa di bidang Jasa Usaha Kawasan bergerak di bidang Jasa bidang Jasa Usaha Kawasan
sesuai peraturan perundang- di bidang penyelenggaraan Usaha Kawasan Pariwisata dan Pariwisata dan setidaknya50 % usaha Kawasan pariwisata 61
Pariwisata dan seluruh Lembaga
05.
PEMASARAN WISATA
62
DRAF-6 TABEL 5. PANDUAN NILAI PILAR PEMASARAN WISATA BERDASARKAN ANALISIS DAN TERAPAN METODOLOGI
EXTRA ORDINARY
1. INCENTIVE ACCESS
Insentif tiket penerbangan dalam bentuk cash/ in-kind
melalui promosi bersama di beberapa jalur promosi offline
dan online.
2. HOTDEALS
Diskon paket wisata yang meliputi transportasi, akomodasi
dan atraksi (bundling).
3. TOURISM HUB
Aktivitas iklan dan penjualan di daerah yang menjadi hub
pariwisata, seperti Jakarta, Palembang, dan ??
4. CDM (Competing Destination Model)
Optimalisasi sistem informasi yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan kepada konsumen melalui media
digital, secara berulang-ulang diberbagai aplikasi dan
media.
5. BORDER TOURISM
Event atau festival pariwisata yang dilaksanakan di daerah
perbatasan, seperti ??
6. LOW COST TERMINAL
Insentif tarif terminal untuk menurunkan harga tiket 64
DRAF-6 TABEL 5. PANDUAN NILAI PILAR PEMASARAN WISATA BERDASARKAN ANALISIS DAN TERAPAN METODOLOGI
1>2>3>4
65
06.
EKONOMI DAN INVESTASI
66
DRAF-6 TABEL 5. PANDUAN NILAI SEKTOR EKONOMI DAN INVESTASI PENDUKUNG KEPARIWISATAAN
Kapasitas Fiskal Daerah (KFD) Nilai KFD < 0.517 Nilai KFD 0.517 < X < 0.747 Nilai KFD 0.747 < X < 1.168 Nilai KFD 1.168 < X 2.145 (tinggi) Nilai KFD > 2.145 (sangat tinggi)
Kabupaten/Kota di Provinsi (sangat rendah) (rendah) (sedang)
Kepulauan Bangka Belitung
1 Berdasarkan Peraturan Menteri - -
Keuangan Nomor
120/PMK.07/2020 Tentang Peta
Kapasitas Fiskal Daerah
Produk Domestik Regional Bruto Tingkat PDRB Tingkat PDRB Tingkat PDRB Tingkat PDRB peringkat 4 Tingkat PDRB peringkat 3 Tingkat PDRB peringkat 2 Tingkat PDRB peringkat 1
(PDRB) Kabupaten/Kota di Provinsi peringkat 7 peringkat 6 peringkat 5
Kepulauan Bangka Belitung
2
Produk Domestik Regional Bruto Tingkat PDRB Per Tingkat PDRB Per Tingkat PDRB Per Tingkat PDRB Per Kapita Tingkat PDRB Per Kapita Tingkat PDRB Per Kapita peringkat Tingkat PDRB Per Kapita peringkat 1
(PDRB) Per Kapita Kabupaten/Kota Kapita peringkat 7 Kapita peringkat 6 Kapita peringkat 5 peringkat 4 peringkat 3 2
di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
3
TK < 750.000 (sangat 750.000 < TK < 999.999 1.000.000 < TK < 1249.999 1.250.000 < TK < 1.499.999 TK > 1.500.000 (sangat tinggi)
Tingkat Konsumsi (TK) rendah) (rendah) (sedang) (tinggi)
Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
4 - -
(Golongan Pengeluaran per Kapita
Seminggu/Rupiah)
67
DRAF-6 TABEL 5. PANDUAN NILAI SEKTOR EKONOMI DAN INVESTASI PENDUKUNG KEPARIWISATAAN
68
PEMAHAMAN
• Kapasitas Fiskal Daerah (KFD) : kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui pendapatan
daerah dikurangi dengan pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan dan belanja tertentu.
• Produk Domestik Regional Bruto (PDRB): merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi
di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
• Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita: merupakan gambaran dan rata-rata pendapatan yang diterima
oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah.
• Tingkat Konsumsi (rtk) : mengacu pada pengeluaran akhir rumah tangga untuk barang dan jasa. Barang bisa
diklasifikasikan menjadi barang tahan lama dan tidak tahan lama. Indikator kunci untuk menganalisis permintaan
dalam perekonomian
• Tingkat Inflasi (TI) : indikator perekonomian daerah di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa
dalam waktu Panjang
• Realisasi Investasi : merupakan realisasi suatu investasi (penanaman modal) baik yang berasal dari PMDN
(Penanaman Modal Dalam Negeri) & PMA (Penanaman Modal Asing) yang direkapitulasi dalam satu tahun
07.
SOSIAL DAN BUDAYA
70
DRAF-6 TABEL 7. PANDUAN NILAI SEKTOR SOSIAL DAN BUDAYA PENDUKUNG KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN/ KOTA
NO INDIKATOR SOSIAL DAN BUDAYA NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
SOSIAL
PENDIDIKAN
1 Angka Melek Huruf Angka Melek Angka Melek Huruf Angka Melek Angka Melek Huruf Angka Melek Angka Melek Angka Melek
Huruf 75% - 79% Huruf 80%-84% 85%-89% Huruf Huruf Huruf
Proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang mempunyai < 75% 90%-94% 95% - 100% 100%
kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf
lainnya, tanpa harus mengerti
apa yang dibaca/ditulisnya, terhadap penduduk usia 15 tahun ke
atas.
2 Tingkat Pendidikan Terakhir - Persentase lulusan Persentase lulusan Persentase lulusan Persentase lulusan Persentase lulusan Persentase lulusan
SD SD SMP SMP SMA/MA/SMK ≥ Diploma dan
Proporsi tingkat pendidikan terakhir yang telah dilaksanakan < 50% ≥ 50% < 15% ≥ 15% 15% Sarjana
oleh penduduk ≥ 5%
KESEHATAN
1 Angka Kesakitan (Morbiditas) - Angka Morbiditas Angka Morbiditas Angka Morbiditas Angka Morbiditas Angka Morbiditas Angka Morbiditas
≥ 20% 15% - 19% 10% - 14% 5% - 9% 1% - 4% 0%
Proporsi penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan
menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari (sakit).
KEMISKINAN
1 Persentase Penduduk Miskin - Persentase Persentase Persentase Persentase Persentase Persentase
penduduk miskin penduduk miskin penduduk miskin penduduk miskin penduduk miskin penduduk miskin
Persentase penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan ≥ 20% 15% - 19% 10% - 14% 5% - 9% < 5% 0%
(GK).
2 Jumlah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) - Jumlah jenis PPKS Jumlah jenis PPKS Jumlah jenis PPKS Jumlah jenis PPKS Jumlah jenis PPKS Tidak terdapat
≥ 20 15 - 19 10-14 5-9 <5 PPKS
PPKS adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau
masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau
gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga
memerlukan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya baik jasmani dan rohani maupun sosial secara 71
DRAF-6 TABEL 7. PANDUAN NILAI SEKTOR SOSIAL DAN BUDAYA PENDUKUNG KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN/ KOTA
NO I NDIKATOR SOSIAL DAN BUDAYA NI LAI 0 NI LAI 1 NI LAI 3 NI LAI 5 NI LAI 7 NI LAI 9 NI LAI 11
BUD AYA
1 P erlindungan Masyarakat Adat Masyarakat adat Masyarakat adat hidup Terdapat program Masyarakat adat bebas Terdapat pelibatan Terdapat aturan/ Tidak terdapat
mengalami seperti warga pada terbatas (bansos) untuk menjalankan ritual dan masyarakat adat dalam kebijakan khusus terkait masyarakat adat
Masyarakat adat atau penduduk asli, kelompok etnis peminggiran/ prasangka umumnya masyarakat adat aktivitas lainnya untuk merumuskan program di perlindungan
yang berbeda secara budaya dengan kelompok etnis negatif oleh pemerintah kehidupan wilayahnya masyarakat adat
yang lain yangtelah menghuni otempat tersebut dan atau kelompok
masyarakat lain
2 P elestarian Kekayaan Adat/ Budaya Tidak terdapat aktivitas Terdapat aktivitas ritual Terdapat warga yang Terdapat warga yang Terdapat ritual budaya Terdapat ritual budaya Terdapat Kebijakan
ritual budaya di keluarga budaya di keluarganya menjalankan kebudayaan mengambangkan sanggar- dalam kegiatan dalam kegiatan resmi Khusus terkait Pelestarian
Keberadaan dukungan untuk melindungi atau maupun komunitas di komunitasnya sanggar budaya/ seni kemasyarakatan berskala pemerintah Kekayaan Budaya
melestarikan kekayaan kebudayaan, adat istiadat, luas
kesenian
72
08. PENATAAN RUANG
73
DRAF-6 TABEL 8. PANDUAN NILAI PENATAAN RUANG PENDUKUNG KEPARIWISATAAN
INDIKATOR PENATAAN
NO RUANG PENDUKUNG NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
KEPARIWISATAAN
1 I n dikator Penilaian Dukungan/ Keterlibatan
B er skala Internasional
1.1 K abupaten/Kota/ D TW Tercantum D alam Kabupaten/ Kota atau Kabupaten/ Kota atau Kabupaten/ Kota atau Kabupaten/ Kota atau
UNESCO Lists Sebagai World Heritage/ DTW tidak pernah DTW tidak pernah DTW tidak pernah DTW tercantum dalam
I n tangible Cultural Heritage/ Creative Cities/ ditetapkan atau menjadi tercantum atau menjadi tercantum tapi pernah penetapan UNESCO Lists
Mem ory of World R egister/ Biosphere Reserve/ nominasi maupun nominasi tapi pernah masuk dalam nominasi
UNESCO Global Geoparks dan atau jenis diajukan untuk masuk diajukan untuk masuk penetapan UNESCO Lists
p en etapan lain y ang ditetapkan oleh UNESCO dalam penetapan dalam penetapan
UNESCO Lists UNESCO Lists
1.2 K et erlibatan Kabupaten/ Kota/ DTW Dalam Tidak pernah sama sekali Pernah terlibat satu kali Aktif dan selalu
K egiatan Yang Diselenggarakan/ Diinisiasi Oleh mengikuti kegiataan yang
UNW TO/ WTTC/ ASEANTA Maupun Organisasi diselenggarakan UNWTO
L ain Yang Berskala Internasional setiap tahun
2.2 K abupaten/Kota/DTW Masuk Sebagai Salah Satu Kabupaten/Kota/DTW Kabupaten/Kota/DTW Kabupaten/Kota/DTW Kabupaten/Kota/DTW
P u sat Kegiatan D alam Dokumen Rencana Tata tidak masuk masuk ke masuk ke dalam struktur masuk ke dalam struktur Merupakan PKN, PKSN,
R u ang Wilayah Nasional dalam struktur ruang ruang nasional dengan ruang nasional dengan atau KSN dalam RTRWN
dalam RTRWN posisi sebagai PKL dalam posisi sebagai PKW
RTRWN dalam RTRWN
2.3 K abupaten/ Kota / D TW Merupakan Salah Satu Kabupaten/Kota/ DTW Kabupaten/Kota/ DTW
K awasan Strategis Pariwisata Nasional Maupun bukan merupakan KPPN termasuk sebagai salah
D estinasi Pariwisata Nasional Yang Tercantum maupun DPN satu KPPN atau Kawasan
D alam Dokumen Rencana Induk Pembangunan Pengembangan
P ar iwisata Nasional atau RIPPARNAS Pariwisata Nasional
74
DRAF-6 TABEL 8. PANDUAN NILAI PENATAAN RUANG PENDUKUNG KEPARIWISATAAN
INDIKATOR PENATAAN
NO RUANG PENDUKUNG NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
KEPARIWISATAAN
2.4 L o kasi Kabupaten/Kota/ DTW Aman Dari Lokasi Kabupaten/Kota/ Lokasi Kabupaten/Kota/ DTW Lokasi Kabupaten/Kota/ Lokasi Kabupaten/Kota/ DTW
R esiko Kebencanaan Dalam Dokumen DTW merupakan daerah merupakan daerah DTW merupakan daerah Bukan merupakan daerah
R en cana Penanggulangan Bencana Nasional kebencanaan tingkat kebencanaan tingkat kebencanaan tingkat rawan kebencanaan (tidak
at au RENAS PB kerawanan tinggi kerawanan sedang (tercantum kerawanan rendah ada dalam dokumen Renas
(tercantum dalam dalam dokumen Renas PB) (tercantum dalam PB)
dokumen Renas PB) dokumen Renas PB)
Kabupaten/ Kota tidak Kabupaten/ Kota memilik Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota memilik
Ju m lah Sebaran Kawasan Pariwisata Yang memiliki sebaran kawasan kurang dari 3 Kawasan memilik lebih dari 3 lebih dari 5 Kawasan
Ter cantum Dalam RTRW Atau Rencana Tata
3.2 pariwisata yang tercantum pariwisata yang tercantum Kawasan pariwisata pariwisata yang tercantum
R u ang Wilayah Provinsi K epulauan Bangka dalam dokumen RTRW dalam dokumen RTRW yang tercantum dalam dalam dokumen RTRW
B elitung
dokumen RTRW
75
DRAF-6 TABEL 8. PANDUAN NILAI PENATAAN RUANG PENDUKUNG KEPARIWISATAAN
INDIKATOR PENATAAN
NO RUANG PENDUKUNG NILAI 0 NILAI 1 NILAI 3 NILAI 5 NILAI 7 NILAI 9 NILAI 11
KEPARIWISATAAN
Kabupaten/ Kota tidak Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota memiliki Kabupaten/ Kota memiliki
K et ersediaan Dokumen Rinci Baik Berupa memiliki dokumen memiliki minimal lebih dari 1 dokumen dokumen perencanaan rinci yang
D o kumen R TBL Atau Rencana Teknik perencanaan rinci yang 1 dokumen perencanaan rinci yang mendukung pengembangan
B an gunan Dan Lingkungan/ Dokumen RDTR bertujuan mendukung perencanaan rinci bertujuan mendukung untuk keseluruhan kawasan
4.2 Atau R en cana D etail Tata Ruang Maupun pembangunan yang bertujuan pembangunan strategis pariwisata Kabupaten/
D o kumen R inci Lainnya Yang Bertujuan kepariwisataan mendukung kepariwisataan Kota
Men dukung Pembangunan K epariwisataan Kabupaten/ Kota pembangunan Kabupaten/ Kota
K abupaten/ Kota kepariwisataan
Kabupaten/ Kota
Kabupaten/ Kota belum Kabupaten/ Kota sudah Kabupaten/ Kota sudah Kabupaten/ Kota sudah Kabupaten/ Kota sudah memiliki
memiliki dokumen memiliki dokumen Kajian memiliki dokumen memiliki dokumen dokumen Rencana Aksi Daerah
kebencanaan skala Resiko Bencana atau KRB Rencana Penanggulangan Rencana Aksi Daerah atau RAD dan dokumen Rencana
K et ersediaan Dokumen Kebencanaan Skala Kabupaten/ Kota skala Kabupaten/ Kota Bencana atau RPB skala atau RAD skala Kontijensi atau Renkon untuk
4.3 setiap potensi bencana skala
K abupaten/ Kota Kabupaten/ Kota yang Kabupaten/ Kota yang
sudah ditetapkan sebagai sudah ditetapkan Kabupaten/ Kota yang sudah
PERDA sebagai PERDA ditetapkan sebagai PERDA
76
TABEL KOMPILASI PENILAIAN
PILAR PARIWISATA DAN SEKTOR STRATEGIS
PADA KABUPATEN/ KOTA
(TP3DS2PK2)
77
DRAF-6 TABEL KOMPILASI PENILAIAN
4 PILAR PARIWISATA DAN SEKTOR STRATEGIS PADA KABUPATEN DAN KOTA
NILAI/ SKOR
PILAR PARIWISATA NILAI
NO DAN KOTA
KABUPATEN
KABUPATEN KABUPATEN KABUPATEN
KABUPATEN
KABUPATEN MAKS. KETERANGAN
PANGKAL BANGKA BANGKA BANGKA BELITUNG (100%)
SEKTOR STRATEGIS BANGKA BELITUNG
PINANG BARAT TENGAH SELATAN TIMUR
ATRAKSI/ DAYA TARIK WISATA 929 3184 1168 2395 1940 3391 2777 8910
1 ALAM, BUDAYA DAN BUATAN (10,43 %) (35,74 %) (13,11 %) (26,88 %) (21,77 %) (38,06 %) (31,17 %) (100%)
AMENITAS/ SARANA PRASARANA 122 95 96 75 59 105 61 242
2 PARIWISATA 100%)
(50,41 %) (39,26 %) (39,67 %) (30,99 %) (24,38 %) (43,39 %) (25,21 %)
AKSESIBILITAS DAN 198 132 164 135 147 191 158 627
3 SEKTOR INFRASTRUKTUR PRIORITAS (31,58 %) (21,05 %) (26,16 %) (21,53 %) (23,55 %) (30,46 %) (25,20 %) (100%)
KELEMBAGAAN PARIWISATA 60 52 38 18 37 85 45 242
4 DAN INDUSTRI PARIWISATA (100%)
(24,79 %) (21,49 %) (15,70 %) (7,44 %) (15,29 %) (35,12 %) (18,60 %)
35 13 11 8 67 88
5 PEMASARAN WISATA 0 0
(39,77 %) (14,77 %) (12,50 %) (9,09 %) (76,14 %) (100%)
66
31 21 37 15 22 18 20
6 EKONOMI DAN INVESTASI (100%)
(46,97 %) (31,82 %) (56,06 %) (22,73 %) (33,33 %) (27,27 %) (30,30 %)
121
65 61 61 48 46 59 53
7 SOSIAL DAN BUDAYA
(53,72 %) (50,41 %) (50,41 %) (39,67 %) (38,02 %) (48,76 %) (43,80 %)
(100%)
41 32 36 19 14 71 54 132
8 PENATAAN RUANG (31,06 %) (24,24 %) (27,27 %) (14,39 %) (10,61 %) (53,79 %) (40,91 %) (100%)
81
RENCANA KEGIATAN SURVEI AWAL KE DAERAH
RENCANA SURVEI KE DAERAH DALAM KONDISI NORMAL
H3-4: MENTOK-BELINYU-
PANGKALPINANG
Survei jalur Mentok-Belinyu –
Sungailiat – Pangkalpinang SURVEI KE PULAU BANGKA
H5: Survei lanjutan
H6: Tim persiapan FGD di
PANGKALPINANG
H1-4 : PANGKALPINANG
(tim Bangka 1)
Rakor dengan Disparprov
dan Bappeda, survei
instansional dan lapangan
di Pangkalpinang
H3-4: TOBOALI-
PANGKALPINANG
Survei jalur Toboli-
Simpangrimba-Pangkalpinang
CATATAN :
Perlu pendamping lapangan dari 82
daerah (staf Dispar Provinsi)
RENCANA KEGIATAN SURVEI AWAL KE DAERAH
H1-2: PANGKAL PINANG RENCANA SURVEI KE DAERAH DALAM KONDISI NORMAL
(semua tim)
Rakor dengan Disparprov dan
Bappeda
SURVEI KE PULAU BELITUNG
SISTEMATIKA
BUKU LAPORAN ANTARA
DAN
BUKU LAPORAN AKHIR
85
SISTEMATIKA LAPORAN ANTARA
BAB I PENDAHULUAN BAB 3 PROFIL WILAYAH DAN PROFIL PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN 3.1.6 Kondisi Ekonomi
BANGKA BELITUNG 3.1.6.1 Gambaran PDRB dan PDRB per-Kapita
BAB 2 TINJAUAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN TEORI 3.1 PROFIL WILAYAH 3.1.6.2 Pertumbuhan Ekonomi
KEPARIWISATAAN 3.1.1 Letak Geografis Wilayah 3.2 DESTINASI
2.1 TINJAUAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN KEBIJAKAN PENATAAN 3.1.2 Kondisi Fisik Alam, Lingkungandan Kependudukan 3.2.1 Daya Tarik Wisata/ Atraksi
RUANG 3.1.2.1 Curah Hujan 3.2.2 Aksesibilitas
2.1.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) 3.1.2.2 Jenis Tanah 3.2.3 Amenitas
2.1.2 Rencana Tata Ruang Pulau (RTR-P) 3.1.2.3 Kelerengan 3.3 INDUSTRI PARIWISATA
2.1.3 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi(RTRWP) 3.1.2.4 Hidrologi 3.3.1 UMKM Unggulan dan Produk Unggulan
2.1.4 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kota (RTRWK) 3.1.2.5 Kualitas Air dan Udara 3.3.2 InvestasiPariwisata
2.1.5 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan 3.1.2.6 Kebencanaandan Mitigasi Bencana 3.4 KELEMBAGAAN
2.2. TINJAUAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN KEBIJAKAN 3.1.2.7 PenggunaanLahan 3.4.1 Regulasi
PEMBANGUNAN 3.1.2.8 Pengembangan Tata Ruang 3.4.2 Unsur
2.2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 3.1.2.9 Kepemilikan Lahan 3.4.3 Organisasi Kepariwisataan
2.2.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi 3.1.2.10 Jumlahdan DistribusiPenduduk 3.4.4 SDM Pariwisata
2.2.3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3.1.2.11 Kepadatan Penduduk 3.4.5 Mekanisme
Kabupaten/ Kota 3.1.2.12 Laju Pertumbuhan Penduduk 3.5 PEMASARAN
2.2.4 Rencana KerjaPemerintah (RKP) 3.1.2.13 Struktur Kependudukan 3.5.1 Pasar Wisatawan Nusantara
2.2.5 Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD) Provinsi 3.1.3 Kondisi Sosial 3.5.2 Pasar Wisatawan Mancanegara
2.2.6 Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten/ Kota 3.1.3.1 Pendidikan 3.5.3 Citra Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7 Rencana PengembanganKEK 3.1.3.2 Kesehatan
2.3 TINJAUAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN KEBIJAKAN 3.1.3.3 Kelompok Miskin, Disabilitas, Perempuan dan Anak BAB 4 ANALISIS PILAR PARIWISATA DAN SEKTOR STRATEGIS
PEMBANGUNAN PARIWISATA 3.1.3.4 MasalahSosial 4.1 DESTINASI PARIWISATA DAN INDUSTRI PARIWISATA
2.3.1 Rencana Pembangunan KepariwisataanNasional (RIPPARNAS) 3.1.4 Kondisi Budaya 4.1.1 Analisis Daya Tarik Wisata
2.3.2 Rencana Pembangunan KepariwisataanProvinsi (RIPPARPROV) 3.1.4.1 Sejarah dan KearifanBudaya Lokal 4.1.1.1 Analisis Daya Tarik Wisata Berbasis Peraturan Perundangan dan
2.3.3 Rencana Pembangunan KepariwisataanKabupaten dan Kota 3.1.4.2 KeberagamanEtnis dan Agama Teori Kepariwisataan
(RIPPARKAB/ RIPPARKOT) 3.1.4.3 KehidupanMasyarakat Adat 4.1.1.2 Analisis Daya Tarik Wisata Berbasis Daya Tampung
2.4 TINJAUAN TEORI KEPARIWISATAAN 3.1.5 Kondisi Sarana Prasarana 4.1.1.3 Analisis Daya Tarik Wisata Berbasis Daya Dukung Spasial
2.4.1 SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT 3.1.5.1 Sarana Pendidikan 4.1.1.4 Analisis Komparatif Daya Tarik Wisata
2.4.1.1 Quality Tourism 3.1.5.2 Sarana Kesehatan 4.1.2 Temuan Analisis dan Rekomendasi Pengembangan Daya Tarik Wisata
2.4.1.2 Rural And Urban Tourism 3.1.5.3 Sarana Peribadatan 4.1.2.1 Klasifikasi Daya Tarik Wisata Budaya
2.4.1.3 Ecotourism And Heritage Tourism 3.1.5.4 Sarana Perekonomian 4.1.2.2 Klasifikasi Daya Tarik Wisata Alam
2.4.1.4 Mass Responsible 3.1.5.5 Sarana Perniagaan 4.1.2.3 Klasifikasi Daya Tarik Wisata Buatan
2.4.1.5 Green Tourism 3.1.5.6 Prasarana Transportasi 4.1.3 Analisis Amenitas & Sarana Prasarana Penunjang Pariwisata
2.4.2 HOLISTIC INTEGRATED THEMATIC SPATIAL BASED 3.1.5.7 Prasarana Air Bersih 4.1.3.1 Analisis PenyediaanSarana dan Prasarana Penunjang Pariwisata
2.4.3 COMMUNITY BASED TOURISM 3.1.5.8 Prasarana Air Minum 4.1.3.2 Analisis PenyediaanAmenitas dan Aksesibilitas
3.1.5.9 Prasarana Air Limbah 4.1.3.3 Analisis Amenitas Berbasis Kinerja
3.1.5.10 Prasarana Persampahan 4.1.3.4 Analisis Amenitas Berbasis Daya Tampung Daya Dukung Spasial
3.1.5.11 Prasarana Energi/ Kelistrikan 4.1.3.5 Analisis Amenitas Berbasis Daya Dukung dan Daya Dukung Sarana
3.1.5.12 Prasarana Telekomunikasi dan Prasarana
86
LANJUTAN SISTEMATIKA LAPORAN ANTARA
4.1.3.6 Analisis SWOT Amenitas Berbasis Daya Tarik Wisata 4.1.6.3 Kelayakan Sarana dan Prasarana Transportasi Udara Penunjang 4.3.4 Temuan Analisis dan Rekomendasi Pengembangan Pemasaran
4.1.3.7 Root Cause Analysis Amenitas Berbasis Daya Tarik Wisata Pariwisata Pariwisata
4.1.4 Temuan Analisis dan Rekomendasi Pengembangan Sarana Prasarana 4.1.6.4 Kelayakan Sarana dan Prasarana Jalan, Pedestrian dan Jembatan 4.3.4.1 Proyeksi Pasar Wisatawan
Penunjang Pariwisata dan Industri Pariwisata Penunjang Pariwisata 4.3.4.2 Penerapan Model BAS
4.1.4.1 Kelayakan Sarana dan Prasarana Akomodasi Penunjang Pariwisata 4.1.6.5 Kelayakan Sarana dan Prasarana Teknologi Komunikasi dan Informasi4.3.4.3 Penerapan Model POP
4.1.4.2 Kelayakan Sarana dan Prasarana Kulinari Penunjang Pariwisata Penunjang Pariwisata 4.3.4.4 Penerapan Model DOT
4.1.4.3 Kelayakan Sarana dan Prasarana Ibadah Penunjang Pariwisata 4.1.6.6 Kelayakan Jasa Transportasi Wisata Penunjang Pariwisata 4.3.4.5 Penerapan Model POSE
4.1.4.4 Kelayakan Sarana dan Prasarana Kesehatan Penunjang Pariwisata 4.2 KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN 4.3.4.6 Penerapan Model STP
4.1.4.5 Kelayakan Sarana dan Prasarana Informasi Penunjang Pariwisata 4.2.1 Analisis Dokumen Perencanaan dan Peraturan Perundangan Terkait di 4.3.4.7 Penerapan Bauran Pemasaran 7P
4.1.4.6 Kelayakan Sarana dan Prasarana Keamanan Penunjang Pariwisata Daerah Tujuan Pariwisata 4.4 TRAVEL PATTERN
4.1.4.7 Kelayakan Sarana dan Prasarana Persampahan Penunjang Pariwisata 4.2.2 Ragam dan Peran Kelembagaan Pariwisata di Wilayah Kepulauan 4.5. TEMUAN ANALISIS DAN REKOMENDASI PENGEMBANGAN PILAR
4.1.4.8 Kelayakan Sarana dan Prasarana Air Minum Penunjang Pariwisata Bangka Belitung PARIWISATA
4.1.4.9 Kelayakan Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Publik Penunjang 4.2.2.1 Analisis Kinerja SMK Pariwisata 4.5.1 Jumlah, Tipologi dan Klasifikasi Daya Tarik Wisata di Kepulauan Bangka
Pariwisata 4.2.2.2 Analisis Kinerja Perguruan Tinggi Pariwisata Belitung
4.1.4.10 Kelayakan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Kebakaran 4.2.2.3 Analisis Kinerja LSM Pariwisata 4.5.2 Peringkat Tujuan Pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung
Penunjang Pariwisata 4.2.2.4 Analisis Kinerja SKPD Bidang Kepariwisataan 4.5.3 Peringkat Key Tourism Area (KTA) di Kepulauan Bangka Belitung
4.1.4.11 Kelayakan Sarana dan Prasarana Spa/ Wellness Penunjang A Analisis Stakeholder Berwenang di Daerah Tujuan Pariwisata 4.6 ANALISIS PEREKONOMIAN DAN INVESTASI PENUNJANG
Pariwisata B Analisis Stakeholder dan Pengaturan Kerjasama Untuk Pengembangan KEPARIWISATAAN
4.1.4.12 Kelayakan Jasa Agen Perjalanan Wisata Penunjang Pariwisata Program Pariwisata 4.6.1 Perekonomian dan Investasi
4.1.4.13 Kelayakan Jasa Pramuwisata Wisata Penunjang Pariwisata C Analisis Peluang dan Kendala Dalam Tata Kelola Kelembagaan dan Regulasi4.6.1.1 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
4.1.4.14 Kelayakan Jasa Pengelola Daya Tarik Wisata Penunjang Pariwisata D Analisis Skema Model Kelembagaan Pengelolaan Pariwisata 4.6.1.2 Analisis Struktur Ekonomi Wilayah dan Ketenagakerjaan
4.1.4.15 Kelayakan Jasa Konsultan Pariwisata Penunjang Pariwisata 4.2.3 Temuan Analisis dan Rekomendasi Pengembangan Kelembagaan 4.6.1.3 Analisis Keuangan Daerah
4.1.4.16 Kelayakan Jasa MICE Penunjang Pariwisata Kepariwisataan 4.6.1.4 Analisis Investasi
4.1.4.17 Kelayakan Jasa Angkutan Pariwisata 4.2.3.1 Kelayakan SMK Pariwisata 4.6.2 Analisis Data dan Informasi Terkait Struktur Demografi dan Tren
4.1.4.18 Kelayakan Jasa Makanan dan Minuman 4.2.3.2 Kelayakan Perguruan Tinggi Pariwisata Pertumbuhan Lapangan Kerja
4.1.4.19 Kelayakan Jasa Penyediaan Akomodasi 4.2.3.3 Kelayakan LSM Pariwisata 4.6.3 Analisis Data dan Informasi Terkait Pertumbuhan Potensial Ekonomi
4.1.4.20 Kelayakan Jasa Penyelenggaraan Hiburan & Rekreasi 4.2.3.4 Kelayakan SKPD Bidang Kepariwisataan 4.6.4 Analisis Data dan Informasi Terkait Kemampuan Ekonomi Lokal
4.1.4.21 Kelayakan Jasa Wisata Tirta 4.3 PEMASARAN PARIWISATA 4.6.5 Analisis Kondisi Awal Investasi dan Industri Pariwisata
4.1.4.22 Kelayakan Jasa Informasi Wisata 4.3.1 Analisis Data dan Informasi Terkait Faktor Penentu Permintaan 4.6.6 Analisis UMKM Unggulan dan Produk Unggulan
4.1.5 Analisis Sarana Prasarana dan Aksesibilitas Pariwisata Pariwisata 4.6.7 Temuan Analisis dan Rekomendasi Pengembangan Kondisi
4.1.5.1 Analisis Aksesibilitas Berbasis Kinerja 4.3.2 Analisis Data dan Informasi Terkait Jumlah dan Karakteristik Perekonomian dan Investasi
4.1.5.2 Analisis Aksesibilitas Berbasis Daya Tampung Daya Dukung Spasial Pengunjung 4.6.7.1 Produk dan Komoditas Unggulan Sektor Primer, Sekunder dan
4.1.5.3 Analisis Aksesibilitas Berbasis Daya Dukung dan Daya Dukung Sarana 4.3.3 Model Pemasaran Pariwisata Tersier
dan Prasarana 4.3.3.1 Analisis Proyeksi Pasar Wisatawan 4.6.7.2 Potensi Pendapatan
4.1.5.4 Analisis SWOT Aksesibilitas Berbasis Daya Tarik Wisata 4.3.3.2 Analisis Penerapan Model BAS (Branding, Advertising, and Selling) 4.6.7.3 Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi
4.1.5.5 Root Cause Analysis Aksesibilitas Berbasis Daya Tarik Wisata 4.3.3.3 Analisis Penerapan Model POP (Pra Event, On Event, Post Event) 4.6.7.4 Proyeksi Kebutuhan Investasi
4.1.6 Temuan Analisis dan Rekomendasi Pengembangan Sarana Prasarana 4.3.3.4 Analisis Penerapan Model DOT (Destination, Origin, and Time) 4.6.7.5 Isu Strategis Investasi
dan Aksesibilitas Pariwisata 4.3.3.5 Analisis Penerapan Model POSE (Paid Media, Own Media, and Social
4.1.6.1 Kelayakan Sarana dan Prasarana Transportasi Darat Penunjang Media, Endorsement)
Pariwisata 4.3.3.6 Analisis Penerapan Model STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
4.1.6.2 Kelayakan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut Penunjang 4.3.3.7 Analisis Bauran Pemasaran 7P 87
Pariwisata
LANJUTAN SISTEMATIKA LAPORAN ANTARA
4.7 ANALISIS SOSIAL 4.9.2.2 Informasi dan Rekomendasi Pengembangan Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Delineasi
4.7.1 Analisis Kondisi Awal SDM dan PemberdayaanMasyarakat Semua DP Di Dalam KTA Prioritas
4.7.2 Kondisi Sosial 4.9.2.3 Informasi dan Rekomendasi MitigasiBencana Alam pada Semua KTA Di Dalam KBB
4.7.2.1 Analisis Pendidikan 4.9.5 Analisis Struktur Peruntukan Lahan
4.7.2.2 Analisis Kesehatan 4.9.6 Analisis Intensitas Pemanfaatan Lahan
4.7.2.3 Analisis KelompokMiskin, Disabilitas, PerempuandanAnak 4.9.7 Analisis Tata Massa Bangunan
4.7.2.4 Analisis MasalahSosial 4.9.8 Analisis KetersediaanRuang Terbuka Hijaudan Non HIjau
4.7.3 Temuan Analisis danRekomendasi Pengembangan KondisiSosial 4.9.9 Analisis KetersediaanPerabot Jalan (Street Furniture)
4.7.3.1 Kualitas Pendidikan 4.9.10 AnalisisKarakteristik Kawasan(Langgam Bangunan)
4.7.3.2 Kualitas Kesehatan 4.9.11 AnalisisVista Kawasan (Pelataran Pandang)
4.7.3.3 Kualitas KelompokMiskin, Disabilitas, PerempuandanAnak
4.7.3.4 MasalahSosial BAB 5 KESIMPULAN
4.8 ANALISIS BUDAYA 5.1 RINGKASAN PELUANG DAN KESENJANGAN KRITIS UNTUK PEMBANGUNAN PARIWISATA
4.8.1 Kondisi Budaya BERKELANJUTAN
4.8.1.1 Analisis SejarahdanKearifanBudaya Lokal
4.8.1.2 Analisis Keberagaman Etnis dan Agama
4.8.1.3 Analisis Kehidupan Masyarakat Adat
4.8.2 Temuan Analisis danRekomendasi Pengembangan KondisiBudaya
4.8.2.1 Sejarah di KepulauanBangka Belitung Yang Ber-Skala Nasional dan Dunia
4.8.2.2 PrinsipHidupWarisan Nenek Moyang Yang Bernilai Universal dan Luhur
4.8.2.3 Relasi Antar Etnikdi KepulauanBangka Belitung
4.8.2.4 Kualitas Kehidupan Masyarakat Adat/ Indigenous People
4.9 ANALISIS SPASIAL
4.9.1 Struktur Ruang, Pola Ruang, Bencana Alam, dan Kemampuan Lahan
4.9.1.1 Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Delineasi Semua KTA Di Dalam KBB
4.9.1.2 Analisis Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Delineasi Semua DP Di Dalam KTA Prioritas
4.9.1.3 Analisis Bencana Alam pada Semua KTA Di Dalam KBB
4.9.1.4 Analisis Bencana Alam pada Semua DP Di Dalam KTA Prioritas
4.9.1.5 Analisis SatuanKemampuan Lahan pada Semua KTA Di Dalam KBB
4.9.2.4 Informasi dan Rekomendasi Mitigasi Bencana Alam pada Semua DP Di Dalam KTA
Prioritas
4.9.2.5 Informasi dan Rekomendasi Pengembangan Berdasarkan Satuan Kemampuan Lahan
pada Semua KTA Di Dalam KBB
4.9.2.6 Informasi dan Rekomendasi Pengembangan Berdasarkan Satuan Kemampuan Lahan
pada Semua DP Di Dalam KTA Prioritas
4.9.3 Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lokasi Pariwisata
4.9.4 Analisis Pembangunan dan Penataan Infrastruktur
4.9.1.6 Analisis SatuanKemampuan Lahan pada Semua DP Di Dalam KTA Prioritas
4.9.2 Temuan Analisis danRekomendasi Pengembangan Spasial
4.9.2.1 Informasi dan Rekomendasi Pengembangan Struktur Ruang, Pola Ruang, dan Delineasi
Semua KTA Di Dalam KBB 88
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR
BAB 1 PROFIL WILAYAH DAN PROFIL PARIWISATA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BAB 3 KONSEP DAN RENCANA PEMBANGUNAN KEY TOURISM AREA PRIORITAS BANGKA BELITUNG
1.1 PROFIL WILAYAH 3.1 KRITERIA DAN KLASIFIKASI KTA
1.1.1 Letak Geografis Wilayah 3.2 STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN, USAHA WISATA DAN PEMASARAN
1.1.2 Kondisi Fisik Alam dan Lingkungan 3.3 STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERDASARKAN PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN
1.1.3 Kondisi Sosial EKONOMI
1.1.4 Kondisi Budaya 3.4 STRATEGI PENGUATAN SOSIAL
1.1.5 Kondisi Sarana Prasarana 3.5 STRATEGI PENGUATAN BUDAYA
1.1.6 Kondisi Ekonomi 3.6 STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA HIJAU, BERKELANJUTAN, CERDAS DAN TANGGAP
BENCANA
1.2 DESTINASI 3.7 STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS PENUNJANG
1.2.1 Atraksi KEPARIWISATAAN
1.2.2 Aksesibilitas
1.2.3 Amenitas BAB 4 KONSEP DAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH TUJUAN PARIWISATA PRIORITAS BANGKA
BELITUNG
1.3. INDUSTRI PARIWISATA 4.1 KRITERIA DAN KLASIFIKASI DTP
1.4. KELEMBAGAAN 4.2 STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN, USAHA WISATA DAN PEMASARAN
1.4.1 Tata Kelola 4.3 STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERDASARKAN PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN
1.4.2 SDM Pariwisata EKONOMI
4.4 STRATEGI PENGUATAN SOSIAL
1.5 PEMASARAN 4.5 STRATEGI PENGUATAN BUDAYA
1.5.1 Profil Pasar Wisatawan Nusantara 4.6 STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DAN TANGGAP BENCANA
1.5.2 Profil Pasar Wisatawan Mancanegara 4.7 STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS PENUNJANG
1.5.3 Citra Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung KEPARIWISATAAN
BAB 2 KONSEP DAN RENCANA MAKRO PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BAB 5 DRAFT RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN (ITMP)
BANGKA BELITUNG BANGKA BELITUNG
2.1 VISI
2.2. MISI
2.3 ARAHAN DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BANGKA
BELITUNG
2.4 STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BANGKA BELITUNG
2.5 ARAHAN PENENTUAN KLASTER KTA
2.6 ARAHAN PENENTUAN KLASTER DTP
89
LAMPIRAN 3
90
Tabel Kebutuhan Data: Kementerian ATR/BPN, Dinas PUPR, Bappeda
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
Kebijakan Tata Ruang
a. RTRW Provinsi: Perda Nomor 02 Tahun 2014, RTRWP Kepulauan Bangka Belitung Kementerian ATR/BPN, Dinas PUPR Provinsi, Bappeda Provinsi √
b. RTRW Kabupaten dan Kota: Kementerian ATR/BPN, Dinas PUPR Kabupaten dan Kota, Bappeda
√
Bangka, Belitung, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Timur, Pangkal Pinang Kabupaten dan Kota
Kementerian ATR/BPN, Dinas PUPR Kabupaten dan Kota, Bappeda
c. RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) √
Kabupaten dan Kota
Kementerian ATR/BPN, Dinas PUPR Kabupaten dan Kota, Bappeda
d. RTBL √
Kabupaten dan Kota
i. Peta Status / kepemilikan tanah / Hak atas tanah BPN, Bappeda, Dinas Tata Ruang √
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
Kebijakan Pembangunan Daerah
c. RKP dan Indikasi Program Pembangunan Tambahan Rencana Program Pembangunan Lainnya Bappeda Provinsi √
d. Renstra Daerah Dalam Angka Bappeda Provinsi √
93
Tabel Kebutuhan Data: BPS
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
Data Statistik
a. Data Potensi Desa (Podes) Tahun 2018, 2019, 2020 Badan Pusat Statistik Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota √
b. Buku Statistik Pariwisata Badan Pusat Statistik Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota √
Sosial
Jumlah pendidik berdasarkan: Kelompok Umur, jenis
a. Kependudukan BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota √
kelamin, pekerjaan, agama, etnis
• Migrasi
b. Data Struktur Demografi BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota √
• Kelahiran dan Kematian
Ketersediaan dan kualitas SDM, organisasi
c. Sumber Daya Manusia BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota √
kepariwisataan
• Mata Pencaharian
d. Ketenagakerjaan BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota √
• Angkatan Kerja
e. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota √
Pendidikan terakhir penduduk, fasilitas pendidikan
BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota. Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten
f. Pendidikan (bangunasd,smp sma), Sekolah pariwisata dipisah √
dan Kota
berdasarkan lulusan tiap jurusan
Fasilitas kesehatan, Jumlah Tenaga kesehatan, BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota. Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten
g. Kesehatan √
penyakit terbesar diderita warga dan Kota
• Jumlah dan jenis UMKM, dipisah Mikro, Kecil,
BPS Provinsi, Kabupaten dan Kota. Dinas UMKM dan Koperasi Provinsi,
h. UMKM, Koperasi Menengah √
Kabupaten dan Kota
• Program pemberdayaan UMKM
Data Kepariwisataan
c. Master Plan Geopark dan kawasan wisata lainnya Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten dan Kota √
95
Tabel Kebutuhan Data: Dinas Pariwisata
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
AKOMODASI
Jumlah Dan Sebaran
k. Data Amenitas • Jumlah Tamu Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten dan Kota √
• Kelas dan Harga
• Tingkat Hunian
RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
Kelas, jumlah, dan sebaran fasilitas restoran/rumah Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten dan Kota √
makan
Jumlah dan sebaran agen perjalanan wisata Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten dan Kota √
Ketersediaan pusat informasi
Jenis dan jumlah fasilitas pariwisata yang bertanda Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten dan Kota √
daftar usaha
Jumlah dan sebaran souvenir shop Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten dan Kota √
Data Top Destinasi Sejenis menurut wisatawan,
Data Persepsi Wisman Terhadap Negara di Asia
l. Data Top Destinasi Sejenis Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten dan Kota √
(Kompetitor), Data Kalender Event Kompetitor,
Data Kebijakan Pendukung Pariwisata Kompetitor
c. Profil Wisata Budaya di daerah tujuan Pariwisata Jumlah wisata budaya (arkeologi, seni/budaya) Dinas pariwisata atau Dinas Kebudayaan di Provinsi dan Kab. Kota √
d. Profil Wisata religi di daerah tujuan Pariwisata Jumlah dan lokasi rumah ibadah dan kepercayaan Dinas pariwisata atau Dinas Kebudayaan di Provinsi dan Kab. Kota √
96
Tabel Kebutuhan Data: Dinas Pariwisata
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
e. Profil bangunan cagar budaya Jumlah dan lokasi cagar budaya dan SKnya dari Pemerintah
Dinas
Daerah
pariwisata atau Dinas Kebudayaan di Provinsi dan Kab. Kota √
f. Kondisi konflik sosial Dinas pariwisata atau Dinas Kebudayaan di Provinsi dan Kab. Kota √
g. Data Spesifik Terkait Kekhasan Kawasan Dinas pariwisata atau Dinas Kebudayaan di Provinsi dan Kab. Kota √
h Lokasi-lokasi cagar budaya Badan Pusat Statistik Pusat, Bappeda, Dinas Pariwisata √
Arsitektur
Data tentang gaya arsitektur tradisional, langgam dan ragam hias, tipe bangunan Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kab/Kota √
97
Tabel Kebutuhan Data: BIG
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
Data Spasial Dasar
• Administrasi wilayah sampai dengan tingkat desa
• Transportasi dan Utilitas
• Toponimi
• Fasilitas Umum dan Sosial (Fasilitas transportasi,
peribadatan, kesehatan, olahraga, sosial budaya,
a. Peta Rupabumi Indonesia (RBI) Badan Informasi Geospasial √
pendidikan)
• Penutup Lahan
• Hidrografi (Perairan)
• Hipsografi (titik tinggi, kontur)
• Bangunan
b. Peta DEM (DEMNAS/ IFSAR/ TERASAR) Badan Informasi Geospasial √
c. Peta Batimetri Badan Informasi Geospasial
d. Peta Citra Satelit Resolusi Tinggi (Skala 1:25.000) Citra SPOT LAPAN
Citra Pleiades, Quickbird,
e. Peta Citra Satelit Resolusi Sangat Tinggi (Skala 1:5.000) Worldvies, atau citra dengan spesifikasi sama yang Badan Informasi Geospasial
sudah ter-orthorektifikasi
SENTINEL, Landsat atau citra
f. Citra Multispektral LAPAN
multispektral lain dengan spesifikasi sama
Kondisi Fisik Alam
a. Kondisi Struktur Geologi Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota √
b. Kondisi Geomorfologi Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota √
c. Kondisi Topografi Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota √
d. Kondisi Kelerengan Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota √
e. Kondisi Jenis Tanah Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota √
f. Hidrologi (Air Tanah, Air Permukaan, Sub DAS, DAS, WS) Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota √
i. Peta Klimatologi (curah hujan, angin, dan temperatur) Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota √
j. Peta Sistem Lahan Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota
k. Potensi mineral, bahan galian dan batubara Shp Poligon Terbaru Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota, Dinas ESDM √
98
Tabel Kebutuhan Data: BNPB
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
Kebencanaan
• Tingkat kerawanan, resiko, bahaya
a. Kerawanan bencana tsunami Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota, BNPB, BPBD √
• Upaya mitigasi
• Tingkat kerawanan, resiko, bahaya
b. Kerawanan bencana tanah longsor Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota, BNPB, BPBD √
• Upaya mitigasi
• Tingkat kerawanan, resiko, bahaya
c. Kerawanan bencana banjir Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota, BNPB, BPBD √
• Upaya mitigasi
• Tingkat kerawanan, resiko, bahaya
d. Kerawanan gempabumi Badan Informasi Geospasial, Bappeda Provinsi/Kab/Kota, BNPB, BPBD √
• Upaya mitigasi
i. Amenitas Jumlah dan lokasi sarana dan prasarana kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah √
99
Tabel Kebutuhan Data: DLH
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
Lingkungan Hidup
a. Dokumen AMDAL KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
b. KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
c. Peta dan Dokumen Analisis Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
d. Peta dan Dokumen Analisis Kesesuaian Lahan KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
e. Peta dan Dokumen Analisis Jasa Lingkungan / Ekosistem KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
f. Peta dan Dokumen Analisis Status Ketersediaan Air KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
g. Peta dan Dokumen Analisis Status Ketersediaan Pangan KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
h. Peta dan Dokumen Analisis Tingkat Polusi dan Pencemaran KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
i. Kondisi pelestarian lingkungan dan alam KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
j. Ekoregion Pesisir KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
k. Ekoregion Pulau KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
l. Peta Lahan Kritis KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
m. Sistem Pengolahan Air Limbah KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
n. Sistem Pengolahan Persampahan KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
o. Buku Putih Sanitasi KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
p. Ketersedian Ruang Terbuka Hijau KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
q. Buku IKPLHD/SLHD KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
r. Buku Laporan Neraca SDA dan LH KLHK, DLH, Dinas PUPR, Bappeda √
100
Tabel Kebutuhan Data: Dinsos, Dinas PPPA, Disnaker, Kepolisian, Kesbangpol
STATUS
DATA/ INFORMASI PARAMETER DINAS/ STAKEHOLDER
ADA TIDAK ADA ADA PERLU UPDATE
g. Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Jumlah kasus TPPO tercatat di Polda, lokalisasi. Kepolisian Provinsi, Kabupaten dan Kota √
h. Profil organisasi masyarakat orsospol LSM, ormas pemuda, partai politik Kesbangpol √
101
LAMPIRAN 4
102
SUPERIMPOSE RZWP3K DENGAN KLASTER DAYA TARIK
WISATA – DAERAH TUJUAN PARIWISATA – KWU/ KIP/ KTA
KETERANGAN
PEMANFAATAN UMUM 4 17
16
15 1
Perikanan Budidaya (KPU-BD) 19
1 15 16
18 17
Industri (KPU-ID) 7 2 19 18
3
30
Pelabuhan (KPU-PL) 24 26
8 22 23 25
20 1
Perikanan Tangkap (KPU-PT) 9 2 27 29
20 34 21
21 22 31 32
Pertambangan (KPU-TB) 14 2
2
4 11 12 23
13 9 35
3 8 5
Pariwisata (KPU-W) 10 5
36
26 33
12 10 4 14 13 24 5 38
KONSERVASI 1 11 4 28 39 41
27
40 42
Kawasan Konservasi Perairan 3 43
10 45 50
(KKP) 37 51
ALUR 44 47
56
Alur Kabel Bawah Laut (AL-APK) 46
52 49 48
Alur Migrasi Biota Laut (AL-AMB) 9 53
ALKI (AL-AP-ALKI) 59 55
54 57
Jalur Pelayaran Regional
(AL-AP-PR) 63
62 6
Jalur Pelayaran Nasional
(AL-AP-PN)
60 7
73 71
61
70 72
69
Kawasan Pengembangan 1 1 1 Daya Tarik Wisata 64 30
Pariwisata Nasional (KPPN) 65 29 8 67
KWU/KIP/KTA 68
Kawasan Strategis 66
1 Tanjung Kelayang
1 2 3 Pantai Tanjung Pendam 1
3
4 Pulau Lengkuas
4 1 2
4
3 2
1 DTW UNGGULAN
3
1 DTW UTAMA 1 Desa Terong
Tanjung Tinggi
1 DTW PENDUKUNG 2
Batu Mentas
Museum Tanjung
Pandan
2 Merundang
4
107
ANALISIS TAPAK TANJUNG TINGGI HASIL VISIONING
108
PENDEKATAN
Kontribusi terinduksi
Kontribusi langsung Kontribusi tidak Total Kontribusi
(pengeluaran dari
perjalanan dan langsung perjalanan perjalanan dan
pekerja langsung
pariwisata dan pariwisata pariwisata
dan tidak langsung)
Pengeluaran Pajak
Pemerintah
Pekerja
Kunjungan Bisnis Perekonomian
Pariwisata Sektor Lainnya
Wisatawan Nasional
Pemilik Usaha
Investasi
110
ANALISIS FISIK DASAR (Analisis Kesesuaian dan Kemampuan Lahan)
untuk menentukan tingkat
kemampuan
pengembangan suatu KRITERIA PEMBOBOTAN analisis KESESUAIAN LAHAN
wilayah Input Data berupa Peta Fisik Kriteria Sub Kriteria Klasifikasi Nilai Bobot Justifikasi
Dasar dalam Format shp: Pengembangan Dapat dikembangkan dengan kemampuan
1. Peta Administrasi Kelas 5
METODE OVERLAY PETA Agak Tinggi lahan agak tinggi
2. Peta Penggunaan Lahan Kemampuan
Pengembangan Dapat dikembangkan dengan kemampuan
3. Peta Kemiringan Lereng Lahan 4
Sedang lahan sedang
4. Peta Morfologi Dapat dikembangkan dengan D3TLH jasa
Penting I 5
ANALISIS SPASIAL 5. Peta D3TLH
6. Peta Kebencanaan D3TLH
ekosesiem penting I atau tinggi
Dapat dikembangkan dengan D3TLH jasa
teknik ataupun proses 7. Peta Zonasi Pola Ruang Penting II 4
ekosesiem penting II atau sedang
yang melibatkan Non Gambut 5 Dapat dikembangkan
beberapa atau sejumlah
fungsi perhitungan serta Pengembangan dapat dilakukan dengan
Dangkal 3
evaluasi logika matematis Kesesuaian teknologi
Gambut 3
yang dapat dilakukan Lahan Pengembangan dapat dilakukan dengan
Dalam 2
pada data spasial, dalam terbatas dan teknologi
rangka untuk Sangat Dalam 1 Fungsi lindung
memperoleh nilai Non Bahaya 5 Dapat dikembangkan
tambah, ekstraksi serta Bahaya Rendah 3
Dapat dikembangkan dengan penerapan
informasi baru yang teknologi
beraspek spasial. Bahaya Dapat dikembangkan terbatas dengan
Bahaya Sedang 2
Bencana penerapan teknologi
Dapat dikembangkan terbatas dengan
Bahaya Tinggi 1 teknologi dan dilakukan penerapan mitigasi
bencana
Pengembangan sesuai dan didukung oleh
Kesesuaian Sesuai 5 kebijakan RTRW
dengan Pola 5
Ruang Tidak Sesuai 1 Pengembangan tidak sesuai kebijakan RTRW
INPUT PROSES
METODEMetode Kuantitatif
PCC A Luas areal yang tersedia untuk pemanfaatan wisata
• Luas area pengunjung
• Luas area obyekwisata Areal yang dibutuhkan untuk aktivitas tertentu (m2)
• Faktor Rotasi V/a
atau V adalah seorang wisatawan dan a adalah area
Melakukan penilaian daya yang dibutuhkan oleh wisatawan
dukung lahan untuk
kegiatan rekreasi Faktor rotasi atau jumlah kunjungan harian yang
Rf
menggunakan perhitungan diperkenankan ke satu lokasi
Daya Dukung Wisata
meliputi:
1. Daya Dukung Fisik RCC Cfn : faktor koreksi
(Physical Carrying • Curah hujan • Curah hujan
• Erosivitas tanah
Capacity/ PCC) • Kelerengan lahan • Erosivitas tanah
• Kelerengan lahan
2. Daya Dukung Riil (Real
Carrying Capacity/
RCC)
3. Daya Dukung Efektif
(Effective Carrying
Capacity/ ECG) ECC Rn : Jumlah petugas pengelola yang ada
• Jumlah staff obyek wisata
yang dibutuhkan Rt : Jumlah petugas pengelola yang dibutuhkan
• Jumlah staff obyek wisata
yang ada
112
ANALISIS POLA KUNJUNGAN WISATAWAN
Profil Pariwisata
Internasional
IDENTIFIKASI
PROSPEK KESIMPULAN &
1. Jumlah
COMPETITOR PERKEMBANGAN REKOMENDASI
Profil Pariwisata ANALYSIS
INDUSTRI TERHADAP
2. Konsentrasi Nasional Analisis
3. Jenis Persaingan PARIWISATA ASPEK PASAR
4. Pangsa Pasar
Profil Pariwisata
Bangka Belitung
DEMAND & SUPPLY
ANALYSIS
V
ANALISIS PASAR
I. Concentrated here II. Keep up good working
• Analisis struktur pasar dan pangsa pasar di
tingkat internasional, nasional, dan daerah,
Importance
• analisis perkembangan permintaan dan
penawaran komoditas/sektor terkait,
III. Low priority IV. Possible Overkill
• analisis pesaing (competitor analysis) di tingkat
daerah, nasional, dan internasional
x
Performance 114
MATRIKS ANALISIS KESESUAIAN NILAI PENTING DAN KINERJA
Mean Mean
Atribut Kesesuaian nilai penting dan Kinerja Importance Performance
Score (X) Score (Y)
1. Aspek Destinasi Pariwisata V
Kualitas ketersediaan daya tarik wisata,
aksesibilitas, fasilitas pariwisata,
pembangunan fasilitas umum pendukung
pariwisata, prasarana/infrastruktur, I. Concentrated here II. Keep up good working
pemberdayaan masyarakat
Importance
2. Aspek Industri Pariwisata
Ketersediaan dan kualitas 13 bidang usaha
pariwisata dan 17 sub sektor ekonomi kreatif
3. Aspek Kelembagaan 1I2I3I4 1I2I3I4
Ketersediaan dan kualitas organisasi III. Low priority IV. Possible Overkill
pemerintah, swasta, dan masyarakat, sumber
daya manusia, regulasi di bidang
kepariwisataan x
4. Aspek Pemasaran Performance
Portofolio strategi yang telah dilaksanakan
DOT (Destination, Origin, Time), BAS
(Branding, Advertising, Selling), POSE (Paid
Media, Own Media, Social Media,Endorse)
115
ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA
PRODUCT
SEGMENTATION PRICE
IDENTIFYING TARGETING POSITIONING
MEANINGFULLY IMPLEMENTING CHOSEN
SELECTING WHICH
DIFFERENT GROUPS OF IMAGE AND APPEAL TO
SEGMENT(S) TO SERVE DISTRIBUTION
CUSTOMERS CHOSEN SEGMENT
PROMOTION
116
ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA
People Physical
Evidence
Place
Process
Price
Promotion
Product
117
ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA
Demand Side Supply Side
Sustain
L
HIG e
Identify the non – Innovate
H a
KEBUTUHAN DATA Important
Industries that Important
competitive factors
d
Develop the value
Regional
i
1. Data PDRB Provinsi may require growth Fix them possible n
chain Buyers dan
Location Quotient
Industry Supplier
attention Industries g
2. Data PDRB Kab/Kota: Total
Non Competitive Competitive
L
NATIONAL
120
ANALISIS KELEMBAGAAN, HUKUM, REGULASI DAN KERANGKA KEBIJAKAN
• Seluruh peraturan
perundang-undangan terkait Memastikan kesesuaian • Rekomendasi kebijakan
Analisis Yuridis-Normatif
ITMP antara peraturan • Draft Raperpres ITMP
seluruh peraturan
• Pihak-pihak yang berwenang perundangan di setiap • Dokumen kebijakan
perundang-undangan dan
dan semua pemangku tingkatan dan sektor serta pendukung ITMP
kebijakan terkait ITMP dan
kepentingan beserta tugas, harmonisasi hubungan lainnya
kelembagaan pariwisata
wewenang dan tanggung dan kedudukan antar • NSPK per masing –
jawabnya Lembaga terkait masing KTA
• Bentuk-bentuk model
kelembagaan kepariwisataan
Kebutuhan Data
1. Data Sekunder
• Seluruh peraturan perundang-undangan/ kebijakan terkait ITMP dan kelembagaan kepariwisataan
• Bentuk kelembagaan pariwisata yang telah ada dan informasi terkait kerjasama diantara pemangku
kepentingan.
2. Data Primer : Wawancara terkait efektivitas pelaksanaan peraturan perundang-undangan/ kebijakan. 121
ANALISIS KESENJANGAN INFRASTRUKTUR DAN PENYEDIAAN SARANA PRASARANA PENUNJANG PARIWISATA
Untuk mengidentifikasi baseline infrastruktur eksisting, kebutuhan, serta Kesenjangannya (GAP)
Rencana &
Kebutuhan Kebutuhan Program
Metode Kualitatif Dasar Pariwisata
Infrastruktur
Pendukung
Deskriptif Pariwisata
Tiap
METODE Kab/Kota
Metode Kuantitatif Antar Kebutuhan
Kab/Kota
(Minimal)
Lokasi
mendukung
PROSES Wisata
Pariwisata
1. Pemetaan Infrastruktur
eksisting, Studi dokumen & dan Nilai
Survey Lapangan Tambah Unik
2. Proyeksi Kebutuhan
3. Penghitungan KPI
Infrastruktur Ke-PU-an / Kebutuhan
GAP Analysis Infrastruktur
Mendasar
KEBUTUHAN DATA
1. RPI2JM
2. Rencana Induk Drainase
3. Rencana Induk Jar. Jalan
4. RiSPAM
5. RI Persampahan Kondisi
6. RI Sanitasi
7. RI Irigasi Terkini
8. SPPIP/RKPP/RP3KP
(Infrastruktur Permukiman) 122
RKPKP
ANALISIS KONDISI AWAL SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Management and
Technical skills
Financial
Equipment
resources
Contacts and
Spare of influence Facilitating
Fast activities Rapid Rural Appraisal
Institutes (RRA),
Skilled staff
On the ground dan
Know-how
PRA Stability Participatory Rural
Community Resource Appraisal (PRA).
Skills experience Institute
& knowledge Authority to
Mobilize resources
Vlue driven
Access to information
Social
mobilization
123
ANALISIS KEUANGAN
𝑖𝑛𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
Payback Period PP = 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑜𝑤
x1
Perhitungan Payback Period untuk suatu proyek tahun
yang mempunyai pola cash inflow yang sama dari
tahun ke tahun dapat dilakukan dengan cara
𝑏 −𝑐
METODE ANALISA sebagai berikut: Payback Priod = 1 +
𝑑 −𝑐
PROYEKSI PERTUMBUHAN DAN
SKENARIO PEMBANGUNAN Net Present Value
Net Present Value adalah teknik yang
Teknik dalam perhitungan capital NVP = Present cash inflow – present value
mempertimbangkan nilai waktu/uang yang paling investment
budgeting merupakan teknik banyak digunakan. Perhitungan net present value
yang digunakan untuk menilai dilakukan sebagai berikut:
layak tidaknya suatu investasi
dilaksanakan
Benefit Cost Ratio atau disebut juga dengan
METODE KRITERIA KELAYAKAN
istilah profitability index. Dalam pendekatan ini B/C Ratio =
Pay back Priode Dalam priode waktu yang digunakan hampir sama dengan teknik NPV, hanya saja B/C 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑜𝑤
investor Ratio mengukur present value untuk setiap 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑖𝑛𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
Net Present Value (NPV) Positif, dengan required rate return rupiah yang diinvestasikan. Perhitungan B/C Ratio
yang sudah ditentukan dilakukan sebagai berikut:
Internal Rate of Return (IRR) Lebih tinggi dan Required Rate of
Return yang sudah ditentukan Internal Rate of Return
Penghitungan Required Rate of Return, model CAPM, dimana: ROR = Risk – Internal Rate of Return adalah tingkat discount 𝑁𝑃𝑉 𝑟𝑘
IRR = rk + 𝑇𝑃𝑉 𝑟𝑘 −𝑇𝑃𝑉 𝑟𝑏 x (rb –
free return + (Faktor Resiko x (Market rate – Risk – free return) yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol,
Pengembangan Analisis Sensitivitas menggunakan 2 scenario: Moderat dan karena present value cash inflow pada tingkat rk)
Options discount tersebut akan sama dengan initial
investment.
124
METODOLOGI KERJA TIM INFRASTRUKTUR AIR BERSIH DAN SANITASI
125
METODOLOGI KERJA TIM INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN
126
METODOLOGI KERJA TIM KEBENCANAAN
127
METODOLOGI
KERJA
ARSITEKTUR
128
METODOLOGI
KERJA
EKONOMI
129
METODOLOGI KERJA SOSIAL BUDAYA
Analisa SWOT,
Pengamatan,
Review literatur Validasi data Program
Wawancara dan FGD
Pemberdayaan
130
METODOLOGI KERJA SOSIAL BUDAYA
Review Literatur (data statistik, buku, hasil penelitian)
A. Sosial
1. Profil Kependudukan (usia, pekerjaan)
2. Profil Pendidikan, Kesehatan
3. Rumah Tangga Miskin
4. Kelompok marjinal (Perempuan, anak dan orang dengan disabilitas)
5. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
B. Budaya
1. Profil etnis, agama/kepercayaan, kesenian, adat istiadat, dan lainnya
2. Bangunan Cagar Budaya/ Cultural heritage
3. Masyarakat adat/ Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Pengamatan Lapangan
Pengamatan perilaku wisata lokal dan wisman, masyarakat yang tinggal dan pelaku UMKM, penyedia jasa/
karyawan Pariwisata di DTP
131
METODOLOGI KERJA SOSIAL BUDAYA
132
KEBIJAKAN PARIWISATA: RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
Perwilayahan pembangunan DPN terdiri dari: 50 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Destinasi Pariwisata
Provinsi
(lima puluh) DPN yang tersebar di 34 provinsi, 88 (KPPN) Nasional (DPN)
(delapan puluh delapan) KSPN yang tersebar di 50 Bangka Belitung 1. KPPN Pangkal Pinang-Sungai Liat dan sekitarnya
2. Kelayang-Belitung Belinyu dan sekitarnya DPN PALEMBANG –
DPN dan 222 KPPN
3. KPPN Tanjung dan sekitarnya BABEL dan sekitarnya
134
Sumber: PP Nomor 50 Tahun 2011 4. KPPN Punai-Belitung dan sekitarnya
PETA DESTINASI PARIWISATA NASIONAL
KEBIJAKAN PARIWISATA: PALEMBANG – BANGKA BELITUNG DAN SEKITARNYA
135
Sumber: PP Nomor 50 Tahun 2011
KEBIJAKAN PARIWISATA: PETA RENCANA STRUKTUR RUANG LAUT
Rencana Tata Ruang Laut Nasional
- Proyek Strategis Pariwisata berupa Percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
- Interkoneksi Antar Pulau, yang meliputi Interkoneksi Kabel Laut/Overhead Sumatera – Pulau Bangka –
Pulau Belitung, Interkoneksi Kabel Laut/Overhead Sadai (Bangka Selatan) – Pulau Lepar, Interkoneksi Kabel
Laut/Overhead Muntok (Bangka Barat) – Tj. Api-Api, dan Interkoneksi Kabel Laut/Overhead Pulau Pongok
– Pulau Celagen.
• Berdasarkan Lampiran XI PP Nomor 32 Tahun 2019, Kawasan Antar Wilayah di Laut Natuna dan Natuna Utara
mencakup Sumatera Selatan – Jambi – Kepulauan Bangka Belitung – Riau – Kepulauan Riau – Kalimantan
Barat.
(Sumber: PP Nomor 32 Tahun 2019)
KEBIJAKAN PARIWISATA: Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Terdapat 2 (dua) Proyek Strategis Nasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 56 Tahun 2018, yaitu:
1. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Belitung, dan
2. Percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 (sepuluh) Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas yang salah satunya adalah Tanjung Kelayang di Provinsi Bangka
Belitung, ke-10 KSPN tersebut yaitu:
a. Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara,
b. Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta diProvinsi DKI Jakarta,
c. Tandjung Lesung di Provinsi Banten,
d. Bromo Tengger Semeru Provinsi Jawa, Timur,
e. Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
f. Labuan Bajo di Provinsi, Nusa Tenggara Timur,
g. Morotai di Provinsi Maluku Utara,
h. Borobudur di Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah,
i. Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara,
j. Tanjung Kelayang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(Sumber: Perpres Nomor 56 Tahun 2018) 139
KEBIJAKAN PARIWISATA: KEK Tanjung Kelayang
40,000
Tahun 2017 Tahun 2018 30,000
20,000
10,000
130.467 180.509 0
Jumlah sebaran UMKM di Kepulauan Bangka Belitung lebih cepat tumbuh dan berkembang di pulau Bangka, terutama
di Kabupaten Bangka
149
INDUSTRI PARIWISATA
No Bidang Usaha Usaha Jumlah
1 Daya Tarik Wisata Pengelolaan Museum 3 Terdapat 13 jenis usaha
Pengelolaan Peninggalan Sejarah dan 14 pariwisata yang diatur di
Purbakala
Pengelolaan Pemandian Air Panas Alami 2 dalam Peraturan Menteri
Wisata Agro 2 Pariwisata nomor 10
Pengelolaan Permukiman dan/atau 75
Lingkungan tahun 2018 tentang
Adat 5
Pengelolaan Objek Ziarah 10
Pelayanan Berusaha
2 Kawasan Pariwisata Kawasan Pariwisata 423 DTW Terintegrasi Secara
3 Jasa Transportasi Wisata Angkutan Laut Wisata Dalam Negeri 1
Angkutan Wisata di Sungai dan Danau 2 Elektronik Sektor
4 Jasa Perjalanan Wisata Biro Perjalanan Wisata 108 Pariwisata didapati
5 Jasa Makanan dan Minuman Restoran, Kafe, dan Rumah Makan 702
6 Penyediaan Akomodasi Hotel, Resort, Homestay 177 beberapa sektor usaha
7 Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Wisata Petualangan Alam 264 pariwisata di Bangka
Rekreasi Galeri Seni 1
Taman Rekreasi 2 Belitung dengan jumlah
8 Jasa Informasi Pariwisata
9 Jasa Konsultan Pariwisata
seluruh usaha 1,909 jenis
10 Jasa Pramuwisata usaha
11 Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan 70
insentif, Konferensi, dan Pameran
12 Wisata Tirta Wisata Memancing 1
13 SPA 3
Jumlah 1,909
150
- Daya Tarik Wisata
- Daya Tarik Wisata
INDUSTRI PARIWISATA - Jasa Transportasi Wisata
-
-
Jasa Transportasi Wisata
Kawasan Pariwisata Daya Tarik Wisata
- Kawasan Pariwisata - Penyediaan Akomodasi
- Penyediaan Akomodasi - Penyelenggaraan Kawasan Pariwisata
- Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan
pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan
- Daya Tarik Wisata
insentif, konferensi, dan pamera Jasa transportasi wisata
- Jasa Transportasi
pamera - Jasa Informasi Pariwisata
Wisata
- Jasa Informasi Pariwisata - Jasa Pramuwisata
- Penyediaan Akomodasi Jasa Perjalanan Wisata
- Jasa Pramuwisata - Penyelenggaraan
- Penyelenggaraan
- Penyelenggaraan kegiatan kegiatan hiburan dan
pertemuan, perjalanan
hiburan dan rekreasi rekreasi Penyediaan Akomodasi
insentif, konferensi,
- Penyediaan Makan dan - Penyediaan Makan dan
dan pamera
Minum Minum Penyelenggaraan kegiatan hiburan
- Jasa Informasi
Pariwisata - Jasa Perjalanan Wisata dan rekreasi
- Jasa Pramuwisata - Jasa konsultan pariwisata
Penyelenggaraan pertemuan,
- Penyelenggaraan - Spa & Welness perjalanan insentif, konferensi,
kegiatan hiburan dan - Wisata Tirta dan pameran
rekreasi
- Penyediaan Makan dan Jasa informasi pariwisata
Minum
- Jasa Perjalanan Wisata
Jasa konsultan pariwisata
Daya Tarik Wisata Alam Daya Tarik Wisata Buatan - Kawasan Pariwisata (66120) - Restoran (56101) - Aktivitas Agen
- Taman Konservasi Alam (91031) Manusia - Warung Makan (56102) Perjalanan Wisata
- Taman Nasional (91032) - Aktivitas Taman Bertema atau - Kedai Makanan (56103) (79111)
- Taman Hutan Raya (91033) Taman Hiburan (93210) Usaha Jasa - Penyediaan Makanan - Aktivitas Biro
- Taman Wisata Alam ( 91034 ) - Wisata Agro (93231) Transportasi Keliling/Tempat Tidak Tetap Perjalanan Wisata
- Taman Laut (91036) - Taman Rekreasi/Taman Wisata Wisata (56104) (79120)
- Taman Buru, Kebun Buru Dan (93232) - Restoran Dan Penyediaan - Jasa Reservasi Lainnya
Areal Buru (91037) - Kolam Pemancingan (93233) Makanan Keliling (56109) (79990)
- Pemandian Alam (93221) - Daya Tarik Wisata - Angkutan Bus Pariwisata - Jasa boga untuk suatu event
- Wisata Gua (93222) Buatan/Binaan Manusia Lainnya (49221) tertentu (56210)
- Wisata Petualangan Alam (93239) - Angkutan Darat Wisata (49425) - Bar (56301)
(93223) - Angkutan Jalan Rel Wisata - Kelab Malam Atau Diskotik Yang
- Daya Tarik Wisata Alam Lainnya (49442) Utamanya Menyediakan Minuman
(93229) - Angkutan Laut Dalam Negeri (56302)
Untuk Wisata (50113) - Rumah Minum/Kafe (56303)
Daya Tarik Wisata Budaya - Angkutan Laut Luar Negeri - Kedai Minuman (56304)
- Museum Yang Dikelola Untuk Wisata (50123) - Rumah/Kedai Obat Tradisional
Pemerintah (91021) - Angkutan Sungai Dan Danau (56305)
- Museum Yang Dikelola Swasta Untuk Wisata (50213) - Penyediaan Minuman
(91022) - Angkutan Udara Untuk Wisata Keliling/Tempat Tidak Tetap
- Peninggalan Sejarah Yang (51107) (56306)
Dikelola Pemerintah (91023)
- Peninggalan Sejarah Yang
Dikelola Swasta (91024)
- Taman Budaya (91025)
- Wisata Budaya Lainnya (91029)
Pengelompokan Jenis Usaha Pariwisata
Usaha
Usaha Usaha Usaha Jasa
Penyelenggaraan
Penyediaan Wisata Konsultan
Kegiatan Hiburan Usaha SPA
Akomodasi Tirta Pariwisata
& Rekreasi
- Hotel Bintang Lima (55111) - Aktivitas Operasional - Arung Jeram (93241) - Aktivitas Konsultasi
- Hotel Bintang Empat (55112) Fasilitas Seni (90006) - Wisata Selam Pariwisata (70201)
- Hotel Bintang Tiga (55113) - Fasilitas Billiard (93111) (93242)
- Hotel Bintang Dua (55114) - Lapangan golf (93112) - Dermaga Marina
- Hotel Bintang Satu (55115) - Gelanggang Bowling (93113) (93243)
- Hotel Melati (55120) - Gelanggang Renang (93114) - Wisata Tirta Lainnya
- Pondok Wisata (55130) - Lapangan Sepak Bola (93115) (93249)
- Penginapan Remaja-Youth - Lapangan Tenis Lapangan
Hostel (55191) (93116)
- Bumi Perkemahan (55192) - Aktivitas Pusat
- Persinggahan Karavan (55193) Kebugaran/fitness Centre
- Vila (55194) (93117)
- Apartemen Hotel (55195) - Sport Centre (93118) Usaha Usaha Jasa
- Penyediaan Akomodasi Jangka - Aktivitas olah raga lainnya Usaha Jasa
Penyelenggaraan Informasi
Pendek Lainnya (55199) (93119) Pramuwisata
MICE Pariwisata
- Aktivitas perburuan (93193)
- Taman Rekreasi/Taman
Wisata (93232) - Jasa Pramuwisata - Penyelenggara Pertemuan, - Jasa Informasi Pariwisata
- Karaoke (93292) (79921) Perjalanan Insentif, (79911)
- Usaha arena permainan - Jasa Interpreter Konferensi dan Pameran - Jasa Informasi Wisata Alam
(93293) Wisata (79922) (82301) (79912)
- Aktivitas hiburan dan - Event Organiser (82302)
rekreasi lainnya YTDL (93299)
KELEMBAGAAN Jumlah & Sebaran Sekolah Bappenas, Bappeda, Kemenparekraf, Dinas Pariwisata dan
Pariwisata - SMK negeri/ SMK Kebuadayaan Provinsi dan Kabupaten/Kota
swasta/
perguruan tinggi.
Pemerintahan
00/01/-
01/00/-
01/01/-
03/00/- 01/02/01
02/00/-
Jumlah
Total
08/05/01
00/01/-
1 SMK kejuruan
Wisatawan nusantara
Perlu peningkatan kualitas
Wisatawan mancanegara pelayanan dan sarpras sesuai
• Wisatawan Terbesar adalah wisatawan Nusantara (97,66%) dengan standard kebersihan dan
• Pertumbuhan rata-rata wisatawan Nusantara sebesar kenyamanan yang diatur dalam
4,66% peraturan perundangan yang
• Pertumbuhan rata-rata wisatawan Mancanegara sebesar
3,12% ada
KONDISI KEBENCANAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
POTENSI BENCANA DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
No Lokasi Bencana Jenis Bencana Intensitas
1 Bangka Banjir, puting beliung Sedang
2 Bangka Tengah Banjir, pergerakan tanah Rendah
3 Bangka Selatan Banjir, puting beliung, pergerakan tanah Sedang, tinggi
4 Bangka Barat Banjir, puting beliung, pergerakan tanah Sedang
Kabupaten 5 Belitung Banjir, puting beliung, pergerakan tanah Sedang
Bangka Kabupaten
Barat Bangka 6 Belitung Timur Banjir, puting beliung, pergerakan tanah Rendah, sedang
Kota 7 Pangkalpinang Banjir, puting beliung Rendah, sedang
Tinggi,
Pangkalpinang
Sejarah bencana yang
pernah terjadi di
Kabupaten
Provinsi Kepulauan Bangka Tengah
Bangka Belitung
merupakan bencana
alam dan non alam serta Kabupaten
Kabupaten
Belitung
bencana sosial akibat Keterangan: Bangka Selatan
ulah manusia. Ancaman Banjir
bencana alam tersebut Kabupaten
Gelombang Pasang
Belitung
antara lain adalah banjir, Kebakaran Timur
cuaca ekstrim, puting Petir
beliung), pergeseran Longsor
tanah/ dan longsor. Puting Beliung
(Sumber : RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2017-2022) 156
SUPERIMPOSE RENCANA POLA RUANG DAN D. BELINYU DSKT A. PANGKALPINANG-
(Kabupaten Bangka) SUNGAI LIAT
KLASTER DAYA TARIK WISATA – DAERAH TUJUAN PARIWISATA – Tema: Pantai, Budaya Pangkalpinang-Sungai
Atraksi Utama:
KWU/ KIP/ KTA -Pulau Nenas Liat (Kabupaten Bangka,
C. MENTOK DSKT -Pantai Batu Bedinding Kota Pangkalpinang &
Mentok (Kab. Bangka Barat) -Desa Wisata Kampung Kabupaten
Tema: Wisata Sejarah dan Pantai Gedong Bangka Tengah)
Atraksi Utama: -Goa Maria Tema: Pantai, Budaya
• Museum Timah Indonesia -Kelenteng Kuto Panji Atraksi Utama:
• Mercusuar Tanjung Kalian -Pantai Matras
• Masjid Jamik dan Kelenteng Kong Fuk Miau -Pantai Parai Tenggiro
• Pantai Air Nyatoh -Pantai Pasir Padi
• Pantai Tungau -Pantai Tanjung Pesona
• Benteng Kota Tembilang
F. LEPAR-SELAT GASPAR
POLA RUANG RTRW PROVINSI (Kabupaten Bangka
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Selatan dan Kabupaten
Belitung)
Tema: Kepulauan
Atraksi Utama:
- Pulau Lepar
- Pantai Tanjung Labu
- Pulau Pongok
I. KOBA - Pantai Batu Tambun
(Kabupaten Bangka Tengah) Pongok
Tema: Pantai dan Alam - Pantai Celagen
Atraksi Utama:
-Air Terjun Sadap
-Pantai Sumur Tujuh
-Hutan Pelawan Naman
E. TOBOALI-TUKAK SADAI
Toboali (Kabupaten Bangka Selatan dan
Klaster Daerah Tujuan Pariwisata Daya Tarik Wisata Alam Bangka Tengah)
Sub Klaster Daerah Tujuan Pariwisata Daya Tarik Wisata Budaya
Tema: Pantai dan Alam, Wisata Kuliner
Kawasan Pengembangan Pariwisata Atraksi Utama:
Nasional (KPPN)
Daya Tarik Wisata Buatan -Pantai Tanjung Berikat
Kawasan Strategis Pariwisata Daya Tarik Desa Wisata -Pantai Batu Kapur
Jalan -Pantai Batu Perahu 157
Nasional (KSPN)
- Desa Pasir Putih
SUPERIMPOSE RENCANA POLA RUANG DAN G. MANGGAR – PANTAI PUNAI
Kota Manggar-Pantai Punai
KLASTER DAYA TARIK WISATA – DAERAH TUJUAN PARIWISATA – (Kabupaten Belitung Timur)
Tema: Pantai, Minat Khusus
KWU/ KIP/ KTA (Memancing, Geopark, Agama)
Atraksi Utama:
- PantaiBurungMandi
B. TANJUNGPANDAN-NASIK - PantaiPunai
Kota Tanjung Pandan-Selat Nasik - PantaiSerdang
Tema: Pantai, Mice, Budaya, Wisata Kuliner - Openpit
Atraksi Utama: - Kuil Dewi Kwan In 42
10
-Pulau Lengkuas 12 7
8
3
14
19
73
44
45
17 18 15
-PanTanjung Kelayang 11
2
8
13
5 9 2
4
20 81
Rekreasi 56
58
Klaster Daerah Tujuan Pariwisata Daya Tarik Wisata Alam Atraksi Utama: 78